Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

KOMODITAS CABAI RAWIT MERAH

Disusun Oleh :

Wayan Erico Aditama 20751030


Eva Astuti 20751013
Arista Widya Clearista 20751006
Cherelia Adelina Endah Widuri 20751008

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS MENEJEMEN

JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia
dan hidayah nya kepada penyusun untuk dapat menyelesaikan penyusuna
LAPORAN STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS KOMODITAS CABAI
RAWIT MERAH.

Shalawat serta salam tidak luput kami sanjung agungkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah aamiin. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi kami
khususnya dan bagi teman-teman mahasiswa Politeknik Negeri Lampung pada
umumnya. Kami sadar bahwa laporan ini belum sempurna dan masih memiliki
banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak yang membaca.

Bandar Lampung, 16 Mei 2022

Penyususun
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1. Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru Atau Pengembangan Bisnis ........ 1
1.2. Nama dan Alamat perusahaan .................................................................. 2
II. ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN ....................................................... 5
2.1 Aspek Menejemen .................................................................................... 5
2.1.1 Kepemilikan ...................................................................................... 5
2.1.2 Organisasi .......................................................................................... 5
2.1.3 Tim Manajemen ................................................................................ 5
2.2 Aspek Pemasaran ................................................................................... 13
2.2.1 Kebutuhan dan Keinginan ............................................................... 13
2.2.2 Segmentasi Pasar ............................................................................. 14
2.2.3 Target Pasar ..................................................................................... 14
2.2.4 Nilai Tambah ................................................................................... 14
2.2.5 Masa hidup produksi ....................................................................... 14
2.2.6 Struktur pasar .................................................................................. 14
2.2.7 Pesaing ............................................................................................ 15
2.2.8 Pangsa Pasar .................................................................................... 15
2.3 Aspek Produksi....................................................................................... 16
2.3.1. Lokasi Usaha ................................................................................... 16
2.3.2. Bangunan ........................................................................................ 16
2.3.3. Volume Operasi .............................................................................. 16
2.3.4. Mesin dan Peralatan ........................................................................ 16
2.3.5. Bahan baku utama dan penolong .................................................... 16
2.3.6. Tenaga Kerja ................................................................................... 18
2.4 Aspek Finansial .......................................................................................... 18
2.4.1. Biaya Investasi ................................................................................ 18
2.4.2. Biaya Tetap ..................................................................................... 19
2.4.3. Biaya Variabel ................................................................................. 19
2.4.4. Total Biaya........................................................................................... 19
III. ASPEK ANALISIS INVESTASI............................................................. 21
3.1. Aspek Analisis Investasi ................................................................. 21
3.1.1 Biaya Investasi ................................................................................ 21
IV. ASPEK ANALISIS SENTIFITAS DAN KEPEKAAN ....................... 26
V. PENUTUP ................................................................................................... 28
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 29
I. PENDAHULUAN

1.1.Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru Atau Pengembangan Bisnis


Keberhasilan suatu usaha tergantung sebagian besar dari karakteristik dan
keterampilan. Sebelum memutuskan untuk memulai suatu usaha,maka seorang
wirausaha harus jujur menilai tentang diri sendiri apakah kita tepat untuk
menjalankan usaha ini.
Dewasa ini perekonomian negara Indonesia menunjukkan kondisi yang kurang
menggembirakan bagi para pelaku usaha dan masyarakat. Dalam kondisi yang
seperti ini, masyarakat semakin terpuruk ketika harga kebutuhan beberapa bahan
pokok mengalami peningkatan dan tidak lagi terjangkau yang juga tidak
diimbangi dengan meningkatnya pendapatan masyarakat. Di sektor pertanian,
kondisi tersebut juga sangat dirasakanoleh para petani. Biaya operasional yang
tidak sebanding dengan harga jual hasil pertanian membuat lesu sektor ini.
Sehingga manfaat yang bisa diambil dari pengembangan usaha toko cabai rawit
segar WEAC adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dengan lebih baik. Dalam
menjalankan bisnis ini membutuhkan banyak keterampilan untuk dapat
menjalankan usaha dengan sukses. gagasan untuk mengembangkan usaha cabai
rawit ini juga karena hasil produksi cabai dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani dengan lebih baik, yang perlu di perhatikan adalah mengenai
bagaimana tingkat persaingan, daya beli masyarakat, dan hukum permintaan
maupun penawaran itu terjadi pada kondisi yang demikian.
2

Gambar 1. Cabai Rawit Merah

1.2.Nama dan Alamat perusahaan

Nama perusahaan tempat budidaya tanaman cabai rawit merah yakni CV.WEAC.

Alamat perusahaan sebagai tempat budidaya cabai rawit merah yakni di desa
Sidodadi,Kec.Bandar Surabaya,Kab.Lampung Tengah.

1.3.Bidang usaha

Cabai rawit merupakan sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang cukup
tinggi. Budidaya cabai rawit tidak terbatas hanya dilakukan di lahan sawah atau
ladang. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tanaman cabai rawit dapat
ditanam di pekarangan rumah dalam media polybag, pot atau lainnya. Kita dapat
menanam benih cabai rawit di polybag lalu dapat kita tata di rak-rak atau di teras
dan halaman rumah, sehingga modal yang di perlukan untuk menjalankan usaha
budidaya ini pun dapat dijalankan dengan modal yang kecil.

Hal ini juga bisa menjadikan suatu ladang bisnis. Jika kita tidak mampu
membeli cabai rawit yang harganya semakin lama semakin merangkak naik, maka
3

mengapa tidak kita menyiapkan cabai rawit sendiri dan untuk keperluan pasar,
dengan demikian kita dapat menjadi seorang pemasok cabai rawit. Budidaya cabai
rawit memang memberikan keuntungan yang maksimal karena pasar sangat
membutuhkan, disamping itu dapat kita manfaatkan pula sebagai bahan memasak
di rumah.

Peluang bisnis cabai rawit

Salah satu sayuran yang menghasilkan rasa pedas adalah cabai rawit.
Cabai dengan bentuk kecil ini mampu membuat penikmatnya kepedasan. Akhir-
akhir ini memang harga cabai rawit memiliki harga jual yang tinggi. Kemarin saja
harga cabai rawit di pasaran mampu menembus harga 130.000 per kilogramnya.
Ini karena ketersediaan cabai rawit di pasaran sangat minim namun kebutuhan di
pasaran sangat tinggi. Hampir setiap harinya orang indonesia tak pernah henti
melewaktkan bumbu cabai rawit dalam masakannya. Inipun membuat peluang
usaha budidaya cabai rawit menjadi sangat mengutungkan. Nilai jual cabai rawit
yang bagus membuat Anda akan untung jika membudidayakan cabai rawit. Untuk
cara budidaya cabai rawit memang tidak sulit dan dapat dilakukan dengan lahan
yang sempit. Sekarang ini memang banyak orang yang memanfaatkan luas lahan
yang sempit dengan cara penanaman hidroponik.

1.4.Bentuk perusahaan
Perusahaan kami masih berbentuk CV yang terdiri dari 4 orang anggota
diantaranya Wayan Erico Aditama,Eva Astuti,Arista Widya Clearista dan
Cherelia Adelina Endah Widuri.Kemudian pengertian dari CV sendiri yakni CV
adalah salah satu bentuk badan usaha yang dibentuk oleh dua orang atau lebih
yang kemudian mempercayakan modal yang dimiliki kepada dua orang atau lebih.
Hal itu dilakukan ntuk menjalankan perusahaan tersebut sekaligus dipercaya
4

untuk memimpin perusahaan. Tujuannya agar tercapainya cita-cita bersama


dengan tingkat keterlibatan masing-masing anggotanya berbeda. Oleh karena itu,
di dalam CV terdapat dua sekutu yang berbeda.

1.5.Aksesibilitas
Pengertian aksesibilitas adalah suatau ukuran kemudahan mengenai cara
lokasi atau tata guna lahan berinteraksi satu sama lain dan mudah atau susah nya
lokasi tersebut dicapai melalui system jaringan transportasi. Untuk transportasi
dari jalan raya adalah sekitar 3 km.
Untuk tingkat aksesibilitas budidaya cabai rawit merah memiliki tingkat
kemudahan untuk pembelian bahan baku berkisar pada jarak 1 km dari lokasi
perusahaan dan tempat budidaya tergolong dekat dengan pasar berkisar 2 km
selain itu untuk akses jalannya tergolong bagus dan tidak memiliki
kendala,begitupun untuk jarak pendisitribusiannya yang tergolong dekat dengan
pasar berkisar 1km.
II. ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN
2.1 Aspek Menejemen
2.1.1 Kepemilikan

Perusahaan ini didirikan oleh empat orang yaitu Wayan Erico Aditama,Eva
Astuti,Arista Widya Clearista dan Cherelia Adelina Endah Widuri.Ide usaha ini
didapatkan dari empat orang tersebut begitupun dari permodalannya,dibagi
menjadi 25% masing-masing.Untuk hasil dari total jumah untuk bersih dari
pendapatan usaha ini akan dibagi sama rata.

2.1.2 Organisasi

Pengorganisasian merupakan sebuah proses menciptakan hubungan antara


berbagai fungsi,personalia dan factor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang
dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada satu tujuan. Karena itu usaha ini
termasuk jenis CV berbadan hukum yang statusnya diatur dalam UU No. 40
tahun 2007 tentang perseroan terbatas maka dari itu dibutuhkan struktur
oraganisasi yang tersusun.Usaha ini dipimpin oleh satu direktur yaitu Wayan
Erico Aditama,kemudian terdapat tiga orang manajer yaitu manajer keuangan
yang dipimpin oleh Cherelia Adelina Endah Widuri,manajer Produksi dipimpin
oleh Eva Astuti dan manajer pemasaran dipimpin oleh Arista Widya
Clearista.Untuk membantu proses produksi dan pemasaran kami merekrut dua
orang.Satu orang bagian produksi dan satu orang dibagian pemasaran
diperusahaan ini.

2.1.3 Tim Manajemen

a Direktur
Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan Bertanggung
jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan, pun bertanggung
jawab terhadap keuntungan perusahaan Menentukan, merumuskan, dan
memutuskan sebuah kebijakan dalam perusahaan Merencanakan,
mengembangkan dan mengelola berbagai sumber pendapatan dan pembelanjaan
kekayaan milik perusahaan Menyusun dan menetapkan berbagai strategi stategis
6

untuk mencapai visi dan misi perusahaanMengkoordinasikan dan mengawasi


semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga
pengadaan barang Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar
perusahaan
b Manajer keuangan
Manajer keuangan diartikan sebagai jabatan tinggi pada bidang keuangan yang
memiliki wewenang untuk melakukan pengelolaan atau pengotrolan uang yang
ada di perusahaan. Selanjutnya untuk job des manajer keuangan ini memiliki arti
sebagai penetapan atau penerapan bagian kerja yang harus dilaksanakan oleh
seorang manajer keuangan. Baik buruknya proses keuangan yang berjalan
sebenarnya menjadi tanggung jawan serta wewenang yang dimiliki oleh seorang
petugas manajer keuangan.
c Manajer pemasaran
Secara umum, manajer pemasaran di dalam sebuah perusahaan memiliki fungsi
untuk:
1. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan, kinerja dan prosedur-prosedur yang
dipergunakan.
2. Bertanggungjawab atas seluruh kinerja, kebijakan dan prosedur-prosedur
manajemen pemasaran, penjualan dan promosi hubungannya dengan sistem dan
mekanisme perusahaan dan sumber daya manusia pada umumnya.
3. Bertanggungjawab atas pengembangan sistem dan mekanisme manajemen
pemasaran, penjualan dan promosi secara umum.
4. Bertanggungjawab terhadap penelitian dan pengembangan yang berhubungan
dengan kualitas keseluruhan kinerja perusahaan.
Sementara untuk tugas dari seorang manajer pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Membuat, merumuskan, menyusun, menetapkan konsep dan rencana umum
perusahaan, mengarahkan dan memberikan kebijakan/keputusan atas segala
rancang bangun dan implementasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi
ke arah pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
7

2. Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang ada


secara optimal bagi kepentingan perusahaan.
3. Memberikan kemampuan profesional secara optimal bagi kepentingan
perusahaan.
4. Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi dan mengevaluasi
manajemen pemasaran, penjualan dan promosi secara bertanggungjawab bagi
perkembangan dan kemajuan perusahaan.
5. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja manajemen
pemasaran, penjualan dan promosi bagi kepentingan perusahaan.
6. Menciptakan suasana tenang, damai dan enerjik terhadap seluruh aktivitas
perusahaan.
7. Mengarahkan seluruh karyawan untuk bekerja secara profesional, efisien dan
efektif.
8. Merealisasikan dan melaksanakan rencana-rencana serta prosedur-prosedur
yang diterapkan melalui pendelegasian wewenang pada departemen pemasaran,
penjualan dan promosi, yang berada di bawah tanggungjawabnya.
9. Membuat laporan kegiatan kepada Direktur Utama setiap 1 (satu) bulan sekali
sebagai pertanggungjawaban seluruh aktivitas manajemen pemasaran, penjualan
dan promosi.
10. Mengadakan pengawasan terhadap seluruh kinerja departemen pemasaran,
penjualan dan promosi.
11. Menciptakan konsep dasar, kerangka dan prosedur departemental berdasarkan
kebutuhan dan konsep yang diajukan oleh departemen pemasaran, penjualan dan
promosi.
12. Memastikan dan mengawasi aplikasi dari setiap aspek organisasi, penerima
motivasi manajemen pemasaran, penjualan dan promosi, menyatu dengan sasaran
strategi perusahaan dan memberikan sumbangan terhadap berhasilnya pencapaian
sasaran-sasaran.
13. Membuat, menyusun dan menetapkan rencana kerja dan pelaporan yang
mencakup hal-hal: Bahan-bahan laporan meliputi, Kelengkapan data, Rekapitulasi
kerja, Rencana kerja, Evaluasi hasil, Informasi-informasi lain. Prosedur laporan
8

meliputi; Membuat laporan perencanaan untuk melengkapi, menambah dan


memper baiki hasil dari suatu data maupun evaluasi, Menyusun suatu laporan
berkala, dari bawah ke atas disesuaikan dengan kebutuhan data, Bila dianggap
perlu menyusun suatu laporan khusus yang berkaitan dengan kebutuhan
mendesak.
14. Memelihara sistem pertanggungjawaban guna kepentingan perusahaan.
15. Memelihara sistem pertanggungjawaban perusahaan guna kepentingan
manajemen pemasaran, penjualan dan promosi dalam pemeriksaan pengeluaran
oleh perusahaan.
d Manajer produksi
Posisi seorang manajer produksi sebagai seorang yang bertanggung jawab
penuh dalam proses produksi dirasa perlu dan penting. Dengan berkembangnya
industri sejak revolusi industri, mulai berkembang pesat alat produksi dan juga
teknologi yang menunjang proses produksi, manajemen produksi semakin penting
memegang peranan dalam mengatur produksi agar lebih rapi dan juga profesional.
Manajemen produksi merupakan salah satu cabang dari manajemen yang
dikhususkan dalam bidang produksi dalam perusahaan.
e Manajer operasi
Seorang Operational Manager memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
memastikan pengelolaan dan pengendalian proses produksi serta distribusi semua
unit operasional dilakukan secara berkualitas, efektif dan efisien serta memenuhi
ketentuan dan standar operasional prosedur perusahaan yang berlaku juga standar
yang dikehendaki pelanggan.

f Direktur
1. Implementasi dan Mengorganisir Visi dan Misi Perusahaan
2. Menyusun strategi bisnis untuk perusahaan
3. Melakukan evaluasi perusahaan
4. Melakukan rapat rutin
5. Menunjuk orang yang mampu memimpin
6. Mengawasi situasi bisnis
9

g Manajer Keuangan
1. Bertanggung jawab dalam pembuatan SOP (Standart Operating Procedure)
keuangan DPC SKJM JAGORAWI.
2. Bertanggung Jawab untuk mengatur dan menampung semua keuangan yang ada
dan mengeluarkan sesuai prosedur dan otoritas yang di milikinya.
3. Menyimpan bukti asli penerimaan dan pengeluaran yang telah tervalidasi.
4. Mengkordinasikan kegiatan penyusunan anggaran dan biaya organisasi.
5. Mengontrol efektifitas dan efesiensi pengeluaran masing-masing bidang agar
sesuai dengan rencana anggaran yang sudah dibuat.
6. Menggali dana dari sumber-sumber yang tidak mengikat.
7. Mengurus pencatatan penerimaan kas, pengeluaran kas, dan reimbursement
seluruh pengurusan DPC SKJM JAGORAWI di buku besar.
8. Menyusun laporan keuangan organisasi sebagai pertanggung jawaban Ketua
DPC kepala anggota.
h Manajer Pemasaran
1. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan, kinerja dan prosedur-prosedur yang
dipergunakan.
2. Bertanggungjawab atas seluruh kinerja, kebijakan dan prosedur-prosedur
manajemen pemasaran, penjualan dan promosi hubungannya dengan sistem dan
mekanisme perusahaan dan sumber daya manusia pada umumnya.
3. Bertanggungjawab atas pengembangan sistem dan mekanisme manajemen
pemasaran, penjualan dan promosi secara umum.
4. Bertanggung jawab terhadap penelitian dan pengembangan yang berhubungan
dengan kualitas keseluruhan kinerja perusahaan.
i Manajer Produksi
1. Mengendalikan pemakaian bahan baku, bahan langsung lainnya, bahan
pembantu dan suku cadang, sparepart untuk tercapainya harga pokok yang
minimal.
2. Mengendalikan mutu bahan baku, bahan langsung lainnya, bahan pembantu,
bahan dalam proses dan barang jadi untuk meminimalkan pemborosan, kesalahan
10

proses / kegagalan proses dalam rangka mencapai target kwalitas yang telah
ditentukan.
3. Mengendalikan flow of proses bahan baku, bahan dalam proses dan bahan jadi
untuk meningkatkan effisiensi produksi.
4. Mengatur kegiatan pemeliharaan peralatan dan mesin produksi untuk
mempertinggi life of time mesin dan mengurangi mesin berhenti karena rusak.
j Manajer Operasi
1. Mengkoordinasikan dan mengendalikan aktivitas produksi dan distribusi unit
operasional
2. Berperan aktif dalam perencanaan dan koordinasi penyusunan anggaran revenue
tiap unit operasional secara terukur dan mengendalikan realisasi anggaran secara
efisien dan efektif
3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan sistem dan prosedur berkaitan
dengan produksi dan distribusi.
4. Melakukan analisis proses bisnis secara detail di bidang produksi dan distribusi
unit operasional berpartisipasi dalam mengembangkan SOP produksi dan
distribusi unit opersional.
5. Melakukan evaluasi kompensasi dan memberikan pelatihan proses produksi dan
disribusi.
6. Mewakili manajemen dalam komunikasi yang konstruktif dengan pelanggan
berkaitan dengan aktivitas produksi dan distribusi unit operasional.
7. Monitoring penerimaan atau pembayaran piutang hasil penjualan.
8. Mengevaluasi laporan operasional dan SOP
k Supervisior produksi
1. Mengawasi pelaksanaan proses produksi, mulai dari bahan baku sampai dengan
produk jadi.
2. Mengawasi pemakaian bahan baku, bahan langsung lainnya dan bahan pembantu
dengan meminimalkan pemborosan dan kegagalan proses.
3. Mengawasi agar mutu bahan dalam proses sesuai dengan standar yang ditetapkan.
4. Mengawasi kelancaran dan keseimbangan proses produksi sampai dengan
produksi jadi, meliputi:
11

1. Mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia dengan menekan absensi,


peningkatan disiplin dan tata tertib.
2. Konsisten dalam menerapkan metode kerja dan keselamatan kerja.
3. Mengefektifkan pengoperasian peralatan dan mesin-mesin.
4. Menjaga kebersihan peralatan, mesin dan lingkungan kerja.
5. Mengawasi pembuatan laporan produksi, yang meliputi laporan absensi,
pemakaian bahan, jam berhenti (stoppage) tiap unit mesin dan hasil produksi.

Spesifikasi Pekerjaan (Job Specification)

a Direktur
1. Pendidikan : Perguruan Tinggi (S-2)
2. Pengalaman : Minimal 3 (tiga) tahun dalam bidangnya.
3. Kemampuan: Menguasai dasar-dasar ilmu administrasi,manajemen,kompputer
dan pembukaan Dapat membuat,menyusun dan mengerjakan konsep dan kerangka
kerja yang berhubungan dengan penjadwalan,aplikasi,pengawasan dan
pengengembangan. Mampu merencankan,mengengadakan dan mengatur
negosisasi dengan pihak-pihak lain.
4. Kecekatan dan kecermatan : Dapat memprediksi dan mengestimasi variabel resiko
dan peluang
b Manajer keuangan
1. Pendidikan teknis minimum S-1 dalam bidang keuangan atau akuntansi.
2. Pemahaman mengenai sistem keuangan dan akuntansi
3. Pemahaman mengenai perpajakan
c Manajer Pemasaran
1. Pendidikan: Perguruan Tinggi (S-1)
2. Pengalaman: Minimal 1 (satu) tahun dalam bidangnya.
3. Kemampuan: Menguasai dasar-dasar ilmu pemasaran, penjualan, promosi,
advertising, administrasi, entertainment, perfilman, broadcasting, photography,
keuangan, urusan umum, komputer dan pembukuan. Dapat membuat, menyusun
dan mengerjakan konsep dan kerangka kerja yang berhubungan dengan
penjadwalan, aplikasi, pengawasan dan pengembangan. Mampu merencanakan,
12

mengadakan dan mengatur negosiasi dengan pihak-pihak lain. Mampu dan aktif
berbahasa Inggris
4. Kecekatan dan Kecermatan: Dapat memprediksi dan mengestimasi variabel resiko
dan peluang.
5. Kepemimpinan: Dapat memimpin bawahan dengan baik dalam rangka
melaksanakan pekerjaannya.
6. Prakarsa: Memiliki prakarsa yang berkaitan dengan tugas terhadap bawahannya.
7. Analisa: Memiliki kemampuan menganalisa kinerja pemasaran, penjualan dan
promosi dengan baik dalam rangka pelaksanaan tugas dan pengawasan.
Pengalaman terkadang menjadi hal paling penting yang diperhatikan oleh
perusahaan. Sebab pemasaran adalah hal yang sangat vital di dalam sebuah unit
perusahaan. Tanpa pemasaran yang bagus maka omset perusahaan akan
terganggu.
Sebaliknya manajemen pemasaran yang kreatif akan menambah nilai jual dari
barang produksi. Banyak orang memikirkan bagaimana melakukan inovasi
terhadap produk, tapi lupa melakukan inovasi mengenai teknik pemasaran.
Padahal jika keduanya dilakukan, akan dapat menghasilkan omset perusahaan
yang sangat besar.
d Manajer Produksi
1. Usia 26--38 tahun
2. Pendidikan minimal D3 Teknik Mesin, Mekatronika, atau Teknik Industri
3. Memiliki pengetahuan mengenai mesin CNC, elektrikal, mekanikal, hydraulic,
dan pneumatic
4. Menguasi program Microsoft Office
5. Pengalaman kerja minimal 5 tahun di bidang manufaktur dan konstruksi tower
baja
6. Memiliki kemampuan yang baik dalam bidang leadership, manajerial, problem
solving, dan decision making.
e Manajer Operasi
1. Memiliki kemampuan untuk melakukan manajemen perusahaan
2. Familiar terhadap software project management
13

3. Mampu mengatur dan membimbing subordinate


f Supervisor Produksi
1. Usia : 35 tahun
2. Pendidikan : master (S2)
jurusan : manajemen, bisnis, keuangan
3. Pengalaman kerja : 5 tahun sebagai manager di bidang buseniss
development dan marketing di industry sejenis Keahlian khusus Teknis :
komunikasi, industry, marketingProduk : produk knowledge secara luas dan
market knowledgeManajerial : leadership people management
4.Karakteristik : supel, komunikatif, kreatif, berwawasan luas, tegas.

2.2 Aspek Pemasaran


2.2.1 Kebutuhan dan Keinginan

Kebutuhan komoditas cabai rawit dan cabai merah besar sering


melonjakdrastis. Kondisi ini misalnya terjadi pada saat hari-hari besar keagamaan,
dampakditimbulkan yaitu kenaikan harga cukup tajam. Selain itu, kenaikan harga
juga dapat disebabkan oleh kondisi iklim tidak menentu menyebabkan produksi
menurun.Walaupun secara kuantitas cabai rawit dan cabai merah besar pada
konsumen rumah tangga tidak dikonsumsi dalam jumlah besar, cabai rawit dan
cabai merah besar sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Harga stabil Cabai rawit
dan cabai merah besar merupakan harapan bagi masyarakat. Cabai rawit dan cabai
merah besar merupakan salah satu bahan pangan harganya sangat berfluktuasi.
Apabila harga cabai rawit dan cabai merah besar melonjak maka berdampak
pada daya beli masyarakat dan juga menimbulkan keresahan. Permintaan terhadap
cabai rawit dan cabai merah besar untuk kebutuhan sehari-hari dapat berfluktuasi
disebabkan karena naik turunnya harga cabai terjadi di pasar . Fluktuasi harga
terjadi di pasar eceran, selain disebabkan oleh faktor-faktor mempengaruhi sisi
permintaan juga disebabkan oleh faktor-faktor mempengaruhi sisi penawaran.
14

Dari sisi penawaran menunjukkan bahwa proses penyediaan cabai rawit dan cabai
merah besar belum sepenuhnya dikuasai para petani. Faktor utama menjadi
penyebab adalah bahwa petani cabai rawit dan cabai merah besar adalah petani
kecil proses pengambilan keputusan produksinya diduga tidak ditangani dan
ditunjang dengan suatu peramalan produksi dan harga.
Kenaikan harga cabai sangat tergantung pada musim panen dan musim
tanam serta pengaruh iklim dan cuaca. Disamping itu, kenaikan harga juga
berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Bila dibandingkan dengan harga di daerah
konsumen, harga cabai di daerah produsen lebih rendah. Beberapa faktor yang
mempengaruhi diantaranya faktor angkutan, rendahnya daya tahan cabai, dan
daya beli masyarakat rendah (Manado & Tangkere, 2016)
2.2.2 Segmentasi Pasar

Strategi pemasaran yang dipakai adalah strategi Undifferentiated marketing.


strategi ini adalah strategi pemasaran serba sama,strategi pemasaran ini tidak
memakai dasar segmentasi pasar khusus. semua pihak konsumen baik dari jenis
kelamin, usia, pekerjaan dan tingkat pendidikan dianggap sama.
2.2.3 Target Pasar

Target pasar yang akan kami tuju yakni pasar swalayan,pedagang


asongan,minimarket serta pedagang besar.
2.2.4 Nilai Tambah

Nilai tambah yang dapat diperoleh dari produksi cabai rawit merah yang
kami jual yakni kualitas cabai yang ditanam secara organic,sehingga tanaman
cabai tersebut tidak memakai bahan kimia. Dari sisi lain seperti pengemasan yang
memuaskan dan harga yang lebih ekonomis.
2.2.5 Masa hidup produksi

Masa produksi cabai rawit organic bisa berbuah dan dipanen setelah
berumur 2,5 sampai 3 bulan sejak bibit ditanam.Periode panen bisa berlangsung
selama 6 bulan bahkan lebih.Umur cabai rawit bisa mencapai 24 bulan.Dalam 1
batang bisa menghasilkan 1 sampai 1,2 kg .
2.2.6 Struktur pasar
15

Struktur pasar yang terjadi yakni,pasar persaingan sempurna dimana, pasar


persaingan murni sering disebut sebagai pasar persaingan sempurna sedangkan
untuk model lainnya disebut sebagai pasar persaingan tidak sempurna.
1. Memiliki penjual dalam jumlah yang besar satu sama lain, umumnya penjual
produk dilakukan dalam pasar struktur.
2. Perusahaan yang bersaing menstandarisasi produk yang dijualnya dalam bentuk
kelas-kelas atau grade tertentu.
3. Masing-masing produsen secara individual dianggap kecil atau tidak dapat
mempengaruhi pasar. Hal ini terjadi apabila jumlah produsen cukup besar dan
produk-produk yang dijual sudah terstandarisasi.
4. Ada kebebasan perusahaan untuk masuk dan keluar pasar. Tidak adanya
pembatasan seperti ijin, quota perdagangan ataupun pengawasan pemerintah
daerah.
5. Produk-produk yang dijual bersifat homogen atau produk-produk yang
dipasarka dibedakan meurut kelas atau grade tertentu, sehingga tidak
memungkinkan perusahaa-perusahaan melakukan persaingan kecuali persaingan
harga.
2.2.7 Pesaing

Pesaing pada komoditas cabai rawit merah yakni para pedagang


besar,dimana pedagang besar yang sudah memiliki banyak konsumen atau
pelanggan tetap dan lebih dikenal masyarakat,hal ini merupakan faktor yang
menentukan banyak tidaknya pembeli yang akan memesan cabai rawit merah
pada penjual baru.
2.2.8 Pangsa Pasar

Pangsa pasar yang dimiliki petani umumnya sangat kecil, sehingga petani
dalam pemasaran produk pertanian bertindak sebagai peneriman harga (Price
taker). Produk pertanian pada umumnya diproduksi secara massal dan homogeni
sehingga apabila petani menaikkan harga komoditi yang dihasilkan akan
menyebabkan konsumen beralih ke petani lain.
16

2.3 Aspek Produksi


2.3.1. Lokasi Usaha

Lokasi tempat usaha kami berada di tempat budidaya cabai rawit merah
yakni di desa Sidodadi, Kec.Bandar Surabaya, Kab.Lampung Tengah.
2.3.2. Bangunan

Bangunan yang digunakan yakni bangunan kantor dan gudang


penyimpanan (input pertanian).
2.3.3. Volume Operasi

Volume cabai rawit merah yang dipasok dalam operasi stabilisasi harga atau
operasi pasar oleh Pemerintah Lampung tidak mampu menurunkan harga cabai,
harga cabai rawit merah Rp 45.000 hingga Rp 80.000 per kilogram. (Dinas
Perindag Provinsi Lampung,2022)
2.3.4. Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan yang dihunakan yakni meliputi Traktor dan


sprinkle,serta peralatan yang digunakan yakni :
1. Ember.
2. Karung plastik (bagor).
3. Angkong.
4. Gudang
5. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan
Fungsi Alat dan Bahan
1. Ember untuk menampung buah cabai yang dipanen
2. Karung plastik (bagor) untuk tempat cabai yang sudah dipanen
3. Angkong untuk mengangkut hasil panen
4. Gudang untuk penyimpanan/ pengumpulan hasil panen
5. Alat tulis dan blangko isian untuk mencatat kegiatan

2.3.5. Bahan baku utama dan penolong

Bahan :
1. Air
17

2. Benih cabai merah


3. Ember dan gayung
4. Nampan.
Bahan Baku Utama
1. Cabe Segar
Cabe segar adalah cabe yang matang dan merah merata, masih dalam
keadaan segar, tidak busuk, tidak cacat atau rusak dan bebas hama penyakit.
Kondisi matang penuh diperlukan agar cabe bubuk yang dihasilkan mempunyai
aroma yang kuat dan tekstur yang baik. Syarat mutu cabe mengacu pada SNI 01-
4480-1998 (Lampiran 1)

Bahan Baku Penolong


1. Air
Air dalam pembuatan cabe bubuk digunakan untuk mencuci cabe dan
blansir. Blansir adalah proses pemanasan yang dilakukan pada suhu kurang dari
1000C selama beberapa menit menggunakan air panas atau uap air panas. Air
yang digunakan harus memenuhi persyaratan air bersih sesuai standar Permenks
RI No. 416/MENKES/PERK/IX/90. Air tersebut tidak berwarna, tidak berasa,
tidak berbau dan tidak mengandung zat yang membahayakan.
Setiap satu kilogram cabe dibutuhkan air panas ± 1,5 liter.
Analisa air yang digunakan dalam pengolahan pangan sangat berguna, terutama
untuk mendeteksi kemungkinan terdapatnya bahan-bahan kimia, serta bahan-
bahan lainnya yang membahayakan atau dapat menimbulkan kesulitan dalam
proses produksi.
2. Kalium Metabisulfit (K2S2O5) atau Natrium metabisulfit
(Na2S2O5)
Bahan pengawet dalam proses pembuatan bubuk cabe bisa
menggunakan kalium metabisulfit atau natrium metabisulfit. Bahan ini merupakan
bahan pengawet yang aman untuk dicampurkan dalam pengolahan bubuk cabe
dalam proses blansir. Batas maksimum penambahan bahan pengawet ini adalah
0,2% atau 2 g/lt air.
18

2.3.6. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang kami butuhkan dalam luas areal tanam yakni seluas 5 ha
dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 10 orang/ha.

Proses produksi pada usahatani cabai rawit di Desa Sidodadi dimulai


dengan proses pengolahan lahan. Yang kedua proses penyemaian benih dan
pembibitan, yang ketiga dilakukan penentuan jarak dan penanaman. Setelah itu
dilakukan kegiatan pemeliharaan tanaman cabai rawit antara lain yaitu
penyulaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, kemudian tiga bulan
kedepan petani cabai rawit panen. Proses panen biasanya dilakukan pada pagi hari
dan petani memberikan upah borongan untuk proses pemanennya.
2.4 Aspek Finansial
Aspek finansial berkaitan dengan bagaimana menentukan kebutuhan jumlah dana
dan pengalokasianya serta mencari sumber dana yang bersangkutan secara efisien
sehingga memberikan tingkat keuntungan yang menjanjikan. Biaya yang
digunakan dalam usaha peternakan ayam broiler terdiri dari biaya investasi, biaya
tetep dan biaya variabel.

2.4.1. Biaya Investasi

Biaya UE/ Penyusuta


Investasi Jumlah Satuan Harga Total tahun n (Rp)
Banguna 3500000 10500000
n buah 3 0 0 8 13125000
Springkle buah 60 500000 30000000 6 5000000
Ember buah 100 25000 2500000 2 1250000
Terpal buah 5 300000 1500000 4 375000
Angkong buah 25 800000 20000000 4 5000000
Cangkul buah 25 65000 1625000 5 325000
1500000
Traktor buah 3 0 45000000 6 7500000
Sabit buah 25 55000 1375000 5 275000
Sprayer buah 15 500000 7500000 6 1250000
Plastik
Mulsa gulung 10 350000 3500000 2 1750000
Tali Rafia gulung 5 20000 100000 2 50000
Total Biaya 21810000
Tetap 0 35850000
19

Dikeluarka
n

2.4.2. Biaya Tetap

U/E
Uraian Satuan Jumlah Harga Total(Rp) Tahun
Pemasangan listrik
awal 1 2500000 2500000
Biaya listrik per
bulan bulan 1 5000000 5000000 12
Bahan bakar
minyak liter 150 6000 900000 3
Tenaga kerja tetap orang 10 2500000 25000000 12
Total Biaya Ttap Jumlah 33400000

2.4.3. Biaya Variabel

Bahan Satuan Jumlah Harga Total U/E Tahun


Bibit kg 0,5 1200000 600000 3
Pupuk
kandang kg 50000 10000 500000000 3
Pupuk
NPK kg 1000 18000 18000000 3
Pupuk
Urea kg 1000 12000 12000000 3
Pupuk KCL kg 1000 11000 11000000 3
Pupuk SP-
36 kg 1000 30000 30000000 3
Pestisida liter 5 90000 450000 3
Insektisida gr 1250 240 300000 3
Biaya
tenaga
kerja HOK 100 75000 7500000 3
To tal Biaya
Yang
Dikeluarkan 579850000

2.4.4. Total Biaya

Total
biaya Harga
Laba/Rugi
Usaha
20

Discount
Faktor 9%
NPV $
(komputer) 155.690.487,57

IRR 33,32%
Present
value 155690487,6

NPV

Net B/C 1,0337


Pay Back
Periode

Discount
Faktor 35%
Present
value -10742492,09

PV+ 358075808,7

PV- -202385321,1

B 4778996499

C 4623306012

Tci 4623306012

Bi 4778996499

PBP (Ii) 1677020177


Ada Pada Slide
Biaya tetap Excel
21

III. ASPEK ANALISIS INVESTASI

3.1.Aspek Analisis Investasi


3.1.1 Biaya Investasi

Biaya UE/ Penyusutan


Investasi Jumlah Satuan Harga Total tahun (Rp)
Bangunan Buah 3 35000000 105000000 8 13125000
Springkle Buah 60 500000 30000000 6 5000000
Ember buah 100 25000 2500000 2 1250000
Terpal buah 5 300000 1500000 4 375000
Angkong buah 25 800000 20000000 4 5000000
Cangkul buah 25 65000 1625000 5 325000
Traktor buah 3 15000000 45000000 6 7500000
Sabit buah 25 55000 1375000 5 275000
Sprayer buah 15 500000 7500000 6 1250000
Plastik
Mulsa gulung 10 350000 3500000 2 1750000
Tali Rafia gulung 5 20000 100000 2 50000
Total Biaya
Tetap
Dikeluarkan 218100000 35850000

3.2.1 Bangunan
22

3.3.1 Springkel

3.4.1 Timba/Ember

3.5.1 Terpal
23

3.6.1 Angkong

3.7.1 Cangkol

3.8.1 Traktor Mobil


24

3.9.1 Sabit

3.10.1 Sprayer

3.11.1 Plastik Mulsa


25

3.12.1 Tali Rafia


26

IV. ASPEK ANALISIS SENTIFITAS DAN KEPEKAAN


Siklus
No. Keterangan Satuan Jumlah Harga Total Produksi
1. Penerimaan /Tahun 1
Penjualan
Cabai Rawit kg 23000 45000 1035000000 3
2. Pengeluaran
a. Biaya UE/
Investasi tahun
Bangunan buah 3 35000000 105000000 8 10500
Springkle buah 60 500000 30000000 6 3000
Ember buah 100 25000 2500000 2 250
Terpal buah 5 300000 1500000 4 150
Angkong buah 25 800000 20000000 4 2000
Cangkul buah 25 65000 1625000 5 162
Traktor buah 3 15000000 45000000 6 4500
Sabit buah 25 55000 1375000 5 137
Sprayer buah 15 500000 7500000 6 750
Plastik
Mulsa gulung 10 350000 3500000 2 350
Tali Rafia gulung 5 20000 100000 2 10
b. Biaya
Tetap
Pemasangan
listrik awal 1 2500000 2500000 250
Biaya listrik
per bulan bulan 1 5000000 5000000 12
Bahan bakar
minyak liter 150 6000 900000 3
Tenaga kerja
tetap orang 10 2500000 25000000 12
c. Biaya
Variabel
Bibit kg 0,5 1200000 600000 3
Pupuk
kandang kg 50000 10000 500000000 3
Pupuk NPK kg 1000 18000 18000000 3
Pupuk Urea kg 1000 12000 12000000 3
Pupuk KCL kg 1000 11000 11000000 3
Pupuk SP-36 kg 1000 30000 30000000 3
27

Pestisida liter 5 90000 450000 3


Insektisida gr 1250 240 300000 3
Biaya tenaga
kerja HOK 100 75000 7500000 3

Total biaya 220600000 942550000 948650


Laba/Rugi
Usaha -220600000 92450000 86350
Discount
Faktor 9% 0,9174 0,8417 0,7
NPV $
(komputer) 155.690.487,57
IRR 33,32%
-
Present value 155690487,6 202385321,1 77813315,38 666780
NPV
Net B/C 1,0337
Pay Back
Periode

Discount
Faktor 35% 0,740740741 0,548696845 0,406442
-
Present value -10742492,09 163407407,4 50727023,32 3509627
PV+ 358075808,7
PV- -202385321,1
B 4778996499 0 871138793 7992099
C 4623306012 202385321,1 793325477,7 7325318
Tci 4623306012 202385321,1 793325477,7 7325318
Bi 4778996499 0 871138793 7992099
PBP (Ii) 1677020177 2293577,982 305277333,6 2800709
Biaya tetap 2500000 362700000 362700
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka diperoleh beberapa kesimpulan antara


lain :

1. Biaya usahatani cabai rawit merah dengan luas lahan 5 Ha sebesar


Rp.12.524.018/LLG dengan pendapatan sebesar Rp.6.166.982/LLG.
2. Hasil dari analisis studi kelayakan usahatani cabai rawit merah diperoleh nilai R/C
rasio 2,4 dan nilai 1,4 B/C rasio . Hal tersebut menunjukkan bahwa usahatani
cabai merah yang dilakukan menguntungkan dan layak untuk di usahatanikan.
3. Kendala – kendala yang dihadapi petani cabai rawit dalam usahataninya antara
lain, serangan hama dan penyakit, harga yang tidak stabil dan cuaca ekstrim.
DAFTAR PUSTAKA

Alif. 2017. Jurus Sukses Bertanam Cabai. Agromedia Pustaka. Jakarta

Daniel, M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian Bumi Aksara. Jakarta.


Firdaus,dkk. 2010.Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara. Jakarta.
Frajnanta. Final dalam Waldi. 2017. Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani
Cabai Rawit ( Capcisum Frustencens L. ). Jurnal Social Economic Of
Agriculture and Agribussiness Volume 4 No.9 September 2015.
Hastuti D. R. dan Rahim A. 2007. Ekonomika Pertanian (Pengantar, Teori dan
Kasus). Penebar Swadaya. Jakarta.

Kasmir,dkk. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana Prenada Media Group.


Jakarta.

Supriyono. R. A. 2002. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya,


Serta Pembuatan Keputusan. Yogyakarta:Liberty Yogyakarta.
Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta

Silvia, 2016. Budidaya Tanaman Cabai Rawit. Agromedia Pusaka. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai