Anda di halaman 1dari 22

BAB VI

PERENCANAAN SUMBER DAYA PROYEK

Obyektif : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini dengan baik,


- Mahasiswa dapat menghitung volume kebutuhan bahan,
tenaga kerja dan alat serta menyusun jadwal pengadaannya.
- Mahasiswa dapat membuat rencana anggaran pelaksanaan
proyek.

6.1 Rencana Pengadaan Material


Langkah – langkah penyusunan :
1. Menyiapkan data-data teknis, antara lain :
 RKS
Dari RKS dapaat diketahui jenis, ukuran, type daan kualitas
masing-masing jenis material yang dibutuhkan.
 Analisa Harga SAtuan Pekerjaan
Dari analisa harga satuan pekerjaan dapat diketahui kebutuhan
masing-masing jenis bahan untuk satu satuan pekerjaan.
Contoh :
Dalam analisa harga satuan untuk pasangan bata merah,
diperoleh data sbb :
1 m3 Pasangan Bata Merah spesi 1 PC : 5 Ps
500 bj Bata Merah @ Rp........................ = Rp...........................
106 kg PC @ Rp........................ = Rp...........................
0.508 m Pasir Pasang @ Rp........................ = Rp...........................
3

Dari data di atas dapat dibaca bahwa untuk menyelesaikan 1 m 3


paasangan bata merah spesi 1 PC : 5 Ps, diperlukan 500 bj bata
merah, 106 kg PC daan 0,508 m3 pasir pasang.
 RAB
Dari RAB dapat diketahui total volume untuk masing-masing
jenis pekerjaan yang selanjutnya dipakai dasar untuk

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-1


Manajemen Konstruksi II
menghitung total kebutuhan masing-masing jenis bahan untuk
masing-masing jenis pekerjaan.
Contoh :
Misalnya dari RAB diketahui bahwa total volume pekerjaan
pasangan bata merah spesi 1 PC : 5 Ps adalah 60 m 3, maka total
kebutuhan masing-masing jenis bahan untuk seluruh pasangan
bata merah spesi 1 PC : 5 Ps adalah sebagai berikut :
1. Bata Merah : 500 bj x 60 = 30.000 bj
2. PC : 106 kg x 60 = 6.360 kg
3. Pasir Pasang : 0,508 m3 x 60 = 30,48 m3
 Time Schedule yang telah disusun
Dengan mengetahui jadwal pelaksanaan masing-masing jenis
pekerjaan, maka dapat disusun jadwal pengadaan material yang
dibutuhkan untuk merealisasikan pekerjaan yang bersangkutan.
2. Menghitung jumlah kebutuhan material untuk keseluruhan pekerjaan
yang dituangkan ke dalam daftar kebutuhan material.
Contoh :
Daftar Kebutuhan Material
Nama Proyek :
Lokasi :
No. Kontrak :
Penanggung Jawab :

No. Uraian Type/ Kualita Satuan Volume


Ukuran s
1 Batu Kali O 15 am - m3 124,00

15 Multiplex 4”x6”x4 I lbr 23,00


(Plywood) mm

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-2


Manajemen Konstruksi II
dst

3. Survey Pasar
 Survey tentang supplier yang bonafide dan qualifide.
 Survey tentang sumber material (Quary).
 Survey tentang waktu pengadaan untuk masing-masing jenis
material, khususnya untuk material yang agak sulit pengadaannya
atau material yang harus didatangkan dari luar daerah.
 Survey tentang harga dan cara pembayaran

4. Menyusun jadwal pengadaan material


Berdasarkan data-data yang telah diperoleh pada langkah sebelumnya,
maka dapat disusun jadwal pengadaan material untuk masing-masing
jenis material. Dalam penyusunan jadwal pengadaan material ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :
 Jadwal pengadaan material harus mendahului jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang membutuhkan material yang bersangkutan.
 Yang dibuatkan jadwal pengadaan pada umumnya material-
material sebagai berikut :
1. Material pokok yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar.
2. Material yang harus didatangkan dari luar daerah
3. Material yang sering kosong di pasaran

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-3


Manajemen Konstruksi II
Contoh Rencana Pengadaan Bahan

Contoh :
RENCANA PENGADAAN BAHAN
PROYEK :
LOKASI :
ITEM PEKERJAAN : Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

I MENGHITUNG JUMLAH KEBUTUHAN BAHAN

No Analisa kebutuhan Satuan Total Kebutuhan bahan


bahan/satuan pekerjaan Volume Batu kali Batu bata Pasir Semen
1 Pasangan batu kosong m3 35.8
1.2 m3 batu kali 42.96 10.74
0.3 m3 pasir

2 Pasangan batu kali 1:5 m3 70.7


1.2 m3 batu kali 84.84
3.384 zak semen 239.2488
0.56 m3 pasir 39.592

3 Pasangan batu bata 1:2 m3 6.65


675 bh batu bata 4488.75
5.545 zak semen 36.87425
0.333 m3 pasir 2.21445

4 Pasangan batu bata 1:5 m3 133.83


675 bh batu bata 90335.25
2.25 zak semen 301.1175
0.435 m3 pasir 58.21605

5 Pekerjaan plesteran 1:2 m2 198.49


0.2835 zak semen 56.271915
0.0165 m3 pasir 3.275085

6 Pekerjaan plesteran 1:4 m2 2365.45


0.172 zak semen 406.8574
0.0209 m3 pasir 49.437905
Kebutuhan Total 127.8 94824 163.475 1040.37

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-4


Manajemen Konstruksi II
TIME SCHEDULE
Proyek :
Lokasi :
Item Pekerjaan : Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

No Jenis Pekerjaan Total M inggu ke-


Volume 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Pasangan batu kosong
2 Pasangan batu kali 1:5
3 Pasangan batu bata 1:2
4 Pasangan batu bata 1:5
5 Pekerjaan plesteran 1:2
6 Pekerjaan plesteran 1:4

II M ENYUSUN JADWAL PENGADAAN BAHAN

Proyek :
Lokasi :
Item Pekerjaan : Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

No Jenis Pekerjaan Total M inggu ke-


Volume 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Batu kali 127.8 25.6 25.6 25.6 25.6 25.6

2 Batu bata 94.824 15.8 15.8 15.8 15.8 15.8 15.8

3 Pasir 167 13.9 13.9 13.9 13.9 13.9 13.9 13.9 13.9 13.9 13.9 13.9 13.9

4 Semen 1040.37 94.6 94.6 94.6 94.6 94.6 94.6 94.6 94.6 94.6 94.6 94.6

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-5


Manajemen Konstruksi II
6.2 Rencana Pengadaan Tenaga
Langkah – langkah penyusunan :
1. Menyiapkan data-data teknis, antara lain :
 RKS
Dari RKS dapat diketahui jumlah tukang menurut keahliannya
yang diperlukan dan jumlah pekerja biasa yang dibutuhkan.
 Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Dari analisa harga satuan pekerjaan dapat diketahui jumlah
kebutuhan masing-masing tukang menurut keahliannya dan
pekerja biasa untuk satu satuan pekerjaan.
Contoh :
Dalam analisa harga satuan untuk pasangan bata merah,
diperoleh data sbb :
1 m3 Pasangan Bata Merah spesi 1 PC : 5 Ps
1.5 ho Tukang batu @ Rp........................ = Rp...........................
0.15 ho Ka. Tukang batu @ Rp........................ = Rp...........................
4.5 ho Pekerja @ Rp........................ = Rp...........................
0.225 ho Mandor @ Rp........................ = Rp...........................
Dari data di atas dapat dibaca bahwa untuk menyelesaikan 1 m 3
pasangan bata merah spesi 1 PC : 5 Ps, diperlukan 1,5 ho
tukang batu, 0,15 ho ka. tukang batu, 4,5 ho pekerja dan 0,225
ho mandor.
 RAB
Dari RAB dapat diketahui total volume untuk masing-masing
jenis pekerjaan yang selanjutnya dipakai dasar untuk
menghitung jumlah kebutuhan masing-masing tenaga menurut
keahliannya untuk masing-masing jenis pekerjaan.
Contoh :
Misalnya dari RAB diketahui bahwa total volume pekerjaan
pasangan bata merah spesi 1 PC : 5 Ps adalah 60 m 3, maka total
kebutuhan masing-masing jenis bahan untuk seluruh pasangan
bata merah spesi 1 PC : 5 Ps adalah sebagai berikut :

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-6


Manajemen Konstruksi II
1. Tukang batu : 1,5 ho x 60 = 90 ho
2. Ka. Tukang batu : 0,15 ho x 60 = 9 ho
3. Pekerja : 4,5 ho x 60 = 270 ho
4. Mandor : 0,225 ho x 60 = 13,5 ho
 Time Schedule yang telah disusun
Dengan mengetahui jadwal pelaksanaan masing-masing jenis
pekerjaan, maka dapat disusun jadwal pengadaan tenaga yang
dibutuhkan untuk merealisasikan pekerjaan yang bersangkutan.
2. Survey Pasar
a. Survey tentang daerah yang dapat menyediakan tenaga yang kita
perlukan (khususnya daerah yang dekat dengan lokasi proyek).
b. Survey perbandingan harga tenaga kerja untuk masing-masing
daerah.
c. Survey tentang waktu pengadaan untuk masing-masing tenaga,
khususnya untuk tenaga dengan keahlian tertentu (khusus).
d. Survey tentang cara pembayaran.
3. Menyusun jadwal pengadaan tenaga kerja
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh pada langkah sebelumnya,
maka dapat disusun jadwal pengadaan tenaga untuk menurut
keahliannya.

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-7


Manajemen Konstruksi II
Contoh Rencana Pengadaan Tenaga Kerja
Contoh :
RENCANA PENGADAAN TENAGA KERJA
Proyek :
Lokasi :
Item Pekerjaan : Access Road (Jalan M asuk)

I M ENGHITUNG JUM LAH KEBUTUHAN TENAGA KERJA

No Analisa kebutuhan tenaga Satuan Total Kebutuhan tenaga kerja


kerja/satuan pekerjaan Volume pekerja mandor mekanik operator sopir
1 Pekerjaan stripping/pengupasan m3 696
0.025 ho pekerja 17.4
0.015 ho mandor 10.44
0.01 ho mekanik 6.96
0.0375 ho operator 26.1

2 Pekerjaan galian tanah biasa m3 1392


0.355 ho pekerja 494.16
0.04 ho mandor 55.68
0.01 ho mekanik 13.92
0.032 ho operator 44.544
0.015 ho sopir 20.88

3 Pekerjaan galian tanah berbatu m3 5566


0.037 ho pekerja 205.942
0.03 ho mandor 166.98
0.05 ho mekanik 278.3
0.041 ho operator 228.206
0.032 ho sopir 178.112

4 Urugan tanah kembali m3 1793


0.015 ho pekerja 26.895
0.0075 ho mandor 13.4475
0.01 ho mekanik 17.93
0.0535 ho operator 95.9255
0.0475 ho sopir 85.1675

5 Sub Base Coarse m3 1201


0.015 ho pekerja 18.015
0.0075 ho mandor 9.0075
0.01 ho mekanik 12.01
0.0535 ho operator 64.2535
0.0475 ho sopir 57.0475

6 Base Coarse m3 720


0.015 ho pekerja 10.8
0.0075 ho mandor 5.4
0.01 ho mekanik 7.2
0.0535 ho operator 38.52
0.0475 ho sopir 34.2

7 M akadam dan Lapen m3 240


0.015 ho pekerja 3.6
0.0075 ho mandor 1.8
0.01 ho mekanik 2.4
0.0535 ho operator 12.84
0.0475 ho sopir 11.4
Jumlah kebutuhan 776.812 262.755 338.72 510.389 386.807

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-8


Manajemen Konstruksi II
TIM E SCHEDULE
Proyek :
Lokasi :
Item Pekerjaan : Access Road (jalan masuk)

No Jenis Pekerjaan Total Satuan M inggu ke-


Volume 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Pekerjaan Stripping 696 m3


2 Pekerjaan Galian tanah biasa 1392 m3
3 Pekerjaan galian tanah berbatu 5566 m3
4 Urugan tanah kembali 1793 m3
5 Sub base coarse 1201 m3
6 Base coarse 720 m3
7 M akadam dan Lapen 240 m3

II M ENYUSUN JADWAL PENGADAAN TENAGA KERJA

Proyek :
Lokasi :
Item Pekerjaan : Access Road (jalan masuk)

No Jenis Tenaga kerja Volume Satuan M inggu ke-


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Pekerja 776.812 ho 51.8 51.8 51.8 51.8 51.8 51.8 51.8 51.8 51.8 51.8 51.8 51.8 51.8 51.8 51.8

2 M andor 262.755 ho 17.5 17.5 17.5 17.5 17.5 17.5 17.5 17.5 17.5 17.5 17.5 17.5 17.5 17.5 17.5

3 M ekanik 338.72 ho 22.6 22.6 22.6 22.6 22.6 22.6 22.6 22.6 22.6 22.6 22.6 22.6 22.6 22.6 22.6

4 Operator 510.389 ho 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34

5 Sopir 386.807 ho 27.6 27.6 27.6 27.6 27.6 27.6 27.6 27.6 27.6 27.6 27.6 27.6 27.6 27.6

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-9


Manajemen Konstruksi II
6.3 Rencana Pengadaan Peralatan
1. Menyiapkan data-data teknis
 RAB
Dari RAB dapat diketahui total volume untuk masing-masing jenis
pekerjaan serta jenis peralatan yang digunakan yang selanjutnya
dipakai dasar untuk menghitung
jumlah peralatan yang digunakan untuk masing-masing jenis alat.
 Network Diagram
Dari Network Diagram dapat diketahui lama kegiatan (durasi) untuk
masing-masing jenis pekerjaan.
 Analisa Produksi Peralatan
Dari Analisa Produksi Peralatan ini dapat diketahui produksi (Q)
untuk tiap-tiap jenis peralatan yang digunakan.
1. Sumber Peralatan Kontruksi
Kontraktor harus dapat menentukan apakah akan membeli atau
menyewa peralatan konstruksi tersebut. untuk itu ada 3 metode
yang dapat membantu dalam menentukan penggunaan peralatan
konstruksi :
1. Membelinya
2. Menyewanya (biasanya digunakan untuk suatu perjanjian sewa)
3. Menyewanya dengan maksud untuk membelinya di kemudian hari
Metode yang dipilih harus merupakan metode yang akan
menghasilkan penggunaan peralatan dengan biaya total yang paling
rendah, yang sesuai dengan penggunaan peralatan oleh kontraktor.
2. Menyusun jadwal pengadaan material
Berdasarkan data-data yang telah diperoleh pada langkah
sebelumnya, maka dapat dihitung jumlah peralatan yang digunakan
untuk tiap jenis peralatan dan selanjutnya disusun jadwal
pengadaan alat untuk masing-masing jenis pekerjaan.

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-10


Manajemen Konstruksi II
Contoh Analisa Kebutuhan Jumlah Alat :
Salah satu pekerjaan proyek jalan yaitu penghamparan HRS Klas A dengan
t=3 cm dikerjakan dalam waktu 3 minggu dengan volume = 1000.000 m2
Analisa peralatan (tiap 1m2 HRS Klas A ) adalah sebagai berikut :
Wheel Loader = 0,001 jam
AMP = 0,002 jam
Genset = 0,002 jam
Dump Truck = 0,024 jam
Aspal Finisher = 0,003 jam
Tire Roller = 0,001 jam
Tandem Roller = 0,001 jam
Perhitungan kebutuhan masing-masing alat :
1. Wheel Loader

Analisa =

Keterangan :
Q = produksi alat
n = jumlah alat
we = waktu kerja sehari (dalam jam)
s = lamanya waktu tiap pekerjaan
V = volume pekerjaan
2. AMP

Analisa =

(kelebihan dihitung lembur)

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-11


Manajemen Konstruksi II
3. Genset

Analisa =

(kelebihan dihitung lembur)

4. Dump Truck

Analisa =

(kelebihan dihitung lembur)

5. Aspalt Finisher

Analisa =

6. Tire Roller

Analisa =

7. Tandem Roller

Analisa =

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-12


Manajemen Konstruksi II
Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-13
Manajemen Konstruksi II
MENYUSUN JADWAL PENGADAAN ALAT
Proyek :
Lokasi :
Item Pekerjaan : Pekerjaan Penghamparan HRS Klas A

No Jenis Alat Jumlah Hari ke-


Alat 1 2 3 4 5 ......... 16 17 18 19 20 21

1 Wheel Loader 1 1 unit


2 AM P 1 1 unit
3 Genset 1 1 unit

4 Dump Truck 14 14 unit

5 Asphalt Finisher 2 2 unit


6 Tire Roller 1 1 unit
7 Tandem Roller 1 1 unit

II MENYUSUN JADWAL PENGADAAN ALAT

Proyek :
Lokasi :
Item Pekerjaan : Access Road (jalan masuk)
Item Pekerjaan :

No Jenis pekerjaan Volume Jenis alat Schedule dan Jumlah alat


1 2 3 .............. 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72

1 Stripping top soil rencana saluran 47.336 m3B Bulldozer 2 unit


.............
2 Galian saluran 197.336m3B Back Hoe 6 unit
.............
Dump T ruck 2 unit 18 unit
.............
3 Stripping top soil borrow pit 10.413 m3B Bulldozer 2 unit
.............
4 Pengambilan bahan dari borrow pit 81.666 m3B Power Shovel 2 unit
.............
Dump T ruck 22 unit
.............
5 Pemadatan tanggul 81.666 m3B Bulldozer 1 unit
.............
Vibroller 5 unit
.............
Water T anker 2 unit

6 Finishing 39.400 m3B Back Hoe dan 6 unit back hoe dan 2 unitpower shovel
Power Shovel

6.4 Anggaran Proyek


6.4.1 Pendahuluan

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-14


Manajemen Konstruksi II
Dalam mengerjakan suatu proyek kita memerlukan berbagai jenis
sumber daya seperti bahan, tenaga kerja, peralatan dan sebagainya. Hal
tersebut akhirnya akan menyangkut masalah keuangan, yaitu masalah
biaya dan pendapatan proyek serta masalah penerimaan dan
pengeluaran kas. Dalam bahasa yang lebih singkat dapat dikatakan
bahwa pengerjaan suatu proyek akan menyangkut masalah
profitabilitas dan likiditas.
Untuk lebih menjamin adanya profitabilitas dan likiditas proyek maka
kita perlu membuat anggaran proyek.

6.4.2 Anggaran Biaya Proyek


Apabila kita sebagai kontraktor bermaksud memborong suatu proyek,
setelah mendapatkan data-data mengenai proyek dari pemilik (owner),
maka kita harus mengedakan penaksiran biaya pengerjaan proyek
dalam rangka mengajukan harga penawaran. Untuk membuat
penaksiran biaya proyek bisanya dilakukan berbagai logic network,
basic schedule dan sebagainya). Dari hasil penelitian dan analisa itu
kita dapat melakukan penaksiran terhadap berbagai jenis biaya proyek
yaitu :
1. Biaya Tenaga Kerja langsung (Direct Labor Cost)
Dari hasil penelitian dan analisa, kita dapat memperhitungkan
kebutuhan akan tenaga kerja yang meliputi kuantitas maupun
kualitasnya. Kemudian dengan menghubungkannya dengan
tingkat upah dan biaya-biaya lain dari masing-masing jenis
pekerja maka akan dapat dilakukan penaksiran mengenai biaya
tenaga kerja. Yang biasa dimasukkan dalam golongan biaya ini
misalnya : upah tukang kayu, tukang batu, pembantu tukang
dsb.
2. Biaya bahan langsung (Direct material cost)
Dengan memperhatikan spesifikasi dan kuantitas material yang
dibutuhkan, dapat dilakukan penaksiran akan biaya bahan.

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-15


Manajemen Konstruksi II
Yang biasa dimasukkan dalam golongan biaya ini misalnya besi
beton, pasir, batu pecah dsb.
3. Biaya sub-kontraktor (Sub contract cost)
Pada pengerjaan proyek umumnya ada bagian-bagian tertentu
yang diborongkan kepada pihak lain misalnya instalasi listrik,
AC, elevator dsb. Jenis biaya semacam ini pada proyek
digolongkan tersendiri sebagai biaya sub-kontraktor.
4. Biaya peralatan (Equipment rental or depreciation)
Di dalam proyek umumnya biaya peralatan digolongkan sebagai
jenis biaya tersendiri. Yang termasuk dalam biaya ini misalnya
biaya daripada penggunaan bulldozer, crane, excavator dsb.
Biaya ini dapat merupakan sewa (rental) dapat pula merupakan
beban penyusutan.
5. Biaya umum proyek (Job overhead cost)
yang termasuk dalam golongan biaya ini misalnya gaji pengawas
proyek, biaya kantor cabang, biaya pemeliharaan kendaraan
dsb.
6. Biaya umum pusat (General overhead cost)
Biaya ini merupakan alokasi beban kantor pusat kepada proyek.
Yang termasuk dalam biaya kantor pusat misalnya biaya
advertensi, gaji personil kantor pusat, biaya penjualan dsb.

6.4.3 Anggaran Kas Proyek


Dengan membuat anggaran biaya proyek dan menentukan persentase
laba yang diinginkan, maka sebagai kontraktor (pelaksana) kita dapat
menetapkan harga penawaran. Namun masalahnya belum berhenti
sampai di sini saja, karena apabila kita berhasil memperoleh borongan
proyek tersebut kita masih menghadapai masalah lain yaitu
memperhitungkan berapa dana yang dibutuhkan sesaat untuk
mengerjakan proyek. Untuk menghitung kebutuhan dana tersebut kita
menyusun anggaran kas proyek (project cash flow atau cash budget).

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-16


Manajemen Konstruksi II
Secara umum tujuan penyusunan anggaran kas adalah :
1. Untuk mengetahui kemungkinan posisi kas pada masa yang akan
datang.
2. Untuk mengetahui terlebih dahulu kapan akan terjadi kekurangan
kas serta kapan akan terjadi kelebihan kas. Dengan demikian kita
dapat membuat persiapan jauh sebelum terjadinya yaitu dari mana
memperoleh uang apabila terjadi kekurangan, juga dapat
dipersiapkan kemana harus dipergunakan apabila terjadi kelebihan
kas.
3. Sebagai dasar untuk melakukan pengendalian kas.
Ilustrasi daripada penyusunan anggaran kas dapat dilihat pada contoh
berikut :
Taksiran biaya langsung proyek (estimated direct job cost)
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 45.000.000,00
Biaya bahan Rp. 67.000.000,00
Biaya sub-kontraktor Rp. 5.000.000,00
Biaya peralatan Rp. 3.000.000,00
Jumlah biaya langsung proyek Rp. 120.000.000,00
Biaya umum proyek (job overhead cost) Rp. 13.500.000,00
Taksiran biaya proyek (estimated job cost) Rp. 133.500.000,00
Biaya umum pusat 10% (general overhead) Rp. 17.800.000,00
Jumlah biaya kontrak (Total contract cost) Rp. 151.300.000,00
Laba yang dikehendaki 15% (project profit) Rp. 26.700.000,00
Harga penawaran (bid price- on contract) Rp. 178.000.000,00

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-17


Manajemen Konstruksi II
Contoh
PERINCIAN BIAYA LANGSUNG PROYEK
(dalam rupiah)

URAIAN TENAGA BAHAN SUB-KON PERALATAN JUMLAH


PEKERJAAN KERJA

Penggalian 10,000,000.00 2,000,000.00 12,000,000.00


Pondasi 10,000,000.00 20,000,000.00 1,000,000.00 31,000,000.00
Dinding 6,000,000.00 10,000,000.00 16,000,000.00
Atap 5,000,000.00 10,000,000.00 15,000,000.00
Listrik 5,000,000.00 5,000,000.00
Jendela 2,000,000.00 3,000,000.00 5,000,000.00
Plesteran 5,000,000.00 10,000,000.00 15,000,000.00
Lantai 7,000,000.00 14,000,000.00 21,000,000.00

45,000,000.00 67,000,000.00 5,000,000.00 3,000,000.00 120,000,000.00

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-18


Manajemen Konstruksi II
Contoh
RENCANA ANGGARAN PELAKSANAAN (RENCANA ANGGARAN KAS)
(dalam ribuan rupiah)

Uraian Total Minggu ke-


Pendapatan
dan biaya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penerimaan Termyn 17,800 5,340 5,340 7,120
Pengeluaran
Penggalian 1,200 560 360 280
Pondasi 3,100 50 920 1,760 370
Dinding 1,600 480 520 320 280
Atap 1,500 800 700
Listrik 500 500
Jendela 500 150 250 100
Plesteran 1,500 800 700
Lantai 2,100 1,100 1,000
Biaya Umum Proyek 1,350 150 100 100 100 100 100 150 100 100 100 100 150
Jumlah pengeluaran 760 1,380 2,140 950 620 420 1,230 950 1,650 900 1,200 1,150
Selisih (760) (1,380) (2,140) (950) 4,720 (420) (1,230) (950) 3,690 (900) (1,200) 5,970
Saldo awal 600 500 500 500 500 3,100 2,680 1,450 500 2,600 1,700 500
Penambahan dana 660 1,380 2,140 950
Pengembalian 2,120 1,590 1,420
Saldo akhir 500 500 500 500 3,100 2,680 1,450 500 2,600 1,700 500 5,050

CATATAN
1. Kebijakan minimum kas Rp 500.000,00
2. Dalam biaya umum proyek dianggap tidak ada unsur biaya
penyusutan atau non out of pocket cost lainnya

Dari saldo akhir di atas dana tersebut dialokasikan untuk sbb :


Pengembalian saldo awal Rp. 600.000,00
Biaya umum pusat Rp. 1.780.000,00
Target laba yang dikehendaki Rp. 2.670.000,00
Rp. 5.050.000,00

Penambahan dana Rp 660.000,00


Rp 1.380.000,00
Rp 2.140.000,00
Rp 950.000,00
Total Rp 5.130.000,00

Pengembalian Rp 2.120.000,00
Rp 1.590.000,00
Rp 1.420.000,00
Total Rp 5.130.000,00

Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-19


Manajemen Konstruksi II
Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-20
Manajemen Konstruksi II
Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-21
Manajemen Konstruksi II
Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali VI-22
Manajemen Konstruksi II

Anda mungkin juga menyukai