Anda di halaman 1dari 164

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/345140214

BUKU MODUL E.MARITIM 2020 LENGKAP

Book · November 2020

CITATIONS READS

0 2,034

1 author:

Akhirman Herman
Universitas Maritim Raja Ali Haji
7 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PKM Pembinaan Usaha Pembesaran Teripang Pada Nelayan Keramba Jaring Tancap (KJT) DEsa Benan Kec. Katang Bidare Kab. Lingga View project

All content following this page was uploaded by Akhirman Herman on 01 November 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Study Ekonomi Maritim
1
STUDY EKONOMI MARITIM
Penulis :
Akhirman.S.Sos,.MM
Cetakan 1, Oktober 2020
Penulis : Akhirman.S.Sos,.MM
Editor : Lia Suprihartini, SE,.MM
Penata Letak : Dian Putri Ramadhani
Disamin Sampul : Gatot M

Diterbitkan Oleh : UMRAH PRESS

Alamat Gedung : Rektorat Universitas Maritim Raja Ali Haji, Lantai


III, Jalan Raya Dompak – Tanjungpinang
Provinsi : Kepulauan Riau
Kepri : 2911
Telp. : 0771-7001550 Fax. 0771-7038999
E-mail : umrahpress@gmail.com/umrahpress@umrah.ac.id
ISBN : 978-602-5603-67-9
Perpustakaan Nasional :
Katalog dalam terbitan.
Hak Cipta Dilindungi Udang-Undang.
All Right Reserved.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


No. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA

Pasal 72
Ketentuan Pidana Sangsi Pelanggaran

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau dengan paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu
juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau denda
paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan atau menjual umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling seidikit Rp.
500.000.000,00 (Lima ratus ribu rupiah).

Study Ekonomi Maritim


2
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar I

Daftar isi Ii

Daftar Tabel Iii

Daftar Gambar Iv

Daftar Grafik V

Bab I KEMARITIMAN KEPULAUAN RIAU 1

A Geografis 1

B Demografis 2

C Kebijakan Pemerintah Tentang Kemaritiman 3


Indonesia

D Kesimpulan 5

Bab II PENGERTIAN MARITIM dan EKONOMI 6


MARITIM

A Maritim 6

B Ekonomi Maritim 8

C Industri Sektor Maritim 12

D Penutup 12

Bab III MARITIM PONDASI PEMBANGUNAN 13


NASIONAL

A Maritim Dan Pembangunan Nasional 14

B Sektor Maritim Berpotensi Ekonomi 14

Study Ekonomi Maritim


3
C Kendala Pengembangan Ekonomi Kawasan 17
Maritim

D Penutup 18

Bab IV PELABUHAN LAUT DAN RUANG 19


LINGKUPNYA.

A Pengertian Pelabuhan 19

B.1 Peranan Pelabuhan 20

B 1.1 Pelabuhan Sebagai Sumber Ekonomi 20

B 1.2 Pelabuhan Simpul Jaringan Transportasi 21

B 1.3 Pelabuhan Sebagai Pintu Gerbang Kegiatan 21


Ekonomi

B 1.4 Pelabuhan Sebagai Tempat Kegiatan Alih Moda 21


Transportasi

B 1.5 Pelabuhan Penunjang Kegiatan Industri dan 23


Perdagangan.

B 1.6 Pelabuhan Alur Distribusi Barang 24

B.2 Pelabuhan, Sosial, Wasnun dan IPTEK 25

B 2.1 Pelabuhan Sebagai Konektivitas Sosial Masyarakat. 25

B 2.2 Pelabuhan Sebagai Penyatuan Wawasan 25


Nusantara.

B 2.3 Pelabuhan dan Iptek 26

C Pengembangan Kepelabuhanan 28

D Jenis-Jenis Pelabuhan 29

E Penutup 31

Bab V TRANSPORTASI LAUT 32

A Pengertian dan Ruang Lingkup 32

B Peranan Transportasi Laut 33

Study Ekonomi Maritim


4
B 1 Sebagai Sumber Ekonomi 33

B 2 Penyatuan Sosial dan Budaya 34

C Jenis-Jenis Alat Transportasi Laut 35

C 1 Berdasarkan Jenisnya 35

C 2 Berdasarkan Fungsinya 41

C 3 Berdasarkan Bahan Pembuatannya 42

C 4 Menurut Tenaga Penggeraknya 43

D Tantangan Global Transportasi Laut Indonesia 43

E Penutup 47

Bab VI PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN 48

A Pengertian dan Ruang Lingkupnya. 48

B Potensi Perikanan Tangkap 54

C Sentra Bisnis Terpadu Perikanan Indonesia 56

D Penutup 60

Bab VII POTENSI PARIWISATA MARITIM 61


INDONESIA

A Definisi Dan Potensi Pariwisata Bahari 61

B Jenis Pariwisata Bahari/Maritim 62

C Penomena Pariwisata Maritim Indoensia 67

D Pengembangan Sektor Pariwisata Maritim 72

E Penutup 73

Bab VIII POTENSI MIGAS MARITIM INDONESIA 75

A Pengertian Minya Bumi dan Gas 75

B Migas dan Kebutuhan Dalam Negeri 80

C Potensi Energy Baru dan Terbarukan 81

Study Ekonomi Maritim


5
D Offshore Kabupaten Natuna 84

E Penutup 86

Bab IX PENGEMBANGAN POTENSI PERTANIAN 87


BAHARI

A Pendahuluan 87

B Potensi Pertanian Sektor Kemaritiman 87

C Pengembagan Pertanian Sektor Kemaritiman 92

D Penutup 94

Bab X POTENSI PERDAGANGAN MARITIM 95

A Pendahuluan 95

B Pengertian Perdagangan Dan Jenis Perdagangan 96

B 1 Perdagangan Laut di Perairan Kepulauan Riau 96

B 2 Perdagangan Antar Pulau dalam Negeri 98

B 3 Perdagangan Internasional 99

B 4 Pasar Bebas 101

C POSISI LAUT INDONESIA DALAM 101


PERDAGANGAN

D Penutup 104

Bab XI PENGEMBANGAN POTENSI INDUSTRI 105

MARITIM

A Teknologi Dan Industri Kemaritiman 105

A 1 Teknologi Bongakar Muat Barang di Pelabuhan 105

A 2 Industri Galangan Kapal 107

B Industri Manufaktur Kepri 108

Study Ekonomi Maritim


6
C Posisi Industri Kemaritiman Indonesia 109

D Penutup 111

Bab XII PENGEMBANGAN SDM PESISIR 112


MARITIM

A Pendahuluan 112

B Hak-Hak Masyarakat Pesisir Maritim 114

B 1 Pendidikan 114

B 2 Ekonomi dan Kesejahteraan 115

B 3 Pelabuhan Laut Antar Pulau 116

B 4 Transportasi Umum dan Wisata 117

C Kebudayaa 118

D Penutup 119

Bab XIII PERTAHANAN DAN KEAMANAN MARITIM 120

A Pendahuluan 120

B Konsep Geo Politik 121

C Keamanan Maritim Indonesia 122

D Penutup 125

Bab XIV TEKNOLOGI DAN KONEKTIVITAS 126


KEMARITIMAN

A Pendahuluan 126

B Medsos di Sektor Maritim 128

C Pengembangan Medsos pada Sektor Maritim 130

D Penutup 132

Study Ekonomi Maritim


7
DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 1.4 Klasifikasi Jasa di lingkungan Kepelabuhan 22

TABEL 2.4 Nama-nama Pelabuhan di Provinsi Kepulauan 28

Riau

TABEL 3.8 Konsumsi Energy Indoensia 80

Study Ekonomi Maritim


8
DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1.1 Aktivitas nelayan wilayah maritim Indoensia 2

GAMBAR 2.1 Lima Konsep Klaster Program Prioritas Pemerintah 4

GAMBAR 3.1 Isu-Isu tentang Maritim 5

GAMBAR 4.2 Kegiatan aktivitas pelayaran laut Indonesia 7

GAMBAR 5.2 Sektor-sektor ekonomi dari wilayah maritime 11

GAMBAR 6.2 Industri Sektor Maritim 12

GAMBAR 7.3 Pembangunan Ekonomi Maritim 14

GAMBAR 8.3 12 Sektor pada wilayah kemaritiman. 15

GAMBAR 9.3 Siklus Pendapatan Nasional 16

GAMBAR 10.3 Kegiatan Usaha Kemaritiman. 17

Study Ekonomi Maritim


9
GAMBAR 11.4 Salah satu pelabuhan terpadat di Kepri. 20

GAMBAR 12.4 Aktivitas alih moda transportasi laut 23

GAMBAR 13.4 Transportasi pemersatu nusantara (2019) 26

GAMBAR 14.4 Jenis-jenis pelabuhan 31

GAMBAR 15.5 Jenis-jenis alat Transportasi 40

GAMBAR 16.5 Kapal penurut fungsinya 41

GAMBAR 7.5 Kapal penurut bahan pembuatannya. 42

GAMBAR 18.5 Kapal penurut tenaga penggeraknya. 43

GAMBAR 19.5 Lingkungan transporasi laut 44

GAMBAR 20.5 Bentuk rambu dan kecelakaan kapal di laut. 46

GAMBAR 21.6 Aktivitas Nelayan Perikanan. 48

GAMBAR 22.6 Aktivitas teknik penangkapan ikan. 49

GAMBAR 23.6 Lingkungan seltor Perikanan. 50

GAMBAR 24.6 Metode usaha penangkapan ikan 55

GAMBAR 25.6 Sistem rantai perikanan laut Indonesia. 57

GAMBAR 26.6 Peralatan Melaut Nelayan satu satu daerah Kepri. 57

GAMBAR 27.7 Wisata Bintan Mangrove. 62

Study Ekonomi Maritim


10
GAMBAR 28.7 Wisata Pantai Lancang Kuning 62

GAMBAR 29.7 Wisata olahraga Snoorkeling 63

GAMBAR 30.7 Perlombaan Dragon Boat Race 64

GAMBAR 31.7 Wisata Pulau Nikoi 64

GAMBAR 32.7 Anambas Underwater. 65

GAMBAR 33.7 Wisata Berselancar(Sunffing) 65

GAMBAR 34.7 Wisata Fishing. 66

GAMBAR 35.7 Olahraga Sky Air. 67

GAMBAR 36.7 Lingkungan Sektor Wisata. 69

GAMBAR 37.8 Minyak Bumi dan Gas 75

GAMBAR 38.8 Linkungan Pengeboran Migas. 84

GAMBAR 39.8 Peta Kepemilihan Atas Wilayah Migas oleh negara- 85


netara tertentu

GAMBAR 40.9 Rumput Laut (Hasil Pertanian Laut) 88

GAMBAR 41.9 Bentuk Padang Lamun (Dasar Laut) 91

GAMBAR 42.9 Terumbu Karang (Pertanian Laut) 92

GAMBAR 43.10 Wilayah Kepri – berbatasan dengan Singapura, dan 97


Malaysia.

Study Ekonomi Maritim


11
GAMBAR 44.10 Pelabuhan Barang di Kab.Karimun-Kepri 99

GAMBAR 45.10 Pelabuhan Batu Ampar. 100

GAMBAR 46.10 Aktivitas sector perdangan 101

GAMBAR 47.10 Lintasan jelajah OBOR yang melintas berbagai 103


Negara

GAMBAR 48.11 Teknologi sector kepelabuhan. 106

GAMBAR 49.11 Industri Perkapalan Pesisir Laut Sagulung -Batam 107

GAMBAR 50.11 Industri Pengolahan Ikan Natuna 109

GAMBAR 51.11 Indikator Sektor industri 111

GAMBAR 52.12 Kondisi struktur pemukiman penduduk pesisir laut. 115

GAMBAR 53.12 Pelabuhan Laut salah satu daerah pesisir Laut. 116

GAMBAR 54.12 Salah satu alat tranportasi antar pulau 117

GAMBAR 55.12 Ilustri teknik penangkapan ikan laut. 118

GAMBAR 56.13 Penenggelaman kapal asing karena illegal fishing 123

GAMBAR 57.14 Data pengguna Medsos 126

GAMBAR 58.14 Data Negara pengguna instagram. 127

GAMBAR 59.14 Jenis Uplikasi Medsos 129

Study Ekonomi Maritim


12
DAFTAR GRAFIK

Halaman

GRAFIK 1.6 Volume Ekspor Terpang ke LN 52

GRAFIK 2.6 Nilai ekspor TTC Indonesia. 59

GRAFIK 3.8 Tingkat Konsumsi BB dunia 76

GRAFIK 4.8 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. 78

Study Ekonomi Maritim


13
. BAB I
KEMARITIMAN KEPULAUAN RIAU

A. GEOGRAFIS

Wilayah Provinsi Kepulauan Riau terdiri atas 96 % lautan. lalu lintas perdagangan
dunia. Provinsi Kepri memiliki luas wilayah 251.810 km2. Dimana 96% diantaranya
merupakan lautan dan 4% berupa daratan yang di rangkai oleh 2.408 pulau dengan garis
pantai sepanjang 2.367,6 km. Pusat pusat kegiatan di Provinsi Kepulauan Riau dapat
dijangkau dari Singapura dengan jarak tempuh kurang lebih 1 – 2 jam perjalanan
menggunakan sarana transportasi laut. Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari 5 (lima)
kabupaten dan 2 (dua) kota, meliputi Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Lingga, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kota Tanjungpinang, dan Kota
Batam.
Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara;
Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan
Jambi di selatan; Negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah barat. Secara
keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 kabupaten, dan 2 kota, 52 kecamatan serta
299 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar, dan kecil yang 30% belum bernama,
dan berpenduduk.
Dengan Motto Berpancang Amanah, Bersauh Marwah, Provinsi Kepulauan Riau
bertekad untuk membangun daerahnya menjadi salah satu pusat pertumbuhan perekonomian

Study Ekonomi Maritim


14
nasional dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Budaya Melayu yang didukung oleh
masyarakat yang sejahtera, cerdas, dan berakhlak mulia.
Asal usul nama Kepulauan Riau berasal dari nama Riau. Riau diduga berasal kata
"riuh" yang berarti ramai. Hal ini dikarenakan daerah Kepulauan Riau dahulunya merupakan
pusat perdagangan dan keramaian. Lalu nama ini berkembang dengan digunakannya nama
Riau pada nama Kesultanan Lingga. Pada masa kolonial, kata Riau dituliskan "Riouw", sesuai
dengan ejaan Bahasa Belanda. Provinsi Kepulauan Riau sebelumnya adalah bagiand dari
provinsi Riau. Saat ini Provinsi Kepulauan Riau memilii beberapa kawasan besar industr
perusahaan yang beroperasi menghasilkan eletktronik, industri galangan kapal, industri
pengeolahan (manufaktur), Garmen, Industri pariwisata. Sehingga menggiurkan masyarakat
luar Kepri untuk mengadu nasib pada Provinsi termuda ini.
Setelah proklamasi kemerdekaan, wilayah Riau (Kepulauan Riau saat ini) disatukan
dengan wilayah Kesultanan Siak di daratan Sumatra. Dahulunya, hal ini dilakukan karena
gerakan Ganyang Malaysia sehingga mempermudah hubungan dari wilayah kepulauan ke
daratan Sumatra.

Pembentukan Kepulauan Riau sebagai provinsi


ke-32 di Republik Indonesia (RI) ditetapkan oleh
DPRRI berdasarkan Undang-Undang No.25
Tahun 2002, tepatnya pada tanggal 24 September
2002. Kepulauan Riau semulanya merupakan
bagian dari Provinsi Riau. Secara administratif,
Provinsi Kepulauan Riau diresmikan pada
tanggal 1 Juli 2004 dengan
Tanjungpinang sebagai ibukota provinsi.

Gambar 1.1. Aktivitas nelayan wilayah maritim Indoensia


Sumber : https://www.google.com

B. DEMOGRAFIS

Jumlah penduduk di Kepulauan Riau sebanyak 2,14 juta jiwa pada 2018.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sebanyak 1,09 juta jiwa penduduk di provinsi
dengan ibu kota Tanjungpinang tersebut adalah laki-laki dan 1,04 juta jiwa perempuan.
Adapun Batam tercatat sebagai kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbanyak di

Study Ekonomi Maritim


15
provinsi yang memiliki luas 8.201 km persegi, yakni sebanyak 1,33 juta. Jumlah tersebut
terdiri atas 678.068 jiwa dan 65.705 jiwa. Sementara jumlah populasi di ibu kota
provinsi, Tanjungpinang hanya 209.280 ribu, terdiri atas 105.714 jiwa laki-laki dan
103.566 jiwa perempuan. Sementara Kepulauan Anambas merupakan kabupaten/kota di
Kepulauan Riau dengan jumlah penduduk paling sedikit, yakni hanya 41.927 jiwa.
Jumlah tersebut terdiri atas 21.589 jiwa laki-laki dan 20.338 jiwa perempuan.

Suku bangsa yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau adalah Melayu, Bugis,
Jawa, Arab, Tionghoa, Padang, Batak, Sunda dan Flores. Bahasabahasa resmi yaitu
Bahasa Indonesia dan ada juga yang menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Melayu Riau
mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Melayu. Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu sudah menjadi
bahasa internasional Lingua franca di kepulauan Nusantara, atau sekurang-kurangnya
sebagai bahasa perdagangan di Kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu, semenjak pusat
kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, akhirnya pindah ke Riau
mendapat predikat pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu itu. Karena itu
bahasa Melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka, bahasa Melayu zaman
Johor terkenal dengan Melayu Johor dan bahasa Melayu zaman Riau terkenal dengan
bahasa Melayu Riau.

Pada zaman dahulu ada beberapa alasan yang menyebabkan Bahasa Melayu
menjadi bahasa resmi digunakan, yaitu:Bahasa Melayu Riau secara historis berasal dari
perkembangan Bahasa Melayu semenjak berabad-abad yang lalu. Bahasa Melayu sudah
tersebar keseluruh Nusantara, sehingga sudah dipahami oleh masyarakat, bahasa ini
sudah lama menjadi bahasa antar suku di Nusantara. Bahasa Melayu Riau sudah dibina
sedemikian rupa oleh Raja Ali Haji dankawan-kawannya, sehingga bahasa ini sudah
menjadi standar. Bahasa Melayu Riau sudah banyak publikasi, berupa buku-buku sastra,
buku-buku sejarah dan agama baik dari zaman Melayu klasik maupun dari yang baru

C. KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG KEMARITIMAN


INDONESIA

Study Ekonomi Maritim


3
Presiden RI ke-7 Joko Widodo mengungkapkan visi kemaritiman yang akan di
bangun melalui pengembangan 5 Pilar Poros Maritim, dan telah disampaikan pada
momentum East Asian Summit tahun 2014 yang lalu, yaitu mencakup :
Pertama : Membangun budaya martim Indoensia
Kedua : Menjaga laut dan sumberdaya laut, dengan fokus membangun
kedaulatan panan laut melalui pengembangan indusri perikanan
dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama
Ketigaa : Memberi prioritas pada pengembangan instrastruktur dan
konektivitas maritim, dengan membangun tol laut, deep seaport,
Logsitik dan industri perkapalan, dan pariwisata maritime.
Keempat : Diplomasi maritime.
Kelima : Membangun kekuatan pertahanan maritime.

Dari tinjauan akademis, pilar pembangunan kemaritiman dan kelauatan


mencakup, aspek Budaya Kelautan (Ocean Culture), Tata Kelola Kelautan (Ocean
Governance), Keamanan Maritime (Maritime Security), Ekonomi Kelautan (Ocean
Economic), Lingkungan Laut (Marine Environment. Bappenas. (2015).
Lingkup pembangunan kemaritiman dan kelautan yang luas ini mencakup aspek
non fisik dan fisik. Aspek non fisik diantaranya terkait dengan pembangunan budaya
bahari dan tata kelola laut. Sedangkan pembangunan fisik mencakup aspek ekonomi
kelautan, lingkungan laut dan keamanan laut. Kedua aspek tersebut perlu dikembangkan
secara bersama sehingga esensi pembangunan kemaritiman bisa terwujud secara holistik.
Secara konseptual ada 5 (Lima) Klaster Program Prioritas, seperti gambar berikut.

Study Ekonomi Maritim


4
Batas Maritim
Ruang Laut,
Diplomasi
Maritim

Industri Maritim
Budaya Bahari dan Konektivitas
Laut

Pembangunan
Kemaritiman

Industri SDA dan


Pertahanan dan Jasa Kelautan
Keamanan Laut serta Pengelohan
LIngkungan Laut

Gambar 2.1. Lima Konsep Klaster Program Prioritas Pemerintah


Sumber : Data di olah.
Lima (5) klaster program prioritas sebagaimana gambar di atas adalah (1) Batas
Maritim Ruang Laut, Diplomasi Maritim; (2) Industri Maritim dan Konektivitas Laut;
(3) Industri Sumber Daya Alam Dan Jasa Kelautan Serta Pengelolaan Lingkungan Laut;
(4) Pertahanan Dan Keamanan Laut; dan (5) Budaya Bahari;
Kelima klaster program tersebut diperkuat dengan 4 Klaster Program Batas
Maritim Ruang Laut, Diplomasi Maritim terdiri dari 4 (empat) kegiatan prioritas, yaitu:
(1) Perundingan dan Penyelesaian Batas Laut; (2) Penguatan Diplomasi Maritim; (3)
Penyelesaian Toponimi; dan (4) Penataan Ruang Laut. Bappenas, (2015)

Perundingan
dan
Penyelesaian
Baas Laut

Isu2 Penguatan
Petanaan
ruang Laut tentang Diplomasi
Maritim
Matitim

Penyelesaian
Toponimi

Gambar 3.1. Isu-Isu tentang Maritim


Study Ekonomi Maritim
5
Sumber : Data di olah
Isu-isu tentang maritim oleh pemerintah sudah sering di bicarakan pada
pertemuan Bilateral, dan pertemuan internasional. Berkaitan dengan penyelesaian Batas
Laut, Penguattan Diplomasi Maritim, Penyelesaian Toponimi, dan Pertentangan ruang
laut. Persoalan batas antar Negara membutuhkan waktu, dan diplomasi yang kuat, seperti
penyelesaian batas antara Natuna dengan RRC, Kepulauan Riau dan lain-lainnya.

D. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.
Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,
menjelaskan, geograris, demografis serta kebijakan
pemerintah tentang kemaritiman.
Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang
geografis, demografis, dan kebijakan pemerintah tentang
ekonomi maritim Provinsi Kepri khususnya, dan dunia
Umumnya.
Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan
geografis, demografis, dari kebijakan yang ada.

BAB II
PENGERTIAN MARITIM dan EKONOMI MARITIM

A. PENGERTIAN MARITIM
Kemaritiman (Maritim) berasal dari bahasa inggris yaitu maritime, yang berarti
navigasi, maritime atau disebut juga dengan kata bahari. Dari kata ini kemudian lahir
istilah maritime power yaitu Negara maritim atau negara samudera. Maritim, dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai berkenaan dengan laut;
berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Dalam bahasa Inggris, kata
yang digunakan untuk menunjukkan sifat atau kualitas yang menyatakan penguasaan
terhadap laut adalah seapower.
Geoffrey (2004), dalam bukunya, Seapower, manyatakan bahwa maritime ada
kalanya dimaksudkan hanya berhubungan dengan angkatan laut, kadang-kadang
diartikan juga sebagai angkatan laut dalam hubungannya dengan kekuatan darat dan

Study Ekonomi Maritim


6
udara, kadang-kadang diartikan pula sebagai angkatan laut dalam konteks yang lebih luas
yaitu dalam kaitannya dengan semua kegiatan yang berhubungan dengan komersial dan
penggunaan non-militer terhadap laut. Bahkan, kadang-kadang istilah maritim diartikan
sebagai meliputi ketiga aspek di atas. Istilah seapower, kembali menurut Geoffrey Till,
dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek input dan output. Dari aspek input, seapower
adalah angkatan laut, coastguard, industri maritim non-militer secara luas dan sepanjang
ada relevansinya, meliputi pula kekuatan darat dan laut.
Kemudian Geoffrey Till mengatakan bahwa seapower bukan hanya tentang apa
yang diperlukan untuk dapat mengendalikan dan memanfaatkan laut, tetapi juga
merupakan kapasitas untuk memengaruhi tingkah laku pihak lain atau sesuatu yang
dikerjakan orang di laut atau dari laut. Pengertian ini mendefinisikan seapower dalam
terminologi hasil, sebagai keluaran atau output, bukan sebagai faktor yang dibutuhkan
atau input, atau lebih jelasnya, tujuan, bukan cara. Dikatakan oleh Sir Julian Corbett,
(1911), sesungguhnya seapower bukanlah apa yang terjadi di laut, tetapi bagaimana ia
memengaruhi jalannya peristiwa di darat.
Istilah maritim juga mengandung ambiguitas. Apakah maritim yang dimaksud
adalah maritim dalam pengertian sempit yaitu hanya berhubungan dengan angkatan laut
atau angkatan laut dalam hubungan dengan kekuatan darat dan udara, atau bahkan dalam
arti yang seluas-luasnya, yaitu angkatan laut dan semua kegiatan yang berhubungan
dengan penggunaan komersial nonmiliter terhadap laut. Dilihat dari sisi tata bahasa,
kelautan adalah kata benda, maritim adalah kata sifat. Dengan demikian, kalau kita ingin
menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang harus memanfaatkan laut, rasanya kata
maritim lebih tepat. Indonesia harus menjadi negara maritim, bukan hanya negara
kelautan. Argumentasinya adalah, negara maritim adalah negara yang mempunyai sifat
memanfaatkan laut untuk kejayaan negaranya, sedangkan negara kelautan lebih
menunjukkan kondisi fisiknya, yaitu negara yang berhubungan, dekat dengan atau terdiri
dari laut. Dilihat dari arti kata secara luas, kata kelautan mungkin lebih cenderung
mengartikan laut sebagai wadah, yaitu sebagai hamparan air asin yang sangat luas yang
menutupi permukaan bumi, hanya melihat fisik laut dengan segala kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Sementara dipermukaan air alut itu sendiri sederet kendaraan
seperti di daratan namun berbeda cara penggunaannya juga berjejer bagaikan tersususn

Study Ekonomi Maritim


7
rapi. Berbagai ukuran, jenis bahan pembuatan, serta fungsinya juga. Sebagaiaman
gambar berikut ini.

Geogrrafis Indonesia menjadikan lautan


Inonesia sebagai lintas angkutan antara
Negara. Membawa berbagai muatan
kebutuan masyarakat, industry, material
untuk pembangunan (insrastruktur) dari
satu negara yang menghasilkan kepada
Negara yang membutuhkan.

Gambar : 4.2 Kegiatan aktivitas pelayaran laut Indonesia


Sumber : https://www.google.com/
Beginilah sebahagian alat angkuta dan alat tangkap para nelayan kita jika melaut
atau menyediakan jasa untuk angkutan orang (masyarakat) yang sepintas kelihatannya
masih tradisional sekali, walaupun demikian jenis transportasi ini di pelihara
kelestariannya hingga turun temurun tetap digunakan.
Istilah maritim sebenarnya lebih komprehensif, yaitu tidak hanya melihat laut
secara fisik, wadah dan isi, tetapi juga melihat laut dalam konteks geopolitik, terutama
posisi Indonesia dalam persilangan antara dua benua dan dua samudra serta merupakan
wilayah laut yang sangat penting bagi perdagangan dunia. Pengertian ini sesuai pula
dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengartikan maritim sebagai berkenaan
dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Dilihat dari
kepentingan nasional, memandang laut dalam konteks posisi geografi adalah geopolitik
yang perlu dikembangkan.
Pemahaman maritim merupakan segala aktivitas pelayaran dan
perniagaan/perdagangan yang berhubungan dengan kelautan atau disebut pelayaran
niaga, sehingga dapat disimpulkan bahwa maritim adalah Terminologi Kelautan dan
Maritim.. Selama ini kemaritiman selalu hanya di pahami dalam arti sempit ruang
lingkupnya, karena berkenaan dengan pelayaran dan perdagangan laut. Sedangkan
pengertian lain dari kemaritiman yang berdasarkan pada termonologi adalah mencakup
ruang/wilayah permukaan laut, pelagik dan mesopelagik yang merupakan daerah subur
di mana pada daerah ini terdapat kegiatan seperti pariwisata, lalu lintas, pelayaran dan

Study Ekonomi Maritim


8
jasa-jasa kelautan. Sedangkan menurut pendekatan konsep ini Indonesia saat ini lebih
tepat disebut sebagai negara kelautan, bukannya negara maritim, karena selama ini kita
belum mampu sepenuhnya memanfaatkan laut secara maksimal. Selain itu, arah
pengembangan yang dilakukan negara ini bukan cerminan dari negara yang mempunyai
jiwa dan pemikiran yang pandai memanfaatkan laut secara keseluruhan dan tidak hanya
memanfaatkannya secara fisiknya saja.

B. EKONOMI KEMARITIMAN
Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia. Hal ini seharusnya
dimanfaatkan dengan sangat baik. Pasalnya potensi sumber daya alam laut di wilayah
perairan Indonesia sangat berlimpah. Wilayah laut yang dimiliki 5,8 juta kilometer
persegi – terdiri dari 3,1 juta kilometer persegi teritorial dan 2,7 juta kilometer persegi
ZEEI, 17 ribu lebih pulau, dan garis pantai sepanjang 95 ribu kilometer lebih. Ekonomi
Maritim dalam pengertiannya adalah berbagai kegiatan perekonomian yang meliputi
banyak bidang yang berhubungan dengan transportasi laut, pembangunan serta
pengoperasian pelabuhan, dan tempat pembuatan serta perawatan perahu / kapal.
https://www.mypurohith.com/pengertian-ekonomi-maritim.
Lalu apa saja jenis kegiatan yang masuk ke dalam ekonomi maritim? Ternyata
cukup luas cakupannya, mulai dari lingkungan kepelabuhanan, transportasi laut,
perdangan dilingkungan wilayah dan melalui maritim, perikanan, pertanian, pariwiata,
industry galangan service, pembuatan dan perbaikan kapal dari ukuran kecil sampai
ukuran besar, industry minyak dan gas, pembangunan infrastruktur dan masih banyak
lagi.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa sektor maritim menyerap banyak modal dan banyak
tenaga kerja. Seperti untuk indusrtri galangan kapal, industry migas, serta yang lainnya
disektor maritim membutuhkan modal bessar namun mampu menyerap banyak
tenagakerja.
Belajar dari masa lalu, mengetahui bagaimana kejayaan diperoleh karena
mengoptimalkan potensi laut sebagai sarana dalam suksesnya perekonomian dan
ketahanan politik suatu negara, maka menjadi suatu hal yang wajar bila sekarang ini
Indonesia mengulangi bagaimana mengembangkan laut demi tercapianya tujuan
nasional. Indonesia menyandang predikat ―Negara Maritim‖ atau negara kepulauan,

Study Ekonomi Maritim


9
predikat ini mustahil ditinggalkan karena melihat berbagai aktivitas sektor maritim di
dunia dan Indoensia sebagai jalur perdagangan antar Negara.
Laut Indonesia merupakan urat nadi perekonomian nasioal dan penggerak lalu
lintas ekonomi dunia. Indonesia secara natural lahir dan tumbuh sebagai Negara dan
bangsa maritim. Hanya faktanya, Indonesia saat ini masih belum menjadi Negara
maritime dalam pengertian yang sesungguhnya. Sebab, hingga sekarang Indonesia belum
menjadi actor atau pelaku kelautan yang cukup mumpuni, baik ditingkat domestik
maupun global. Padahal, laut Indonesia merupakan urat nadi perekonomian nasional dan
penggerak lalu lintas ekonomi dunia.
Maritim Indonesia telah mengalami kemunduran yang cukup signifikan, kalau
pada zaman dahulu mencapai kejayaan baik dalam bidang politik maupun ekonomi,
sekarang ini negara lainnya secara terus menerus menggunakan wilayah Laut dan
Pelabuhan di Indonesia untuk memasukkan hasil produksi negara mereka (impor) ke
negara Indonesia, sementara Indonesia sendiri masih mengalami banyak kendala untuk
meningkatkan volume dan nil ai ekspor ke negara lainnya. kemajuan yang dapat dilihat.
Ironis memang, Indonesia yang mempunyai potensi laut sangat besar di dunia kurang
begitu memperhatikan sektor ini.
Kebijakan lain yang mendorong arus barang dari dan ke luar negeri pemerintah
Indonesia melalu Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/3/2009
tentang Pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan di bidang perdagangan luar negeri
kepada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Batam, Bintan
dan Karimun. Permendag tersebut telah ditetapkan per 27 Maret 2009. Dalam
Permendag tersebut dikatakan bahwa Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
BBK atau KPBPB-BBK, adalah suatu kawasan yang berada di dalam wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah dari daerah pabean sehingga bebas
dari pengenaan bea masuk, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah
dan cukai.
Sementara Menteri Keuangan RI juga telah mengeluarkan Permenkeu terkait
penerapan FTZ BBK ini yakni tertuang dalam PMK No 45/PMK.03/2009 tentang tata
cara pengawasan, pengadministrasian, pembayaran serta pelunasan pajak pertambahan
nilai dan atau pajak penjualan atas barang mewah atas pengeluaran dan atau penyerahan
barang kena pajak dan atau jasa kena pajak dari kawasan bebas ke tempat lain dalam

Study Ekonomi Maritim


10
daerah pabean dan pemasukan dan atau penyerahan barang kena pajak dan atau jasa kena
pajak dari tempat lain dalam daerah pabean ke kawasan bebas. Tapi jangan salah, bahwa
barang yang mauk ke Batam jika ingin dikirim ke luar dari batam, maka berdasarkan
Keputusan Dirjen Bea Cukai Nomor Kep.07/BC/2019 tertanggal 01 Februari 2019,
berisikan bahwa, ―Pengiriman paket/barang keluar dari Batam diperlakukan sama seperti
kiriman Incoming Internasional. Disebutkan juga dalam pemerintahaun dari PT.POS
Indonesia (Persero) tersebut karena status Pulau Batam sebagai FTZ (free Trade Zone).
Secara kepabeanan Pulau Batam dianggap sebagai wilayah Luar Negeri sehingga untuk
pengiriman Paket/Barang wajib diperiksa satu per satu, untuk dicocokkan isi dan
perhitungan PDRI (Pajak Dalam Rangka Impor).
Berbagai aktivitas pada sektor kemaritiman di Indoensia yang perlu mendapat
perhatian jika Negara ini ingin disebut dengan istilah ―Maritim Power‖ Negara yang
menguasai laut, tentunya masyarakat tidak lagi takut dan mengeluhkan adanya nelayan
asing lebih menguasai perairan Negara ini dibandingkan dengan warganegaranya sendiri.

Gambar: 5.2 Sektor-sektor ekonomi dari wilayah maritime


Sumber : https://www.google.com

Walaupun sifat maritim itu sendiri lebih mengarah pada terwujudnya aktifitas
pelayaran di wilayah Indonesia. Namnun masih banyak aktivitas lainnya yang dapat
dikembangkan dan memiliki potensi besar, mulai dari aktivitas lingkungan
kepelabuhanan (ruang) parker kendaraan, skctor perikanan yang sudah tidak asing lagi,

Study Ekonomi Maritim


11
pariwisata bahari, saat ini yang berkembang adalah industry perkapalan hasil investasi
Asing, Industri Minyak dan Gas, yang tidak dapat diabaikan beitu saja karena apabila
diserahkan kepada pihak asing pengelolaannya maka rakyat Indonesia hanya akan
memiliki hak terbatas atas pengelolaan bahkan pada bagi hasil yang tidak berbanding
dengan pembangunan lingkungan masyarkatnya. Dalam kalimat ini bahwa Indonesia
sebagai negara kepulauan dalam membangun perekonomian akan senantiasa dilandasi
oleh aktivitas pelayaran dan sektor lainnya.
Kebutuhan moda transportasi laut hari ini, kian meningkat untuk berbagai
ukuran, seiring dengan meningkatnya produktivitas masing-masing Negara, ditambah
lagi dengan kebijakan-kebijakan masing-masing Negara yang memberikan keringanan
pajak, serta menetapkan belabuhan bebas, perdagangan bebas, zona perdagangan bebas.

C. INDUSTRI SEKTOR MARITIM


Berbagai industri yang dapat dikembangkan di Kepulauan Riau meliputi.

alat
angkat/angkut
industri besi barang keselamatan
dan baja kapal

pariwiata migas

teknologi
perikanan
keamanan

industri
teknologi
galangan kapal sektor informasi
maritim

Gambar : 6.2. Industri Sektor Maritim.


Sumber : Data di olah (2020)
Pasar internasional saat ini tidak besa dibendung oleh Negara lainnya. Karena
kebutuhan masyarakat, kebutuhan teknologi pembangunan, kebutuhan perangkat

Study Ekonomi Maritim


12
penunjang pekerjaan, kebutuhan perangkat mesin produksi yang dihasilkan oleh Negara
tertentu karena adanya kebutuhan dari Negara tertentu pula.

D. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.
Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,
menjelaskan, pengertian kemaritiman, ekonomi sector
kemaritiman, serta Indusri-industri wilayah kemaritiman.
Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang
pengertian kemaritiman, ekonomi sector kemaritiman, dan
industry-industri wilayah kemaritiman.
Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan
pengertian, ekonomi sector kemaritiman, dan dari industry-
industri pada wilayah kemaritiman.

BAB III

MARITIM PONDASI PEMBANGUNAN NASIONAL

A. MARITIM dan PEMBANGUNAN NASIONAL

Saat ini Indonesia menggaungkan istilah kata ―Indonesia Poros Maritim Dunia‖,
apa hanya karena Indonesia merupakan Negara kepulauan, yang sering disebut Negara
maritim yang terbesar di dunia. Indonesia terdiri dari 17.508 pulau yang tersebar di
sekitar Garis Katulistiwa, yang memanjang dari Sabang terletak paling ujung Barat
sampai Jayapura yang terletak paling ujung Timur, sepanjang sekitar 5.000 kilometer,
dan melintang dari Pulau Miangas dan Pulau Marore yang terletak paling ujung Utara
sampai Pulau Rote dan Pulau Timor yang terletak paling ujung Selatan sepanjang sekitar
2.000 kilometer, luas wilayah Nusantara Indonesia mencapai sekitar 8 juta kilometer
persegi, wilayah perairan atau lautnya adalah sekitar dua pertiga dari total wilayah
Indonesia, sisanya atau sepertiga-nya merupakan wilayah daratan.

Study Ekonomi Maritim


13
Pembangunan Ekonomi Maritim terdiri dari tiga kata yaitu, 1) Pembangunan, 2)
Ekonomi, 3) Maritim.
Berdasarkan Peraturan Presiden No 2/2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah 2015 2019 Kata pembangunan mempunyai arti lebih luas dari kata
pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) diartikan sebagai upaya atau
kegiatan peningkatan kapasitas produksi untuk menghasilkan pertambahan output, yang
biasa diukur dengan Produk Domestic Bruto (PDB) atau Gross National Product (GNP).
Bila dihitung untuk setiap penduduk (per kepala) disebut Produk Domestic Bruto per
kapita. Sedangkan Pembangunan Ekonomi (economic development) mempunyai arti
yang lebih luas, karena meliputi modereniasi kelembagaan. Kelembagaan meliputi
bahasan tentang organisasi ekonomi, pemerintah daerah dan kota. Pembangunan
ekonomi dimaksudkan dengan melakukan kehidupan yang lebih baik, melakukan
konsumsi yang lebih rasional, melakukan kegiatan secara produktif dan tidak boros
(pemborosan), yang berarti secara efektif dan efisien.

Gambar: 7.3. Pembangunan Ekonomi Maritim


Sumber : https://www.google.com

Ekonomi mempunyai pengertian (definisi) bermacam-macam, di antaranya


adalah: (1) Ilmu Ekonomi; Diartikan suatu studi mengenai kegiatan yang menyangkut
produksi dan transaksi di antara konsumsi banyak orang. Produksi adalah menciptakan
guna (utility) atau menghasilkan output yang berguna bagi perekonomian dan

Study Ekonomi Maritim


14
masyarakat, Sedangkan Konsumsi adalah sebaliknya dari produksi, yaitu mengurangi
guna. Transaksi adalah kesepakatan oleh beberapa pihak untuk melaksanakan suatu
kegiatan (missal jual beli barang), dan (2) Ilmu Ekonomi merupakan ilmu mengenai
pilihan, mempelajari bagaimana orang memilih menggunakan sumberdaya produksi
yang langka atau terbatas (misalnya tanah, tenaga kerja, mesin dan keterampilan teknis)
untuk memproduksi berbagai komoditas (seperti beras, pakaian, jalan, dan barang-barang
elektronik) dan menyalurkan ke berbagai masyarakat untuk digunakan untuk konsumsi
(Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1985).

B. SEKTOR MARITIM BERPOTENSI EKONOMI


Setelah potensi sektor daratan mulai menipis ketersediaanya maka sektor yang
memiliki potensi ekonomi yang ada pada kemaritiman yang harus di andalkan
sebagaimana dahulu daratan yang di kuasai hingga ribuan tahun lamanya.
Pembangunan ekonomi maritim memiliki peranan yang sangat penting, dalam hal
menggantikan keterbatasan aktivitas di daratan seperti dahulunya penghasil Kayu, Rotan,
Tebu, Karet. Maka saat ini aktivitas di wilayah maritim seperti beriikut ini beberapa
aktivita yang ada pada sektor kemaritiman.

Sektor Kepelabuhanan

Sektor Jasa Transportasi Laut

Sektor Industri Perkapalan

Sektor Perikanan

Sektor Wisata Bahari

Sektor iIndustri Manufaktur

Sektor Pertanian

Sektor Industri MIGAS

Sektor Perdagangan

Sektor Pembangunan Infrastruktur

Sektor Pembangunan SDM Mastarakat Pesisir

Sektor Pembangunan Pengembangan Teknologi Informasi

Study Ekonomi Maritim


15
Gambar 8-3. 12 Sektor pada wilayah kemaritiman.
Sumber : Bappenas RI 2020 , Data diolah (2020)
Sebelas sektor kegiatan ekonomi akan berhasil apabila pemerintah benar-benar
mengelola objek ini dengan baik dan serius, ribuan pelabuhan dengan berbagai ukuran
dan fungsi harus di bangun oleh pemerintah atau pihak swasta, untuk menunjang
aktivitas perekonomian di seluruh wilayah Indonesia, Jutaan alat transportasi yang akan
bersandar pada berbagai pelabuhan di seluruh wilayah di Indonesia, Jutaan Ton Ikan di
laut yang harus dikelola dan dimanfaatkan sehingga menghasilkan nilai ekonomis hingg
mencapai triliunan rupiah, Ribuan Ha pesisir pantai dan bagian dari pulau yang
terbentang dari Sabang sampai Merauke berpotensi ekonomi bagi setiap daeraha dan
nasional. Ribuan Ha lahan Pertanian bahari yang memungkinkan mengangkat
perekonomian dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk segenap lapisan masyarakt.
Masih banyak lainnya hingga Sebelas sektor tersebut di atas.
Jika di telusuri sebelas potensi yang terdapat di wilayah kemaritiman dapat
disimpulkan sementara maka Indonesia sebagai negara maritime power benar-benar akan
terwujud.
Maritim sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia, tidak saja
memiliki kekayaan akan Sumber Daya Manusia (SDM), tapi juga kekayaan Sumber
Daya Alam (SDA) maritim yang benar-benar kaya. Jika di tarik dalam suatu rumusan
bagaimana Pendapatan Nasional dari berbagai potensi dari sektor maritime ini dapat di
rumuskan sebagai berikut.

1.Kepelabuhanan
(X1)
2. Jasa transportasi
Laut (X2)
3. Industri
Perkapalan (X3)

Pendapatan
Daerah/
Nasional
4. Pariwisata (X4)
5. Perikanan (X5)
6. Xn

Study Ekonomi Maritim


16
Gambar 9-3. Siklus Pendapatan Nasional
Sumber : Data di olah.
Rumusan Sektor Wilayah Maritim Indonesia jika masing-masing sektor
dimaksud menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1 milyar saja setiap tahunnya , maka
dapat di duga bahwa negara ini akan memiliki penghasilan (PAD) atau (PN) sebesar Rp
13 miliyar setiap tahunnya. Jika jumlah produksinya lebih dari satu Rp. 1 miliyar, maka
PN nya akan jauh lebih besar lagi.

C. KENDALA PENGEMBANGAN EKONOMI


KAWASAN MARITIM
Selama ini dari sektor maritim baru diperoleh produksinya mencapai 3 persen.
Maka patut diduga bahwa pembangunan sektor maritim di Indonesia masih terdapat
banyak "kelemahan". Beberapa sektor maritim yang perlu dikelola secara professional
serta payung hukum yang jelas adalah. Carlos, C. (2011), regulasi pengelolaan wilayah
lingkungan maritim pengelolaan dan penyediaan ;
a. Lahan kepelabuhanan, dan industry perkapalan.
b. Pembangunan pelabuhanan
c. Pengelolaan dan ketersediaan transportasi
d. Penyediaan dan pengelolaan Sektor komunikasi
e. Penyediaan dan pengelolaan Sektor industry perkapalan
f. Penyediaan dan pengelolaa Sektor industry migas
1) Diperlukan pengembangan sektor SDM Wilayah Pesisir. Untuk memberikan
daya saing guna
a. Meningkatkan Inovasi industri hasil perikanan
b. Meningkatkan Inovasi Inudustri hasil pertanian
c. Meningkatkan Inovasi Industri mangrove
d. Meningkatkan Inovasi industry pengelolaan terumbu karang
2) Diperlukan tenaga professional untuk tenaga sektor Pariwisata. meliputi;

SDM
Profesional
Untuk Pemandu Renang
Study Ekonomi Maritim Selam
Diving 17
Snorkeling
Renang
Kano
Gambar 10.3 Kegiatan laut
Sumber: Data di olah.

Empat point yang dianggap sebagai penghambat bisa juga menjadi tonggak untuk
bangkitnya pembangunan dari sektor wilayah kemaritiman bilamana factor-faktor
penghambat tersebut bisa di atasi.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya (IKA ITS Surabaya) Dwi Soejipto , mengatakan pentingnya
masukan dari masyarakat terdidik dalam percepatan ekonomi maritime yang tengah
digagas pemerintah. Agar kendala pembangunan ekonomi maritime lebih cepat
terlaksana maka diperlukan. 1) Perlunya mendorong investasi sektor maritime yang lebih
besar. 2) Perlunya percepatan pembangunan Insprastruktur sektor maritime berupa
tersedianya Kapal dan Pelabuhan, mengingat dilakukannya moratorium ijin kapal asing.
Maka solusinya adalah ketersediaan kapal Lokal berkelas dunia. 3) Pemerintah agar
memberikan kemudahan dan tawaran investasi serta dukungan perbankan untuk
meningkatkan investasi laut seperti membangun sektor Migas yang belu di eksplorasi
hingga 75% yang berada diwilayah Laut. 4) Pemerintah dalam hal ini harus mendirikan
banyak perguruan tinggi baru fokus pada sektor maritime. Karena Indoensia masih
sedikit sarjana yang berbasis pendidikan maritime. 5) Berbagai pihak didorong untuk
melakukan riset berskala industry di sektor energy terbarukan berbasis laut. Diperkirakan
energy terbarukan saat ini menyimpan potensi lebih dari 200.000 MW. (Warta
Ekonomi.co.id

D. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.
Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,
menjelaskan tentang maritim dan pembangunan nasional,

Study Ekonomi Maritim


18
sektor maritim yang berpotensi ekonomi, kendala
pengembanggan ekonomi kawasan maritim.
Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang
maritim dan pembangunan nasional, sektor maritim yang
berpotensi ekonomi, dan dapat juga mengulai kendala dalam
pengembangan ekonomi kawasan maritim.
Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan
pembangunan ekonomi maritim sebagai pembangunan
nasional, sektor-sektor ekonomi wilayah maritim, dan kendala-
kendala pengembangannya.

BAB IV

PELABUHAN LAUT DAN RUANG LINGKUPNYA

A. PENGERTIAN PELABUHAN

Pelabuhan merupakan salah satu inprastruktur potensial yang banyak dijumpai


didaerah maritime atau kelautan, seperti Provinsi Kepulauan Riau atau daerah lainnya
yang dikelilingi laut. Begitu banyak jumlah pelabuhan secara umum kita ketahui, namun
pengertian tentang kepelabuhan berdasarkan Undang-Undang.
Kepelabuhanan, Adalah "meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pelabuhan dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi pelabuhan
untuk menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang
dan/atau barang, keselamatan berlayar, serta tempat perpindahan intra dan/atau antar
moda". (UU no 21 Tahun 1992 Pasal 1).
Pelabuhan, Adalah "tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya
dengan btas-batas tertentu dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang digunakan sebagai tempat bersandar,berlabuh,
naik turun penumpang dan/bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan mitra dan antar moda transportasi." (UU no 21 Tahun 1992 Bab I Pasal 1).

Study Ekonomi Maritim


19
Menurut Undang-Undang No.17 tahun 2008 yang dimaksud dengan
PELABUHAN ialah terdiri dari daratan dan perairan yang memiliki batas-batas tertentu
dan sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan
sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan atau tempat bongkar muat
barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal dan memiliki fasilitas keselamatan
dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan dan sebagai tempat
pemindahan intra dan antarmoda transportasi
Sedangkan pengertian dari KEPELABUHANAN sesuai dengan undang-undang
No.17 tahun 2008 adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan fungsi pelabuhan untuk
menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalulintas kapal, penumpang dan
barang, keselamatan dan keamanan pelayaran dan tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi serta mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap
memperhatikan tata ruang wilayah.

Gambar : 11.4. Salah satu pelabuhan terpadat di Kepri.


Sumber : https://www.google.com

Sedangkan pengertian dari KEPELABUHANAN sesuai dengan undang-undang


No.17 tahun 2008 adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan fungsi pelabuhan untuk
menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalulintas kapal, penumpang dan
barang, keselamatan dan keamanan pelayaran dan tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi serta mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap
memperhatikan tata ruang wilayah.

Study Ekonomi Maritim


20
B.1. PERANAN PELABUHAN
B.1.1. Pelabuhan Sebagai Sumber Ekonomi
Lingkungan pelabuhanan meliputi ruang parkir, pas masuk pelabuhan, ruang
sewa fasilitas kantor dan jual beli barang serta conter penjualan tiket, laut merupakan
arus perputaran uang dari pengguna dan penyedia jasa transportasi untuk angkutan orang
dan barang. Selian aktivitas keuangan, pelabuhan juga dijadikan berbagai aktivitas
lainnya. Pelabuhan memiliki fungsi sosial dan ekonomi. Secara ekonomi, pelabuhan
berfungsi sebagai salah satu penggerak roda perekonomian karena menjadi fasilitas yang
memudahkan distribusi hasil-hasil produksi. Secara sosial, pelabuhan menjadi fasilitas
publik tempat berlangsungnya interaksi antar pengguna (masyarakat), termasuk interaksi
yang terjadi karena adanya aktivitas perekonomian (Berkoz & Tekba, 1999: 11;
Derakhshan, 2005: 66).
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi
yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang
dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran
dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar
moda transportasi.Ruang parkir jika setiap harinya bisa memberikan kontribusi terhadap
pendapatan daerah atau nasional, dari satu unit pelabuhan nasional kapasitas sedang
untuk kendaraan rodal empat masuk area pelabuhan setiap harinya akan memberikan
kontribusi melalui retribusi perparkiran serta dari kendaraan roda dua, demikian juga jasa
sewa kedai/warung dengan tarif bisnis serta sewa failias lainnya.
Adapun fungsi-fungsi dari pelabuhan berdasarkan PP No. 41/1993, tentang
Definisi dan Fungsi Angkutan Jalan.
B.1.2. Pelabuhan Simpul jaringan transportasi.
Simpul adalah pertemuan, pertemuan yang bisa menyatukan, agar terciptanya
integrasi. Simpul disini berupa tempat, tempat bertemunya kapal dengan angkutan darat
untuk melanjutkan perjalanan suatu barang dan penumpang ke tempat tujuan akhirnya.
Jika dikatakan sebuah jaringan, berarti ada beberapa tahapan/ proses yang harus dilewati
dalam sebuah proses pengangkutan. Dan penyambung antara proses tersebut bersimpul d
Pelabuhan. Sesuai dengan hirarkinya adalah penjelas, bahwa dalam proses tersebut juga

Study Ekonomi Maritim


21
tetap berjalan sebuah peraturan yang mengikat. Hal ini dikarenakan walaupun disana
tetap terjadi pertemuan jaringan tetapi tetap ada hirarki masing-masing dalam menangani
barang sesuai dengan angkutannya.
B.1.3. Pelabuhan Sebagai Pintu Gerbang Kegiatan Ekonomi.
Semua perekonomian berhubungan dengan barang dan jasa. Barang barang yang
disalurkan dari satu tempat ke tempat lain butuh Angkutan. Jika jaraknya dekat dapat
menggunakan angkutan darat tetapi jika sudah jauh dan menyebrangi lautan, akan lebiih
efisien jika menggunakan angkutan laut. Kegiatan perekonomian tersebut berawal dari
pelabuhan mengingat sebagian besar barang untuk perekonomian tersebut dibongkar di
Pelabuhan.
B.1.4. Pelabuhan Sebagagi Tempat Kegiatan Alih Moda Transportasi
Moda transportasi ada darat, laut dan udara. Moda transportasi tersebut jika bertemu
pasti terjadi kegiatan alih muat. Kegiatan tersebut dnilai special karena pasti
penanganannya juga berbeda. Dari segi peralatan dan perlakuan khusus yang ada di
setiap moda. Pelabuhan sebagai pertemuan moda transportasi laut dengan darat juga
memiliki kegiatan yang dinamakan bongkar muat. Stevedoring yaitu kegiatan alih muat
dari kapal ke dermaga. Cargo doring kegiatan alih muat dari dermaga ke lapangan
penumpukan. Dan receiving/delivery adalah kegiatan alih muat dari lapangan
penumpukan ke sarana pengangkut lanjutan. Atau sebaliknya. Nilai ekonomi dari
kegiatan dipelabuhan yang disebut Jasa Kepelabuhanan diketahui sebagai berikut;
Peraturan Kepala BP. Batam Nomor 14 Tahun 2019.
Tabel 1.4. Klasifikasi Jasa di lingkungan Kepelabuhan
No Jenis Jasa Kegiatan

1 Jasa Kapal Labuh

Tambat

Pemandu

Tunda

2 Jasa Penumpukan Gudang

Lapangan Non Petikemas

Lapangan Petikemas

Study Ekonomi Maritim


22
3 Jasa Bongkar Muat Dari dan Ke Kapal Barang

4 Jasa Sewa Area Pealabuhan Area kosong dilingkungan pelabuhan

Warung, dagangan

Counter penjualan tiket

Gudang, Industri

5 Jasa Iklan/Promosi Pemasangan Iklan/Promosi

6 Jasa Pas Pelabuhan Pas Masuk Kendaraan berbagai jenis,


ukuran, serta fungsinya.
Parkir perhari/minggu/bulan dan tahun

7 Jasa Pasilitas / Layanan Umum Air bersih, air untuk kapal

Penerangan, Listrik

Sumber : Peraturan Kepala BP. Batam Nomor 14 Tahun 2019.


Konstribusi ekonomi dari sektor pengelolaan jasa kepelabuhanan dan aktivitas
transportasi laut yang sering disebut sebagai kelompok perdagangan dan jasa memiliki
potensi hingga miliayan rupiah, menyerap ratusan bahkan ribuan tenaga kerja, memberi
peluang terbukanya program studi baru pada berbagai dunia pendidikan dari tingkat
SLTA hingga perguruan tinggi. Indoensia memiliki ratusan pelabuhan, ribuan armada
transportasi baik yang ber-operasi dalam wilayah kabupaten/kota, antar kabupaten, antar
provinsi, dan antar Negara. Sekilas bagian dari aktivitas dilingkungan pelabuhan, seperti
gambar berikut ini.

Gambar : 12.4 Aktivitas alih moda transportasi laut


Sumber : https://kemenperin.go.id.

Study Ekonomi Maritim


23
B.1.5. Pelabuhan Penunjang kegiatan Industri dan perdagangan.
Kinerja logistik di dalam negeri terbilang mahal di atas 24% dari PDB.
Sementara Bank Dunia pada tahun ini mencatat ranking di subsektor kepelabuhanan ada
di urutan ke-74 dari 160 negara. Presiden Joko Widodo menargetkan pengembangan 24
pelabuhan berskala internasional dengan biaya lebih dari Rp 424 triliun. Proyek tersebut
diharapkan dapat lebih menertibkan pengoperasian pelabuhan sehingga akses niaga
antarnegara lebih mudah dan murah. Setelah dikembangkan, 24 pelabuhan bersangkutan
jadi bisa dilewati kapal niaga besar berkapasitas 3.000 - 6.000 TEUs.
https://kemenperin.go.id.
Pelalbuhan sebagai Port Centric Logistics, Meski teknologi dianggap mampu
menjadi kunci dari peningkatan efisiensi dan reliabilitas, namun pada sektor pelabuhan
dan terminal, selalu ada kepentingan untuk menjadi pusat perdagangan demi
menyederhanakan infrastruktur jaringan logistik. ‗Kebangkitan‘ konsep port centric
logistics menjadi bukti bahwa pentingnya proses bisnis rantai pasok secara end-to-
end (dari hulu hingga hilir) yang modern ialah menerapkan konsep ini. Perusahaan
raksasa dunia Amazon telah berhasil mengubah harapan customer-nya bahwa terkait
kecepatan pengiriman, maka pelabuhan berperan penting untuk berinvestasi lebih luas
pada rantai pasok dan menyediakan kondisi yang kondusif untuk menyelia barang.
Sebelum barang-barang tersebut masuk ke jaringan rantai pasok yang lebih luas. Cara ini
diyakini membuka gerbang bisnis yang lebih besar lagi. Bisnis maritim yang
menerapkan port centric logistics pada operasi keseharian akan berkembang signifikan
dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, sekaligus menuju cara sukses yang telah
dilakukan oleh pelabuhan-pelabuhan modern lainnya. Sedangkan pelabuhan yang tidak
mengikuti teknologi akan mulai kehilangan bisnisnya satu demi satu dan kemudian mati.
Pertanyaan besar kemudian Industri Pelabuhan Indonesia (Pelindo) kita yang mana?
Kegiatan Industri dan perdagangan akan semakin berkembang ketika barang barang
yang masuk pun beragam dan semakin berkualitas. Barang barang tersebut tidak hanya
berasal dari dalam dan dari luar negeri. Ketika barang dari luar negeri tersebut datang
dan masuk ke dalam Pelabuhan di Indonesia tentunya berlabuh di Pelabuhan. Saat inilah
peranan Pelabuhan sebagai tempat dimana Kapal dapat berlabuh tersebut dapat
menunjang kegiatan industri atau perdagangan.

Study Ekonomi Maritim


24
B.1.6.Pelabuhan Alur Distribusi Barang
Pendistribusian barang dilaksanakan dari suatu tempat (angkutan) ke tempat
(angkutan) lain. Salah satu tempatnya adalah Pelabuhan. Jka pengangkutan barang
dengan menggunakan Angkutan laut, maka di Pelabuhan adalah awal muasal tempat
dimana barang ersebut didistribusikan ke masing masing pemilik barangnya. Barang
barang yang mau diangkut juga perlu konsoliidasi dengan pemilik barang lain agar bisa
diangkut pada satu waktu untuk menghemat biaya dan waktu. penataan angkutan barang
seharusnya tidak dilakukan semata-mata dengan pendekatan lalulintas tetapi juga harus
dengan pendekatan logistik. Sistim logistik teritorial adalah penyelenggaraan distribusi
barang dalam satu kota, dari satu kota dengan kota lainnya, dari satu daerah dengan
daerah lainnya dan bahkan dari satu negara dengan negara lainnya. Sedangkan sistim
logistik industrial adalah penyelenggaraan distribusi barang dalam proses produksi
maupun pemasaran dari suatu kegiatan industri.Di negara-negara maju salah satu sarana
yang dibangun untuk mendukung terselenggaranya kedua sistim logistik tersebut adalah
apa yang dikenal dengan platforme di Perancis, distribution center di Belanda dan cargo
terminal di Inggris, trucks terminal di U.S. Untuk sementara dalam tulisan ini akan
digunakan istilah terminal angkutan barang.

B.2. Pelabuhan, Sosial, Wasnun dan IPTEK


B.2.1. Pelabuhan Sebagai Konektivitas Sosial Masyarakat.
Pelabuhan menghubungkan individu, kelompok satu daerah dengan daerah lainnya.
Secara sosial, pelabuhan menjadi fasilitas publik tempat berlangsungnya interaksi
antarpengguna (masyarakat), termasuk interaksi yang terjadi karena adanya aktivitas
perekonomian (Berkoz & Tekba, 1999: 11; Derakhshan, 2005: 66).
Secara konseptual, pelabuhan memiliki tiga fungsi strategis. Pertama,
sebagai link atau mata rantai. Maksudnya, pelabuhan merupakan salah satu mata rantai
proses transportasi dari tempat asal barang/orang ke tempat tujuan. Kedua,
sebagai interface (titik temu), yaitu pelabuhan sebagai tempat pertemuan dua moda
transportasi, misalnya transportasi laut dan transportasi darat. Ketiga,
sebagai gateway (pintu gerbang), yaitu pelabuhan sebagai pintu gerbang suatu daerah/
negara. Dalam kaitan dengan fungsinya sebagai gateway, tidak terlalu mengherankan
jika setiap kapal yang berkunjung ke suatu daerah/negara maka kapal itu wajib mematuhi

Study Ekonomi Maritim


25
peraturan dan prosedur yang berlaku di daerah/negara tempat pelabuhan tersebut berada
(Wijoyo, 2012: 15–6).
B.2.2. Pelabuhan Sebagai Penyatuan Wawasan Nusantara.
Dengan ketersediaan pelabuhan berbagai aktivitas sosial dan budaya juga
berlangsung, terjadinya interaksi indivudu, kelompok, antar pulau, antar daerah, antar
negara. Masing-masing menunjukkan sikap sosialnya dan budaya dari masing-masing
individu, dan warga negara dari negara yang berbeda. Selain sebagai tempat
berlangsungnya arus barang, Pelabuhan juga berperan sebagai pewujud Wawasan
Nusantara dan kedaulatan Negara karena di Pelabuhan juga sebagai temat massuk dan
keluarnya warga Negara asing yang mungkin saja membawa dampak buruk bagi Negara
kita, serta barang barang terlarang yang bisa menghancurkan kedaulatan Negara kita.
Contohnya narkoba dan minuman keras. Jika Pelabuhan bisa terjaga dari hal hal yang
memungkinkan massuk secara illegal tersebut maka tercapai kedaulatan Negara ditangan
kita. Salah satu pelabuhan dan aktivitas nya.

Jenis transportasi ini, mampu


medatangkan, dan
memberangkatkan ratusan,
bahkan ribuan orang dari berbagai
daerah untuk tujuan daerah
tertentu. Pembangunan
infrastktur sektor transportasi
yang menjelajahi beragai pelosok
tanah air, memiliki nilai social dan
ekonomis yang cukup tinggi.

Gambar : 13.4. Transportasi pemersatu nusantara (2019)


Sumber : https://www.google.com

Pelabuhan sesuai dengan perannya sudah barang tentu memiliki identitas sendiri,
pelabuhan yang berfungsi sebagai Gateway akan di jumpai sejumlah orang dan barang
dan datang dan berangkat dari dan ke pelabuhan tertentu. Dari gambar di atas,
mahasiswa dapat mengira berbagai aktivitas manusia di lingkungan kepelabuhan sebagai
Geteway meliputi, Edi hidayat, (2009)
1) Kapal sebagai penyedia jasa moda transportasi dilaut, berapa jumlah anak buah
kapal yang ada pada setiap armada transportasi di laut.

Study Ekonomi Maritim


26
2) Berapa jumlah barang yang berpindah baik dari dan ke pelabuhan tujuan dan
kedangan.
3) Berapa jumlah uang yang beredar akibat tersedianya fasilitas dilingkungan
kepelabuhanan, dari jasa parkir, jasa sewa, jasa pengangkutan, jasa buruh, jasa
tiketting,jasa labuh tambat, navigasi, air, listrik, dan PNBP
4) Berapa banyak unsur pegawai/pekerja yang di tugaskan oleh instansi masing-
masing untuk mengelola dan mengurusi area lingkungan kepelabuhan setiap
harinya.
5) Tidak kalah pentingnya adalah berapa banyak jumlah masyarakat terbantu oleh
moda transportasi laut ini baik untuk datang dan pergi dari dan ke tujuan masing-
masing.
B.2.3. Pelabuhan dan IPTEK
Untuk mengembalikan Indonesia sebagai bangsa maritim yang berdaulat, ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah salah satu cara yang paling relevan untuk mewujudkan
keinginan ini. Dalam perspektif teknologi, untuk menguasai lautan berarti negara wajib
untuk memenuhi 2 (dua) komponen utama yaitu (1) memiliki kemampuan untuk
menciptakan serta meningkatkan Infrastruktur keluatan dan (2) memahami dengan pasti
tata kelola laut. Kedua komponen ini dapat direalisasikan hanya dengan penguasaan serta
alih teknologi, dan tentunya sumber daya bangsa kita sangat mumpuni untuk memenuhi
kebutuhan teknologi dalam menjaga keseluruhan garis pantai kita sepanjang 80.791 km
dengan Luas lautan Indonesia sekitar 5,8 juta Km2 (75%) yang merupakan wilayah
perairan.

Dalam teori maritim seperti disampaikan oleh Sir Walter Raleigh (1554–1618),
bahwa ―siapa yang menguasai laut akan mendominasi perdagangan dunia dan akhirnya
akan menguasai dunia‖, sementara Alfred T. Mahan, (1840 – 1914) berpendapat bahwa
―lautan adalah sumber kehidupan, ada banyak sumber daya alam di laut. Oleh karena itu,
harus membangun angkatan laut yang kuat untuk menjaganya‖ Untuk merealiasikan
belabuhan berkemampuan teknologi, maka langkah-langkah yang harus dijalankan
adalah :

1) Iptek dapat dijadikan ―alat‖ untuk menghitung kebutuhan dan membangun


pertahanan dan keamanan laut yang kuat dan mandiri, yang mampu mengcover
70% luas wilayah perairan laut Indonesia, menentukan jenis, desain dan bahan
Study Ekonomi Maritim
27
baku lokal yang dapat digunakan untuk membangun kapal angkatan laut yang
inovatif dengan lifetime yang tinggi.
2) Iptek sebagai ―alat‖ untuk mendominasi perdagangan dan pariwisata dunia, yang
bermakna memiliki kapal dagang ataupun menguasai tata kelola perdagangan laut
termasuk pariwisata. Bagaimana kesiapan teknologi Indonesia?
3) Iptek sebagai ―alat‖ untuk mengembangkan energi kelautan, prediksi para ahli
bahwa energi gelombang dan arus laut mampu mendukung energi sebesar 1000
MWatt. Belum lagi energi angin, pasang surut, serta minyak dan gas bumi.
4) Iptek dijadikan sebagai ―alat‖ untuk menjaga keanekaragaman hayati. Ini
bermakna bahwa keanekaragaman hayati diperlukan untuk kesinambungan
kehidupan di laut, menjaga laut dari kepunahan kehidupan akibat eksplorasi yang
tidak bertanggung jawab. Kita mempunyai ratusan perguruan tinggi yang
memiliki program studi kelautan, BPPT, LIPI dan juga Lembaga Litbang lainnya
siap berkarya untuk menjaga laut kita.
5) Iptek dijadikan ―alat‖ untuk meningkatkan Infrastruktur kelautan.

C. PENGEMBANGAN KEPELABUHANAN
Berdasarkan pengertian dari pelabuhan awal dari materi ini, tentu masih banyak
daerah yang belum memiliki pelabuhan untuk menunjang aktivitas perekonomian dan
aksesibilitas orang dari satu lokasi kepada lokasi lainnya untuk berinteraksi dan
melakukan aktivitas bisnis dan sebagainya hingga daerah-daerah pulau yang
berpenduduk. Adapun daftar jumlah pelabuhan di Indoensia saat ini seperti terlihat pada
tabel berikut ini. Keberadaan pembangunan infrastruktur pelabuhan yang ada di wilayah
Kepulauan Riau adalah sebagai berikut.
Tabel 2.4 Nama-nama Pelabuhan di Provinsi Kepulauan Riau
No Nama Pelabuhan Kota

1 Pelabuhan ASDP Jagoh Lingga

2 Pelabuhan ASDP Dompak Tanjungpinang

3 Pelabuhan ASDP Parit Rempak Karimun

4 Pelabuhan ASDP Tanjung Uban Bintan

Study Ekonomi Maritim


28
5 Pelabuhan ASDP Telaga Punggur Batam

6 Pelabuhan Bakong Lingga

7 Pelabuhan Batam Centre Batam

8 Pelabuhan Batu Ampar Batam

9 Pelabuhan Bulang Linggi Bintan

10 Pelabuhan Dabo Singkep Lingga

11 Pelabuhan Harbour Bay Batam

12 Pelabuhan Kijang Sri Bayintan Bintan

13 Pelabuhan Kote Lingga

14 Pelabuhan Letung Jemaja Kepulauan Anambas

15 Pelabuhan Marok Tua Lingga

16 Pelabuhan Telaga Punggur Batam

17 Pelabuhan Tarempa Kepulauan Anambas

18 Pelabuhan Tanjung Setelung Serasan Natuna

19 Pelabuhan Tanjung Buton Lingga

20 Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Karimun

21 Pelabuhan Sunggak Kepulauan Anambas

22 Pelabuhan Sungai Buluh Lingga

23 Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang

24 Pelabuhan Sijantung Batam

25 Pelabuhan Sekupang Batam

26 Pelabuhan Senayang Lingga

27 Pelabuhan Sei Tenam Lingga

Sumber : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2009


tentang Kepelabuhanan.

Study Ekonomi Maritim


29
Berdasarkan aktivitasnya, peringkat pelabuhan paling sibuk di Indonesia yang
pertama adalah Pelabuhan Bakauheni. Setiap hari, ada ratusan kapal ferry yang berlabuh
dan pergi dari Pelabuhan Bakauheni. Pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia adalah
Pelabuhan Batam. Banyak ekspedisi pengiriman barang antar pulau yang menjadikan
Pelabuhan Batam sebagai tempat bongkar muat karena tempatnya yang sangat strategis.
Kemudian diikuti dengan Pelabuhan Belawan yang berada di Medan. Setiap hari, ada
kurang lebih 3000 orang yang naik dan turun dari Pelabuhan Belawan. Karena memiliki
4 dermaga dengan luas total sekitar 12.077 hektar, Pelabuhan Belawan sering dijadikan
sebagai tempat import / eksport barang
Selain peranan pelabuhan, yang harus dipahami, beberapa aspek dari keberadaan
pelabuhan yang harus diketahui adalah sebagai berikut.

D. JENIS-JENIS PELABUHAN
Pelabuhan Penumpang

Atau dikenal dengan sebutan


pelabuhan Umum,yaitu pelabuhan
yang diselenggarakan untuk
kepentingan pelayanan masyarakat
umum;

Pelabuhan Ikan

Dikenal juga dengan sebutan pelabuhan khusus


sesuai degan fungsinya, misalnya Pelabuhan
Ikan ini, khusus untuk pendaratan Ikan hasil
tangkap dan pekerjaan Nelayan

Study Ekonomi Maritim


30
Pelabuhan BBM

Dikenal juga dengan sebutan


pelabuhan khusus sesuai fungsinya.
Merupakan pelabuhan yang
dibangun dan dijalankan guna
menunjang kegiatan yang bersifat
khusus dan pada umumnya untuk
kepentingan individu atau
kelompok tertentu seperti pelabutan
Pendaran dan Pengisian BBM.

Pelabuhan KARGO / BARANG

Dikenal juga dengan sebutan pelabuhan


daratan, adalah suatu tempat tertentu di daratan
dengan batas-batas yang jelas, dilengkapi
dengan fasilitas bongkar muat, lapangan
penumpukan dan gudang serta prasarana dan
sarana angkutan barang dengan cara
pengemasan khusus dan berfungsi sebagai
pelabuhan perdagangan antara pulaun dan
antar negara.

Pelabuhan Milier

Dikenal juga dengan sebutan


pelabuhan khusus sesuai fungsinya.
Merupakan pelabuhan yang
dibangun dan dijalankan guna
menunjang kegiatan yang bersifat
khusus dan pada umumnya untuk
kepentingan individu atau
kelompok tertentu seperti pelabutan
khusus kegiatan aktivitas pasukan
Militer.

Pelabuhan Penyeberangan

Study Ekonomi Maritim


31
Pelabuhan penyeberangan, merupakan
pelabuhan yang digunakan khusus untuk
kegiatan penyebrangan alat angkut laut dari
satu pelabuhan dengan pelabuhan yang lainnya
yang mempunyai keterkaitan.

Pelabuhan Sungai

Pelabuhan Sungai Dan Danau,


Merupakan Pelabuhan Yang
Melayani Kebutuhan Angkutan Di
Sebuah Danau Ataupun Sungai;

Gambar: 14.4 Jenis-jenis pelabuhan


Sumber : https://blogkapal.blogspot.com/2015

E. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.
Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,
menjelaskan tentang pengertian pelabuhan, peranan pelabuhan,
pelabuhan sosial, wasnun dan IPTEK, pengembangan
pelabuhan, jenis-jenis pelabuhan,
Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang
pengertian pelabuhan, peranan pelabuhan, pelabuhan sosial,
wasnun dan IPTEK, pengembangan pelabuhan, jenis-jenis
pelabuhan.
Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan

Study Ekonomi Maritim


32
pengertian pelabuhan, peranan pelabuhan, pelabuhan sosial,
wasnun dan IPTEK, pengembangan pelabuhan, jenis-jenis
pelabuhan.

BAB V
MODA TRANSPORTASI LAUT

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP


Menurut kamus besar bahas Indonesia (KBBI) mendefinisikan kapal sebagai
kendaraan pengangkut penumpanng dan barang di laut (sungai dsb). sedang didalam
Undang-undang tentang pelayaran, kapal didefinisikan kendaraan air dengan bentuk dan
jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya,
ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan
dibawah permukaan air dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:


1) Angkutan di Perairan, Angkutan Laut Khusus, Angkutan Laut Pelayaran-Rakyat,
Pelayaran-Perintis, Kapal, Kapal Asing, Trayek, Agen Umum, Usaha Jasa
Terkait, Badan Usaha, dan Setiap Orang adalah sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4849).

Study Ekonomi Maritim


33
2) Angkutan Laut adalah kegiatan angkutan yang menurut kegiatannya melayani
kegiatan angkutan laut.
3) Angkutan Laut Dalam Negeri adalah kegiatan angkutan laut yang dilakukan di
wilayah perairan Indonesia yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan laut
nasional.
4) Angkutan Laut Luar Negeri adalah kegiatan angkutan laut dari pelabuhan atau
terminal khusus yang terbuka bagi perdagangan luar negeri ke pelabuhan luar
negeri atau dari pelabuhan luar negeri ke pelabuhan atau terminal khusus
Indonesia yang terbuka bagi perdagangan luar negeri yang diselenggarakan oleh
perusahaan angkutan laut.
5) Angkutan Sungai dan Danau adalah kegiatan angkutan dengan menggunakan
kapal yang dilakukan di sungai, danau, waduk, rawa, banjir kanal, dan terusan
untuk mengangkut penumpang dan/atau barang yang diselenggarakan oleh
perusahaan angkutan sungai dan danau.
6) Angkutan Sungai dan Danau Untuk Kepentingan Sendiri adalah kegiatan
angkutan sungai dan danau yang dilakukan untuk melayani kepentingan sendiri
dalam menunjang usaha pokoknya.
7) Angkutan Penyeberangan adalah angkutan yang berfungsi sebagai jembatan yang
menghubungkan jaringan jalan dan/atau jaringan jalur kereta api yang dipisahkan
oleh perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya.
8) Kapal Berbendera Indonesia adalah kapal yang telah didaftarkan dalam Daftar
Kapal Indonesia.
9) Jaringan Trayek adalah kumpulan dari trayek yang menjadi satu kesatuan
pelayanan angkutan penumpang dan/atau barang dari satu pelabuhan ke
pelabuhan lainnya.
10) Trayek Tetap dan Teratur (liner) adalah pelayanan angkutan yang dilakukan
secara tetap dan teratur dengan berjadwal dan menyebutkan pelabuhan singgah.
11) Trayek Tidak Tetap dan Tidak Teratur (tramper) adalah pelayanan angkutan yang
dilakukan secara tidak tetap dan tidak teratur.
Transportasi laut menjadi salah satu jenis transportasi yang banyak dipilih oleh
masyarakat Indonesia. Bahkan pada hari-hari besar nasional dan keagamaan, pemerintah
Indonesia harus menyediakan transportasi ini yang lebih banyak guna kepentingan

Study Ekonomi Maritim


34
masyarakat. Hal tersebut wajar saja dilakukan, mengingat Indonesia adalah negara
kepulauan yang terhubung melalui lautan yang sangat luas. Selain itu, antusias
masyarakat memilih transportasi laut ini juga, karena harganya yang lebih murah serta
dapat membawa barang bawaan lebih banyak dibandingkan moda transportasi udara, ada
wilayah tertentu memang tidak dapat di tempuh dengan jalan darat. Sebagai warga
negara Indonesia, penting sekali untuk mengetahui mengenai transportasi laut ini.

B. PERANAN TRANSPORTASI LAUT


B.1. EKONOMIS
Transportasi laut secara ekonomis menambah devisa penerimaan daerah, dan negara,
arus uang dari aktivitas masyarakat yang menyediakan dan mengunakan jasa angkutan
transportasi mengalir seperti antrian menyimpang uang di Bank. Khsus pada negara-
negara maju, transportasi laut bukan hanya sekedar untuk mengunjungi daerah tertentu,
namun sudah dijadikan sebagai akomodasi kegiatan untuk traveling, santai, dan hiburan.
Namun bagi negara-negara berkembang transportasi laut mulai kapasitas antara 7 hingga
10 orang masih digunakan untuk angkutan orang dan barang. Sesuai wilayah dan
geografis laut yang akan ditempuh. Alat transportasi laut baik modern dan tradisional
menjadi salah satu moda angkutan yang diandalkan oleh banyak negara, termasuk
Indonesia. Dalam suatu penggunaan transportasi angkutan barang, container, baik
sebagai penyedia dan mengguna jasa angkutan dapat masing-masingnya menerima atau
mengeluarkan biaya hingga mencapai miliyar rupiah. Peredaran uang ada dilingkungan
pengelola jasa dan pengguna jasa transportasi baik dalam maupun luar negeri.

B.2. SOSIAL BUDAYA


Setiap individu, kelompok masyarakat akan bepergian dari suatu tempat atau negara
ke tempat atau ke negara lainnya guna sesuatu urusan. Interaksi social terjadi melalui
moda transportasi laut, baik sebagai alternative atau satu-satunya alat untuk berpindah.
Budaya dan karya masing-masing anak bangsa diperlihatkan melalui kemampuan
memproduksi atat transportasi selain darat dan udara. Berbagai ukuran, kapasitas,
kecepatan, jarak jelajah. Serta bahan pembuatan transportasi laut dari yang tradisional
hingga transportasi laut modern mampu diproduksi oleh berbagai negara. Secara soaial
budaya, sektor penyedia moda transportasi dapat menyerap ribuan tenagakerja,

Study Ekonomi Maritim


35
menguraingi ribuan pengangguran, memberikan upah/gai sesuai standar pada setiap
pekerjanya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan,
meningkatkan daya saing bangsa, dan mengedepankan kompetensi SDM. Saling tukar
dan alih tekhlogi dari SDM lokal ke Luar negari atau dari Luar negeri ke dalam negeri.
Masyarakat semakin maju cara berifikir, mulai dari menggunakan alat, proses
merancang, mengerjakan, mengunakan hasil karya mereka dari kapal standar hingga
modern sekalipun. Melengkapi berbagai viture dan sistem yang diperlukan oleh yang
memesan pesan alat transportasi sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman.
Kemampuan masyarakat menghasilkan moda transportasi hingga menghasilkan jenis,
ukuran dan kapasitas alat transportasi yang ada seperti berikut ini.

C. JENIS-JENIS ALAT TRANPSROTASI


Menurut penelusuran yang sudah dilakukan, ada begitu banyak macam dan jenis
transportasi laut. Anara lain.
C.1. BERDASARKAN JENISNYA.
1. Perahu/Sampan
Perahu/Sampan

Sampan hanya bisa digunakan


untuk perjalanan jarak pendek,
seperti menyeberangi sungai.

Jenis Kayak

Study Ekonomi Maritim


36
Alat transportasi menggunakan pendayung,
kegunaannya untuk kegiatan olahraga, lomba,
san santai.

Jenis Banana Boad

Terbuat dari bahan Karet atau


plastic tebal, Alat transportasi yang
satu ini bertujuan untuk wisata laut,
yang memiliki nilai ekonomis dari
penggunaannya, dan pembuatannya
oleh perusahaan yang
memproduksi.

Jenis Kano

Kano juga merupakan alat


transportasi laut tanpa mesin. Kano
pada zaman dulu dibuat dari kayu
yang dipahat khusus. Sekarang,
kano bisa dibuat dari bahan karet
atau yang lainnya. Kano termasuk
alat transportasi kecil yang bisa
dikendarai 1 atau 2 orang saja.
Untuk menjalankannya,
pengendaranya harus memakai
dayung agar dapat mengontrol atau
mengatur laju dari kapal tersebut.
Sekarang, kano sudah dijadikan
salah satu olahraga air yang dibei

Study Ekonomi Maritim


37
nama kanoing.

Jenis Dhow

Dhow adalah salah satu kapal tradisional


yang menggunakan layar karena digerakkan
dengan tenaga angin. Sekarang, Dhow juga
dijadikan salah satu ajang olahraga di laut
lepas.

Jenis Gondola

Gondola merupakan sebuah


perahu tradisional asal Venesia,
Italia. Cara menggerakkannya
dengan didayung untuk
menyusuri aliran sungai.
Fungsinya untuk pengangkutan
atau wisata air di sana.

Jenis Getek

Getek merupakan alat transportasi


tradisional tanpa mesin. Biasanya,
getek dijadikan alat penyeberangan
dalam jarak dekat saja di sungai.
Pasalnya, belum ada jembatan

Study Ekonomi Maritim


38
penyeberangan di atasnya

Jenis Kapal Pesiar

Kapal pesiar merupakan jenis transportasi laut


yang berfungsi tak obahnya seperti hotel
fasilitas tidur, menginap di daratan yang super
mengah, namun lokasinya saja yang berbeda
yaitu di Laut, nilai Negara yang memproduksi
kapal ini, tentunya adalah Negara dengan SDM
tangguh. Kappa jenis ini dapat kita jumpai
sekali-sekali di laut perbatasan kepri dengan
Negara Singapura.

Jenis kapal Kargo

Kapal kargo barang dibuat dengan


tujuan mengirimkan banyak kargo
yang berisi barang dengan berbagai
jenis dan macamnya. Barang-
barang tersebut akan dikirimkan ke
suatu negara melalui jalur laut.
Kapal kargo ini memiliki ukuran
besar karena bisa menyimpan
banyak barang dan
mengantarkannya sekali jalan.

Jenis Kapal Kargo Kontainer

Ada juga yang diberi nama kapal kargo


kontainer. Di mana ukurannya lebih besar dari
kapal kargo barang. Pasalnya, kapal ini tidak
mengangkut barang-barang lagi, tetapi sudah
bersama kontainernya. Oleh karena itu, jangan
heran jika kapal ini ukurannya sangat besar

Study Ekonomi Maritim


39
Jenis Kapal Selam

Adalah kapal yang biasanya


dimiliki oleh pihak militer dengan
tujuan pengamanan di wilayah laut.
Namun, kapal selam juga dapat
difungsikan untuk meneliti di
kedalaman laut. Disebut kapal
selam karena memang benar-benar
bisa menyelam ke dalam lautan
lepas bersama berbagai jenis ikan.

Jenis Kapal Perang

Salah satu alat transportasi laut yang bertujuan


untuk perang. Oleh karena itu, kapal perang
dipersenjatai dengan berbagai amunisi atau
senjata dari yang kecil hingga besar.
Fungsinya untuk mengamankan wilayah laut
di sebuah negara. Selain itu, kapal perang bisa
untuk mengusir, mengejar, maupun
mengalahkan musuh di laut.

Jenis Kapal Tanker

Kapal tanker berfungsi untuk


menyimpan minyak dan
mengantarkannya ke suatu tempat
atau tujuan tertentu. Baik
mengangkut minyak mentah hasil
pengeboran di lepas pantai ataupun
minyak hasil olahan untuk
didistribusikan ke banyak tempat.

Study Ekonomi Maritim


40
Jenis Kapal Nelayan

Kapal nelayan penangkap ikan dirancang


dengan bentuk dan peralatan khusus.
Sepertinya dirancang untuk mendapatkan ikan
lebih banyak untuk satu kali kegiatan. Di
Indonesia jenis cara penangkap ikan seperti ini
dilarang karena dapat menghabiskan baik ikan
keil dan ikan besar, sehingga memutuskan
matarantai kehidupannya.

Jenis speed Boat Untuk Patroli Kepolisian Air

Dapat diartikan kapal laut yang


memang dijalankan sekaligus
difungsikan di lautan lepas.
Fungsinya bisa mengantar orang
atau barang. Kapasitas
penumpangnya tergantung dari
ukuran kapal tersebut. Namun yang
terpenting, kapal tersebut termasuk
alat transportasi laut modern.

Jenis Kapal Pengebor Minyak/Gas Bawah Laut

Kapal pengebor adalah kapal yang dilengkapi


dengan alat pengeboran. Tujuan yang paling
sering digunakan adalah untuk eksplorasi
pengeboran minyak baru atau sumur gas di
perairan dalam atau untuk pengeboran ilmiah

Jenis Kapal Keruk Laluan

Study Ekonomi Maritim


41
Kapal pengeruk adalah kapal
penggali yang operasinya biasanya
dilakukan setidaknya sebagian
bawah air, di laut dangkal, atau
daerah air tawar dengan tujuan
mengumpulkan material dasar.
Kegiatan pengerukan itu juga dapat
menghasilkan bahan untuk
reklamasi atau tujuan lain (biasanya
terkait dengan konstruksi).

Jenis Kapal Penelitian

Kapal penelitian/riset adalah kapal yang


didesain untuk membawa fasilitas penelitian
hingga ke tengah lautan. Kapal riset memiliki
peruntukannya masing-masing dan peran yang
menjadikan kapal riset memiliki beberapa
jenis.

Jenis Kapal Pemadam Kebakaran

Kapal pemadam kebakaran adalah


kapal khusus yang sering
menyerupai kapal tunda, dengan
pompa dan nosel yang dirancang
untuk memadamkan api pada kapal
yang terbakar

Jenis Kapal Induk Perang AS

Study Ekonomi Maritim


42
Kapal induk adalah sebutan untuk kapal perang
yang memuat pesawat tempur dalam jumlah
besar. Tugasnya adalah memindahkan
kekuatan udara ke dalam armada angkatan laut
sebagai pendukung operasi-operasi angkatan
laut. Selain itu juga digunakan sebagai pusat
komando operasi dan sebagai kekuatan
detterence atau memberikan efek gentar pada
lawan

Jenis Kapal Patroli

Kapal patroli adalah kapal angkatan


laut yang relatif kecil dan umumnya
dirancang untuk tugas-tugas
pertahanan pesisir, dan perbatasan
antar negara. Ada banyak desain
untuk kapal patroli. Kapal jenis ini
aktif diperairan antara perbatasan
Batam dan Singapura, Natuna dan
Papua Nugini, RRC, dan Australia.

Jenis Kapal Rumah Sakit

Kapal rumah sakit adalah kapal


yang membawa petugas medis dan
obat-obatan dalam jumlah yang
sangat banyak/massal untuk
memeriksa keadaan kesehatan dan
mengobati awak-awak militer yang
mengalami kecelakaan

Gambar : 15.5 Jenis-jenis alat Transportasi


Sumber : https://blogkapal.blogspot.com/2015

C.2. Berdasarkan Fungsinya.


Kapal Niaga

Study Ekonomi Maritim


43
Adalah suatu kapal yang digunakan
untuk mengangkut barang-barang
antar pulau (intern sulair),antar
Negara (ocean going).maka kapal
niaga dilengkapi dengan ruang
muat (palka) crane-crane untuk
keperluan bongkar muat barang.

Kapal Tunda ( Tug Boat )

Jenis kapal ini tidak dilengkapi ruang muat


(palka) maupun crane (Dereck) karena kapal
jenis ini yang dimanfaatkan hanya tenaganya
saja,biasa digunakan untuk menarik ponton
(tongkang),maupun untuk membantu pandu
dalam penyandaran kapal besar di pelabuhan
biasa disebut harbour tugbot

Kapal Supply

Kapal jenis ini biasa digunakan


untuk keperluan pengeboran
minyak lepas pantai (off shore)
untuk angkutan logistic di anjungan
minyak,maupun keperluan
pekerjaan bawah laut.kapal jenis ini
juga tidak dilengapi ruang muat
(palka)

Kapal Pemandu

Study Ekonomi Maritim


44
Kapal pandu adalah kapal yang memandu kapal
besar masuk kedalam pelabuhan melalui alur
yang berbahaya dan ramai sampai sandar di
dermaga. Merupakan salah satu jabatan tertua
yang sangat penting untuk meningkatkan
keselamatan pelayaran

Gambar: 16.5. Kapal penurut fungsinya


Sumer : https://blogkapal.blogspot.com/2015

C.3. Menurut Bahan Pembuatannya


Jenis Kayu

Hampir semua bangunannya terbuat


dari bahan kayu,biasanya ukuran
kapal kayu kecil-kecil,sering
dipakai untuk menangkap ikan
(nelayan) atau untuk armada
pelayaran rakyat.

Kapal Fiber

Bangunan kapalnya hampir semuanya terbuat


dari fiber glass,jadi berat dari kapal tersebut
sangat ringan,tujuannya untuk meningkatkan
kecepatan kapal itu sendiri.biasa digunakan
untuk kapal patroli terbatas,motor pandu,crew
boat,dll.

Study Ekonomi Maritim


45
Besi / Baja

Hampir semua bangunan kapal


terbuat dari besi/baja,sehingga
sangat kuat dan kokoh.sudah sangat
lazim digunakan pada kapal-kapal
besar dengan kapasitas besar,
contoh : kapal, tanker, curah, cargo,
dll

Gambar: 17.5. Kapal penurut bahan pembuatannya.


Sumer : https://blogkapal.blogspot.com/2015

C.4 Menurut Tenaga Penggeraknya


Jenis Layar

Kapal jenis ini sudah dikenal sejak


ratusan tahun bahkan ribuan tahun
yang lalu,kapal layar tenaga
penggeraknya adalah angin yang
ditangkap dengan layar-layar yang
dipasang di kapal tersebut

Kapal Tenaga Mesin

Study Ekonomi Maritim


46
Yaitu kapal yang tenaga penggeraknya
dengan mesin, baik mesin uap,turin
uap,maupun mesin diesel bahkan tenaga
nuklir.pada umumnya,dalam perdagangan
dunia,kapal-kapal mesin uap maupun kapal
turbin uap sudah di tinggalkan,yang banyak
dipakai adalah kapal bermesin diesel.

Gambar: 18.5. Kapal penurut tenaga penggeraknya.


Sumer : https://blogkapal.blogspot.com/2015

B. TANTANGAN GLOBAL TRANSPORTASI LAUT


INDONESIA
Tantangan utama sektor transportasi Laut Indonesia saat ini adalah beberapa negara
yang menguasai perairan Indoenesia dalam perdagangan global, seperti RRT masih
menjadi kunci penggerak utama perdagangan Timur-Barat . New Market secara kontinu
bangkit sebagai akibat perbaikan permintaan dari Eropa dan USA, penguasaan Rute
utama melalui Selat Malaka, maka Transportasi dan Logistik harus dimasukkan dalam
konteks rute perdagangan global. Pilihan rute adalah jalan Sutera: via jalur perdagangan
Selat Malaka, termasuk Riau, Dumai, Belawan, Aceh, dan Pontianak. Pilihan. Jalan
Sutera: via Selat Sulawesi, melalui Bitung, Makasar, Balikpapan, Samarinda, dan bisa
terhubung sampai ke Surabaya. (Sumber: Wamen Perdagangan RI, September 2014).
The Global Competitiveness Index World Economic Forum 2009-2013 (Infrastruktur)
 Indonesia 77
 Malaysia 19
 Thailand 54
 Vietnam 88
 Filipina 101
Peringkat indeks konektivitas Indonesia di sektor transportasi laut tahun 2014
meningkat menjadi 77 dibandingkan tahun 2012 yang menduduki perigkat 104. Namun,
peringkat tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan Thailand dan Malaysia. Skor
LPI Indonesia meningkat 0.14 dibandingkan tahun 2012, peringkat global naik dari 59
menjadi 53. Tantangannya adalah implementasi programprogram pemerintah di bidang
logistik. Infrastruktur menjadi kunci dalam perbaikan sistem rantai pasok.

Study Ekonomi Maritim


47
Secara luas fungsi dan peranan Transporasi Laut digambarkan sebagai berikut.

Meliputi :
1. Jlh. Kapal datang/berangkat (unit)
2. Tujuan dan asal Kapal dari & Ke Domestik/LN
Lingkungan Sektor 3. Jlh.GT / hari
4. Biaya Operasional(Rp) / hari / bulan / tahun
Transportasi Laut 5. Jlh. Kebutuhan BBM
6. Jlh. Kebutuhan Air Bersih
7. Jlh. Penumpang datang/berangkat (jiwa)
8. Jlh. Barang, ternak, kendaraan, sayur dll (Ton)
9. Jlh. Kendaraan (Unit
10. Jlh. SDM Operasional kapal
11. Jenis Kapal
12. Jlh. Industri Perkapalan

Gambar : 19.5. Lingkungan transporasi laut


Sumber : .https://brainly.co.id

Lingkungan pada sektor transporasi ini menjadi penting kita ketahui karena berkaitan
dengan armada (Kapal) sebagai alat transportasi laut yang dibutuhkan baik untuk setiap
hari, atau untuk musim-musim tertentu dengan jumlah lebih dari hari-hari normal
biasanya. Jumlah orang yang datang dan bepergian dari dan ke suatu tempat atau daerah
dalam (jiwa), demikian juga pendatang orang orang yang bepergian ke Luar Negeri dan
Masuk Ke Negara yang disebut pendatang. Selanjutnya untuk mengetahui jumlah barang
berupa sayur-sayuran, ternak, kendaraan yang datang dan berangkat dari dan ke suatu
tujuan dapat dinilai dengan unit atau uang. Kemudian untuk mengkalsifikasikan apakah
pada suatu wilayah tertentu termasuk sebagai wilayah padat transportasi lautnya atau
dapat diketahui dari jumlah kapal yang datang dan berangkat dari dan ke suatu tujuan
tertentu baik hari, bulan atau tahunan, demikian juga negara membutuhkan informasi dan
penerimaan dari retribusi jasa labuh tambat, Navigasi, Jasa angkutan barang, ternak dan
Kendaraan, Sewa, Kapal Industri, Pertambangan, Bentuk dan jenis Kapal. Seperti kapal
Perang, Kapal Bakan Bakar, Kapal khusus untuk penelitian/PKM Perguruan Tinggi atau
Lembaga Peneliti, Kapal Tunda, Tag Boad, Speed Baod serta Ukuran Kapal untuk
datang dan berangkat setiap harinya dapat diketahui dari jumlah (GT) Gross Tonase.
Indeks konektivitas provinsi diukur dengan faktor kapal terdaftar, kapasitas
kontainer pembawa, ukuran max.vessels, jumlah kunjungan kapal, dan pengiriman
perusahaan terdaftar. Berdasarkan indeks konektivitas transportasi laut , DKI Jakarta

Study Ekonomi Maritim


48
memiliki konektivitas yang kuat di Indonesia. Nilai Indeksnya sangat jauh dibandingkan
dengan Kawasan Timur Indonesia. Dengan demikian diperlu pemerataan pembangunan.
Tingkat kecelakaan transportasi Laut selama ini kecenderung menurun. Dari laporan
KNKT menyatakan ―Rate of Accident‖ (RoA) pelayaran telah turun dari 0,302 pada Th
2007 menjadi 0,037 pada Th 2013 • Data Tahun 2013 menunjukkan kecelakaan terjadi
hampir semuanya pada kapal berbendera Indonesia (94%) dengan ukuran umumnya
Kapal Gt 35 – 500 (34%) dan Kapal Gt > 500 (44%) • Dari komposisinya (Th 2013),
kejadian kapal tenggelam dan kandas masih cukup dominan (lebih dari 60%) sedangkan
penyebabnya dari faktor alam + teknis dll sangat besar (85%)
Penurunan tingkat kecelakaan seiring dengan perbaikan pada peningkatan SDM
pengelola, dan juga terhadap Anak Buah Kapal (ABK) yang secara langsung
mengoperasionalkan alat transprtasi di laut. Beberapa kegiatan yang perlu
ditingkatkan/diprioritaskan.
Kegiatan sertifikasi dan pengawasan terhadap sertifikat kelaikan kapal
Penyiaran maklumat pelayaran perlu dioptimalkan
Penerbitan SIB, khususnya saat cuaca buruk, perlu diperketat
Pelengkapan kebutuhan dan pemutakhiran sistem navigasi, khususnya untuk
positioning kapal
Pembinaan kepada SDM pelaksana maupun operator terkait dengan keselamatan
dan keamanan kapal
Selain SDM nya yang menjadi perhatian, juga terhadap penyediaan fasilitas seperti
kenavigasian yang terus dilakukan penyempurnaan fungsi dan kualitasnya. Jumlah dan
kualitas prasarana kenavigasian terus mengalami peningkatan, karena keselamatan kapal
dan penumpang serta barang yang menjadi aktivitas di laut sangat penting untuk dijaga
keselamtannya oleh berbagai pihak diseluruh negara. Oleh karenanya beberapa hal
terkait dengan prasarana kenavigasian adalah.
1) Saat ini kebutuhan SBNP baru terpenuhi sekitar 3.541 unit (66,96 %), sehingga
diperlukan penambahan sekitar 1750 unit SBNP (Menara Suar, Rambu Suar,
Pelampung Suar, Rambu Tanda Siang, Anak Pelampung), namun perkembangan
penambahan jumlah SBNP dari Tahun 2010-2013 cenderung kecil, yakni 93 unit
SBNP selama 3 tahun (1,44% per tahun)

Study Ekonomi Maritim


49
2) Jumlah kapal kenavigasian 64 unit (sudah memenuhi kebutuhan sd. Tahun 2020)
namun sebagian umurnya sudah cukup tua dan kehandalan operasionalnya belum
memadai
3) Baru wilayah laut A3 yang penyediaan SROP-nya 100% S.d Th 2015, baru 3
stasiun DGPS yang dibangun (SROP Jakarta, SROP Benoa, SROP Makas
Dari pengertiannya Navigasi adalah suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan
arah lintasan secara tepat dengan menggunakan peralatan navigasi. Personil yang
menggunakannya dalam bernavigasi biasa disebut navigator (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2016 : 998). Berikut digambarkan bentuk rambu keselamatan kapal dan
kecelakaan kapal.

Gambar : 20.5. Bentuk rambu dan kecelakaan kapal di laut.


Sumber : http://repository.unimar-amni.ac.id.

Sering terjadinya kecelakaan kapal leibih banyak disebabkan oleh lemahnya


kesadaran pengelola dan pengawas petugas kepelabuhanan akan keselamatan kapal dan
isi kapal, seperti memaksa untuk berlayar pada saat cuaca dan gelombang tinggi, jumlah
passenger melebihi dari kapasitas kapal.

E. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.
Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,
menjelaskan tentang pengertian dan ruang lingkup moda
transportasi,peranan transportasi laut, jenis-jenis alat
trnsportasi laut, tantangan global transportasi laut Indoensia.
Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang
pengertian dan ruang lingkup moda transportasi,peranan
Study Ekonomi Maritim
50
transportasi laut, jenis-jenis alat trnsportasi laut, tantangan
global transportasi laut Indoensia.
Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan
pengertian pengertian dan ruang lingkup moda
transportasi,peranan transportasi laut, jenis-jenis alat
trnsportasi laut, tantangan global transportasi laut Indoensia. .

BAB VI

PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP


Perikanan berasal dari kata dasar ikan yang berimbuhan pe dan an yang berarti
segala kegiatan yang berhubungan dengan ikan. Perikanan adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya
mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang
dilaksanakan dalam suatu bisnis perikanan.

Study Ekonomi Maritim


51
Gambar : 21.6. Aktivitas Nelayan Perikanan.
Sumber : https://www.google.com.
Saat ini, pengelolaan di sektor perikanan menjadi perhatian utama bagi
Pemerintah. Perhatian tersebut diimplementasikan melalui dukungan kebijakan fiskal
dan non fiskal yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama
nelayan. Selain itu, kebijakan Pemerintah juga diarahkan untuk menjaga kelestarian
sumberdaya ikan dan lingkungannya. Harapan dari dampak kebijakan yang telah
dilakukan adalah kontribusi sektor perikanan semakin meningkat antara lain: (i)
penyediaan lapangan kerja, ekspor dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Penangkapan ikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ikan di


perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal penangkapan ikan untuk memuat,
mengangkut, menyimpan, mendinginkan, mengolah, atau mengawetkannya

Study Ekonomi Maritim


52
Gambar :22.6. Aktivitas teknik penangkapan ikan.
Sumber : https://www.google.com.
Volume produksi perikanan Indonesia baik dari perikanan tangkap maupun
perikanan budidaya terus meningkat setiap tahunnya. Produksi perikanan tangkap tahun
2006 sebesar 4,8 juta ton dan meningkat menjadi 5,7 juta ton pada tahun 2011. Rata-rata
kenaikan produksi perikanan dirasakan cukup lambat hanya sekitar 3,2 persen. Produksi
dari perikanan budidaya berbeda dengan perikanan tangkap, rata-rata kenaikan produksi
perikanan budidaya 2006-2011 adalah 25,62 persen. Volume produksi perikanan
budidaya tahun 2006 sebesar 2,68 juta ton, meningkat hampir 3 kali pada tahun 2011
yaitu 7,92 juta ton.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, bahwa program prioritas TA. 2019
struktur ekonomi pembudidaya ikan. Program saat ini fokus pada peningkatan produksi
untuk suplai pangan domestik dan ekspor; memperbesar kontribusi subsektor budidaya
terhadap PDB; dan perbaikan struktur ekonomi. Sebagaimana diketahui, tahun 2019,
KKP akan mengalokasikan berbagai program prioritas yakni: https://www.google.com.
Dukungan pengembangan minapadi sebanyak 400 paket tersebar di 6 provinsi;
1) Dukungan pengembangan budidaya lele bioflok sebanyak 250 paket tersebar di
10 provinsi;
2) Dukungan eskavator sebanyak 20 unit tersebar di 8 provinsi;
3) Pengelolaan irigasi tambak partisipatif (PITAP) sebanyak 10 paket di 10
provinsi;

Study Ekonomi Maritim


53
4) Dukungan kebun bibit rumput laut (KBRL) hasil kultur jaringan sebanyak 80
paket di 4 provinsi;
5) Bantuan mesin pakan mandiri sebanyak 55 paket di 10 provinsi;
6) Bantuan benih berkualitas sebanyak 213,9 juta ekor di 34 provinsi;
7) Bantuan induk unggul sebanyak 1,1 juta ekor di 34 provinsi;
8) Pembangunan sarana prasarana perbenihan sebanyak 18 unit di 4 provinsi;
9) Pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di 3 lokasi;
10) Asuransi Pembudidaya Ikan untuk meng-cover lahan 5.000 Ha di 14 provinsi;
11) Bantuan pakan mandiri sebanyak 1.250 ton; dan
12) Monitoring residu dan sertifikasi untuk ekspor sebanyak 4.860 di 14 provinsi.
Begitu besarnya manfaat dan kontribusi sektor perikanan pada suatu negara maka
dari gambaran berikut ini hal apa saja yang berkontribusi dari sektor perikanan.

Lingkungan Sektor
Perikanan Jlh.Kebutuhan ikan (daerah)
Jlh.Ketersediaan Ikan (Daerah) dalam (Ton)
Jlh. Ekspor /Ipor (Ton) sehari/Setahun
Jlh. Nilai ekspor/Impor (Rp)
PAD, PN yang didapatkan (Rp)
Jlh. SDM pada sektor Perikanan
Jlh. Alat angkut/transportasi pengangkutan
GambarL 23.6 Jlh. Pelabuhan Perikanan
Jlh. Indutri pengolahan ikan
Lingkungan seltor Jlh.Produksi per-hari/tahun (Ton)
Jlh.BUdidaya sektor perikanan
Perikanan. (luas)

Lingkungan sektor perikanan sangat penting untuk diketahui, karna ikan adalah
sumber makanan mengandung banyak Protein bermanfaat untuk kesehatan manusia.
Bukan hanya itu, teknologi sektor perikanan dan sejenisnya juga perlu diperhitungkan.
Indonesia seperti Kepulauan Riau tidak memiliki banyak industri pengolahan ikan, baik
pengalengan maupun industri olahan lainya.

Study Ekonomi Maritim


54
Pada jenis lain dari hasil laut terdapat Teripang (Timun Laut) Holothuroidea)
merupakan Budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan menguntungkan. Menurut
data salah seorang pedagang yang berada di wilayah Petak Sembilan, di kawasan
Glodok, Jakarta Barat, menjelaskan bahwa pasaran Teripang memiliki harga jual sekitar
Rp.800.000 s/d Rp.1.000.000/ kilogram, https://www.bbc.com/indonesia/ majalan -
43207713.

Dikutip dari artikel R. Karnila, Perpustakaan Univ. Riau, FAPERIKA UR, 2011
– bpspl padang.kkp.go.id berjudul, ―Pemanfaatan Komopen Bioaktif Dalam Bidang
Kesehatan,‖ menjelaskan bahwa; Teripang memiliki kandungan gizi yang tinggi, yaitu
kandungan protein 82%, lemak 1,7% kadar air 8,9%, kadar abu 8,6 % dan karbohidrat
4,8 % dan Teripang juga merupakan habitat yang cepat panen.

Provinsi Kepulauan Riau sebagai salah satu provinsi yang memiliki 96 persen
wilayahnya merupakan Lautan, memiliki potensi untuk usaha budidaya Teripang. Salah
satunya adalah Kabupaten Lingga Kecamatan Katang Bidare Desa Pulau Benan.
Berdasarkan hasil survey dearah laut Pulau Benan merupakan kaewasan baik untuk
usaha Budidaya Teripang dan Ikan.

Diketahui usaha nelayan Teripang di Indonesia belum maksimal, termasuk juga


daerah Kepulauan Riau, karena masyarakat belum banyak yang mengetahui bahwa
Teripang selain untuk dikonsumsi karena Proteinnya tinggi, juga memiliki harga yang
mahal, mungkin saja karena alasan lainnya. Seperti mengelola teripang tingakat kesulitan
ada pada pengolahan dan pemasaran hasil produksi. Pada sini lain kami telah melakukan
beberapa percobaan untuk melakukan kegiatan mulai dari usaha pembesaran teripang
dengan menggunakan Keramba Jaring Tancap (KJT), untuk pembesarannya, kemudian
melakukan pengeringan menggunakan teknologi yaitu dari OVEN, yang dilengkapi
dengan alat mengukur Suhu, Lebih sederhanya lagi Oven tersebut dilengkapi dengan 3
(tiga) sumber energy, yaitu dari bahan Bakar Arang, Energy pemanas dari Kompor Gas,
dan dari Listrik PLN sendiri. Hal ini adalah untuk kondisi daerah pesisir yang mana
Listrik tidak mendukung 24 masyarakat dapat menggunakan tenaga listrik pada aktivitas
termasuk untuk usaha seperti pengeringan Teripang. Banyak peneleitian bahwa
pengeringan teripang lebih banyak menggunakan bahan bakar arang, atau menjemur agar

Study Ekonomi Maritim


55
kerign dari cahaya matahari dengan waktu antara 5-7 hari. Berkut perkemangan ekspor
teripang di Indoensia.

8000000
7000000
6000000
5000000
4000000
3000000
2000000
1000000
0
1 2 3 4 5 6
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Volume Ekspor (Kg) 1024138 1000608 1395828 725806 730112 429525
Nilai Ekspor (US$) 4405373 4977690 6745334 3875695 5283710 3981312

Grafik : 3. 6. Volume Ekspor Terpang ke LN


Sumber : BPS Pusat (April : 2019)

Berdasarkan data di atas, volume ekspor Teripang masih terlihat pluktuatif hanya
pada tahun 2016 yang agak meningkat yaitu sebesar 1.395.828 kg dengan nilai US$
6.745.334, walaupun masih dikatakan pluaktuasi, namun diyakini bahwa potensi dan
perkembangannya masih sangat perlu untuk di kelola dengan baik.
Untuk memperlancar jalannya usaha masyarkat peranan perguruan tinggi sangat
penting melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu dengan cara menjalankan konsep,
―Peranan Perguruan Tinggi Dalam Ruang Inovasi‖. Mengambil model triple helix yang
diperluas untuk perkembangan daerah menyediakan kerangka yang membantu analisis
tim studi (Etzkowits,2002; Casas et al, 2000; Etzkowitz dan Ranga, 2010). Menurut
model Etzkowitz, tiga pihak yang berbeda, yaitu universitas, industry, dan pemerintah,
awalnya bekerja secara terpisah dan saatnya bertindak sebagai pihak pengembangan
sistem inovasi regional, suatu daerah melakukan pengembangan ruang pengetahuan
dengan cara. Pertama; Untuk berkonsentrasi pada aktivitas litbang terkait dengan
daerah. Kedua; ketiga unsur tersebut mengembangkan ruang consensus, yaitu ruang
tempat ketiga pihak bekerjasama dalam membuat strategi dan gagasan baru. Dan pada
tahap Ketiga, ketiga pihak tersebut mengembangkan ―ruang Inovasi‖ yaitu mekanisme
yang membentuk atau memperkenalkan suatu organisasi baru untuk merealisasikan yang
telah dimulai sebelumnya.

Study Ekonomi Maritim


56
Lingkungan sektor perikanan dan hasil laut sejenisnya yang perlu diketahui
adalah; Jumlah rasio ikan yang tersedia dengan kebutuhan akan konsumsi ikan pada
masyarakat dari anak kecil hingga orang dewasa. Kemampuan untuk menghasilkan ikan
sebagai komoditas ekspor atau sebaliknya negara kepaualaun tapi impor Ikan. Seberapa
besar nilai penerimaan daerah atau negara dari ekspor ikan atau nilai pengeluaran daerah
atau negara untuk meng impor ikan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Berapa besar
penerimaan negara dari sektor perikanan. Berapa jumlah TK yang dapat diserap dari
lapangan kerja sektor perikanan. Berapa jumlah alat tangkapa, jenis alat tangkap,
kapasitas alat tangkap tranportasi yang digunakan. Mamapukah bersaing dengan para
nelayang asing. Berapa jumlah pelabuhan ikan yang tersedia, jumlah idustri sektor
pengolahan ikan. Jumlah budidaya perikanan. Selain untuk menjaga stabilitas akan
kebutuhan domestik, juga dapat mengetahui kekuatan negara terhadap negara lainnya
pada sektor perikanan. Lingkungan ini juga untuk dapat melakukan tindakan pengawasan
terhadap produksi atau penggunaan dan bagaimana upaya keberlangsungan kebutuhan
terhadap ikan pada suatu daerah, atau negara.
Dalam 4 (empat) tahun terakhir (2015- angka sementara 2018) tercatat produksi
perikanan budidaya tumbuh rata-rata 3,36%, di mana peningkatan signifikan untuk
komoditas nila (14 persen) dan lele (43 persen). Hingga triwulan III tahun 2018 produksi
perikanan budidaya mencapai 13,17 juta ton meningkat 4,37 persen dibanding produksi
periode yang sama tahun 2017 sebesar 12,61 juta ton. Sementara itu, angka sementara
produksi ikan hias tahun 2018 tercatat sebanyak 1,42 miliar, di mana produksi dalam 4
(empat) tahun terakhir rata-rata tumbuh sebesar 3,35 persen.
Di sisi lain, dukungan konkrit yang langsung menyentuh pembudidaya ikan, juga
telah berdampak positif terhadap perbaikan struktur ekonomi pembudidaya ikan.
Indikator keberhasilan tersebut yakni pencapaian nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi)
selama 4 (empat) tahun terakhir (2014 - 2018) yang tumbuh rata-rata pertahun sebesar
0,38 persen. Tahun 2018 angka NTPi tercatat sebesar 100.8 atau naik sebesar 1,74 persen
dibanding tahun 2017 yang mencapai 99,08. Ini mengindikasikan adanya peningkatan
daya beli yang dipicu oleh kenaikan pendapatan usaha di atas ambang batas kelayakan
ekonomi. Angka NTPi juga akan memicu naiknya nilai saving rate untuk re-investasi,
sehingga mendorong kapasitas usaha yang lebih kuat.

Study Ekonomi Maritim


57
Kinerja lainnya yakni peningkatan nilai tukar usaha pembudidaya ikan (NTUPi)
sepanjang tahun 2014 - 2018 tumbuh sebesar 1,7 persen. Tahun 2018 NTUPi mencapai
angka 113,26 atau tumbuh 2,75 persen dibanding tahun 2017 yang mencapai 110,23.
Capaian ini mengindikasikan bahwa usaha akukakultur semakin efisien dan visible. Rata-
rata nilai pendapatan pembudidaya ikan secara nasional tahun 2018 sebesar Rp3,38 juta
per bulan atau naik 13,04 persen dibanding tahun 2015 yang mencapai Rp2,99 juta per
bulan. Angka pendapatan ini jauh melampaui rata-rata UMR nasional yang hanya
Rp2,25 juta per bulan.
Berbagai program prioritas tersebut di antaranya program gerakan pakan mandiri
(Gerpari) yang telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan efisiensi produksi
budidaya dan nilai tambah keuntungan usaha. Dengan adanya program pakan mandiri,
pembudidaya ikan skala kecil mampu mendapatkan nilai tambah keuntungan minimal 30
persen. Di samping itu program ini juga dapat mendorong penggunaan sumber bahan
baku lokal dan menekan impor bahan baku, utamanya tepung ikan dan kedelai.
Program lainya seperti pengembangan usaha budidaya lele sistem bioflok. Inovasi
ini terbukti mampu menggenjot produktivitas hingga 10 kali lipat dibanding teknologi
konvensional melalui pemanfaatan lahan dan sumber daya air yang sangat efisien.
Pengembangan lele bioflok di berbagai daerah juga sangat strategis dalam meningkatkan
ketahahan pangan nasional, khususnya dalam mencegah permasalahan stunting pada
generasi bangsa.

B. POTENSI PERIKANAN TANGKAP


Disisi lain, Indonesia juga memiliki potensi budidaya air payau (tambak) yang
potensi lahan pengembangannya mencapai sekitar 913.000 ha. Kemudian, budidaya air
tawar terdiri dari perairan umum yang terdiri dari danau, waduk, sungai, dan rawa. Selain
itu, potensi besar yang dimiliki Indonesia juga terdapat pada kolam air tawar, dan mina
padi di sawah, serta bioteknologi kelautan. Pengembangan budidaya kelautan dan
perikanan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri bioteknologi
kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan, industri bahan pakan alami, benih
ikan dan udang serta industri bahan pangan.

Study Ekonomi Maritim


58
Seiring dengan perkembangan zaman, maka alat tangkap ikan ini juga terus
mengalami perubahan jarak ikan dari pusat kota, alat tangkap yang sudah berdaya saing
tinggi sehingga mampu mengarungi laut luas.

Gambar : 24.6. Metode usaha penangkapan ikan


Sumber : https://www.google.com.
Potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia sebesar 6,5 juta ton per tahun tersebar
di perairan wilayah Indonesia dan perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI)
yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan utama Indonesia, yakni wilayah perairan
Selat Malaka, wilayah perairan Laut Jawa, wilayah perairan Selat Makasar, wilayah
perairan Laut Banda wilayah perairan laut Arafuru, wilayah perairan Teluk Tomini,
wilayah perairan Hidia bagian Barat Sumatera, wilayah perairan Hindia bagian Selatan
Pulau Jawa dan wilayah perairan Laut Cina Selatan. Dari seluruh potensi sumber daya
tersebut, guna menjaga keberlanjutan stok ikan jumlah tangkapan dibatasi jumlahnya,
yakni sebesar 5,12 juta ton per tahun. Peluang pengembangan usaha perikanan Indonesia
memiliki prospek yang sangat tinggi. Potensi ekonomi sumber daya kelautan dan
perikanan yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
diperkirakan mencapai USD 82 miliar per tahun. Untuk itu potensi tersebut harus
dimanfaatkan secara optimal dan lestari. Tugas ini merupakan tanggung jawab bersama
pemerintah, masyarakat, dan pengusaha guna meningkatkan pendapatan masyarakat dan
penerimaan negara yang mengarah pada kesejahteraan rakyat. Tidak heran, jika sektor
kelautan sebagai sektor yang penting dalam pembangunan nasional.

Study Ekonomi Maritim


59
C. SENTRA BISNIS TERPADU PERIKANAN INDONESIA
Banyak yang bertanya apa itu sentra bisnis kelautan?
Sentra bisnis kelautan adalah lokasi bisnis terpadu yang dibangun Kementerian
Kelautan dan Perikanan untuk memasarkan ikan hasil tangkapan nelayan. Sentra bisnis
kelautan merupakan komitmen Presiden Jokowi dalam Program Nawacita. Bahwa
pemerintah akan membangun mulai dari batas terluar untuk memperkuat daerah, wilayah
terpencil, dan pedesaan dalam kerangka negara kesatuan. Mengapa sentra bisnis menjadi
penting untuk nelayan? Nelayan saat ini tidak lagi gelisah ketika hasil tangkapannya tak
bisa dijual. Jadi nelayan tidak perlu lagi terpaksa membuang hasil tangkapan jika tak ada
pembeli yang menampung. Karena hasil tangkapan ini bisa dijual di Sentra Kelautan dan
Perikanan Terpadu (SKPT).
Tujuan dibangunnya sentra bisnis kelautan dan perikanan adalah membuat harga-
harga produk perikanan dan kelautan semakin kompetitif. Hal ini karena memotong
rantai pasokan sebab ekspor bisa dilakukan langsung di 15 sentra bisnis yang rata-rata
berada di kawasan perbatasan. 15 lokasi di pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan
diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berada. Lokasi sentra bisnis
terpadu tersebut berada di Simeulue, Natuna, Mentawai, Nunukan, Tahuna, Morotai,
Biak Numfor, Sangihe, Rote Ndao, Moa, Saumlaki, Tual, Sarmi, Timika dan Merauke.
Dalam pembangunan sentra bisnis keluatan merupakan peluang bagi UMKM
bidang kelautan untuk membangun SKPT. 5 Peluang bisnis potensial dalam SKPT
tersebut berupa perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan, sistem
rantai dingin, serta pergudangan. Dengan adanya SKPT maka peluang berwirausaha di
sektor pengolahan perikanan dan produk hasil laut masih terbuka luas.

D.KEKUATAN LAUT INDONESIA


Dalam rangka mempersiapkan proyek
besar menyongsong dunia tahun 2030,
Organization for Economic Co-operation
and Development (OECD) memiliki
sebuah proyek ―The Future if The Ocean
Economy Project: Exploring the Prospect
for Emerging Ocean Industries to 2030”

Gambar : 25.6. Sistem rantai perikanan laut Indonesia.

Study Ekonomi Maritim


60
Sumber : Exploring the Prospect for Emerging Ocean Industries to (2030
Proyek tersebut secara garis besar berorientasi untuk memetakan masalah,
potensi, peluang, kendala dan tantangan pemanfaataan sumber daya kelautan terutama
yang berdimensi pada pemanfaatan baru atau yang bersifat konvensional. Misalnya
offshore wind, offshore oil and gas, energi laut, kehidupan laut, budidaya air,
pemantauan laut, dan aktivitas lainnya yang berkaitan dengan laut.
Bagaimana kondisi nelayan serta perkembanggan potensi para nelayan di
Kepulauan Riau, sekelumit kisah nelayan asal Natuna bagian dari Provinsi Kepualaun
Riau yang memiliki potensi perikanan melebihi dari potensi daerah lainnya yang
mengaku tidak mudah bagi mereka untuk mencapai kemakmuran. Kondisi alat
transportasi nelayan saat melaut.

Gambar : 26.6 Peralatan Melaut Nelayan satu satu daerah Kepri.


Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51202795

Warga di Pulau Tiga Barat, misalnya, harus "gali lubang dan tutup lubang"
bahkan berutang demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. BBC News, Januari
(2020). Sudah dua hari pergi melaut hanya mendapatkan dua kg ikan, dengan hasil
penjualan hanya didapatkan Rp. 40.000. dari mengeluarkan biaya lebih dari Rp300.000
per hari untuk biaya operasional selama di laut, seperti untuk bahan bakar minyak, es
untuk mengawetkan ikan, makanan dan minuman.
Banyak faktor menyebabkan nelayan yang berada pada wilayah seperti Natuna
dan daerah lainnya tidak memperoleh hasil tangkapan yang maksimal, antara lain
kemampuan jelahah alat transportasi yang mereka gunakan. Modal yang digunakan

Study Ekonomi Maritim


61
untuk berangat dan untuk keluarga yang di rumah, rendahnya informasi tentang harga
ikan yang semestinya dapat membuat para neyalan bersaing di pasar. Padahal menurut
Pasal 3 Undang Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan menyebutkan bahwa
tujuan pengelolaan perikanan adalah:
1) Meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan kecil.
2) Meningkatkan penerimaan devisa negara.
3) Mendorong perluasan dan kesempatan kerja.
4) Meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan.
5) Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan.
6) Meningkatkan produktivitas mutu, nilai tambah dan daya saing.
7) Meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan.
8) Mencapai pemanfaatan sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan, dan
lingkungan sumber daya ikan secara optimal.
9) Menjamin kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan dan tata
ruang.
Dari segi pasar, Indonesia memiliki pasar internasional yang cukup kuat, seperti
negara tujuan utama ekspor TCT (Tuna, Cakalang, Tongkol) Indonesia adalah USA,
Japan, Thailand, Itali dan Saudi Arabia. Selama 5 (lima) tahun terakhir, USA merupakan
negara tujuan ekspor TCT terbesar, walaupun pada tahun 2017 posisi tersebut sempat
diduduki oleh Jepang. Pada triwulan I tahun 2019, USA masih sebagai negara tujuan
ekspor TCT dengan nilai terbesar yaitu 49,85 USD. Nilai ekspor TCT ke USA pada
triwulan I tahun 2019 terjadi peningkatan yang cukup besar yaitu 28,90% jika
dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018. Peningkatan tersebut lebih besar jika
dibandingkan dengan rata-rata peningkatan ekspor pada periode yang sama selama 5
tahun terkahir (2015-2019) yaitu sebesar 23,29%.
Berdasarkan frekuensi ekspor yang dilakukan, lima negara utama tujuan ekspor
produk perikanan asal Batam ini masih berada di kawasan Asia. Singapura menjadi yang
utama dengan frekuensi ekspor sebanyak 3.057 kali. Disusul Jepang sebanyak 33 kali;
China 27 kali; Hong Kong 20 kali; dan Malaysia sebanyak 8 kali. Untuk komoditas
produk perikanan yang diekspor sendiri, kelompok ikan konsumsi segar/beku menjadi
yang tertinggi dengan volume sebesar 4.650.600 kilogram senilai Rp 331.057.791.941.
Disusul komoditas ikan konsumsi hidup dengan volume sebanyak 1.202.882 ekor

Study Ekonomi Maritim


62
dengan nilai ekonomis Rp 43.883.479.385. Dan komoditas ikan hias dengan volume
sebanyak 17.311 ekor senilai Rp 1.435.315.000. Semenatara informasi terkait nilai
ekspor ikan ke Negara lainnya seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar : 4.6.Nilai ekspor TTC Indonesia.


Sumber : BPS, RI (20190

Sementara itu, nilai impor produk perikanan ke Kota Batam mencapai angka
Rp12,1 miliar, tepatnya Rp12.152.066.783. Angka ini bersumber dari impor komoditas
ikan hias dengan jumlah sebanyak 1.055 ekor senilai Rp 105.500 dan komoditas ikan
konsumsi segar/beku dengan jumlah 319.084 kilogram, senilai Rp12.046.566.783. Selain
Singapura yang menjadi negara utama impor produk perikanan, China masuk dalam tiga
besar menyusul Malaysia yang ada di urutan kedua. Dari 32 kali impor, China ambil
bagian dalam tiga kali impor produk perikanan; Malaysia sebanyak 6 kali; dan Singapura
sebanyak 26 kali. Bulan Januari 2019, menjadi waktu impor komoditas ikan konsumsi
segar/beku tertinggi dengan nilai 64.730 ton.
Kondisi seperti ini berkaitan dengan kebutuhan, bayangkan saja daerah penghasil
ikan namun turut andil sebagai pe-ngimpor ikan juga. Artinya mungkinkan ini persoalan
kebutuhan kualitas produk laut yang dihasilkan oleh masing-masing Negara yang
dibutuhkan oleh konsumsi industri seperti industry pariwisata, perhotelan, restoran, atau
industry lainnya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Atau karena perbandingan
harga ikan impor lebih murah dibandingkan ikan Lokal?

Study Ekonomi Maritim


63
D. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.
Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,
menjelaskan tentang pengertian dan ruang lingkup ekonomi
sektor perikanan,potensi perikanan tangkap, sentra bisnis
terpadu perikanan Indonesia.
Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang
pengertian dan ruang lingkup ekonomi sektor
perikanan,potensi perikanan tangkap, sentra bisnis terpadu
perikanan Indonesia..
Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan
pengertian dan ruang lingkup ekonomi sektor
perikanan,potensi perikanan tangkap, sentra bisnis terpadu
perikanan Indonesia..

BAB VII
POTENSI PARIWISATA BAHARI INDONESIA

A. DEFISNISI DAN POTENSI PARIWISATA BAHARI


Istilah Bahari dalam materi buku ini dikutip dari KBBI, jika digabungkan kata
―pariwisata bahari‖ yang objeknya adalah laut dan isinya (berperahu, berselancar,
menyelam, berpergian menikmati alam laut. Sementara maritim diartikan sebagai hal
Study Ekonomi Maritim
64
yang berkenaan dengan laut. Jadi tidak ada perbedaan. Indonesia merupakan negara
Maritim dan kepulauan terbesar di dunia dengan potensi pembangunan (SDA dan jasa-
jasa lingkungan/environmental services) yang sangat besar, namun hingga kini belum
dimanfaatkan secara optimal. Salah satu potensi sektor pembangunan yang belum
dikembangkan secara optimal ialah pariwisata bahari (marine tourism).
Menurut undang-undang No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan : ―Wisata
Bahari atau Tirta adalah usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air, termasuk
penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial di
perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk‖. Dengan 17.504 pulau, 95.181 km garis
pantai, pantai dan laut yang indah, keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia,
Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari terbesar di dunia (Mann, 1995; Allen,
2002).
Pariwisata adalah istilah yang diberikan apabila seseorang wisatawan melakukan
perjalanan itu sendiri, atau dengan kata lain aktivitas dan kejadian yang terjadi ketika
seseorang pengunjung melakukan perjalanan (Sutrisno dalam Yuliani, 2013: 453).
Menurut Soekadijo (2000) pariwisata secara singkat dapat dirumuskan sebagai kegiatan
dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.
Menurut Suwantoro (2004), istilah pariwisata berhubungan erat dengan
pengertian perjalanan wisata yaitu sebagai sesuatu perubahan tempat tinggal sementara
seseorang diluar tempat tinggalnya karena suatu alas an dan bukan untuk melakukan
kegiatan untuk menghasilkan upah dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan
wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang atau lebih dengan tujuan
antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui
sesuatu.
Menurut Arief Yahya (2014), sektor wisata bahari merupakan salah satu sektor
pariwisata yang patut dikembangkan secara berkelanjutan. Pengembangan sektor ini pun
didukung dengan program pemerintah, sektor wisata bahari merupakan salah satu sektor
wisata yang termasuk dalam program unggulan dan diprioritaskan dalam pembangunan
kepariwisataan Hal ini dikarenakan, tren pariwisata bahari secara global terus mengalami
peningkatan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir ini.

B. JENIS PARIWISATA BAHARI


Study Ekonomi Maritim
65
Berbagai jenis pariwisata dijumpai di wilayah maritim di Indonesia termasuk di
wilayah Kepulauan Riau, ntara lain :
1) Wisata Bintan Mangrove

Destinasi wisata yang cukup favorit bagi wisatawan


adalah Bintan Mangrove. Hutan Mangrove ini tergolong
cukup lebat dan ketika masuk kamu akan disuguhi
eksotisme hutan Mangrove yang sangat hijau. Kamu juga
bisa menikmati keindahan Bintan Mangrove dengan
menyusuri sungai yang ada di tengah hutan dengan
perahu. Dan terkadang kamu juga bisa melihat burung-
burung yang bersarang di dalam Bintan Mangrove.
Tempat wisata di Kepulauan Riau ini berada di Kawasan
Kampung Lagoi dan juga di Desa Sebong Lagoi.

Gambar : 27.7 Wisata Bintan Mangrove.


Bintan Mangrove menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang sedang
naik daun. Tidak hanya keluarga, bahkan kalangan muda - mudi pun dapat kita jumpai
senang mengunjungi area ini. Keindahan alam serta kemurnian daerah yang asri dan
terjaga dengan baik mungkin menjadi salah satu alasan tempat ini diincar begitu banyak
wisatawan.

2) Wisata Pantai Lancang Kuning

Pantai lancang kuning – asal mula lancang kuning


ini berwal dari pelarian dua puta sultan sehingga
sampailah ke sebuah pulau. Lancang itu sendiri
adalah sebuah perahu dengan ukuran yang
berbeda-beda pula. Perahunya yang dikenakan
ada yang besar ataupun ada yang kecil. Sehingga
jelas lancag ini menuju sebuah pantai.

Gambar : 28.7 Wisata Pantai Lancang Kuning


Sebenarnya lancang ini adalah sebuah alat transportasi yang berdistribusi di area
laut. Tentunya tempat wisata ini yang disebabkan akibat lancang kuning mendarat di
pantai pada pulau yakni bernama riau. Lebih tepatnya pada pantai Bintan. Sehingga
lancang kuning ini sebagai lambang kebesaran daerah riau.
Study Ekonomi Maritim
66
3) Wisata Olahraga Snorkeling di Pulau Abang - Batam

Pulau Abang merupakan pulau penyangga yang


berlokasi di Kecamatan Galang. Gugusan Pulau
Abang terlindung pulau-pulau di sekelilingnya,
dengan permukaan air yang relatif tenang, sehingga
aman dan nyaman bagi penyelam pemula.Pengelola
wisata bawah laut Pulau Abang, Zakaria,
menyatakan dibanding perairan lain di Batam,
keelokan perairan Pulau Abang lebih populer.

Gambar : 29.7 Wisata olahraga Snorkeling


Pulau Abang adalah salah satu dari empat spot snorkenling dan scuba diving
populer yang ada di Batam. Dengan dunia bawah laut yang sangat indah yang akan
membuat Anda takjub. Anda akan menemukan batuan koral dengan beragam bentuk,
ukuran dan warna.
Dengan kedalaman air yang relatif (sekitar 15 - 18 meter), Pulau Abang
merupakan spot sempurna untuk diving dan snorkeling. Keindahan dari biota lautnya
bahkan dapat di bandingkan dengan Taman Nasional Pulau Komodo, Bunaken dan Raja
Ampat. Saat ini ada berbagai jasa perjalanan yang menawarkan Anda beragam paket
wisata untuk datang ke sini dengan harga bervariasi mulai dari IDR 400 ,000 per orang.
Olahgara menyelam juga terdapat di daerah-daerah berikut ini.
Sumatera meliputi Bintan, Sabang
Jawa meliputi Ujung Kulon, Krakatau, P. Seribu
Bali meliputi Menjangan, Tulamben, Cemeluk, Candi Dasa, Padang Bai, Nusa
Dua, Nusa Penda, Sanur, Pemuteran
Sulawesi meliputi Manado Tua, Bunaken, Montehage, Bitung, Sangihe, Talaud,
Ujung Pandang, Tukang Besi (Wakatobi), P. Togian, Sangalaki, Kakaban, P. Siau
Maluku meliputi Ambon, Banda, Pindito
Irian meliputi Ayu, Asia, Mapia, Padaido, Sorong, Manokwari, Cendrawasih,
Waigeo-Batanta
Nusa Tenggara meliputi Gili (Trawangan, Meno, Air), Komodo, Lembata,
Kupang, Roti, Maumere, Alor.

4) Perlombaan Dragon Boat Race

Study Ekonomi Maritim


67
Sungai, Carang dikenal sebagai lokasi
Tanjungpinang Internasional Dragon Boat Race ini
digelar sudah yang ke-18 kalinya. Kali ini lomba
tersebut diikuti oleh 39 kontingen baik dari dalam
dan luar negeri. Untuk kontingen dari luar negeri
berasal dari Negara Malaysia mengeluarkan
Singapura, daeran daerah lainnya di Indonesia.

Gambar : 30.7 Perlombaan Dragon Boat Race


Sudah menjadi agenda daerah di Kecamatan Senayang setiap tahunnya mengadakan
kegiatan lomba dragon boat, selain menarik wisatawan dalam luar negeri, juga
meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

5) Wisata Pulau Nikoi

Indonesia memiliki banyak sekali pulau yang membentang dari Sabang sampai
Merauke. Banyak di antara pulau tersebut tak berpenghuni, bahkan ada juga yang belum
bernama. Jika ingin berlibur ke tempat yang agak pribadi, tak ada salahnya jika liburan
di Pulau Nikoi Kabupaten Bintan.

Gambar : 31.7 Wisata Pulau Nikoi

6) Anambas Underwater

Study Ekonomi Maritim


68
Anambas emang terkenal identik dengan keindahan
bawah lautnya. Diving merupakan salah satu
aktivitas wisata yang bisa dilakukan di sekitar laut
Anambas. Terumbu Karang dan Biota Laut di
Anambas sangat menakjubkan.

Gambar : 32.7 Anambas Underwater.


Luas ekosistem terumbu yang banyak menyita waktu para penggiat selam
pencinta Karang di Indonesia mencapai 85.707 km2 (18% dari total luas terumbu karang
di dunia), 10 ekosistem terumbu karang terindah dan terbaik di dunia, 6 berada di
Indonesia meliputi Raja Ampat, Wakatobi, Taka Bone Rate, Bunaken, Karimun Jawa
dan PulauWeh). Komunitas mangrove terluas di dunia, yaitu 4,25 juta ha atau 27% dari
luas hutan mangrove dunia (15,9 juta ha ) dan 236 jenis ikan hias terdapat di perairan
Indonesia.
7) Wisata olahraga Berselancar (sufing)

Baru saja ditemukan oleh komunitas peselancar


sungai berombak internasional, ombak Bono pada
muara sungai Kampar di Provinsi Riau adalah
gambaran Komunitas peselancar dari seluruh dunia
untuk surfing di Indonesia yang menakjubkan ini.

Gambar : 33.7 Wisata Berselancar(Sunffing)


Kampar adalah sebuah sungai yang panjang bergegas turun dari pegunungan
Bukit Barisan yang membentuk tulang belakang dari Pulau Sumatera sepanjang pantai
barat. Sungai ini kemudian meliku melalui provinsi Riau, akhirnya dicurahkan di Selat
Malaka, di pantai timur Sumatera. Seiring panjangnya sungai, sungai membagi diri
menjadi dua cabang besar yang dikenal sebagai Kampar Kanan dan Kampar Kiri.
Penyebaran Destinasi Surfing Indonesia antara lain terdapat di daerah:
Sumatera meliputi Nias, Bawa, P. Ase, P. Sorake, P. Mentawai
Jawa meliputi P. Panaitan, P. Deli, Baya, pelabuhan Ratu, TG. Genteng, Tanjung
Kuncur
Study Ekonomi Maritim
69
Bali meliputi Madewi, Balian, Canggu, Padma, Kuta, Balangan, Uluwatu,
Nyangnyang, Nusa Dua, Tandjung Sanur, Padang Galak, Kateweel, Lebih, Nusa
Lembongan, Padang Bai
Nusa Tenggara meliputi P. Safari, Bangko-Bangko, Belongas, Selongas, Selong
Belanak, Ayan, Grupuk, Gili Inus, Ekas, Labuhan Jahi, Senggigi, Gili
(Trawangan dan Meno), Silung Belanak, Pasona.
Selain memiliki penyebaran destinasi surfing, Indonesia juga memiliki destinasi
Fishing.
8) Wisata Memancing (Fishing)

mancing yang diselenggarakan oleh salah satu club


media dari Batam bersama dengan Batam Fishing Club
(BFC) direspon baik oleh para peserta. Tiga pekan
sebelum pelaksanaan kegiatan, sudah 100 tim yang
mendaftarkan diri untuk berpartisipasi dalam kegiatan
bertaraf internasional ini.

Gambar : 34.7 Wisata Fishing.


Pulau Abang memang memiliki banyak potensi alam laut maritimnya, salah
satunya adalah aktivitas memancing ikan di laut. Pulau ini sudah terkenal sebagai lokasi
memancing favorit wisatawan hingga keluar negeri sehingga banyak peserta yang begitu
tertarik untuk mengikuti kegiatan. Di sekitarnya tardapat banyak jenis ikan berukuran
besar karena daerah tersebut memang diperuntuhkan bagi wisata mancing atau pun
menyelam. https://batam.tribunnews.com
Olahraga memancing atau Fishing Tersebar Mulai Dari Nanggroe Aceh
Darussalam (Pulau Weh), Hingga Sulawesi Selatan (Kepulauan Takabonerate). Yang
Tak Kalah Pentingnya, Ialah Penyebaran Destinasi Kapal Pesiar Indonesia meliputi
Sumetera Utara (Belawan), Sumatera Barat (Teluk Bayur), Jawa Tengah (Tanjung
Emas), Bali (Benoa, Padang Bai), Sulawesi Utara (Bitung), Sulawesi Selatan (Pare-Pare,
Makassar), Nusa Tenggara Timur (Komodo, Kupang, Riung, Larantuka) hingga Papua
(Biak, Jayapura).

C. PENOMENA PARIWISATA BAHARI INDOENSIA

Study Ekonomi Maritim


70
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pariwisata maritim Indonesia belum
terlalu menarik wisatawan dalam dan luar negeri, padahal potensi bahari yang dimiliki
Indonesia sangat besar. Sumbangan pariwisata maritim baru 10 persen dari total
pariwisata di seluruh Indonesia. Malaysia saja yang lautnya tidak lebih luas dari kita,
(sumbangan) 40 persen," dari 100 persen pariwisata maritim, sebanyak 60 persen di
antaranya untuk wisata di pantai, kemudian 30 persen wisata laut dan 10 persen bawah
laut. "Sebenarnya potensi wisata maritim sangat besar di penjuru Indonesia, sayang
belum tergarap baik," https://travel.kompas.com/read/2015.
9) Olahraga sky air

Golden City Bengkong Laut ini adalah objek wisata


swasta yang terletak di pusat Kota Batam. Terletak
di kawasan Bengkong dan dekat dengan salah satu
Rumah Makan Seafood yang terkenal di Batam
yaitu Golden Prawn 933. Untuk berkunjung ke
destinasi wisata ini dapat menghabiskan waktu
sekitar 20 menit dari Planet Holiday.

Gambar: 35.7 Olahraga Sky Air.


Provinsi Kepulauan Riau memiliki potensi bahari yang melimpah, mengingat 96
persen wilayahnya adalah Selain pantai yang berpasir putih dengan batu-batu besar,
wisata memancing di laut, Kepri juga kaya akan wisata bawah laut dengan beragam
kekayaan ikan dan terumbu karang. Namun sama dengan daerah lain di Indonesia,
potensi wisata bahari di Kepri belum tergarap dengan baik. Meski Batam menjadi pintu
masuk wisatawan mancanegara terbesar ketiga di Indonesia setelah Bali dan Jakarta,
namun turis yang datang belum menikmati keindahan bahari Kepri.
Medlik dan Gunn dalam Diparta Jateng (1996), mengemukakan bahwa ada lima
unsur yang dapat dikembangkan dalam hubungannya dengan pengembangan pariwisata,
yaitu: (1) pengembangan obyek wisata, (2) pengembangan perjalanan wisata, (3)
pengembangan transportasi wisata, (4) pengembangan perjalanan wisata, dan (5)
pengembangan pemasaran/promosi wisata. Ke lima unsur ini dapat digambarkan sebagai
suatu jaringan sistem yang bermuara pada pengembangan pariwisata.
Konektivitas antar pelaku bisnis sektor pariwisata selama ini kurang koordinasi
perihal kebutuhan para wisatawan, sehingga menjadi beban sendiri-sendiri. Semisalnya

Study Ekonomi Maritim


71
yang memiliki objek wisata bisa bekerjasama dengan pengusaha jasa transportasi,
perhotelan dan kuliner atau restoran. Beberapa permasalah besar lainnya yang masih
perlu pembenahan adalah.
 Aksesbilitas ke lokasi wisata bahari (pulau kecil, pesisir, dan laut) umumnya
masih rendah dan sulit,
 Infrastruktur dan sarana pembangunan di lokasi wisata bahari umumnya buruk
 Promosi dan pemasaran kurang memadai
 Dukungan dan sinergi dari instansi pemerintahan terkait masih kurang
 Kualitas SDM (pemerintah, operator, dan masyarakat perlu ditingkatkan
 Kebijakan politik-ekonomi (seperti fiskal, moneter, dan iklim investasi kurang
kondusif
 Kontribusi wisata bahari terhadap dunia pariwisata di Indonesia secara umum
masi hsangat minim, masih 10%
 Negara tetangga seperti Malaysia wisata bahari mampu menyumbang 40 %
terhadap sektor kepariwisataan
 Tidak adanya data statistik yang jelas dari pemerintah, terutama mengenai
wisatawan asing, sehingga sering terjadi adanya orang asing melakukan kegiatan
usaha dengan visa wisata atau sebaliknya mereka melakukan bisnis dan wisata
sekaligus
 Kurangnya koordinasi dan kerjasama lintas sektor untuk pengembangan
pariwisata bahari
 Biaya pembangunan infrastruktur yang jauh lebih tinggi. Tantangan dan
permasalahan dalam pengembangan pariwisata bahari diatas dapat diatasi dengan
solusi berikut ini, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mampu mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia
Pemerintah dalam hal ini selain menjadi mediasi bagi pengsuaha yang ingin
mengurusi segala aspek legalitas juga bertidak sebagai motivator agar masyarakat
menjadikan usaha mereka saling memiliki keterkaitan antara satu pelaku usaha dengan
pelaku usaha lainnya. Sehingga menghasilkan sinergisitas usaha, yang tujuannya sama
bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai kepentingannya masing-masing.
Beberapa hal dalam lingkungan sektor Pariwisata yang perlu diketahui adalah.

Lingkungan
Study Ekonomi Maritim
Sektor Pariwista 72

Wilayah objek wisata (Kab/Prov.)


 Jlh.Objek wsata (lokasi)
Gambar : 36.7 Lingkungan
Sector Wisata.

Lingkungan pada sektor parisataa ini diperlukan, untuk mengetahui lebih spesifik
mengenai hal-hal yang ada hubungannya dengan industry pariwisata. Seperti misalnya.
Wilayah objek wisata, untuk menggambakan bahwa objek wisata dimaksud ada di
daerah atau provinsi mana. Jumlah objek wisata, setiap orang atau kelompok masyarakat
jika ingin bepergian ke lokasi objek wisata akan bertanya ada berapa lokasi yang akan di
kunjungi, efektivitas dan efisiensinya itu sangat memberikan kesan tersendiri pagi
wisatawan. Berikutnya jumlah wisatawan, pemerintah dan pengelola akan dapat
mempertimbangkan klasifikasi pengunjung objek wisata. Apakah didominasi oleh
wisatawan domestic atau mancanegara, berkaitan dengan ketesediaan objek pendukung
lainnya seperti ketersediaan jasa tranpsortasi, jasa perhotelan. Restoran, ATM Perbankan
dan pasilitas lainnya.
Melalui Riset konsep diplomasi kebudayaan yang mendukung aktivitas bisnis
pariwisata. Sebagaimana dijelaskan oleh Joseph Nye dalam bukunya Soft Power : The
Means to Success in World Politics, soft power diartikan sebagai kemampuan untuk
menciptakan pilihan-pilihan bagi orang lain, yaitu kemampuan untuk memikat pihak lain
agar rela memilih melakukan suatu hal yang dikehendaki tanpa perlu untuk memintanya
(Nye, 2004). Joseph Nye melihat potensi yang besar dari budaya pada era ini sebagai
satu kekuatan yang krusial dalam memberikan daya tarik tersendiri bagi bangsa lain.
Daya tarik tersebut dapat memperkuat hubungan kerjasama antar negara demi mencapai
kepentingan nasionalnya terutama dalam bidang ekonomi.

Study Ekonomi Maritim


73
Pada abad modern kekuatan diplomasi pemimpin Negara memilikii kekuatan
untuk mempengaruhi pemimpin dan parlemen Negara lainnya. Karena masing-masing
Negara mempunyai tujuan masing-masing, kasus perdagangan linatas bedua, produk
suatu Negara dapat menjangkau ngara lainnya. Negara yang satu harus memiliki
pengamatan perbatasan yang kuat, untuk mengantisipasi tindakan kriminal disela
kegiatan perdagangan antara Negara. Contohnya yang menjadi ancaman setiap Negara
adalan Narkotika, penjualan manausia, pencurian ikan, penyanderaan anak buah kapal
(ABK) yang sering terjadi menuntut masing-masing kepala Negara serta kepala
pemerintahan untuk memperkuat posisi mereka pada pertemuan-pertemuan bilateral, dan
pertemuan PBB untuk turut memperhatikan dan membicarakan ancaman yang dihadapi
oleh masing-masing Negara, termasuk Negara yang sedang berkembang.
Hal ini diperkuat oleh J.W. Fulbright dalam buku S.L Roy yang berjudul
Diplomasi, yang berpendapat bahwa dunia setelah ini akan lebih dipengaruhi oleh
seberapa baik suatu negara dalam mengkomunikasikan nilai-nilai kebudayaan
masyarakatnya kepada negara lain (Roy, 1995:12).
Dengan kreatifitasnya manusia berusaha menjadikan satu hal yang biasa menjadi
lebih unik dan memiliki nilai. Dalam hal ini Indonesia berupaya mengolah pariwisata
maritim sedemikian rupa agar dapat menjadi suatu yang menarik serta memiliki nilai
seni dan kebudayaan di mata dunia khsusnya kawasan ASEAN. Selama ini mindset
masyarakat jika disebutkan tentang Pariwisata, maka identik dengan pelanggaran
terhadap kebudayaan (a sulisa). Sementara Kebudayaan adalah hasil karya, cipta dan
karsa masyarakat baik individu atau kelompok yang menarik perhatian orang atau
kelompok lainnya.
Perhatian dunia terhadap kebudayaan Indonesia memberikan keuntungan tersendiri
karena dapat menaikkan posisi tawar (bargaining position) di dalam hubungan
internasional. Usaha Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui
dimensi kebudayaan inilah yang oleh Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari sebut
sebagai diplomasi kebudayaan. Adapun tujuannya adalah untuk mempengaruhi pendapat
umum (negara lain) guna mendukung suatu kebijaksanaan politik luar negeri tertentu
(Warsito, 2007). Beginilah cara Indonesia berusaha menyampaikan kebudayaannya
melalui pariwisata

Study Ekonomi Maritim


74
Pariwisata memberikan sumbangan yang signifikan dalam meningkatkan
perekonomian suatu negara. Selain itu pariwisata juga turut dalam memajukan
kebudayaan. Pariwisata itu sendiri mengandung kegiatan-kegiatan kebudayaan
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2009, yang mendefinisikan pariwisata sebagai beberapa macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan pemerintah daerah (UUD, 2009). Melalui pariwisata, masyarakat
domestik dan internasional dapat mengenal lebih dalam kebudayaan yang ada di
Indonesia, sehingga menjadi modal yang baik dalam meningkatkan kekuatan diplomasi
kebudayaan di Indonesia. Di sisi lain pariwisata merupakan kegiatan yang berkenaan
dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup manusia untuk memperoleh kesenangan.
Kesenangan itu dinikmati berkat adanya jasa yang diberikan oleh pihak tertentu (Hakim,
2010). Dari jasa tersebut Indonesia dapat menunjukkan karakteristik serta nilai dari
kebudayaannya dan menjadi bahan utama diplomasi kebudayaan untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi negara
Pariwisata itu sendiri adalah suatu industri. Sesuai dengan istilahnya, pengertian
industri adalah The quality of working hard, the production of goods, the creation of
wealth by human efforts (Hakim, 2010). Industri pariwisata merupakan stakeholder
pariwisata yang berupaya menciptakan pertumbuhan perekonomian, menciptakan
lapangan kerja, serta menghapus kemiskinan terhadap masyarakat di sekitar destinasi
pariwisata (Yahya, 2015). Sejak awal tahun 90-an sektor pariwisata sudah menjadi
sumber devisa terbesar keenam sesudah minyak bumi, gas, kayu, tekstil 54 Indonesian
Perspective, Vol. 2, No. 1 (Januari-Juni 2017): 51-63 55 Dwi dan Subekti, Upaya
Indonesia Meningkatkan Pariwisata Maritim dan karet (Mas‘ud, 2008). Hal ini
mempertegas posisi pariwisata dalam pengembangan perekonomian negara. Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 mendefinisikan Industri pariwisata
sebagai kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan
barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan
pariwisata. Usaha untuk menghasilkan barang dan jasa dapat dilakukan oleh pemerintah
ataupun masyarakat sekitar. Sehingga semakin banyak masyarakat yang berperan dalam
penyelenggaraan pariwisata, menjadi indikator pertumbuhan perekonomian di daerah
tersebut.

Study Ekonomi Maritim


75
Kontribusi dari sektor pariwisata harus mendapat penanganan yang serius bagi
suatu negara. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan dan peluang sektor pariwisata dunia
dalam tahun 2015. Kondisi tersebut dapat dilihat dari laporan dari UNWTO (United
Nation World Tourism Organization), (Happy, 2016) yaitu: kedatangan wisatawan
internasional tumbuh sebesar 4,6% pada tahun 2015 ke 1,184 M sedangkan pariwisata
internasional yang menghasilkan US $ 1,5 triliun pendapatan ekspor; UNWTO
memperkirakan pertumbuhan kedatangan wisatawan internasional antara 3,5% dan 4,5%
pada tahun 2016; dan pada tahun 2030, UNWTO memperkirakan kedatangan wisatawan
internasional akan mencapai 1,8 miliar (Pariwisata UNWTO Menuju 2003, 2015).

D. PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA BAHARI


Medlik dan Gunn dalam Diparta Jateng (1996), mengemukakan bahwa ada lima
unsur yang dapat dikembangkan dalam hubungannya dengan pengembangan pariwisata,
yaitu:
(1) pengembangan obyek wisata,
(2) pengembangan perjalanan wisata,
(3) pengembangan transportasi wisata,
(4) pengembangan perjalanan wisata, dan
(5) pengembangan pemasaran/promosi wisata.
Ke lima unsur ini dapat digambarkan sebagai suatu jaringan sistem yang
bermuara pada pengembangan pariwisata. Menurut Nuryanti (1994), pada dasarnya
perencanaan pengembangan pariwisata adalah suatu proses yang berkesinambungan
untuk melakukan matcing and adjustment yang terus menerus antara sisi supply dan
demand kepariwisataan yang tersedia untuk mencapai misi yang telah ditentukan. Oleh
sebab itu pendekatan perencanaan pengembangan pariwisata yang sangat relevan adalah
pendekatan pengembangan masyarakat (community development approach). Pariwisata
merupakan fenomena yang kompleks bukan sekedar kegiatan dengan obyek utama
industri pelayanan yang melibatkan manajemen produk dan pasar, tetapi lebih dari itu
merupakan proses dialog antara wisatawan sebagai guest dan masyarakat lokal sebagai
host.
Gee dkk. (1984) menyatakan bahwa sumberdaya yang dapat menjadi atraksi
wisata berupa

Study Ekonomi Maritim


76
sumberdaya alam seperti iklim, pantai dan pegunungan;
sumberdaya budaya berupa situs sejarah, musium, monumen, theater dan
masyarakat itu sendiri;
fasilitas rekreasi seperti taman;
event seperti karnaval;
aktivitas spesifi k seperti judi, belanja;
daya tarik psikologik, seperti sex, petualangan dan sebagainya.

Boniface dan Cooper (1987), mengemukakan sumberdaya untuk kepentingan


pariwisata memiliki beberapa karakteristik yaitu :
kenampakan yang dapat dilihat (tangible features), dan bernilai ekonomis
bagi industri pariwisata;
sumberdaya pariwisata umumnya tidak dipergunakan secara sendiri atau
ekslusif. Sumberdaya tersebut merupakan bagian dari fungsi-fungsi lainnya
seperti pertanian, danau, kehutanan atau penduduk setempat;
sumberdaya wisata mudah rusak (perishable), gampang terpengaruh
(vulnerable) oleh perubahan-perubahan dan tekanan wisatawan.
Sumberdaya-sumberdaya menurut para ahli di atas, secara alamiah sudah dimiliki
dan anugerah dari Tuah Yang Maha Esa, hanya saja kekurangan masyarakat untuk
melihat bahwa sesuatu yang didepan matanya apakah menjadi peluang atau ancaman
atau sesuatu yang tidak bernilai apa-apa.

E. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.
Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,
menjelaskan tentang definisi dan potensi pariwisata bahari,
jenis pariwisata bahari,phenomena pariwisata bahari
Indonesia, pengembangan sektor pariwisata bahari.
Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang
definisi dan potensi pariwisata bahari, jenis pariwisata
bahari,phenomena pariwisata bahari Indonesia, pengembangan
sektor pariwisata bahari
Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan
definisi dan potensi pariwisata bahari, jenis pariwisata

Study Ekonomi Maritim


77
bahari,phenomena pariwisata bahari Indonesia, pengembangan
sektor pariwisata bahari

BAB VIII
POTENSI MIGAS MARITIM INDONESIA

A. PENGERTIAN MINYAK BUMI dan GAS.

Study Ekonomi Maritim


78
Gambar : 37.8. Minyak Bumi dan Gas
Sumber : https://www.google.com

Sejak pertama kali minyak bumi Indonesia ditemukan tahun 1880-an di Langkat,
Sumatera Utara, berbagai fenomena industri tersebut telah terjadi. Sempat berjaya tahun
1977 dan 1995 dengan produksi minyak sekitar 1,5 juta barrel per day (bpd), saat ini
hanya berproduksi hampir setengahnya atau sekitar 800 ribu bpd.
Di usia yang telah lebih dari 130 tahun, cadangan migas relatif stagnan dengan
kecenderungan menurun. Rendahnya kegiatan eksplorasi menjadi penyebab utama.
Seringkali penawaran wilayah kerja migas tidak laku atau nyaris tak laku. Seperti yang
terjadi pada tahun 2015 dan 2016 lalu. Menurut survey Fraser Institute tahun (2016),
iklim investasi hulu migas Indonesia tidak lebih menarik dibanding Malaysia, Brunei dan
India.
Hulu migas Indonesia mulai jenuh, perlu direformasi. Mulai dari hal yang paling
mendasar, yaitu Production Sharing Contract (PSC). PSC skema gross split yang
digadang menjadi PSC baru menggantikan skema cost recovery akan diuraikan dalam
tulisan ini. Namun, sebelumnya perlu disimak 9 fenomena atau fakta kondisi hulu migas,
yang secara langsung maupun tidak langsung turut melatarbelakangi penerapan PSC
gross split tersebut.
Naik turunnya harga minyak, turut mengurangi kepastian investasi migas. Bulan Juli
2014, harga minyak mencapai US$ 106 per barel. Berselang lebih dari satu setengah

Study Ekonomi Maritim


79
tahun kemudian, tepatnya Februari 2016, harga minyak sempat anjlok menjadi US$ 26
per barel. Adalah harga minyak terendah selama 10 tahun terakhir. Celakanya, dengan
PSC skema cost recovery yang berlaku saat itu, apabila harga minyak sangat tinggi,
kontraktor mendapatkan windfall profit yang lebih besar dibandingkan Pemerintah.
Sebaliknya, jika harga minyak terlalu rendah seperti 2 tahun terakhir ini, maka
kontraktor menanggung losses yang lebih besar pula.
Industri minyak dunia berada dalam masa suram. Sejak tahun lalu, harga minyak
terus menerus mengalami penurunan. Sejak Juni 2014, harga minyak dunia sudah
mengalami penurunan lebih dari 50 persen. Bahkan pada Januari 2015, penurunannya
sempat mencapai 60 persen, sebelum naik perlahan pada Maret dan kini di kisaran
US$ 40 per barel.

Grafik : 5.8. Tingkat Konsumsi BB dunia.


Sumber : https://www.google.com
Tingkat konsumsi bahan bakar dunia setiap tahun rata-rata mengalami peningkatan,
sementara cadangannya semakin menurun hal ini mengakibatkan terjadinya kelangkaan
dengan harga lebih tinggi dari hari ini.
Lifting Minyak dan Gas Bumi Triwulan I , 2018 Lifting minyak dan gas bumi (migas)
merupakan volume produksi minyak dan bumi dari lapangan migas nasional yang siap
untuk dijual. Besaran lifting berbeda dengan produksi karena tidak semua hasil produksi
migas dapat dijual. Dengan kata lain lifting merupakan hasil bersih dari produksi yang
siap untuk digunakan dan diperjualbelikan di pasar nasional maupun internasional.
Karena hal tersebut besaran lifting migas yang menjadi acuan dalam perhitungan
Study Ekonomi Maritim
80
beberapa komponen dalam APBN yaitu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),
penerimaan perpajakan minyak dan gas bumi, serta Dana Bagi Hasil (DBH) untuk
daerah penghasil. Selain menjadi acuan pada APBN minyak dan gas bumi merupakan
mesin penggerak roda perekonomian nasional.
Karena itu peningkatan volume lifting sangat perlu dilakukan mengingat juga
konsumsi setiap tahun terus meningkat, tapi kapasitas produksi cenderung mengalami
penurunan. Dari tabel berikut, diketahui bahwa lifting minyak menunjukkan tren
penurunan sedangkan lifting gas masih cenderung fluktuatif. Menurunnya lifting minyak
tersebut bukan hal baru karena minyak sudah mengalami penurunan mulai tahun 2002,
sedangkan gas masih dapat meningkat. Jika hal ini terjadi terus menerus, maka
kedepannya dimungkinkan Indonesia akan mengalami krisis energi. Pemeliharaan atau
peremajaan terhadap sumur yang sudah ada tidak akan tetap menjaga lifting yang
berkesinambungan. Sejak 2010-2017 produksi minyak turun hingga 15,2% dan gas turun
14%. Di 2010 produksi minyak berada di rata-rata 945 ribu barel per hari. Tapi produksi
ini merosot di tahun berikutnya jadi 902 ribu barel per hari hingga akhirnya di 2017
menjadi 801 ribu barel per hari.
Jika hal itu bukan solusi yang optimal, maka pencarian cadangan minyak yang baru
merupakan solusi yang harus dilakukan. Hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah karena
banyak kendalakendala yang akan dihadapi, tapi tidak ada jalan lain selain
mengoptimalkan pencarian cadangan minyak baru sebagai upaya menggali potensi
cadangan migas Indonesia, karena itu pemerintah perlu menggalakkan kegiatan
eksplorasi.
Kondisi cadangan seperti grafik di atas tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintah
membuat kebijakan pembatasan penggunaan BBM untuk setiap orang, hingga
melakukan pembatasan dengan menaikkan harga dengan sistem subsidi dan kebijakan
kuota berdasarkan klasifikasi kelompok pengguna.

Study Ekonomi Maritim


81
Grafik 6.8. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Sumber : BPS Pusat (2016)
Karena BBM, Gas Alam dan Barubara sebelumnya merupakan komoditas ekspor
andalan Indonesia pada waktunya atau hari ini tidak demikian halnya. Maka turut
mempengaruhi terhadap pertumbuhan ekonomi Indoensia. Seperti terlihat pada grafik di
atas dari tahun 2010 6,81 persen mengalami penurunan hingga mencapai 4,79 persen
pada tahun 2015. Semasa Orde Baru Minyak adalah primadona ekonomi Indonesia.
Dengan tidak terkendali ditambah pengetahun untuk menemukan cadangan baru yang
terbatas maka yang ada menjadi tergerus hingga berpengaruh pada generasi hari ini.
Penyebab utama anjloknya harga minyak mentah adalah melonjaknya produksi dari
sejumlah negara di luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC),
khususnya Amerika. Sementara itu, negara-negara OPEC, dipimpin Arab Saudi, tidak
mau menurunkan produksinya. Ini semakin diperparah dengan menurunnya permintaan
di Eropa dan Jepang. Akibatnya, dunia kelebihan pasokan dan harga minyak dunia turun
tajam.
Produksi harian OPEC saat ini ada di kisaran 30,1 juta barel per hari (mmbpd). Meski
ada desakan dari beberapa anggotanya agar produksi dikurangi, OPEC tetap memutuskan
untuk mempertahankan produksi di kisaran 30 mmbpd. Arab Saudi, anggota paling
berpengaruh di OPEC, bahkan produksinya terus meningkat. Saat ini, produksi harian
Arab Saudi hampir mencapai 10 mmbpd. Irak yang menjadi produsen minyak kedua
terbesar di OPEC juga terus meningkatkan produksinya, yang kini mencapai 3,4 mmbpd.

Study Ekonomi Maritim


82
Di saat produksi OPEC stabil, produksi negara non-OPEC justru melonjak tajam.
Amerika menjadi motor penggerak dengan produksi 1,6 mmbpd sepanjang 2014. DBS
memperkirakan harga minyak dunia akan kembali naik ketika permintaan kembali
meningkat dan pasokan tidak melimpah seperti saat ini. Namun DBS dalam laporannya
Oil Prices, Where Will We Go From Here? menyebutkan, sangat sulit untuk
memproyeksikan seberapa besar kenaikan dan kapan akan terjadi, karena ada banyak
faktor yang berpengaruh. Tidak bisa hanya sekadar memperhitungkan pasokan dan
permintaan.
DBS dalam risetnya Powering Asia’s Growth – Overview of Asia’s Energy Needs
menyimpulkan, kebutuhan energi di Asia akan terus meningkat seberapa pun harga
minyak dunia. Ini karena ekonomi Asia terus tumbuh. Namun kini, menurut DBS, mulai
muncul kecenderungan negara-negara di Asia mencari sumber energi yang lebih bersih
dan secara teori lebih murah. Sumber-sumber energi baru dan terbarukan, seperti panas
bumi, nuklir, sinar matahari dan angin mulai banyak diproduksi. Pada 2012, Asia
menjadi tujuan utama investasi untuk energi bersih. Sebesar 42 persen total investasi
dunia dikucurkan ke Asia. Di Cina, selain karena perlambatan ekonomi, penurunan
permintaan terhadap minyak bumi, juga dikarenakan kebijakan negeri itu melakukan
efisiensi energi dan usaha untuk mengurangi polusi.
Di tengah dorongan kuat pengembangan energi baru-terbarukan, energi fosil
tidak akan benar-benar ditinggalkan. Ekonomi negara-negara Asia yang terus tumbuh
tetap membutuhkan pasokan energi yang besar. Meski begitu negara-negara Asia mulai
menyadari, mereka tidak bisa sepenuhnya bergantung pada energi fosil. Ini karena
sebagian besar negara Asia bukanlah produsen migas yang besar.
Sebagian besar kebutuhan migas negara-negara Asia diimpor dari Timur Tengah.
Untuk gas alam, misalnya, DBS memperkirakan Asia akan menjadi net importer pada
2020. Bahkan pada 2035, impor gas alam akan naik lima kali lipat.Karena itu
diversifikasi energi menjadi kebutuhan utama bagi Asia. Bila Asia mampu
menggabungkan penggunaan energi fosil dengan energi matahari, angin, biofuel, nuklir
dan masih banyak lainnya, maka di masa depan keuntungan terbesar akan dirasakan
pelaku bisnis dan masyarakat.

B. MIGAS dan KEBUTUHAN DALAM NEGERI

Study Ekonomi Maritim


83
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan konsumsi
energi terbesar di dunia. Berdasarkan data Direktorat Energi Baru-Terbarukan dan
Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),
peningkatan konsumsi energi Indonesia beberapa tahun belakangan ini mencapai tujuh
persen per tahun.1
Tabel : 3.8. Konsumsi Energy Indoensia

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Ket

Bpd¹ 1,303 1,244 1,318 1,287 1,297 1,402 1,589 1,631 1,643 1,676 1,628

Sumber : BP Statistical Review of World Energy 2016

Untuk memenuhi kebutuhan itu, tak cukup hanya dengan mengandalkan energi
fosil. Sebagai jawabannya, maka perlu upaya sistematis untuk mengembangkan potensi
energi baru dan terbarukan, yang sesungguhnya jumlahnya sangat berlimpah di
Indonesia. Potensi besar itu, antara lain berupa panas bumi, bahan bakar nabati, coal bed
methane (CBM), tenaga air, matahari, hingga angin.
Masa keemasan Indonesia sebagai negara kaya minyak atau yang sering disebut
era bonanza minyak telah berakhir. Produksi minyak bumi yang pernah mencapai
puncaknya pada 1997 sebesar 1,6 juta barel per hari, kini tinggal separuhnya. Cadangan
minyak Indonesia pun menurun paling cepat di Asia: dari sekitar 12 miliar barel pada
1980 menjadi tinggal tersisa kurang dari 4 miliar barel—lebih rendah dari Malaysia yang
penduduknya hanya sepersembilan dari Indonesia (Baca: 10 Alasan Harga BBM Harus
Naik).
Dengan penurunan itu, maka sudah lebih dari satu dasawarsa, status Indonesia
yang dulu dikenal sebagai negara pengekspor minyak, sudah berubah menjadi net
importer (impor lebih besar dari ekspor) minyak 2 (Baca: 10 Alasan Harga BBM Harus
Naik). Itu sebabnya, minyak dan gas (migas) pun bukan lagi menjadi penghasil utama
devisa. Porsi sumbangan migas bagi pendapatan negara yang pada masa Orde Baru
mencapai 70 persen, kini tinggal sekitar 20 persen.

Study Ekonomi Maritim


84
Kondisi ini kian berat bagi Indonesia, karena konsumsi minyak terus meningkat di
tengah produksinya yang kian menurun. Pada kurun 1992-2013, produksi minyak
Indonesia mengalami penurunan rata-rata 2,1 persen per tahun, dan laju penurunannya
semakin tajam.
Dengan fenomena itu, peran minyak akan mulai tergantikan oleh gas bumi.
Apalagi, kemampuan produksi gas Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dengan
tingkat konsumsinya. Pada kurun waktu 1992-2013, produksi gas Indonesia rata-rata
35,3 miliar meter kubik, lebih tinggi dari tingkat konsumsinya. Rata-rata produksinya
pun masih meningkat 1,8 persen per tahun, kendati konsumsi gas meningkat lebih besar
yaitu 3,9 persen per tahun. Meski begitu, gas tidak bisa diandalkan sepenuhnya untuk
menopang kebutuhan energi Indonesia. Produksi gas diperkirakan akan mulai menurun
secara permanen mulai 2019 dan mencapai titik terendah pada 2015. Saat itu produksi
gas hanya sebesar 802 BOEPD (setara barel minyak per hari), sementara kebutuhan gas
nasional mencapai 1,5 juta BOEPD atau terjadi defisit sekitar 0,7 juta BOEPD. Dengan
kata lain, Indonesia tengah menghadapi ancaman krisis energi.

C. POTENSI ENERGI BARU-TERBARUKAN

Untuk mengatasi ancaman defisit energi di masa depan, pengembangan energi


baru dan terbarukan (renewable energy) di Indonesia menjadi sebuah keniscayaan.
Apalagi, potensi yang dimiliki oleh ―Negeri Seribu Pulau‖ ini sangat berlimpah. Pola
konsumsi energi Indonesia pun perlu bergeser dari energi fosil ke energi baru-terbarukan.
Sebab, di tengah tingkat produksi yang kian menurun, konsumsi energi nasional masih
didominasi oleh energi tak terbarukan alias energi fosil, yaitu mencapai 94 persen. Ini
terdiri dari 47 persen minyak bumi, 21 persen gas, dan 26 persen batubara.
Industri panas bumi di lingkup global tumbuh signifikan, dengan pertumbuhan
mencapai 4-5 persen. Pada 2013, perkembangannya bahkan sangat signifikan, seiring
dengan beroperasinya pembangkit-pembangkit baru di Amerika Serikat, Filipina dan
Eropa. Negara-negara di Afrika Timur, seperti Kenya dan Ethiopia, juga tengah memacu
penyelesaian proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Di
Indonesia, potensi panas bumi sangat besar. Potensinya di seluruh wilayah dapat
menghasilkan listrik sebesar 30 ribu megawatt atau setara dengan 40 persen dari potensi

Study Ekonomi Maritim


85
seluruh dunia. Listrik sebesar itu cukup untuk menerangi enam kota seukuran Jakarta.
Sayangnya, potensi besar ini belum termanfaatkan. Baru 1.300 MW atau kurang dari
lima persen yang dimanfaatkan. ―Proyek Sunyi Panas Bumi‖, Liputan Khusus majalah
Tempo, 24 Maret 2013
Shale gas adalah gas alam yang mayoritas berupa metana dan terbentuk di lapisan
batuan shale yang kaya hidrokarbon. Energi alternatif ini kini menjadi primadona baru,
setelah adanya penemuan besar di AS. Diperkirakan, kenaikan produksi total gas alam
dunia sebesar 56 persen pada 2012-2040, terutama disebabkan oleh meningkatnya
pengembangan shale gas. Proporsi shale gas terhadap produksi total gas alam AS pun
meningkat dari 40 persen pada 2012 menjadi 53 persen pada 2040. 7 Potensi shale gas di
Indonesia terbilang besar. Letaknya tersebar dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, hingga Papua. Di belahan barat Indonesia, shale gas terpendam di di lapisan
batuan berumur 20-30 juta tahun. Sedangkan di Indonesia timur tersimpan di bebatuan
berumur 200 juta tahun. Berdasarkan data American Association of Petroleum
Geologists dan Badan Informasi Energi AS, potensi shale gas di Indonesia mencapai 574
triliun kaki kubik (TCF). Meski kalah dari AS (1.100 TCF), Cina (1.400 TCF), dan Rusia
(1.700 TCF), jumlah itu setara dengan lima kali cadangan gas Indonesia saat ini. Di
peringkat global, Indonesia menempati urutan delapan besar, setelah Rusia, Cina, AS,
Iran, Qatar, Argentina, dan Meksiko. Sebagai gambaran, satu TCF shale gas bisa
menghasilkan 100 miliar kWh listrik dan menghidupkan 12 juta unit kendaraan berbahan
bakar gas setahun.
Produksi biofuel global telah mencapai 120 miliar liter pada 2013 dan memasok
3,5 persen dari kebutuhan bahan bakar transportasi dunia. Di seluruh dunia, kini sudah
lebih dari 50 negara yang telah menerapkan mandatori bahan bakar nabati ini. Meski
begitu, setelah mengalami periode pertumbuhan pesat, produksi dan konsumsi biofuel di
AS, Uni Eropa dan Brasil mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Produksi
bioefuel global, menurut proyeksi IEA, akan mencapai 139 miliar liter pada 2020. 9
Selama ini, pengembangan biofuel di Indonesia sulit berkembang karena terkendala oleh
masih murahnya harga BBM. Namun, sejak adanya pemangkasan subsidi BBM, yang
membuat harganya menjadi relatif lebih mahal, maka peluang pengembangan biofuel
semakin terbuka. Salah satu yang kini sedang coba diupayakan pengembangannya oleh
pemerintah, yaitu biofuel berbahan dasar sawit. Ini dikarenakan, Indonesia kini

Study Ekonomi Maritim


86
merupakan salah satu produsen sawit terbesar di dunia. Untuk itu, pemerintah telah
menetapkan pemberian subsidi harga sebesar Rp 2.600 per liter untuk produk biodiesel.
Pemberian subsidi ini dilakukan berbarengan dengan kewajiban penggunaan campuran
biodiesel sebesar 15 persen pada solar, yang mulai berlaku pada pertengahan Agustus
lalu. (Baca: Subsidi Biodiesel Ditetapkan Sebesar Rp 2.600 per Liter). Pertamina Energy
Outlook 2015, hal. 84-88
Coal Bed-Methane (CBM); Industri CBM bermula di AS pada 1970-an, yang
kemudian dikembangkan secara intensif di Australia pada awal 1990-an. Kini sejumlah
negara di Asia, khususnya Cina, Indonesia dan India, yang diperkirakan secara bersama-
sama memiliki CBM sekitar 1.750 triliun kaki kubik (TCF), aktif mengembangkan
energi alternatif ini. Pengembangannya memang terbilang lambat. Hingga pertengahan
2008, hanya sekitar 15 TCF CBM yang diproduksi di seluruh dunia. 10 Indonesia
memiliki sumberdaya CBM yang potensial, diperkirakan mencapai 450 TCF. Nilai ini
setara dengan dua kali lipat cadangan terbukti (proven) maupun terduga (probable) gas
alam. Sejauh ini, belum ada proyek CBM di Indonesia yang beroperasi. Pada 2008,
sebanyak empat kontrak bagi hasil (PSC) CBM pertama ditandatangani. Produksi
komersial CBM pertama berhasil dilakukan oleh PSC Vico Sanga-sanga pada 2011.
Mulai 2014, beberapa pilot project akan dikembangkan menjadi produksi skala besar.
Diharapkan akan menarik peminat perusahaan migas Asia dan dunia.Pertamina Energy
Outlook 2015, hal. 90-101
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan
energi hidro. Diperkirakan potensinya mencapai 75 ribu megawatt. Di Papua saja,
setidaknya ada 52 sungat yang diprediksi bisa menghasilkan listrik sebesar 22 ribu MW.
Sayangnya, baru sekitar lima persen dari potensi itu yang telah dimanfaatkan. 11 Energi
tenaga air ini belakangan cukup berkembang dalam pengembangan pembangkit listrik
mini hidro. Salah satu pelopornya adalah Tri Mumpuni. Melalui Institus Bisnis dan
Ekonomi Kerakyatan, ia merancang pembangkit berkapasitas 2,8 MW dengan
memanfaatkan aliran Sungai Cilamaya. Listrik yang dihasilkan, dialirkan untuk
kebutuhan PLN. Bisnis pembangkit bertenaga hidro ini mendapat dukungan pemerintah,
dengan diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 31 Tahun 2009 tentang harga
pembelian tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) dari pembangkit tenaga listrik yang
menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah.

Study Ekonomi Maritim


87
D. OFFSHORE KABUPATEN NATUNA

Natuna adalah satu Kabupaten dari Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki
pontensi Minyak dan Gas bawah Laut.

• Merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris. Secara


bahasa dapat diartikan, Offshore adalah jauh dari daratan.
Offshore Dalam industry perminyakan, mengacu pada pengembangan
ladang minyak dan simpanan gas alam di bawah laut.

Potensi Offshore di Indonesia

Dengan bagian terbesar wilayahnya


berupa lautan, Indonesia menyimpan
potensi sumber daya minyak dan gas
bumi (Migas) yang besar dalam laut,
sebahagian di Natuna Kepulauan
Riau

Gambar : 38.8. Linkungan Pengeboran Migas.


Sumber : https://www.google.com.

Natuna bagian terbesar wilayahnya berupa lautan menyimpan potensi sumber


daya minyak dan gas bumi (Migas) yang besar dalam laut. Hanya saja melihat dalam
jumlah Wilayah Kerja (WK) Migas di Indonesia saat ini yang sebanyak 220 WK, justru
sebagian besar berada di daratan. Rinciannya sebanyak 119 WK Migas berada di daratan
dan sisanya berada di laut atau perpaduan daratan dan tepi laut.
Menurut hitungan Pemerintah, Natuna memiliki cadangan gas alam terbesar di
kawasan Asia Pasifik. Hal ini merujuk kepada salah satu ladang gas yang terletak 225
kilometer (km) sebelah utara Natuna tersimpan cadangan gas alam dengan voleme
sebesar 222 triliun kaki kubik (TCT). Selain itu, gas hidrokarbon yang bisa ditambang
mencapai 46 TCT. Angka itu tentu saja belum termasuk cadangan gas alam yang terdapat
di bagian barat Natuna yang dikelola juragan minyak raksasa kelas dunia. Bukan hanya
Berjaya di sector gas alam. Natuna juga diselimuti minyak bumi yang seolah tiada

Study Ekonomi Maritim


88
pernah habisnya. Sumur-sumur off shore yang berada di bagian timur Natuna it uterus
memancarkan minyaknya.
Jadi, wajar saja kalau sektor migas di Kabupaten Natuna ini menjadi
penyumbang terbesar bagi perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Migas
yang berasal dari pelapukan fosil binatang laut selama jutaan tahun silam itu memberi
kontribusi sekitar 10,11 persen dari perekonoian Kepri. Sayangnya di kuasai pihak asing.
Terhitung 2 November 2010 hingga 2 Maret 2011, Premier Oil telah mendeteksi
kandungan minyak dan gas di kawasan Blok D Alpa Natuna. Premier Oil perusahaan
pengeboran minyak dan gas yang berkantor pusat di Inggris itu bakal melakukan
pengeboran selama 30 tahun sesuai dengan konntrak kerja dengan pemerintah Indonesia
mulai tahun 2007. Seberapa luas kekuasaan perusahaan asing di Indonesia, dapat dilihat
dari titik unit wilayah kerja perusahaan berbendera asing tersebut seperti terlihat dibawah
ini.

Gambar : 39.8. Peta Kepemilihan Atas Wilayah Migas oleh negara-netara tertentu.
Sumber : https://www.google.com/

E. PENUTUP

Study Ekonomi Maritim


89
Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang
materi Study Ekonomi Maritim.
Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,
menjelaskan tentang pengertian Minyak dan Gas, Migas dan
Kebutuhan dalam negeri, potensi energy baru terbarukan,
Offshore Kabupaten Natuna.
Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang
pengertian Minyak dan Gas, Migas dan Kebutuhan dalam
negeri, potensi energy baru terbarukan, Offshore Kabupaten
Natuna.
Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan
pengertian Minyak dan Gas, Migas dan Kebutuhan dalam
negeri, potensi energy baru terbarukan, Offshore Kabupaten
Natuna.

BAB IX
PENGEMBANGAN POTENSI PERTANIAN MARITIM
Study Ekonomi Maritim
90
A. PENDAHULUAN

Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibanding negara lain, lahan


terbentang luas dengan kesuburannya, demikian juga potensi perikanan, laut yang
membentang menegelilingi pulau pulau yang terbentang dari Sabang sampai Marauke
juga mengandung potensi perikanan yang sangat luar biasa, secara logika seharusnya
pertanian dan perikanan kita mampu menjadi penopang ekonomi masyarakat, devisa
negara, mengingat kedua potensi tersebut merupakan sumber daya yang terbarukan.
Luasnya lautan dan banyaknya pulau, sehingga membuat daerah pertanian
daratan di Provinsi Kepulauan Riau hanya tinggal 6 persen. Namun pertanian sektor
kelautan dapat menjadi alternative kegiatan pada sector ini.

B. POTENSI PERTANIAN SEKTOR MARITIM

Potensi Pengembangan Indonesia sebagai Negara kepulauan dengan jumlah


17.504 pulau dan panjang garis pantai mencapai 81.000 km memiliki potensi yang
sangat besar bagi pengembangan komoditi rumput laut, di mana kegiatan
pengembangannya telah dilakukan di seluruh perairan Indonesia mulai, dari Nangroe
Aceh Darusalam sampai dengan Papua. Luas indikatif lahan yang dapat dimanfaatkan
untuk budidaya komoditas rumput laut Indonesia mencapai 769.452 ha. Dari jumlah itu,
baru sekitar 50% atau seluas 384.733 ha yang secara efektif dimanfaatkan, dan akan
terus dimanfaatkan sehingga target produksi tahun 2014 sebesar 10 juta ton dapat
dicapai. Luas Indikatif Efektif Kawasan Potensial Untuk Komoditas Rumput Laut.
Kapasitas dan Sentra Produksi Perairan Indonesia merupakan perairan tropika
yang kaya akan sumber daya plasma nutfah rumput laut (menurut ekspedisi oleh Van
Bosse 1899-1900 mencapai 555 jenis), membuat komoditas rumput laut menjadi salah
satu hasil laut yang diunggulkan dan dikembangkan secara luas, tersebar di seluruh
wilayah perairan Indonesia (mencapai 384,73 ribu ha) dengan target produksi pada tahun
2014 sebesar 10 juta ton. Berdasarkan data di samping, tahun 2010 produksi tertinggi
ditempati oleh Provinsi Sulawesi Tengah dengan jumlah 833.327 ton, kemudian diikuti
oleh Provinsi Sulawesi Selatan (750.134 ton), Nusa Tenggara Timur (596.348 ton), Jawa

Study Ekonomi Maritim


91
Timur (383.580 ton) dan Nusa Tenggara Barat (152.534 ton). Salah satu kegiatan
pertanian rumput laut di Kepri adalah.
1) Rumput Laut

Budidaya rumput laut ini untuk peningkatan


ekonomi masyarakat pesisir, salah satu desa
percontohan bibit yaitu Desa Linau
Kabupaten Lingga. Desa pesisir yang
potensi siklus laut tidak terpengaruh ombak
besar," ujarnya.

Gambar : 40.9. Rumput Laut (Hasil Pertanian Laut)


Sumber : https://www.google.com/
Rumput laut adalah jenis komoditas perikanan budidaya perairan yang dapat
dibudidayakan di laut maupun tambak. Rumput laut memiliki nilai ekonomi pasar yang
cukup menjanjikan baik di pasaran dalam negeri maupun untuk di ekspor keluar negeri.
Kelebihan rumput laut ini selain bisa dikonsumsi sebagai makanan juga bisa digunakan
untuk bermacam produk yang bermanfaat. Pengembangan usaha budidaya rumput laut
sudah banyak dilakukan terutama pada tahun 90-an, akan tetapi pada saat ini usaha
budidaya rumput laut di Provinsi Kepulauan masih didominasi oleh Kabupaten Karimun
dan Kota Batam. Membaiknya kondisi pemasaran rumput laut serta kendala pemasaran
yang sudah dapat diatasi menyebabkan pembudidaya rumput laut mulai bergairah
kembali. Pada saat ini berbagai daerah terutama di kawasan Indonesia Timur telah
menjadikan rumput laut sebagai komoditas dan sumber pendapatan bagi daerah. Dalam
hal ini nelayan pun tidak lagi bergantung pada penangkapan ikan di laut, mereka bisa
menjadi pembudidaya rumput laut karena penghasilan yang diterima dari budidaya
rumput laut akan dapat meningkatkan pendapatan mereka.
Pada awalnya perkembangan metode teknologi budidaya rumput laut dilakukan
dengan sistem rakit apung (floating net) dan metode lepas dasar (bottom net), namun
kedua metode ini memerlukan biaya yang relatif tinggi dan terakhir sesuai dengan
pengembangannya berdasarkan kondisi geografis pantai diperoleh sistem pancang
dengan merentangkan tali nylon ukuran 5 mm sepanjang 25 meter atau lebih dan di
Study Ekonomi Maritim
92
sepanjang tali biasanya diikat bibit/benih rumput laut seberat 2 ons menggunakan tali
plastik dengan jarak tanam 25 cm sehingga satu buah tali diperoleh titik penanaman
sebanyak 100 titik, perkembangan rumput laut selama 45 hari akan diperoleh rumput laut
basah 1 – 1,5 Kg/titik sehingga 1(satu) buah tali akan diperoleh rumput laut basah 100 –
150 Kg. Metode ini masih sangat tradisional namun merupakan metode yang sangat
efisien dan membutuhkan biaya yang relatif murah akan tetapi perlu penataan ruang yang
baik. Sedangkan untuk pengeringan, teknis yang lebih efisien dan cepat serta yang biasa
dilakukan oleh petani rumput laut adalah melalui teknis penjemuran rak gantung dan ada
juga yang melakukan penjemuran langsung di pelataran-pelataran yang lantainya jaring.
Tren Ekspor Rumput Laut Rumput laut diproduksi oleh hampir semua Provinsi di
Indonesia, tetapi untuk ekspor sebagian besar dilakukan oleh eksportir yang berada di
Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Berdasarkan tabel di atas, Provinsi Jawa
Timur merupakan eksportir terbesar Indonesia yang memiliki peran sebesar 56,02%.
Tren ekspor tertinggi periode 2006 s.d 2009 dihasilkan oleh Provinsi Jawa Tengah dan
Sulawesi Selatan, yaitu sebesar 54,25% dan 44,71%, di mana untuk perubahan kuantitas
dan nilai terbesar tahun 2010 dibandingkan tahun 2009 dihasilkan oleh Provinsi Sulawesi
Selatan yaitu sebesar 72,99% (kuantitas) dan 127,97% (nilai).
Rumput Laut banyak digunakan sebagai produk makanan dan kesehatan. Tidak
hanya itu, tumbuhan ini juga digunakan sebagai pupuk taman dan pertanian. Untuk
pengembangan selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan bio diesel. Rumput laut pada
intinya dapat digunakan sebagai.
1) Sebagai makanan yang popular di Jepang (yang terbaik dikenal sebagai sushi),
kebanyakan orang di Barat sering menganggap bahwa hanya Jepang atau Asia
yang secara berkesinambungan menggunakan rumput laut dalam diet mereka. Di
Eropa, masyarakat di pesisir telah mengkonsumsi rumput laut. Ini termasuk
budaya Welsh di Kepulauan Inggris, Irlandia, Skotlandia, budaya Skandinavia
seperti Norwegi dan Islandia.
2) Rumput laut dapat digunakan sebagai pupuk tumbuhan di daratan. Masyarakat
petani di dekat pantai telah mengumpulkan rumput laut selama berabad-abad.
Sebelum munculnya pupuk berbasis kimia, rumput laut telah menyediakan
komunitas ini dengan pasokan tersedia pupuk. Di kalangan pertanian organik saat
ini, rumput laut dilihat sebagai layak alternatif organik untuk masyarakat petani

Study Ekonomi Maritim


93
pesisir. perkembangan teknologi saat ini telah melihat rumput laut diekstraksi ke
dalam pupuk kimia untuk penyimpanan lebih mudah.
3) Bahan tambahan makanan dengan menggunakan teknologi masa kini, rumput
laut dimanfaatkan sebagai aditif makanan. Bahkan, kebanyakan orang saat makan
rumput laut tanpa menyadarinya karena rumput laut ditambahkan ke berbagai
produk makanan untuk berbagai tujuan. Aditif berbasis rumput laut misalnya,
digunakan untuk menyimpan es krim halus dan lembut dengan mencegah kristal
es dari pembentukan saat pembekuan. Bahan ini digunakan untuk memperlambat
kecepatan mencairnya es krim. Berbahan dasar rumput laut juga digunakan dalam
bir untuk membuat busa lebih stabil dan abadi, dan dalam anggur untuk
membantu memperjelas warna. Selain itu, rumput laut juga digunakan untuk
mengentalkan dan menstabilkan segala sesuatu dari saus, sirup, dan sup untuk
mayones, salad dressing, dan yoghurt.
4) Pengendali Pencemaran (Pollution Control) Pemanfaatan modern lain rumput
laut adalah pada bidang pengendalian pencemaran. Rumput laut telah ditemukan
untuk dapat membersihkan polutan mineral yang cukup efektif. Mereka dapat
mengurangi fosfor dan nitrogen konten (seperti amonium) dari pembuangan
limbah perawatan dan pertanian. Nutrisi kimia yang mencemari perairan ini dapat
menyebabkan eutrofikasi, kelebihan produksi yang tidak sehat dari sebuah
ekosistem, yang oleh rumput laut dapat dibantu untuk dikekang. Rumput laut
juga efektif menyerap logam. Dalam temuan terbaru, peneliti Eropa mampu
menggunakan rumput laut untuk menghapus hingga 95% dari logam dalam air
yang dibuang dari tambang.
5) Bahan Kecantikan Rumput laut telah digunakan sebagai obatobatan , kosmetik
dan pengobatan lainnya. Pengobatan China dan Jepang telah lama melihat
varietas tertentu rumput laut memiliki sifat obat. Penelitian modern telah mulai
menyelidiki kualitas gizi rumput laut dan menemukan rumput laut merupakan
sumber yang kaya antioksidan, seperti betakaroten, dan vitamin B1 (tiamin, yang
menjaga saraf dan otot jaringan sehat ), B2 (riboflavin, yang membantu tubuh
untuk menyerap zat besi dan baik untuk anaemics) dan B12. Juga, mengandung
elemen, seperti kromium, yang mempengaruhi cara berperilaku insulin dalam
tubuh, dan seng, yang membantu penyembuhan.

Study Ekonomi Maritim


94
2) Padang Lamun
Komunitas padang lamun berperan penting pada fungsi-fungsi biologis dan fisik
dari lingkungan pesisir dimana terdapat kumpulan padang lamun. Sebagai pengayom
habitat hewan species lainnya seperti ikan, dan lainnya.

Padang lamun memiliki peran dan fungsi penting


baik dari aspek ekologi, dan ekonomi. Aspek ekologi
sebagai sumber utama penghasil bahan organik,
habitat untuk berbagai biota, tempat asuhan, tempat
memijah, sumber makanan bagi biota langka dan
penyokong keanekaragaman jenis-jenis biota laut
serta bernilai ekonomis dari jasa ekosistem lamun.

Gambar : 41.9 Bentuk Padang Lamun (Dasar Laut)


Sumber : https://www.google.com/
Beberapa daerah sudah banyak yang melakukan kajian terkait dengan
kondisi/kerusakan lamun khususnya pulau-pulau kecil masih kurang. Penelitian ini
dilakukan selama 2015-2017 dengan tujuan untuk memberikan informasi kondisi padang
lamun pulau-pulau kecil di timur perairan pulau Bintan. Hasil penelitian selama 2015-
2017 ditemukan jumlah keanekaragaman lamun yaitu sembilan spesies. Spesies yang
umum ditemukan yaitu Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides, sedangkan spesies
jarang sekali ditemukan yaitu Halodule pinifolia. Kerapatan speseies Enhalus acoroides
tidak menunjukkan perubahan selama tiga tahun. Kondisi lamun sejak 2015-2017
cenderung menurun yang diduga oleh dampak pembukaan lahan yang terus meningkat
sejak 1990-2016. Oleh karena itu, pengelolaan lamun di timur perairan pulau Bintan dan
pulau-pulau kecil terus dilakukan pemantauan dalam upaya melestarikan dan menjaga
pertumbuhan dan perkembangan lamun.

3) Terumbu Karang

Study Ekonomi Maritim


95
Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) menilai
ekosistem terumbu
karang sejumlah lokasi di
perairan Kota Batam,
Kepulauan Riau dalam
kondisi bagus.

Gambar : 42.9 Terumbu Karang (Pertanian Laut)


Sumber : https://www.google.com/

Selain memiliki manfaat ekonomi sebagai tujuan wisata bahari, terumbu karang
juga memiliki fungsi ekologis sebagai penyokong kehidupan spesies ikan dan pelindung
pantai dari pengikisan air laut (abrasi). Sayangnya, tren global menunjukkan bahwa
keberadaan terumbu karang semakin terancam karena faktor manusia dan juga alam.
Misalnya, di lautan Australia, area tutupan karang hidup (proporsi karang dalam satu
wilayah) berkurang lebih dari setengahnya dalam kurun waktu kurang dari tiga dekade.
Dalam satu penelitian disimpulkan bahwa Terumbu karang, ―menunjukkan hanya
sepertiga situs terumbu karang di Indonesia baru memiliki status ‗cukup baik‘ (tutupan
karang hidup hidup berkisar antara 25% dan 50%) dan sepertiga lainnya bahkan
memiliki status ‗buruk‘ (tutupan karang hidup kurang dari 25%)‖.menunjukkan hanya
sepertiga situs terumbu karang di Indonesia baru memiliki status ‗cukup baik‘ (tutupan
karang hidup hidup berkisar antara 25% dan 50%) dan sepertiga lainnya bahkan
memiliki status ‗buruk‘ (tutupan karang hidup kurang dari 25%).
http://oseanografi.lipi.go.id

C. PENGEMBANGAN PERTANIAN SEKTOR MARITIM

Pengembangan sektor pertanian khususnya Rumput Laut menjadi salah satu


andalan di wilayah Kepulauan. Kontribusi Indonesia dalam bahan baku sudah diakui
internasional, tetapi peran dan kontribusi Indonesia dalam industri pengolahan salah
satunya usaha rumput laut masih harus ditingkatkan dan masih memiliki peluang cukup
besar, seperti untuk industri agar-agar dan industri karaginan.

Study Ekonomi Maritim


96
Program pengembangan industri rumput laut nasional, sejalan dengan program-
program pembangunan sektor dan pengembangan komoditas lainnya, terutama dalam hal
projob, pro-poor, dan pro-growth (Akrim, 2006; Nurdjana, 2006). Lemahnya penguatan
struktur industri rumput laut nasional, disebabkan Indonesia masih dikendalikan oleh
buyer dari luar. Karenanya langkah yang harus segera dilakukan adalah memprogramkan
penguatan struktur industri rumput laut nasional dari hulu ke hilir. Membuat ―cetak biru
‖pengembangan industri nasional yang berkelanjutan, dengan strategi pencapaiannya 5
sampai 10 tahun ke depan, juga merupakan hal yang mendesak untuk dilakukan.
Tentunya dengan melibatkan berbagai pihak pemangku kepentingan, termasuk para
pelaku usaha. Program yang bersinergi dan terkoordinasi dengan baik antar kementerian
terkait dari pihak pemerintah dan pelaku usaha di pihak lain seperti para petani,
pedagang, eksportir, dan industri pengolah, termasuk di dalamnya lembaga keuangan
bank dan non-bank, akan menjadi kunci keberhasilan pencapaian ―cetak biru‖
pengembangan industri rumput laut nasional secara berkelanjutan (Anonim, 2004).

D. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.

Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,


menjelaskan tentang pontensi pertanian sektor maritim,
pengembangan pertanian sektor maritim,
Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang
pontensi pertanian sektor maritim, pengembangan pertanian
sektor maritim.
Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan
pontensi pertanian sektor maritim, pengembangan pertanian
sektor maritim

BAB X

Study Ekonomi Maritim


97
POTENSI PERDAGANGAN MARITIM

A. PENDAHULUAN

Tantangan perkembangan perekonomian dunia memasuki era baru. Semangat


globalisasi perdagangan menjadi ruh kesadaran dalam pembuatan setiap kebijakan
negara-negara di dunia, yang didorong dan difasilitasi organisasi-organisasi perdagangan
dunia, utamanya WTO (World Trade Organization).
Sekitar 60 persen perdagangan dunia melewati perairan Indonesia melalui Selat
Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makassar. Total nilai perdagangan yang
melewati jalur Indonesia tersebut mencapai 5,3 triliun dollar AS. Sebagaimana
disampaikan oleh Prof. Dr Sri Edhie Swasono (2014), dalam kesempatan Diskusi
Panel Serial kedelapan yang diselenggarakan Yayasan Suluh Nusantara Bakti dengan
kedua ―Pengaruh Eksternal Terhadap Sinergi Budaya Maritim dan Agraris Nusantara―.
Dari total 5,3 triliun dollar AS ini, kata Edhie, sekitar 1,2 triliun dollar AS milik Amerika
Serikat. Sementara jumlah kapal yang melalui wilayah perairan Indonesia mencapai
70.000 kapal per tahun. Dengan demikian, ungkap Edhie, Indonesia merupakan negara
strategis dalam ajang globalisi dan perang dagang global yang menyertainya. Sementara
pada kesempatan yang sama, Hadi Wiratama dari (Kompas.com.2014). ITB mengatakan,
pemanfaatan samudera di Indonesia masih didominasi sebagai penghubung, sedangkan
hasil lautnya belum maksimal produk andalannya pun masih dari hasil budaya darat.
Rezim perdagangan yang dikembangkan menganut paham zero resistance yang
menekankan bahwa volume perdagangan antarnegara dapat diperbesar meningkat berkali
lipat apabila negara-negara yang terlibat dalam perdagangan berupaya sungguh-sungguh
menghilangkan hambatan perdagangan. Salah satunya, menghapus bea masuk barang
impor. Situasi arus barang pun turut terpengaruh berubah, seiring perubahan tingkat
produktivitas. Negara-negara kawasan Asia tumbuh sangat cepat (terutama Tiongkok),
sementara perekonomian negara-negara Eropa dan Amerika Serikat sedang mengalami
kejenuhan dan akhir-akhir ini justru mengalami penyusutan (kontra arus perdagangan
dari dan menuju Asia (terutama Tiongkok). Setidaknya diperkuat dengan fakta yang
telah ada, sejumlah 45 persen seluruh volume perdagangan laut melalui jalur laut
Indonesia.Seiring potensi peningkatan volume perdagangan yang pesat dengan

Study Ekonomi Maritim


98
diberlakukannya pasar bebas bagi negara-negara yang tergabung menjadi anggota WTO
dan potensi semakin meningkatnya produktivitas perekonomian Tiongkok maka harus
mampu diterjemahkan sebagai sebuah tantangan pengembangan wilayah laut Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia. Karena, arus perdagangan yang terjadi, menggunakan
moda transportasi laut, dari dan menuju Tiongkok, akan banyak memanfaatkan alur laut
di wilayah Indonesia.

B. PERDAGANGAN dan JENIS PERDAGANGAN.


1) Perdagangan Laut di Perairan Kepulauan Riau
Kepulauan Riau merupakan pintu gerbang masuknya para pedagang
internasional ke Nusantara. Kepulauan ini memiliki sejarah maritim yang
panjang, dan aktivitas perdagangan global terekam secara detail di kawasan ini
dengan ditemukannya situs kapal karam dan barang komoditasnya. Kapal karam
merupakan bukti langsung secara arkeologi untuk merekonstruksi aktivitas
pelayaran laut.
Data arkeologi menunjukkan pedagang-pedagang dari India, Arab, Persia,
bahkan Eropa telah singgah dan beraktivitas di perairan Kepulauan Riau. Para
ahli pun berpendapat bahwa Perairan Laut Cina Selatan hingga Selat Malaka
tidak kalah ramainya dengan perairan Mediteranian. Hal ini tergambar pada situs-
situs arkeologi bawah air yang berada di Perairan Pulau Natuna dan Pulau Bintan.
Kedua pulau ini hingga sekarang memiliki peran yang signifikan bagi aktivitas
pelayaran dan perdagangan di Indonesia. Aktivitas perdagangan masa lalu tersaji
dengan sangat baik di situs-situs arkeologi bawah air di perairan kedua pulau
tersebut. Namun, aktivitas penjarahan juga terus terjadi pada situs-situs arkeologi
bawah air sehingga memunculkan diskusi mengenai perlunya dikembangkan
model pelestarian yang aman untuk situs arkeologi bawah air di Kepulauan Riau
agar masyarakat dapat menerima manfaatnya.

Dari sisi Bahasa Indonesia pengertian laut adalah kumpulan air asin
dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan
atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi permukaan
tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin.
Study Ekonomi Maritim
99
Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.
(Kbbi.web.id/laut )
Kepulauan Riau yang merupakan bagian dari Perairan Selat Malaka ini
memiliki peran dalam perkembangan Budaya Melayu. Sejarah Melayu berakar
dari sini dan daerah ini mengalami banyak kontak budaya dengan bangsa-bangsa
lain, sehingga di perairan ini banyak beredar komoditas yang diperdagangkan
saat itu dan jalinan budaya hasil interaksi. Potret kecil perniagaan masyarakat
global setidaknya telah tergambar di kawasan ini melalui tinggalan arkeologinya
yang menunjukkan peranan penting dalam sejarah bangsa dan kemaritiman
wilayah Kepulauan Riau.

Gambar : 43.10.Wilayah Kepri – berbatasan dengan Singapura, dan Malaysia.


Dari gambar di atas memperliahtkan bahwa posisi Karimun, Batam,
Bintan, Tanjungpinang, berada bertetangga dengan Negara Singapura, dan
Malaysia, Anambas, Lingga dan Nauta berbatasan langsung dengan Negara
Malaysia, Vietnam, Thailand, Laut China Selatan dan ZEE dimana kapal Tangker
banyak melintasi perairan tersebut.
Perdagangan merupakan suatu kegiatan ekonomi untuk saling tukar-
menukar barang dan jasa dengan kesepakatan dari beberapa pihak tanpa adanya
unsur paksaan. Perdagangan diikuti juga dengan transaksi yang melibatkan aliran
uang dari pihak satu ke pihak yang lainnya sebagai kompensasi terhadap
pembelian barang dan jasa. Sedangkan pengertian perdagangan antar pulau yaitu
perdagangan yang dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha dari suatu
pulau ke pulau lainnya dalam lingkup satu wilayah negara.
Study Ekonomi Maritim
100
Berdasarkan Hukum Maritim (Maritim Law) menurut kamus hukum
―Black’s Law Dictionary”, adalah hukum yang mengatur pelayaran dalam arti
pengangkutan barang dan orang melalui laut, kegiatan kenavigasian, dan
perkapalan sebagai sarana atau moda transportasi laut termasuk aspek
keselamatan maupun kegiatan yang terkait langsung dengan perdagangan melalui
laut yang diatur dalam hukum perdata/dagang maupun yang diatur dalam hukum
publik. Oleh karena itu, pengertian Poros Maritim dunia yang berarti sumbu
untuk menggerakan maritim atau pelayaran dunia. Maka sudah sepatutnya
diimplementasikan terlebih dahulu dalam bentuk kelancaran distribusi barang
untuk perekonomian nasional antar pulau di Indonesia, pemaknaan itu sering
diistilahkan oleh pemerintah adalah tol laut. ,‖ http://maritimnews.com.

2) Perdagangan Antar Pulau dalam Negeri


Peluang besar yang dinikmati oleh pedagang antar pulau di Provinsi
Kepulauan Riau yang dapat melewati berbagai pulau dan provinsi di Indonesia
mampu meningkatkan pembangunan ekonomi daerah dan nasional, menyerap
ribuan tenagakerja, membuat pembangunan pada semua kabupaten dan kota
menjadi merata, salah satu aktivitas pelabuhan yang mendistribusikan keluar,
masuk barang perdangan di Provisi yang dikelilingi laut ini, yaitu pada Pelabuhan
yang dikelola BUMD Kabupaten Karimun. Pelabuhanini mampu membuat
perputaran uang ratusan juta, hampir Rp 1 miliaran kalau per bulan. Memiliki 4
unit gudang, 2 tertutup, 2 terbuka., akan ditambah dengan adanya terminal
petikemas.
Dengan pembangunan pasilitas pelabuhan ini tentunya banyak
membutuhakan daya Listrik, Air Berish, Tenagakerja, SDM Pengelola,
perputaran roda ekonomi semakin meningkat. Namun juga harus diimbangi
dengan produktivitas masyarakat harus juga meningkat agar ada produksi dari
Kabupaten Karimun yang bisa dikirim atau diperdagangkan ke luar dari
Kabupaten Karimun itu sendiri.

Study Ekonomi Maritim


101
Gambar : 44.10. Pelabuhan Barang di Kab.Karimun-Kepri
Sumber : Foto: Wirsad Hafiz/detikcom
3) Perdagangan Internasional

Karena daerah ini berbatasan dengan Negara Singapura, Malaysia,


Vietnam, Kamboja, China, berada pada jalur perdangan dunia, maka Kepulauan
Riau bagian dari NKRI termasuk daerah yang sangat diperhitungkan oleh
pemerintah pusat.
Menurut Christianto (2013) Pengertian perdagangan internasional secara
sederhana menurut kamus ekonomi yaitu perdagangan yang terjadi antara dua
negara atau lebih. Perdagangan luar negeri merupakan aspek penting bagi
perekonomian suatu negara. Perdagangan internasional menjadi semakin penting
tidak hanya dalam pembangunan negara yang berorientasi keluar akan tetapi juga
dalam mencari pasar di negara lain bagi hasil-hasil produksi di dalam negeri serta
pengadaan barang-barang modal guna mendukung perkembangan industri di
dalam negeri.

Sektor perdagangan di Provinsi Kepulauan Riau agak terganggu karena Covid‘19


yang melanda semua Negara, berimbas pada menurunnya tingkat interaksi
masyarakat antar Negara termasuk juga tentunya aktivitas perdagangan. Seperti
di ketahui bahwa perdagangan atau ekspor Kepri ke luar negari tahun 2020 ini.
Nilai ekspor Provinsi Kepulauan Riau Januari-Juni 2020, Agus mengungkapkan
terbesar melalui Pelabuhan Batu Ampar US$2.583,30 juta; diikuti Pelabuhan
Sekupang US$827,32 juta; Pelabuhan Kabil/Panau US$645,61 juta; Pelabuhan
Study Ekonomi Maritim
102
Tarempa US$528,33 juta; dan Pelabuhan Tanjung Balai Karimun US$483,48
juta. http://infopublik.id.
Kondisi padatnya pelabuhan Batu Ampar sebagai aktivitas ekspor dan impor dari
dan ke Luar Negeri.

Gambar : 45.10 Pelabuhan Batu Ampar.


Sumber : https://www.google.com
Sementara itu terhitung sejak Januari hingga 16 Mei 2020 ini, tercatat volume
ekspor hasil perikanan Kota Batam mencapai 2.329,64 Ton untuk Komoditi Mati
dan 340.131 ekor ekspor Komoditi hidup. Dengan Total Nilai mencapai Rp 93,88
miliar. Komoditas produk perikanan yang diekspor, kelompok ikan konsumsi
egar/beku menjadi yang tertinggi dengan volume sebesar 4.650.600kg atau senilai
Rp331.057.791.941. Disusul komoditas ikan konsumsi hidup dengan volume
sebanyak 1.202.882 ekor dengan nilai ekonomis Rp 43.883.479.315.000,-.
https://sumatra.bisnis.com.

Dari sektor hasil pertanian berdasarkan data badan karantina pertanian


sepanjang 2019 ini, nilai ekonomis ekspor produk pertanian dari Kepri mencapai 4
triliun dengan negara tujuan Amerika Serikat, Arab, Eropa, China, Malaysia dan
Singapura. https://money.kompas.com.
4) Pasar Bebas
Pasar bebas mendorong terjadinya perdagangan bebas didunia. Seperti yang
sering kita baga pengertian pasar bebas dari beberapa ahli jauh sebelum Indoensia
merdeka. ―Pasar bebas yaitu suatu sistem dagang luar negeri yang mana tiap-tiap

Study Ekonomi Maritim


103
negara melakukan usaha dagangnya tanpa ada halangan dari negara itu sendiri. David
Ricardo (1817)
Pasar bebas yakni salah satu wadah untuk menampung sesuatu yang dihasilkan
oleh setiap orang yang berasal dari paham kebebasan yang disediakan kepada para
pelaku ekonomi untuk mengusahakan kegiatan ekonomi sesuai dengan keinginan
mereka tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Adam Smith (1776)

Gambar : 46.10. Aktivitas sector perdangan


Sumber : https://www.google.com
Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu penjualan
produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya.
(Putricitraeffendy.blogspot.in.2012).

C. POSISI LAUT INDONESIA DALAM ERDAGANGAN

Indonesia merupakan Negara Kelautan terbesar di dunia yang memiliki bentang


laut luas dengan ribuan pulau besar dan kecil. Jumlah pulaunya lebih dari 13.500 buah
dan mencakup wilayah sepanjang 3.000 mil laut dari Sabang sampai Merauke. Indonesia
merupakan negara dengan pantai terpanjang kedua di dunia. Indonesia terletak pada
posisi geografis sangat strategis, terletak di antara persilangan dua benua dan dua
samudera, serta memiliki wilayah laut yang menjadi urat nadi perdagangan dunia.
Karena posisi strategis laut Indonesia, akhirnya 23 kesepakatan kerjasama antara
pemerintah China dan Indonesia telah diteken di berbagai sektor usaha. Hal ini sekaligus
menandai dimulainya proyek One Belt One Road (OBOR) di Indonesia.

Study Ekonomi Maritim


104
Penandatanganan kesepakatan kerja sama itu disaksikan langsung oleh Wakil Presiden
RI Jusuf Kalla dalam acara Forum Bisnis Indonesia-China. (https://koran.bisnis.com).
Proyek OBOR atau yang juga dikenal Belt and Road Initiative (BRI) merupakan
kebijakan luar negeri yang diinisiasi oleh China untuk membuka keran konektivitas
dagang antarnegara di Eropa dan Asia melalui jalur sutra maritim. OBOR (BRI) menjadi
mimpi besar China menjadi digdaya. Gagasan OBOR menjadi proyek besar China untuk
masuk ke negara-negara berkembang, kaya sumber daya alam, dan yang mudah bertekuk
lutut. Konsep OBOR juga menjadi master plan pembangunan jalur perdagangan Asia ke
Afrika dan Eropa. Indonesia menjadi sasaran dalam lingkaran OBOR. Akankah OBOR
menguntungkan Indonesia?
Pada tahun 2013, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengumumkan gagasan One
Belt One Road (OBOR) yang merupakan inisiasi strategi geopolitik Tiongkok dengan
pemanfaatan jalur transportasi dunia sebagai jalur perdagangan yang tersebar di kawasan
Eurasia. Visi dari OBOR itu sendiri ialah meningkatkan kesejahteraan dan perwujudan
modernisasi Tiongkok di tahun 2020 dengan meningkatkan intensitas perdagangan
dengan penyediaan fasilitas infrastruktur, baik darat maupun laut, yang memadai di
seluruh kawasan yang ditargetkan.
Inisiatif OBOR ini disebut sebagai ―ekonomi jalur sutera dan jalur sutera maritim
abad 21‖ (Silk Road Economic Belt and the 21st-century Maritime Silk Road). ―Belt‖
artinya jalur transportasi jalur jalan darat dan kereta api (the Silk Road Economic Belt),
dan ―Road‖ artinya jalur laut/maritim. istilah One Belt One Road (OBOR) akhirnya
diperhalus oleh pemerintah China menjadi Belt and Road Initiative (BRI) lantaran
khawatir kata ‗one‘ bisa disalah-artikan.
Namun tetap saja inisiatif BRI ataupun OBOR ini oleh para pengamat barat
dilihat sebagai Trojan horse untuk Dominasi Tiongkok dalam jaringan perdagangan
global dan ekspansi militer yang berpusat di Beijing. Bagaiman China dalam menguasai
perdagagnan, bukan saja urusan transaksi bagaimana memindahkan barang dari
negaranya kepada Negara lain, namun juga juga bagaimana memindahkan sebahagian
penduduknya untuk bekerja di Negara lain. Karena semua produk teknologi yang akan
digunakan untuk proses produksi dan industri dari industri kecil, meneganh hingga pada
industri pengolahan logam dan emaspun menggunakan bahasa negaranya, yang sedikit
sekali masyarakat dunia lain menguasai bahasa mesin-mesin produksi China tersebut.

Study Ekonomi Maritim


105
Hebatnya China demikian. Berikut jelajah OBOR yang melintas berbagai Negara didunia
termasuk Indonesia.

Gambar : 47.10. Lintasan jelajah OBOR yang melintas berbagai Negara


Sumber : https://www.google.com

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) OBOR Pada 14-15 Mei 2017 di
Beijing, Tiongkok, terdapat sebuah pertemuan antara 29 Kepala negara dan 50 delegasi
dari negara anggota OBOR dan 50 delegasi. Pertemuan tersebut membahas kerjasama
ekonomi dan pengembangan proyek infrastruktur.

D. PENUTUP
Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang
materi Study Ekonomi Maritim.

Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,


menjelaskan tentang perdagangan maritim, jenis-jenis
perdagangan maritim, posisi laut Indonesia dalam perdagangan
Indonesia.
Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang
perdagangan maritim, jenis-jenis perdagangan maritim, posisi
laut Indonesia dalam perdagangan Indonesia.
Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan
perdagangan maritim, jenis-jenis perdagangan maritim, posisi
laut Indonesia dalam perdagangan Indonesia.

Study Ekonomi Maritim


106
BAB XI

PENGEMBANGAN POTENSI INDUSTRI MARITIM

A. TEKNOLOGI DAN INDUSTRI KEMARITIMAN


1) Teknologi Bongakar Muat Barang di Pelabuhan
Industri maritim coba dimulai dari teknologi bongkar muat barang yang pada
beberapa pelabuhan di Provinsi Kepulauan Riau, demikian juga yang dilakukan oleh
pelabuhan-pelabuhan Nasional dan Internasional di Indonesia. Hal ini tidak terlepas
dari dukungan dan suasana baru menyelimuti sektor logistik maritime Indonesia,
mau tidak mau, mulai saat ini harus turut mengikuti serta menciptakan sistem
digitalisasi. Seiring dengan bergulirnya era Revolusi Industri 4.0. selain terintegrasi,
juga mampu menggunakan waktu se efektif mungkin. Untuk menekan biaya
serendah mungkin pada proses bongkar muat barang dari kapal dan ke kapal
angkutan yang selama ini selalu dikeluhkan oleh para pelaku usaha.
Pelabuhan Batu Ampar Batam sangat potensial dikembangkan agar dapat
mendorong pertumbuhan industri dan menciptakan pasar baru, mengingat Batam
berada pada posisi strategis di Selat Malaka yang sibuk. Untuk memfasilitasi kapal
besar itu mendistribusikan logistik, salah satu infrastruktur yang akan dikembangkan
adalah kolam dermaga, akan diperdalam menjadi 12 meter di bawah permukaan
laut. Area penumpukan kontainer juga akan diperluas, dari yang ada sekarang 2
hektar menjadi 12 hektar. Di sisi operasi, kinerja bongkar muat peti kemas akan
ditingkatkan dari 5 kontainer per jam menjadi minimum 20 kontainer per jam.
Pengembangan tahap awal Pelabuhan Batu Ampar ditargetkan selesai September
2020, dengan kapasitas bongkar muat meningkat menjadi 600.000 Twenty foot
Equivalent Unit (TEUs) dalam setahun. Sistem operasi pelabuhan juga
distandarisasi sebagaimana pelabuhan logistik Internasional.
Di sisi lain pelabuhan, akan menerapkan aplikasi Marine Operating System
(MOS) yang berimplikasi pada pelayanan kapal pandu dan kapal tunda agar efisien.

Study Ekonomi Maritim


107
Kemudian di area terminal bongkar muat, akan dilengkapi Terminal Operating
System yang juga berbasis digital untuk mempercepat proses bongkar muat.
Gambaran aktivitas kesibukan bongak muat barang dari dan ke Kapal di
Pelabuhan Internasional Batu Ampar.

Aktivitas bongkar muat di pelabuhan


rawan terjadi suap, apabila kegiatan
bongkar muat barang dari dan ke Kapal
mengalami penundaan waktu. Kasus
seperti ini pernah terjadi pada salah
satu Pelabuhan di Indoensia

Gambar : 48.11 Teknologi sector kepelabuhan.


Sumber : https://www.google.com

Diakui banyaknya kasus suap dalam proses dwelling time. Ia setuju jika dwelling
time dipermudah karena juga akan memperbaiki sistem pedagangan didalam negeri,
terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA yang mulai
berlaku pada awal 2016.
Selain pada area pelabuhan menggunakana teknologi pemindahan barang untuk
masuk dan dari kapal, saat ini juga pelabuhan telah memiliki aplikasi untuk database,
tracking dan klaim asuransi, perusahaan logistik juga telah menerapkan teknologi
informasi untuk perencanaan hingga jasa customer service. Beberapa aplikasi yang
telah digunakan antara lain K-log SCM Profit, K-log SunGL, K-log Human Resource
Information Sistem (HRIS), K-log budget realization (eBR) yang berbasis android,
serta K-log Helpdesk untuk support ticket system.
Dengan berkembangnya digitalisasi pada sistem logistik maritim, muncul berbagai
tantangan yang harus diselesaikan, mulai dari error pada sistem, data yang belum real
time, serta menjaga produktifitas, dan meningkatkan jasa pelayanan. Tantangan
tersebut menjadi peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan
memperbaikinya. ―Dunia logistik akan terus menjadi kebutuhan dalam dunia bisnis
dengan ilmu dan inovasi yang dinamis.

Study Ekonomi Maritim


108
2) Industri Galangan Kapal
Industri Galangan Kapal memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan
negatif net ekspor Kepualaian Riau (Kepri). Industri ini banyak mendapat pekerjaan
pembangunan kapal dari dalam negeri, namun hampir semua bahan bakunya impor.
Menurut catatan BPS Kepri, Net ekspor non Migas Kepri selama tahun 2018
mengalami defisit sebesar 11 persen. Ekspor Kepri berada di angka USD 8,874
miliar, sementara Impornya berada di angka USD 9,851 miliar. Kondisi tahun 2020
ini mengalami penurunan yang terdampak terhadap Covid-19 adalah bisnis
angkutan laut atau penyeberangan. Industri galangan kapal selain mampu
memberikan kontribusi ekonomi, juga memberikan kesempatan besar kepada
masyarakat untuk dapat pekerjaan hingga ribuan pekerja. Namun yang perlu
dicermati bahwa sektor industri perkapalan ini rentan terhadap permasalahan
ekonomi global.
Gambaran umum sektor industri perkapalan saat ini di Kepulauan Riau, seperti
gambar berikut ini.

Gambar : 49.11 Industri Perkapalan Pesisir Laut Sagulung -Batam.


Sumber : Foto diambil sendiri.
Walaupun produksi kapalnya ada di Indonesia khusunya di Kepulauan Riau,
namun konsumen terkait adalah Negara-negara asing seperti Belanda, AS, Jepang,
China dan Singapuara. Jika ada persoalan ekonomi global seperti dari tahun 2015-
2017 industri ini mengalami penurunan permintaan yang cukup drastis, sehingga

Study Ekonomi Maritim


109
membuat terpuruknya ekonomi Kepri hingga menjadi 2,02%. Menghasilkan sampai
tujuah ribuan tenagakerja dari sektor ini.
Lesunya perkembangan industri Shipyard di Kota Batam, mengakibatkan
terjadinya penurunan daya serap tenaga kerja. Keberadaan industri Shipyard
yang berjumlah 250 buah di Indonesia, merupakan salah satu kekuatan ekonomi
nasional, dan ternyata separuh dari angka tersebut beroperasi di Kota Batam.

B. INDUSTRI SEKTOR MANUFAKTUR KEPRI

Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada 2016 mencapai 5,03 persen dan lebih
banyak digerakkan oleh sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor pertambangan,
sektor konstruksi, dan sektor perdagangan. Industri pengolahan sendiri merupakan salah
satu sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Fluktuasi yang terjadi pada
sektor tersebut tentunya dapat mempengaruhi tingkat pengangguran di sana. Sementara
itu, tingkat pengangguran di provinsi tersebut terbilang masih cukup tinggi, yakni
sebesar 7,69 persen.
Kepulauan Riau sebenarnya lebih berpeluang untuk pengembangan industri
manufaktur, namun seberapa fokusnya para pimpinan daeah terhadap potensi daerahnya.
Ditambah harus konsentrasi untuk mengembangkan setiap gugus pulau besar dan kecil di
Kepri, seperti Anambas, Natuna, Lingga, Karimun, Bintan, Batam, dan Tanjung Pinang
sebagai sentra-sentra industri baru dan juga pariwisata sesuai dengan potensi wilayahnya,”
ucapnya. Daerah yang saat ini sedang mengembangkan sektor unggulan di Provinsi
Kepulauan Riau, yaitu industri pengolahan ikan selain sektor pertambangan.
Pengembangan kawasan-kawasan industri tersebut akan terintegrasi satu sama lainnya
mulai dari hulu hingga hilir. Tak lupa, Batam yang sebelumnya telah berkembang menjadi
suatu kawasan industri juga disebutnya perlu ditata kembali agar dapat semakin bersaing
dengan kawasan lainnya.
Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau pada 2016 mencapai 5,03 persen dan lebih
banyak digerakkan oleh sektor industri pengolahan, diikuti oleh sektor pertambangan,
sektor konstruksi, dan sektor perdagangan. Ini artinya perekonomian Kepulauan Riau
telah mengalami transformasi ke industri pengolahan,‖ Salah satu aktivitas masyarakat di
Kepri, adalah usaha penangkapan dan pengolahan ikan di Natuna.
https://www.google.com

Study Ekonomi Maritim


110
Natuna memiliki Industri pengolahan
ikan. Kepri dikenal sebagai wilayah Laut
dengan mayoritas masyarakat sebagai
nelayan diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan domestic serta mampu
menjadi ekspor berdaya saing dengan
Negara lainnya.

Gambar : 50.11. Industri Pengolahan Ikan Natuna


Sumber : https://www.google.com

Masyarakat berharap banyak dengan dibangunnya Industri Pengolahan Ikan di


Natuna, hanya saja nelayan tidak dapat mengalihkan penjualan hasil tangkapan mereka
keapada pihak pengelola industri karena sebahagian nelayan telah terikat pada perjanjian
bantuan/pinjaman dan penjualan hasil tangapan kepada pihak dan individu pengumpul
hasil nelayan di daerah tersebut. Kondisi bisnis perikanan hasil tangkapan nelayan
selama bertahun-tahun lamanya tidak didaratkan langsung di Natuna. Melainkan
langsung dibawa ke pulau Jawa dan Tanjung Balai Karimun. Alhasil, perdagangan dan
kegiatan ekonomi akhirnya tidak bisa berputar di Natuna, namun justru di Jawa atau
Tanjung Balai Karimun. https://www.mongabay.co.id.

C. POSISI INDUSTRI KEMARITIMAN INDONESIA


Beberapa pakar dan ahli dalam berbagai forum seminar seperti. Ir Arif Rahman
MT (2016), menyampaikan tentang laut dan infrastruktur transportasi kemaritiman.
Dalam penjelasannya, potensi ekonomi maritim Indonesia adalah sebesar 1,33 triliun
dolar per tahunnya. Hal itu juga didukung dengan posisi strategis Indonesia yang
memungkinkan adanya perdagangan dunia sebesar 70 persen di kawasan Asia Pasifik.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 45 persen jalur perdagangan melalui Alur Laut
Kepulauan Indonesia (ALKI). ―Indonesia harus meningkatkan kualitas dan kinerja
pelabuhan – pelabuhan untuk menunjang hal tersebut,‖
Sejauh ini, menurut beliau, kualitas Infrastruktur pelabuhan Indonesia masih jauh
tertinggal bila dibandingkan dengan negara seperti Malaysia, Thailand, dan Tiongkok.
Program unggulan yang digaungkan oleh pemerintah adalah Tol Laut. Program tersebut
Study Ekonomi Maritim
111
menjadi tulang punggung sistem logistik nasional yang terintegrasi dan berpengaruh
besar dari barat hingga timur Indonesia. ―Oleh karena itu, penting sekali adanya
perbaikan pada infrastruktur laut dan pelabuhan,‖ tegasnya.

Indikator lingkungan
Sektor Industri
Maritim Jlh Industri
Jenis Industri
Nilai investasi
Jlh.Peneyerapan TK
Gambar : 51.11.Indikator Jlh.Penerimaan Negara
Sektor industri Nilai ekspor/impor

Indikator pada lingkungan sektor ini perlu diketahui, selama ini khususnya
lingkungan mahasiswa belum mengetahui banyak tentang peranan berbagai industry di
sektor wilayah Kemaritiman. Berapa jumlah industry yang ada dan berapa yang
beroperasi pada wilayah tempat tinggal mereka, jenis-jenis industry serta
pengeloompokkannya, hingga berapa nilai investasi untuk suatu industry, berapa jumlah
tenagakerja yang dapat di pakai oleh suatu industry, berdampakkah terhadap tinggat
pengangguran, kesejahteraan, nilai belanja masyarakat.
Kemudian berapa kontribusi industry sektor maritime diberikan kepada masing-
masing daerah yang memiliki potensi industry di wilayahnya masing-masing, atau
kontribusi kepada negara, berapa nilai ekspor setiap hari atau tahunnya, tujuan negara
ekspornya. Serta Nilai impor dan komoditas ekspor jika suatu negara dimaksud sudah
tergolong negara industry. Apakah Industri Indoensia sudah masuk digitalisasi atau
belum?
Mukhtasor (2014), memberikan pemaparannya lebih jauh mengenai potensi
energi laut di Indonesia. Energi laut sendiri bisa bersumber dari banyak hal, seperti dari
perbedaan suhu laut, perbedaan tingkat salinitas, ombak, dan pasang surut air laut.
Pemanfaatan energi laut dapat menjadi alternatif untuk mencapai target bauran energi
terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. ―Sejauh ini, kami terus mengembangkan terkait
pemanfaatan energi laut sebagai salah satu sumber energi terbarukan,‖ tutur anggota
Dewan Energi Nasional ini.

Study Ekonomi Maritim


112
Untuk kemajuan industry dari berbagai sektor di Indonesia sudah selayaknya
pemerintah melakukan kajian bersama bahwa pentingnya kerja sama antara institusi
pendidikan, industri, pemerintah, dan juga pengguna dalam membangun inovasi. Selain
itu, kesiapan teknologi yang digunakan juga bergantung pada pengembangan kualitas
sumber daya manusia serta infrastruktur yang ada. ―Sudah seharusnya kita berfokus pada
investasi riset untuk mengembangkan produk baru,‖ tutur pria yang telah menyelesaikan
studinya di Oregon State University, Amerika Serikat ini.
Joko Widodo (Jokowi), https://www.google.com. Mencanangkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia, dimana upaya tersebut dilakukan melalui pengembangan
ekonomi berbasis maritim guna terciptanya kesejahteraan. Selama ini, Indonesia
kehilangan banyak sekali peluang ekonomi. Lebih khusus, ide Poros Maritim ini
merupakan upaya dari pemerintahan Jokowi untuk meningkatkan konektivitas dan
keterjangkauan antarpulau di Indonesia. Tujuan akhir dari konektvitas ini adalah
pemerataan pembangunan ekonomi dan terciptanya keamanan maritim di Indonesia.
Gagasan Jokowi melalui Poros Maritim mencakup dua elemen dasar pembangunan, yaitu
sebagai sebuah doktrin dan sebagai strategi pembangunan nasional. Gagasan
komprehensif ini juga mencerminkan optimisme baru mengenai kebijakan arah masa
depan Indonesia (Sukma, 2014).

D. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.

Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,


menjelaskan tentang teknologi dan industry kemaritiman,
industry sektor manufaktur Kepri, potensi industry
kemaritiman Indonesia.

Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang


teknologi dan industry kemaritiman, industry sektor
manufaktur Kepri, potensi industry kemaritiman Indonesia.

Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan


teknologi dan industry kemaritiman, industry sektor
manufaktur Kepri, potensi industry kemaritiman Indonesia.

Study Ekonomi Maritim


113
BAB XII

PENGEMBANGAN SDM PESISIR MARITIM

A. PENDAHULUAN

Selain kita mengenal masyarakat yang tinggal di perkotaan, juga harus mengenal
masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dan laut. Masyarakat pesisir masih belum dapat
meninkmati sebagaimana masyarakat yang berdomisili di perkotaan. Keberadaan
mereka pada hal memiliki stasus yang sama untuk merasakan pembangunan yang ada di
seperti layaknya masyarakat lainnya.
Masyarakat yang berdomisili di kepualauan jauh dari pusat ibukotanya di akui
banyak mengalami kesulitan dan tidak mudah untuk disetarakan. Permasalahan yang
tidak pernah mereka fikirkan seperti yang difikirkan oleh kalangan akademisi,
mahasiswa, pemerintah terkait dengan; 1) Pendidikan, apakah tingkat pendidikan,
infrastruktur gedung sekolah, jumlah guru, buku pembelejaran, informasi teknologi
terkait system pembelajaran seperti yang di alami saat ini hamper seluruh pelosok tanah
air dengan dampak dari (Covid‘19). Seperti apa generasi masyarakat yang ada di pesisir
hari ini dan tumbuh hingga berumur 17 tahun nantinya. Pendidikan adalah setiap anak,
yang harus diberikan oleh Negara. 2) Kesejahteraan, kehidupan hari ini harus lebih baik
dari hari kemaren, satu orangpun di daerah manapun hari ini harus menjauhkan diri dari
yang namanya terkena penyakit busung lapar sebagai dampak dari ketidakcukupan gizi
di tengah kekayaan SDA di lingkungan dimana mereka tinggal, dan pemerintah harus
peduli dengan kesejahteraan rakyatnya. Keunggulan daerah, kelemahan masyarakat pada
daerah yang unggul, terpapar peluang yang harus diraih, sehingga tidak menjadi
ancaman sepuluh atau dua puluh tahun akan dating, karena lemahnya SDM yang kurang
diperhitungkan. 3) Kesehatan. Masyarakat membutuhkan pusat kesehatan terpadu,
dilengkapi dokter, ambulan, layaknya seperti masyarakat yang tinggal di kecamatan satu
wilayah di kota. Bayangkan jika ada pasien yang harus dilarikan menggunakan kapal laut
(Fery) dengan jarak tempuh 4 jam. Dan hal seperti itu dapat terjadi 4 - 6 orang dalam
satu bulan, seperti ibu melahirkan yang harus mendapat pertolongan. 5. Infrastruktur,
ketersediaan pelabuhan untuk kelancaran naik turunnya kebutuhan pokok, sandang
pangan dan papan setiap daerah di pedesaan pesisir laut, sudah menjadi kebutuhan. Alat
Study Ekonomi Maritim
114
transportasi dinas yang terkait langsung dengn tugas mereka menjadi prioritas dalam
melancarkan tugas dan tanggungjawab mereka, selain dari kelancaran transportasi untuk
arus barang kebutuhan pokok antar pulau, antara daerah. Listrik Desa, ketersediaan
media teknologi informasi hari ini menjadi penting untuk diberikan kepada daerah-
daerah yang belum memiliki akses informasi.
Menurut Mulyadi (2005) ada empat masalah pokok yang menjadi penyebab dari
kemiskinan, yaitu kurangnya kesempatan (lack of opportunity), rendahnya kemampuan
(low of capabilities), kurangnya jaminan (low level-security), dan keterbatasan hak-hak
sosial, ekonomi, dan politik sehingga menyebabkan kerentanan (vulnerability),
keterpurukan (voicelessness), dan ketidakberdayaan (powerlessness) dalam segala
bidang.
Ketika pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,
namun masyarakat pesisir, khususnya masyarakat nelayan justru hanya menjadi
penonton saja. Produksi hasil laut yang diperoleh nelayan sangatlah minim jika
dibandingkan potensi sumber daya laut yang berada di lingkungan sekitar nelayan
tersebut. Kebijakan tegas yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam
menindak ilegal fishing dan kejahatan laut lainnya ternyata belum cukup untuk
mengembalikan citra Indonesia sebagai masyarakat bahari dan maritim.
Paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan Presiden Jokowi baru-baru ini
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya
masyarakat nelayan. Namun, selain membuat kebijakan ekonomi, salah satu hal
mendasar yang harus segera dibenahi pemerintah adalah pendidikan masyarakat pesisir.
Tidak banyak perbedaan antara fasilitas yang harus diberikan oleh Negara kepada
masyarakat perkotaan dengan masyarakat yang tinggal di pesisir. Maka berikut buku ini
akan menjelaskan hal-hal terkait dengan pengembangan SDM Pesisir di Wilayah
khususnya Maritim Kepulauan Riau.

B. HAK MASYARAKAT PESISIR MARITIM


1) Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Study Ekonomi Maritim


115
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yakni:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan definisi di atas, kita menemukan 3 (tiga)
pokok pikiran utama yang terkandung di dalamnya, yaitu: (1) usaha sadar dan
terencana; (2) mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik aktif mengembangkan potensi dirinya; dan (3) memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berbagai metode, kurikulum, serta perubahan bidang study, sejalan dengan
bergantinya menteri oleh pemerintah dibuat sejalan semuanya baik yang harus
diterima oleh peserta didik di perkotaan maupun yang tinggal berdomisili di wilayah
terluar dan terdepan dalam buku ini disebutkan masyarakat pesisir. Lantas apa
perbedaan pada hasil (out put) nya?
Adalah pendidikan bercorak pada pengemgangan (developmental) dan humanis,
dimana setelah peserta didik diberikan ilmu kemudian dapat memahami atas apa
yang mereka ketahui dari belajar. Sehingga dengan lingkungan yang berbeda peserta
didik yang tinggal diperkotaan semua serba ada, dibandingkan dengan peserta didik
yang tinggal di pesisir laut yang serba terbatas. Sementara tujuan dan harapan (out
put) nya harus sama.
Perbedaan jelas-jelas ada, faktor ini realitas adanya. yaitu karena faktor
perbedaan yang ada yaitu; Suasana belajar, Proses belajar, Lingkungan pendidikan,
Teknologi pendukung, Fasilitas yang setara, SDM tendik dan tenaga kependidikan.
2) Ekonomi dan Kesejahteraan.
Kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan pendapatan di tengah masyarakat,
khususnya masyarakat pesisir menjadi fakta nyata dalam perkembangan
pembangunan Indonesia. Selama bertahun-tahun perekonomian makro kelihatan

Study Ekonomi Maritim


116
bertumbuh namun di balik pertumbuhan itu tersembunyi persoalan sensitif yang
dapat menimbulkan konflik horizontal dan vertikal di tengah bangsa.

Masyarakat sejahtera
adalah masyarakat yang memiliki kualitas
hidup yang baik, diukur antara lain
dari pemerataan dan keterjangkauan
pendidikan, pelayanan kesehatan dan
pemenuhan kebutuhan hidup baik primer
maupun sekunder (Gumelar, 1998).

Gambar : 52.12 Kondisi struktur pemukiman penduduk pesisir laut.


Sumber : https://www.google.com

Pemerintah pusat juga melalui program pemerintah daerah, sudah berusaha


untuk memenuhi standar dalam pembangunan sesuai peruntukannya, seperti
dibangunnya pelabuhan, namun disayangkan fungsi ekonomis dari daerah dimana
dibangun pelabuhan tidak berfungsi maksimal. Masih sedikitnya potensi daerah yang
belum dikelola secara maksimal, sehingga media transportasi dari dan ke masing-
masing tujuan pelabuhan hanya sebagai membawa orang atau penumpang. Potensi
seperti sayur-sayuran, ikan yang konon disebut melimpah, hasil pertanian tidak
mewarnai muatan kapal barang antar daerah tersebut.
Seharusnya pemerintah daerah lebih memperhatikan pembangunan wilayah
pesisir dari aspek produktivitas masyarakat sesuai dengan potensi daerah masing-
masing. Bantuan dari pemerintah jangan hanya sebatas bantuan namun harus diikuti
dengan pendidikan, pelatihan untuk meningkatkan sektor potensi daerah menjadi
sumber ekonomi.
Kebanyakan masyarakat pesisir Indonesia, masyarakat nelayan
masih belum mendapatkan nilai lebih dari potensi kekayaan sumber
daya didaerahnya, berkembangnya industri pariwisata oleh masyarakat belum dapat
memahami bahwa sektor tersebut sebagai peluang bagi mereka. Terintegrasinya antar
pulau karena dukungan moda transportasi semestinya peluang bagi masayakat
dimana terdapat pelabuhan untuk mengekploitasi potensi daerahnya menjadi sumber
ekonomi.

Study Ekonomi Maritim


117
3) Infra Struktur Pelabuhan Laut Antar Pulau
Pelabuhan sebagai infrastruktur transportasi laut mempunyai peran yang sangat
penting dan strategis, seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, bahwa ―Pelabuhan merupakan
tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai
tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang,
berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta
sebagai tempat perpindahan intra-dan antar moda transportasi”. Berdasarkan
pengertian tersebut, diketahui bahwa pelabuhan memiliki peranan penting dari segi
ekonomi, sosial, dan sistem transportasi.

Pulau Benan berbentuk seperti busur


kecil yang memanah ke arah Laut Cina
Selatan, berdekatan dengan Pulau
Katang, Pulau Nopong dan Pulau
Merodong mempunyai luas sekitar
190.625 Ha ( 1.906.250m2 ) dengan
panjang pulau 412.500m. memiliki satu
unit pelabuhan.

Gambar. 53.12 Pelabuhan Laut salah satu daerah pesisir Laut.


Sumber : Foto pribadi. (2020)
Pelabuhan ini baru berfungsi untuk menampung arus orang datang dan berangkat
dari dan ke Pulau Benan tersebut, sementara fungsi keluarnya hasil pertanian dan
perikanan masih sangat minim. Sehingga dapat dikatakan belum memiliki fungsi
ekonomis yang sebagaimana yang diharapkan. Luasnya lahan namun tidak
difungsikan sebagai lahan pertanian.
Pulau Benan merupakan destinasi wisata yang populer di kalangan wisatawan.
Sajian utama Pulau Benan, adalah wisata bahari. Pantai dengan pasir putih dan
lautnya biru yang jernih semakin eksotik oleh rindang dan liuknya ratusan batang
bohon kelapa yang ditiup angin. Dengan ketenangan yang dimiliki pantai pulau
benan sangat cocok untuk menyegarkan pikiran. Ketenangan pantai dan
kecantikannya nan eksotis, menjadikan suasana pantai ini terasa tenang dan damai.

Study Ekonomi Maritim


118
4) Transportasi Umum dan Wisata
Wilayah Kepulauan Riau memiliki pulau sebanyak 2.408 pulau, yang terdiri dari;
(a) pulau berpenghuni sebanyak 366 pulau, (b) pulau belum berpenghuni sebanyak
2.402 pulau, (c) pulau terdepan sebanyak 52 pulau, dan (d) pulau terluar sebanyak 19
pulau berdasarkan Perpres No. 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau
Kecil Terluar. (DPR RI, 2007).
Kondisi geografis Provinsi Kepulauan Riau yang berupa kepulauan dan sebagian
besar wilayahnya yang terdiri dari lautan membuat transportasi laut memiliki peranan
penting untuk menghubungkan antara pulau yang satu dengan yang lain. Namun,
kondisi pelayanan transportasi laut yang belum optimal membuat sebagian pulau-
pulau di wilayah Kepulauan Riau menjadi daerah yang terpencil atau terisolir
(Kompas, 2014).

Speed ini hanya berfungsi untuk


angkutan penumpang dari dan
Kabupaten Lingga yang mampir atau
singga menurunkan penumpang ke
beberapa pelabuhan kecil lainnya.

Gambar : 54.12 Salah satu alat tranportasi antar pulau.


Sumber : Foto pribadi (2020)

Selain itu, kurangnya konektivitas antar pulau yang disebabkan oleh minimnya
sarana dan prasarana transportasi laut menyebabkan terhambatnya distribusi arus
barang dan orang, serta pemerataan hasil-hasil pembangunan. Oleh karena itu,
merupakan hal yang penting untuk melakukan penelitian tentang ―Kebutuhan
Angkutan Laut Yang Menghubungkan Pulau-Pulau Terpencil di Wilayah Kepulauan
Riau‖, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat aksesibilitas antar pulau-pulau yang
terpencil di Provinsi Kepulauan Riau dan tersusunnya konsep peningkatan pelayanan
angkutan laut.
Sangat di sayangkan jika ada daerah yang memiliki destinasi wisata, namun tidak
memiliki moda transportasi untuk angkutan wisata pada tujuan yang diinginkan.
Seperti untuk tujuan wisata ke Pulau Benan, belum ada pihak swasta atau pemerintah
yang benar-benar menggairahkan sektor pariwisata melalui jasa transprotasi.
Study Ekonomi Maritim
119
Sementara publikasi potensi wisata daerah tersebut sudah terkenal sampai ke AS,
Honggaria, dan lain-lainnya.

C. KEBUDAYAAN
Setiap kebudayaan dan masyarakat di dunia, tidak terkecuali kebudayaan dan
masyarakat maritim, cepat atau lambat pasti mengalami dinamika / perkembangan.
Dinamika tersebut meliputi wujud-wujud teknologi dan benda/karya, perilaku dan
kelembagaan, sistem-sistem budaya kognitif/mental, etos/sikap kepribadian. Menjadi
kenyataan pula bahwa biasanya dalam dinamika ada tradisi bertahan (continuety), ada
elemen-elemen dan tatanan inti (struktur elementer) bertahan, yang dalam banyak hal
justru ditopang oleh atau menopang proses dinamika itu sendiri. Proses dinamika dan
bertahannya tradisi akan mempengaruhi situasi dan kondisi sosial ekonomi serta
lingkungan sumberdaya alam dimanfaatkannya.

Bedanya masyarakat yang tinggal di daratan jika


ingin mendapatkan ikan, mereka turun ke sungai
membawa Jala. Namun masyarakat yang tinggal di
pesisir laut menggunana jaring atau pukat untuk
mendapatkan ikan.

Gambar : 55.12 Ilustri teknik penangkapan ikan laut.


Sumber : https://www.google.com

Sementara itu World Bank (Bank Dunia) mencatat, indeks sumber daya manusia
(Human Capital Index/HCI) Indonesia sebesar 0,53 atau peringkat ke-87 dari 157
negara. Berdasarkan laporan HCI Bank Dunia yang diluncurkan dalam Pertemuan
Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia skor suatu negara mengartikan
potensi ekonomi dari negara tersebut. "HCI Indonesia yang 0,53 mengindikasikan
pemerintah perlu meningkatkan investasi yang efektif untuk meningkatkan kualitas SDM
melalui kesehatan dan pendidikan demi daya saing ekonomi Indonesia di masa
mendatang," tulis laporan tersebut. HCI tertinggi dipegang oleh Singapura, dengan nilai
HCI sebesar 0,88. Disusul oleh Jepang dan Korea Selatan dengan HCI masing-masing
Study Ekonomi Maritim
120
0,84. Sementara itu, empat negara dengan pendapatan menengah di kawasan ASEAN
lainnya, yakni Malaysia 0,62; Filipina 0,55; Thailand 0,60; dan Vietnam 0,67. Peringkat
Indonesia sendiri masih lebih baik dibandingkan dengan negara Kamboja, dengan HCI
0,49; Bangladesh 0,47; hingga Chad dengan nilai HCI terendah sebesar.
Misalnya skalanya 0,5, artinya individu dan negara itu kehilangan setengah
potensi ekonomi di masa mendatang. Bank Dunia dalam hal ini mengukur HCI
berdasarkan tingkat pendapatan dari 157 negara, yang menunjukkan 56% anak-anak
yang lahir hari ini di seluruh dunia akan kehilangan lebih dari setengah potensi
pendapatan seumur hidup mereka.
Hal ini disebabkan karena pemerintah mereka saat ini belum melakukan investasi
yang efektif untuk memastikan populasi yang sehat, berpendidikan, dan tangguh dan siap
untuk tempat kerja di masa depan.

D. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.

Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,


menjelaskan tentang pengembangan SDM pesisir maritim,
hak masyarakat pesisir maritim, kebudayaan.
Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang
pengembangan SDM pesisir maritim, hak masyarakat pesisir
maritim, kebudayaan.

Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan


pengembangan SDM pesisir maritim, hak masyarakat pesisir
maritim, kebudayaan sector maritim.

Study Ekonomi Maritim


121
BAB XIII

PERTAHANAN DAN KEAMANAN MARITIM

A. PENDAHULUAN

Pancasila sebagai Landasan Idiil. Pertahanan Laut Nusantara harus dilandasi oleh
nilai-nilai Pancasila sebagai Landasan Idiil, artinya, penyelenggaraan Pertahanan Laut
Nusantara harus memperhatikan pandangan hidup bangsa Indonesia, tentang perang dan
damai, serta pertahanan negara meliputi.
Pandangan Bangsa Indonesia tentang damai dan perang. Bangsa Indonesia cinta
damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan. Untuk
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan tersebut, bangsa Indonesia rela
mengorbankan jiwa dan raganya. Bagi bangsa Indonesia perang adalah jalan
terakhir yang terpaksa harus ditempuh apabila semua usaha penyelesaian damai
gagal. Perang hanya dilakukan dalam keadaan terpaksa guna mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan negara serta tujuan nasional.
Pandangan Bangsa Indonesia tentang Pertahanan Negara. Bagi bangsa Indonesia,
Pertahanan Negara merupakan upaya untuk mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan wilayah, serta terpeliharanya keamanan
nasional dan terciptanya tujuan nasional.
UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusional. Pertahanan Laut Nusantara harus
berpedoman kepada amanat Pembukaan dan Pasal-pasal UndangUndang Dasar
1945.
Wawasan Nusantara sebagai Landasan Visional. Pertahanan Laut Nusantara
disusun dengan mengacu kepada enam konsep Wawasan Nusantara, yaitu:
konsep Pengembangan Industri Maritim dalam Rangka Menunjang Sishanneg di
Laut 19 persatuan dan kesatuan, Bhinneka Tunggal Ika, kebangsaan, negara
kebangsaan, negara kepulauan dan geopolitik.

Study Ekonomi Maritim


122
B. KONSEP GEOPOLITIK

Pertahanan Laut Nusantara harus memperhatikan konsep geopolitik, artinya,


Pertahanan Laut Nusantara harus mempertimbangkan tiga elemen Geopolitik Indonesia,
yaitu:
1. Posisi strategis Indonesia diantara dua kawasan besar dunia (Samudera Hindia
dan Pasifik). Posisi tersebut, pada satu sisi menempatkan Indonesia sebagai
negara yang memegang peran cukup penting di kawasan regional Asia Tenggara,
sekaligus sangat rawan terhadap masuknya kepentingan-kepentingan asing yang
akan menggeser kepentingan nasional, sehingga mengandung potensi ancaman
laten yang bisa masuk dari berbagai arah lewat laut. Sedangkan pada sisi yang
lain, Indonesia digunakan sebagai jalur penghubung terdekat antar. negara-negara
di kedua kawasan tersebut, sehingga memperoleh beberapa keuntungan strategis
bagi pertahanan negara di laut apabila peluang tersebut dimanfaatkan dengan
baik.
2. Geografi Indonesia berbentuk kepulauan. Dengan konstelasi geografi seperti ini,
maka Indonesia terbuka dari berbagai akses yang dapat mempengaruhi kondisi
stabilitas keamanan negara. Konstelasi tersebut merupakan hambatan atau
tantangan yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun suatu konsep pertahanan
negara di laut.
3. Perairan yurisdiksi nasional. Luas perairan yang menempati dua pertiga wilayah
nasional mengandung sumberdaya alam yang Pengembangan Industri Maritim
dalam Rangka Menunjang Sishanneg di Laut 21 sangat potensia l, sehingga dapat
mengundang minat bangsa-bangsa lain untuk memanfaatkan secara ilegal. Hal ini
akan menjadi sumber konflik yang perlu diwaspadai.
4. Ketahanan Nasional sebagai Landasan Konsepsional. Pertahanan Laut Nusantara
harus berpedoman kepada empat asas Ketahanan Nasional yaitu: asas
kesejahteraan dan keamanan, asas komprehensif integral atau menyeluruh
terpadu, asas mawas ke dalam dan ke luar serta asas kekeluargaan.
Asas kesejahteraan dan keamanan, berarti bahwa dalam penyelenggaraan
Pertahanan Laut Nusantara aspek kesejahteraan dan keamanan harus
ditempatkan secara berdampingan, seimbang, selaras dan serasi.

Study Ekonomi Maritim


123
Asas komprehensif integral, berarti bahwa Pertahanan Laut Nusantara harus
mempertimbangkan berbagai aspek kehidupan bangsa (ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan) secara komprehensif dan
integral.
Asas mawas ke dalam dan ke luar. Mawas ke dalam, berarti Pertahanan Laut
Nusantara ditujukan untuk mencegah dan meniadakan berbagai bentuk
ancaman dari dalam negeri. Sedangkan mawas ke luar, berarti Pertahanan
Laut Nusantara ditujukan untuk mengantisipasi dan menghadapi berbagai
bentuk ancaman dari luar. Di samping itu, Pertahanan Laut Nusantara perlu
ditopang oleh kekuatan nasional yang handal agar memiliki daya tangkal dan
daya tawar yang tinggi terhadap bangsa-bangsa lain guna menjamin
kepentingan nasional.
Asas kekeluargaan, berarti bahwa Pertahanan Laut Nusantara merupakan
tanggung jawab bersama segenap komponen bangsa. Oleh karena itu,
penyelenggaraannya harus melibatkan segenap komponen bangsa, dilandasi oleh nilai-
nilai kebersamaan dan gotong royong secara proporsional sesuai bidang masing-masing.
https://www.google.com

C. KEAMANAN MARITIM INDONESIA

Dalam lima tahun terakhir, penangkapan ikan ilegal, yang difasilitasi oleh kerja paksa
di atas kapal dan hubungannya dengan kejahatan terorganisir transnasional, telah muncul
sebagai prioritas dalam agenda global. Peningkatan keterpaparan melalui penelitian dan
perhatian media telah meningkatkan kewaspadaan global tidak hanya terhadap dampak
langsung kejahatan tersebut pada ekonomi di kawasan itu, tetapi juga terhadap
interkoneksi antara kejahatan maritim dan kesehatan seluruh masyarakat.
Gangguan keamana perairan Indoensia lebih pada pelanggaran perbatasan antar
negara dengan motif ekonomi yaitu melakukan pencurian ikan bagian dari wilayah
NKRI, oleh pemerintah RI saat ini hukuman terhadap pelanggaran tersebut adalah
dengan cara ―Penengelaman kapal‖. Yang merupakan salah satu kebijakan yang diambil
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk mengatasi masalah illegal fishing
atau pencurian ikan.

Study Ekonomi Maritim


124
Data Satuan Tugas Illegal Fishing dibawah menteri Kemaritiman ibu Susi Puji
Astuti, menunjukkan sejak menjabat masa pemerintahan Presiden Joko Widodo periode
pertama sebanyak 363 kapal yang mencuri ikan di wilayah Indonesia ditenggelamkan.
Kapal Vietnam merupakan kapal yang paling banyak ditenggelamkan yaitu 190 kapal,
disusul kapal Filipina (76 kapal), kapal Malaysia (50 kapal) dan kapal Thailand (21
kapal).

Gambar : 56.13. Penenggelaman kapal asing karena illegal fishing


Sumber : https://www.google.com

Perairan Indonesia merupakan wilayah yang mudah dimasukkan oleh nelayan


asing untuk melancarkan aksi pencurian ikan. Berbeda dengan Negara lainnya kejahatan
di laut adalah perompak, seperti yang pernah terjadi di Somalia 786 kasus penyerangan
terhadap kapal-kapal yang melewati wilayah tersebut. Sementara di Indoensia pernah
terjadi kejahatan melakukan perompak sebanyak 129 serangan,
Dalam empat tahun berikutnya, data Biro Maritim Internasional mengungkapkan
pembalikan tren ini. Ada peningkatan tiga kali lipat dalam jumlah pembajakan Indonesia
menjadi 395 serangan dalam setahun; sementara itu, serangan Somalia menurun menjadi
101 serangan. Parahnya, para perompak Indonesia mengadopsi modus operandi
perompak Somalia, menembak kapal yang sedang melaju, membajak dan menyandera
untuk mendapatkan uang tebusan, daripada menaiki kapal yang sedang dilabuhkan atau
dijangkarkan dan mencuri uang, perbekalan, dan kargo portabel dengan todongan pisau.
Dengan tidak adanya kapal angkatan laut yang menjaga dari pembajakan di Asia

Study Ekonomi Maritim


125
Tenggara, perompak yang memanfaatkan kesempatan ini tampaknya mampu menjarah
dengan bebasnya.
Bukan hanya Indoensia, tapi Kejahatan maritim merajalela di kawasan Indo-
Asia-Pasifik dan mengacaukan perdagangan global yang melewati kawasan tersebut.
Kejahatan tidak hanya memengaruhi negara-negara di kawasan, tetapi juga negara-
negara yang menerima barang dari kawasan itu dalam bentuk kargo. Kabarnya, penjahat
maritim yang beroperasi di kawasan melakukan penangkapan ikan ilegal, tidak
dilaporkan, dan tidak diregulasi melakukan pembajakan; memperdagangkan narkoba;
dan menyelundupkan orang untuk kerja paksa dan kerja gratis.
Kejahatan transnasional ini menarik sindikat kriminal yang melakukan kejahatan
berskala lebih kecil untuk mendanai pemindahan narkoba gelap menuju Australia,
Selandia Baru, Jepang, dan Amerika Serikat. Pihak berwenang mencegat obat-obatan
terlarang dalam jumlah besar yang transit di kawasan Indo-Asia-Pasifik setiap tahunnya.
Kantor PBB untuk Obat-obatan dan Kejahatan memperkirakan bahwa Asia Timur dan
Asia Tenggara merupakan pasar stimulan jenis amfetamin terbesar di dunia.
Perdagangan metamfetamin (sabu-sabu) dan heroin di kawasan ini sendiri menghasilkan
lebih dari 552,93 triliun rupiah (42 miliar dolar A.S.) per tahun, demikian menurut data
UNODC. Selagi rute perdagangan laut yang luas memberikan kesempatan untuk
melakukan kejahatan ini, korupsi pejabat dan lemahnya kerangka kerja hukum
memungkinkan penjahat untuk merongrong kontrol regulasi. Artikel ini memberikan
gambaran umum tentang kejahatan maritim yang terjadi di kawasan Indo-Asia-Pasifik,
menjelaskan kerangka kerja hukum dan peraturan yang ada, dan menawarkan beberapa
solusi praktik terbaik untuk meningkatkan keamanan pangan dan orang-orang dalam
kawasan itu.
Menurut Budiman (2016), Majalah Info ingkat Pemerintahan Dalam Negeri. Vol.
VIII, No. 21/I/P3DI/November/2016 Setidaknya ada 4 (empat) potret masalah keamanan
laut di Indonesia, sebagaimana diungkapkan Laksdya TNI Dr. Desi Albert Mamahit,
M.Sc., yaitu kecenderungan keamanan laut, disparitas pembangunan kelautan, regulasi
dan kelembagaan, serta infrastruktur pertahanan dan keamanan. Terkait dengan masalah
kecenderung keamanan laut, hingga saat ini masih marak terjadi aktivitas pencurian ikan
(illegal fishing) dan sumber daya alam lainnya yang dapat mengancam kehidupan sosial
ekonomi masyarakat.

Study Ekonomi Maritim


126
Selain masalah pencurian sumber daya alam, juga diperparah dengan masih
terdapatnya sejumlah kekerasan di laut berupa pembajakan, perompakan, dan sabotase.
Tindak kekerasan yang terjadi di perairan Indonesia mengalami tren kenaikan,
setidaknya kondisi itulah yang ditemukan oleh International Maritime Bureau (IMB) di
Malaysia. Akibat dari kondisi tersebut, kerugian Indonesia sebagai akibat dari praktik
illegal fishing sebesar Rp 30 triliun/tahun.

D. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.

Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,


menjelaskan tentang pertahanan dan keamanan maritm,
konsep geo politik, keamanan maritim Indonesia.

Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang


pertahanan dan keamanan maritm, konsep geo politik,
keamanan maritim Indonesia.

Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan


pertahanan dan keamanan maritm, konsep geo politik,
keamanan maritim Indonesia.

Study Ekonomi Maritim


127
BAB XIV
TEKNOLOGI DAN KONEKTIVITAS KEMARITIMAN

A. PEDAHULUAN

Konektivitas di wilayah daratan tidak diragukan lagi walaupun masih ada


beberapa daerah yang belum sempurna. Namun untuk konektivitas bagi masyarakat yang
tinggal di wilayah maritime masih mengalami banyak kendala. Saat ini sebagai tuntutan
pembangunan yang berkeadilan pemerintah terus menerus berusaha untuk dapat
menjadikan wilayah daerah terluar dan terdepan menikmati hal yang sama dengan
masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan menghubungkan baik melalui jalur
transportasi Udara, Darat, Laut dan Nirkabel atau jaringan telpon, internet, what Saap, Fb
dan lain sebagainya.
Dilansir The Next Web, Selasa (24/4/2018), hasilnya ditemukan Indonesia ada di
dalam daftar pengguna paling banyak yang memakai media sosial Facebook dan Twitter.
Berikut data lima besar pengguna media sosial terkenal dari seluruh dunia per April
2018. Jumlah pengguna Facebook:

India 270
jt

Mexico
AS 240 jt
85 jt
Pengguna
FB

Brazil 130 Indonesia


jt 140 jt

Gambar : 57.14. Data pengguna Medsos


Sumber : The Next Web, (2018)

Study Ekonomi Maritim


128
Dalam skala negara, Indonesia ada di nomor tiga, sementara dalam skala kota,
Jakarta adalah kota terbesar nomor dua di dunia yang memakai Facebook. Tercatat ada
20 juta orang memakai Facebook di Jakarta.
Meski penduduk Jakarta hanya 10 juta, tetapi mungkin angka 20 juta akibat
adanya warga kota sekitar Jakarta yang sehari-hari beraktivitas di ibukota. Sekadar
informasi, kota dengan pengguna Facebook tertinggi adalah Bangkok dengan 25 juta
pengguna. Berikutnya adalah jumlah pengguna Instagram:

India 59
jt
Brazil 61 Indonesia
jt 56 jt

Pengguna Turki 34
AS 120 jt Instagram jt

Gambar : 58.14 Data Negara pengguna instagram.


Sumber : The Next Web, (2018)
Jumlah penggunaan media social ini bukan hanya jumlah pengguna, namun juga
diharapkan kepada pemerintah melakukan identifikasi terahdap tingkat pemerataan pada
setiap daerah sampai ke daerah terlaur dan terdepan.
Negara, dalam hal ini pemerintah memiliki kewajiban mengelola komunikasi
dengan publiknya. Hal ini menjadi sangat penting di pemerintahan yang modern sebab
pengelolaan komunikasi dengan publik adalah salah satu indikator kesuksesan
pengelolaan pemerintahan. Komunikasi yang dilakukan dengan publik merupakan
bagian dari komunikasi politik pemerintah. Komunikasi tersebut dikatakan sebagai
komunikasi politik pemerintah sebab di pemerintahan yang modern kini, otoritas politik
tidak lagi hanya terkait dengan hubungan subordinasi kontrol satu arah saja. Otoritas
politik berkaitan juga dengan satu set jaringan komunikasi politik, dimana lembaga dan

Study Ekonomi Maritim


129
individu saling bertautan dalam beberapa hubungan timbal balik dan saling
ketergantungan.

B. MEDSOS DI SEKTOR KEMARITIMAN

Caleb T. Carr dan Rebecca A. Hayes (2015) Media sosial adalah media berbasis
internet yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan menampilkan diri, baik
secara langsung maupun tertunda, dengan jangkauan yang luas dan luas yang tidak dapat
diubah dari konten yang dibuat pengguna dan persepsi interaksi dengan orang lain.
Dampak penggunaan media social bagi seluruh masyarakat sangat tergantung
pada kemanfaatannya, jika digunakan untuk pendidikan, dan karakter maka memiliki
nilai unggul karena lebih banyak mendapat informasi, pendidikan, dan karakter yang
dapat di seleksi mana yang perlu di gunakan dan mana yang harus ditinggalkan. Hari ini
pengelola pusat-pusat bisnis sektor jasa seperti transportasi, pengelola destinasi
pariwisata tidak mungkin mendapatkan manfaat apa-apa yang investasi yang
dikeluarkan, karena tidak ada satu orang calon pengguna jasa tersebut yang daapt
mengetahui bahwa tersedia transportasi atau destinasi wisata yang hebat dan memukau di
dekatnya. Media social mampu mengantarkan bisnis tanpa harus berbiaya besar dalam
memasarkan baran atau jasa, membangun teknologi, mendapatkan material handling,
untuk menyelesaikan tugas pokok dan tugas tambahan setiap aktivitas manusia. Hari ini
ketinggalan handphone di rumah sendiri, ketiga bepergian keluar kota sedihnya minta
ampun.
Setelah memahami pengertian media sosial dan cirri-ciri media sosial, tentunya
kita juga perlu tahu apa fungsi dari media sosial. Berikut ini adalah beberapa fungsi
media sosial secara umum:
 Memperluas interaksi sosial menggunakan internet dan situs web.
 Menciptakan komunikasi diologis di antara banyak audiensi (many to many).
 Melakuakan transformasi manusia yang dulunya pengguna konten isi pesan
menjadi pesan itu sendiri.
 Bangun personal branding untuk wirausahawan atau tokoh masyarakat.
 Sebagai media komunikasi antara pengusaha dan tokoh masyarakat dengan
pengguna media sosial lainnya.

Study Ekonomi Maritim


130
Sementara bagi pemerintah dalam tujuan pembangunan berkeadilan media sosial
dalam artian sempit sebagai konektivitas antara pelaksanaan tugas pemerintah pusat
dengan pemerintah ditingkat Provinsi, ke tingakt Kabupaten/Kota, ke tingkat Kecamatan,
dank e tingkat Kelurahan atau Desa. Dalam rangka efektivitas pelaksanaan sesuai tugas
pokok dan fungsinya. Maka komunikasi melalui media sosial saat ini tidak hanya untuk
masyarakat yang tinggal di wilayah daratan, dan perbukitan atau perkotaan. Namun juga
untuk masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah pesisir dan mereka yang
melaksanakan aktivitas di wilayah laut atau maritim, wilayah terluar dan terdepan.
Salah satunya adalah mendorong percepatan pencapaia Visi dan Misi
Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sehubungan rancangan konektivitas darat
dan laut salah satunya ketersediaan alat / media komuniaksi.

Gambar : 59.14 Jenis Uplikasi Medsos


Sumber : https://www.google.com

Untuk mendukung konektivitas kelautan, pemerintah Indonesia telah


mengembangkan infrastruktur dan sumber daya kelautannya. Saat ini Indonesia memiliki
2.132 pelabuhan dan terminal yang dikelola oleh 287 administrasi pelabuhan. Pelabuhan
yang terbuka untuk perdagangan internasional berjumlah 141 pelabuhan, dengan jumlah
kapal yang terdaftar sebanyak 14.181 kapal dengan total kapasitas 20.825.038 Gross
Tons. Sebanyak 500.000 pelaut yang melayani perusahaan pengiriman baik domestik

Study Ekonomi Maritim


131
maupun internasional setiap harinya. Lima markas penjaga pantai, dan 250 galangan
kapal untuk membangun segala macam produk kapal dalam negeri.

C. PENGEMBANGAN MEDSOS PADA SEKTOR MARITIM

Setelah fasilias infrastruktur pelabuhan, pemerintah juga telah meluncurkan


INAPORTNET, Indonesia telah meningkatkan standar pelayanan pada pelabuhan-
pelabuhannya. INAPORTNET merupakan sistem pelayanan berbasis web internet
tunggal yang mengintegrasikan sistem informasi pelabuhan standar. Sistem ini
digunakan untuk melayani kapal-kapal dan barang-barang dari perusahaan atau agen
terkait dan pemangku kepentingan terkait di pelabuhan. Hal ini dilakukan untuk
mendukung dan melengkapi pengembangan infrastruktur dan konektivitas. Aplikasi
jaringan INAPORTNET saat ini sudah diintegrasikan dengan sistem Indonesian National
Single Window (INSW) dan didukung oleh sistem pendukung yang baik dan terintegrasi.
Kehadiran era teknologi membuka perspektif baru mengenai pentingnya
kolaborasi untuk menyelesaikan masalah yang kompleks. Sejumlah kekuatan teknologi
4.0 sepatutnya dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan dan
berkeadilan. Konsep Agro-Maritim 4.0 hadir untuk mengatasi masalah-masalah
diskonektivitas pembangunan agro-maritim, degradasi lingkungan dan sumber daya
alam, rendahnya kesejahteraan masyarakat, kerawanan pangan, rendahnya kontribusi
sektor agro-maritim terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pembangunan
antarwilayah di Indonesia. Agro-Maritim 4.0 mengintegrasikan pengelolaan wilayah
darat dan laut secara inklusif yang melibatkan sistem sosial, ekonomi, dan ekologi yang
kompleks. Integrasi ini diwujudkan melalui pendekatan utama yaitu transdisiplin,
konektivitas wilayah ekologis (ecoregion-connectivity), terintegrasi dan partisipatif
(integrated-particitipatory). Agro-Maritim 4.0 menegaskan bahwa seluruh disiplin ilmu
sama berperan penting dalam penyelesaian isu Agro-Maritim yang kompleks. Dengan
mengusung Creating Value sebagai ciri utama, maka teknologi Agro-Maritim 4.0 tidak
semata melibatkan satu disiplin keilmuan saja tetapi melibatkan berbagai disiplin ilmu.
Penerapan konsep Agro-Maritim 4.0 dikutip dari Sambutan Rektor IPB, saat
Wisuda Sarjana, Ipb.ac.id. kosnep Agro-Maritim 4.0 mensyaratkan sejumlah ciri SDM
untuk mencapai tujuannya. Generasi milenial sebagai agent of change diharapkan

Study Ekonomi Maritim


132
mampu mendiseminasikan inovasi agro-maritim 4.0 secara inklusif dan menyentuh
komunitas. Dalam hal ini, lulusan IPB harus terus mengasah diri untuk memiliki ciri
SDM 4.0 yaitu memiliki keterampilan kunci dalam karir dan hidup, memiliki
keterampilan mengelola informasi, media, dan teknologi, memiliki keterampilan belajar
dan berinovasi dan mampu menerapkan keterampilan komunikasi yang efektif.
Sementara bagian unit pelayanan BMKG, Menyikapi tahun 2019 sebagai tahun
penuntasan Renstra BMKG, berupaya meningkatkan operasional dengan fokus untuk
pemeliharaan dan kalibrasi peralatan non operasional sesuai tugas pokok dan fungsi
BMKG, dan dalam rangka memberikan lompatan 4.0 BMKG akan melanjutkan
pembangunan Big data, crowd sourching, Artificial Intelegence dan IoT, kata Untung
Merdijanto.
Masyarakat di berbagai sektor di belahan dunia manapun saat ini sedang
mempersiapkan diri atas kedatangan Revolusi Industri 4.0. Persiapan itu meliputi
aktivitas untuk penyesuaian dan mengatur strategi. Sebab, hadirnya era revolusi industri
4.0 akan memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat di berbagai sektor.
Perubahan itu dapat dilihat pada cara kerja, pola pikir, sistem digital yang diaplikasikan,
kecepatan mendapatkan hasil berkualitas, dan sebagainya. Maka, kehadirannya harus
dijawab dengan kesiapan sumber daya manusia untuk unggul pada berbagai sektor.
Orientasi pada hasil dan berdampak merupakan output yang diharapkan di era ini.
Cara kerja juga harus berubah. Jika tidak, tentu akan mengalami ketinggalan dan tidak
mampu bersaing dalam menampilkan yang terbaik. Revolusi Industri 4.0 memang
memberikan tantangan menarik sekaligus memberikan peluang untuk menciptakan cara
baru, sistem baru, dan budaya baru dalam kehidupan. Cara kerja ala 4.0 harus dikelola
dengan baik dan mampu menghasilkan output yang diinginkan sesuai perencanaan yang
dibuat. Dampak kehadiran Revolusi Industri 4.0 akan tampak jelas pada sektor industri
maritim.
Sektor industri maritim saat ini sedang menata diri masuk pada Revolusi Industri
4.0 Kesiapan industri maritim dalam menata sumber daya manusia dan infrastruktur
teknologi informasi tampak di beberapa titik di negeri ini. Bentuk kesiapan inilah yang
akan memengaruhi kekuatan persaingan di era global. Bagi yang tidak siap, maka jelas
akan berdampak negatif terhadap keberlangsungan industri tersebut.

Study Ekonomi Maritim


133
D. PENUTUP

Tujuan Umum Pembaca khususnya mahasiswa mengetahui secara umum tentang


materi Study Ekonomi Maritim.

Tujuan Khusus Mahasiswa mengetahui, memahami, menganalisa,


menjelaskan tentang teknologi konektivitas maritim,medsos di
sektor kemaritiman. Pengembangan medsos pada sektor
kemaritiman,

Mahasiswa membuat tugas harian, artikel, penelitian tentang


teknologi konektivitas maritim,medsos di sektor kemaritiman.
Pengembangan medsos pada sektor kemaritiman,

Mahasiswa mampu menguasai potensi maritim berdasarkan


teknologi konektivitas maritim,medsos di sektor kemaritiman.
Pengembangan medsos pada sektor kemaritiman,

Study Ekonomi Maritim


134
DAFTAR PUSTAKA

Adam Smith (1776). ―An Inquiry into the Nature of Causes of the Wealth of Nations‖
dalam Mark Skusen (2005); Sang Maestro Teori-teori Ekonomi Modern, Jakarta
Prenada
Adnan Hakim (2010). Karakteristik Kewirausahaan, Lingkungan Bisnis dan Kapablitas
Organisasi : Pengaruh tehadap Strategi Bisnis dan Kinerja Usaha (Kajian pada
Koperasi di Sulawesi Tenggara). Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 8, Februari
2010
Anton Satyo-Hendriatmo, Giyanti 1775; Perang Perebutan Mahkota III dan
Terpecahnya Kerajaan Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta, (Jakarta CS
Boox, 2006, hlm,6.
Anonim. 2004. Strategi pengembangan potensi rumput laut nasional untuk mendukung
usaha pembudidayaan dan pengolahan hasil rumput laut. Makalah disampaikan
pada Forum Rumput Laut Nasional. Mataram-NTB, 29 Juni—1 Juli 2004.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
Apt, Benjamin. "Mahan's Forebears: The Debate over Maritime Strategy, 1868 1883."
BPS Pusat (April : 2019), Perkembangan Ekspor Teripang Indonesia.
Budiman Ahmad; Majalah Info ingkat Pemerintahan Dalam Negeri. Vol. VIII, No.
21/I/P3DI/November/2016
Carlos, C. 2011. Konsep dan Definisi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Kelautan.
http://carolinacarlos.mhs.upnyk.ac.id/pesisir/konsepdandefinisipengelolaanwil
ayahpesisirdankelautan. Di akses tanggal 18 Oktober 2018.
Christianto, Edward (2013). Faktor yang Mempengaruhi Volume Impor Beras di
Indonesia, Jurnal JIBEKA Volume 7 No 2 Agustus 2013 : 38 – 48
Ricardo, David. 1817. Principles of Political Economy and Taxation.
Dahuri, Rokhmin., J. Rais, S. Putra Ginting dan M.J Sitepu. (2013). Pengelolaan Sumber
Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Kelautan Dan Perikanan, Perumusan Kebijakan Strategi Pengamanan
Wilayah Nasional, Http://Www.Dekin.Kkp.Go.Id/Dewan_Kelautan/Files/
/9991201110110842283,67814412087676253781357614798lap.Pengamana
nwilayahnasional.Pdf (Diakses 12 November 2015).
Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Bappenas. 2015. Prakarsa Strategis Optimalisasi
Pemanfaatan Potensi Kelautan menuju Terwujudnya Indonesia sebagai Poros
Maritim. Bappenas. Jakarta
Derakhshan Z, et.al 2013. Adsorption of Methylene Blue Dye from Aqueous Solutions By
Modified Pumice Stone: Kinetics and Equilibirum Studies. Health Scope. Vol 2,
No. 3 pp 136-144
Dwiponggo, 1983. Pengkajian Sumberdaya Perikanan Laut Indonesia, Laporan
Penelitian Perikanan Laut-Nomor 2 Jakarta.
Dwi dan Subekti, Perspective, Vol. 2, No. 1 (Januari-Juni 2017): 51-63 55
Exploring the Prospect for Emerging Ocean Industries to (2030
FAPERIKA UR, 2011 – bpspl padang. kkp.go.id berjudul, ―Pemanfaatan Komopen
Study Ekonomi Maritim
135
Bioaktif Dalam Bidang Kesehatan
Gulland. 1982. Manual of methods for fish stock assesment part I. Fish Population
Analysis. FAO Rome
Keputusan Dirjen Bea Cukai Nomor Kep.07/BC/2019 tertanggal 01 Februari 2019,
berisikan bahwa, ―Pengiriman paket/barang keluar dari Batam diperlakukan sama
seperti kiriman Incoming Internasional
Hakim, Lukmanul.2010. Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework
Codeigniter.Yogyakarta : Lokomedia.
Hall, Kenneth R. (1985) Maritime Trade and State development in Early Southeast Asia.
Honolulu, University of Hawaii Press
Carr, Caleb T., & Hayes, Rebecca A. 2015. Social Media: Definin, Developing,.
Hidayat A. Edy, (2009). ―Referensi Kepelabuhanan Edisi II Seri 05 dan 06
Pengoperasian Pelabuhan‖, Jakarta.
Jinchen, Tian. 2016. ’One Belt and One Road’: Connecting China and the world.
Joseph S. Nye Jr. 2004. ‚Today, It's a Question of Whose Story Wins‛. Los Angeles
Times. http://articles.latimes.com/2004/jul/21/opinion /oe-nye21 Diunduh 20
September, 2018.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2016 : 998), Pengertian Navigasi.
Kbbi.web.id/laut, Pengertian Laut.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. 2015 Peraturan Presiden No 2/2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015 2019 Buku I. Jakarta.
Ir Arif RahmanMT,(2016) https://www.voaindonesia.com/a/kongres-maritim-indonesia-I
Liputan Khusus majalah Tempo, Proyek Sunyi Panas Bumi‖, 24 Maret 2013;
Mas‘ud, Masdar. 2008. ―Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dan
Hubungannya Terhadap Nilai Perusahaan.” Manajemen dan Bisnis, vol. 7 no. 1.
Universitas Muslim Indonesia.
Membedah Gagasan A.T Mahan Tentang Sea Power tersedia pada, http://jurnalmaritim
.com./2015/04/membedah-gagasan-a-t- mahan-tentang-sea-power/
diakses pada 14 September 2015. Soedarto Gatot. 2014.
Mochtar Kusumaatmadja, 1978, ―Hukum Laut Internasioal‖, Bina Cipta, Bandung.
Pasal 1 ayat 13, Undang-Undang No. 10 Tahun1998 tentang perubahan Undang Undang
No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-DAG/PER/3/2009, tentang Pelimpahan
kewenangan penerbitan perizinan di bidang perdagangan luar negeri kepada
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Batam.
PP No. 41/1993, tentang Definisi dan Fungsi Angkutan Jalan
Peraturan Kepala Bp Batam Nomor 14 Tahun 2019. Tentang Jasa Kepelabuhanan di
Kota Batam.
Prof. Dr. Ir. Mukhtasor, M.Eng, Ph.D,.(2014). Peta dan Buku Potensi Energi Laut
Indonesia
PMK No 45/PMK.03/2009 tentang tata cara pengawasan, pengadministrasian,
Pembayaran serta pelunasan pajak pertambahan nilai dan atau pajak penjualan
atas barang mewah atas pengeluaran dan atau penyerahan barang kena pajak dan
atau jasa kena pajak dari kawasan bebas ke tempat lain dalam daerah pabean dan
pemasukan dan atau penyerahan barang kena pajak dan atau jasa kena pajak dari
Study Ekonomi Maritim
136
tempat lain dalam daerah pabean ke kawasan bebas.
Pemanfaatan samudera di Indonesia Indonesia https://money.kompas.com
/read/2014/05/ 04/1732199/60. Potensi pariwisata bahari terbesar di
dunia (Mann, 1995; Allen, 2002).
Perpres No. 78 Tahun 2005; Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil Terluar.
Presiden RI, (2015). Indonsia Poros Maritim Dunia. Konferensi negara-negara Asia
Timur
Sea Power atau Maritime Power tersedia pada http://www.kompasiana.com
/gatot7239/sea-power-atau-maritime- power_54f6de98a33311f7598b4a78
diakses pada 13 September 2015.
Samuelson Paul A, dan William D. Nordhaus, 1993, Mikro Ekonomi, Terjemahan Drs.
Haris Munandar DKK, Edisi ke-14, Erlangga, Jakarta.
Sir Walter Raleigh (1554 – 1618) dan Alfred T. Mahan (1840 – 1914) Teori Kekuatan
Maritim
S,.L,. Roy (1991). Diplomasi, Jakarta Rajawali Pers.
Soekadijo R, G, 2000, Analisis Pariwisata Mehami Pariwista Sebagai sistemik Linkage,
Jakarta, : Pt. Gramedia Pustaka Utama
Sri Edi Swasono. 2014. Kesadaran Geografi: KeIndonesiaan Negara Maritim dan
Asean (Makalah dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan XVII IGI tahun
20140). Universitas Negeri Yogyakarta
Suwantoro, Gamal, 2004. Dasar-Dasar Pariwisata, Yogjakarta. Andi
Sukma, R. (2014) Gagasan Poros Maritim (Online), Centre of Strategic and
International Studies, 21 Agustus. Tersedia di: <https://www.csis. or.id/
publications /page/ gagasan_poros_maritim.html> [Diakses 29 November
2017)
The Global Competitiveness Index World Economic Forum 2009-2013
The Next Web, Selasa (24/4/2018), Daftar pengguna paling banyak media social
Facebook dan Twitter
Till,Geoffrey. Sea Power: A Guide for the Twenty First Century. Routledge. 2004.
Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, ―Diplomasi Kebudayaan Dalam Konsep dan
RelevansiBagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia‖,
(Yogyakarta: Ombak. 2007): 5
United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982, dicetak dan
disebarluaskan oleh Dewan Kelautan Indonesia, 2009
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Undang-Undang Republik Indonesia, No.17 tahun 2008 tentang Pelabuhan
Undang-Undang Republik Indonesia, no 21 Tahun 1992 Pasal 1, Tentang Pelayaran
Undang-Undang Republik Indonesia, no 21 Tahun 1992 Pasal 1, Tentang Pelayaran
Undang Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan menyebutkan bahwa tujuan
Undang Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan menyebutkan bahwa tujuan
pengelolaan perikanan.
Undang-Undang No 10 Tahun 2009; tentang Kepariwisataan.
Wahyono, S. (2007). Indonesia Negara Maritim. Jakarta: Teraju (Anggota IKAPI).
Warta Ekonomi.co.id, Saresehan Maritim dan Energi (2016).
Wijoyo, P.H. (2012). Tinjauan umum pelabuhan sebagai prasarana transportasi. Diakses
dari http://e-journal.uajy.ac.id/159/3/2TA12921.pdf pada 9 September 2014
Wirawan, A. 2007. Model permintaan rumput laut Indonesia di pasar Jepang. Tesis.
Study Ekonomi Maritim
137
Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Yuliani. 2013. Strategi Komunikasi Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Kominfo


(Disbupdar) Dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Desa Pampang
Kota Samarinda
https://www.indonesia.go.id. Jalur Sutera Wamen Perdagangan RI, September 2014)
https://bdf.kemlu.go.id. Bali Domocracy Forum (2019)
https://www.google.com . Foto Aktivitas nelayan wilayah maritim Indoensia
https://www.google.com. Foto Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
https://www.google.com. Sektor-sektor ekonomi dari wilayah Kepri.
https://kemenperin.go.id. Data jumlah pelabuhan di Indonesia.
https://brainly.co.id, Jenis-jenis trasportasi Laut
https://www.google.com. Gambar aktivitas sektor perikanan.
https://www.google.com. Struktur peningkatan suplay ikan
https://www.bbc.com/indonesia/ majalan -43207713. Usaha budidaya Teripan
https://nasional.kompas.com/read/2014/10/28/01201921/Media.Sosial.Wisata.Bahari.dan.Pariwi
sata .Indonesia. Pariwisata Bahari.
Pariwisata .Indonesia. Pariwisata Bahari
https://nasional.kompas.com/read/2014/10/28/01201921/Media.Sosial.Wisata.Bahari.dan.Pariwi
sata .Indonesia. Pariwisata Bahari.
https://batam.tribunnews.com. wisata mincing atau menyelam.
https://www.google.com; Grafik Kebutuhan Bahan Bakar Minyak Dunia.
http://maritimnews.com. Maritim Low
https://www.google.com. Pencanangan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
https://www.mongabay.co.id/2020/01/09/penguatan-industri-perikanan-solusi-untuk-
natuna.
https://www.kompasiana.com. Mulyadi (2014) Empat masalah pokok yang menjadi
penyebab dari kemiskinan

Study Ekonomi Maritim


138
GLOSARIUM

A
Amanah; 1 Bisa dipercaya, menjalankan sebaik mungkin apa yang
diamanatkan atau dipercayakan

B
Berpancang memperjuangkan BBK; 9 Batam, Bintan,
Amanah; 1 mandat. Karimun (daerah
perdagangan bebas,
dan pelabuhan bebas)
di Kepri.
Bersauh Marwah; 1 memegang teguh BPPT, LIPI; 27; Badan Pengkajian
tradisi dan Penerapan
Teknologi, Lembaga
Ilmu Pengetahuan
Indonesia
BP. Batam; 21 Badan Pengusahaan Bioflok; 53 Diartikan sebagai
Batam. gumpalan ( flok ) dari
berbagai campuran
heterogen mikroba (
plankton, protozoa,
fungi ), partikel,
polimen organik,
koloid dan kaiton
yang saling
berinteraksi dengan
sangat baik di dalam
air.
C
Adalah suatu bentuk Cost Adalah pengembalian
Coal bed methane; gas alam yang berasal recovery;75 biaya operasi dalam
79 ... Batu bara itu bisnis hulu minyak
sendiri adalah dan gas bumi
reservoir yang (migas).
berpermeabilitas
rendah.
Mekanisme konrk
Gross split; 75 Negara akan
mendapatkan bagi

Study Ekonomi Maritim


139
hasil migas dan pajak

D
Nama bank yang Deep Dermaga Laut
DBS ; 78 sering melakukan seaport;2 Dalam,
penelitian terkait
harga minyak dunia.
Diplomasi;4 Seni dan praktik Delivery; 21 Kegiatan alih muat
bernegosias dari lapangan
penumpukan ke
sarana pengangkut
lanjutan. Atau
sebaliknya
DGPS; 45 Differential Global Dragon Boat Festival Bahari,
Positioning System Race; 63 dengan cara lomba
sampan yang di hias.
E
Sejumlah konsep Energy Energi yang berasal
Efisien; 53 yang terkait pada terbarukan; 17 dari "proses alam
kegunaan yang berkelanjutan",
pemaksimalan serta seperti tenaga surya,
pemanfaatan seluruh tenaga angin, arus air
sumber daya dalam proses biologi, dan
proses produksi panas bumi.
barang dan jasa.
Sebuah sistem
ekonomi dapat
disebut efisien bila
memenuhi kriteria
berikut:
Economic Pertumbuhan end-to-end; 22 Proses bisnis rantai
Growth;12 ekonomi pasok dari hulu ke
hilir.
F
Fakultas Perikanan FTZ; 9 Free Trade Zone
FAPERIKA UR; dan Ilmu Kelautan
50 Universitas Riau.
Ganyang;2 menghancurkan;
mengikis habis;
G
Gross National Nilai produk berupa Garis Membagi Bumi
Product; 12 barang dan jasa yang Katulistiwa; 12 menjadi dua bagian
dihasilkan oleh belahan bumi utara
penduduk suatu dan belahan bumi
Study Ekonomi Maritim
140
negara secara selatan. Garis lintang
nasional selama satu ekuator adalah 0°.
tahun Panjang garis
khatulistiwa Bumi
adalah sekitar 40.070
km.
Gateway; 24 Pintu gerbang Ganyang;2 menghancurkan;
mengikis habis;
Geografi; 7 Mempelajari tentang Gross National Nilai produk berupa
lokasi serta Product; 12 barang dan jasa yang
persamaan, dan dihasilkan oleh
perbedaan (variasi) penduduk suatu
keruangan atas negara secara
fenomena fisik, dan nasional selama satu
manusia di atas tahun
permukaan bumi.
H
Histori; 2 berkenaan dengan Holothuroidea; Nama ilmiah dari
sejara 50 teripang atau timun
laut
I
IKA ITS; 17 Ikatan Alumni Interface; 24 Ttitik temu
Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
Iptek; 26 Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
K
Kenavigasian; 46 Pandu arah adalah KPBPB-BBK; 9 Kawasan
penentuan kedudukan Perdagangan Bebas
(position) dan arah dan Pelabuhan
perjalanan baik di Bebas-Batam, Bintan,
medan sebenarnya Karimun.
atau di peta, dan oleh
sebab itulah
pengetahuan tentang
pedoman arah
(compass) dan peta
serta teknik
penggunaannya
haruslah dimiliki dan
dipahami.
Klaster;3 Kelompok konsonan Konektivitas ; Tersambunga,
atau vokal yang 4,25 terhubung,
terdapat dalam satu sambungan selular.
daerah ucapan; gugus
bunyi
Komprehensif; 7 bersifat mampu KNKT; 44 Komite Nasional
Study Ekonomi Maritim
141
menangkap Keselamatan
(menerima) dengan Transportasi
baik; 2 luas dan
lengkap (tentang
ruang lingkup atau
isi); 3 mempunyai
dan memperlihatkan
wawasan yang luas
L
Logsitik;4 Pergudangan Lifting minyak; Adalah satuan biaya
berfungsi menyimpan 76 untuk membawa satu
barang untuk barel minyak mentah
produksi atau hasil ke atas permukaan
produksi dalam tanah atau disebut
jumlah dan rentang sebagai rata rata
waktu tertentu
Liner; 32 Dalam hal ini, trayek
tetap, atau teratur.
M
Maritim; 2 Berkenaan dengan Marine Lingkungan laut
laut; berhubungan Environment;3
dengan pelayaran
danperdagangan di
laut
Maritime; 3 Maritim, laut Maritime Negara maritim atau
power;5 negara samudera,
berkenaan dengan
laut, berhubungan
dengan pelayaran dan
perdagangan di laut
Moda transportasi; Moda transportasi
adalah istilah yang
21
digunakan untuk
membedakan antara
berbagai cara
transportasi atau
mengangkut orang
atau barang

N
NTPi; 53 Nilai Tukar
Pembudidaya Ikan.
O
Ocean Culture; 4 Budaya Kelautan Output Hasil
Ocean Tata kelola kelautan OVEN; 51 Wadah, alat untuk
Governance;4 adalah pelaksanaan mengeringkan kue,

Study Ekonomi Maritim


142
kebijakan, atau lainnya.
Offshore Wind;57 menghasilkan energi OPEC; 77 Organisasi Negara-
dengan kincir angin negara Pengekspor
yang dipasang di Minyak Dunia
pesisir pantai
Offshore Oil;56 Pengeboran minyak
dilaut.
P
Pas Masuk Bukti untuk Pelabuhan; Meliputi segala
Pelabuhan; 19 memeroleh izin untuk 19,20,21,22,23 sesuatu yang
masuk ke area berkaitan dengan
pelabuhan. penyelenggaraan
pelabuhan dan
kegiatan lainnya
dalam melaksanakan
fungsi pelabuhan
untuk menunjang
kelancaran,
keamanan dan
ketertiban arus lalu
lintas kapal,
penumpang dan/atau
barang, keselamatan
berlayar, serta tempat
perpindahan intra
dan/atau antar moda"
Plasma nutfah; 86 Adalah substansi Pilar;3 Tiang penguat
pembawa sifat
keturunan yang dapat
berupa organ utuh
atau bagian dari
tumbuhan atau hewan
serta

R
Riuh; 1 Ramai RRT; 42 Republik Rakyat
Tiongkok
Riouw; 1 Ramai
S
Seapower;5 Diartikan sebagai Simpul‘20 Pertemuan, Titik
negara yang memiliki Temu
kekuatan angkatan
laut yang luar biasa
atau pun hanya
berarti kekuatan
angkatan laut

Study Ekonomi Maritim


143
Sentra Kelautan Pusat-pusat usaha SROP; 45 Stasiun Radio Pantai
dan Perikanan; 49 bisnis
perikanan.secara
terpadu.
P
Pas Masuk Bukti untuk Plasma nutfah; Adalah substansi
Pelabuhan; 19 memeroleh izin untuk 86 pembawa sifat
masuk ke area keturunan yang dapat
pelabuhan. berupa organ utuh
atau bagian dari
tumbuhan atau hewan
serta
Pelabuhan; Meliputi segala Pilar;3 Tiang penguat
19,20,21,22,23 sesuatu yang
berkaitan dengan
penyelenggaraan
pelabuhan dan
kegiatan lainnya
dalam melaksanakan
fungsi pelabuhan
untuk menunjang
kelancaran,
keamanan dan
ketertiban arus lalu
lintas kapal,
penumpang dan/atau
barang, keselamatan
berlayar, serta tempat
perpindahan intra
dan/atau antar moda"
Perishable; 72 Sesuatu yang mudah PNBP; 25 Penerimaan Negara
rusak Bukan Pajak
Poros Maritim; 12, Menjadikan laut Port Centric Konsep dalam
sebagai jalan Logistics,22 manajemen rantai
pemerataan pasokan telah
berkembang sejak
sekitar pergantian
milenium. Operasi
logistik kontainer
yang digerakkan
multimoda biasanya
menggunakan kapal
laut untuk pergerakan
jarak jauh, dengan
gerakan darat
dilakukan dengan
tongkang, kereta api

Study Ekonomi Maritim


144
atau truk
Produk Domestic Menggambarkan Production Adalah mekanisme
Bruto; 12 perkembangan Sharing kerjasama
ekonomi suatu negara Contract; 75 pengelolaan migas
antara Pemerintah
dan kontraktor.
R
Receiving;21 Menerima
S
SBNP; 45 Peralatan yang SDM;33 Sumber Daya
dibutuhkan sebagai Manusia
rambu rambu lalu
lintas laut atau
panduan navigasi dari
pelayaran kapal di
laut
SKPT; 55 Sentra Kelautan
Perikanan Terpadu.
T
Toponimi; 4 Bidang keilmuan Teritorial;8 Sebuah daerah yang
dalam linguistik yang dikuasai atau menjadi
membahas tentang teritorial dari sebuah
asal-usul penamaan kedaulatan. Pada
nama tempa masa lampau, sering
kali sebuah wilayah
dikelilingi oleh batas-
batas kondisi fisik
alam, misalnya
sungai, gunung, atau
laut
TEUs; 22 Merupakan sebuah TCF; 81 adalah Trillion Cubic
satuan kapasitas Feet. Satu TCM
kargo yang tidak setara dengan 35
pasti yang mana TCF.
sering digunakan
untuk
mendeskripsikan
kapasitas kapal peti
kemas dan terminal
peti kemas
Tri Dharma Suatu asas yang Tramper; 32 Trayek tidak tetap,
Perguruan Tinggi; dipegang oleh setiap atau tidak teratur.
51 perguruan tinggi,
baik negeri maupun
swasta yang ada di
Indonesia.
Pendidikan,
Study Ekonomi Maritim
145
Penelitian dan
Pengabdian Kepada
masyarakat.

U
Utility; 13 Nilai suatu hasil, UMKM; 55 Usaha Mikro Kecil
manfaat. Menengah
USA; 42 United State of Underwater.64 Di bawah air,
America olahraga di bawah
air, nyelam,
snorkeling.
V
Volume;9 Kapasitas adalah Visible.; 53 Terlihat
penghitungan
seberapa banyak
ruang yang bisa
ditempati dalam suatu
objek.
Vulnerable; 72 Sesuatu yang mudah
terpengaruh.
W
Wisata Bahari atau Adalah usaha yang ZEEI; 8 Zona Ekonomi
Tirta; 60 menyelenggarakan Eksklusif adalah zona
wisata dan olahraga yang luasnya 200 mil
air, termasuk laut dari garis dasar
penyediaan sarana pantai, yang mana
dan prasarana serta dalam zona tersebut
jasa lainnya yang sebuah negara pantai
dikelola secara mempunyai hak atas
komersial di perairan kekayaan alam di
laut, pantai, sungai, dalamnya, dan berhak
danau, dan waduk menggunakan
kebijakan hukumnya,
kebebasan
bernavigasi, terbang
di atasnya, ataupun
melakukan
penanaman kabel dan
pipa.
Zona; 10 Wilayah, daerah

Study Ekonomi Maritim


146
INDEKS

A B c D
Amanah, 1 Badan Pusat Statistik; Cargo doring; 21 DBS ; 78
3
Berpancang Amanah; Coal bed Deep seaport;2
1 methane; 79
Bersauh Marwah; 1 Gross split; 75 Diplomasi; 4, 5
Bioflok; 53 Cost Delivery; 21
recovery;75
DGPS; 45

E F G H
Economic FAPERIKA UR; 50 Garmen; 2 Histori; 2
Growth;13
end-to-end; 22 FTZ; 9 Garis Holothuroidea; 50
Katulistiwa; 12
Energy terbarukan; Ganyang;2 IKA ITS; 17
18
Efisien; 53 Geografi; 1,7 Interface; 24
Gateway; 24 Iptek; 26, 27
Gross National
Product; 12
K L M N
Kenavigasian; 46 Logsitik;3 Maritim; NTPi; 53
2,3,4,5,6,7,10
KPBPB-BBK; 9 Liner; 32 Maritime; 3,4
Klaster;3 Lifting minyak; 76 Marine
Environment;3
Konektivitas ; 4 Maritime power;
5,11
Komprehensif; 8 Moda
transportasi; 21
KNKT; 44 O P R
Ocean Culture; 3 Pas Masuk Riuh; 1
Pelabuhan; 19
Ocean Governance;3 Pelabuhan; Riouw; 1

Study Ekonomi Maritim


147
15,19, 24, 25
Output Plasma nutfah; RRT; 42
86
OVEN; 50 SROP; 45

Offshore Wind;56
Offshore Oil;56
OPEC; 77
S T U
Seapower;6 Toponimi; 4 Utility; 13
Sentra Kelautan Teritorial;8 USA; 42
dan Perikanan; 49
Simpul‘20 TEUs; 22 UMKM; 55
SBNP; 46 TCF; 81 Underwater.64
SDM;34 Tramper; 32
SKPT; 56 Tri Dharma
Perguruan Tinggi; 51

Study Ekonomi Maritim


148
RIWAYAT PENULIS

Berada di Batam dari tahun 1997, pernah


menjadi dosen pada STIE Ibnu Sina (Universitas
Ibnu Sina) sekarang. Sampai tahun 2018,
selanjutnya dari tahun 2018 menjadi Dosen Tetap
Fakultas Ekonomi Univesitas Maritim Raja Ali Haji
(UMRAH) Jln. Politeknik Senggarang
Tanjungpinang.

Pernah menjadi Wakil Dekan II FE.


UMRAH dari tahun 2012-2013, dan 9 (Sembilan)
bulan di angkat menjadi Kepala Biro Akademik,
Kemahasiswaan dan Kerjasama UMRAH tahun

Akhirman, S.Sos,.MM
akhirman@umrah.ac.id

Hoby, Aktif sebagai penulis artikel berbagai judul antara lain tentang ekonomi,
sosial, pendidikan, pada media on-line Lihatkepri.com. Telah menerbitkan dua judul
buku yaitu; Perilaku Organiasi, dan Kewirausahaan. Hal Study Ekonomi Maritim,
merupakan judul ke 3, buku yang di tulis.

Selain aktif menjadi dosen, juga aktif pada Pembina organisasi olahraga dan
organisasi Seni mahasiswa Kepri. Sebagai Sekretaris BPSMI (Badan Pembina Seni
Mahasiswa) Provinsi Kepi. Ketua Bidang Prestasi Atlit BAPOMI (Badan Pembina
Olahraga Mahasiswa) Provinsi Kepri. Koordinator Presidium KAHMI Kota Batam.
Dengan berorganiasi ternyata kita banyak mengenali teman-teman dosen khususnya
Pimpinan Mahasiswa Bidang Kemahasiswaan, dan daerah-daerah lainnya di Indoensia.
Untuk itu kapada mahasiswa kalian juga harus aktif, karena semuanya adalah
pendidikan, pembelajaran. Hidup ini yang di cari banyak teman untuk dijadikan saudara.

Menulis buku Study Ekonomi Maritim, merupakan keinginan penulis, karena 95


% mahasiswa berdomisili di Kepualaun Riau, dari 5 Kabupaten dan 2 Kota, namun
pemahaman mereka terkait Kemaritiman dengan segala potensinya masih banyak yang
awam atau belum mengetahui, termasuk membedakan antara pelabuhan Internasional
dengan pelabuhan domestic misalnya. Hal ini yang mendorong penulis untuk lebih lebih

Study Ekonomi Maritim


149
termotivasi lagi menulis materi ini dalam bentuk buku. Semoga bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya, dan mahasiswa pada khususnya. Terimakasih dan
SEALAMAT coba membaca !!!

Penulis,

Study Ekonomi Maritim


150

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai