OLEH
KELOMPOK 2
DOSEN PEMBIMBING
TRI YULIANTO
PENDIDIKAN BIOLOGI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam proses
penyusunan makalah ini pasti ada hambatan, namun berkat dukungan dari berbagai pihak, baik
secara langsung dan tidak langsung akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk
dukungan yang telah diberikan, kami mengucapkan terimakasih.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi kami sendiri dan
teman-teman mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji khususnya prodi Biologi. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu
kami mengharapkan saran dan kritikan agar makalah ini jauh lebih baik.
Penulis
ii
Daftar isi
KATA PENGANTAR ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Manfaat Tulisan 2
D. Maksud dan Tujuan Penulisan 2
BAB II 3
PEMBAHASAN 3
A. Sejarah Maritim Indonesia 3
B. Pengertian Sosial Budaya Masyarakat Maritim 4
C. Fakta sejarah kemaritiman di Indonesia 4
D. Maritim Pada Masa Kolonial 5
E. Fase Pra-Sejarah dan Zaman Kerajaan (Sebelum Masehi hingga Abad 16) 5
F. Fase Masa Penjajahan (Abad 16 M hingga 1945) 8
BAB III 9
PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia seharusnya dapat menghargai dan mensyukuri suatu anugrah
yang sangat besar, yaitu hidup dalam suatu negara kepulauan yang merupakan
wilayah sepanjang 3000 mil laut berupa hamparan laut luas dari sabang sampai
Merauke. Dengan jumlah pulau lebih dari 17.500 meliputi wilayah laut yurisdiski
nasional lebih kurang 5,8 juta km2, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar
didunia. Indonesia terletak pada posisi yang sangat strategis, yaitu pada persilangan
dua benua dan dua samudera, serta memiliki wilayah laut yang memiliki kekayaan
laut yang besar, sekaligus sebagai urat nadi perdagangan dunia. Posisi Indonesia
yang sangat strategis tersebut memberikan konsekuensi bagi bangsa I ndonesia
yaitu untuk menjalankan aturan sebagaimana yang termaktub dalam United Nation
Convention on the Law of the Sea 1982.
Indonesia telah meratifikasi UNCLOS 1982 dengan mengukuhkannya
kedalam UU RI No 17 Tahun 1985,sehingga telah resmi mempunyai hak dan
kewajiban mengatur,mengelola dan memanfaatkan kekayaan laut untuk sebesar-
besarnya kepentingan rakyat. Geografi Indonesia bersifat kelautan, seharusnya
membuat bangsa Indonesia terus mengembangkan tradisi,budaya dan kesadaran
bahari serta menjadikan laut sebagai tali kehidupannya. Namun, Indonesia juga
wajib memperhatikan kepentingan dunia Internasional dalam wilayah kedaulatan
dan wilayah berdaulatnya. Kewajiban ini tersurat dalam pasal UNCLOS 1982,
serta tidak kalah pentingnya merupakan salah satu tujuan nasioanl seperti
termaktub dalam pembukaan UUD Tahun 1945 yang antara lain berbunyi :……
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social,…….
Sejarah menunjukan bahwa pada masa lalu, Indonesia memiliki pengaruh
yang sangat dominan di wilayah Asia Tenggara, terutama melalui kekuatan
kemaritim besar dibawah kerajaan Sriwijaya dan kemudian Majapahit. wilayah laut
Indonesia yang merupakan dua per tiga wilayah Nusantara mengakibatkan sejak
masa lampau, Nusantara di warnai dengan berbagai pengumpulan kehidupan
dilaut. dalam catatan sejarah terekam bukti bukti bahwa nenek moyang bangsa
Indonesia menguasai lautan Nusantara, bahkan mampu mengarungi Samudra luas
hingga kepesisir managastar, Afrika Selatan.
penguasaan lautan oleh nenek moyang kita, baik dimasa kejayaan kerajaan
Sriwijaya, majapahit, maupun kerajaan-kerajaan bugis-makasar, lebih merupakan
penguasaan DE FACTO dari pada penguasaan atas suatu konsepsi kewilayahan
dan hukum.namun, sejarah telah menunjukan bahwa bangsa Indonesia yang
mencintai laut sejak dahulu merupakan masyarakat bahari. akan tetapi, oleh
penjajahan kolonia, bangsa Indonesia didesak kedarat, yang mengakibatkan
menurunnya jiwa bahari.
1
Nenek moyang bangsa indonesia telah memahami dan menghayati arti dan
kegunaan laut sebagai sarana untuk menjamin berbagai kepentingan antar bangsa,
seperti pedagagan dan komunikasi .
Dengan latar belakang demikian, cukup jelas terlihat bahwa aspek alamiah
geografi Indonesia ( bentuk dan posisinya), sejarahnya, kekayaan alamnya dan
demografinya sangat menentukan kebijakan pembangunan nasional Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini membahas kemaritiman pada masa penjajahan, yang
mengulas tentang kemaritiman bangsa indonesia dan dinamikannya. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :
1) Bagaimana sejarah Maritim di Indonesia ?
2) Sosial Budaya Masyarakat Maritim yang ada di Indonesia?
3) Fakta sejarah kemaritiman Indonesia?
4) Bagaimana sejarah kemaritiman pada masa kolonial ?
5) Bagaimana sejarah kemaritiman pada masa pra-sejarah dan zaman
kerajaan ?
6) Bagaimana sejarah kemaritiman pada masa penjajahan ?
C. Manfaat Tulisan
Hasil dari penulisan ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai kemaritiman pada masa penjajahan. Penulis juga mengharapkan
penulisan makalah ini dapat dijadikan motivasi atau acuan dalam membangun
kembali jiwa kemaritiman indonesia yang dulu seperti dimaa jayanya.
D. Maksud dan Tujuan Penulisan
Makalah yang berjudul kemaritiman pada masa penjajahan dibuat dengan
maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu teknologi dan
kemaritima. Tujuan pembuatan makalah ini adalah menjelaskan atau mengulas
kembali tentang sejarah maritim diindonesia, sosial budaya masyarakat yang ada
diindonesia, fakta sejarah kemaritiman, serta sejarah kemaritiman pada masa
kolonial, masa prasejarah dan zaman kerajaan. Sehingga dapat menumbuhkan
kesadaran betapa pentingnya wilayah maritim untuk masyarakat indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
“Indonesia bukan pulau-pulau dikelilingi laut. Tetapi, laut yang ditaburi pulau-
pulau” – A.B lapian
Sejak zaman pra sejarah, manusia yang mendiami kepuluan Nusantara sudah
mampu berlayar hingga Barat Afrika. Secara geografis Nusantara yang menjadi
cikal bakal Republik Indonesia lebih tepat disebut negara kelautan.Hal tersebut
sudah dibuktikan oleh Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Dua emporium kekuatan
kerajaan Nusantara tersebut bisa menjadi besar karena bisa menguasai laut.Dengan
menguasai laut dan tentu dengan militer yang kuat, dua kerajaan tersebut berhasil
mengontrol seluruh perniagaan di seluruh Asia Tenggara.Keadaan tersebut
berlansung cukup lama, hingga datangnya pedagang Eropa pada abad 16. Dunia
kemaritiman Nusantara sejak saat itu dihadapkan pada
dunia kapitalisme dan imperialisme semakin membatasi gerak
kehidupannya.Keberlanjutan jaringan pelayaran orang Nusantara dengan dunia
maritimnya kini goyah termasuk kerajaan yang ada di dalamnya, setelah itu
Nusantara masuk dalam fase kolonialisme.
3
dan menjadi daerah miskin hingga saat ini. Proses meninggalkan laut berlangsung
hingga menjelang kemerdekaan. Menjelang kemerdekaan, para Founding
Fathers punya rasa ingin mengembalikan masa-masa keemasan Sriwijaya dan
Majapahit, salah satunya dengan kembali ke laut.Dalam sidang Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 31 Mei 1945,
Muhammad Yamin dengan tegas memperjuangkan perwujudan Tanah Air ke
dalam wilayah negara Indonesia. ia menegaskan bahwa pemahaman Tanah Air
adalah konsep tunggal.Dengan demikian, Tanah Air merupakan konsep yang satu.
“..membicarakan daerah Negara Indonesia dengan menumpahkan perhatian kepada
pulau dan daratan sesungguhnya adalah berlawanan dengan realitas. Tanah Air
ialah terutama daerah lautan dan mempunyai pantai yang panjang.”Yamin
meyakini laut Indonesia namun kala itu mendapat hambatan dari dunia
Internasional yang menyebut laut merupakan zona bebas.
4
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. negri ini
memiliki bentang laut wilayah 70% di bandingkan dengan luas daratan yang hanya
30%. Indonesia sebagia negara maritime terbesar di dunia tidak pelak lagi terbukti
dengan pengakuan dunia dan tertuang dalam UNCLOS (United Nation Convention
on the Law of Sea) yang di ratifikasi oleh negara negara sedunia, serta melalui
Deklarasi Juanda yang mengatur hal-hal yang berkaitan kedaulatan indonesia
sebagia sebuah negara kepulauan adanya temuan temuan situs pra sejarah di
beberapa belahan pulau. Penemuan situs pra sejarah di gua-gua Pulau Muna, Seram
dan Arguni yang dipenuhi oleh lukisan perahu-perahu layar, menggambarkan
bahwa nenek moynag bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut.
D. Maritim Pada Masa Kolonial
5
Sejak jaman pra sejarah manusia yang mendiami kepulauan Nusantara
sudah mampu berlayar hingga Barat Afrika. Secara geografis, Nusantara yang
menjadi cikal bakal Republik Indonesia lebih tepat disebut negara kelautan.
Sebutan itu merupakan archipelago state yang berasal dari bahasa Yunani. Istilah
tersebut terdiri dari dua suku kata, Arche berarti utama dan Pelago yang artinya
laut, jadi laut yang utama.
6
perdagangan maritime di selat malaka dan selat sunda. Posisi itu membuat para
penguasanya lebih mudah menarik pajak perdagangan maritime antara India dan
China. Penguasa Sriwijaya terkenal sebagai raja-raja pelaut. Mereka berhasil
menaklukan pantai-pantai semenanjung malaka atau selat Malaka sebagai sumber
kekuatan dan kekayaan. Dengan status sebagai “kerajaan kelautan” Sriwijaya
mampu sejajar dengan Negara-negara tetangga di Nusantara. Karena dengan status
tersebut dapat memberikan gambaran pasti bahwa gerak utama ekonomi kerajaan
Sriwijaya selain di darat, yang paling utama terdapat pada pemanfaatan laut dan
pelabuhan yang telah didirikannya.
7
mengumpulkan rempah-rempah hal itu merupakan bentuk ekspansi maritim yang
dilakukan oleh masyarakat Nusantara.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Oleh karena itu, sudah sepantasnya jita kembali kapada visi maritim yang dulu
seperti diterapkan nenek moyang kita, karena sejatinya Indonesia menyandang
predikat “Negara Maritim” atau negara kepulauan. Sehingga dengan
mengoptimalkan letak strategis dari Indonesia dan kekayaan sember daya bahari
yang melimpah, maka bukan mustahil jika Indonesia akan menjadi bangsa yang
disegani dan diperhitunkan di dunia dalam bidang maritim layaknya dimasa
jayanya dulu.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah bersama pemimpin – pemimpin lainnya menciptakan
persepsi kelautan yang tepat bagi bangsa Indonesia, yakni laut sebagai tali
kehidupan dan masa depan bangsa. Dengan persepsi demikian tersebut dapat
memacu kesadaran akan arti penting maritim dalam pembangunan nasional.
Beberapa fungsi laut yang harusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam
menetapkan kebijakan-kebijakan berbasis maritim adalah; laut sebagai media
pemersatu bangsa, media perhubungan, media sumberdaya, media pertahanan dan
keamanan sebagai negara kepulauan serta media untuk membangun pengaruh ke
seluruh dunia, yang tujuan akhirnya tentulah penguasaan laut nasional yang dapat
menegakkan harga diri bangsa.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/29014142/MAKALAH_SEJARAH_KEMARITIMAN_INDONESIA
https://maritimtours.com/dasar-pemikiran -lapian.html
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjhwOH7i5D
oAhXYdCsKHekCBtcQFjAGegQICRAB&url=https%3A%2F%2Fhistori.id%2Fkilas-balik-
maritim-indonesia%2F&usg=AOvVaw2uDKfkuN1ZpqkVC6xSzzUi
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjhwOH7i5D
oAhXYdCsKHekCBtcQFjAIegQIBxAB&url=https%3A%2F
%2Fdiasnatasasmita.wordpress.com%2F2017%2F07%2F27%2Fsejarah-indonesia-sebagai-
bangsa-maritim%2F&usg=AOvVaw3UrqBqVR6PiO6E3ZvH31xi
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjhwOH7i5D
oAhXYdCsKHekCBtcQFjABegQIBBAB&url=https%3A%2F%2Fmaritimtours.com
%2Fblog%2Fsejarah&usg=AOvVaw3R21UvrZOXyC3xkxgJVjve
10