Anda di halaman 1dari 20

BAB VI

RENCANA ANGGARAN BIAYA

6.1. Pendahuluan

Pelaksanaan suatu perencanaan pembangunan sudah tentu tidak terlepas


dari anggaran biaya yang diperlukan. Untuk suatu proyek, maka diperlukan
jadwal pelaksanaan yang efektif dan efisien, sehingga akan menghemat jumlah
anggaran yang diperlukan.
Pada bab ini diuraikan perhitungan-perhitungan rencana anggaran biaya
dari mulai pekerjaaan perhitungan harga satuan biaya, pekerjaan perhitungan
analisis harga satuan pekerjaan studi dan detail desain, pekerjaan perhitungan
rincian biaya pekerjaan, dan rekapitulasi rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi Bendungan Matenggeng di Sungai Cijolang, Kabupaten Cilacap,
Propinsi Jawa Tengah.
Dalam perhitungan biaya Bendungan Matenggeng ini meliputi, biaya
struktur Bendungan itu sendiri beserta perlengkapannya, yaitu sbb:
1. Pekerjaan persiapan pendahuluan.
2. Pekerjaan tanah: galian, timbunan.
3. Pekerjaan pasangan: batu kali, dll.
4. Pekerjaan beton: spillway, diversion tunnel, dll.
5. Pekerjaan pintu: pintu intake.
6. Pekerjaan penyelesaian (finishing).
7. Biaya-biaya lain, misal: over head, keuntungan, pajak,dll.
Dalam menganalisa biaya ini digunakan cara analisa biaya BOW.
Pekerjaan pembangunan bendungan ini dapat dilaksanakan oleh
kontraktor setempat. Mengingat jumlah volume timbunan dan pekerjaan beton
yang akan dilaksanakan cukup besar maka pekerjaan pembangunan bendungan ini
meliputi 2 pekerjaan utama yaitu pekerjaan persiapan dan pekerjaan pokok.

a. Pekerjaan persiapan
Meliputi :
 Pekerjaan pembersihan (land clearing) yang dilakukan pada seluruh lokasi
bendungan, rencana perkantoran dan di borrow area.

202
 Pekerjaan bangunan fasilitas yang meliputi bangunan kantor direksi, dll.

b. Pekerjaan prasarana
Mengingat jumlah alat yang cukup banyak dan kemungkinan akan diangkut
melalui jalur lalu lintas dalam kota, maka izin dari instansi yang terkait guna
mobilitas alat berat yang akan digunakan agar segera disiapkan dan diproses,
sehingga mobilisasi alat dapat lancar dan dapat tepat waktu.

c. Pekerjaan pokok
 Pekerjaan pengelakan aliran sungai
 Pekerjaan bendungan pengelak dan bendungan utama
 Pekerjaan bangunan pelimpah
 Pekerjaan bangunan pengambilan

6.1.1. Pekerjaan pengelakan aliran sungai


Sebelum pekerjaan bendungan dimulai, terlebih dahulu membuat
bangunan pengelak yaitu terowongan beton yang akan mengalirkan aliran sungai
dan menara yang menjadi kesatuan. Pekerjaan ini di mulai pada awal proyek
untuk pekerjaan pokok. Pelaksanaan pekerjaan galian menggunakan alat penggali
Excavator.
Setelah penggalian berjalan maka dilakukan persiapan untuk pekerjaan
beton yang meliputi pembetonan untuk terowongan dan menara. Pengelakan
sungai ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, dengan tujuan pekerjaan
berikutnya dapat berjalan dengan lancar.

6.1.2. Pekerjaan bendungan pengelak dan bendungan utama


Sebelum penggalian pondasi bendungan, terlebih dahulu dibuat
bendungan pengelak yang nantinya merupakan bagian dari bendungan utama.
Pekerjaan ini dilakukan pada musim kering dan dimulai dengan penggalian
pondasi.
Pada musim kering setelah aliran sungai dipindahkan ke pengelak baru
pekerjaan penggalian pondasi bendungan bisa dimulai. Pondasi untuk bendungan
dimulai dengan penggalian sampai tanah yang keras selain untuk galian pondasi

203
bendungan juga dilakukan galian pada bagian bangunan pelimpah yang dinding
penahannya akan menyangga tubuh bendungan.

6.1.3. Pekerjaan bangunan pelimpah


Pekerjaan spillway dimulai dengan pekerjaan penggalian yang
dilakasanakan dengan menggunakan alat berat setelah galian pondasi bendungan
selesai kecuali pada bagian dinding penahan yang akan menyangga tubuh
bendungan, galian dan pelaksanaan pembetonan dinding penahan dilakukan
bersamaan dengan galian pondasi bendungan utama. Hal ini dilakukan untuk
menghemat alat berat yang dioperasikan. Penggalian dilakukan sampai mencapai
lapisan tanah yang diirencanakan.

6.1.4. Pekerjaan Tower Intake


Pekerjaan tower intake dimulai dengan pekerjaan penggalian yang
dilaksanakan dengan menggunakan alat berat, dan dapat dikerjakan bersamaan
dengan pengerjaan spillway bendungan. Hal ini dilakukan untuk efisiensi durasi
proyek. Penggalian dilakukan sampai mencapai lapisan tanah yang direncanakan.

6.1.5. Penutupan saluran pengelak


Penutupan saluran pengelak dilakukan setelah pekerjaan timbunan
bendungan dan bangunan pelimpah serta menara pengambilan selesai dikerjakan.
Penutupan saluran pengelak dilakukan dengan menurunkan concrete plug ke
mulut terowongan saluran pengelak.

6.1.6. Pekerjaan prasarana jalan dan jembatan


Jalan masuk ke lokasi proyek dengan memanfaatkan jalan yang sudah ada.
Pekerjaan ini dilakukan untuk membuat jalan yang menghubungkan daerah
disekitar yang tergenang oleh bendungan.

6.1.7. Pengadaan dan pemasangan peralatan dan instrumentasi


Untuk pengadaan peralatan dan pemasangan yang berupa pintu – pintu
pengambilan, pengelak dan peralatan serta katup – katup, disarankan untuk
dilakukan oleh tenaga tenaga ahli dalam bidang ini. Apabila pekerjaan ini
dilakukan oleh tenaga ahli, maka sebelum dimulai pekerjaan tersebut perlu adanya

204
pengukuran kembali yang sesuai dengan kondisi terbangun dan gambar rencana
serta spesifikasi harus mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.

6.2. Jadwal Pelaksanaan


Perencanaan jadwal pelaksanaan didasarkan pada beberapa pertimbangan,
yaitu:
 Volume pekerjaan
 Waktu efektif kerja
 Kondisi musim
 Pekerjaan pengelak sungai dan penutupan saluran pengelak

Volume pekerjaan dan waktu kerja efektif merupakan dasar pertimbangan


untuk menentukan target produksi alat berat yang mendominasi peralatan yang
digunakan, sedangkan jam kerja dipengaruhi oleh kondisi umum di daerah
proyek. Waktu efektif untuk musim penghujan rata – rata 7 jam, sedangkan pada
musim kemarau dapat mencapai 10 jam yang dibagi dalam beberapa shift.
Agar pelaksanaan dapat dicapai sesuai dengan waktu yang ditentukan
maka dalam penanganannya dibagi dalam beberapa berdasarkan ketergantungan
antara masing-masing jenis pekerjaan dengan mengikuti network planning atau
time schedule yang ada.

6.3. Rencana Anggaran Biaya


Langkah – langkah yang dilakukan untuk menghitung rencana anggaran
dan biaya suatu pekerjaan fisik yaitu :
1). Menghitung volume tiap – tiap pekerjaan sesuai dengan gambar.
2). Menentukan analisa harga satuan pekerjaan yang diperlukan.
3). Menentukan harga satuan bahan dan upah.
4). Dengan mengalikan harga satuan pekerjaan dengan volume pekerjaan
didapatkan harga pekerjaan.
5). Membuat rekapitulasi harga pekerjaan.
Harga bangunan (bowsom) adalah harga pekerjaan fisik keseluruhan
pekerjaan.

205
Biaya pembangunan (animingsom) adalah harga pekerjaan fisik yang
ditambahkan PPn sebesar 10 % harga pekerjaan fisik. Harga inilah yang
digunakan dalam setiap pelelangan pekerjaan pemborongan.

6.3.1. Perhitungan Volume Pekerjaan


Di dalam menentukan rencana anggaran biaya dibutuhkan perhitungan
volume galian dan timbunan, volume pekerjaan dan harga satuan pekerjaan yang
nantinya digunakan sebagai acuan di dalam perhitungan anggaran.
Dalam perhitungan volume galian dan timbunan bendungan dilakukan
dengan cara menghitung dimensi konstruksi, mengacu pada gambar teknis yang
telah dibuat.

Tabel 6.1 Volume


         
NO. URAIAN PEKERJAAN   Sat VOL
           
           
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Kantor Lapangan dan fasilitasnya   Ls 1,00
2 Pengukuran     Ls 1,00
3 Mobilisasi dan demobilisasi alat   Ls 1,00
4 Pelaporan dan Dokumentasi     Ls 1,00
           
II PEKERJAAN PENGELAK    
1 Cover Dam        
1 Pekerjaan Stripping Cover Dam   m2
2 Galian Tanah dengan alat berat   m3
3 Timbunan tanah padat dengan alat berat   m3
           
2 Saluran Pengelak        
1 Galian Tanah dengan alat berat   m3 7.257,33
2 Timbunan tanah kembali dipadatkan   m3 1.671,54
3 Beton Bertulang K300     m3 977,33
4 Bronjong     m3 36,00
           
III PEKERJAAN UTAMA        
1 Pekerjaan Stripping Bendungan   m2 12.554,57
2 Galian Tanah dengan alat berat   m3 627.728,5
3 Urugan batu dengan alat berat   m3 2.743.939
4 Timbunan inti lempung     m2 636.766,5
     
IV PEKERJAAN PELIMPAH    
1 Galian tanah dengan alat berat   m3 283.600
2 Timbunan tanah kembali dipadatkan   m3 7.131,83
3 Beton Bertulang K300     m3 45.791,85
4 Bronjong     m3 304,00

206
         
V PEKERJAAN TOWER INTAKE    
1 Galian tanah dengan alat berat   m3 2.195,2
2 Timbunan tanah kembali dipadatkan   m3 48,00
3 Beton Bertulang K300   m3 113,2
4 Pintu Sorong     Unit 1,00
 5 Jembatan Pelayanan      Ls 1,00

6.3.2. Analisa Harga Satuan Biaya


Daftar Harga Satuan Biaya
Pekerjaan = Pembangunan Bendungan Matenggeng
Lokasi = Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

207
Tabel 6.2 Harga Satuan Upah
Harga
No Pekerja Satuan
Minimum Maksimum
1 Pekerja OH Rp30.000 Rp33.000
2 Pekerja tak terlatih OH Rp27.500 Rp30.000
3 Mandor OH Rp43.000 Rp45.000
4 Buruh Semi Terlatih OH Rp36.500 Rp39.000
5 Buruh Terlatih OH Rp43.000 Rp45.000
6 Buruh tak Terlatih OH Rp27.500 Rp30.000
7 Tukang Kayu OH Rp43.000 Rp45.000
8 Kepala Tukang Kayu OH Rp45.000 Rp47.000
9 Tukang Batu OH Rp43.000 Rp45.000
10 Kepala Tukang Batu OH Rp45.000 Rp47.000
11 Tukang Besi OH Rp43.000 Rp45.000
12 Kepala Tukang Besi OH Rp45.000 Rp47.000
13 Operator OH Rp50.000 Rp55.000
14 Sopir OH Rp50.000 Rp55.000
15 Pembantu Sopir OH Rp35.000 Rp37.500

Sumber : Dinas Cipta Karya, 2012


Tabel 6.3 Harga Satuan Biaya Sewa Peralatan

Harga
No Peralatan Satuan
Minimum Maksimum
1 Dump Truck (5T) Jam Rp195.000 Rp200.000
2 Dump Truck (3T) Jam Rp170.000 Rp185.000
3 Truk Tanki Air Jam Rp135.000 Rp140.000
4 Bulldozer Jam Rp205.000 Rp220.000
5 Excavator Jam Rp160.000 Rp175.000
6 Motor Grader Jam Rp160.000 Rp170.000
7 Vibratory Roller Jam Rp150.000 Rp165.000
8 Stamper Jam Rp50000 Rp60.000
9 Concrete Vibrator Jam Rp75.000 Rp80.000
10 Concrete Mixer Jam Rp75.000 Rp80.000
11 Wheel Loader Jam Rp160.000 Rp175.000
12 Water Pump Jam Rp50.000 Rp65.000
Peneumatic Drilling
13
(Belasting) Jam Rp400.000 Rp405.000

Sumber : Dinas Cipta Karya, 2012

208
Tabel 6.4 Harga Satuan Bahan
Harga
No Bahan/Material Satuan Keterangan
Minimum Maksimum
1 Batu Bulat Utuh m3 Rp100.000 Rp115.000
2 Batu Bulat Belah m3 Rp120.000 Rp130.000
3 Batu Pecah 10/15 m3 Rp140.000 Rp145.000
4 Batu Pecah 5/7 m3 Rp150.000 Rp160.000
5 Batu Pecah 3/5 m3 Rp155.000 Rp165.000
6 Kerikil Beton 0,5/1 m3 Rp180.000 Rp190.000
7 Kerikil Beton 1/2 m3 Rp175.000 Rp195.000
8 Kerikil Beton 2/3 m3 Rp170.000 Rp180.000
9 Pasir Urug m3 Rp80.000 Rp90.000
10 Pasir Pasang m3 Rp110.000 Rp120.000
11 Pasir Beton m3 Rp190.000 Rp210.000
12 Pasir Sirtu m3 Rp90.000 Rp110.000
13 Tanah Urug m3 Rp30.000 Rp45.000
14 Semen zak Rp41.000 Rp43.000
15 Seng BJLS 0,20 panjang 180 cm lbr Rp57.000 Rp60.000
16 Seng Plat BJLS 0,20 lebar 55 cm lbr Rp23.000 Rp27.000
17 Kayu Kruing Balok m3 Rp4.700.000 Rp4.900.000
18 Kayu Kruing Papan m3 Rp5.100.000 Rp5.700.000
19 Kayu Meranti Balok m3 Rp3.700.000 Rp3.900.000
20 Kayu Meranti Papan m3 Rp4.200.000 Rp4.400.000
21 Kayu Lanan Balok m3 Rp1.200.000 Rp1.300.000
22 Kayu Bengkirai m3 Rp7.200.000 Rp7.500.000
23 Dolken Besar 10 x 12 x 400 cm bt Rp23.000 Rp26.000
24 Besi beton polos kg Rp9.500 Rp10.500
25 Besi beton prestress kg Rp14.000 Rp15.500
26 Besi beton ulir kg Rp11.000 Rp12.000
27 Besi Profil kg Rp13.000 Rp13.500
28 Kawat Bronjong kg Rp16.000 Rp18.000
29 Kawat - Ikat beton/bendrat kg Rp14.500 Rp15.000
30 Ply Wood 90 X 210 x4 mm lbr Rp51.000 Rp55.000
31 Ply Wood 90 X 210 x12 mm lbr Rp170.000 Rp172.500
32 Paku - ukuran 1" s/d 4" kg Rp13.000 Rp15.000
33 Batu Bata bh Rp470 Rp500
34 Naco per Daun bh Rp7.000 Rp7.500
35 Kaca Grey Euro / Green 5 mm m2 Rp105.000 Rp115.000
36 Engsel bh Rp2.250 Rp2.500
37 Kunci Tanam bh Rp45.000 Rp50.000
38 Alat Bantu set Rp8.000 Rp10.000
39 Gebalan Rmput m2 Rp10.000 Rp12.000

Sumber : Dinas Cipta Karya, 2012

209
6.3.3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Pekerjaan : Pembuatan kantor sementara dengan lantai plesteran


Satuan : m2      
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Bahan        
Dolken Besar 10x12x 400 cm Btg 1,25 Rp 23.000 Rp 28.750
Kayu Lanan m3 0,18 Rp 1.200.000 Rp 216.000
Paku - ukuran 1" s/d 4" Kg 0,85 Rp 10.000 Rp 8.500
Portland Sement Kg 35 Rp 1.060 Rp 37.100
Pasir pasang m3 0,15 Rp 120.000 Rp 18.000
Pasir Beton m3 0,1 Rp 210.000 Rp 21.000
Batu bata Merah buah 30 Rp 500 Rp 15.000
Seng Plat BJLS 0,20 l 55 cm Lbr 0,25 Rp 27.000 Rp 6.750
Naco per Daun buah 2 Rp 7.500 Rp 15.000
Kaca Grey Euro / Green 5 mm m2 0,08 Rp 115.000 Rp 9.200
Kunci Tanam buah 0,15 Rp 50.000 Rp 7.500
Engsel buah 0,3 Rp 2.500 Rp 750
Plywood 4 mm Lbr 0,06 Rp 172.500 Rp 10.350
Tenaga        
Tukang Kayu OH 2 Rp 43.000 Rp 86.000
Tukang Batu OH 1 Rp 43.000 Rp 43.000
Pekerja OH 2 Rp 27.500 Rp 55.000
Kepala Tukang OH 0,3 Rp 45.000 Rp 13.500
Mandor OH 0,05 Rp 43.000 Rp 2.150
Jumlah Rp593.550

Pekerjaan : Pengukuran dan pemasangan bowplank


Satuan : m'      
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Bahan        
Kayu Kruing m3 0,012 Rp 4.900.000 Rp 58.800
Paku - ukuran 1" s/d 4" Kg 0,02 Rp 15.000 Rp 300
Kayu Papan Kruing m3 0,007 Rp 5.700.000 Rp 39.900
1 2 3 4 5
Tenaga        
Tukang Kayu OH 0,1 Rp 43.000 Rp 4.300

210
Pekerja OH 0,1 Rp 27.500 Rp 2.750
Kepala Tukang OH 0,01 Rp 45.000 Rp 450
Mandor OH 0,005 Rp 43.000 Rp 215
Jumlah Rp106.715

Pekerjaan : Mobilisasi atau demobilisasi alat  


Satuan : Ls      
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Mobilisasi/Demobilisasi        
Excavator Unit 2 Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
Vibrator roller Unit 2 Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
Bulldozer Unit 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Wheel Loader Unit 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Motor Grader Unit 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Dump Truck Unit 2 Rp 500.000 Rp 1.000.000
Concrete Mixer Unit 4 Rp 250.000 Rp 1.000.000
Concrete Vibrator Unit 4 Rp 150.000 Rp 600.000
Stamper Unit 4 Rp 250.000 Rp 1.000.000
Truck Tangki Air Unit 2 Rp 500.000 Rp 1.000.000
Jumlah Rp15.100.000

Pekerjaan : Pelaporan dan Dokumentasi  


Satuan : Ls      
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Pelaporan dan Dokumentasi LS 1 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Jumlah Rp2.000.000

Pekerjaan : Pekerjaan Stripping  


Satuan : m2
     

211
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Tenaga        
Pekerja OH 0,1 Rp 27.500 Rp 2.750
Mandor OH 0,01 Rp 43.000 Rp 430
Alat        
Bulldozer jam 0,013 Rp 205.000 Rp 2.665
Wheel Loader jam 0,026 Rp 160.000 Rp 4.160
Dump Truck jam 0,0358 Rp 195.000 Rp 6.981
Jumlah Rp16.986

Belasting dan Galian Tanah Biasa


Pekerjaan :
dengan Alat  
Satuan : m3      
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Alat        
Excavator jam 0,0598 Rp 160.000 Rp 9.568
Dump truk ( 5 T ) jam 0,1141 Rp 195.000 Rp 22.250
Peneumatic Drilling
(Belasting) jam 0,143 Rp 400.000 Rp 58.600
Tenaga        
Pekerja OH 0,2390 Rp 27.500 Rp 6.573
Mandor OH 0,0598 Rp 43.000 Rp 2.571
Per m3 Rp 99.561

Mendatangkan, mengurug dan memadatkan Tanah dg


Pekerjaan :
Alat
Satuan : m3      
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Bahan        
Tanah Urug m3 1,2 Rp 30.000 Rp 36.000
Alat        
Motor Grader jam 0,019 Rp 160.000 Rp 3.040
Vibrator Roller jam 0,018 Rp 150.000 Rp 2.700
1 2 3 4 5
Truk Tangki Air jam 0,024 Rp 135.000 Rp 3.240
Dump Truck jam 0,0111 Rp 170.000 Rp 1.887
Tenaga        

212
Mandor OH 0,0038 Rp 45.000 Rp 171
Pekerja OH 0,0225 Rp 27.500 Rp 619
Jumlah Rp47.657

Pekerjaan : Pembuatan dan pengecoran Beton K-300


Satuan : m3      
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Bahan        
Batu Pecah Kg 0,82 Rp 140.000 Rp 114.800
Pasir Beton Kg 0,46 Rp 190.000 Rp 87.400
PC Kg 11,3 Rp 41.000 Rp 463.300
Tenaga        
Pekerja OH 1,650 Rp 27.500 Rp 45.375
Tukang Batu OH 0,275 Rp 43.000 Rp 11.825
Kepala Tukang OH 0,028 Rp 45.000 Rp 1.260
Mandor OH 0,083 Rp 43.000 Rp 3.569
Alat        
Concrete Mixer Jam 0,216 Rp 75.000 Rp 16.178
Concrete Vibrator Jam 0,587 Rp 75.000 Rp 44.025
Jumlah Rp773.652

Pekerjaan : Pembuatan dan pemasangan batu bronjong


Satuan : 3 m3      
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Bahan        
Kawat Bronjong 4 mm kg 21,00 Rp 16.000 Rp 336.000
Batu Belah m3 1,20 Rp 120.000 Rp 144.000
Tenaga        
Mandor OH 0,750 Rp 45.000 Rp 33.750
1 2 3 4 5
Pekerja OH 0,375 Rp 33.000 Rp 12.375
Jumlah Rp526.125
Per m3 Rp175.375

Pekerjaan : Urugan batu    


Satuan : m3      

213
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Bahan        
Sirtu m3 1,200 Rp 90.000 Rp 108.000
Tenaga        
Mandor OH 0,010 Rp 43.000 Rp 430
Pekerja OH 0,420 Rp 27.500 Rp 11.550
Alat        
Vibratory Roller jam 0,133 Rp 150.000 Rp 20.000
Dump Truck jam 0,011 Rp 195.000 Rp 2.167
Jumlah Rp142.147

Pekerjaan : Pintu Sorong    


Satuan : Ls      
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Pintu Sorong LS 1 Rp10.000.000 Rp10.000.000
Jumlah Rp10.000.000

Pekerjaan : Jembatan Pelayanan  


Satuan : Ls      
Harga Satuan Jumlah
Uraian Pekerjaan Satuan Koefisien
Rp. Rp.
1 2 3 4 5
Jembatan Pelayanan LS 1 Rp100.000.000 Rp100.000.000
Jumlah Rp100.000.000

6.3.4. Rencana Anggaran Biaya


Pekerjaan = Pembangunan Bendungan Matenggeng
Lokasi = Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

214
Tabel 6.5 Perhitungan RAB Bendungan Matenggeng

No Uraian Pekerjaan Sat Vol Harga Satuan Harga Pekerjaan Total Biaya
        (Rp) (Rp) (Rp)
I PEKERJAAN PERSIAPAN        
1 Kantor lapangan dan fasilitasnya Ls 1,00 593.550,00 593.550,00
2 Pengukuran Ls 1,00 106.715,00 106.715,00
3 Mobilitas dan demobilitas alat Ls 1,00 15.100.000,00 15.100.000,00
4 Pelaporan dan dokumentasi Ls 1,00 2.000.000,00 2.000.000,00 17.800.265,00
II PEKERJAAN PENGELAK        
1 Cover Dam        
1 Pekerjaan stripping cover dam m2 351,82 16.986,00 5.976.014,52
2 Galian tanah dengan alat berat m3 31.241,60 40.961,40 1.279.699.674,24
Timbunan tanah padat dengan alat
3 berat m3 36.703,13 47.656,75 1.749.151.652,34 3.034.827.341,10
2 Saluran Pengelak        
1 Galian tanah dengan alat berat m3 7.257,33 99.561,00 722.546.543,22
2 Timbunan tanah kembali dipadatkan m3 1.671,54 47.656,75 79.660.163,90
3 Beton bertulang K300 m3 977,33 773.652,00 756.109.440,90
4 Bronjong m3 36,00 175.375,00 6.313.500,00 1.564.629.648
III PEKERJAAN UTAMA        
1 Pekerjaan stripping bendungan m2 12.554,57 16.986,00 213.251.926,02
2 Galian tanah dengan alat berat m3 627.728,50 40.961,40 25.712.638.179,90
3 Pasangan rip rap dengan alat m3 121.256,85 156.713,24 19.002.553.835,69
4 Urugan batu dengan alat berat m3 2.743.939,00 142.146,67 390.041.791.533,13
5 Timbunan inti lempung m2 636.766,50 47.656,75 30.346.221.898,88 465.316.457.373,62
IV PEKERJAAN PELIMPAH         47.436.803.215,55

215
1 Galian tanah dengan alat berat m3 283.600,00 40.961,40 11.616.653.040,00
2 Timbunan tanah kembali dipadatkan m3 7.131,83 47.656,75 339.879.839,35
3 Beton bertulang K300 m3 45.791,85 773.652,00 35.426.956.336,20
4 Bronjong m3 304,00 175.375,00 53.314.000,00
V PEKERJAAN TOWER INTAKE        
1 Galian tanah dengan alat berat m3 2.195,20 40.961,40 89.918.465,28
2 Timbunan tanah kembali dipadatkan m3 48,00 47.656,75 2.287.524,00
3 Beton bertulang K300 m3 113,20 773.652,00 87.577.406,40
4 Pintu sorong Unit 1,00 10.000.000,00 10.000.000,00
5 Jembatan pelayanan Ls 1,00 100.000.000,00 100.000.000,00 289.783.395,68
Total 517.235.024.888,01

216
Tabel 6.6 Rekap Perhitungan RAB Bendungan Matenggeng

No URAIAN PEKERJAAN Total


I PEKERJAAN PERSIAPAN  17.800.265,00
II PEKERJAAN PENGELAK  4.174.180.638
III PEKERJAAN UTAMA  465.316.457.373,62
IV PEKERJAAN PELIMPAH  47.436.803.215,55
V PEKERJAAN TOWER INTAKE  289.783.395,68
TOTAL  517.235.024.888,01
PPN 10%  51.723.502.488,801
TOTAL + PPN 10%  568.958.527.300,00
DIBULATKAN  568.959.000.000,00
  TERBILANG  
 
Lima Ratus Enam Puluh Delapan Milyar Sembilan Ratus Lima Puluh
Sembilan Juta Rupiah

6.4. Sumber atau Bahan Material


Bahan-bahan lokal yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
Bendungan Matenggeng diambil dari lokasi yang relatif dekat proyek tersebut.
Sumber bahan yang direncanakan diambil antara lain adalah :
a. Tanah timbunan lolos air diambil dari Desa Cikobang (Gn. Butayang)
b. Tanah timbunan kedap air diambil dari Borrow Area Bingkeng
c. Timbunan filter diambil dari Pasirmaneh
e. Split yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis
f. Batu belah yang digunakan memenuhi syarat teknis
g. Beton Ready Mix.
h. Besi beton memakai sesuai dengan standar perencanaan SNI Beton 2002

6.5. Man Power


Analisa Man Power disajikan pada lampiran.

217
6.6. Time Schedule
Time schedule merupakan penjadwalan proyek dengan menggunakan kurva
S sebagai pengendalian proyek. Kurva S merupakan gambaran kemajuan proyek
yang diplot pada sumbu X dan sumbu Y dimana sumbu X menyatakan satuan
waktu sepanjang durasi proyek dan sumbu Y merupakan prosentase kemajuan
proyek yang dihitung terhadap biaya total.
Data yang dibutuhkan untuk membuat suatu kurva S adalah :
 Metode pelaksanaan, karena metode pelaksanaan ini memberikan urut-
urutan kegiatan dan karakteristik kegiatannya.
 Diagram balok, karena kurva S ini diplot pada diagram balok dengan
tujuan untuk mempermudah melihat kegiatan-kegiatan yang masuk dalam
suatu jangka waktu pengamatan kemajuan pelaksanaan proyek.
 Distribusi biaya, karena mencerminkan nilai pekerjaan di lapangan.
Cara membuat kurva S adalah :
1) Melakukan pembobotan untuk setiap item pekerjaan. Bobot item pekerjaan
dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagai biaya total pekerjaan
dikalikan 100 %.
2) Mendistribusikan bobot pekerjaan selama durasi masing-masing aktivitas.
3) Menjumlahkan aktivitas tiap satuan waktu tertentu dan menjumlahkannya
secara kumulatif.
4) Memplotkan angka kumulatif tersebut pada sumbu X dan waktu
pelaksanaan pada sumbu Y.
5) Menghubungkan semua titik-titik hingga didapat suatu kurva S.
Perhitungan Kurva S dan gambar dapat dilihat pada lampiran.

6.7. Jaringan Kerja (Network Planning)


Network planning yaitu suatu jaringan yang terdiri dari serangkaian
kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek dan disusun
berdasarkan urutan kegiatan tertentu. Jaringan kerja ini menunjukkan hubungan
yang logis antar kegiatan berupa hubungan timbal balik antara pembiayaan dan
waktu penyelesaian proyek.

218
Jaringan kerja/network planning bermanfaat untuk :
1). Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki hubungan
ketergantungan yang kompleks antar kegiatan.
2). Menentukan total waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek.
3). Membuat perkitaan jadwal proyek yang paling ekonomis.
4). mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kritis dan pengaruhnya terhadap jadwal
proyek keseluruhan bila terjadi keterlambatan.
5). Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumber daya.

Data-data yang diperlukan untuk membuat suatu network planning yaitu :


1). Metode pelaksanaan proyek konstruksi yang akan dilaksanakan, karena
metode pelaksanaan akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang
dilakukan.
2). Daftar semua kegiatan untuk proyek tersebut.
3). Durasi waktu dari masing-masing kegiatan.
4). Urutan pelaksanaan kegiatan.
5). Ketergantungan atau hubungan timbal balik antara kegiatna satu dan yang
lainnya.

Langkah-langkah pembuatan suatu network planning yaitu :


1). Menentukan metode pelaksanaan dari proyek yang akan dilaksanakan.
2). Membuat perkiraan daftar rincian kegiatan beserta durasi waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut.
3). Menyusun hubungan timbal balik atau urutan logis antara kegiatan satu
dan yang lainnya. Menentukan kegiatan mana yang harus dilakukan
terlebih dahulu dan mana yang mengikutinya.
4). Membuat diagram jaringan kerja/network planning.
5). Menghitung jaringan kerja.

Ada dua macam jaringan kerja (network planning) yaitu :


1). Kegiatan pada node (activity on node)

219
Yaitu kegiatan digambarkan pada kotak yang disebut node. Anak panah
berfungsi sebagai penghubung yang menjelaskan hubungan
ketergantungan diantara kegiatan-kegiatan.
2). Kegiatan pada anak panah (activity on arrow)
Yaitu kegiatan digambarkan sebagai anak panah yang menghubungkan
dua lingkaran yang mewakili peristiwa (event). Nama dan durasi kegiatan
ditulis diatas dan dibawah anak panah.
Dalam perencanaan Bendungan Sungai Bringin ini akan menggunakan
metode kegiatan pada anak panah dan memakai metode CPM (critical path
method).
Critical path method atau disebut juga metode lintasan kritis merupakan
metode jadwal perencanaan proyek dengan menggunakan peristiwa paling awal
(Earliest Event Time/EET) dan peristiwa paling akhir (Latest Event Time/LET).
Peristiwa paling awal (EET) yaitu waktu mulai paling awal/tercepat suatu
peristiwa terjadi dan tidak mungkin terjadi sebelumnya. Manfaat ditetapkannya
EET adalah untuk mengetahui saat paling awal mulai melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang berasal dari peristiwa (event) yang bersangkutan. Sedangkan LET
adalah waktu paling akhir/saat paling akhir suatu peristiwa dapat terjadi dan tidak
mungkin terjadi sesudahnya. Manfaat ditetapkannya LET adalah untuk
mengetahui saat paling akhir atau paling lambat untuk memulai melaksanakan
kegiatan yang berasal dari peristiwa (event) yang bersangkutan. Gambar Network
planning dapat dilihat pada lampiran.

Keterangan Network Planning:

b d
a
c e

a = urutan kegiatan
b = waktu kegiatan paling cepat
c = waktu kegiatan paling lambat

220
d = simbol kegiatan
e = waktu kegiatan
= lintasan kritis
= dummy

221

Anda mungkin juga menyukai