Disusun Oleh :
Sindi Fatma Fahela
(NIM 202005020)
Penulis
Bab 1
Pendahuluan
Bab ll
Pembahasan
5.1 Hakekat dan Manfaat Bahasa Secara Umum
Bahasa dibentuk oleh kaidah atau aturan serta pola yang tidak boleh
dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan dalam berkomunikasi. Kaidah atau
aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata
kalimat. Bahasa penting dikusai oleh pengirim maupun penerima pesan agar
komunikasi yang terjadi antar keduanya dapat berjalan dengan lancar. Bahasa
adalah suatu sistem dari lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri
(Godam,2008). Bahasa terdiri dari dua jenis, yaitu bahasa lisan sebagai bahasa
primer, dan bahasa tulisan merupakan bahasa sekunder.
5.1.1 Manfaat Penggunaan Bahasa Dalam Kefarmasian Pada Masyarakat
5.1.2 Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia, pasien/ klien.
5.1.3 Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia, pasien/ klien.
5.1.4 Alat untuk mengidentifikasi diri.
Keragaman bahasa yang banyak dinegara Indonesia ini dapat
menyebabkan adanya hambatan dalam berkomunikasi jika penerima pesan tidak
mengerti bahasa yang digunakan oleh pengirim pesan. Oleh karena itu, untuk
mempersatukan bangsa dan mengurangi hambatan dalam berkomunikasi
biasanya disetiap Negara memiliki bahasa pemersatu, begitu pula di Indonesia
yang memiliki bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa
pemersatu bangsa Indonesia, yang terdiri atas berbagai suku dan etnis dengan
latar belakang bahasa berbeda.Di Indonesia kesepakatan Bahasa persatuan
sebagai Bahasa Indonesia telah dibentuk sejak Sumpah Pemuda (secara de
Facto), yang menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa yang sah sebagai
Bahasa pemersatu. Jadi ketika kita menggunakan Bahasa Indonesia jelas sudah
kesepakatan kita untuk menjadikan BahasaIndonesia sebagai Bahasa pemersatu
yang terealisasi hingga detik ini, dengan harapan setiap warga Indonesia di
kedepannya dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa mengalami kesulitan
dengan seluruh manusia yang berada di wilayah Indonesia.
5.1.5 Manfaat Bahasa Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan
Jenis pelayanan kesehatan yang ada Indonesia sangat beragam mulai
dari lingkup yang sederhana sampai yang luas cakupannya. Pelayanan
kesehatan diberikan mulai dari lingkup personal, keluarga, dan yang berada di
lingkungan masyarakat. Pelayanan kesehatan dalam lingkungan masyarakat
dapat meliputi pelayanan kesehatan di puskesmas, kelompok-kelompok
masyarakat atau komunitas dan Rumah Sakit. Komunikasi merupakan hal yang
penting dan harus diperhatikan oleh orang yang memberikan pelayanan
kesehatan. Dalam komunikasi faktor yang sangat berpengaruh adalah bahasa.
Oleh karena itu dibutuhkan kesamaan jenis bahasa yang digunakan agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Di Indonesia penggunaan bahasa
Indonesia lebih ditekankan penggunaannya dari pada bahasa daerah. Hal ini
dilakukan oleh tenaga Farmasi agar klien memahami bahasa yang tenaga
Farmasi gunakan. Namun, sebagai seorang tenaga Farmasi harus tetap
menghormati bahasa yang digunakan oleh kliennya.
Adapun manfaat dari penggunaan Bahasa Indonesia dalam pelayanan
kesehatan adalah:
Mengurangi hambatan dalam berkomunikasi antara pemberi dan
penerima pelayanan kesehatan.
Memberi kemudahan bagi pemberi pelyanan kesehatan khususnya
tenaga Farmasi dalam memberikan intervensi kepada kliennya.
Memudahkan klien dan tenaga Farmasi dalam berkomunikasi.
Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu mudah
dimengerti oleh hampir seluruh penduduk Indonesia sehingga penerima
pelayanan ketenaga Farmasian mudah memahami dan menerima pesan
yang disampaikan oleh pengirim pesan.
Tenaga Farmasi akan lebih mudah dalam menerapkan komunikasi
teraupetik kepada klien sebagai penerima pelayanan kesehatan.
5.1.6 Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang
memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan
meningkatkan kontak dengan orang lain (Potter,2005). Komunikasi dapat terjadi
pada tingkat intrapersonal, interpersonal dan umum. Komunikasi yang terjadi
tidak selamanya lancar karena dalam berkomunikasi terkadang mengalami
hambatan-hambatan. Hambatan tersebut dapat berasal dari pengirim pesan
ataupun penerima pesan. Beberapa hambatan dalam komunikasi adalah:
1. Hambatan dari Proses Komunikasi, diantaranya:
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan
disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini
dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
Hambatan dalam penyandian/symbol, hal ini dapat terjadi karena
bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari
satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak
sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. Hambatan ini yang
akan sering terjadi jika terdapat perbedaan bahasa yang digunakan oleh
pengirim dan penerima pesan. Oleh karena itu dibutuhkan bahasa yang
mudah dimengerti dan bahasa ndonesia merupakan bahasa yang mudah
dimengerti di Negara ini.
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran
listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam
menafsirkan sandi oleh si penerima
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian
pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan
yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
Hambatan dalam memberikan umpan balik. Umpan balik yang
diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan
interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik. Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang
efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan
kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi
kadang- kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-
belit antara pemberi pesan dan penerima.
4. Hambatan Psikologis. Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang
mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang
berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Tenaga Farmasi sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi teraupetik.
Komunikasi teraupetik merupakan proses dimana tenaga Farmasi
berkomunikasi dengan menggunakan pendekatan terencana mempelajari klien
(Potter,2005). Perbedaaan dalam penggunaan bahasa dalam memberikan
pelayanan kesehatan baik yang dilakukan oleh tenaga Farmasi maupun petugas
kesehatan lainnya merupakan faktor yang terpenting yang harus dipahami
karena perbedaan bahasa ini akan memberikan dampak terhadap semua proses
selama pelayanan kesehatan diberikan.
4.1.7 Pengaruh Bahasa Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan
Beragamnya bahasa yang ada di Indonesia dapat menyebabakan
banyaknya arti dari setiap kata. Tidak tersampianya pesan yang disampaikan
oleh pengirim pesan dapat mengindikasikan adanya hambatan dalam komuniksi
tersebut. Perbedaan bahasa antara pemberi pelayanan kesehatan dalam hal ini
tenaga Farmasi dengan klien dapat menjadi hambatan dalam komunikasi antar
keduanya. Oleh karena itu dibutuhkan bahasa yang dapat dimengerti oleh
hampir seluruh warga Indonesia dan dapat digunakan dimana saja tenaga
Farmasi dan klien itu berada, bahasa tersebut adalah Bahasa Indonesia karena
bahasa ini merupakan bahasa pemersatu semua penduduk yang ada di
Indonesia.
Komunikasi yang jelas dan efektif adalah aspek penting ketika
berhubungan dengan klien, terutama jika perbedaan bahasa menciptakan
rintangan kultural antara tenaga Farmasi dan klien. Perbedaan bahasa yang
terjadi antara tenaga Farmasi dan klien harus dijembatani oleh orang ketiga agar
pesan yang disampaikan oleh tenaga Farmasi dapat diterima klien tanpa adanya
kesalahpahaman arti. Jika terjadi kesalahpahaman maka komunikasi yang
terjadi antara keduanya dapat dikatakan tidak lancar. Ketidakberhasilan untuk
berkomunikasi secara efektif dengan klien tidak hanya menyebabkan penundaan
dalam diagnosis dan tindakan tetapi juga dapat mengarah pada hasil yang tragis.
Oleh karena itu kesamaan bahasa dalam hal ini sangat diperlukan. Bahasa
Indonesia memiliki pengaruh yang sangat besar tehadap pelayanan kesehatan.
Hampir seluruh penduduk di Indonesia mengeti dan memahami arti dari
penggunaan bahasa Indonesia yang baik. Oleh karena itu dalam memberikan
pelayanan kesehatan seorang tenaga Farmasi harus menggunakan bahasa
Indonesia yang benar agar tidak terjadi kesalahpahaman.
BAB lll
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu penting
digunakan oleh tenaga Farmasi karena dapat memudahkan tenaga
Farmasi dalam berkomunikasi dengan kliennya. Bahasa Indonesia
merupakan bahasa pemersatu sehinga mudah dimengerti oleh
penduduk Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya seorang tenaga
Farmasi dalam memberikan pelayanan kesehatannya harus tetap
menghormati bahasa yang digunakan kliennya, seperti bahasa daerah
yang digunakan klien.
Bahasa Indonesia dapat memberikan pengaruh yang besar
terhadap komunikasi yang terjadi antara pemberi dan penerima
pelayanan kesehatan, diantaranya dapat mengurangi hambatan
komunikasi dan mudahnya terjalin komunikasi teraupetik antar
keduanya sehingga intervensi yang dilakukan akan lebih mudah
dilakukan karena sudah ada kesepahaman antar keduanya. Bahasa
Indonesia yang baik sangat penting digunakan oleh tenaga Farmasi
diamanapun lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan, baik itu di
lingkup personal, keluarga, rumah sakit maupun di lingkungan
komunitas. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara
pemberi dan penerima pelayanan kesehatan yang dapat mengganggu
komunikasi antar keduanya.