Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH TEHNOLOGI SEDIAAN PADAT

“TABLET SALUT”
DOSEN PENGAMPUH : Micie Elsye Sariwating.S.si.,M.Farm.,Apt

Disusun Oleh Kelompok 6


Nama Aggota Kelompok

AYU NURMALHA
ARLAN SAMAL
ASTI WAEL
IRNA LALENGA
INTAN PUSPITA S.ACEH
HEIDY C.PAUNNO
JAVIER WABULA

PROGRAM STUDI S1 ILMU FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES MALUKU HUSADA
AMBON
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “TABLET SALUT” ini
dengan baik meskipun masih terdapat banyak kekurangan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita dalam Mata Kuliah Tehnologi Sediaan Padat..Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik atau saran untuk perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi setiap orang yang membacanya dan juga dapat berguna bagi kami
sendiri. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Ambon 05 April 2022

Penulis

Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1. LATAR BELAKANG..................................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................6
3. MANFAAT MAKALAH.............................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................................7
1. PENGERTIAN TABLET SALUT...............................................................................7
2. TUJUAN PEMBUATAN.............................................................................................8
3. PROSES PEMBUATAN.............................................................................................9
4. FORMULASI.............................................................................................................10
5. KERUSAKAN DAN SOLUSI...................................................................................11
6. EVALUASI ...............................................................................................................14
BAB III
PENUTUP
1.KESIMPULAN…………………………………………………………………………..15
2.SARAN……………………………………………………………………………………16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Tablet salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau lebih lapisan dari campuran
berbagai zat seperti damat sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak larut dan tidak aktif, gula,
pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-kadang
penambah rasa serta zat aktif. Zat-zat yang digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkan.

Bentuk sediaan tablet salut gula dipilih karena merupakan bentuk yang paling tepat digunakan dan
memiliki beberapa keunggulan diantaranya praktis dalam penggunaan, mudah dibawa, mudah disimpan
dan lebih stabil secara fisik. Selain itu produk salut gula juga menyenangkan secara estetik sehingga dapat
diterima oleh konsumen secara luas, juga dapat meminimalisasi bau dan rasa yang tidak enak, menutupi
warna yang kurang menarik dari fraksi etil asetat daun sukun serta melindungi dari pengaruh lingkungan
seperti udara, cahaya dan kelembaban (Lieberman, Lachman, Schwartz, 1990; Siregar, 2010).
Sebelum disalut dibuat tablet inti terlebih dahulu. Tablet inti diproses dengan cara cetak langsung,
kemudian disalut melalui proses penyalutan gula yang meliputi beberapa tahap. Pertama, sealing
(penyegelan) untuk memperkuat inti tablet. Kedua, subcoating (pembesaran badan tablet), ketiga,
smoothing (pelicinan permukaan) dan pewarnaan. Keempat, polishing (pemolesan) untuk mendapatkan
permukaan tablet salut gula yang halus (Siregar, 2010).
Dalam tahap subcoating digunakan maltodekstrin DE 10-15 dalam formulasi bahan penyalut, karena
berdasarkan penelitian terdahulu diketahui maltodekstrin dapat menutupi bau, warna dan rasa dari tablet
ekstrak mengkudu (Effionora Anwar, 2007).
Variasi jumlah maltodekstrin dimaksudkan untuk melihat formula optimal yang akan menghasilkan tablet
salut dengan kualitas baik dan stabil selama penyimpanan dalam periode waktu tertentu. Pada penelitian
ini juga dilakukan uji disolusi tablet salut gula dengan formula terbaik, karena disolusi suatu bentuk
sediaan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu formulasi. Absorpsi zat aktif dari suatu
sediaan erat kaitannya dengan disolusi zat tersebut. Secara umum makin cepat zat aktif terdisolusi, makin
cepat pula absorpsinya sehingga obat akan cepat memberikan efek .Oleh karena itu penting untuk melihat
disolusi suatu bentuk sediaan guna mengetahui efektifitasnya dalam penggunaan (Abdou, 1989; Ansel,
1989).
2.RUMUSAN MASALAH
1.APA YANG DIMAKSUD DENGAN TABLET SALUT ?
2.BAGAIMANA PROSES PEMBUATAN TABLET SALUT ?
3.APA TUJUAN PEMBUATAN TABLET SALUT ?

3.TUJUAN MAKALAH
1.UNTUK BAHAN AJAR MAHASISWA
2.UNTUK MENUNTASKAN TUGAS YANG TELAH DIBERIKAN
3.SEBAGAI BUKTI BAHWA TUGAS TELAH DISELESAIKAN

4.MANFAAT MAKALAH
1.UNTUK MENAMBAH PENGETAHUAN MAHASISWA
2.MENUNTASKAN TUGAS MATA KULIAH TEHNOLOGI SEDIAAN PADAT
BAB II
PEMBAHASAN

1.PENGERTIAN TABLET SALUT


Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, tablet adalah sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak
dan tablet kempa.
Tablet salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau lebih lapisan dari campuran
berbagai zat seperti damat sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak larut dan tidak aktif, gula,
pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-kadang
penambah rasa serta zat aktif. Zat-zat yang digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkan.

Tablet bersalut adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang cocok untuk maksud dan tujuan
tertentu (Anonim, 1979). Tablet salut film adalah tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, berwarna
atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna.

2.TUJUAN PEMBUATAN TABLET SALUT


Menyembunyikan rasa yang tidak enak dari obat tersebut,
melindungi obat dari pembusukan karena kelembaban,
Memisahkan bahan-bahan yang tidak sesuai dan tidak boleh dicampurkan, dan
membantu agar obat lebih mudah ditelan.

Tujuan lain dari pembuatan tablet salut dan diabsorbsi dimana, serta penyalut gula yang digunakan
terbuat dari apa, danberikan contoh yang dibuat tablet salut gula
1.Melindungi obat dari udara dan kelembabanSeperti yang kita ketahui bahwa bahan yang
digunakandalam menyalut tablet salut gula adalah gula ( sukrosa ).Dimana, sukrosa itu bersifat stabil atau
merupakan bahanyang bersifat inert.
2.Memberi rasa atau untuk menghindarkan gangguan dalampemakaiannya akibat rasa atau bau bahan
obat.Pada umumnya, obat-obat yang dibuat dalam tabletsalut gula adalah obat yang bahan aktifnya
memiliki rasayang tidak enak ( memiliki rasa pahit ). Sehingga pada saatdibuat dalam tablet yang di salut
dengan gula dapatmemudahkan dalam pemakaian dalam hal rasa pahit tersebut dapat ditutupi oleh rasa
manis dari gula yangdigunakan sebagai penyalut tadi.
Absorbsi :
1.Untuk absorbsi dari tablet salut gula tergantung sifat dari zataktifnya, misalnya apabila zat aktif bersifat
asam maka akandiabsorbsi di usus sedangkan yang bersifat basa akan diabsorbsi dilambung.Contoh tablet
salut gula :Bahan obat seperti Kina sering dibuat dalam tablet salut gulakarena rasanya yang sangat pahit
sehingga dibuat dalam salut gulauntuk menutupi rasa pahit tersebut.
3.PROSES PEMBUATAN TABLET SALUT
Proses pembuatan tablet salut dikerjakan secara bertahap yaitu sealing,
subcoating, coloring, dan polishing.
1. TAHAP 1 : SEALING
Tahap ini bertujuan untuk menutup tablet inti dan pengaruh air yang dipakai untuk proses
penyalutan. Bahn yag digunakan : shellac bebas arsen dan cellulose acetat phtalat.
2. TAHAP 2 : SUBCOATINC.
Fungsinya adalah untuk menutup bagian tepi tablet sehingga tablet tidak bcrsudut Selain
itu dapat pula berguna untuk mcningkatkan ikatan antara sealcoat dengan sugarcoat. Bahan
subcoating terdiri dari : subcoating solution dan subcoating powder
3. TAHAP 3 : SMOOTHING
Tahap ini bertujuan untuk melicinkan permukaan tablet yang telah selesai disubcoat.
Balian yang dipakai sirup gula.
4. TAHAP 4: COLORING
Tahap ini bertujuaji memberi wama tablet salut sesuai warna yang dikehendaki.
Pewarnaan dapat dilakukan dcngan berbagai cara, antara lain dengan mcnggunakan satu macam
kadar zal warna, Caranya adalah dengan menambahkan terleblh dahulu larutan pewarna dengan
kadar rendah lalu naik dengan kadar tcrtenlu uniuk kcmndlan kcmbali ditambahkan larutan
dengan kadar yang rendah.
Macam warna yang digunakan dihagi dalam dua golongan: yang larut dan yang tidak
larut air. Pewarnaan dengan zat warna yang tidak larut dalam air akan lebih cepat daripada
apabila digunakan zat wama yang larut.
5. TAHAP 5 : FINISHING
Bertujuan untuk membuat permukaan tablet salut menjadi licin setelah selesai pewarnaan.
6. TAHAP 6: POLISHING
Tahap ini adalah tahap yang terakhir, dengan tujuan untuk menjadikan permukaan tablet
salut menjadi mengkilap dan indah. Bahan yang dipakai : cera carnauba atau PEG dalam pelarut
klorofrom.
Beberapa problem yang sering muncul selama proses penyalutan tablet terjadi pada tahap :
a. Sealing
Bahwa penambahan seal coal tidak boleh terlalu banyak tahu juga terlalu sedikit. Apabila
jumlah seal coal terlalu sedikit akan berpengaruh pada stabilitas bahan aktif. Akan telapi
penambahan berlebihan akan berakibat menghambat hancurnya tablet dan memperlama
kecepatan pelarutan tablet,
Selain itu apabila selama proses sealing dilakukan penambahan talk (dengan maksud
untuk mencegah perlekatan tablet) dapat berdampak menjadikan permukaan tablet menjadi kasar.
b. Subcoating
Masalah yang sering numcul adalah pennukaan tablet menjadi kasar. Hal ini disebabkan
karena:
1) Penambahan serbuk coating yang berlebihan
2) Penambahan larutan subcoating terlalu sedikit, atau
3) Pengeringan suspense subcoaling terlalu cepat. Akibatnya kristalisasi gula berlangsung cepat
dan tcrbentuk Kristal gula yang kasar dipermukaan tablet.
c. Coloring
Merupakan tahap yang kritis karena kesalahan sedikit selama proses aan berdampak
warna tablet tidak merata dan tablet salut kelihatan tidak balk.

4.FORMULASI DARI TABLET SALUT

Studi Formulasi
R/Theopphyllin 250mg (Bahan Aktif)
Amylum manihot 10% (Penghancur)
Talk 5% (Glidan)
PGA 10% (Pengikat)
Mg Stearat 1% (Antiadheren)
SL ad 100% (Pengisi)
a. Perhitungan untuk 1 tablet :
Theophyllin = 250mg
Amylum manihot = 10/100 x 500 = 50mg
Talk = 5/100 x 500 = 25mg
PGA = 10/100 x 500 = 50mg
Mg Stearat = 1/100 x 500 = 5mg
SL = 500mg - 380m = 120mg
b. Penimbangan untuk 100 tablet Theophyllin :
1) Theophyllin = 250mg x 100 tab = 25.000mg (25g)
2) Amylum manihot = 125mg x 100 tab = 12.500mg (12,5g)
3) Talk = 25mg x 100 tab = 2.500mg (2,5g)
4) PGA = 50mg x 100 tab = 5.000mg (5g)
5) Mg Stearat = 5mg x 100 tab = 500mg (0,5g)
6) SL = 120mg x 100 tab = 12.000mg (12g)

5.KERUSAKAN-KERUSAKAN YANG TERJADI DALAM TABLET SALUT


Kerusakan yang terjadi pada tablet salut :
1) Perlekatan dan penggumpalan
Keadaan lapisan tipis terlalu basah atau terlalu lengket menyebabkan tablet
melekat satu dengan yang lainnya, atau melekat pada panci penyalut
Solusi : jumlah cairan yang digunakan dikurangi, sehingga dapat mempercepat
atau meningkatkan temperatur udara pengering dan volume udara.
2) Kekasaran
Terjadi apabila larutan penyalut digunakan dengan penyemprotan
3) Efek kulit jeruk
Penyebaran larutan penyalut yang tidak seimbang sebelum pengeringan
menyebabkan suatu lekukan-lekukan seperti ”kulit jeruk” pada penyalut. Hal ini
menunjukkan bahwa penyebaran dihalangi oleh pengeringan yang terlalu cepat
atau oleh viskositas larutan yang tinggi.
Solusi : Mengencerkan larutan dengan larutan tambahan
4) Kekaburan logo (Bridging)
Hal ini terjadi akibat adanya tekanan internal yang cukup tinggi dari bahan
penyalut, sehingga salut terpisah dari substrat dalam daerah logo, salut selaput
membebaskan tekanan yang ada didalamnya.
5) Variasi warna
Masalah ini terjadi karena komposisi salut yang bahan pewarna atau pemburam
yang terdispersi, maka harus dilakukan pengadukan terus menerus supaya tidak
terjadi pengendapan.
6) Pelepuhan
Jika tablet salut dalam proses memerlukan pengringan lanjutan, penguapan
pelarut yang terlalu cepat dari tablet inti dan efek suhu terlalu tinggi pada
kekuatan, elastisitas dan adhesi salut selaput, maka akan terjadi pelepuhan. Hal
ini dapat dicegah dengan pemanasan suhu rendah
7) Keretakan
Keretakan merupakan cacat salut selaput yang paling umum terjadi. Tablet salut
bisa jadi retak dikarenakan adanya tekanan internal melebihi kekuatan tegangan
salut (terjadi di dalam salut ketika dikeringkan)
bisa jadi retak dikarenakan adanya tekanan internal melebihi kekuatan tegangan
salut (terjadi di dalam salut ketika dikeringkan)

6.EVALUASI
1.Kontrol keseragaman bobol tablet
Bandingkan dengan persyaratan menurut Farmakope Indonesia
2. Kontrol kekerasan tablet
Sebuah tablet diletakkan pada ujung alat dengan posisi vertical. Tekan alat sampai tablet
pecah/hancur. Skala yang terbaca pada saat tablet pccali/hancur menunjukkan kekerasan tablet
dalam satuan kg. Lakukan percobaan Sebanyak 5 kali dan hiltung harga puratanya.
3. Kontrol kerapuhan
Sejumlah 20 tablel dibebas debukan dengan aspirator, Timbang kemudian masukkan ke
dalam friabilator abrasive tester pengujian dilakukan selama 4 menit atau sebanyak seratus
putaran. Keluarkan tablet dari alat, bebas dcbukan lagi dan timbang. Kerapuhan tablet dinyatakan
dalam : selisih berat tablet sebclum dan sesudah pengujian dibagi berat mula-mula dikalikan
100%. Percobaan diulangi 3 kali dan hitung harga putaranya
4. Kontrol waktu hancur tablet
Enam buah tablet dimasukkan kedalam alat uji waklu hancur. Setiap tabung diisi satu
tablet, kemudran dimasukkan ke dalarn penannggas air dengan temperature sebesar 3
Ketinggian permukaan air sama dengan posisi lubang ayakan pada bagian bawah alat
pada saat tabung naik dalam kedudukan tertinggi. Jalankan alat sampai semua fraksi pecahan
tablet lewat ayakan yang terletak pada bagian bawah alat. Catat waktu yang diperlukan sebagai
waktu hancur tablet. Percobaan diulangi 3 kali, hiltung harga puratanya.

BAB III
PENUTUP

1.KESIMPULAN
Tablet salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau lebih lapisan dari campuran
berbagai zat seperti damat sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak larut dan tidak aktif, gula,
pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang diperbolehkan oleh peraturan, dan kadang-kadang
penambah rasa serta zat aktif. Dan meliputi beberapa tahapan atau proses pembuatan tablet salut
yaitu : tahapan satu sealing, tahapan dua subcoatinc, tahapan tiga smoothing, tahapan empat
coloring, tahapan lima finishing, tahapan enam polishing.
B. Saran
Di harapkan kepada semua anggota kelompok agar lebih kompak lagi dalam pembuatan
makalah ini, agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Anief.Moh.2008.Ilmu meracik Obat.Yogyakarta:Gajah Mada University press


Anwar E, Yanuar A, Khotimah H. 2006. An Approach on Pregelatinized Cassava Starch Phosphate Esters
as Hydrophilic Polymer Excipients for Controlled Release Tablet. J. Med. Sci., 923-929.
Banakar UV. 1992. Pharmaceutical Dissolution Testing. Marcel Dekker, Inc. New York.320-322.
Bansai AK, Nachaegari SK. 2004. Coprossed Excipients for Solid Dosage Forms. Pharmaceutical
Technology.
Drs.H.Syamsuni,Apt.2005.Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi.Jakarta:EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia III.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.747-755 Farmakope Indonesia IV..
Lindahl A.R., Erlandsson S.A. 1985. Membran-Coated Sustained-Release Tablets and Method. Patent
No. 4557925. USA. Marchaban. 1995. Pembuatan Tablet.
Syamsuni,A.2007.Ilmu Resep.Jakarta:Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai