net/publication/345140214
CITATIONS READS
0 2,034
1 author:
Akhirman Herman
Universitas Maritim Raja Ali Haji
7 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
PKM Pembinaan Usaha Pembesaran Teripang Pada Nelayan Keramba Jaring Tancap (KJT) DEsa Benan Kec. Katang Bidare Kab. Lingga View project
All content following this page was uploaded by Akhirman Herman on 01 November 2020.
Pasal 72
Ketentuan Pidana Sangsi Pelanggaran
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau dengan paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu
juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau denda
paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan atau menjual umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling seidikit Rp.
500.000.000,00 (Lima ratus ribu rupiah).
Halaman
Kata Pengantar I
Daftar isi Ii
Daftar Gambar Iv
Daftar Grafik V
A Geografis 1
B Demografis 2
D Kesimpulan 5
A Maritim 6
B Ekonomi Maritim 8
D Penutup 12
D Penutup 18
A Pengertian Pelabuhan 19
C Pengembangan Kepelabuhanan 28
D Jenis-Jenis Pelabuhan 29
E Penutup 31
C 1 Berdasarkan Jenisnya 35
C 2 Berdasarkan Fungsinya 41
E Penutup 47
D Penutup 60
E Penutup 73
E Penutup 86
A Pendahuluan 87
D Penutup 94
A Pendahuluan 95
B 3 Perdagangan Internasional 99
D Penutup 104
MARITIM
D Penutup 111
A Pendahuluan 112
B 1 Pendidikan 114
C Kebudayaa 118
D Penutup 119
A Pendahuluan 120
D Penutup 125
A Pendahuluan 126
D Penutup 132
Halaman
Riau
Halaman
GAMBAR 53.12 Pelabuhan Laut salah satu daerah pesisir Laut. 116
Halaman
A. GEOGRAFIS
Wilayah Provinsi Kepulauan Riau terdiri atas 96 % lautan. lalu lintas perdagangan
dunia. Provinsi Kepri memiliki luas wilayah 251.810 km2. Dimana 96% diantaranya
merupakan lautan dan 4% berupa daratan yang di rangkai oleh 2.408 pulau dengan garis
pantai sepanjang 2.367,6 km. Pusat pusat kegiatan di Provinsi Kepulauan Riau dapat
dijangkau dari Singapura dengan jarak tempuh kurang lebih 1 – 2 jam perjalanan
menggunakan sarana transportasi laut. Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari 5 (lima)
kabupaten dan 2 (dua) kota, meliputi Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Lingga, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kota Tanjungpinang, dan Kota
Batam.
Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara;
Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan
Jambi di selatan; Negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah barat. Secara
keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 kabupaten, dan 2 kota, 52 kecamatan serta
299 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar, dan kecil yang 30% belum bernama,
dan berpenduduk.
Dengan Motto Berpancang Amanah, Bersauh Marwah, Provinsi Kepulauan Riau
bertekad untuk membangun daerahnya menjadi salah satu pusat pertumbuhan perekonomian
B. DEMOGRAFIS
Jumlah penduduk di Kepulauan Riau sebanyak 2,14 juta jiwa pada 2018.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sebanyak 1,09 juta jiwa penduduk di provinsi
dengan ibu kota Tanjungpinang tersebut adalah laki-laki dan 1,04 juta jiwa perempuan.
Adapun Batam tercatat sebagai kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbanyak di
Suku bangsa yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau adalah Melayu, Bugis,
Jawa, Arab, Tionghoa, Padang, Batak, Sunda dan Flores. Bahasabahasa resmi yaitu
Bahasa Indonesia dan ada juga yang menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Melayu Riau
mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Melayu. Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu sudah menjadi
bahasa internasional Lingua franca di kepulauan Nusantara, atau sekurang-kurangnya
sebagai bahasa perdagangan di Kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu, semenjak pusat
kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, akhirnya pindah ke Riau
mendapat predikat pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu itu. Karena itu
bahasa Melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka, bahasa Melayu zaman
Johor terkenal dengan Melayu Johor dan bahasa Melayu zaman Riau terkenal dengan
bahasa Melayu Riau.
Pada zaman dahulu ada beberapa alasan yang menyebabkan Bahasa Melayu
menjadi bahasa resmi digunakan, yaitu:Bahasa Melayu Riau secara historis berasal dari
perkembangan Bahasa Melayu semenjak berabad-abad yang lalu. Bahasa Melayu sudah
tersebar keseluruh Nusantara, sehingga sudah dipahami oleh masyarakat, bahasa ini
sudah lama menjadi bahasa antar suku di Nusantara. Bahasa Melayu Riau sudah dibina
sedemikian rupa oleh Raja Ali Haji dankawan-kawannya, sehingga bahasa ini sudah
menjadi standar. Bahasa Melayu Riau sudah banyak publikasi, berupa buku-buku sastra,
buku-buku sejarah dan agama baik dari zaman Melayu klasik maupun dari yang baru
Industri Maritim
Budaya Bahari dan Konektivitas
Laut
Pembangunan
Kemaritiman
Perundingan
dan
Penyelesaian
Baas Laut
Isu2 Penguatan
Petanaan
ruang Laut tentang Diplomasi
Maritim
Matitim
Penyelesaian
Toponimi
D. PENUTUP
BAB II
PENGERTIAN MARITIM dan EKONOMI MARITIM
A. PENGERTIAN MARITIM
Kemaritiman (Maritim) berasal dari bahasa inggris yaitu maritime, yang berarti
navigasi, maritime atau disebut juga dengan kata bahari. Dari kata ini kemudian lahir
istilah maritime power yaitu Negara maritim atau negara samudera. Maritim, dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai berkenaan dengan laut;
berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Dalam bahasa Inggris, kata
yang digunakan untuk menunjukkan sifat atau kualitas yang menyatakan penguasaan
terhadap laut adalah seapower.
Geoffrey (2004), dalam bukunya, Seapower, manyatakan bahwa maritime ada
kalanya dimaksudkan hanya berhubungan dengan angkatan laut, kadang-kadang
diartikan juga sebagai angkatan laut dalam hubungannya dengan kekuatan darat dan
B. EKONOMI KEMARITIMAN
Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia. Hal ini seharusnya
dimanfaatkan dengan sangat baik. Pasalnya potensi sumber daya alam laut di wilayah
perairan Indonesia sangat berlimpah. Wilayah laut yang dimiliki 5,8 juta kilometer
persegi – terdiri dari 3,1 juta kilometer persegi teritorial dan 2,7 juta kilometer persegi
ZEEI, 17 ribu lebih pulau, dan garis pantai sepanjang 95 ribu kilometer lebih. Ekonomi
Maritim dalam pengertiannya adalah berbagai kegiatan perekonomian yang meliputi
banyak bidang yang berhubungan dengan transportasi laut, pembangunan serta
pengoperasian pelabuhan, dan tempat pembuatan serta perawatan perahu / kapal.
https://www.mypurohith.com/pengertian-ekonomi-maritim.
Lalu apa saja jenis kegiatan yang masuk ke dalam ekonomi maritim? Ternyata
cukup luas cakupannya, mulai dari lingkungan kepelabuhanan, transportasi laut,
perdangan dilingkungan wilayah dan melalui maritim, perikanan, pertanian, pariwiata,
industry galangan service, pembuatan dan perbaikan kapal dari ukuran kecil sampai
ukuran besar, industry minyak dan gas, pembangunan infrastruktur dan masih banyak
lagi.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa sektor maritim menyerap banyak modal dan banyak
tenaga kerja. Seperti untuk indusrtri galangan kapal, industry migas, serta yang lainnya
disektor maritim membutuhkan modal bessar namun mampu menyerap banyak
tenagakerja.
Belajar dari masa lalu, mengetahui bagaimana kejayaan diperoleh karena
mengoptimalkan potensi laut sebagai sarana dalam suksesnya perekonomian dan
ketahanan politik suatu negara, maka menjadi suatu hal yang wajar bila sekarang ini
Indonesia mengulangi bagaimana mengembangkan laut demi tercapianya tujuan
nasional. Indonesia menyandang predikat ―Negara Maritim‖ atau negara kepulauan,
Walaupun sifat maritim itu sendiri lebih mengarah pada terwujudnya aktifitas
pelayaran di wilayah Indonesia. Namnun masih banyak aktivitas lainnya yang dapat
dikembangkan dan memiliki potensi besar, mulai dari aktivitas lingkungan
kepelabuhanan (ruang) parker kendaraan, skctor perikanan yang sudah tidak asing lagi,
alat
angkat/angkut
industri besi barang keselamatan
dan baja kapal
pariwiata migas
teknologi
perikanan
keamanan
industri
teknologi
galangan kapal sektor informasi
maritim
D. PENUTUP
BAB III
Saat ini Indonesia menggaungkan istilah kata ―Indonesia Poros Maritim Dunia‖,
apa hanya karena Indonesia merupakan Negara kepulauan, yang sering disebut Negara
maritim yang terbesar di dunia. Indonesia terdiri dari 17.508 pulau yang tersebar di
sekitar Garis Katulistiwa, yang memanjang dari Sabang terletak paling ujung Barat
sampai Jayapura yang terletak paling ujung Timur, sepanjang sekitar 5.000 kilometer,
dan melintang dari Pulau Miangas dan Pulau Marore yang terletak paling ujung Utara
sampai Pulau Rote dan Pulau Timor yang terletak paling ujung Selatan sepanjang sekitar
2.000 kilometer, luas wilayah Nusantara Indonesia mencapai sekitar 8 juta kilometer
persegi, wilayah perairan atau lautnya adalah sekitar dua pertiga dari total wilayah
Indonesia, sisanya atau sepertiga-nya merupakan wilayah daratan.
Sektor Kepelabuhanan
Sektor Perikanan
Sektor Pertanian
Sektor Perdagangan
1.Kepelabuhanan
(X1)
2. Jasa transportasi
Laut (X2)
3. Industri
Perkapalan (X3)
Pendapatan
Daerah/
Nasional
4. Pariwisata (X4)
5. Perikanan (X5)
6. Xn
SDM
Profesional
Untuk Pemandu Renang
Study Ekonomi Maritim Selam
Diving 17
Snorkeling
Renang
Kano
Gambar 10.3 Kegiatan laut
Sumber: Data di olah.
Empat point yang dianggap sebagai penghambat bisa juga menjadi tonggak untuk
bangkitnya pembangunan dari sektor wilayah kemaritiman bilamana factor-faktor
penghambat tersebut bisa di atasi.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya (IKA ITS Surabaya) Dwi Soejipto , mengatakan pentingnya
masukan dari masyarakat terdidik dalam percepatan ekonomi maritime yang tengah
digagas pemerintah. Agar kendala pembangunan ekonomi maritime lebih cepat
terlaksana maka diperlukan. 1) Perlunya mendorong investasi sektor maritime yang lebih
besar. 2) Perlunya percepatan pembangunan Insprastruktur sektor maritime berupa
tersedianya Kapal dan Pelabuhan, mengingat dilakukannya moratorium ijin kapal asing.
Maka solusinya adalah ketersediaan kapal Lokal berkelas dunia. 3) Pemerintah agar
memberikan kemudahan dan tawaran investasi serta dukungan perbankan untuk
meningkatkan investasi laut seperti membangun sektor Migas yang belu di eksplorasi
hingga 75% yang berada diwilayah Laut. 4) Pemerintah dalam hal ini harus mendirikan
banyak perguruan tinggi baru fokus pada sektor maritime. Karena Indoensia masih
sedikit sarjana yang berbasis pendidikan maritime. 5) Berbagai pihak didorong untuk
melakukan riset berskala industry di sektor energy terbarukan berbasis laut. Diperkirakan
energy terbarukan saat ini menyimpan potensi lebih dari 200.000 MW. (Warta
Ekonomi.co.id
D. PENUTUP
BAB IV
A. PENGERTIAN PELABUHAN
Tambat
Pemandu
Tunda
Lapangan Petikemas
Warung, dagangan
Gudang, Industri
Penerangan, Listrik
Pelabuhan sesuai dengan perannya sudah barang tentu memiliki identitas sendiri,
pelabuhan yang berfungsi sebagai Gateway akan di jumpai sejumlah orang dan barang
dan datang dan berangkat dari dan ke pelabuhan tertentu. Dari gambar di atas,
mahasiswa dapat mengira berbagai aktivitas manusia di lingkungan kepelabuhan sebagai
Geteway meliputi, Edi hidayat, (2009)
1) Kapal sebagai penyedia jasa moda transportasi dilaut, berapa jumlah anak buah
kapal yang ada pada setiap armada transportasi di laut.
Dalam teori maritim seperti disampaikan oleh Sir Walter Raleigh (1554–1618),
bahwa ―siapa yang menguasai laut akan mendominasi perdagangan dunia dan akhirnya
akan menguasai dunia‖, sementara Alfred T. Mahan, (1840 – 1914) berpendapat bahwa
―lautan adalah sumber kehidupan, ada banyak sumber daya alam di laut. Oleh karena itu,
harus membangun angkatan laut yang kuat untuk menjaganya‖ Untuk merealiasikan
belabuhan berkemampuan teknologi, maka langkah-langkah yang harus dijalankan
adalah :
C. PENGEMBANGAN KEPELABUHANAN
Berdasarkan pengertian dari pelabuhan awal dari materi ini, tentu masih banyak
daerah yang belum memiliki pelabuhan untuk menunjang aktivitas perekonomian dan
aksesibilitas orang dari satu lokasi kepada lokasi lainnya untuk berinteraksi dan
melakukan aktivitas bisnis dan sebagainya hingga daerah-daerah pulau yang
berpenduduk. Adapun daftar jumlah pelabuhan di Indoensia saat ini seperti terlihat pada
tabel berikut ini. Keberadaan pembangunan infrastruktur pelabuhan yang ada di wilayah
Kepulauan Riau adalah sebagai berikut.
Tabel 2.4 Nama-nama Pelabuhan di Provinsi Kepulauan Riau
No Nama Pelabuhan Kota
D. JENIS-JENIS PELABUHAN
Pelabuhan Penumpang
Pelabuhan Ikan
Pelabuhan Milier
Pelabuhan Penyeberangan
Pelabuhan Sungai
E. PENUTUP
BAB V
MODA TRANSPORTASI LAUT
Jenis Kayak
Jenis Kano
Jenis Dhow
Jenis Gondola
Jenis Getek
Kapal Supply
Kapal Pemandu
Kapal Fiber
Meliputi :
1. Jlh. Kapal datang/berangkat (unit)
2. Tujuan dan asal Kapal dari & Ke Domestik/LN
Lingkungan Sektor 3. Jlh.GT / hari
4. Biaya Operasional(Rp) / hari / bulan / tahun
Transportasi Laut 5. Jlh. Kebutuhan BBM
6. Jlh. Kebutuhan Air Bersih
7. Jlh. Penumpang datang/berangkat (jiwa)
8. Jlh. Barang, ternak, kendaraan, sayur dll (Ton)
9. Jlh. Kendaraan (Unit
10. Jlh. SDM Operasional kapal
11. Jenis Kapal
12. Jlh. Industri Perkapalan
Lingkungan pada sektor transporasi ini menjadi penting kita ketahui karena berkaitan
dengan armada (Kapal) sebagai alat transportasi laut yang dibutuhkan baik untuk setiap
hari, atau untuk musim-musim tertentu dengan jumlah lebih dari hari-hari normal
biasanya. Jumlah orang yang datang dan bepergian dari dan ke suatu tempat atau daerah
dalam (jiwa), demikian juga pendatang orang orang yang bepergian ke Luar Negeri dan
Masuk Ke Negara yang disebut pendatang. Selanjutnya untuk mengetahui jumlah barang
berupa sayur-sayuran, ternak, kendaraan yang datang dan berangkat dari dan ke suatu
tujuan dapat dinilai dengan unit atau uang. Kemudian untuk mengkalsifikasikan apakah
pada suatu wilayah tertentu termasuk sebagai wilayah padat transportasi lautnya atau
dapat diketahui dari jumlah kapal yang datang dan berangkat dari dan ke suatu tujuan
tertentu baik hari, bulan atau tahunan, demikian juga negara membutuhkan informasi dan
penerimaan dari retribusi jasa labuh tambat, Navigasi, Jasa angkutan barang, ternak dan
Kendaraan, Sewa, Kapal Industri, Pertambangan, Bentuk dan jenis Kapal. Seperti kapal
Perang, Kapal Bakan Bakar, Kapal khusus untuk penelitian/PKM Perguruan Tinggi atau
Lembaga Peneliti, Kapal Tunda, Tag Boad, Speed Baod serta Ukuran Kapal untuk
datang dan berangkat setiap harinya dapat diketahui dari jumlah (GT) Gross Tonase.
Indeks konektivitas provinsi diukur dengan faktor kapal terdaftar, kapasitas
kontainer pembawa, ukuran max.vessels, jumlah kunjungan kapal, dan pengiriman
perusahaan terdaftar. Berdasarkan indeks konektivitas transportasi laut , DKI Jakarta
E. PENUTUP
BAB VI
Lingkungan Sektor
Perikanan Jlh.Kebutuhan ikan (daerah)
Jlh.Ketersediaan Ikan (Daerah) dalam (Ton)
Jlh. Ekspor /Ipor (Ton) sehari/Setahun
Jlh. Nilai ekspor/Impor (Rp)
PAD, PN yang didapatkan (Rp)
Jlh. SDM pada sektor Perikanan
Jlh. Alat angkut/transportasi pengangkutan
GambarL 23.6 Jlh. Pelabuhan Perikanan
Jlh. Indutri pengolahan ikan
Lingkungan seltor Jlh.Produksi per-hari/tahun (Ton)
Jlh.BUdidaya sektor perikanan
Perikanan. (luas)
Lingkungan sektor perikanan sangat penting untuk diketahui, karna ikan adalah
sumber makanan mengandung banyak Protein bermanfaat untuk kesehatan manusia.
Bukan hanya itu, teknologi sektor perikanan dan sejenisnya juga perlu diperhitungkan.
Indonesia seperti Kepulauan Riau tidak memiliki banyak industri pengolahan ikan, baik
pengalengan maupun industri olahan lainya.
Dikutip dari artikel R. Karnila, Perpustakaan Univ. Riau, FAPERIKA UR, 2011
– bpspl padang.kkp.go.id berjudul, ―Pemanfaatan Komopen Bioaktif Dalam Bidang
Kesehatan,‖ menjelaskan bahwa; Teripang memiliki kandungan gizi yang tinggi, yaitu
kandungan protein 82%, lemak 1,7% kadar air 8,9%, kadar abu 8,6 % dan karbohidrat
4,8 % dan Teripang juga merupakan habitat yang cepat panen.
Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu provinsi yang memiliki 96 persen
wilayahnya merupakan Lautan, memiliki potensi untuk usaha budidaya Teripang. Salah
satunya adalah Kabupaten Lingga Kecamatan Katang Bidare Desa Pulau Benan.
Berdasarkan hasil survey dearah laut Pulau Benan merupakan kaewasan baik untuk
usaha Budidaya Teripang dan Ikan.
8000000
7000000
6000000
5000000
4000000
3000000
2000000
1000000
0
1 2 3 4 5 6
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Volume Ekspor (Kg) 1024138 1000608 1395828 725806 730112 429525
Nilai Ekspor (US$) 4405373 4977690 6745334 3875695 5283710 3981312
Berdasarkan data di atas, volume ekspor Teripang masih terlihat pluktuatif hanya
pada tahun 2016 yang agak meningkat yaitu sebesar 1.395.828 kg dengan nilai US$
6.745.334, walaupun masih dikatakan pluaktuasi, namun diyakini bahwa potensi dan
perkembangannya masih sangat perlu untuk di kelola dengan baik.
Untuk memperlancar jalannya usaha masyarkat peranan perguruan tinggi sangat
penting melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu dengan cara menjalankan konsep,
―Peranan Perguruan Tinggi Dalam Ruang Inovasi‖. Mengambil model triple helix yang
diperluas untuk perkembangan daerah menyediakan kerangka yang membantu analisis
tim studi (Etzkowits,2002; Casas et al, 2000; Etzkowitz dan Ranga, 2010). Menurut
model Etzkowitz, tiga pihak yang berbeda, yaitu universitas, industry, dan pemerintah,
awalnya bekerja secara terpisah dan saatnya bertindak sebagai pihak pengembangan
sistem inovasi regional, suatu daerah melakukan pengembangan ruang pengetahuan
dengan cara. Pertama; Untuk berkonsentrasi pada aktivitas litbang terkait dengan
daerah. Kedua; ketiga unsur tersebut mengembangkan ruang consensus, yaitu ruang
tempat ketiga pihak bekerjasama dalam membuat strategi dan gagasan baru. Dan pada
tahap Ketiga, ketiga pihak tersebut mengembangkan ―ruang Inovasi‖ yaitu mekanisme
yang membentuk atau memperkenalkan suatu organisasi baru untuk merealisasikan yang
telah dimulai sebelumnya.
Warga di Pulau Tiga Barat, misalnya, harus "gali lubang dan tutup lubang"
bahkan berutang demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. BBC News, Januari
(2020). Sudah dua hari pergi melaut hanya mendapatkan dua kg ikan, dengan hasil
penjualan hanya didapatkan Rp. 40.000. dari mengeluarkan biaya lebih dari Rp300.000
per hari untuk biaya operasional selama di laut, seperti untuk bahan bakar minyak, es
untuk mengawetkan ikan, makanan dan minuman.
Banyak faktor menyebabkan nelayan yang berada pada wilayah seperti Natuna
dan daerah lainnya tidak memperoleh hasil tangkapan yang maksimal, antara lain
kemampuan jelahah alat transportasi yang mereka gunakan. Modal yang digunakan
Sementara itu, nilai impor produk perikanan ke Kota Batam mencapai angka
Rp12,1 miliar, tepatnya Rp12.152.066.783. Angka ini bersumber dari impor komoditas
ikan hias dengan jumlah sebanyak 1.055 ekor senilai Rp 105.500 dan komoditas ikan
konsumsi segar/beku dengan jumlah 319.084 kilogram, senilai Rp12.046.566.783. Selain
Singapura yang menjadi negara utama impor produk perikanan, China masuk dalam tiga
besar menyusul Malaysia yang ada di urutan kedua. Dari 32 kali impor, China ambil
bagian dalam tiga kali impor produk perikanan; Malaysia sebanyak 6 kali; dan Singapura
sebanyak 26 kali. Bulan Januari 2019, menjadi waktu impor komoditas ikan konsumsi
segar/beku tertinggi dengan nilai 64.730 ton.
Kondisi seperti ini berkaitan dengan kebutuhan, bayangkan saja daerah penghasil
ikan namun turut andil sebagai pe-ngimpor ikan juga. Artinya mungkinkan ini persoalan
kebutuhan kualitas produk laut yang dihasilkan oleh masing-masing Negara yang
dibutuhkan oleh konsumsi industri seperti industry pariwisata, perhotelan, restoran, atau
industry lainnya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Atau karena perbandingan
harga ikan impor lebih murah dibandingkan ikan Lokal?
BAB VII
POTENSI PARIWISATA BAHARI INDONESIA
Indonesia memiliki banyak sekali pulau yang membentang dari Sabang sampai
Merauke. Banyak di antara pulau tersebut tak berpenghuni, bahkan ada juga yang belum
bernama. Jika ingin berlibur ke tempat yang agak pribadi, tak ada salahnya jika liburan
di Pulau Nikoi Kabupaten Bintan.
6) Anambas Underwater
Lingkungan
Study Ekonomi Maritim
Sektor Pariwista 72
Lingkungan pada sektor parisataa ini diperlukan, untuk mengetahui lebih spesifik
mengenai hal-hal yang ada hubungannya dengan industry pariwisata. Seperti misalnya.
Wilayah objek wisata, untuk menggambakan bahwa objek wisata dimaksud ada di
daerah atau provinsi mana. Jumlah objek wisata, setiap orang atau kelompok masyarakat
jika ingin bepergian ke lokasi objek wisata akan bertanya ada berapa lokasi yang akan di
kunjungi, efektivitas dan efisiensinya itu sangat memberikan kesan tersendiri pagi
wisatawan. Berikutnya jumlah wisatawan, pemerintah dan pengelola akan dapat
mempertimbangkan klasifikasi pengunjung objek wisata. Apakah didominasi oleh
wisatawan domestic atau mancanegara, berkaitan dengan ketesediaan objek pendukung
lainnya seperti ketersediaan jasa tranpsortasi, jasa perhotelan. Restoran, ATM Perbankan
dan pasilitas lainnya.
Melalui Riset konsep diplomasi kebudayaan yang mendukung aktivitas bisnis
pariwisata. Sebagaimana dijelaskan oleh Joseph Nye dalam bukunya Soft Power : The
Means to Success in World Politics, soft power diartikan sebagai kemampuan untuk
menciptakan pilihan-pilihan bagi orang lain, yaitu kemampuan untuk memikat pihak lain
agar rela memilih melakukan suatu hal yang dikehendaki tanpa perlu untuk memintanya
(Nye, 2004). Joseph Nye melihat potensi yang besar dari budaya pada era ini sebagai
satu kekuatan yang krusial dalam memberikan daya tarik tersendiri bagi bangsa lain.
Daya tarik tersebut dapat memperkuat hubungan kerjasama antar negara demi mencapai
kepentingan nasionalnya terutama dalam bidang ekonomi.
E. PENUTUP
BAB VIII
POTENSI MIGAS MARITIM INDONESIA
Sejak pertama kali minyak bumi Indonesia ditemukan tahun 1880-an di Langkat,
Sumatera Utara, berbagai fenomena industri tersebut telah terjadi. Sempat berjaya tahun
1977 dan 1995 dengan produksi minyak sekitar 1,5 juta barrel per day (bpd), saat ini
hanya berproduksi hampir setengahnya atau sekitar 800 ribu bpd.
Di usia yang telah lebih dari 130 tahun, cadangan migas relatif stagnan dengan
kecenderungan menurun. Rendahnya kegiatan eksplorasi menjadi penyebab utama.
Seringkali penawaran wilayah kerja migas tidak laku atau nyaris tak laku. Seperti yang
terjadi pada tahun 2015 dan 2016 lalu. Menurut survey Fraser Institute tahun (2016),
iklim investasi hulu migas Indonesia tidak lebih menarik dibanding Malaysia, Brunei dan
India.
Hulu migas Indonesia mulai jenuh, perlu direformasi. Mulai dari hal yang paling
mendasar, yaitu Production Sharing Contract (PSC). PSC skema gross split yang
digadang menjadi PSC baru menggantikan skema cost recovery akan diuraikan dalam
tulisan ini. Namun, sebelumnya perlu disimak 9 fenomena atau fakta kondisi hulu migas,
yang secara langsung maupun tidak langsung turut melatarbelakangi penerapan PSC
gross split tersebut.
Naik turunnya harga minyak, turut mengurangi kepastian investasi migas. Bulan Juli
2014, harga minyak mencapai US$ 106 per barel. Berselang lebih dari satu setengah
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Ket
Bpd¹ 1,303 1,244 1,318 1,287 1,297 1,402 1,589 1,631 1,643 1,676 1,628
Untuk memenuhi kebutuhan itu, tak cukup hanya dengan mengandalkan energi
fosil. Sebagai jawabannya, maka perlu upaya sistematis untuk mengembangkan potensi
energi baru dan terbarukan, yang sesungguhnya jumlahnya sangat berlimpah di
Indonesia. Potensi besar itu, antara lain berupa panas bumi, bahan bakar nabati, coal bed
methane (CBM), tenaga air, matahari, hingga angin.
Masa keemasan Indonesia sebagai negara kaya minyak atau yang sering disebut
era bonanza minyak telah berakhir. Produksi minyak bumi yang pernah mencapai
puncaknya pada 1997 sebesar 1,6 juta barel per hari, kini tinggal separuhnya. Cadangan
minyak Indonesia pun menurun paling cepat di Asia: dari sekitar 12 miliar barel pada
1980 menjadi tinggal tersisa kurang dari 4 miliar barel—lebih rendah dari Malaysia yang
penduduknya hanya sepersembilan dari Indonesia (Baca: 10 Alasan Harga BBM Harus
Naik).
Dengan penurunan itu, maka sudah lebih dari satu dasawarsa, status Indonesia
yang dulu dikenal sebagai negara pengekspor minyak, sudah berubah menjadi net
importer (impor lebih besar dari ekspor) minyak 2 (Baca: 10 Alasan Harga BBM Harus
Naik). Itu sebabnya, minyak dan gas (migas) pun bukan lagi menjadi penghasil utama
devisa. Porsi sumbangan migas bagi pendapatan negara yang pada masa Orde Baru
mencapai 70 persen, kini tinggal sekitar 20 persen.
Natuna adalah satu Kabupaten dari Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki
pontensi Minyak dan Gas bawah Laut.
Gambar : 39.8. Peta Kepemilihan Atas Wilayah Migas oleh negara-netara tertentu.
Sumber : https://www.google.com/
E. PENUTUP
BAB IX
PENGEMBANGAN POTENSI PERTANIAN MARITIM
Study Ekonomi Maritim
90
A. PENDAHULUAN
3) Terumbu Karang
Selain memiliki manfaat ekonomi sebagai tujuan wisata bahari, terumbu karang
juga memiliki fungsi ekologis sebagai penyokong kehidupan spesies ikan dan pelindung
pantai dari pengikisan air laut (abrasi). Sayangnya, tren global menunjukkan bahwa
keberadaan terumbu karang semakin terancam karena faktor manusia dan juga alam.
Misalnya, di lautan Australia, area tutupan karang hidup (proporsi karang dalam satu
wilayah) berkurang lebih dari setengahnya dalam kurun waktu kurang dari tiga dekade.
Dalam satu penelitian disimpulkan bahwa Terumbu karang, ―menunjukkan hanya
sepertiga situs terumbu karang di Indonesia baru memiliki status ‗cukup baik‘ (tutupan
karang hidup hidup berkisar antara 25% dan 50%) dan sepertiga lainnya bahkan
memiliki status ‗buruk‘ (tutupan karang hidup kurang dari 25%)‖.menunjukkan hanya
sepertiga situs terumbu karang di Indonesia baru memiliki status ‗cukup baik‘ (tutupan
karang hidup hidup berkisar antara 25% dan 50%) dan sepertiga lainnya bahkan
memiliki status ‗buruk‘ (tutupan karang hidup kurang dari 25%).
http://oseanografi.lipi.go.id
D. PENUTUP
BAB X
A. PENDAHULUAN
Dari sisi Bahasa Indonesia pengertian laut adalah kumpulan air asin
dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan
atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi permukaan
tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin.
Study Ekonomi Maritim
99
Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.
(Kbbi.web.id/laut )
Kepulauan Riau yang merupakan bagian dari Perairan Selat Malaka ini
memiliki peran dalam perkembangan Budaya Melayu. Sejarah Melayu berakar
dari sini dan daerah ini mengalami banyak kontak budaya dengan bangsa-bangsa
lain, sehingga di perairan ini banyak beredar komoditas yang diperdagangkan
saat itu dan jalinan budaya hasil interaksi. Potret kecil perniagaan masyarakat
global setidaknya telah tergambar di kawasan ini melalui tinggalan arkeologinya
yang menunjukkan peranan penting dalam sejarah bangsa dan kemaritiman
wilayah Kepulauan Riau.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OBOR Pada 14-15 Mei 2017 di
Beijing, Tiongkok, terdapat sebuah pertemuan antara 29 Kepala negara dan 50 delegasi
dari negara anggota OBOR dan 50 delegasi. Pertemuan tersebut membahas kerjasama
ekonomi dan pengembangan proyek infrastruktur.
D. PENUTUP
Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang
materi Study Ekonomi Maritim.
Diakui banyaknya kasus suap dalam proses dwelling time. Ia setuju jika dwelling
time dipermudah karena juga akan memperbaiki sistem pedagangan didalam negeri,
terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA yang mulai
berlaku pada awal 2016.
Selain pada area pelabuhan menggunakana teknologi pemindahan barang untuk
masuk dan dari kapal, saat ini juga pelabuhan telah memiliki aplikasi untuk database,
tracking dan klaim asuransi, perusahaan logistik juga telah menerapkan teknologi
informasi untuk perencanaan hingga jasa customer service. Beberapa aplikasi yang
telah digunakan antara lain K-log SCM Profit, K-log SunGL, K-log Human Resource
Information Sistem (HRIS), K-log budget realization (eBR) yang berbasis android,
serta K-log Helpdesk untuk support ticket system.
Dengan berkembangnya digitalisasi pada sistem logistik maritim, muncul berbagai
tantangan yang harus diselesaikan, mulai dari error pada sistem, data yang belum real
time, serta menjaga produktifitas, dan meningkatkan jasa pelayanan. Tantangan
tersebut menjadi peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan
memperbaikinya. ―Dunia logistik akan terus menjadi kebutuhan dalam dunia bisnis
dengan ilmu dan inovasi yang dinamis.
Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada 2016 mencapai 5,03 persen dan lebih
banyak digerakkan oleh sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor pertambangan,
sektor konstruksi, dan sektor perdagangan. Industri pengolahan sendiri merupakan salah
satu sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Fluktuasi yang terjadi pada
sektor tersebut tentunya dapat mempengaruhi tingkat pengangguran di sana. Sementara
itu, tingkat pengangguran di provinsi tersebut terbilang masih cukup tinggi, yakni
sebesar 7,69 persen.
Kepulauan Riau sebenarnya lebih berpeluang untuk pengembangan industri
manufaktur, namun seberapa fokusnya para pimpinan daeah terhadap potensi daerahnya.
Ditambah harus konsentrasi untuk mengembangkan setiap gugus pulau besar dan kecil di
Kepri, seperti Anambas, Natuna, Lingga, Karimun, Bintan, Batam, dan Tanjung Pinang
sebagai sentra-sentra industri baru dan juga pariwisata sesuai dengan potensi wilayahnya,”
ucapnya. Daerah yang saat ini sedang mengembangkan sektor unggulan di Provinsi
Kepulauan Riau, yaitu industri pengolahan ikan selain sektor pertambangan.
Pengembangan kawasan-kawasan industri tersebut akan terintegrasi satu sama lainnya
mulai dari hulu hingga hilir. Tak lupa, Batam yang sebelumnya telah berkembang menjadi
suatu kawasan industri juga disebutnya perlu ditata kembali agar dapat semakin bersaing
dengan kawasan lainnya.
Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada 2016 mencapai 5,03 persen dan lebih
banyak digerakkan oleh sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor pertambangan,
sektor konstruksi, dan sektor perdagangan. Ini artinya perekonomian Kepulauan Riau
telah mengalami transformasi ke industri pengolahan,‖ Salah satu aktivitas masyarakat di
Kepri, adalah usaha penangkapan dan pengolahan ikan di Natuna.
https://www.google.com
Indikator lingkungan
Sektor Industri
Maritim Jlh Industri
Jenis Industri
Nilai investasi
Jlh.Peneyerapan TK
Gambar : 51.11.Indikator Jlh.Penerimaan Negara
Sektor industri Nilai ekspor/impor
Indikator pada lingkungan sektor ini perlu diketahui, selama ini khususnya
lingkungan mahasiswa belum mengetahui banyak tentang peranan berbagai industry di
sektor wilayah Kemaritiman. Berapa jumlah industry yang ada dan berapa yang
beroperasi pada wilayah tempat tinggal mereka, jenis-jenis industry serta
pengeloompokkannya, hingga berapa nilai investasi untuk suatu industry, berapa jumlah
tenagakerja yang dapat di pakai oleh suatu industry, berdampakkah terhadap tinggat
pengangguran, kesejahteraan, nilai belanja masyarakat.
Kemudian berapa kontribusi industry sektor maritime diberikan kepada masing-
masing daerah yang memiliki potensi industry di wilayahnya masing-masing, atau
kontribusi kepada negara, berapa nilai ekspor setiap hari atau tahunnya, tujuan negara
ekspornya. Serta Nilai impor dan komoditas ekspor jika suatu negara dimaksud sudah
tergolong negara industry. Apakah Industri Indoensia sudah masuk digitalisasi atau
belum?
Mukhtasor (2014), memberikan pemaparannya lebih jauh mengenai potensi
energi laut di Indonesia. Energi laut sendiri bisa bersumber dari banyak hal, seperti dari
perbedaan suhu laut, perbedaan tingkat salinitas, ombak, dan pasang surut air laut.
Pemanfaatan energi laut dapat menjadi alternatif untuk mencapai target bauran energi
terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. ―Sejauh ini, kami terus mengembangkan terkait
pemanfaatan energi laut sebagai salah satu sumber energi terbarukan,‖ tutur anggota
Dewan Energi Nasional ini.
D. PENUTUP
A. PENDAHULUAN
Selain kita mengenal masyarakat yang tinggal di perkotaan, juga harus mengenal
masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dan laut. Masyarakat pesisir masih belum dapat
meninkmati sebagaimana masyarakat yang berdomisili di perkotaan. Keberadaan
mereka pada hal memiliki stasus yang sama untuk merasakan pembangunan yang ada di
seperti layaknya masyarakat lainnya.
Masyarakat yang berdomisili di kepualauan jauh dari pusat ibukotanya di akui
banyak mengalami kesulitan dan tidak mudah untuk disetarakan. Permasalahan yang
tidak pernah mereka fikirkan seperti yang difikirkan oleh kalangan akademisi,
mahasiswa, pemerintah terkait dengan; 1) Pendidikan, apakah tingkat pendidikan,
infrastruktur gedung sekolah, jumlah guru, buku pembelejaran, informasi teknologi
terkait system pembelajaran seperti yang di alami saat ini hamper seluruh pelosok tanah
air dengan dampak dari (Covid‘19). Seperti apa generasi masyarakat yang ada di pesisir
hari ini dan tumbuh hingga berumur 17 tahun nantinya. Pendidikan adalah setiap anak,
yang harus diberikan oleh Negara. 2) Kesejahteraan, kehidupan hari ini harus lebih baik
dari hari kemaren, satu orangpun di daerah manapun hari ini harus menjauhkan diri dari
yang namanya terkena penyakit busung lapar sebagai dampak dari ketidakcukupan gizi
di tengah kekayaan SDA di lingkungan dimana mereka tinggal, dan pemerintah harus
peduli dengan kesejahteraan rakyatnya. Keunggulan daerah, kelemahan masyarakat pada
daerah yang unggul, terpapar peluang yang harus diraih, sehingga tidak menjadi
ancaman sepuluh atau dua puluh tahun akan dating, karena lemahnya SDM yang kurang
diperhitungkan. 3) Kesehatan. Masyarakat membutuhkan pusat kesehatan terpadu,
dilengkapi dokter, ambulan, layaknya seperti masyarakat yang tinggal di kecamatan satu
wilayah di kota. Bayangkan jika ada pasien yang harus dilarikan menggunakan kapal laut
(Fery) dengan jarak tempuh 4 jam. Dan hal seperti itu dapat terjadi 4 - 6 orang dalam
satu bulan, seperti ibu melahirkan yang harus mendapat pertolongan. 5. Infrastruktur,
ketersediaan pelabuhan untuk kelancaran naik turunnya kebutuhan pokok, sandang
pangan dan papan setiap daerah di pedesaan pesisir laut, sudah menjadi kebutuhan. Alat
Study Ekonomi Maritim
114
transportasi dinas yang terkait langsung dengn tugas mereka menjadi prioritas dalam
melancarkan tugas dan tanggungjawab mereka, selain dari kelancaran transportasi untuk
arus barang kebutuhan pokok antar pulau, antara daerah. Listrik Desa, ketersediaan
media teknologi informasi hari ini menjadi penting untuk diberikan kepada daerah-
daerah yang belum memiliki akses informasi.
Menurut Mulyadi (2005) ada empat masalah pokok yang menjadi penyebab dari
kemiskinan, yaitu kurangnya kesempatan (lack of opportunity), rendahnya kemampuan
(low of capabilities), kurangnya jaminan (low level-security), dan keterbatasan hak-hak
sosial, ekonomi, dan politik sehingga menyebabkan kerentanan (vulnerability),
keterpurukan (voicelessness), dan ketidakberdayaan (powerlessness) dalam segala
bidang.
Ketika pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,
namun masyarakat pesisir, khususnya masyarakat nelayan justru hanya menjadi
penonton saja. Produksi hasil laut yang diperoleh nelayan sangatlah minim jika
dibandingkan potensi sumber daya laut yang berada di lingkungan sekitar nelayan
tersebut. Kebijakan tegas yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam
menindak ilegal fishing dan kejahatan laut lainnya ternyata belum cukup untuk
mengembalikan citra Indonesia sebagai masyarakat bahari dan maritim.
Paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan Presiden Jokowi baru-baru ini
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya
masyarakat nelayan. Namun, selain membuat kebijakan ekonomi, salah satu hal
mendasar yang harus segera dibenahi pemerintah adalah pendidikan masyarakat pesisir.
Tidak banyak perbedaan antara fasilitas yang harus diberikan oleh Negara kepada
masyarakat perkotaan dengan masyarakat yang tinggal di pesisir. Maka berikut buku ini
akan menjelaskan hal-hal terkait dengan pengembangan SDM Pesisir di Wilayah
khususnya Maritim Kepulauan Riau.
Masyarakat sejahtera
adalah masyarakat yang memiliki kualitas
hidup yang baik, diukur antara lain
dari pemerataan dan keterjangkauan
pendidikan, pelayanan kesehatan dan
pemenuhan kebutuhan hidup baik primer
maupun sekunder (Gumelar, 1998).
Selain itu, kurangnya konektivitas antar pulau yang disebabkan oleh minimnya
sarana dan prasarana transportasi laut menyebabkan terhambatnya distribusi arus
barang dan orang, serta pemerataan hasil-hasil pembangunan. Oleh karena itu,
merupakan hal yang penting untuk melakukan penelitian tentang ―Kebutuhan
Angkutan Laut Yang Menghubungkan Pulau-Pulau Terpencil di Wilayah Kepulauan
Riau‖, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat aksesibilitas antar pulau-pulau yang
terpencil di Provinsi Kepulauan Riau dan tersusunnya konsep peningkatan pelayanan
angkutan laut.
Sangat di sayangkan jika ada daerah yang memiliki destinasi wisata, namun tidak
memiliki moda transportasi untuk angkutan wisata pada tujuan yang diinginkan.
Seperti untuk tujuan wisata ke Pulau Benan, belum ada pihak swasta atau pemerintah
yang benar-benar menggairahkan sektor pariwisata melalui jasa transprotasi.
Study Ekonomi Maritim
119
Sementara publikasi potensi wisata daerah tersebut sudah terkenal sampai ke AS,
Honggaria, dan lain-lainnya.
C. KEBUDAYAAN
Setiap kebudayaan dan masyarakat di dunia, tidak terkecuali kebudayaan dan
masyarakat maritim, cepat atau lambat pasti mengalami dinamika / perkembangan.
Dinamika tersebut meliputi wujud-wujud teknologi dan benda/karya, perilaku dan
kelembagaan, sistem-sistem budaya kognitif/mental, etos/sikap kepribadian. Menjadi
kenyataan pula bahwa biasanya dalam dinamika ada tradisi bertahan (continuety), ada
elemen-elemen dan tatanan inti (struktur elementer) bertahan, yang dalam banyak hal
justru ditopang oleh atau menopang proses dinamika itu sendiri. Proses dinamika dan
bertahannya tradisi akan mempengaruhi situasi dan kondisi sosial ekonomi serta
lingkungan sumberdaya alam dimanfaatkannya.
Sementara itu World Bank (Bank Dunia) mencatat, indeks sumber daya manusia
(Human Capital Index/HCI) Indonesia sebesar 0,53 atau peringkat ke-87 dari 157
negara. Berdasarkan laporan HCI Bank Dunia yang diluncurkan dalam Pertemuan
Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia skor suatu negara mengartikan
potensi ekonomi dari negara tersebut. "HCI Indonesia yang 0,53 mengindikasikan
pemerintah perlu meningkatkan investasi yang efektif untuk meningkatkan kualitas SDM
melalui kesehatan dan pendidikan demi daya saing ekonomi Indonesia di masa
mendatang," tulis laporan tersebut. HCI tertinggi dipegang oleh Singapura, dengan nilai
HCI sebesar 0,88. Disusul oleh Jepang dan Korea Selatan dengan HCI masing-masing
Study Ekonomi Maritim
120
0,84. Sementara itu, empat negara dengan pendapatan menengah di kawasan ASEAN
lainnya, yakni Malaysia 0,62; Filipina 0,55; Thailand 0,60; dan Vietnam 0,67. Peringkat
Indonesia sendiri masih lebih baik dibandingkan dengan negara Kamboja, dengan HCI
0,49; Bangladesh 0,47; hingga Chad dengan nilai HCI terendah sebesar.
Misalnya skalanya 0,5, artinya individu dan negara itu kehilangan setengah
potensi ekonomi di masa mendatang. Bank Dunia dalam hal ini mengukur HCI
berdasarkan tingkat pendapatan dari 157 negara, yang menunjukkan 56% anak-anak
yang lahir hari ini di seluruh dunia akan kehilangan lebih dari setengah potensi
pendapatan seumur hidup mereka.
Hal ini disebabkan karena pemerintah mereka saat ini belum melakukan investasi
yang efektif untuk memastikan populasi yang sehat, berpendidikan, dan tangguh dan siap
untuk tempat kerja di masa depan.
D. PENUTUP
A. PENDAHULUAN
Pancasila sebagai Landasan Idiil. Pertahanan Laut Nusantara harus dilandasi oleh
nilai-nilai Pancasila sebagai Landasan Idiil, artinya, penyelenggaraan Pertahanan Laut
Nusantara harus memperhatikan pandangan hidup bangsa Indonesia, tentang perang dan
damai, serta pertahanan negara meliputi.
Pandangan Bangsa Indonesia tentang damai dan perang. Bangsa Indonesia cinta
damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan. Untuk
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan tersebut, bangsa Indonesia rela
mengorbankan jiwa dan raganya. Bagi bangsa Indonesia perang adalah jalan
terakhir yang terpaksa harus ditempuh apabila semua usaha penyelesaian damai
gagal. Perang hanya dilakukan dalam keadaan terpaksa guna mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan negara serta tujuan nasional.
Pandangan Bangsa Indonesia tentang Pertahanan Negara. Bagi bangsa Indonesia,
Pertahanan Negara merupakan upaya untuk mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan wilayah, serta terpeliharanya keamanan
nasional dan terciptanya tujuan nasional.
UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusional. Pertahanan Laut Nusantara harus
berpedoman kepada amanat Pembukaan dan Pasal-pasal UndangUndang Dasar
1945.
Wawasan Nusantara sebagai Landasan Visional. Pertahanan Laut Nusantara
disusun dengan mengacu kepada enam konsep Wawasan Nusantara, yaitu:
konsep Pengembangan Industri Maritim dalam Rangka Menunjang Sishanneg di
Laut 19 persatuan dan kesatuan, Bhinneka Tunggal Ika, kebangsaan, negara
kebangsaan, negara kepulauan dan geopolitik.
Dalam lima tahun terakhir, penangkapan ikan ilegal, yang difasilitasi oleh kerja paksa
di atas kapal dan hubungannya dengan kejahatan terorganisir transnasional, telah muncul
sebagai prioritas dalam agenda global. Peningkatan keterpaparan melalui penelitian dan
perhatian media telah meningkatkan kewaspadaan global tidak hanya terhadap dampak
langsung kejahatan tersebut pada ekonomi di kawasan itu, tetapi juga terhadap
interkoneksi antara kejahatan maritim dan kesehatan seluruh masyarakat.
Gangguan keamana perairan Indoensia lebih pada pelanggaran perbatasan antar
negara dengan motif ekonomi yaitu melakukan pencurian ikan bagian dari wilayah
NKRI, oleh pemerintah RI saat ini hukuman terhadap pelanggaran tersebut adalah
dengan cara ―Penengelaman kapal‖. Yang merupakan salah satu kebijakan yang diambil
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk mengatasi masalah illegal fishing
atau pencurian ikan.
D. PENUTUP
A. PEDAHULUAN
India 270
jt
Mexico
AS 240 jt
85 jt
Pengguna
FB
India 59
jt
Brazil 61 Indonesia
jt 56 jt
Pengguna Turki 34
AS 120 jt Instagram jt
Caleb T. Carr dan Rebecca A. Hayes (2015) Media sosial adalah media berbasis
internet yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan menampilkan diri, baik
secara langsung maupun tertunda, dengan jangkauan yang luas dan luas yang tidak dapat
diubah dari konten yang dibuat pengguna dan persepsi interaksi dengan orang lain.
Dampak penggunaan media social bagi seluruh masyarakat sangat tergantung
pada kemanfaatannya, jika digunakan untuk pendidikan, dan karakter maka memiliki
nilai unggul karena lebih banyak mendapat informasi, pendidikan, dan karakter yang
dapat di seleksi mana yang perlu di gunakan dan mana yang harus ditinggalkan. Hari ini
pengelola pusat-pusat bisnis sektor jasa seperti transportasi, pengelola destinasi
pariwisata tidak mungkin mendapatkan manfaat apa-apa yang investasi yang
dikeluarkan, karena tidak ada satu orang calon pengguna jasa tersebut yang daapt
mengetahui bahwa tersedia transportasi atau destinasi wisata yang hebat dan memukau di
dekatnya. Media social mampu mengantarkan bisnis tanpa harus berbiaya besar dalam
memasarkan baran atau jasa, membangun teknologi, mendapatkan material handling,
untuk menyelesaikan tugas pokok dan tugas tambahan setiap aktivitas manusia. Hari ini
ketinggalan handphone di rumah sendiri, ketiga bepergian keluar kota sedihnya minta
ampun.
Setelah memahami pengertian media sosial dan cirri-ciri media sosial, tentunya
kita juga perlu tahu apa fungsi dari media sosial. Berikut ini adalah beberapa fungsi
media sosial secara umum:
Memperluas interaksi sosial menggunakan internet dan situs web.
Menciptakan komunikasi diologis di antara banyak audiensi (many to many).
Melakuakan transformasi manusia yang dulunya pengguna konten isi pesan
menjadi pesan itu sendiri.
Bangun personal branding untuk wirausahawan atau tokoh masyarakat.
Sebagai media komunikasi antara pengusaha dan tokoh masyarakat dengan
pengguna media sosial lainnya.
Adam Smith (1776). ―An Inquiry into the Nature of Causes of the Wealth of Nations‖
dalam Mark Skusen (2005); Sang Maestro Teori-teori Ekonomi Modern, Jakarta
Prenada
Adnan Hakim (2010). Karakteristik Kewirausahaan, Lingkungan Bisnis dan Kapablitas
Organisasi : Pengaruh tehadap Strategi Bisnis dan Kinerja Usaha (Kajian pada
Koperasi di Sulawesi Tenggara). Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 8, Februari
2010
Anton Satyo-Hendriatmo, Giyanti 1775; Perang Perebutan Mahkota III dan
Terpecahnya Kerajaan Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta, (Jakarta CS
Boox, 2006, hlm,6.
Anonim. 2004. Strategi pengembangan potensi rumput laut nasional untuk mendukung
usaha pembudidayaan dan pengolahan hasil rumput laut. Makalah disampaikan
pada Forum Rumput Laut Nasional. Mataram-NTB, 29 Juni—1 Juli 2004.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Apt, Benjamin. "Mahan's Forebears: The Debate over Maritime Strategy, 1868 1883."
BPS Pusat (April : 2019), Perkembangan Ekspor Teripang Indonesia.
Budiman Ahmad; Majalah Info ingkat Pemerintahan Dalam Negeri. Vol. VIII, No.
21/I/P3DI/November/2016
Carlos, C. 2011. Konsep dan Definisi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Kelautan.
http://carolinacarlos.mhs.upnyk.ac.id/pesisir/konsepdandefinisipengelolaanwil
ayahpesisirdankelautan. Di akses tanggal 18 Oktober 2018.
Christianto, Edward (2013). Faktor yang Mempengaruhi Volume Impor Beras di
Indonesia, Jurnal JIBEKA Volume 7 No 2 Agustus 2013 : 38 – 48
Ricardo, David. 1817. Principles of Political Economy and Taxation.
Dahuri, Rokhmin., J. Rais, S. Putra Ginting dan M.J Sitepu. (2013). Pengelolaan Sumber
Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Kelautan Dan Perikanan, Perumusan Kebijakan Strategi Pengamanan
Wilayah Nasional, Http://Www.Dekin.Kkp.Go.Id/Dewan_Kelautan/Files/
/9991201110110842283,67814412087676253781357614798lap.Pengamana
nwilayahnasional.Pdf (Diakses 12 November 2015).
Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Bappenas. 2015. Prakarsa Strategis Optimalisasi
Pemanfaatan Potensi Kelautan menuju Terwujudnya Indonesia sebagai Poros
Maritim. Bappenas. Jakarta
Derakhshan Z, et.al 2013. Adsorption of Methylene Blue Dye from Aqueous Solutions By
Modified Pumice Stone: Kinetics and Equilibirum Studies. Health Scope. Vol 2,
No. 3 pp 136-144
Dwiponggo, 1983. Pengkajian Sumberdaya Perikanan Laut Indonesia, Laporan
Penelitian Perikanan Laut-Nomor 2 Jakarta.
Dwi dan Subekti, Perspective, Vol. 2, No. 1 (Januari-Juni 2017): 51-63 55
Exploring the Prospect for Emerging Ocean Industries to (2030
FAPERIKA UR, 2011 – bpspl padang. kkp.go.id berjudul, ―Pemanfaatan Komopen
Study Ekonomi Maritim
135
Bioaktif Dalam Bidang Kesehatan
Gulland. 1982. Manual of methods for fish stock assesment part I. Fish Population
Analysis. FAO Rome
Keputusan Dirjen Bea Cukai Nomor Kep.07/BC/2019 tertanggal 01 Februari 2019,
berisikan bahwa, ―Pengiriman paket/barang keluar dari Batam diperlakukan sama
seperti kiriman Incoming Internasional
Hakim, Lukmanul.2010. Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework
Codeigniter.Yogyakarta : Lokomedia.
Hall, Kenneth R. (1985) Maritime Trade and State development in Early Southeast Asia.
Honolulu, University of Hawaii Press
Carr, Caleb T., & Hayes, Rebecca A. 2015. Social Media: Definin, Developing,.
Hidayat A. Edy, (2009). ―Referensi Kepelabuhanan Edisi II Seri 05 dan 06
Pengoperasian Pelabuhan‖, Jakarta.
Jinchen, Tian. 2016. ’One Belt and One Road’: Connecting China and the world.
Joseph S. Nye Jr. 2004. ‚Today, It's a Question of Whose Story Wins‛. Los Angeles
Times. http://articles.latimes.com/2004/jul/21/opinion /oe-nye21 Diunduh 20
September, 2018.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016 : 998), Pengertian Navigasi.
Kbbi.web.id/laut, Pengertian Laut.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2015 Peraturan Presiden No 2/2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015 2019 Buku I. Jakarta.
Ir Arif RahmanMT,(2016) https://www.voaindonesia.com/a/kongres-maritim-indonesia-I
Liputan Khusus majalah Tempo, Proyek Sunyi Panas Bumi‖, 24 Maret 2013;
Mas‘ud, Masdar. 2008. ―Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dan
Hubungannya Terhadap Nilai Perusahaan.” Manajemen dan Bisnis, vol. 7 no. 1.
Universitas Muslim Indonesia.
Membedah Gagasan A.T Mahan Tentang Sea Power tersedia pada, http://jurnalmaritim
.com./2015/04/membedah-gagasan-a-t- mahan-tentang-sea-power/
diakses pada 14 September 2015. Soedarto Gatot. 2014.
Mochtar Kusumaatmadja, 1978, ―Hukum Laut Internasioal‖, Bina Cipta, Bandung.
Pasal 1 ayat 13, Undang-Undang No. 10 Tahun1998 tentang perubahan Undang Undang
No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/3/2009, tentang Pelimpahan
kewenangan penerbitan perizinan di bidang perdagangan luar negeri kepada
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Batam.
PP No. 41/1993, tentang Definisi dan Fungsi Angkutan Jalan
Peraturan Kepala Bp Batam Nomor 14 Tahun 2019. Tentang Jasa Kepelabuhanan di
Kota Batam.
Prof. Dr. Ir. Mukhtasor, M.Eng, Ph.D,.(2014). Peta dan Buku Potensi Energi Laut
Indonesia
PMK No 45/PMK.03/2009 tentang tata cara pengawasan, pengadministrasian,
Pembayaran serta pelunasan pajak pertambahan nilai dan atau pajak penjualan
atas barang mewah atas pengeluaran dan atau penyerahan barang kena pajak dan
atau jasa kena pajak dari kawasan bebas ke tempat lain dalam daerah pabean dan
pemasukan dan atau penyerahan barang kena pajak dan atau jasa kena pajak dari
Study Ekonomi Maritim
136
tempat lain dalam daerah pabean ke kawasan bebas.
Pemanfaatan samudera di Indonesia Indonesia https://money.kompas.com
/read/2014/05/ 04/1732199/60. Potensi pariwisata bahari terbesar di
dunia (Mann, 1995; Allen, 2002).
Perpres No. 78 Tahun 2005; Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
Presiden RI, (2015). Indonsia Poros Maritim Dunia. Konferensi negara-negara Asia
Timur
Sea Power atau Maritime Power tersedia pada http://www.kompasiana.com
/gatot7239/sea-power-atau-maritime- power_54f6de98a33311f7598b4a78
diakses pada 13 September 2015.
Samuelson Paul A, dan William D. Nordhaus, 1993, Mikro Ekonomi, Terjemahan Drs.
Haris Munandar DKK, Edisi ke-14, Erlangga, Jakarta.
Sir Walter Raleigh (1554 – 1618) dan Alfred T. Mahan (1840 – 1914) Teori Kekuatan
Maritim
S,.L,. Roy (1991). Diplomasi, Jakarta Rajawali Pers.
Soekadijo R, G, 2000, Analisis Pariwisata Mehami Pariwista Sebagai sistemik Linkage,
Jakarta, : Pt. Gramedia Pustaka Utama
Sri Edi Swasono. 2014. Kesadaran Geografi: KeIndonesiaan Negara Maritim dan
Asean (Makalah dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan XVII IGI tahun
20140). Universitas Negeri Yogyakarta
Suwantoro, Gamal, 2004. Dasar-Dasar Pariwisata, Yogjakarta. Andi
Sukma, R. (2014) Gagasan Poros Maritim (Online), Centre of Strategic and
International Studies, 21 Agustus. Tersedia di: <https://www.csis. or.id/
publications /page/ gagasan_poros_maritim.html> [Diakses 29 November
2017)
The Global Competitiveness Index World Economic Forum 2009-2013
The Next Web, Selasa (24/4/2018), Daftar pengguna paling banyak media social
Facebook dan Twitter
Till,Geoffrey. Sea Power: A Guide for the Twenty First Century. Routledge. 2004.
Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, ―Diplomasi Kebudayaan Dalam Konsep dan
RelevansiBagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia‖,
(Yogyakarta: Ombak. 2007): 5
United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982, dicetak dan
disebarluaskan oleh Dewan Kelautan Indonesia, 2009
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Undang-Undang Republik Indonesia, No.17 tahun 2008 tentang Pelabuhan
Undang-Undang Republik Indonesia, no 21 Tahun 1992 Pasal 1, Tentang Pelayaran
Undang-Undang Republik Indonesia, no 21 Tahun 1992 Pasal 1, Tentang Pelayaran
Undang Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan menyebutkan bahwa tujuan
Undang Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan menyebutkan bahwa tujuan
pengelolaan perikanan.
Undang-Undang No 10 Tahun 2009; tentang Kepariwisataan.
Wahyono, S. (2007). Indonesia Negara Maritim. Jakarta: Teraju (Anggota IKAPI).
Warta Ekonomi.co.id, Saresehan Maritim dan Energi (2016).
Wijoyo, P.H. (2012). Tinjauan umum pelabuhan sebagai prasarana transportasi. Diakses
dari http://e-journal.uajy.ac.id/159/3/2TA12921.pdf pada 9 September 2014
Wirawan, A. 2007. Model permintaan rumput laut Indonesia di pasar Jepang. Tesis.
Study Ekonomi Maritim
137
Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
A
Amanah; 1 Bisa dipercaya, menjalankan sebaik mungkin apa yang
diamanatkan atau dipercayakan
B
Berpancang memperjuangkan BBK; 9 Batam, Bintan,
Amanah; 1 mandat. Karimun (daerah
perdagangan bebas,
dan pelabuhan bebas)
di Kepri.
Bersauh Marwah; 1 memegang teguh BPPT, LIPI; 27; Badan Pengkajian
tradisi dan Penerapan
Teknologi, Lembaga
Ilmu Pengetahuan
Indonesia
BP. Batam; 21 Badan Pengusahaan Bioflok; 53 Diartikan sebagai
Batam. gumpalan ( flok ) dari
berbagai campuran
heterogen mikroba (
plankton, protozoa,
fungi ), partikel,
polimen organik,
koloid dan kaiton
yang saling
berinteraksi dengan
sangat baik di dalam
air.
C
Adalah suatu bentuk Cost Adalah pengembalian
Coal bed methane; gas alam yang berasal recovery;75 biaya operasi dalam
79 ... Batu bara itu bisnis hulu minyak
sendiri adalah dan gas bumi
reservoir yang (migas).
berpermeabilitas
rendah.
Mekanisme konrk
Gross split; 75 Negara akan
mendapatkan bagi
D
Nama bank yang Deep Dermaga Laut
DBS ; 78 sering melakukan seaport;2 Dalam,
penelitian terkait
harga minyak dunia.
Diplomasi;4 Seni dan praktik Delivery; 21 Kegiatan alih muat
bernegosias dari lapangan
penumpukan ke
sarana pengangkut
lanjutan. Atau
sebaliknya
DGPS; 45 Differential Global Dragon Boat Festival Bahari,
Positioning System Race; 63 dengan cara lomba
sampan yang di hias.
E
Sejumlah konsep Energy Energi yang berasal
Efisien; 53 yang terkait pada terbarukan; 17 dari "proses alam
kegunaan yang berkelanjutan",
pemaksimalan serta seperti tenaga surya,
pemanfaatan seluruh tenaga angin, arus air
sumber daya dalam proses biologi, dan
proses produksi panas bumi.
barang dan jasa.
Sebuah sistem
ekonomi dapat
disebut efisien bila
memenuhi kriteria
berikut:
Economic Pertumbuhan end-to-end; 22 Proses bisnis rantai
Growth;12 ekonomi pasok dari hulu ke
hilir.
F
Fakultas Perikanan FTZ; 9 Free Trade Zone
FAPERIKA UR; dan Ilmu Kelautan
50 Universitas Riau.
Ganyang;2 menghancurkan;
mengikis habis;
G
Gross National Nilai produk berupa Garis Membagi Bumi
Product; 12 barang dan jasa yang Katulistiwa; 12 menjadi dua bagian
dihasilkan oleh belahan bumi utara
penduduk suatu dan belahan bumi
Study Ekonomi Maritim
140
negara secara selatan. Garis lintang
nasional selama satu ekuator adalah 0°.
tahun Panjang garis
khatulistiwa Bumi
adalah sekitar 40.070
km.
Gateway; 24 Pintu gerbang Ganyang;2 menghancurkan;
mengikis habis;
Geografi; 7 Mempelajari tentang Gross National Nilai produk berupa
lokasi serta Product; 12 barang dan jasa yang
persamaan, dan dihasilkan oleh
perbedaan (variasi) penduduk suatu
keruangan atas negara secara
fenomena fisik, dan nasional selama satu
manusia di atas tahun
permukaan bumi.
H
Histori; 2 berkenaan dengan Holothuroidea; Nama ilmiah dari
sejara 50 teripang atau timun
laut
I
IKA ITS; 17 Ikatan Alumni Interface; 24 Ttitik temu
Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
Iptek; 26 Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
K
Kenavigasian; 46 Pandu arah adalah KPBPB-BBK; 9 Kawasan
penentuan kedudukan Perdagangan Bebas
(position) dan arah dan Pelabuhan
perjalanan baik di Bebas-Batam, Bintan,
medan sebenarnya Karimun.
atau di peta, dan oleh
sebab itulah
pengetahuan tentang
pedoman arah
(compass) dan peta
serta teknik
penggunaannya
haruslah dimiliki dan
dipahami.
Klaster;3 Kelompok konsonan Konektivitas ; Tersambunga,
atau vokal yang 4,25 terhubung,
terdapat dalam satu sambungan selular.
daerah ucapan; gugus
bunyi
Komprehensif; 7 bersifat mampu KNKT; 44 Komite Nasional
Study Ekonomi Maritim
141
menangkap Keselamatan
(menerima) dengan Transportasi
baik; 2 luas dan
lengkap (tentang
ruang lingkup atau
isi); 3 mempunyai
dan memperlihatkan
wawasan yang luas
L
Logsitik;4 Pergudangan Lifting minyak; Adalah satuan biaya
berfungsi menyimpan 76 untuk membawa satu
barang untuk barel minyak mentah
produksi atau hasil ke atas permukaan
produksi dalam tanah atau disebut
jumlah dan rentang sebagai rata rata
waktu tertentu
Liner; 32 Dalam hal ini, trayek
tetap, atau teratur.
M
Maritim; 2 Berkenaan dengan Marine Lingkungan laut
laut; berhubungan Environment;3
dengan pelayaran
danperdagangan di
laut
Maritime; 3 Maritim, laut Maritime Negara maritim atau
power;5 negara samudera,
berkenaan dengan
laut, berhubungan
dengan pelayaran dan
perdagangan di laut
Moda transportasi; Moda transportasi
adalah istilah yang
21
digunakan untuk
membedakan antara
berbagai cara
transportasi atau
mengangkut orang
atau barang
N
NTPi; 53 Nilai Tukar
Pembudidaya Ikan.
O
Ocean Culture; 4 Budaya Kelautan Output Hasil
Ocean Tata kelola kelautan OVEN; 51 Wadah, alat untuk
Governance;4 adalah pelaksanaan mengeringkan kue,
R
Riuh; 1 Ramai RRT; 42 Republik Rakyat
Tiongkok
Riouw; 1 Ramai
S
Seapower;5 Diartikan sebagai Simpul‘20 Pertemuan, Titik
negara yang memiliki Temu
kekuatan angkatan
laut yang luar biasa
atau pun hanya
berarti kekuatan
angkatan laut
U
Utility; 13 Nilai suatu hasil, UMKM; 55 Usaha Mikro Kecil
manfaat. Menengah
USA; 42 United State of Underwater.64 Di bawah air,
America olahraga di bawah
air, nyelam,
snorkeling.
V
Volume;9 Kapasitas adalah Visible.; 53 Terlihat
penghitungan
seberapa banyak
ruang yang bisa
ditempati dalam suatu
objek.
Vulnerable; 72 Sesuatu yang mudah
terpengaruh.
W
Wisata Bahari atau Adalah usaha yang ZEEI; 8 Zona Ekonomi
Tirta; 60 menyelenggarakan Eksklusif adalah zona
wisata dan olahraga yang luasnya 200 mil
air, termasuk laut dari garis dasar
penyediaan sarana pantai, yang mana
dan prasarana serta dalam zona tersebut
jasa lainnya yang sebuah negara pantai
dikelola secara mempunyai hak atas
komersial di perairan kekayaan alam di
laut, pantai, sungai, dalamnya, dan berhak
danau, dan waduk menggunakan
kebijakan hukumnya,
kebebasan
bernavigasi, terbang
di atasnya, ataupun
melakukan
penanaman kabel dan
pipa.
Zona; 10 Wilayah, daerah
A B c D
Amanah, 1 Badan Pusat Statistik; Cargo doring; 21 DBS ; 78
3
Berpancang Amanah; Coal bed Deep seaport;2
1 methane; 79
Bersauh Marwah; 1 Gross split; 75 Diplomasi; 4, 5
Bioflok; 53 Cost Delivery; 21
recovery;75
DGPS; 45
E F G H
Economic FAPERIKA UR; 50 Garmen; 2 Histori; 2
Growth;13
end-to-end; 22 FTZ; 9 Garis Holothuroidea; 50
Katulistiwa; 12
Energy terbarukan; Ganyang;2 IKA ITS; 17
18
Efisien; 53 Geografi; 1,7 Interface; 24
Gateway; 24 Iptek; 26, 27
Gross National
Product; 12
K L M N
Kenavigasian; 46 Logsitik;3 Maritim; NTPi; 53
2,3,4,5,6,7,10
KPBPB-BBK; 9 Liner; 32 Maritime; 3,4
Klaster;3 Lifting minyak; 76 Marine
Environment;3
Konektivitas ; 4 Maritime power;
5,11
Komprehensif; 8 Moda
transportasi; 21
KNKT; 44 O P R
Ocean Culture; 3 Pas Masuk Riuh; 1
Pelabuhan; 19
Ocean Governance;3 Pelabuhan; Riouw; 1
Offshore Wind;56
Offshore Oil;56
OPEC; 77
S T U
Seapower;6 Toponimi; 4 Utility; 13
Sentra Kelautan Teritorial;8 USA; 42
dan Perikanan; 49
Simpul‘20 TEUs; 22 UMKM; 55
SBNP; 46 TCF; 81 Underwater.64
SDM;34 Tramper; 32
SKPT; 56 Tri Dharma
Perguruan Tinggi; 51
Akhirman, S.Sos,.MM
akhirman@umrah.ac.id
Hoby, Aktif sebagai penulis artikel berbagai judul antara lain tentang ekonomi,
sosial, pendidikan, pada media on-line Lihatkepri.com. Telah menerbitkan dua judul
buku yaitu; Perilaku Organiasi, dan Kewirausahaan. Hal Study Ekonomi Maritim,
merupakan judul ke 3, buku yang di tulis.
Selain aktif menjadi dosen, juga aktif pada Pembina organisasi olahraga dan
organisasi Seni mahasiswa Kepri. Sebagai Sekretaris BPSMI (Badan Pembina Seni
Mahasiswa) Provinsi Kepi. Ketua Bidang Prestasi Atlit BAPOMI (Badan Pembina
Olahraga Mahasiswa) Provinsi Kepri. Koordinator Presidium KAHMI Kota Batam.
Dengan berorganiasi ternyata kita banyak mengenali teman-teman dosen khususnya
Pimpinan Mahasiswa Bidang Kemahasiswaan, dan daerah-daerah lainnya di Indoensia.
Untuk itu kapada mahasiswa kalian juga harus aktif, karena semuanya adalah
pendidikan, pembelajaran. Hidup ini yang di cari banyak teman untuk dijadikan saudara.
Penulis,