PENDIDIK PAUD
MODUL 9
e pendidika
aK n
Pe
ag
n
n
Te
PELATIHAN
di
di
n
t Guru da
kan
GTK PAUD
Anak Us
BERJENJANG
TINGKAT
o ra
i
kt
DASAR
a
e
D
ir
n
i
D i
2020
P
erjalanan panjang pengembangan Pelatihan GTK Inisiatif lainnya adalah dengan menyiapkan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Berjenjang (Diklat penyelenggaraan Diklat Berjenjang moda daring (online
Berjenjang) telah dimulai sejak tahun 2009. Terbitnya atau blended learning). Moda ini pada dasarnya telah
Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar dikembangkan secara terpisah oleh Unit Pelaksana
Pendidikan Anak Usia Dini menjadi awal persiapan diklat Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang diperuntukkan khusus bagi Pendidik dan Tenaga (Kemendikbud) sejak beberapa tahun lalu, dan kemudian
Kependidikan (PTK) Pendidikan Anak Usia Dini tersebut. akan diintegrasikan secara nasional. Kami meyakini dengan
Diklat yang dirancang dalam 3 jenjang: dasar, lanjut, dan menjadikan Diklat Berjenjang dalam format pelatihan digital
mahir, dimaksudkan untuk menyiapkan kompetensi (online atau blended learning) akan dapat melatih lebih
pengasuh, guru pendamping dan guru PAUD sebagaimana banyak PTK PAUD di seluruh Indonesia. Berbagai perangkat
diamanatkan Permendikbud tersebut. Berbagai perangkat untuk persiapan moda daring telah disiapkan, salah satunya
disiapkan untuk mendukung pelaksanaan diklat, adalah dengan pembaruan modul Diklat Berjenjang, yang
diantaranya pedoman, modul serta bahan tayang/bahan dimulai dengan modul Diklat Berjenjang tingkat dasar.
paparan. PTK PAUD menyambut gembira adanya diklat Modul-modul ini merupakan bagian pertama dari proses
berjenjang, dan mengikuti diklat dengan berbagai skema digitalisasi tersebut. Modul yang telah dan dikemas secara
biaya, antara lain berasal dari APBN, APBD, dana desa, lebih menarik ini dapat langsung digunakan sebagai bahan/
bahkan dana mandiri. Hingga saat ini sudah lebih dari 175 materi diklat berjenjang konvensional atau moda tatap muka
ribu PTK PAUD mengikuti diklat berjenjang. dengan luring (offline).
Berbagai pengembangan terus dilakukan terhadap Modul ini merupakan hasil kerja berbagai pihak,
Diklat Berjenjang. Pengembangan terhadap materi dan yang bersama sama melakukan pengkajian (review),
modul Diklat Berjenjang dilakukan untuk memastikan materi menambahkan, menyempurnakan dan memastikan
terkini telah tercakup. Di samping itu, pengembangan pemanfaatannya bagi pendidik PAUD di Indonesia. Kami
terhadap sistem juga dilakukan untuk memastikan bahwa menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota tim
seluruh pendidik di berbagai pelosok Indonesia dapat penulis yang telah bekerja keras menyelesaikan seluruh
mengikuti Diklat Berjenjang. Contohnya, sebuah inisiatif Modul Diklat Berjenjang Tingkat Dasar tahun 2020. Semoga
dilaksanakan untuk dapat menjangkau peningkatan mutu modul tersebut dapat dipergunakan secara optimal di
pendidik PAUD khususnya yang berada di daerah terluar, masyarakat, sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas
terpencil, dan tertinggal, yang memungkinkan dilaksanakan pendidik PAUD di Indonesia.
dengan pendanaan dari berbagai sumber. Inisiasi tersebut
memperkaya Diklat Berjenjang dengan integrasi program
Gugus PAUD, Kunjungan Belajar Lokal, dan coaching.
Dr. Abdoellah
NIP 196008201986031005
08 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Penggunaan Modul
E. Petunjuk Belajar
26 BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Soal Latihan
Kunci Jawaban
Tugas Mandiri
M
odul ini berisi lima bab. Pada Bab 1, yaitu Pendahuluan, mencakup latar belakang,
tujuan, ruang lingkup dan petunjuk belajar. Bab 1 perlu dibaca dengan tuntas agar
mengetahui, mengapa perlu mempelajari modul ini dan tatacara mempelajari yang
tepat, sehingga waktunya menjadi lebih efektif dan efisien.
Bab 2 memaparkan Rencana Penyajian Materi. Bab ini harus dibaca dengan seksama, agar
dapat memahami kompetensi, materi/sub materi, strategi penyampaian, media/sumber
belajar, dan evaluasi yang diminta dalam modul ini. Disamping itu, juga mesti mencermati
pembagian alokasi waktu dan langkah penyajiannya sehingga modul dapat dikuasai dengan
lebih efektif dan berkualitas.
Pada Bab 3, mulai disajikan substansi isi modul ini. Pada bagian ini dipaparkan pengertian,
tujuan, manfaat, ruang lingkup dan prinsip etika dan karakter pendidik PAUD. Pada tahap ini,
tidak boleh ada satupun konsep yang tidak dipahami, oleh karena itu jika ada bagian yang
belum dipahami dan dimengerti, maka sebaiknya dibaca kembali dan dilakukan berulang-
ulang. Karena jika tidak dapat memahami bab 3 akan menghambat dalam memahami bab
selanjutnya.
Pada Bab 4 Anda akan mendapat pemaparan terkait Implementasi Etika dan Karakter Pendidik
PAUD dalam Pembelajaran serta Teknis Penerapan Etika dan Karakter Pendidik PAUD dalam
Pembelajaran. Pada bab ini, akan dipaparkan pula contoh contoh teknis penerapan etika dan
karakter Pendidik PAUD.
Pada bagian akhir modul ini yaitu Bab 5 merupakan penutup dari modul ini, terdapat
kesimpulan isi dari modul. Pelajari dan simaklah setiap bagian isi modul ini dengan seksama
agar dapat memahami semua dengan baik dan benar.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
P
endidik merupakan sosok yang kerap “digugu dan guru PAUD, guru pendamping, maupun guru pendamping
ditiru”. Dengan kata lain, pendidik memiliki peran muda. Standar kompetensi guru pendamping muda meliputi
penting sebagai model atau panutan bagi anak di : kompetensi pedagogik, sosial, profesional, dan kepribadian.
sekolah. Pepatah lama mengatakan “guru kencing berdiri,
murid kencing berlari” menekankan betapa pentingnya Adapun standar kompetensi kepribadian sebagai guru
peran guru sebagai panutan. Tidak hanya panutan dalam hal pendamping muda (GPM) adalah sebagai berikut :
akademis semata namun lebih dari itu, pendidik merupakan
panutan anak dalam hal etika dan karakter. 1. Menyayangi anak secara tulus.
2. Berperilaku sabar, tenang, ceria, penuh perhatian serta
Anak usia dini dalam rentang usia 0 – 6 tahun berada melindungi anak.
dalam periode usia emas (golden age). Masa ini merupakan 3. Memiliki kepekaan dan responsif dalam menyikapi
masa krusial dalam proses pendidikan, khususnya terkait perilaku anak.
penanaman nilai – nilai yang termanifestasi dalam etika 4. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif dan
dan karakter positif. Pada usia ini anak akan sangat sensitif bertanggung jawab.
dan cepat untuk “menangkap” semua hal tanpa melakukan 5. Berperilaku santun, menghargai dan hormat kepada
penyaringan baik buruknya hal tersebut. Permasalahan orangtua dan anak.
yang kerap ditemui, orangtua dan masyarakat ada kalanya
memberikan contoh yang kurang baik, misalnya berkata- GPM diharapkan dapat mengembangkan karakter tersebut
kata tidak santun, tidak jujur, atau membuang sampah di atas untuk mendukung terbentuknya karakter positif pada
sembarangan. Disinilah pendidik Pendidikan Anak Usia diri anak serta mampu mencegah perilaku anak yang sulit
Dini (PAUD) memiliki peran penting untuk memberikan melalui bimbingan yang positif. Lebih lanjut, penekanan
pemahaman maupun contoh terkait etika dan karakter pada pendidikan etika dan karakter dikuatkan melalui
positif. Oleh sebab itu, satuan PAUD yang didukung oleh Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan
pendidik yang berkompeten mutlak diperlukan, khususnya Pendidikan Karakter (PPK) yang antara lain menggarisbawahi
kompetensi dalam aspek kepribadian. pentingnya mengembangkan platform pendidikan nasional
yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama
Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik
Kebudayaan, telah menyadari pentingnya hal ini. Dalam dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan & Kebudayaan No. 137 tahun pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini memperhatikan keberagaman budaya Indonesia.
Lampiran II dijabarkan tentang Kompetensi Guru PAUD, baik
1. Tujuan umum: sebagai salah satu sumber bahan belajar Agar dapat memahami etika dan karakter pendidik PAUD
bagi Pelatih serta Pendidik dan Tenaga Kependidikan Peserta secara tepat, utuh dan mendalam, peserta diklat diharapkan:
Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dalam memahami etika dan
karakter pendidik PAUD dan bagaimana menerapkannya di 1. Membaca secara tuntas dan cermat seluruh materi yang
satuan PAUD dan dalam kehidupan sehari-hari. ada dalam bahan ajar ini.
2. Mengikuti paparan atau penyajian materi ini secara fokus
2. Tujuan khusus : pada saat disampaikan dalam kegiatan diklat tahap tatap
a. Peserta dapat menjelaskan tentang etika dan muka.
karakter(good character) yang harus dimiliki pendidik 3. Melakukan analisis dan mendiskusikan setiap paparan
PAUD. yang disajikan baik dengan teman peserta diklat maupun
b. Peserta dapat mengimplementasikan etika dan karakter dengan nara sumber.
sebagai pendidik PAUD dalam menjalankan tugas 4. Mengerjakan berbagai tugas yang diminta, baik yang
profesinya. disajikan dalam bahan ajar ini maupun yang diberikan
oleh nara sumber pada saat mengikuti pelatihan.
C. RUANG LINGKUP 5. Melaksanakan tugas mandiri terkait modul ini.
1. Perkenalan 5’
2. Curah pendapat 7’
3. Ceramah “Etika dan Karakter Pendidik PAUD” 30’
4. Tanya jawab 7’
5. Penguatan dari pelatih 7’
6. Pemutaran film pendek 7’
7. Diskusi kelompok analisis film 7’
8. Presentasi Kelompok 15’
9. Penguatan dari pelatih 7’
10. Diskusi role play kelompok 15’
11. Penyajian role play 20’
12. Penguatan dari pelatih 10’
13. Penutup 5’
Total Waktu 135’
1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani, “ethos”, yang berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika berhubungan erat dengan
konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Etika
biasanya sering diasumsikan bersinonim atau memiliki kesamaan dengan moral. Moral atau moralitas biasanya dikaitkan
dengan sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran
berbentuk petuah-petuah, nasehat, peraturan, perintah, dan semacamnya yang diwariskan secara turun-temurun melalui
agama atau kebudayaan tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik agar ia benar-benar menjadi manusia
yang baik.
Oleh karena itu, pendidik guru PAUD perlu mengembangkan etika moral yang baik. Adapun yang dimaksud dengan etika
dalam hal ini adalah :
Etika didasarkan pada budaya yang ada pada tempat atau kelompok masyarakat tertentu sehingga ada kemungkinan etika
yang berlaku di suatu tempat atau kelompok masyarakat berbeda dengan etika yang berlaku di tempat atau kelompok lainnya.
b)
Guru memiliki kejujuran profesional dalam
menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan
anak didik masing-masing.
Guru harus mampu mendesain program pengajaran
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setiap diri anak
didik dan menerapkan kurikulum secara benar, sesuai
dengan kebutuhan anak didik.
sumber : google
sumber : google
Karakter positif berarti individu memiliki pengetahuan V. Campbell (1982) menyatakan ada beberapa faktor yang
tentang potensi dirinya yang ditandai dengan nilai-nilai berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang, yaitu :
a. Faktor keturunan
“Karakter yang baik merupakan b. Pengalaman masa kanak-kanak
perbuatan yang benar dalam hidup, c. Pemodelan oleh orang dewasa atau orang yang lebih tua
berbuat benar dalam hubungan
d. Pengaruh lingkungan sebaya
dengan orang lain dan berbuat
e. Lingkungan fisik dan sosial
benar terhadap diri sendiri”
f. Subtansi materi di sekolah atau lembaga pendidikan lain
Aristotles g. Media massa
Religius
Jujur
Toleransi
Disiplin
Kerja keras
Kreatif Religius
Olah Hati
Mandiri
(Etika)
Demokratis
Rasa ingin tahu Integritas Nasionalis
Semangat
Olah Raga Olah Pikir Kebangsaan Nilai
(Kinestetika) (Literasi) Cinta tanah air Utama
Menghargai
Prestasi
Olah Karsa Bersahabat/komunikatif Gotong
Mandiri
royong
(Estetika) Cinta damai
Gemar membaca
Peduli lingkungan
Peduli sosial
Tanggung jawab Kristalisasi Nilai-Nilai
Filosofi Pendidikan Karakter
(Dan lain-lain) *Nilai-nilai utama disesuaikan dengan GNRM,
Ki Hajar Dewantara kearifan lokal dan kreativitas sekolas
Nilai-nilai karakter
Adapun penjabaran dari lima nilai utama dalam PPK adalah sebagai berikut :
• Religiusitas
Religiusitas diartikan sebagai sikap dan perilaku yang taat/patuh dalam menjalankan ajaran agama yang dipeluknya,
bersikap toleran, mencintai alam dan selalu menjalin kerukunan hidup antar sesama. Dalam program PPK
nilai religius mencakup relasi dengan Sang Pencipta, relasi dengan sesama, dan harmoni dengan alam.
• Nasionalisme
Nasionalisme dalam program PPK dimaknai dalam bentuk mengapresiasi, menjaga, mengembangkan kekayaan budaya
bangsa sendiri (kebijaksanaan, keutamaan, tradisi, nilai-nilai, pola pikir, mentalitas, karya budaya) dan mampu
mengapresiasi kekayaan budaya bangsa lain sehingga semakin memperkuat jati diri bangsa Indonesia. Termasuk dalam
nilai nasionalisme antara lain : cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan, rela berkorban, dan taat hukum
• Kemandirian
Kemandirian adalah sikap percaya pada kemampuan, kekuatan, bakat dalam diri sendiri, tidak tergantung pada orang lain, kerja
keras (etos kerja), kreatif dan inovatif, disiplin, tahan banting, dan pembelajar sepanjang hayat adalah beberapa nilai – nilai yang
ditunjukkan dari nilai utama karakter mandiri.
a. Menanamkan Kebaikan Tanpa Pamrih Karakter yang baik merupakan perbuatan yang benar
Seorang pendidik walaupun telah berusaha menjadi dalam hidup
pendidik yang ideal, tetapi belum menjamin akan berhasil
dalam membantu perkembangan anak, karena banyak Berbuat benar dalam hubungan dengan orang lain
faktor lain yang mempengaruhinya, misalnya pendidikan
di rumah, pengaruh kawan, dan sebagainya. Namun
dan berbuat benar terhadap diri sendiri
dengan memberikan layanan pendidikan dan bimbingan
Suatu hari seekor kepiting bertanya kepada anaknya “mengapa d. Mendidik dengan Mencelupkan Diri
Seorang guru yang berhasil adalah yang dapat
kamu berjalan menyamping seperti itu anakku? Seharusnya
mencelupkan dirinya secara menyeluruh, pikiran, dan
kamu berjalan lurus kedepan “ Anak kepiting menjawab “
perasaan, dapat membangun personal dengan anak
tunjukkan bagaimana dulu carannya
didiknya, mempunyai kemampuan komunikasi secara
bu…, nanti aku akan menirunya. Kepiting
efektif, mampu mengelola emosi dengan baik, mampu
tua berusaha mencontohkan bagaimana
menghidupkan suasana yang menarik dan menyenangkan
berjalan lurus, tetapi tidak berhasil.
agar anak senang melakukan berbagai aktivitas.
“
diri guru yang positif.
Kita tidak mungkin menguasai semua aturan yang ada dalam etiket, tetapi
apabila kita mampu mengembangkan sikap dasar yang…
“always try to please somebody”
…maka kita akan mampu memberikan perhatian yang jujur dan tulus kepada
orang lain di sekitar kita.
A. Implementasi Etika Pendidik PAUD dalam hak untuk menikmati pendidikan yang inklusif bersama
Pembelajaran dengan anak-anak lain yang tidak memiliki kebutuhan
Sebagai pendidik PAUD, kita banyak berinteraksi dengan khusus. Tentunya sejauh hal tersebut dimungkinkan.
anak usia dini yang sedang berada dalam masa keemasan Untuk itu, program stimulasi untuk anak berkebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu, selain khusus perlu kita sesuaikan dengan kebutuhannya.
memperkaya keterampilan untuk memberikan stimulasi
yang tepat bagi perkembangan karakter positif anak usia 2. Menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab terhadap
dini, kita juga perlu mampu menciptakan lingkungan belajar anak dengan menciptakan lingkungan yang aman dan
yang aman bagi setiap anak. Lingkungan yang demikian akan sehat bagi anak untuk berkembang dalam berbagai
menstimulasi minat anak terhadap proses pembelajaran, aspek. Hal ini sangatlah penting karena kemampuan anak
sehingga kemampuan anak untuk berkomunikasi usia dini masih sangat terbatas sehingga mereka biasanya
dan mengekspresikan emosinya secara positif dapat sangat bergantung kepada orang dewasa di sekitarnya.
berkembang. Hal ini tentu akan berujung pada pewujudan Dalam lingkungan PAUD, tentunya mereka akan sangat
potensi maksimal yang ada dalam diri anak. bergantung kepada kita, guru mereka.
Etika Umum Pendidik PAUD yang perlu dan dapat kita 3. Berusaha mengembangkan diri secara terus-menerus,
kembangkan antara lain : di antaranya dengan mengikuti berbagai pelatihan bagi
guru PAUD. Dengan demikian, etika dan keterampilan
1. Menghormati keberbedaan & keragaman kita dapat terus berkembang, sehingga kita dapat terus
Sebagai pendidik PAUD, kita perlu mampu membangun suasana belajar serta memberikan pengaruh
menghormati keberbedaan dan keragaman, terlebih positif bagi anak.
keberbedaan dan keragaman di antara anak kita, termasuk
kepada anak yang memiliki kebutuhan khusus. Etika ini 4. Membangun hubungan baik dengan orangtua melalui
dibangun di atas prinsip bahwa setiap anak memiliki komunikasi yang positif dan penghargaan terhadap
hak untuk memperoleh pendidikan yang bebas konteks spesifik anak, sehingga tercipta kerjasama yang
dari gangguan atau hambatan. Untuk itu, kita perlu baik antara guru dan orangtua. Dalam situasi yang
menghargai keunikan setiap anak dan mengenali budaya demikian, guru perlu melibatkan orangtua dalam proses
anak. Kita perlu berdiri di atas prinsip bahwa setiap anak, pembelajaran anak, dan orangtua juga berperan aktif
termasuk anak yang memiliki kebutuhan khusus memiliki dalam memberikan masukan kepada guru.
Sudahkah saya menjadi teladan etika 4. Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif untuk
tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai karakter baik pada
moral & karakter yang baik?
anak. Lingkungan terbukti sangat berperan penting dalam
pembentukan pribadi manusia (anak), baik lingkungan
Apa tantangan yang saya hadapi fisik, sosial, maupun lingkungan spiritual. Untuk itu,
dalam melakukan hal tersebut? sekolah dan guru perlu untuk menyiapkan fasilitas-
fasilitas dan melaksanakan berbagai jenis kegiatan yang
Apa yang dapat saya coba lakukan mendukung kegiatan penanaman nilai pada anak.
untuk mengatasi tantangan itu?
5. Menjalin kerjasama dengan orangtua peserta didik dan
B. Implementasi Karakter Pendidik PAUD dalam masyarakat dalam pengembangan penanaman nilai pada
Pembelajaran anak. Bentuk kerja sama yang dapat dilakukan, antara
Pendidik PAUD memiliki posisi yang strategis sebagai lain, menempatkan orang tua dan masyarakat sebagai
pelaku utama dalam mengimplementasikan karakter dan fasilitator dan narasumber dalam kegiatan-kegiatan
menjadi sosok yang dapat menjadi sumber inspirasi dan penanaman nilai yang dilaksanakan di sekolah.
motivasi anak agar tertanam dalam karakter yang diharapkan.
Karakter seorang pendidik umumnya akan sangat membekas 6. Menjadi sosok teladan bagi anak. Penerimaan anak
dalam diri anak dan menjadi cermin bagi anak. Pendidik terhadap materi pembelajaran yang diberikan oleh
PAUD memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan guru, biasanya akan dipengaruhi oleh penerimaan anak
generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. tersebut terhadap pribadi guru. Hal ini sangat manusiawi,
karena seseorang umumnya akan berusaha untuk meniru
Implementasi karakter pendidik PAUD ketika menjalankan apa yang disenangi dari model/figurnya tersebut. Situasi
profesinya dapat dilakukan sebagai berikut : seperti ini sebenarnya merupakan kesempatan bagi guru,
baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk
1. Mengoptimalkan peran pendidik dalam proses menanamkan karakter dalam diri anak. Dalam proses
pembelajaran. Pendidik tidak seharusnya menempatkan pembelajaran, nilai-nilai karakter tidak hanya dapat
diri sebagai sosok yang hanya dilihat dan didengar oleh diintegrasikan ke dalam materi pelajaran, tetapi juga pada
anak, melainkan sebagai sutradara yang mengarahkan, prosesnya.
PENUTUP
Pendidik PAUD memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menjalankan peran mereka selama proses pendidikan,
pengasuhan, dan perlindungan bagi anak didiknya. Oleh karena itu pendidik anak usia dini dalam melaksanakan tugasnya
diharapkan memiliki kompetensi kepribadian yang terkait dengan etika dan karakter yang baik sehingga dapat menjadi teladan
berperilaku bagi anak didiknya dan sekaligus menunjang berbagai tugas lain dalam kesehariannya.
Etika dan karakter merupakan landasan moral yang penting diperhatikan oleh pendidik dalam membimbing dan melayani
anak didik di satuan PAUD serta berinteraksi dengan orang tua agar tercapai perkembangan anak yang optimal dan berdampak
positif dalam memberikan layanan PAUD yang berkualitas.
(Bernard Shaw)
Diaz, Carlos F. et al. Touch The Future Teach!. USA : Pearson Education, 2006
Idris, H. Zahara & H. Lisma Jamal. Pengantar Pendidikan 1. Jakarta : Grasindo, 1992
Lickona, Thomas. Educating for Character; Mendidik untuk membentuk Karakter, Terjemahan. Juma Wadu Wamaungu dan
Editor Uyu Wahyuddin dan Suryani, Jakarta; Bumiaksara, 2012
Megawangi, Ratna. Pendidikan Karakter : Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa. Indonesia Heritage Foundation, 2004
Ronnie M., Dani. Seni Mengajar dengan Hati. Jakarta : Elex Media Komputindo, 2005
Tim Penyusun Naskah PLPG PGSD FIP UNJ. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar. Jakarta : Universitas
Negeri Jakarta, 2011.
Yunus, Firdaus M. Pendidikan Berbasis Realitas Sosial. Yogyakarta : Logung Pustaka, 2004.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Pedoman Kurikulum 2013 PAUD, Direktorat Pembinaan PAUD – Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, 2016
Bahan Paparan INASOC Business Etiquette oleh Jenny Soeseno, Jakarta, 2014
1. Aturan atau kaidah dari perilaku dan tindakan manusia 6. Faktor yang berpengaruh dalam pembentukan
adalah pengertian dari … karakter seseorang adalah :…
a. etika a. faktor keturunan
b. moral b. pengalaman masa kanak-kanak
c. nilai c. pengaruh lingkungan sebaya
d. norma d. semua benar
2. Lima nilai utama karakter dalam program Penguatan 7. Mendidik (menanam kebaikan) tanpa pamrih akan
Pendidikan Karakter, adalah : menjadi “sleeper effect”, artinya…
a. kemandirian, nasionalisme, kejujuran, integritas dan a. efek pendidikan akan terlihat hasilnya seketika itu juga
tanggung jawab b. efek pendidikan baru terlihat hasilnya beberapa tahun
b. nasionalisme, integritas, disiplin, menghargai dan kemudian
menghormati c. pendidikan tidak membawa efek atau efeknya tidur
c. religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong d. pendidikan bisa punya efek dan bisa tidak
dan integritas
d. integritas, kemandirian, tanggung jawab, nasionalisme 8. Berikut adalah karakter pendidik yang menunjukkan
dan disiplin integritas (tanggung jawab) ...
a. melibatkan anak membersihkan kelas
3. Menjunjung tinggi martabat profesi sebagai pendidik b. bercakap – cakap dengan ramah dan santun
adalah tujuan dari … c. membimbing anak sesuai dengan karakteristiknya
a. etika pendidik d. d. bermain bersama anak
b. kode etik pendidik
c. norma pendidik 9. Seseorang yang memiliki etika menunjukkan
d. karakter pendidik kemampuan dalam ….
a. membedakan yang hakiki dan hal yang dapat berubah
4. Karakter menunjukkan kebiasaan seseorang untuk … b. membangun hubungan sosial yang baik dengan
a. memberikan apresiasi pada orang lain dalam berbagai lingkungannya
keadaan c. integritas yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya
b. berpikir, merasa, dan senantiasa berbuat baik d. berempati dan senantiasa berbuat baik
c. mewujudkan keinginan dirinya dalam perbuatan nyata
d. d. berpikir secara logis dan rasional 10. Etika dan karakter terkait dengan kompentensi
pendidik
5. Pendapat Thomas Lickona menyatakan bahwa karakter dalam aspek …
yang baik didukung oleh : a. kepribadian
a. keinginan berbuat baik dan melakukan perbuatan baik b. pedagogik
b. pengetahuan tentang kebaikan, keinginan berbuat baik c. sosial
dan melakukan perbuatan baik d. profesional
c. melakukan perbuatan baik dan peduli dengan kebaikan
d. memiliki nilai-nilai kebaikan dan ingin berbuat kebaikan
1. B 6. D
2. C 7. B
3. A 8. C
4. B 9. A
5. B 10. A
TUGAS MANDIRI
Untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan peserta diklat terkait materi Etika dan Karakter PAUD, peserta memiliki
tugas setelah Tahap Tatap Muka, yaitu Tugas Mandiri. Bentuk Tugas Mandiri yang terkait dengan Modul Etika dan Karakter
Pendidik PAUD ini berkaitan juga dengan Tugas Mandiri yang terkait dengan Modul Komunikasi dalam Pengasuhan, yaitu
melakukan Interaksi Positif antara Pendidik dengan Peserta Didik dengan bobot 20 JPL atau lama waktu pelaksanaan maksimal
2 hari
Catatan : Tugas Mandiri Interaksi Positif Pendidik dengan peserta didik ini adalah bagian dari Tugas Mandiri Pilihan.
1. Berbicara:
• Berbicara dengan nada suara rendah
• Menatap mata anak dengan tatapan bersahabat
• Menggunakan bahasa tubuh ramah anak.
2. Mencontohkan:
a. Mencontohkan dengan jelas cara dan urutan kerja secara bertahap dan berulang
b. Memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan sendiri, tanpa paksaan.
1. Buatlah kegiatan yang menunjukan interaksi pendidik dan peserta didik dengan cara:
a. Berbicara:
• Berbicara dengan nada suara rendah
• Menatap mata anak dengan tatapan bersahabat
• Menggunakan bahasa tubuh ramah anak.
b. Mencontohkan:
• Mencontohkan dengan jelas cara dan urutan kerja secara bertahap dan berulang
• Memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan sendiri, tanpa paksaan.
Contoh: Kegiatan Anak sedang makan bekal pada jam makan (Usia 4 tahun).
ASPEK
NO POTENSI MASALAH DUKUNGAN PENDIDIK
PERKEMBANGAN
Kegiatan : ..............................
Hari/Tanggal : ..............................
Tempat : ..............................
v
ETIKA DAN KARAKTER PENDIDIK PAUD 31