MOHAMMAD HOESIN
NOMOR : HK.02.03/XVII.4/375/2022
TENTANG
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/104/2020
tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV)
sebagai Penyakit yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangannya;
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor KP. 03.03/Menkes/165/2020
tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian dalam dan dari
Jabatan Struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/169/2020
tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit
Infeksi Emerging Tertentu;
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/243/2022
tentang Manajemen Klinis Tata Laksana Corona Virus Disesase 2019
(COVID-19) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
14. Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor
8/I/IO/KES/PMDN/2018 tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang sebagai Rumah Sakit Umum
Kelas A.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Palembang
Pada tanggal 23 Februari 2022
DIREKTUR UTAMA,
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE.
Tembusan:
1. Direktur Utama
2. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
3. Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian
4. Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara
5. Ketua Satuan Pemeriksa Internal
6. Koordinator Kelompok Substansi Pelayanan Medik / ketua tim HTA
7. Koordinator Kelompok Substansi Umum
8. Kepala Instalasi Graha Eksekutif
9. Kepala Instalasi Farmasi
10. Kepala Instalasi Gizi
11. Kepala Instalasi Gawat Darurat
12. Kepala Instalasi Rawat Jalan dan Geriatri
13. Kepala Instalasi Brain Heart Center
14. Kepala Instalasi Bedah Sentral
15. Kepala Instalasi Rawat Intensif
16. Kepala Instalasi Hemodialisa
17. Kepala Instalasi Rawat Inap
18. Kepala KSM Bedah
19. Kepala Instalasi Rehabilitas Medik / Kepala KSM Rehabilitas Medik
20. Kepala Kelompok Staf Medis Penyakit Dalam
21. Kepala Instalasi Radiologi / Kepala KSM Radiologi
22. Kepala KSM Kesehatan Anak
23. Kepala Instalasi Radioterapi / Kepala KSM Radioterapi
24. Kepala Instalasi Verifikasi dan Penjaminan Pasien
25. Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa
26. Kepala KSM THT KL
27. Kepala KSM Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium / Kepala Instalasi Laboratorium
Sentral
28. Kepala Kelompok Staf Medis Neurologi
29. Kepala Instalasi Forensik Dan Pemulasaraan Jenazah
30. Kepala KSM Mata
31. Kepala KSM Dermatologi dan Venerologi
32. Kepala Kelompok Staf Medik Anestesi dan Terapi Intensif
33. Kepala Instalasi Rekam Medik
34. Kepala Kelompok Staf Medik Patologi Anatomi
35. Kepala Kelompok Staff Medik Gigi dan Mulut
36. Kepala KSM Kardiologi
37. Kepala KSM Gizi Klinik, Forensik dan Jiwa
38. Kepala KSM Umum
39. Kepala KSM Obstetri dan Ginekologi
40. Kepala Instalasi Pelayanan Pelanggan, PKRS dan Humas
41. Kepala KSM Orthopedi dan Traumatologi
42. Kepala Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu
43. Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan dan K3RS
44. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit
45. Kepala Instalasi Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
46. Kepala Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN
NOMOR : HK.02.03/XVII.4/375/2022
TANGGAL : 23 Februari 2022
1. Tata laksana skrining COVID-19 pada tenaga kesehatan adalah pengaturan protokol
pendeteksian dan penanganan COVID-19 pada tenaga kesehatan.
2. Skrining tenaga kesehatan yang ada gejala dan kontak erat diagnosis COVID 19
ditegakkan berdasarkan hasil PCR. Untuk yang kontak erat tanpa gejala/gejala tidak khas,
dilakukan pemeriksaan RT Antigen. Jika positif, dilanjutkan pemeriksaan PCR.
3. Bagi tenaga kesehatan yang sudah kontak erat, bergejala ringan dan sedang,
direkomendasikan untuk isolasi mandiri di rumah sampai hasil swab keluar.
4. Kriteria kembali bekerja bagi tenaga kesehatan/SDM yang terkofirmasi COVID-19:
a. Tanpa Gejala : Isolasi mandiri selama 5 hari (terhitung dari hasil pemeriksaan PCR
dan dinyatakan positif) pada hari kelima dilakukan pemeriksaan PCR ulang, dengan
ketentuan:
b. Gejala Ringan-Sedang
Isolasi Mandiri selama 10 hari, pada hari ke 10 PCR ulang jika hasil :
c. Gejala Berat-Kritis
Dilakukan perawatan 10-20 hari dan 48 jam setelah hilang demam tanpa obat serta
perbaikan gejala dilakukan pemeriksaan PCR sebanyak 2x (Selang 24 Jam).
5. Bagi tenaga kesehatan yang dirawat dengan gejala berat dan kritis setelah dipulangkan
dengan hasil swabnya negatif, selanjutnya isolasi mandiri di rumah selama 7 hari lalu
masuk kerja. Jika dipulangkan dengan hasil swab masih positif, maka lanjut isolasi mandiri
di rumah sampai10 hari, bila tanpa gejala langsung masuk kerja. Bila masih ada gejala
dikonsulkan ke TIM PIE.
6. Swab berkala tenaga kesehatan yang merawat pasien COVID-19 menetap dilakukan 3
bulan sekali dan bagi tenaga kesehatan yang berganti setiap bulan maka dilakukan swab
PCR saat masuk dan keluar ruang perawatan COVID-19.
7. Pelaksanaan skrining COVID-19 terjadwal dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disusun
oleh Kelompok Substansi Sumber Daya Manusia.
8. Semua tenaga kesehatan yang bekerja wajib mematuhi protokol kesehatan yang sudah
ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.
DIREKTUR UTAMA,
Dokumen ini telah ditanda tangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE.