SAMBUNGAN KAYU ARAH BERLAINAN (MENYUDUT) DAN ARAH MELEBAR
NAMA MAHASISWA : Noprianto Manurung
NIM : 5202350023 KELAS : Teknik Sipil B MATA KULIAH. : Struktur Kayu
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2022 Tugas Rutin 3b : Uraikan jenis-jenis sambungan kayu arah menyudut (berlainan) dan arah melebar Jawaban:
1. Sambungan Kayu Menyudut
Sambungan kayu menyudut adalah sambungan kayu yang dibuat untuk menghubungkan kayu dengan kemiringan 90 derajat atau derajat lainnya. Pada umumnya, sambungan kayu menyudut ditemukan pada pondasi rumah terutama rumah panggung atau rumah kayu. Selain itu juga, sambungan kayu menyudut juga ada pada mebel seperti meja, kursi, lemari, dan lain-lain. Ada banyak sambungan kayu menyudut.
2. Sambungan Kayu Menyudut dengan Lubang dan Gigi
Sambungan lubang dan gigi adalah sambungan yang paling banyak digunakan untuk membangun rumah, membuat pintu atau kusen jendela, dan lain-lain. Sambungan ini terkenal kuat dan mudah dibuat. Sambungan purus dan lobang terdiri dari 2 kayu dimana 1 kayu memiliki lubang yang purus atau pen dan 1 kayu dimana dibentuk seperti pen atau purus. Untuk memperkuat sambungan purus dan lobang, biasanya digunakan dowel kayu atau kayu bulat yang dibentuk seperti paku. Terkadang juga digunakan bantuk untuk memperkuat sambungan ini.
3. Sambungan Kayu Menyudut dengan Ekor Burung Terbenam
Pada hubungan sudut ada yang memakai istilah ekor burung terbenam. Pemakaian hubungan ini bila tidak terpaksa karena ada gaya yang bekerja untuk melepaskan hubungan, untuk itu jangan digunakan selain dalam pengerjaannya lebih sulit.
4. Sambungan Kayu Menyudut Ekor Burung Layang
Hubungan pada pertemuan dapat dibuat dengan menakik setengah tebal kayu atau dapat juga dibuat hubungan pen dan lubang yang tembus maupun tidak tembus. Bilamana pada balok tersebut menerima gaya tarik maka dapat dibuat dengan hubungan ekor burung layang. Pada bagian yang menerima gaya tarik ditakik sebelah kanan dan kiri sebesar 1/8- 1/6 lebar balok.
5. Sambungan Kayu Menyudut Ekor Burung Layang (tidak tembus)
Bilamana hubungan ekor burung agar tidak kelihatan penampangnya dengan maksud agar kelihatan rapi maka hubungannya dibuat tidak tembus dengan jalan memotong ekor burungnya sebesar 2 cm. Dan untuk takikan ukurannya sama dengan hubungan ekor burung layang. 6. Sambungan Kayu Menyudut Ekor Burung Sorong Sedangkan bila pada hubunngan pertemuan terjadi gaya ungkit yang bekerja maka dapat dibuat hubungannya dengan ekor burung sorong. Untuk itu bibir ekor burung ditakik ½ tebal kayu dan pada samping kanan dan kiri dibuat takikan sebesar 1/8-1/6 lebar balok.
7. Sambungan Kayu Menyudut dengan Lubang dan Pen
Hubungan pen dan lubang terbuka, karena lubangnya dibatasi dengan 3 bidang. Apabila pada hubungan pertemuan, dapat dibongkar pasang maka hubungan dibuat pen dan lubang tersebut tembus dan dadanya dibuat takikan untuk tempat penguatan dengan pen. 8. Sambungan Kayu Loef Pada hubungan persilangan antara 2 balok biasanya digunakan pada hubungan balok gording dengan kaki kuda-kuda, hubungan balok induk dengan balok anak. Umumnya hubungan itu disebut loef, voorioef, dan loef voorioef. Hubungan loef artinya pada kedua balok saling bersilangan ditakik sedalam 1,5-2 cm dari lebarnya. Salah satu takikan ini yang dinamakan loef.
9. Sambungan Papan Arah Melebar
Untuk papan-papan yang akan dipergunakan sebagai lantai atau dinding bangunan, disambung terlebih dahulu agar lantai maupun dinding kayu dapat rapat dan kelihatan bersih. Akan tetapi sebelum membuat sambungan hendaknya perlu diperhatikan dahulu sisi mana yang akan disambung. Adapun teknik penyambungannya bermacam-macam ada dengan perekat, paku, alur dan lidah dengan profil. Dengan paku sambungan akan lebih rapat walaupun terjadi susut pada papan tersebut. Bila dengan sambungan bentuk lain khawatir ada penyusutan sehingga dinding akan kelihatan jelek, maka dibuat plat atau profil untuk mengelabui, di samping untk faktor keindaha dalam pemasangan.