Anda di halaman 1dari 12

Jurnal

aintis ISSN: 1410-7783


Volume 16 Nomor 2, Oktober 2016, 1-11

Studi Kelayakan Finansial dan Analisa Kebutuhan


Ruang Parkir Proyek Pembangunan Hotel
Tangram Pekanbaru
Financial Feasibility Study and Analysis of Parking Space Needs Development
Project Tangram Hotel Pekanbaru

Hendra Taufik & Shesilya Febita


Program Studi Teknik Sipil Universitas Riau
Kampus Bina Widya J. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos 28293

Abstrak
Pembangunan hotel di Pekanbaru sangat pesat sekali dengan menjamurnya bangunan
hotel baru yang cukup banyak. Pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan sehingga mendorong
investor baik multi nasional maupun mancanegara yang menjadikan kota Pekanbaru sebagai
tempat untuk berbisnis, sehingga membuat tingkat hunian hotel bertambah oleh pebisnis dari luar
kota. Investasi di bidang perhotelan merupakan sesuatu hal sangat beresiko untuk diambil karena
memerlukan modal yang sangat besar, untuk itu sangat penting kiranya menganalisis kelayakan
pembangunan secara teknis dan finansial. Aspek teknis yang dilakukan yakni dengan menganalisa
mengenai kebutuhan ruang parkir, sedangkan aspek finansial dengan menganalisis perhitungan
Net present value, benefit cost ratio, internal rate of return, break even point dan juga analisa
sensitivitas. Hasil yang didapatkan yakni perencanaan kebutuhan parkir 188 SRP lebih besar dari
ketentuan Dirjen Perhubungan Darat 182 SRP. Investasi total hotel Rp. 417.683.772.577,85
dengan NPV sebesar Rp. 88.103.274.142,88, BCR sebesar 1,11, IRR sebesar 19,82% lebih besar
dari arus pengembalian 13,50% dan BEP selama 10 tahun 7 bulan lebih kecil dari umur bangunan.
Secara keseluruhan proyek investasi Pembangunan Hotel Tangram layak untuk dibangun dengan
catatan minimum tingkat hunian hotel 46,90%.

Kata kunci : Analisis Teknis, Analisis Finansial, Analisis Sensitivitas, Hotel Tangram, Tingkat
Hunian Hotel.

Abstract
Rapid development of hotel constructions in Pekanbaru due to economic growth make
national and international investors eager to transform Pekanbaru City into business place.
Investation in lodging sector is very risky because the funds needed as initial investment is
enormous. Therefore, appropriate technical and financial feasibility studies are necessary. The
technical feasibility study includes the analysis of spaced required for parking slots, whereas the
financial feasibility study includes the analysis of net present value, benefit cost ratio, internal rate
of return, payback period, and sensitivity analysis. The analysis result shows that the available
parking slot is 188 SRP, which is smaller than the standard required parking slot stated by Dirjen
Perhubungan Darat (279 SRP). This indicates that the available parking slots full fill about 67%
of the standard parking requirement. Hotel investation Rp 265.276.637.520,55 with NPV Rp
55.955.191.071,46, BCR is 1,11, IRR 19,82% is bigger than return flow of 13,50% and PBP for 10
years and 7 months (project plan life is 50 years). In summary, the investation project of Tangram
Hotel construction is financially feasible if the minimum hotel occupancy of 46,90%. However,
the investation project is not feasible for the technical aspect.

Keywords : Technical Analysis, Financial Analysis, Sensitivity Analysis, Tangram Hotel,


Occupancy Hotel.
J.Saintis, Vol. 16. No. 2, 2016: 1 - 11

PENDAHULUAN juga analisis sensitivitas yang


Pekanbaru merupakan ibu kota berguna untuk mengukur seberapa
Provinsi Riau. Kota ini merupakan sensitif parameter tersebut.
kota perdagangan dan jasa, termasuk
sebagai kota dengan tingkat Tujuan dalam penelitian ini, yaitu
pertumbuhan, migrasi, dan urbanisasi 1. Melakukan analisa kelayakan
yang tinggi. Tingkat pertumbuhan teknis untuk memenuhi
ekonomi Kota Pekanbaru ini sangat persyaratan yang ditinjau dari
pesat dan jauh lebih tinggi dibanding segi kebutuhan parkir.
rata-rata nasional.Tren bisnis di 2. Melakukan analisa kelayakan
Pekanbaru mengalami Peningkatan finansial pada proyek
yang signifikan. Hal ini yang pembangunan Hotel Tangram
membuat tingkat hunian hotel Pekanbaru dengan menggunakan
bertambah oleh pebisnis luar kota. parameter-parameter ekonomi
Selain itu, faktor pendorong tingkat teknik.
hunian hotel di Pekanbaru, yaitu 3. Mengetahui tarif minimum
program pemerintah yang kamar hotel berdasarkan luas
mengadakan rapat di Hotel. Tingkat kamar Hotel Tangram
hunian hotel rata-rata 60-80%. Hal Pekanbaru.
ini yang membuat para investor ingin
menanamkan modalnya dibidang Mengetahui tingkat hunian hotel
properti. dimana Hotel Tangram bisa
Investasi merupakan hal menguntungkan.
beresiko yang diambil karena Adapun tinjauan pustaka ini
membutuhkan modal yang besar dapat dilihat di bawah ini:
pada saat awal penanaman modal. Studi Kelayakan Finansial
Sehingga diperlukan studi kelayakan Studi kelayakan merupakan
untuk mengetahui layak atau pengkajian yang bersifat menyeluruh
tidaknya investasi tersebut dan untuk dan mencoba menyoroti segala aspek
menghindari penanaman modal kelayakan proyek atau investasi.
investor yang tidak memberikan Menurut sutojo (2003), pada tahap
keuntungan. studi kelayakan, proyek dievaluasi
Hotel Tangram merupakan mencangkup aspek-aspek sebagai
hotel bintang tiga dengan luas tanah berikut:
2808 m2 dan dengan jumlah lantai 15 1. Pasar dan pemasaran
lantai. Investasi pada pembangunan 2. Teknis dan teknologis
Tangram Hotel membutuhkan modal 3. Manajemen operasi proyek
yang besar sehingga perlu dianalisis 4. Ekonomi dan keuangan
pembiayaan dan pendanaannya.
Analisis kelayakan finansial Tujuan studi kelayakan ini yaitu
yang digunakan untuk studi untuk mengetahui tingkat
kelayakan Tangram Hotel dengan keuntungan yang diperoleh dari
menggunakan metode dengan investasi/penanaman modal dan
memperhitungkan nilai waktu, yaitu menghindari terjadinya kerugian dari
Net Present Value, Benefit Cost proyek.
Ratio, Internal Rate of Return, dan
Break Even Point. Serta dilakukan

2
Studi Kelayakan Finansial dan Analisa (Hendra Taufik)

Investasi parkirnya sebesar 1/75 dari luasan


Investasi merupakan kegiatan plaza.
menanamkan modal jangka panjang,
dimana selain investasi tersebut perlu Rencana Anggaran Biaya
pula disadari dari awal bahwa Menurut Bachtiar Ibrahim
investasi akan diikuti oleh sejumlah (2008), Rencana anggaran biaya
pengeluaran lain yang secara adalah perhitungan banyaknya biaya
periodik perlu disiapkan (Giatman, yang diperlukan untuk bahan dan
2005: 68). upah, serta biaya-biaya lain yang
Secara umum terdapat 2 jenis berhubungan dengan pelaksanaan
investasi, yaitu investasi riil dan bangunan atau proyek tersebut.
investasi finansial. Investasi riil Biaya (anggaran) adalah
merupakan investasi yang berwujud jumlah dari masing-masing hasil
maksudnya investasi dalam bentuk perkalian volume dengan harga
benda-benda seperti tanah, rumah satuan pekerjaan yang bersangkutan
dan lain-lain sedangkan untuk (Ibrahim, 2008). Harga satuan
investasi finansial merupakan pekerjaan adalah harga yang harus
investasi tidak berwujud tetapi dibayarkan untuk menyelesaikan
memiliki nilai, seperti obligasi, suatu jenis pekerjaan/konstruksi.
saham, deposito dan sebagainya. Secara umum persamaan RAB
berdasarkan rumus (1) sebagai
Fasilitas Parkir berikut:
Menurut Direktorat Jenderal .(1)
Perhubungan Darat Nomor:
272/HK.105/DRJD/96 Fasilitas
parkir adalah lokasi yang ditentukan Biaya Modal
sebagai tempat pemberhentian Biaya modal (capital cost),
kendaraan yang tidak bersifat yaitu jumlah semua pengeluaran
sementara untuk melakukan kegiatan yang dibutuhkan mulai dari pra studi
pada suatu kurun waktu. Untuk sampai proyek selesai dibangun.
merencanakan fasilitas parkir Biaya modal dalam suatu proyek
haruslah diketahui kebutuhan ruang terbagi menjadi dua, yaitu biaya
parkir. langsung dan biaya tidak langsung.
Di Indonesia terdapat standar Biaya langsung terdiri dari biaya
kebutuhan ruang parkir berdasarkan pengadaan lahan dan biaya
peruntukannya. Pada Hotel Tangram konstruksi bangunan atau biaya fisik
kebutuhan ruang parkir berdasarkan bangunan. Sedangkan biaya tidak
peruntukannya menurut Direktorat langsung terdiri dari biaya teknik,
Jenderal Perhubungan Darat Nomor: biaya perizinan, dan biaya tidak
272/HK.105/DRJD/96 tentang terduga.
Pedoman Teknis Penyelenggaraan
Fasilitas Parkir, yaitu untuk hotel Biaya Tahunan
bintang 3 adalah 1/5 dari jumlah Waktu suatu proyek selesai
kamar tidur. Pada Hotel Tangram dibangun merupakan waktu awal
berdampingan langsung dengan dari umur proyek sesuai dengan
Plaza Sadira sehingga kebutuhan rekayasa teknik yang telah dibuat
parkir plaza juga diperhitungkan pada waktu desain. Pada saat ini
untuk Plaza Sadira kebutuhan pemanfaatan proyek mulai

3
J.Saintis, Vol. 16. No. 2, 2016: 1 - 11

dilaksanakan. Selama pemanfaatan, S = Nilai sisa aset akhir


proyek ini masih diperlukan biaya selama umur
selama umur proyek selesai. Biaya produktif
ini masih harus dipikul oleh pihak N = Lamanya aset akan
di
investor. Ada beberapa komponen depresiasi
dari biaya tahunan (annual cost)
meliputi biaya operasional dan 4. Biaya Pajak Perseroan
pemeliharaan, pengembalian Menurut Hartono Poerbo (1998),
pinjaman, Depresiasi, Pajak Pajak Perseroan merupakan 35%
perseroan. dari laba kena pajak yaitu, biaya
1. Biaya Operasional dan opersional dan pemeliharaan, bunga
Pemeliharaan modal pinjaman dan, depresiasi.
Menurut Hartono Poerbo (1998)
biaya operasional dan pemeliharaan Pendapatan
untuk hotel diklasifikasikan Pendapatan adalah
berdasarkan bintang. Pada Pemasukan yang didapat dari hasil
pembangunan Hotel Tangram penggunaan suatu jasa/pelayanan.
Pekanbaru yang merupakan hotel Dalam proyek hotel, pendapatan
bintang 3 maka nilai operasional dan proyek masih ditambah sekitar 150%
pemeliharaan sebesar 30% dari dari sewa kamar ialah pendapatan
pendapatan total per tahun. dari makanan, minuman dan lain-lain
(Poerbo, 1998). Rumus pendapatan
2. Biaya Pengembalian Pinjaman hotel dapat dilihat pada persamaan
Biaya pengembalian investasi (3) di bawah ini:
dilakukan selama 15 tahun dengan Pendapatan = 2.5 a b 365 c ..
bunga 13,5% dan menggunakan (3)
metode flat. dengan:
2.5 = koefisien pendapatan
3. Biaya Depresiasi a = tingkat hunian (%)
Biaya depresiasi yang digunakan b = jumlah kamar
pada proyek pembangunan Hotel c = Tarif kamar (Rp)
Tangram Pekanbaru yaitu
menggunakan metode garis lurus Nilai Sewa Minimum
(Straight of Line Depreciation) Menurut Hartono Poerbo
(Kodoatie, 1995). Adapun persamaan (1998), Nilai sewa minimum didapat
depresasi dapat dilihar pada rumus dari persamaan pendapatan sama
(2) di bawah ini: dengan pengeluaran.
Bila sewa minimum lebih
.................................... (2) rendah dari harga pasaran nilai sewa
pada sesuatu waktu, maka berarti
proyek fisibel dalam arti mudah
dengan: dipasarkan dan menarik bagi
SLD = Jumlah depresiasi per investor.
tahun
I = Investasi (nilai aset Nilai Sisa
awal)

4
Studi Kelayakan Finansial dan Analisa (Hendra Taufik)

Nilai sisa investasi diambil Break Even Point


berdasarkan Hartono Poerbo, 1998 Break even point adalah
yang menyatakan bahwa nilai sisa dimana selisih antara biaya total
sebesar 10% dari harga bangunan dengan pendapatan total sama
dan harga perlengkapan. dengan nol artinya pendapatan sama
besarnya dengan biaya total. Adapun
Net Present Value rumus break even point dapat dilihat
Net Present Value (NPV) pada rumus (7) di bawah ini:
adalah metode menghitung nilai
bersih (netto) pada waktu sekarang
(present). .......................(7)
Adapun perumusan untuk
mendapatkan nilai sekarang bersih
(NPV) dapat dilihat pada rumus (4) Analisis Sensitivitas
di bawah ini: (Soeharto, 1999) : Analisis sensitivitas
digunakan untuk mengetahui
….........(4) dampak-dampak parameter investasi
yang bisa berubah oleh faktor situasi
dan kondisi selama umur investasi.
Benefit Cost Ratio
Parameter-parameter investasi
Metode benefit cost ratio
analisis sensitivitas, yaitu :
(BCR) adalah salah satu metode
a. benefit (keuntungan)
yang sering digunakan dalam tahap-
b. investation (investasi)
tahap evaluasi awal perencanaan
c. cost (biaya)
investasi atau sebagai analisis
d. interest (bunga)
tambahan dalam rangka menvalidasi
Analisa sensitivitas ini terjadi
hasil evaluasi yang telah dilakukan
pada kondisi titik pulang pokok atau
dengan metode lainnya.
break even point dimana NPV sama
Adapun perumusan yang
dengan nol.
digunakan dapat dilihat pada rumus
(5) sebagai berikut (Soeharto, 1999):
1. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini terdiri dari:
......................(5)
Pengumpulan Data
Data merupakan bahan baku
Internal Rate of Return bagi penelitian yang harus diolah
Arus pengembalian internal lebih lanjut agar berhasil mempunyai
(internal rate of return) adalah arus manfaat untuk mencapai tujuan
pengembalian yang menghasilkan penelitian. Data yang dihimpun
NPV aliran kas masuk sama dengan terdiri dari data primer dan data
NPV aliran kas keluar sekunder. Data primer terdiri dari
(Soeharto,1999) form wawancara, yaitu untuk
Adapun perumusannya dapat memperoleh informasi yang tepat
dilihat pada rumus (6) di bawah ini: dengan melakukan proses
wawancara kepada pihak yang
terkait, yaitu Project Manager
................(6)
dengan penelitian, dan Dokumentasi
pengumpulan data yang dilakukan

5
J.Saintis, Vol. 16. No. 2, 2016: 1 - 11

dengan cara mengambil foto/gambar


pada lokasi proyek. adapun pada
penelitian ini data sekunder yang
diperlukan adalah peraturan-
peraturan tentang pembangunan
hotel, dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pembangunan
hotel yang mencangkup data-data
tentang komponen manfaat dan biaya
dari hotel, data suku bunga komersil,
sistem biaya dan shop drawing
proyek rencana pembangunan Hotel
Tangram Pekanbaru.

Analisis Data
Pada penelitian ini untuk
analisis finansial dilakukan dengan
cara menentukan biaya langsung dan
tidak langsung adalah dengan Gambar 1. Flowchart Metodologi
menghitung berdasarkan Penelitian
data/informasi yang didapat dari
pembangunan Hotel Tangram HASIL DAN PEMBAHASAN
Pekanbaru. selanjutnya menganalisis
kelayakan finansial cara biaya-biaya Adapun hasil dan pembahasan
tersebut dianalisis secara sistematis adalah sebagai berikut:
dengan formulasi dalam ekonomi
teknik. Analisis teknis perhitungan Data Umum Proyek
kebutuhan parkir berdasarkan Proyek pembangunan Hotel
Keputusan Direktorat Jenderal Tangram imi dibangun di atas lahan
Perhubungan Darat Nomor: seluas 2.808 m2 dengan luas
272/HK.105/DRJD/96 tentang bangunan 27.000 m2 yang terletak di
Pedoman Teknis Penyelenggaraan jalan Riau nomor 147 Pekanbaru.
Fasilitas Parkir mengenai Tangram Hotel memiliki 225 kamar
perhitungan luasan efektif lahan dengan jumlah lantai 15 dan
parkir. Menghitung jumlah merupakan hotel bintang 3.
ketersediaan lahan parkir dan
menganalisis efektif tidaknya lahan Analisis Teknis
parkir tersebut. Dalam analisis teknis ini
membahas aspek teknis dari segi
kebutuhan ruang parkir. Hotel
Tangram Pekanbaru menyediakan
lahan parkir sebanyak 188 satuan
ruang parkir. Standar kebutuhan
ruang parkir untuk Hotel Tangram
Pekanbaru yang merupakan hotel
bintang 3 menurut Direktorat Jendral
Perhubungan Darat Nomor:
272/HK.105/DRJD/96 tentang

6
Studi Kelayakan Finansial dan Analisa (Hendra Taufik)

Pedoman Teknis Penyelenggaraan diperoleh dari sewa kamar dan


Fasilitas Parkir, yaitu setiap 5 unit fasilitas yang tersedia.
kamar diharuskan menyediakan 1 1) Biaya Modal
unit tempat parkir. Berdasarkan Dalam proyek pembangunan Hotel
syarat tersebut maka Hotel Tangram Tangram Pekanbaru diperlukan biaya
harus menyediakan 45 unit tempat investasi sebesar Rp.
parkir. Dikarenakan Tangram 389.412.430.149,00 yang terdiri dari
berdampingan langsung dengan biaya persiapan, biaya konstruksi,
Plaza Sadira maka kebutuhan ruang biaya tanah, dan biaya tidak
Parkir plaza diperhitungkan. langsung.
Berdasarkan standar kebutuhan 2) Pendapatan
ruang parkir untuk pusat Pendapatan Hotel Tangram
perdagangan, yaitu untuk 75 m2 Pekanbaru diperoleh dari sewa
menyediakan 1 unit tempat parkir kamar dan fasilitas kamar (di luar
sehingga jumlah unit tempat parkir sewa kamar). Pendapatan Hotel
yang disediakan 137 unit parkir. Tangram diasumsikan bahwa tingkat
Maka jumlah unit parkir yang harus hunian hotel sebesar 100%.
tersedia 182 unit sedangkan yang Perhitungan pendapatan hotel per
tersedia 188 maka analisis teknis tahun dengan mengubah pendapatan
memenuhi syarat. menjadi pendapatan tiap m2.
Sehingga nilai sewa minimum hotel
Rencana Anggaran Biaya per m2 yang diperoleh dari nilai
Rencana anggaran biaya ini pendapatan sama dengan nilai
hanya menghitung struktur bawah pengeluaran sebesar Rp. 22.673,38.
saja karena keterbatasan data. Maka pendapatan hotel per tahun
Rencana anggaran biaya untuk sebesar Rp. 141.385.552.993,76
struktur bawah sebesar Rp. 3) Biaya Tahunan
28.032.303.802,67 yang terdiri dari Biaya tahunan adalah biaya yang
biaya pekerjaan persiapan, biaya setiap tahunnya dikeluarkan setelah
pekerjaan tanah, biaya pekerjaan proyek tersebut selesai dibangun,
pondasi, dan biaya pekerjaan struktur atau pada saat bangunan tersebut
bawah. mulai dioperasikan. Biaya tahunan
yang dikeluarkan oleh Tangram
Analisis Finansial Hotel adalah biaya operasional dan
Analisis Finansial merupakan pemeliharaan, biaya pajak, biaya
aspek terpenting yang digunakan pinjaman investasi, biaya depresiasi.
untuk menilai suatu investasi yang a. Biaya Operasional pemeliharaan
bersifat komersial. Dalam Biaya operasional dan
pelaksanaan proyek pembangunan pemeliharaan diperoleh dari nilai
Hotel Tangram ini ada beberapa 30% dari nilai pendapatan. Sehingga
biaya yang dikeluarkan antara lain : biaya operasional dan pendapatan
biaya investasi yang dikeluarkan dikeluarkan sebesar Rp.
pada saat pelaksanaan proyek, biaya 42.415.665.898,13.
operasional yang dikeluarkan saat b. Biaya Pinjaman Investasi
bangunan tersebut dioperasikan. Analisis pembiayaan
Sedangkan pendapatan tersebut pembangunan Hotel Tangram
Pekanbaru menggunakan alternatif

7
J.Saintis, Vol. 16. No. 2, 2016: 1 - 11

sumber pendanaan dengan kombinasi


pembiayaan yang berasal dari 30% 2. Benefit Cost Ratio (BCR)
modal sendiri dan 70% pinjaman dari Perhitungan BCR dapat dihitung
bank. Sehingga didapat pinjaman berdasarkan rumus (5).
sebesar Rp. 292.378.640.804,50.
Pengembalian pinjaman investasi
dilakukan selama 15 tahun dengan
bunga kredit 13,50% maka
pengembalian investasi sebesar Rp.
/tahun. Berdasarkan perhitungan di
atas dapat terlihat nilai BCR 1,11 >
c. Biaya Depresiasi 1 sehingga proyek pembangunan
Metode depresiasi pada proyek Tangram Hotel Pekanbaru layak
pembangunan Hotel Tangram untuk dibangun.
Pekanbaru menggunakan metode 3. Internal Rate of Return (IRR)
garis lurus. Total biaya depresiasi Untuk menentukan nilai IRR
setiap tahunnya selama umur dilakukan trial and error untuk
bangunan selama 50 tahun yakni mendapatkan nilai NPV (+) dan NPV
sebesar Rp. 100.498.978,62/tahun. (-). Maka dicoba dengan i = 19,5%
d. Biaya Pajak dan i = 20% kemudian dilakukan
Pajak perseroan pada Hotel interpolasi .
Tangram Pekanbaru pada tahun 1 NPV 19,5% = Rp.
s/d 15 sebesar Rp. 3.132.836.318,63
25.180.427.431,05/tahun NPV 20% = Rp.-
dikarenakan ada biaya bunga 1.657.192.104,28
pinjaman. Pajak perseroan pada Nilai IRR dapat dilihat pada Gambar
tahun ke 16 s/d 50 sebesar 2. di bawah ini
34.604.285.840,96/tahun (pinjaman
sudah lunas).
Analisis kelayakan Investasi
1. Net Persent Value (NPV)
Adapun perhitungan NPV
berdasarkan rumus (4)
NPV = PVB – PVC + Nilai Sisa
= Rp. 921.089.966.746,15 –
Rp. 833.027.335.114,66 +
Rp. 40.642.511,39 Gambar 2. Grafik Internal Rate of
= Rp. 88.103.274.142,88 Return

Berdasarkan hasil Maka didapat nilai IRR sebesar


Perhitungan NPV dengan suku 19,82%. Nilai IRR lebih besar dari
bunga 13.50% didapat nilai NPV arus pengembalian yang diinginkan
sebesar Rp. 88.103.274.142,88 dapat sebesar 13,50% sehingga proyek
disimpulkan bahwa proyek layak untuk dibangun.
pembangunan Hotel Tangram
Pekanbaru layak secara finansial. 4. Break Even Point (BEP)

8
Studi Kelayakan Finansial dan Analisa (Hendra Taufik)

Break even point adalah diperhitungkan biaya pengeluaran


tahun dimana NPV sama dengan nol. pokok dan pendapatan hotel.
Maka perhitungan break even point Pendapatan =
dilakukan dengan cara interpolasi Rp.41.385.552.993,7(6a)
berdasarkan rumus (7). Pengeluaran pokok:
NPV th ke- 10 = Rp. - Pokok pinjaman =
4.260.594.222,93 Rp. 9.491.909.386,97
NVP th ke- 11 =Rp. Biaya O & P =
2.512.052.085,16 Rp. 42.415.665.898,13
Berdasarkan perhitungan di atas bunga pinjaman =
break even point terjadi pada tahun Rp. 26.925.309.742,59
ke 10 bulan ke 7 sehingga Hotel Total pengeluaran =
Tangram layak dibangun. Di bawah Rp.88.832.885.027,69
ini Gambar 3. merupakan grafik Pendapatan sama dengan
terjadinya break even point. pengeluaran sehingga didapat tingkat
hunian minimum sebesar 46,90%.

6. Analisis Sensitivitas
Parameter yang digunakan untuk
analisis sensitivitas, yaitu parameter
investasi, parameter manfaat,
parameter biaya dan parameter
bunga. analisis sensitivitas ini terjadi
pada saat titik pulang pokok atau
Break even point dimana NPV sama
dengan nol. Hasil perhitungan
Gambar 3. Grafik Break Even Point analisis sensitivitas untuk
pembangunan hotel dapat dilihat
5. Break even Point Occupancy pada Tabel 1. Dan Gambar 4. di
Untuk menentukan bawah ini
tingkat hunian minimum hotel harus

Tabel 1. Hasil Perhitungan Analisis Sensitivitas

9
Variabel Sensitivitas

Investasi Rp. 505.787.046.720,73 meningkat menjadi 121%

Benefit 832.986.692.603,27 menurun menjadi 90%

Cost 503.446.836.679,69 menigkat menjadi 121%

Bunga 13,5% meningkat menjadi 19,82


analisis sensitivitas terhadap
benefit mengalami penurunan
menjadi 90%, analisis sensitivitas
terhadap cost mengalami
kenaikan sebesar 121%, dan
analisa sensitivitas terhadap
bunga meningkat sebesar
19,82%.
4. Tarif kamar hotel minimum
untuk Hotel Tangram Pekanbaru
menurut luasan kamar, yaitu
business room A sebesar Rp.
Gambar 4. Hasil Analisa Sensitivitas
689.270,73, business room B
sebesar Rp. 655.260,66, business
KESIMPULAN DAN SARAN
twin room A sebesar Rp.
Kesimpulan 689.270,73, business twin room
Berdasarkan hasil dan B sebesar Rp. 655.260,66,
pembahasan dalam studi kelayakan executive 1 sebesar Rp.
teknis dan finansial proyek 875.192,44, dan executive 2
pembangunan Hotel Tangram sebesar Rp. 929.608,55.
Pekanbaru diperoleh kesimpulan 5. Tingkat hunian kamar Hotel
sebagai berikut: Tangram Pekanbaru berdasarkan
1. Hasil analisis kelayakan teknis analisa break even point terhadap
pemenuhan syarat untuk okupansi kamar, nilai tingkat
kebutuhan ruang parkir sebesar hunian minimum kamar hotel
182 SRP (satuan ruang parkir) sebesar 46,90%.
lebih kecil dari ruang parkir yang
tersedia yaitu 188 SRP. Sehingga Saran
memenuhi syarat berdasarkan Berdasarkan kesimpulan dan
kelayakan teknis. penelitian yang telah dilakukan maka
2. Hasil analisis parameter saran yang dapat disampaikan
kelayakan investasi secara terhadap pembangunan Hotel
finansial dengan kombinasi Tangram Pekanbaru adalah sebagai
modal sendiri 30% dan modal berikut
pinjaman 70% mendapatkan nilai 1. Sebaiknya menghitung kelayakan
Net Present Value sebesar Rp. finansial dari bangunan Plaza
88.103.274.142,88, Benefit Cost Sadira untuk penelitian
Ratio sebesar 1,11%, Internal selanjutnya
Rate of Return sebesar 19.82%, 2. Diharapkan dilakukan
dan Break Even Point selama 10 perhitungan manajemen resiko
tahun 7 bulan sehingga pada penelitian selanjutnya
pembangunan Hotel 3. Sebaiknya dilakukan perhitungan
kelayakan teknis secara lengkap.
3. Tangram Pekanbaru layak
dibangun. Analisis sensitivitas
DAFTAR PUSTAKA
yaitu analisis sensitivitas
terhadap investasi mengalami
peningkatan sebesar 121%,
Giatman, M. 2005. Ekonomi Teknik.
Raja Gravindo Persada,
Jakarta.
Ibrahim,Bachtiar.2012.Rencana dan
Estimate Real of
Cost.Jakarta:PT. Bumi
Aksara
Keputusan Direktorat Jendral
Perhubungan Darat Nomor:
272/HK.105/DRJD/96
tentang pedoman teknis
penyelenggaraan fasilitas
parkir
Kodoatie, Robert. 1994. Analisa
Ekonomi Teknik. Yogyakarta:
Andi Offset
Poerbo, Hartono.1998. Tekno
Ekonomi Bangunan
Bertingkat Banyak: Dasar –
Dasar Studi Kelayakan
Proyek Perkantoran,
Perhotelan, Rumah Sakit,
Apartemen. Jakarta :
Djambatan.
Soeharto Imam, 1995. Manajemen
Proyek Dari Konseptual
Sampai Operasional, Edisi
Pertama, Jakarta: Erlangga.
Sutojo, S. 2003. Studi Kelayakan
Proyek.Jakarta:
PT.Sapdodadi

Anda mungkin juga menyukai