Anda di halaman 1dari 33

ETIKA dan KARAKTER

PENDIDIK PAUD
MODUL 9


e pendidika
aK n
Pe
ag
n
n
Te

PELATIHAN
di
di
n
t Guru da

kan

GTK PAUD
Anak Us

BERJENJANG
TINGKAT
o ra

i
kt

DASAR
a
e

D
ir

n
i

D i

2020

Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2020
ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 1
ETIKA DAN KARAKTER
PENDIDIK PAUD

Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2020

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 1


ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD
Merupakan bagian dari Modul Pelatihan GTK PAUD Berjenjang tingkat Dasar yang diterbitkan oleh :

Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikann
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia
Tahun 2020

Modul pada Pelatihan Berjenjang GTK PAUD tingkat Dasar adalah:

1. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini


2. Perkembangan Anak Usia Dini
3. Pengenalan Anak dengan Kebutuhan Khusus
4. Cara Belajar Anak Usia Dini
5. Perencanaan Pembelajaran
6. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini
7. Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
8. Komunikasi dalam Pengasuhan
9. Etika dan Karakter Pendidik PAUD

2 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


KATA PENGANTAR

P
erjalanan panjang pengembangan Pelatihan GTK Inisiatif lainnya adalah dengan menyiapkan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berjenjang (Diklat penyelenggaraan Diklat Berjenjang moda daring (online
Berjenjang) telah dimulai sejak tahun 2009. Terbitnya atau blended learning). Moda ini pada dasarnya telah
Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar dikembangkan secara terpisah oleh Unit Pelaksana
Pendidikan Anak Usia Dini menjadi awal persiapan diklat Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang diperuntukkan khusus bagi Pendidik dan Tenaga (Kemendikbud) sejak beberapa tahun lalu, dan kemudian
Kependidikan (PTK) Pendidikan Anak Usia Dini tersebut. akan diintegrasikan secara nasional. Kami meyakini dengan
Diklat yang dirancang dalam 3 jenjang: dasar, lanjut, dan menjadikan Diklat Berjenjang dalam format pelatihan digital
mahir, dimaksudkan untuk menyiapkan kompetensi (online atau blended learning) akan dapat melatih lebih
pengasuh, guru pendamping dan guru PAUD sebagaimana banyak PTK PAUD di seluruh Indonesia. Berbagai perangkat
diamanatkan Permendikbud tersebut. Berbagai perangkat untuk persiapan moda daring telah disiapkan, salah satunya
disiapkan untuk mendukung pelaksanaan diklat, adalah dengan pembaruan modul Diklat Berjenjang, yang
diantaranya pedoman, modul serta bahan tayang/bahan dimulai dengan modul Diklat Berjenjang tingkat dasar.
paparan. PTK PAUD menyambut gembira adanya diklat Modul-modul ini merupakan bagian pertama dari proses
berjenjang, dan mengikuti diklat dengan berbagai skema digitalisasi tersebut. Modul yang telah dan dikemas secara
biaya, antara lain berasal dari APBN, APBD, dana desa, lebih menarik ini dapat langsung digunakan sebagai bahan/
bahkan dana mandiri. Hingga saat ini sudah lebih dari 175 materi diklat berjenjang konvensional atau moda tatap muka
ribu PTK PAUD mengikuti diklat berjenjang. dengan luring (offline).

Berbagai pengembangan terus dilakukan terhadap Modul ini merupakan hasil kerja berbagai pihak,
Diklat Berjenjang. Pengembangan terhadap materi dan yang bersama sama melakukan pengkajian (review),
modul Diklat Berjenjang dilakukan untuk memastikan materi menambahkan, menyempurnakan dan memastikan
terkini telah tercakup. Di samping itu, pengembangan pemanfaatannya bagi pendidik PAUD di Indonesia. Kami
terhadap sistem juga dilakukan untuk memastikan bahwa menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota tim
seluruh pendidik di berbagai pelosok Indonesia dapat penulis yang telah bekerja keras menyelesaikan seluruh
mengikuti Diklat Berjenjang. Contohnya, sebuah inisiatif Modul Diklat Berjenjang Tingkat Dasar tahun 2020. Semoga
dilaksanakan untuk dapat menjangkau peningkatan mutu modul tersebut dapat dipergunakan secara optimal di
pendidik PAUD khususnya yang berada di daerah terluar, masyarakat, sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas
terpencil, dan tertinggal, yang memungkinkan dilaksanakan pendidik PAUD di Indonesia.
dengan pendanaan dari berbagai sumber. Inisiasi tersebut
memperkaya Diklat Berjenjang dengan integrasi program
Gugus PAUD, Kunjungan Belajar Lokal, dan coaching.

Jakarta, 28 April 2020


Plt. Direktur GTK PAUD

Dr. Abdoellah
NIP 196008201986031005 

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 3


4 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD
DAFTAR ISI
Sambutan
Daftar Isi

08 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Penggunaan Modul
E. Petunjuk Belajar

10 BAB II RENCANA PENYAJIAN MATERI


A. Kompetensi
B. Materi/Submateri
C. Strategi/Metode Penyajian
D. Sumber Belajar
E. Alat dan Bahan
F. Evaluasi
G. Alokasi Waktu
H. Langkah-langkah Penyajian Materi

12 BAB III ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


A. Etika Pendidik PAUD
B. Karakter Pendidik PAUD

22 BAB IV IMPLEMENTASI ETIKA DAN KARAKTER GURU PAUD


A. Implementasi Etika Guru PAUD dalam menjalankan profesinya
B. Implementasi Karakter Pendidik PAUD dalam menjalankan profesinya

26 BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Soal Latihan
Kunci Jawaban
Tugas Mandiri

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 5


6 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD
MODUL
ETIKA DAN KARAKTER
PENDIDIK PAUD

M
odul ini berisi lima bab. Pada Bab 1, yaitu Pendahuluan, mencakup latar belakang,
tujuan, ruang lingkup dan petunjuk belajar. Bab 1 perlu dibaca dengan tuntas agar
mengetahui, mengapa perlu mempelajari modul ini dan tatacara mempelajari yang
tepat, sehingga waktunya menjadi lebih efektif dan efisien.

Bab 2 memaparkan Rencana Penyajian Materi. Bab ini harus dibaca dengan seksama, agar
dapat memahami kompetensi, materi/sub materi, strategi penyampaian, media/sumber
belajar, dan evaluasi yang diminta dalam modul ini. Disamping itu, juga mesti mencermati
pembagian alokasi waktu dan langkah penyajiannya sehingga modul dapat dikuasai dengan
lebih efektif dan berkualitas.

Pada Bab 3, mulai disajikan substansi isi modul ini. Pada bagian ini dipaparkan pengertian,
tujuan, manfaat, ruang lingkup dan prinsip etika dan karakter pendidik PAUD. Pada tahap ini,
tidak boleh ada satupun konsep yang tidak dipahami, oleh karena itu jika ada bagian yang
belum dipahami dan dimengerti, maka sebaiknya dibaca kembali dan dilakukan berulang-
ulang. Karena jika tidak dapat memahami bab 3 akan menghambat dalam memahami bab
selanjutnya.

Pada Bab 4 Anda akan mendapat pemaparan terkait Implementasi Etika dan Karakter Pendidik
PAUD dalam Pembelajaran serta Teknis Penerapan Etika dan Karakter Pendidik PAUD dalam
Pembelajaran. Pada bab ini, akan dipaparkan pula contoh contoh teknis penerapan etika dan
karakter Pendidik PAUD.

Pada bagian akhir modul ini yaitu Bab 5 merupakan penutup dari modul ini, terdapat
kesimpulan isi dari modul. Pelajari dan simaklah setiap bagian isi modul ini dengan seksama
agar dapat memahami semua dengan baik dan benar.

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 7


BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

P
endidik merupakan sosok yang kerap “digugu dan guru PAUD, guru pendamping, maupun guru pendamping
ditiru”. Dengan kata lain, pendidik memiliki peran muda. Standar kompetensi guru pendamping muda meliputi
penting sebagai model atau panutan bagi anak di : kompetensi pedagogik, sosial, profesional, dan kepribadian.
sekolah. Pepatah lama mengatakan “guru kencing berdiri,
murid kencing berlari” menekankan betapa pentingnya Adapun standar kompetensi kepribadian sebagai guru
peran guru sebagai panutan. Tidak hanya panutan dalam hal pendamping muda (GPM) adalah sebagai berikut :
akademis semata namun lebih dari itu, pendidik merupakan
panutan anak dalam hal etika dan karakter. 1. Menyayangi anak secara tulus.
2. Berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian serta
Anak usia dini dalam rentang usia 0 – 6 tahun berada melindungi anak.
dalam periode usia emas (golden age). Masa ini merupakan 3. Memiliki kepekaan dan responsif dalam menyikapi
masa krusial dalam proses pendidikan, khususnya terkait perilaku anak.
penanaman nilai – nilai yang termanifestasi dalam etika 4. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif dan
dan karakter positif. Pada usia ini anak akan sangat sensitif bertanggung jawab.
dan cepat untuk “menangkap” semua hal tanpa melakukan 5. Berperilaku santun, menghargai dan hormat kepada
penyaringan baik buruknya hal tersebut. Permasalahan orangtua dan anak.
yang kerap ditemui, orangtua dan masyarakat ada kalanya
memberikan contoh yang kurang baik, misalnya berkata- GPM diharapkan dapat mengembangkan karakter tersebut
kata tidak santun, tidak jujur, atau membuang sampah di atas untuk mendukung terbentuknya karakter positif pada
sembarangan. Disinilah pendidik Pendidikan Anak Usia diri anak serta mampu mencegah perilaku anak yang sulit
Dini (PAUD) memiliki peran penting untuk memberikan melalui bimbingan yang positif. Lebih lanjut, penekanan
pemahaman maupun contoh terkait etika dan karakter pada pendidikan etika dan karakter dikuatkan melalui
positif. Oleh sebab itu, satuan PAUD yang didukung oleh Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan
pendidik yang berkompeten mutlak diperlukan, khususnya Pendidikan Karakter (PPK) yang antara lain menggarisbawahi
kompetensi dalam aspek kepribadian. pentingnya mengembangkan platform pendidikan nasional
yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama
Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik
Kebudayaan, telah menyadari pentingnya hal ini. Dalam dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan & Kebudayaan No. 137 tahun pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini memperhatikan keberagaman budaya Indonesia.
Lampiran II dijabarkan tentang Kompetensi Guru PAUD, baik

8 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


Menyadari bahwa pendidikan etika dan karakter merupakan memahami hal-hal tentang etika dan karakter pendidik
kerja bersama, Perpres ini juga menekankan pentingnya PAUD. Pada modul ini terdapat informasi yang dapat
merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi membantu peserta diklat dalam menjawab pertanyaan-
pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, pertanyaan sebagai berikut:
dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK.
Dengan kata lain, guru atau pendidik di berbagai tingkat 1. Apa dan bagaimana konsep etika dan karakter dalam
satuan pendidikan, tidak terkecuali PAUD, juga diharapkan konteks pendidik PAUD?
untuk terus mengasah kompetensi yang terkait dengan etika 2. Bagaimana implementasi etika dan karakter pendidik
dan karakter. PAUD dalam proses penanaman karakter pada anak?

B. TUJUAN MODUL D. PETUNJUK BELAJAR

1. Tujuan umum: sebagai salah satu sumber bahan belajar Agar dapat memahami etika dan karakter pendidik PAUD
bagi Pelatih serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan Peserta secara tepat, utuh dan mendalam, peserta diklat diharapkan:
Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dalam memahami etika dan
karakter pendidik PAUD dan bagaimana menerapkannya di 1. Membaca secara tuntas dan cermat seluruh materi yang
satuan PAUD dan dalam kehidupan sehari-hari. ada dalam bahan ajar ini.
2. Mengikuti paparan atau penyajian materi ini secara fokus
2. Tujuan khusus : pada saat disampaikan dalam kegiatan diklat tahap tatap
a. Peserta dapat menjelaskan tentang etika dan muka.
karakter(good character) yang harus dimiliki pendidik 3. Melakukan analisis dan mendiskusikan setiap paparan
PAUD. yang disajikan baik dengan teman peserta diklat maupun
b. Peserta dapat mengimplementasikan etika dan karakter dengan nara sumber.
sebagai pendidik PAUD dalam menjalankan tugas 4. Mengerjakan berbagai tugas yang diminta, baik yang
profesinya. disajikan dalam bahan ajar ini maupun yang diberikan
oleh nara sumber pada saat mengikuti pelatihan.
C. RUANG LINGKUP 5. Melaksanakan tugas mandiri terkait modul ini.

Materi Etika dan Karakter Pendidik PAUD dengan bobot 3 JPL


pada tahap Tatap Muka, ditujukan agar peserta diklat dapat

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 9


BAB II

RENCANA PENYAJIAN MATERI


A. KOMPETENSI terkait penerapan etika dan karakter pendidik PAUD.
1. Peserta dapat menjelaskan konsep etika dan karakter bagi d) Peserta menyajikan role play penerapan etika dan
pendidik PAUD karakter pendidik PAUD.
2. Peserta dapat mengimplementasikan etika dan karakter
dalam proses belajar di satuan PAUD
D. SUMBER BELAJAR
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
B. MATERI/SUBMATERI Nomor 137 Tahun 2014, Kementerian Pendidikan dan
1. Etika dan Karakter Pendidik PAUD Kebudayaan RI.
2. Implementasi Etika dan Karakter Pendidik PAUD 2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146
Tahun 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
3. Pedoman Kurikulum 2013 PAUD, Direktorat Pembinaan
C. STRATEGI/METODE PENYAJIAN PAUD – Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, 2016.
1. Strategi dan Metode 4. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 Tentang
a. Ceramah Penguatan Pendidikan Karakter.
b. Tanya jawab 5. Bahan paparan atau bahan tayang
c. Diskusi 6. Bahan – bahan bacaan lainnya yang relevan
d. Penugasan
e. Analisis Film Pendek
f. Simulasi permainan peran (role play) E. ALAT DAN BAHAN
1. Kertas plano
2. Tugas Individu/kelompok 2. Kertas tempel berwarna / Post It
a. Tugas Individu 3. ATK
a) Peserta menyusun hal penting dalam etika dan karakter 4. Slide proyektor
positif yang idealnya dimiliki pendidik PAUD.
b) Peserta menuliskan contoh penerapan etika dan F. EVALUASI
karakter sebagai pendidik PAUD yang telah 1. Tes awal (Pre test)
dilakukan selama ini. 2. Tes akhir (Post test)
b. Tugas Kelompok 3. Pengamatan
a) Peserta mendiskusikan analisis film pendek tentang 4. Tugas individu/kelompok
etika dan karakter pendidik PAUD.
b) Peserta melakukan presentasi mengenai hasil analisis G. ALOKASI WAKTU
film pendek tentang etika dan karakter pendidik PAUD. Alokasi waktu pembelajaran adalah 3 jam pelajaran, dengan
c) Peserta mendiskusikan penyusunan skenario role play 1 jam pelajaran untuk teori dan 2 jam pelajaran untuk praktek.

10 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


H. LANGKAH – LANGKAH PENYAJIAN MATERI
Pelatih atau fasilitator perlu menyusun dan mengembangkan langkah – langkah penyajian materi sesuai dengan kondisi dan
karakteristik peserta pelatihan. Berikut adalah langkah – langkah penyajian materi yang dapat dikembangkan oleh fasilitator :

No KEGIATAN ALOKASI WAKTU

1. Perkenalan 5’
2. Curah pendapat 7’
3. Ceramah “Etika dan Karakter Pendidik PAUD” 30’
4. Tanya jawab 7’
5. Penguatan dari pelatih 7’
6. Pemutaran film pendek 7’
7. Diskusi kelompok analisis film 7’
8. Presentasi Kelompok 15’
9. Penguatan dari pelatih 7’
10. Diskusi role play kelompok 15’
11. Penyajian role play 20’
12. Penguatan dari pelatih 10’
13. Penutup 5’
Total Waktu 135’

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 11


BAB III

ETIKA DAN KARAKTER


PENDIDIK PAUD

A. ETIKA PENDIDIK PAUD

1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani, “ethos”, yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika berhubungan erat dengan
konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Etika
biasanya sering diasumsikan bersinonim atau memiliki kesamaan dengan moral. Moral atau moralitas biasanya dikaitkan
dengan sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran
berbentuk petuah-petuah, nasehat, peraturan, perintah, dan semacamnya yang diwariskan secara turun-temurun melalui
agama atau kebudayaan tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik agar ia benar-benar menjadi manusia
yang baik.

Oleh karena itu, pendidik guru PAUD perlu mengembangkan etika moral yang baik. Adapun yang dimaksud dengan etika
dalam hal ini adalah :

Sejumlah prinsip atau standar moral dari sekelompok


orang tertentu atau pada bidang pekerjaan tertentu,
yang mendasari perilaku dan interaksi

Etika didasarkan pada budaya yang ada pada tempat atau kelompok masyarakat tertentu sehingga ada kemungkinan etika
yang berlaku di suatu tempat atau kelompok masyarakat berbeda dengan etika yang berlaku di tempat atau kelompok lainnya.

a. Etiket Etiket merupakan tata cara


Dalam keseharian sering kita mendengar istilah pergaulan yang baik antara
etiket yang yang dilandasi oleh etika.
sesama manusia

12 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


Individu yang beretiket akan menunjukkan sikap : kita hidup dalam masa transformasi masyarakat yang sangat
1. Memberikan yang terbaik kepada lingkungannya cepat. Dalam transformasi ekonomi, sosial, intelektual, dan
2. Menunjukkan rasa adil kepada semua pihak budaya itu nilai budaya tradisional tertantang. Perubahan-
3. Bekerjasama perubahan budaya terjadi begitu cepat akibat modernisasi.
4. Kualitas diri yang baik Dalam situasi seperti ini, etika membantu kita agar jangan
5. Sopan santun dan rendah hati kehilangan orientasi, dapat membedakan antara yang
6. Menjaga lingkungan dengan baik hakiki dan apa yang boleh berubah dan dengan demikian
7. Selalu bersyukur tetap sanggup untuk mengambil sikap yang dapat
dipertanggungjawabkan. Ketiga, dengan etika kita dapat
b. Tuntunan Etika menghadapi ideologi-ideologi baru dengan kritis dan objektif
Dalam kesehariannya seorang pendidik PAUD dituntut untuk untuk membentuk penilaian sendiri, agar kita tidak mudah
memiliki sikap yang sesuai dengan etika, seperti : terpancing. Etika juga membantu agar kita tidak naif atau
ekstrem, tidak cepat bereaksi, terhadap suatu pandangan
1. Berbicara sopan, pilihan kata yang tepat, tidak mahal baru, menolak nilai-nilai hanya karena baru dan belum
senyum biasa. Keempat, etika dalam agama untuk memantapkan
2. Berbusana yang cocok dengan situasi (bahan, kombinasi pemeluknya dalam keyakinan dan keimanan.
dan warna)
3. Tindak tanduk sesuai norma Berikut ini satu ilustrasi yang menggambarkan tentang
4. Olah tubuh yang wajar anak elang yang kehilangan orientasi diri dan tidak dapat
5. Tata rias wajah yang sesuai membedakan antara yang hakiki dan apa yang boleh
6. Menjaga kebersihan diri (kuku tidak Panjang, Rambut, Bau berubah.
Badan dll)
7. Tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan
Sebutir telur elang dieramkan dalam sarang ayam hutan.
dan membahayakan anak
Telur menetas, dan elang kecil tumbuh dan menganggap
dirinya adalah anak ayam hutan. Anak elang berperilaku
sebagaimana anak ayam hutan. Ia mengais-ngais tanah
LEMBAR DISKUSI UNTUK
untuk mencari makan. Ia berkotek dan berkokok, ia tidak
PENDALAMAN MATERI
pernah terbang lebih dari beberapa meter, karena seperti
Bagaimana cara seorang Pendidik PAUD itulah tabiat ayam hutan
ketika berbicara dengan orangtua ketika
membicarakan tentang perilaku anaknya Suatu hari ia melihat burung elang sedang terbang
dengan anggun dan agung di langit bebas. Ia bertanya
yang sering memukul dan berkata tidak
kepada induk ayam hutan: ’Burung apakah yang cantik
santun teman di kelas? itu?’ Induk Ayam hutan menjawab: “Itu adalah seekor
elang, ia burung yang terkenal, tetapi kamu tidak bisa
terbang seperti dia karena kamu hanyalah seekor
ayam hutan”.
Secara umum, etika moral yang baik adalah etika
mengarahkan pendidik PAUD untuk berperilaku yang
Anak elang percaya saja dengan cerita itu karena
sesuai dan mendorong perkembangan anak secara positif. dianggapnya benar. Ia jalani hidupnya, dan mati sebagai
Selanjutnya pada saat yang sama, sedapat mungkin seekor ayam hutan, dan kehilangan warisannya sebagai
memenuhi kebutuhan layanan dan bimbingan semua pihak seekor elang, karena tidak mempunyai visi sendiri.
yang terkait. Etika moral yang baik biasanya tercermin dalam Alangkah sia-sia. Ia dilahirkan untuk menang tetapi ia
dikondisikan untuk kalah
perilaku kerja yang baik serta dalam interaksi yang positif
( Qomari Anwar, diunduh dari hadipranaabadi weebly.com)
dengan anak, orangtua, rekan sejawat dan masyarakat.

2. Manfaat Etika Bagi Pendidik PAUD Bayangkan !!!


Menurut Suseno, ada empat alasan mengapa manusia Jika Sang Induk Adalah Guru Dan
perlu beretika: Pertama, kita hidup dalam masyarakat yang
Sang Elang Adalah Murid....
semakin beragam. Perlu kesatuan tatanan normatif. Kedua,

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 13


3. Kode Etik Guru
Kode etik merupakan bagian dari perilaku dan pengetahuan yang sangat penting untuk diketahui, dipahami, dan diterapkan
oleh pendidik. Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam
melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Sehingga dengan kata lain, kode etik profesi memberi
panduan pada individu dengan profesi terkait, mengenai apa yang boleh mereka laksanakan atau larangan yang sebaiknya
mereka hindari. Adapun kode etik guru Indonesia adalah sebagai berikut :

a) Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya


untuk membentuk manusia pembangunan yang
ber-Pancasila. 
Guru harus mengabdikan dirinya secara ikhlas untuk
menuntun dan mengantarkan anak didik seutuhnya,
baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental
agar menjadi insan pembangunan yang menghayati
dan mengamalkan serta melaksanakan berbagai
aktivitasnya dengan berdasarkan pada sila-sila dalam
Pancasila.

sumber : TK Lab School Rawamangun

b)
Guru memiliki kejujuran profesional dalam
menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan
anak didik masing-masing.
Guru harus mampu mendesain program pengajaran
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setiap diri anak
didik dan menerapkan kurikulum secara benar, sesuai
dengan kebutuhan anak didik.

sumber : TK Lab School Rawamangun

c) Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam


memperoleh informasi tentang anak didik,
tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk
penyalahgunaan.
Guru berkomunikasi dan menjalin hubungan baik
dengan anak didik untuk mengetahui keadaan dan
karakteristik perkembangan serta kebutuhan anak
didik untuk menciptakan pembelajaran yang optimal.

sumber : TK Lab School Rawamangun

14 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


d) Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan
memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-

baiknya bagi kepentingan anak didik.


Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah, pengaturan
tata-ruang kelas yang lebih kondusif untuk kepentingan
anak didik dan menciptakan iklim pembelajaran yang
menyenangkan serta. Membina hubungan yang baik dengan
orang tua untuk mengoptimalkan perkembangan anak didik.

sumber : TK Lab School Rawamangun

e) Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat


sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas
untuk kepentingan pendidikan.
Sesuai dengan Tri Pusat Pendidikan, masyarakat ikut
bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan. Oleh
karena itu, guru juga harus membina hubungan baik dengan
masyarakat, agar dapat menjalankan tugasnya sebagai
pelaksana dalam proses tumbuh kembang anak.

sumber : TK Lab School Rawamangun

f) Guru secara sendiri dan atau bersama-sama berusaha


mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
guru harus selalu mengembangkan diri dan meningkatkan
mutu baik secara individu maupun secara bersama-sama
dengan rekan sejawat. Hal ini sangat penting, karena baik
buruknya layanan akan mempengaruhi citra guru di tengah-
tengah masyarakat.
sumber : google

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 15


g) Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar
sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja
maupun di dalam lingkungan keseluruhan.
Kerja sama dan pembinaan hubungan antar guru di
lingkungan tempat kerja, merupakan upaya yang sangat
penting. Karena akan dapat meningkatkan kelancaran
mekanisme kerja. Bahkan juga sebagai langkah-langkah
peningkatan mutu profesi guru secara keseluruhan,
termasuk guru-guru di luar lingkungan tempat kerja.

sumber : google

h) Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan


meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai
sarana pengabdiannya.
Salah satu ciri profesi adalah dimilikinya organisasi profesional.
Begitu juga guru sebagai tenaga profesional kependidikan,
juga memiliki organisasi profesional. Di Indonesia, wadah
atau organisasi profesional itu adalah PGRI, atau juga ISPI dan
IGI. Untuk PAUD ada organisasi seperti HIMPAUDI dan IGTKI.

sumber : google

i) Guru melaksanakan segala ketentuan yang


merupakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
Guru adalah bagian warga negara dan warga masyarakat
yang merupakan aparat Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan ataupun Kementerian Agama, atau
aparat pemerintah di bidang pendidikan. Pemerintah
c.q. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai
pengelola bidang pendidikan sudah pasti memiliki
ketentuan-ketentuan yang merupakan policy, agar
pelaksanaannya dapat terarah.

sumber : TK Lab School Rawamangun

16 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


B. KARAKTER PENDIDIK PAUD
seperti menghargai, percaya diri, kreatif dan inovatif, mandiri,
bertanggung jawab, jujur, pemaaf, menepati janji, dan
kualitas positif lainnya.
Harimau mati meninggalkan belang
Gajah mati meninggalkan gading Karakter bukanlah sesuatu yang sepenuhnya bersifat
genetik atau turunan sehingga untuk membentuk karakter
Manusia mati meninggalkan nama (karakter)
harus melalui proses pembelajaran dan pembiasaan atau
-Anonim- pelatihan secara terus menerus. Terkait dengan karakter
maka yang dilatih dan dibentuk adalah kebiasaan dalam
berpikir, merasa, dan senantiasa berbuat baik dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya saja untuk membentuk
1. Pengertian Karakter
karakter jujur pada individu maka sejak dini seseorang harus
Karakter merupakan evaluasi dari kualitas diri individu.
dibiasakan untuk berkata dan bertingkah laku jujur dengan
Konsep karakter terutama mengacu pada kumpulan kualitas
membiasakan diri tidak mencontek pekerjaan orang lain atau
diri yang membedakan satu orang dari yang lain. Menurut
mengakui kesalahan yang dilakukan.
Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), karakter didefinisikan sebagai bawaan
hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas,
sifat, temperamen, watak. Adapun berkarakter adalah 2.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan Pembentukan Karakter
berwatak. Menjadi pendidik PAUD yang berkarakter merupakan hal
yang penting. Karakter menunjukkan siapa kita sebenarnya
Karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), dan menentukan bagaimana seseorang membuat
perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan keputusan. Karakter juga menentukan sikap, perkataan, dan
(skills). Lebih lanjut Thomas Lickona menyatakan, karakter tindakan seseorang dalam menghadapi berbagai situasi.
berkaitan dengan konsep moral (moral knowing), sikap Pembentukan karakter individu pada umumnya melalui
moral (moral feeling), dan perilaku moral (moral behavior). berbagai proses dimana banyak faktor yang berperan
Berdasarkan ketiga komponen tersebut dinyatakan bahwa selama proses pembentukan karakter berlangsung. Karakter
karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues)
kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara
perbuatan baik. pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri
atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani
Karakter yang diharapkan adalah karakter positif. bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang
Seseorang yang berkarakter mewujudkan kemampuan lain. Interaksi seseorang dengan orang lain yang dilandasi
selalu berpikir, merasa, dan senantiasa berbuat baik dalam karakter yang baik menumbuhkan karakter masyarakat dan
kehidupan sehari – hari. bangsa yang terpuji.

Karakter positif berarti individu memiliki pengetahuan V. Campbell (1982) menyatakan ada beberapa faktor yang
tentang potensi dirinya yang ditandai dengan nilai-nilai berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang, yaitu :

a. Faktor keturunan
“Karakter yang baik merupakan b. Pengalaman masa kanak-kanak
perbuatan yang benar dalam hidup, c. Pemodelan oleh orang dewasa atau orang yang lebih tua
berbuat benar dalam hubungan
d. Pengaruh lingkungan sebaya
dengan orang lain dan berbuat
e. Lingkungan fisik dan sosial
benar terhadap diri sendiri”
f. Subtansi materi di sekolah atau lembaga pendidikan lain
Aristotles g. Media massa

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 17


Untuk mengembangkan karakter yang baik perlu ada d. Kepercayaan
suatu penentuan dan pendefinisian kualitas karakter yang e. Kerja sama
akan ditanamkan sehingga dapat dimengerti oleh semua f. Saling berbagi
orang antara lain dengan memberikan ilustrasi-ilustrasi atau g. Saling memotivasi
aktivitas. Sebagai contoh kualitas karakter jujur antara lain h. Saling mendengarkan
adalah mengatakan apa adanya, berperilaku sesuai aturan i. Saling berinteraksi secara positif
yang ditetapkan, mengakui sesuatu yang bukan haknya j. Saling menanamkan nilai-nilai moral
k. Saling mengingatkan dengan ketulusan hati
Dalam proses pembentukan karakter yang baik perlu l. Saling menularkan antusiasme
adanya kontrol internal dan kontrol sosial yang menuntut m. Saling menggali potensi diri
individu untuk memiliki karakter positif tertentu. Misalnya, n. Saling mengajari dengan kerendahan hati
saja sebagai pendidik (guru) dalam suatu komunitas o. Saling menginspirasi
pendidikan, seperti PAUD, dibutuhkan karakter seperti jujur, p. Saling menghormati perbedaan
perhatian, sabar, dan karakter positif lainnya. Sebab salah
satu peran pendidik adalah sebagai teladan dan model bagi Pilar pembangunan karakter tersebut di atas telah
anak didiknya. Dengan adanya kontrol internal dan sosial dikristalkan menjadi lima nilai utama karakter melalui
yang terjaga dan konsisten, maka karakter yang baik dapat Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
di pertahankan Pendidikan Karakter (PPK) yang telah disosialisasikan dan
diterapkan di satuan pendidikan di seluruh Indonesia, yaitu:
Selain pendefinisian yang jelas mengenai kualitas
karakter yang diinginkan serta adanya kontrol internal dan a. Religiusitas
kontrol sosial, dalam pembentukan karakter, diperlukan b. Nasionalisme
reinforcement atau penguatan dari luar (eksternal) melalui c. Kemandirian
bentuk-bentuk penghargaan terhadap karakter baik yang d. Gotong Royong
ditunjukkan. Penghargaan yang ditunjukkan dapat berupa e. Integritas
pujian atau hadiah (reward) tertentu. Seorang pimpinan
dalam PAUD misalnya, dapat memuji para pendidik PAUD PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab
yang mengajar di tempatnya atas karakter baik yang satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta
ditunjukkan seperti, “Wah, saya perhatikan Ibu Yuni selalu didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan
tepat waktu datang ke sekolah. Bagus sekali itu. Pertahankan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan
terus ya, Bu”. Pujian-pujian yang diberikan, terutama di pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari
depan publik, atau reward dalam bentuk lain walaupun Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) (Perpres No. 87
sifatnya sederhana namun apabila diberikan terus-menerus Tahun 2017 Pasal 1).
akan membentuk pemahaman dan keyakinan pada individu
mengenai karakter baik sehingga karakter tersebut akan Dasar pemikiran program PPK adalah filosofi pendidikan
terus dilakukan. karakter yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu
karakter sebagai perpaduan dari olah raga (kinestetika),
Karakter merupakan salah satu hal penting yang olah hati (etika), olah karsa (estetika), dan olah pikir (literasi).
menentukan keberhasilan seseorang. Temuan dari Keempat elemen tersebut menjadi nilai – nilai karakter luhur
Universitas Harvard, 85% dari penyebab kesuksesan, yang kemudian dikristalkan menjadi lima nilai utama karakter
pencapaian sasaran, promosi jabatan, dan lain-lain, adalah seperti yang disebutkan sebelumnya. Lebih lanjut, dalam
karena karakter seseorang. Hanya 15% disebabkan oleh pasal 5 Perpres No. 87 Tahun 2017 disebutkan bahwa PPK
keahlian atau kompetensi teknis yang dimilikinya. Oleh sebab dilakukan dengan menggunakan prinsip sebagai berikut :
itu, terkait upaya membangun karakter positif, khususnya
karakter dalam diri pendidik, disusunlah 16 pilar pembangun a. Berorientasi pada berkembangnya potensi peserta didik
karakter : secara menyeluruh dan terpadu
b. Keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada
a. Kasih sayang masing-masing lingkungan pendidikan berlangsung
b. Penghargaan melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam
c. Pemberian ruang untuk pengembangan diri kehidupan sehari-hari.

18 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


Untuk lebih memahami konsep karakter dalam PPK mari kita lihat bagan di bawah ini :

Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja keras
Kreatif Religius
Olah Hati
Mandiri
(Etika)
Demokratis
Rasa ingin tahu Integritas Nasionalis
Semangat
Olah Raga Olah Pikir Kebangsaan Nilai
(Kinestetika) (Literasi) Cinta tanah air Utama
Menghargai
Prestasi
Olah Karsa Bersahabat/komunikatif Gotong
Mandiri
royong
(Estetika) Cinta damai
Gemar membaca
Peduli lingkungan
Peduli sosial
Tanggung jawab Kristalisasi Nilai-Nilai
Filosofi Pendidikan Karakter
(Dan lain-lain) *Nilai-nilai utama disesuaikan dengan GNRM,
Ki Hajar Dewantara kearifan lokal dan kreativitas sekolas
Nilai-nilai karakter

Adapun penjabaran dari lima nilai utama dalam PPK adalah sebagai berikut :

• Religiusitas
Religiusitas diartikan sebagai sikap dan perilaku yang taat/patuh dalam menjalankan ajaran agama yang dipeluknya,
bersikap toleran, mencintai alam dan selalu menjalin kerukunan hidup antar sesama. Dalam program PPK
nilai religius mencakup relasi dengan Sang Pencipta, relasi dengan sesama, dan harmoni dengan alam.

• Nasionalisme
Nasionalisme dalam program PPK dimaknai dalam bentuk mengapresiasi, menjaga, mengembangkan kekayaan budaya
bangsa sendiri (kebijaksanaan, keutamaan, tradisi, nilai-nilai, pola pikir, mentalitas, karya budaya) dan mampu
mengapresiasi kekayaan budaya bangsa lain sehingga semakin memperkuat jati diri bangsa Indonesia. Termasuk dalam
nilai nasionalisme antara lain : cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan, rela berkorban, dan taat hukum

• Kemandirian
Kemandirian adalah sikap percaya pada kemampuan, kekuatan, bakat dalam diri sendiri, tidak tergantung pada orang lain, kerja
keras (etos kerja), kreatif dan inovatif, disiplin, tahan banting, dan pembelajar sepanjang hayat adalah beberapa nilai – nilai yang
ditunjukkan dari nilai utama karakter mandiri.

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 19


• Gotong royong yang penuh perhatian, kasih sayang kepada anak didik
Gotong royong adalah tradisi masyarakat Indonesia. akan menjadi lebih baik. Lebih-lebih pada pendidikan
Gotong royong dalam program PPK diartikan sebagai anak usia dini, hasil pendidikan tidak akan segera nampak
kemampuan bekerjasama untuk memperjuangkan hasilnya.
kebaikan bersama bagi masyarakat luas, terutama yang
sangat membutuhkan, marginal, dan terabaikan di dalam Ada sebuah teori yang disebut sleeper effect, yang
masyarakat. Nilai – nilai karakter yang tercakup dalam menyatakan bahwa efek pendidikan, hasilnya baru
karakter gotong royong adalah kerjasama, solidaritas, terlihat beberapa tahun kemudian. Oleh karena itu satu
kekeluargaan, aktif dalam gerakan komunitas, dan karakter penting untuk dimiliki pendidik adalah “mendidik
berorientasi pada kemaslahatan bersama (menanam kebaikan) tanpa pamrih”

• Integritas Ada sebuah kisah tentang Johny Appleseed, mudah-


Nilai karakter integritas dimaknai sebagai menyelaraskan mudahan cerita ini dapat memberikan inspirasi pada
pikiran, perkataan dan perbuatan yang merepresentasikan semua pendidik untuk menebarkan benih kebajikan
perilaku bermoral yang kebenarannya dapat walapun tidak tahu bagaimana hasilnya nanti :
dipertanggungjawabkan secara rasional. Beberapa nilai –
Alkisah ada seorang bernama
nilai karakter yang termasuk karakter berintegritas adalah
Johny yang senang berkelana. Ia
kejujuran, keteladanan, tanggungjawab, antikorupsi,
selalu mengantongi segenggam
komitmen moral, serta cinta pada kebenaran.
biji apel dikantongnya.
Kemanapun ia pergi, ia selalu
Program Penguatan Pendidikan Karakter ini menjadi sangat
menebar biji apel, sehingga ia terkenal dengan Johny
penting dan wajib dilaksanakan pendidik dan tenaga
kependidikan di setiap satuan pendidikan dan menjadi salah Appleseed. Ia tidak berpikir apakah benih yang ditebarkan
satu komponen penilaian akreditasi sekolah. akan tumbuh dan ia juga tidak berniat menikmati buahnya,
atau berteduh di bawahnya. Apa yang dilakukan Johny the
3. Karakter dan Citra Diri Pendidik PAUD Appleseed ternyata menumbuhkan beribu-ribu pohon apel
Pendidikan menjadi sarana untuk mentransfer nilai dan yang mana Johny tidak bisa melihat hasilnya.
norma di dalam masyarakat. Setiap masyarakat mempunyai
norma dan nilai, melalui pendidikan diusahakan agar b. Membangun Citra Diri Positif Anak
individu menjadi pendukung norma kaidah dan nilai yang Banyak perilaku guru yang dapat membunuh karakter
dijunjung tinggi oleh masyarakat dan menjadi milik pribadi anak, yaitu dengan membuat anak merasa rendah diri.
yang tercermin dalam kehidupannya sehari-hari. Pendidikan Seorang guru yang tidak pernah memberi pujian atau
juga merupakan proses pembentukan pribadi secara utuh, kata-kata positif, kecuali cemoohan dan kata-kata negatif
dimana proses pendidikan berlangsung secara sistematis akan membuat anak didiknya menjadi tidak percaya diri.
dan sistemik. Sistematis berarti berlangsung bertahap dan Rasa tidak percaya diri yang telah terbentuk sejak anak usia
berkesinambungan sedangkan sistemik berarti berlangsung dini akan terbawa sampai dewasa.
pada semua situasi lingkungan dan sistem baik keluarga,
sekolah, masyarakat, dan negara yang melembaga. Seorang guru perlu menampilkan etika dan karakter
membangun citra positif anak melalui perilaku-perilaku:
Seorang pendidik PAUD, menurut Megawangi (2004), perlu santun, tulus, mencintai anak, memberikan pujian dan
memiliki karakteristik pribadi sebagai berikut : menciptakan kesenangan anak dengan tidak memberi
label atau memberi cap negatif anak.

a. Menanamkan Kebaikan Tanpa Pamrih Karakter yang baik merupakan perbuatan yang benar
Seorang pendidik walaupun telah berusaha menjadi dalam hidup
pendidik yang ideal, tetapi belum menjamin akan berhasil
dalam membantu perkembangan anak, karena banyak Berbuat benar dalam hubungan dengan orang lain
faktor lain yang mempengaruhinya, misalnya pendidikan
di rumah, pengaruh kawan, dan sebagainya. Namun
dan berbuat benar terhadap diri sendiri
dengan memberikan layanan pendidikan dan bimbingan

20 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


c. Guru sebagai Model/Tokoh Idola Anak
Guru atau orang tua harus pula menjadi sosok panutan
dalam memengaruhi perilaku anak. Apabila kita ingin
Seorang filosof Yunani, Aesop, menulis didalam dongengnya
menjadikan diri sebagai tokoh panutan, maka diri kita
sebuah kisah yang menarik, yakni seekor kepiting. Ceritanya
sendiri harus diperbaiki dulu.
sebagai berikut :

Suatu hari seekor kepiting bertanya kepada anaknya “mengapa d. Mendidik dengan Mencelupkan Diri
Seorang guru yang berhasil adalah yang dapat
kamu berjalan menyamping seperti itu anakku? Seharusnya
mencelupkan dirinya secara menyeluruh, pikiran, dan
kamu berjalan lurus kedepan “ Anak kepiting menjawab “
perasaan, dapat membangun personal dengan anak
tunjukkan bagaimana dulu carannya
didiknya, mempunyai kemampuan komunikasi secara
bu…, nanti aku akan menirunya. Kepiting
efektif, mampu mengelola emosi dengan baik, mampu
tua berusaha mencontohkan bagaimana
menghidupkan suasana yang menarik dan menyenangkan
berjalan lurus, tetapi tidak berhasil.
agar anak senang melakukan berbagai aktivitas.

Mencelupkan diri secara total memang memerlukan



sikap dan dedikasi dan kecintaan terhadap profesi yang
Kisah di atas menggambarkan betapa seringnya kita
sedang dijalani. Seorang guru yang dapat mencelupkan
sebagai pendidik mengkritik dan menyalahi perilaku anak
dirinya pada profesinya sebagai guru adalah seorang
kita padahal perilaku adalah hasil dari proses sosialisasi
yang dapat berkontemplasi (merenungkan) perasaan,
dan pendidikan yang diberikan dari lingkungannya,
pikiran dan perilakunya secara rutin agar dapat melihat
terutama dari orang tua atau pendidik. Seseorang telah
kekurangan-kekurangan yang ada pada dirinya. Seorang
menceritakan tentang pengalamannya dengan seorang
guru bukan berarti harus sempurna, tetapi diharapkan
guru, yang bernama Muhayaidden, bahwa ia telah
untuk memperbaiki dan mengontrol terus tindakannya
meminta nasehat bagaimana mendidik anaknya agar
agar tetap dijadikan model konkret bagi anak didiknya.
menjadi anak yang baik dan beraklak mulia. Sang guru
tidak memberikan jawaban yang panjang dan berteori,
Seringkali orang tidak mau menerima atau mengakui
tetapi hanya dengan “perbaiki saja diri kamu dulu, nanti
bahwa dirinya masih banyak kekurangan. Merasa dirinya
dengan sendirinya anak kamu akan menjadi baik “.Thomas
sudah benar, tidak mungkin salah dan tidak ingin dikritik
Lickona mengatakan bahwa “values are caught“, nilai-nilai
dan disalahkan. Menurut Carl G. Jung, setiap manusia
yang ditangkap anak adalah melalui contoh dari guru
mempunyai sisi gelap, kalau kita tidak menerima
dan orang tuanya. Nilai-nilai adalah yang diterangkan
keberadaan sisi gelap tersebut, maka sifat-sifat gelap akan
langsung oleh gurunya dalam berbagai aktivitas belajar.
menjadi kekuatan yang suatu saat akan keluar dan terlihat
oleh orang lain, walaupun diri kita tidak menyadarinya.
Menjadi pendidik PAUD tidak cukup hanya berbekal
Inilah yang menyebabkan banyak manusia yang tidak
kurikulum, tetapi juga menyangkut bagaimana guru
konsisten antara kata dan tindakannya.
sebagai pendidik menjadi idola bagi anak didiknya.
Seorang guru harus berusaha menumbuhkan rasa
Oleh karena itu, seorang guru sebagai pendidik anak usia
percaya diri anak didiknya dengan penuh perhatian dan
dini hendaknya terus merenung untuk melihat kekurangan
kasih sayang sehingga dapat membuat anak didiknya
dan mengevaluasi diri dan berusaha untuk terus menerus
menyenangi gurunya.
memperbaiki segala kekurangan demi membentuk citra


diri guru yang positif.

Ketika kecantikan dan ketampanan, kekayaan dan jabatan


meninggalkan seseorang, maka yang tinggal hanyalah.......

”KARAKTER” - Anonim-

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 21


BAB IV

IMPLEMENTASI ETIKA DAN KARAKTER


PENDIDIK PAUD

Kita tidak mungkin menguasai semua aturan yang ada dalam etiket, tetapi
apabila kita mampu mengembangkan sikap dasar yang…
“always try to please somebody”
…maka kita akan mampu memberikan perhatian yang jujur dan tulus kepada
orang lain di sekitar kita.

A. Implementasi Etika Pendidik PAUD dalam hak untuk menikmati pendidikan yang inklusif bersama
Pembelajaran dengan anak-anak lain yang tidak memiliki kebutuhan
Sebagai pendidik PAUD, kita banyak berinteraksi dengan khusus. Tentunya sejauh hal tersebut dimungkinkan.
anak usia dini yang sedang berada dalam masa keemasan Untuk itu, program stimulasi untuk anak berkebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu, selain khusus perlu kita sesuaikan dengan kebutuhannya.
memperkaya keterampilan untuk memberikan stimulasi
yang tepat bagi perkembangan karakter positif anak usia 2. Menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab terhadap
dini, kita juga perlu mampu menciptakan lingkungan belajar anak dengan menciptakan lingkungan yang aman dan
yang aman bagi setiap anak. Lingkungan yang demikian akan sehat bagi anak untuk berkembang dalam berbagai
menstimulasi minat anak terhadap proses pembelajaran, aspek. Hal ini sangatlah penting karena kemampuan anak
sehingga kemampuan anak untuk berkomunikasi usia dini masih sangat terbatas sehingga mereka biasanya
dan mengekspresikan emosinya secara positif dapat sangat bergantung kepada orang dewasa di sekitarnya.
berkembang. Hal ini tentu akan berujung pada pewujudan Dalam lingkungan PAUD, tentunya mereka akan sangat
potensi maksimal yang ada dalam diri anak. bergantung kepada kita, guru mereka.

Etika Umum Pendidik PAUD yang perlu dan dapat kita 3. Berusaha mengembangkan diri secara terus-menerus,
kembangkan antara lain : di antaranya dengan mengikuti berbagai pelatihan bagi
guru PAUD. Dengan demikian, etika dan keterampilan
1. Menghormati keberbedaan & keragaman kita dapat terus berkembang, sehingga kita dapat terus
Sebagai pendidik PAUD, kita perlu mampu membangun suasana belajar serta memberikan pengaruh
menghormati keberbedaan dan keragaman, terlebih positif bagi anak.
keberbedaan dan keragaman di antara anak kita, termasuk
kepada anak yang memiliki kebutuhan khusus. Etika ini 4. Membangun hubungan baik dengan orangtua melalui
dibangun di atas prinsip bahwa setiap anak memiliki komunikasi yang positif dan penghargaan terhadap
hak untuk memperoleh pendidikan yang bebas konteks spesifik anak, sehingga tercipta kerjasama yang
dari gangguan atau hambatan. Untuk itu, kita perlu baik antara guru dan orangtua. Dalam situasi yang
menghargai keunikan setiap anak dan mengenali budaya demikian, guru perlu melibatkan orangtua dalam proses
anak. Kita perlu berdiri di atas prinsip bahwa setiap anak, pembelajaran anak, dan orangtua juga berperan aktif
termasuk anak yang memiliki kebutuhan khusus memiliki dalam memberikan masukan kepada guru.

22 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


5. Membangun dan menjaga hubungan serta kerjasama membimbing, dan memfasilitasi dalam proses
yang baik dengan rekan sejawat agar dapat memberikan pembelajaran, sehingga anak dapat melakukan dan
pelayanan yang terbaik bagi anak. Bila ada perilaku rekan menemukan sendiri hasil belajarnya.
sejawat yang mengganggu, baik dari segi etika maupun
kompetensi guru, sebaiknya hal tersebut kita selesaikan 2. Mengintegrasikan materi pendidikan karakter ke dalam
secara langsung dengan yang bersangkutan. Bila pembelajaran. Pendidik dengan sengaja memprogramkan
komunikasi langsung sudah dilakukan dan masih tidak dan mampu mengaitkan konsep-konsep penanaman
ada perubahan yang positif, maka hal tersebut dapat kita nilai pada materi-materi pembelajaran sebagaimana
sampaikan kepada pengelola PAUD. yang dituangkan dalam program Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK). Kita sebagai pendidik dituntut untuk terus
Memang tidaklah mudah untuk membangun etika dan menambah wawasan ilmu pengetahuan yang berkaitan
karakter yang baik dalam diri kita. Hal tersebut akan menjadi dengan penanaman nilai-nilai tersebut, yang dapat
perjalanan panjang bagi kita. Untuk mendukung agar dapat diintegrasikan dalam proses pembelajaran.
mengembangkan diri secara terus-menerus, ada baiknya
secara berkala (minimal seminggu sekali, maksimal sebulan 3. Mengoptimalkan kegiatan pembiasaan diri yang
sekali), kita mengevaluasi perilaku dan interaksi kita dengan berwawasan pengembangan budi pekerti dan akhlak
beberapa pertanyaan berikut : mulia. Dalam hal ini, pendidik perlu lebih menekankan
kegiatan-kegiatan pengembangan budi pekerti dan
REFLEKSI akhlak mulia yang kontekstual.

Sudahkah saya menjadi teladan etika 4. Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif untuk
tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai karakter baik pada
moral & karakter yang baik?
anak. Lingkungan terbukti sangat berperan penting dalam
pembentukan pribadi manusia (anak), baik lingkungan
Apa tantangan yang saya hadapi fisik, sosial, maupun lingkungan spiritual. Untuk itu,
dalam melakukan hal tersebut? sekolah dan guru perlu untuk menyiapkan fasilitas-
fasilitas dan melaksanakan berbagai jenis kegiatan yang
Apa yang dapat saya coba lakukan mendukung kegiatan penanaman nilai pada anak.
untuk mengatasi tantangan itu?
5. Menjalin kerjasama dengan orangtua peserta didik dan
B. Implementasi Karakter Pendidik PAUD dalam masyarakat dalam pengembangan penanaman nilai pada
Pembelajaran anak. Bentuk kerja sama yang dapat dilakukan, antara
Pendidik PAUD memiliki posisi yang strategis sebagai lain, menempatkan orang tua dan masyarakat sebagai
pelaku utama dalam mengimplementasikan karakter dan fasilitator dan narasumber dalam kegiatan-kegiatan
menjadi sosok yang dapat menjadi sumber inspirasi dan penanaman nilai yang dilaksanakan di sekolah.
motivasi anak agar tertanam dalam karakter yang diharapkan.
Karakter seorang pendidik umumnya akan sangat membekas 6. Menjadi sosok teladan bagi anak. Penerimaan anak
dalam diri anak dan menjadi cermin bagi anak. Pendidik terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh
PAUD memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan guru, biasanya akan dipengaruhi oleh penerimaan anak
generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. tersebut terhadap pribadi guru. Hal ini sangat manusiawi,
karena seseorang umumnya akan berusaha untuk meniru
Implementasi karakter pendidik PAUD ketika menjalankan apa yang disenangi dari model/figurnya tersebut. Situasi
profesinya dapat dilakukan sebagai berikut : seperti ini sebenarnya merupakan kesempatan bagi guru,
baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk
1. Mengoptimalkan peran pendidik dalam proses menanamkan karakter dalam diri anak. Dalam proses
pembelajaran. Pendidik tidak seharusnya menempatkan pembelajaran, nilai-nilai karakter tidak hanya dapat
diri sebagai sosok yang hanya dilihat dan didengar oleh diintegrasikan ke dalam materi pelajaran, tetapi juga pada
anak, melainkan sebagai sutradara yang mengarahkan, prosesnya.

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 23


C. Teknis Penerapan Etika dan Karakter dalam Pembelajaran
Agar dapat menunjukkan integritas sebagai pendidik PAUD, tentunya kita perlu menerapkan karakter-karakter positif dalam
kegiatan sehari-hari di PAUD. Pendidik sesungguhnya memiliki banyak kesempatan untuk mencontohkan pilihan moral dan
tindakan yang menunjukkan karakter yang baik agar dapat menjadi teladan bagi anak. Karakter-karakter tersebut biasanya
tercermin dalam interaksi yang hangat dan penuh penghargaan terhadap anak. Misalnya :

Saat Anak Datang Saat Kegiatan Kelompok

Sumber : dokumen pribadi Sumber : dokumen pribadi

Saat Istirahat Saat Bermain di Halaman

Sumber : dokumen pribadi Sumber : dokumen pribadi

Saat Merapikan Barang

Sumber : dokumen pribadi

24 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


Magic Words
Silahkan Mohon Maaf
Terima Kasih
Tidak Apa Apa Permisi

MARI BERUBAH MENJADI LEBIH BAIK UNTUK


KEBAIKAN PADA DIRI ANAK- ANAK KITA

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 25


BAB V

PENUTUP
Pendidik PAUD memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menjalankan peran mereka selama proses pendidikan,
pengasuhan, dan perlindungan bagi anak didiknya. Oleh karena itu pendidik anak usia dini dalam melaksanakan tugasnya
diharapkan memiliki kompetensi kepribadian yang terkait dengan etika dan karakter yang baik sehingga dapat menjadi teladan
berperilaku bagi anak didiknya dan sekaligus menunjang berbagai tugas lain dalam kesehariannya.

Etika dan karakter merupakan landasan moral yang penting diperhatikan oleh pendidik dalam membimbing dan melayani
anak didik di satuan PAUD serta berinteraksi dengan orang tua agar tercapai perkembangan anak yang optimal dan berdampak
positif dalam memberikan layanan PAUD yang berkualitas.

Tanamlah pemikiran, kau akan menuai tindakan”


“Tanamlah tindakan, kau akan menuai kebiasaan”
“Tanamlah kebiasaan, kau akan menuai watak”
“Tanamlah watak, kau akan menuai cita-cita

(Bernard Shaw)

26 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


DAFTAR PUSTAKA

Diaz, Carlos F. et al. Touch The Future Teach!. USA : Pearson Education, 2006

Djiwandono, Sri Esti. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Gramedia, 2004

Idris, H. Zahara & H. Lisma Jamal. Pengantar Pendidikan 1. Jakarta : Grasindo, 1992

Lickona, Thomas. Educating for Character; Mendidik untuk membentuk Karakter, Terjemahan. Juma Wadu Wamaungu dan
Editor Uyu Wahyuddin dan Suryani, Jakarta; Bumiaksara, 2012

Megawangi, Ratna. Pendidikan Karakter : Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa. Indonesia Heritage Foundation, 2004

Ronnie M., Dani. Seni Mengajar dengan Hati. Jakarta : Elex Media Komputindo, 2005

Tim Penyusun Naskah PLPG PGSD FIP UNJ. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar. Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta, 2011.

Yunus, Firdaus M. Pendidikan Berbasis Realitas Sosial. Yogyakarta : Logung Pustaka, 2004.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Pedoman Kurikulum 2013 PAUD, Direktorat Pembinaan PAUD – Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, 2016

Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter

Bahan Paparan INASOC Business Etiquette oleh Jenny Soeseno, Jakarta, 2014

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 27


SOAL LATIHAN

Jawablah pertanyaan di bawah ini

1. Aturan atau kaidah dari perilaku dan tindakan manusia 6. Faktor yang berpengaruh dalam pembentukan
adalah pengertian dari … karakter seseorang adalah :…
a. etika a. faktor keturunan
b. moral b. pengalaman masa kanak-kanak
c. nilai c. pengaruh lingkungan sebaya
d. norma d. semua benar

2. Lima nilai utama karakter dalam program Penguatan 7. Mendidik (menanam kebaikan) tanpa pamrih akan
Pendidikan Karakter, adalah : menjadi “sleeper effect”, artinya…
a. kemandirian, nasionalisme, kejujuran, integritas dan a. efek pendidikan akan terlihat hasilnya seketika itu juga
tanggung jawab b. efek pendidikan baru terlihat hasilnya beberapa tahun
b. nasionalisme, integritas, disiplin, menghargai dan kemudian
menghormati c. pendidikan tidak membawa efek atau efeknya tidur
c. religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong d. pendidikan bisa punya efek dan bisa tidak
dan integritas
d. integritas, kemandirian, tanggung jawab, nasionalisme 8. Berikut adalah karakter pendidik yang menunjukkan
dan disiplin integritas (tanggung jawab) ...
a. melibatkan anak membersihkan kelas
3. Menjunjung tinggi martabat profesi sebagai pendidik b. bercakap – cakap dengan ramah dan santun
adalah tujuan dari … c. membimbing anak sesuai dengan karakteristiknya
a. etika pendidik d. d. bermain bersama anak
b. kode etik pendidik
c. norma pendidik 9. Seseorang yang memiliki etika menunjukkan
d. karakter pendidik kemampuan dalam ….
a. membedakan yang hakiki dan hal yang dapat berubah
4. Karakter menunjukkan kebiasaan seseorang untuk … b. membangun hubungan sosial yang baik dengan
a. memberikan apresiasi pada orang lain dalam berbagai lingkungannya
keadaan c. integritas yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya
b. berpikir, merasa, dan senantiasa berbuat baik d. berempati dan senantiasa berbuat baik
c. mewujudkan keinginan dirinya dalam perbuatan nyata
d. d. berpikir secara logis dan rasional 10. Etika dan karakter terkait dengan kompentensi
pendidik
5. Pendapat Thomas Lickona menyatakan bahwa karakter dalam aspek …
yang baik didukung oleh : a. kepribadian
a. keinginan berbuat baik dan melakukan perbuatan baik b. pedagogik
b. pengetahuan tentang kebaikan, keinginan berbuat baik c. sosial
dan melakukan perbuatan baik d. profesional
c. melakukan perbuatan baik dan peduli dengan kebaikan
d. memiliki nilai-nilai kebaikan dan ingin berbuat kebaikan

28 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


KUNCI JAWABAN

1. B 6. D

2. C 7. B

3. A 8. C

4. B 9. A

5. B 10. A

TUGAS MANDIRI
Untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan peserta diklat terkait materi Etika dan Karakter PAUD, peserta memiliki
tugas setelah Tahap Tatap Muka, yaitu Tugas Mandiri. Bentuk Tugas Mandiri yang terkait dengan Modul Etika dan Karakter
Pendidik PAUD ini berkaitan juga dengan Tugas Mandiri yang terkait dengan Modul Komunikasi dalam Pengasuhan, yaitu
melakukan Interaksi Positif antara Pendidik dengan Peserta Didik dengan bobot 20 JPL atau lama waktu pelaksanaan maksimal
2 hari

Catatan : Tugas Mandiri Interaksi Positif Pendidik dengan peserta didik ini adalah bagian dari Tugas Mandiri Pilihan.

A. Penjelasan Tentang Tugas Mandiri Interaksi Positif Pendidik dengan Anak


Tugas mandiri dilakukan dengan membuat catatan kegiatan yang menunjukan interaksi pendidik dengan peserta didik melalui :

1. Berbicara:
• Berbicara dengan nada suara rendah
• Menatap mata anak dengan tatapan bersahabat
• Menggunakan bahasa tubuh ramah anak.

2. Mencontohkan:
a. Mencontohkan dengan jelas cara dan urutan kerja secara bertahap dan berulang
b. Memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan sendiri, tanpa paksaan.

B. Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan

1. Buatlah kegiatan yang menunjukan interaksi pendidik dan peserta didik dengan cara:
a. Berbicara:
• Berbicara dengan nada suara rendah
• Menatap mata anak dengan tatapan bersahabat
• Menggunakan bahasa tubuh ramah anak.
b. Mencontohkan:
• Mencontohkan dengan jelas cara dan urutan kerja secara bertahap dan berulang
• Memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan sendiri, tanpa paksaan.

ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 29


2. Catatlah dalam format dengan contoh sebagai berikut:

Contoh: Kegiatan Anak sedang makan bekal pada jam makan (Usia 4 tahun).

ASPEK
NO POTENSI MASALAH DUKUNGAN PENDIDIK
PERKEMBANGAN

• Mengingatkan anak untuk bersabar


Berebut ingin lebih menunggu giliran
1 Sosial emosional
dulu mengambil
“Sabar ya, Nak…. Silakan membuat antrean..”

• Berlatih menentukan urutan, misalnya anak


berbaris mengambil bekal sesuai urutan
Kognitif
abjad berdasarkan huruf awal namanya atau
berdasarkan urutan angka tanggal lahir.

Kesulitan membuka • Mengatakan pada anak untuk mencoba


bekal (tas, tutup botol, membuka sendiri.
2 Sosial emosional
tutup kotak makanan,
bungkus makanan). “Coba sekali lagi…”

• Meminta anak untuk meminta bantuan


menggunakan kalimat sederhana.

“Bu Guru, tolong… saya tidak bisa membuka


tutup botol ini.”
Bahasa
• Memberikan petunjuk dengan bahasa
tentang cara membuka.

“Silahkan dilihat tutup botol ini, coba diputar


atau ditekan..”

• Memberikan pendampingan saat anak


membuka bekal
Kognitif
• Memberikan contoh cara membuka bekal,
memahami aturan dan urutan kerja.

• Berhasil membuka bekal, anak diajak


mengucapkan terimakasih kepada
Nilai Agama dan Moral
yang membantu dan bersyukur atas
keberhasilannya.

30 ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD


A. Blanko Isian (digandakan dan dimasukan ke dalam laporan tugas mandiri)

Kegiatan : ..............................

Hari/Tanggal : ..............................

Tempat : ..............................

NO POTENSI MASALAH ASPEK PERKEMBANGAN DUKUNGAN PENDIDIK

v
ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 31


Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2020

Anda mungkin juga menyukai