Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBANGAN KARET BERKELANJUTAN

BERBASISKAN MASYARAKAT

PADI Institute - Pekanbaru, Riau


PENGANTAR
Kebijakan pemerintah Indonesia tentang pertanian berkelanjuan telah sesuai dengan konsep
dari Food Agricultural Organization (FAO) terkait pembangunan pertanian berkelanjutan. FAO
menawarkan mekanisme untuk melaksanakan tindakan nyata menuju pencapaian Pertanian
Berkelanjutan dan Pembangunan Pedesaan (Sustainable Agriculture and Rural Development).
Demikian pula melalui konferensi tingkat tinggi PBB telah ditekankan pentingnya pertanian
berkelanjutan, sehingga memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan dan pengelolaan
sumber daya alam (FAO, 2002). Upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan, setiap
usahatani harus berorientasi pada proses pencapaian produksi yang menguntungkan dan
efisien dengan menekankan pada perbaikan manajemen, dan pencegahan penyakit.
Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik sebagai sumber pendapatan,
kesempatan kerja dan pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah sekitar
perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumberdaya hayati. Namun sebagai
negara dengan luas areal terbesar dan produksi kedua terbesar dunia, Indonesia masih
menghadapi beberapa kendala, yaitu rendahnya produktivitas, terutama karet rakyat
yang merupakan mayoritas (91%) areal karet nasional dan ragam produk olahan yang masih
terbatas, yang didominasi oleh karet remah (crumb rubber). Rendahnya produktivitas kebun
karet rakyat disebabkan banyaknya areal tua, rusak dan tidak produktif, penggunaan bibit
bukan klon unggul serta kondisi kebun yang menyerupai hutan. Oleh karena itu perlu upaya
percepatan peremajaan karet rakyat dan pengembangan industri hilir.
Di Asia Tenggara, yang memasok 90 persen karet dunia, permintaan ini telah diterjemahkan ke
dalam penggundulan hutan yang cepat dan pemilikan tanah dari petani kecil, karena
permintaan karet yang menguntungkan menarik pendatang baru ke pasar. Pembangun
perkebunan membersihkan keanekaragaman hayati hutan tropis untuk menanam pohon karet
secara eksklusif. Pemerintah Myanmar, Kamboja, Laos dan Thailand tertarik pada manfaat
ekonomi dari penanaman karet, mendorong lebih banyak perkebunan untuk didirikan. Namun
produsen ban terbesar di dunia, Michelin Group, dan raksasa otomotif General Motors
merangkul kebijakan pengadaan baru yang mengarahkan industri ini ke arah "zero
deforestation" pada isu ini.
Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan ini karena lebih banyak lahan dibersihkan untuk
dijadikan kebun karet. Permintaan akan karet mentah melonjak seiring berkembangnya kelas
menengah global yang membeli mobil dan, dengan demikian, ban, atau perjalanan di pesawat
terbang. Manufaktur ban mobil dan pesawat terbang mengonsumsi sekitar 70 persen karet
mentah dunia. Produksi telah meningkat sekitar 4 persen per tahun selama beberapa tahun
terakhir, menurut peneliti Freedonia Group.
Kabupaten Kampar merupakan salah satu sentra produksi karet di Provinsi Riau. Tahun 2013
luas perkebunan karet rakyat di Kabupaten Kampar adalah 92.509 ha dengan produksi 60.714
ton/tahun. Mata pencaharian masyarakat di Kabupaten Kampar sebagian besar adalah petani
karet dan sawit. Jumlah petani karet rakyat di Kabupaten Kampar adalah 52.289 Kepala
Keluarga (BPS Kabupaten Kampar, 2014). Permasalahan yang dihadapi petani karet adalah
harga yang diterima petani sering tidak menentu ada jangka waktu yang tidak dapat
diperkirakan.
Sesuai data di lapangan harga jual karet ditingkat petani berfluktuasi di periode 6 bulan
terakhir di Tahun 2018 yaitu pada Bulan Agustus ..., Bulan September ..., Bulan Oktober ....,
Bulan November ..., Bulan Desember ..... Dan di Januari 2019 ...... Kondisi ini jelas akan
mempengaruhi keberlanjutan usahatani karet yaitu menguntungkan atau tidak dari aspek
usaha tani (aspek ekonomi), tidak menurun kualitasnya (aspek lingkungan) serta usahatani
yang dikembangkan dapat diterima atau diadopsi oleh semua pihak (aspek sosial).
Oleh karenanya maka tujuan proyek ini adalah menganalisis tingkat keberlanjutan dari aspek
sosial, ekonomi dan lingkungan.
Kabupaten Kampar merupakan kabupaten terbesar di Riau. Kabupaten ini memiliki luas
10.928,20 km². Kabupaten kampar memiliki potensi besar di sektor pertanian . Kabupaten
kampar terdapat begitu banyak kelapa sawit dan kebun karet, hampir semua kecamatan yang
ada di kabupaten kampar  memiliki potensi yang sama. Rata-rata pekerjaan orang kampar itu
adalah bertani menanam sawit dan kebun karet. 
Pengembangan perkebunan karet memberikan peranan penting bagi perekonomian nasional,
yaitu sebagai sumber devisa, sumber bahan baku industri, sumber pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat serta sebagai pengembangan pusat-pusat pertumbuhan
perekonomian di daerah dan sekaligus berperan dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Guna mendukung keberhasilan pengembangan karet, perlu disusun Teknis Budidaya Tanaman
Karet digunakan sebagai acuan bagi pihak-pihak yang terkait pengolahan komoditi tersebut.

GOAL
Pengembangan ekonomi berkelanjutan berbasiskan masyarakat lokal.

OBJECTIVES:
1. Peningkatan produksi karet alam baik secara kualitas maupun kuantitas.
2. Pengelolaan kebun karet berkelanjutan.
3. Pengolahan hasil karet paska produksi di tingkat kelompok petani.

ACTIVITIES:
Objective 1. Peningkatan ekonomi masyrakat melalui peningkatan produksi dan kualitas
Karet Alam.
Actions :
 Training peningkatan kapasitas Kelompok Tani Karet alam.
 Identfikasi potensi pohon induk sebagai bank benih dalam rangka mengembangkan
bibit unggulan bagi peningkatan produktifitas produksi melalui pendekatan lanskap
 Mendorong penyusunan sistem pengawasan internal (ICS - internal control system)

Objective 2. Pembangunan kebun induk (entres) di tingkat kelompok petani


Actions :
 Identifikasi potensi pohon induk sebagai bank benih dalam rangka mengembangkan
bibit unggulan bagi peningkatan produktifitas produksi melalui pendekatan lanskap
 Penentuan lokasi lahan dan persiapan kebun induk
 Training Okulasi dan pembibitan untuk kelompok tani karet alam
 Perawatan kebun induk (entres) dan persiapan sertifikasi bibit
Objective 3. Mendorong terjadinya praktek perdagangan getah karet alam yang lebih baik.
Actions :
 Pemetaan Rantai Pasok (supply chain) karet di tingkat petani hingga ke pabrik serta
pasar internasional
 Mendorong kelompok tani membangun jaringan ke lembaga/ instansi ataupun
perusahaan terkait.
 Mendorong terbentuknya kelembagaan dan instrumen tata niaga karet yang adil dan
bekelanjutan
 Lokakarya Budidaya Karet Rakyat

TIME PLAN:
2019 2020
ACTIVITY
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Identifikasi Kelompok Tani (KT) karet alam
Persiapan Training kelompok Tani Karet
Pelatihan bagi anggota KT Terpilih:
 Teknik penyadapan karet terbaik
 Pemilihan bibit unggul tanaman karet
 Penanggulan hama Jamur Akar Putih (JAP)
Implementasi hasil pelatihan di setiap KT
Monitoring perkembangan setiap KT terlatih
Training dan Praktik Okulasi dan pembibitan
Perawatan kebun induk (entres)
Sertifikasi bibit karet
Studi Kajian Pemetaan Rantai Pasok
Pembuatan Modul Budidaya Karet Rakyat
Lokakarya Budidaya Karet Alam
Laporan lengkap kegiatan

BUDGET:

Anda mungkin juga menyukai