Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Narendra Agung Wirayudhanto

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043291324

Tanggal Lahir : 10/11/1997

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4213 / Sistem Politik Indonesia

Kode/Nama Program Studi : 51 / Ilmu Administrasi Bisnis

Kode/Nama UPBJJ : 71 / Surabaya

Hari/Tanggal UAS THE : Minggu/23/01/2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Narendra Agung Wirayudhanto


NIM : 043291324
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4213/ Sistem Politik Indonesia
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
UPBJJ-UT : Surabaya

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Surabaya, 23 Januari 2022

Yang Membuat Pernyataan

Narendra Agung W
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Berdasarkan penjabaran dalam repository.ut.ac.id , sistem ekologi merupakan semua


lingkungan fisik dan kondisi-kondisi organik nonhumanis dari
kehidupan manusia. Lingkungan fisik misalnya iklim, topografi,
batas dan luas teritorial. Adapun kondisi nonhumanis, misalnya
kekayaan alam, flora, dan fauna. Pengambil kebijakan
hendaknya selalu memperhatikan kondisi lingkungan ekologi.
Di Indonesia, misalnya dengan kondisi hutan yang luas hendaknya
dijadikan sebagai bagian dalam pengambilan kebijakan nasional.
Sebagai contoh dengan adanya pemanfaatan hutan secara benar
maka negara akan mendapatkan pemasukan dana dari penjualan kayu.
Sebaliknya, eksploitasi hutan yang tidak memperhatikan keseimbangan alam yang ada maka
akan dapat menimbulkan bencana banjir. Pada akhirnya akan menimbulkan gangguan bagi
sistem politik. Sistem ekologi memiliki peran penting agar kebijakan yang dibuat jangan
sampai bersifat eksploitatif sehingga menguras sumber daya alam yang ada dan merugikan
lingkungan.

2. Menurut analisa pribadi, hal tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan pergolakan politik
yang terjadi pada setiap periode pemilu. Istilah “kawan hari ini belum tentu kawan esok hari”
adalah hal biasa dalam politik, seperti yang terjadi di Indonesia. Pada setiap perhelatan pemilu,
koalisi politik yang terbentuk selalu berubah sesuai dengan kebutuhan politik. Partai yang pada
periode sebelumnya memenangkan pemilu akan di kritik habis oleh koalisi oposisi guna
mendapatkan peluang kekuasaan pada pemilu berikutnya, hal ini terus berlanjut seperti
lingkaran tak berujung. Contoh sederhananya ada pada pemilu edisi 2019 – 2024 dimana PDIP
bersitegang dengan Gerindra yang pada pemilu edisi sebelumnya bersama-sama mengusung
Joko Widodo – Jusuf Kalla.
Dilihat dari kondisi saat ini dimana PDIP masih ingin memegang kekuasaan pemerintah dan
bergabungnya Prabowo dalam cabinet sebagai Menteri Pertahanan, bukan tidak mungkin PDIP
dan Gerindra akan bersatu lagi untuk periode 2024 – 2029. Disisi lain, banyaknya kebijakan
yang dinilai tidak sesuai akan menjadi senjata utama tim oposisi untuk mencoba mengambil
alih pemerintahan. Memanfaatkan ketidak puasan masyarakat pada pemerintahaan saat ini
akan sangat menguntungkan tim oposisi pada pemilu berikutnya. Politik di Indonesia hanya
sebatas mencari kekuasaan, karena partai pemenang jelas memegang kendali atas jalannya
pemerintahan. Termasuk di dalamnya superioritas atas pembuatan kebijakan agar
menguntungkan partai dan imunitas di hadapan hukum.

3. Dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) merupakan sebuah konsep dan
kebijakan politik yang mengatur tentang fungsi ABRI dalam tatanan kehidupan bernegara.
Dwifungsi ABRI memiliki arti bahwa ABRI memiliki dua fungsi yaitu, fungsi sebagai
kekuatan militer Indonesia dan fungsi sebagai pemegang kekuasaan dan pengatur negara.
Kebijakan Dwifungsi ABRI berlaku pada masa pemerintahan Orde Baru. Dalam buku Pejuang
dan Prajurit: Konsepsi dan Implementasi Dwifungsi ABRI (1984) karya Arifin Tambunan dan
kawan-kawan, pada masa Orde Baru ABRI berperan ganda sebagai penggerak dan penstabil
kehidupan berbangsa dan bernegara.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Peran militer dalam masa itu awalnya dicetuskan sebagai konsep jalan
tengah yang dikemukakan oleh A.H Nasution sebagai jalan keluar dari
permasalahn tentang keinginan para perwira militer agar mendapatkan
hak yang sama dengan warga sipil dalam hal penentuan kebijakan
dan arah politik di Indonesia. Sehingga pada awal Orde Baru Presiden Soeharto
mengesahkan UU No 20 Tahun 1982 tentang Fungsi ABRI.
Penerapan Dwifungsi ABRI pada masa Orde Baru sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial
dan politik Indonesia. Melalui kebijakan Dwifungsi ABRI, ABRI berhasil melakukan dominasi
terhadap lembaga eksekutif dan legislatif Orde Baru. Mulai tahun 1970-an, banyak perwira
aktif ABRI yang ditunjuk sebagai DPR, MPR maupun DPD tingkat provinsi. Selain itu, para
ABRI juga menempati posisi yang penting dalam pengendalian arah politik dari organisasi
Golkar. Pada perkembangannya, pelaksanaan Dwifungsi ABRI pada masa Orde Baru
mengalami penyimpangan oleh Soeharto dan beberapa oknum militer. Keterlibatan militer
dalam kehidupan sosial politik yang semakin mendalam mengakibatkan militer berubah
menjadi alat kekuasaan rezim untuk melakukan pembenaran atas kebijakan pemerintah.

4. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Indonesia berusaha mendefinisikan
kembali identitas internasionalnya yang telah lama terkaburkan oleh Orde Baru, seperti transisi
domestik dan pembangunan ekonomi. SBY percaya, kebijakan luar negeri Indonesia harus
berdasar pada diplomasi dan multilateralisme yang tidak hanya memenuhi kepentingan
nasional, seperti persatuan dan kestabilan nasional, tapi juga mencakup ambisi lebih luas, yaitu
perwujudan perdamaian di tingkat kawasan dan global. SBY lalu mengemukakan idenya untuk
membuat Indonesia menjadi negara modern yang berbasis pada tiga pilar utama, yaitu ekonomi
yang adil dan kuat, demokrasi yang modern dan stabil, serta peradaban yang berkembang.
Pada era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ada tiga kebijakan luar negeri
diantaranya,
- Pemantapan politik luar negeri dan optimalisasi diplomasi Indonesia dalam penyelenggaraan
hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri. Tujuan pokok dari upaya tersebut
adalah meningkatkan kapasitas dan kinerja politik luar negeri dan diplomasi dalam
memberikan kontribusi bagi proses demokratisasi, stabilitas politik dan persatuan nasional.
- Peningkatan kerjasama internasional yang bertujuan memanfaatkan secara optimal berbagai
peluang dalam diplomasi dan kerja sama internasional, terutama kerjasama ASEAN dalam
penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri merupakan
aktualisasi dari pendekatan ASEAN sebagai concentric circle utama politik luar negeri
Indonesia.
- Penegasan komitmen perdamaian dunia yang dilakukan dalam rangka membangun dan
mengembangkan semangat multilateralisme yang dilandasi dengan penghormatan terhadap
hukum internasional dipandang sebagai cara yang lebih dapat diterima oleh subjek hukum
internasional dalam mengatasi masalah keamanan internasional.

Dari ketiga kebijakan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa inti dari diplomasi yang
dilakukan adalah untuk mewujudkan existensi Indonesia di mata dunia serta menciptakan
kondisi aman, damai, dan sejahtera di dalam negeri sebagai poros kepentingan nasional.
Untuk mencapai kepentingan nasional, sebuah negara harus memiliki politik luar negeri. Oleh
karena itu politik luar negeri yang dianut setiap negara terhadap negara lain berbeda- beda
sesuai dengan kepentingan nasional masing- masing. Saat ini lingkungan internasional sedang
menghadapi isu-isu seperti demokrasi, HAM, lingkungan hidup, ketahanan pangan dan krisis
energi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Referensi :
- Reposiroty.ut.ac.id/4306/ISIP4213-M1.pdf
- Repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/bab%204.pdf
- News.unair.ac.id/2019/11/24/strategi-kebijakan-luar-negeri-indonesia-masa-pemerintahan-sby/
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai