Anda di halaman 1dari 10

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN PROYEK PASAR

(STUDI KASUS : PASAR INDUK KOTA PEKANBARU)

Novelia Miranda Hilman1), Rian Trikomara Irana2)


1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil S1, 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil
Program Studi Teknik Sipil S1, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas KM 12,5 Simpang Baru, Tampan
Pekanbaru, 28293
Email: novelia.miranda@student.unri.ac.id

ABSTRACT

The city of Pekanbaru is known as an investment destination city.


Therefore it is necessary facilities and infrastructure that can support the
progress of the city, especially in the field of economy one of them with the
development of Pasar Induk Pekanbaru. The development of Pasar Induk
Pekanbaru using the system Build Operate Transfer (BOT) where the project is
planned for 30 years of operation and after the completion of the operation will
be submitted to the city government of Pekanbaru. Project development requires
large capital so that research and financing analysis and project funding needs to
be done. So the purpose of this study is to analyze the feasibility of financial
aspects and to know the occupancy of building units. The investment criteria used
are Net Present Value, Benefit Cost Ratio, Internal Rate of Return, Payback
Period and also Sensitivity Analysis. The results show that the total market
investment amounts to "Rp.111.146.973.858,46". NPV of Rp. 19.660.493.750,74
", BCR of 1.08, IRR of 15.74% and PP for 15 years 8 months. Overall, the
investment project for the construction of Pasar Induk Pekanbaru is feasible to
build with aoccupancy of 44.23%. The sensitivity analysis indicates that
parameter changes of 10% magnitude can give a significant influence on the
feasibility analysis result.

Keywords: Financial Analysis, Sensitivity Analysis, Pasar Induk Pekanbaru, The


occupansy of building units.

A. PENDAHULUAN Meningkatnya investasi terhadap


A.1 Latar Belakang suatu daerah berakibat kepada
Kota Pekanbaru merupakan ibu pertumbuhan ekonomi di daerah
kota provinsi Riau. Kota ini tersebut. Seperti akan menimbulkan
merupakan kota perdagangan dan peningkatan permintaan masyarakat
jasa, yang termasuk sebagai kota akan adanya fasilitas penunjang
dengan tingkat pertumbuhan, migrasi ekonomi tersebut. Maka dari itu
dan urbanisasi yang tinggi. Kota dilakukan pembangunan Pasar Induk
Pekanbaru dikenal sebagai daerah Pekanbaru yang akan menjadi pusat
yang ramah terhadap investor yang pendistribuan perdagangan kota
ingin menanamkan modalnya di Pekanbaru, serta menjadikan kota
wilayah kota Pekanbaru. Ini dapat Pekanbaru menjadi lebih tertib dan
dilihat dari banyaknya pembangunan terarah. Tetapi permasalahannya
gedung–gedung / bangunan baru. adalah apakah pembangunan yang

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017


1
ada tersebut sudah sesuai dengan ruang parkir sebesar 264 SRP (Satuan
analisis studi kelayakan yang ada. Ruang Parkir) lebih besar dari ruang
Pengembangan Pasar Induk Kota parkir yang tersedia yaitu 188 SRP
Pekanbaru beserta lingkungannya atau kapasitas parkir hanya dapat
akan dilaksanakan dengan melibatkan menampung 71% dari total kebutuhan
badan usaha/badan hukum mitra kerja kapasitas kendaraan sehingga tidak
sama daerah melalui pelelangan memenuhi syarat berdasarkan
umum yang akan bertindak sebagai kelayakan teknis.
investor melalui pola Build Operate
Transfer (BOT). Ada beberapa A.2 Tujuan
penelitian yang pernah dilakukan Adapun tujuan dari penelitan
dapat dilihat pada ringkasan berikut: ini adalah:
Fitriani (2010) mendapatkan 1. Menganalisis kelayakan finansial
hasil analisa kelayakan finansial pada proyek pembangunan Pasar
proyek pembangunan pasar Induk Pekanbaru dengan
Tradisional Modern Plaju layak untuk menggunakan parameter-
dilaksanakan. Ditinjau dari analisa parameter ekonomi teknik.
sensitivitas, perubahan naik atau 2. Menghitung tingkat sewa unit
turunnya parameter sebesar 5-10% bangunan (ruko, kios dan los)
tidak terlalu berpengaruh secara Pasar Induk Pekanbaru.
signifikan terhadap perubahan NPV
maupun IRR. B.TINJAUAN PUSTAKA
Febita (2015) dalam B.1 Proyek
penelitiannya studi kelayakan teknis Proyek dapat diartikan
dan finansial proyek pembangunan sebagai suatu kegiatan sementara
hotel tangram pekanbaru. Hasil yang yang berlangsung dalam jangka
didapatkan yakni ruang parkir yang waktu terbatas dengan alokasi sumber
tersedia sebanyak 188 SRP lebih daya tertentu dan dimaksudkan untuk
kecil dari perhitungan standar melaksanakan tugas yang sasarannya
kebutuhan ruang parkir berdasarkan telah digariskan dengan jelas (Umar.
Dirjen Perhubungan Darat atau hanya 2003).
dapat menampung sekitar 67%.
Investasi total hotel Rp. B.2 Pasar
265.276.637.520,55 dengan NPV Pasar adalah lembaga ekonomi
sebesar Rp.55.955.191.071,46, BCR tempat bertemunya pembeli dan
sebesar 1,11, IRR sebesar 19,82%. penjual, baik secara langsung maupun
Secara keseluruhan proyek investasi tidak langsung, untuk melakukan
pembangunan Hotel Tangram layak transaksi Perdagangan.Pasar Induk
untuk dibangun. adalah pasar yang merupakan pusat
Ramda (2017) dalam distribusi yang menampung hasil
penelitiannya studi kelayakan produksi petani yang dibeli oleh para
finansial proyek pembangunan sadira pedagang tingkat grosir kemudian
plaza pekanbaru studi kasus : proyek dijual kepada para pedagang tingkat
pembangunan sadira plaza pekanbaru. eceran untuk selanjutnya
Hasil analisis kelayakan teknis diperdagangkan dipasar-pasar eceran
pemenuhan syarat untuk kebutuhan diberbagai tempat mendekati para

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017


2
konsumen.(Peraturan Daerah Kota dioperasikan tenyata hasilnya jauh
Pekanbaru, 2014). dari harapan (Soeharto, 1999).

B.3 Investasi B.5 Aspek Finansial


Investasi merupakan kegiatan Tujuan menganalisis aspek
menanamkan modal jangka panjang, finansial dari suatu studi kelayakan
dimana selain investasi tersebut perlu proyek menurut (Umar, 2003) adalah
pula disadari dari awal bahwa untuk menentukan rencana investasi
investasi akan diikuti oleh sejumlah melalui perhitungan biaya dan
pengeluaran lain yang secara periodik manfaat yang diharapkan,
perlu disiapkan. Pengeluaran tersebut denganmembandingkan antara
terdiri dari biaya operasional, biaya pengeluran dan pendapatan, seperti
perawatan, biaya depresiasi, biaya ketersediaan dana, biaya modal,
pajak perseroan, dll. Disamping kemampuan proyek untuk membayar
pengeluaran, investasi akan kembali dana tersebut dalam waktu
menghasilkan sejumlah keuntungan yang telah di tentukan dan menilai
atau manfaat, mungkin dalam bentuk apakah proyek akan dapat
penjualan-penjualan produk benda berkembang terus.
atau jasa atau penyewaan fasilitas
(Giatman, 2006). B.6 Analisa Penilaian Investasi
Proyek yang akan di bangun
B.4 Studi Kelayakan harus menghasilkan keuntungan
Menurut Soeharto (1999) studi (profitibilitas). Sedangkan evaluasi
kelayakan merupakan pengkajian kemampuan proyek menghasilkan
yang bersifat menyeluruh dan keuntungan merupakan hal penting
mencoba menyoroti segala aspek dalam studi kelayakan. Untuk
kelayakan proyek atau investasi. menganalisis profitibilitas investasi
Studi kelayakan harus dapat dapat dilakukan dengan
menyuguhkan hasil analisis secara mempergunakan kriteria yang
kuantitatif tentang manfaat yang akan digunakan sebagai penilaian
diperoleh dibandingkan dengan kelayakan investasi /tolak ukur
sumber daya yang diperlukan. profitibilitas proyek. Adapun Kriteria
Tujuan studi kelayakan ini yaitu investasi yang digunakan adalah :
untuk mengetahui tingkat keuntungan 1. Net Present Value
yang diperoleh dari investasi Metode ini menghitung selisih
/penanaman modal dan menghindari antara nilai sekarang investasi dengan
terjadinya kerugian dari proyek. nilai sekarang penerimaan-
Pengkajian kelayakan suatu usulan penerimaan kas bersih (operasional
proyek bertujuan mempelajari usulan maupun terminal cash flow) dimasa
tersebut dari segala segi secara yang akan datang. Untuk menghitung
profesional agar setelah diterima dan nilai sekarang tersebut perlu
dilaksanakan betul-betul dapat ditentukan terlebih dahulu tingkat
mencapai hasil sesuai dengan yang bunga yang dianggap relevan. Pada
direncanakan , jangan sampai terjadi dasarnya tingkat bunga tersebut
setelah proyek selesai dibangun dan adalah tingkat bunga pada saat kita
menganggap keputusan ivestasi

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017


3
masih terpisah dari keputusan masuk = NPV aliran kas keluar. Pada
pembelanjaan ataupun waktu kita metode NPV analisis dilakukan
mulai mengaitkan keputusan invetasi dengan menentukan terlebih dahulu
dengan keputusan pembelanjaan besar arus pengembalian (diskonto)
(Husnan & Suwarsono, 1994). (i), kemudian dihitung nilai sekarang
Adapun perumusan untuk neto (PV) dari aliran kas keluar dan
mendapatkan nilai sekarang netto masuk. Untuk IRR ditentukan dulu
(NPV) dapat dilihat pada rumus NPV = 0, kemudian dicari seberapa
dibawah ini (Gray,et.al, 2005) besar arus pengembalian (diskonto )
(Rumus 1): (i). Agar hal tersebut terjadi
(1) rumusnya sebagai persamaan (rumus
3) berikut (Gray,et.al,2005) :
dengan :
= Benefit sosial kotor proyek (3)
pada tahun t. Dimana :
= Biaya sosial kotor sehubungan = Jumlah nilai NPV yang
dengan proyek pada tahun t. bertanda positif.
n = umur ekonomis proyek. = Jumlah nilai NPV yang
t = periode waktu. bertanda negatif.
i = tingkat suku bunga yang = Tingkat bunga pada NPV
berlaku . yang bertanda positif.
2. Benefit Cost Ratio = Tingkat bunga pada NPV
Salah satu metode yang sering yang bertanda negatif.
digunakan dalam tahap-tahap evaluasi 4. Payback Period
awal perencanaan investasi atau Menurut (Husnan &
sebagai analisis tambahan dalam Suwarsono, 1994) metode ini
rangka menvalidasi hasil evaluasi mencoba mengukur seberapa cepat
yang telah dilakukan dengan metode nvestasi bisa kembali. Karena itu
lainnya. Metode BCR ini satuan hasilnya buka persentase,
memberikan penekanan terhadap nilai tetapi satuan waktu bulan, tahun, dan
perbandingan antara aspek menfaat sebagainya.Analisis payback period
(benefit) yang akan diperoleh dengan pada dasarnya bertujuan untuk
aspek biaya dan kerugian yang akan mengetahui seberapa lama (periode)
ditanggung (cost) dengan adanya investasiakan dapat dikembalikan
investasi tersebut (M.Giatman, 2006) saat terjadinya kondisi pulang pokok
Adapun perumusan yang (break even point) (M. Giatman,
digunakan dapat dilihat pada rumus 2006). Adapun rumus untuk
sebagai berikut (Soeharto, 1999) menghitung payback period dapat
(Rumus 2) : dilihat pada persamaan (Rumus 4) :
(2) (4)
3. Internal rate of Return dengan :
Menurut (Soeharto, 1999) =Biaya invetasi awal.
Adapun yang dimaksud arus =Aliran kas bersih netto
pengembalian internal (internal rate pertahun.
of return) adalah arus pengembalian
yang menghasilkan NPV aliran kas
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017
4
B.7 Analisa Sensitivitas Data sekunder merupakan
Studi kelayakan proyek dibuat data yang didapat tidak langsung dari
berdasarkan sejumlah asumsi, hal ini sumber pertama atau melalui pihak
disebabkan karena banyak faktor kedua yang telah diolah lebih lanjut
ketidak pastian mengenai situasi dan dan disajikan baik oleh pihak
kondisi di masa depan. Analisa pengumpul data atau pihak lain.Pada
sensitivitas dilakukan untuk penelitian ini data sekunder yang
megetahui parameter pokok yang diperlukan adalah peraturan tentang
diperkirakan mempunyai pengaruh pembangunan pasar, dokumen
signifikan terhadap kelayakan dokumen yang berhubungan dengan
investasi. pembangunan pasar yang
mencangkup data data tentang
C. METODOLOGI PENELITIAN komponen manfaat dan biaya dari
C.1 Umum pasar, data suku bunga komersil,
Metode yang digunakan pada sistem biaya dan gambar rencana
penelitian ini adalah metode analisis pembangunan.
deskriptif kuantitatif. Analisis segi
investasi atau finansial pembangunan C.3 Analisis data
Pasar Induk Pekanbaru adalah dengan Adapun perhitungan ini meliputi:
mengukur dari segi biaya dan 1. Biaya langsung (direct cost).
manfaat. Dalam penelitian ini untuk a. Biaya tanah (land cost).
mengetahui kelayakan investasi b. Biaya Bangunan.
tersebut menggunakan metode Net 2. Biaya tidak langsung
Present Value, Benefit Cost Ratio, a. Biaya tidak terduga dan yang
Payback Period, Internal rate of mungkin timbul.
return dan analisis sensitivitas. b. Biaya teknis.
c. Biaya selama masa konstruksi.
C.2 Teknik Pengumpulan Data Selanjutnya menghitung estimasi
Data yang dihimpun terdiri dari pendapatan dan pengeluaran proyek,
data primer dan data sekunder Adapun perhitungan ini meliputi :
1. Data primer merupakan data yang 1. Pendapatan proyek terdiri dari :
dikumpulkan oleh peneliti secara a. Retribusi pedagang.
langsung dari sumber pertama, b. Retribusi parkir.
baik dari instansi maupun c. Penyewaan kios.
perorangan. Adapun data primer 2. Pengeluaran proyek terdiri dari :
diperoleh dari: a. Biaya investasi (Biaya Pokok
a. Form wawancara, untuk Pinjaman +Biaya Bunga
memperoleh informasi yang tepat Pinjaman +Biaya Modal
dengan melakukan proses Sendiri)
wawancara kepada pihak yang b. Biaya OPM
terkait dengan penelitian. c. Biaya penyusutan /depresiasi.
b. Dokumentasi, pengumpulan data d. Biaya Pajak Perseroan
yang dilakukan dengan cara Selanjutnya menghitung nilai
mengambil foto/gambar pada jual kios, lalu menganalisis kelayakan
lokasi proyek. finansial investasi , cara biaya-biaya
2. Data sekunder tersebut dianalisis secara sistematis

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017


5
dengan formulasi di dalam ekonomi dengan arus kas bersih (Net Cash
teknik. Flow) yang diterima selama masa
pengoperasian Pasar Induk Pekanbaru
C.4 Pengolahan Data tersebut.
Data primer dan data sekunder Hasil rekapitulasi analisa
yang telah diperoleh kemudian diolah kelayakan dapat dilihat pada Tabel 1
untuk mendapatkan tujuan dari dibawah ini:
penelitian tugas akhir ini. Pengolahan
data tersebut menggunakan perangkat Tabel 1.Hasil Rekapitulasi Analisa
lunak (software) computer, yaitu Kelayakan
dengan menggunakan program No Parameter Nilai
Microsoft Word 2013 dan Microsoft 1 Modal Investasi Rp.
a. Modal Sendiri Rp.
Excel 2013. b.Modal
Rp.
Pinjaman
D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 2 Parameter
D.1 Data umum objek penelitian kelayakanan
investasi
Pasar Induk adalah pasar yang a. Net Present
Rp.
terletak di jalan Soekarno-Hatta Value
Kelurahan Sidomulyo Barat b. Benefit Cost
1,08
Ratio
Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, c. Internal Rate
Provinsi Riau dengan konsep suatu 15,74%
of Return
bangunan atau kompleks bangunan d. Payback
Tahun ke 15 bulan 8
dengan desain dan syarat tertentu. Period
3 Break Even Point
Pasar ini didesain bukan sekedar 44,23%
Okupansi
tempat bertransaksi, namun sekaligus Sumber: Hasil Perhitungan,2017
merupakan tempat rekreatif. Adapun
fasilitas yang di berikan seperti Pembahasan dari masing-masing
hangar, komplek perbankan, metode analisa kelayakan finansial
bangunan masjid, yang telah didapatkan melalui hasil
tamanbermain,tempat penitipan anak perhitungan adalah sebagai berikut:
dan pos polisi. Jumlah unit bangunan 1. Net Present Value
yang akan dipasarkan adalah pasar Merupakan analisa yang
induk dengan 296 kios, pasar menghitung nilai sekarang dari aliran
tradisional modern dengan 48 kas masuk bersih ( Net Cash Flow) di
kios,160 los dan dan 42 ruko, masa yang akan datang (selama umur
pujasera dengan 44 kios , kios kuliner ekonomis). Menggunakan tingkat
dengan 17 kios. suku bunga 11% sebagai discount
factor, dengan asumsi tidak ada
D.2 Analisa Kelayakan Finansial perubahan tingkat suku bunga selama
Metode untuk pengukuran umur ekonomis . Analisa nilai NPV
kelayakan adalah metode Net Present yang ditinjau adalah dari sisi investor,
Value, Benefit Cost Ratio, Internal karena menganalisa investasi dari
Rate of Return, Payback Period. Pada proyek. Dari Tabel 1 menunjukkan
dasarnya metode tersebut untuk nilai NPV dengan nilai discount rate
membandingkan antara biaya 11% sebesar
investasi awal (initial investment)

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017


6
yang bernilai positif berarti investasi terlihat pada Tabel 1 Payback Period
dapat dan layak dilaksanakan. dari investasi proyek pembangunan
2. Benefit Cost Ratio Pasar Induk Pekanbaru terjadi pada
Parameter ini didasarkan atas tahun ke 15 bulan 7 (tahun 2032)
perbandingan antara pendapatan dan sejak biaya investasi dikeluarkan
pengeluaran. Jika nilainya > 1 maka (tahun 2016). Hasil ini menunjukkan
dikatakan proyek tersebut layak, jika bahwa pada tahun ke 15 bulan 8
< 1 maka dikatakan tidak layak. Pada (tahun 2032) uang yang ditanamkan
Tabel 1 nilai Benefit Cost Ratio telah kembali. Suatu proyek dianggap
sebesar 1,08 maka proyek layak secara finansial apabila titik
pembangunan Pasar Induk Pekanbaru impas lebih besar lebih kecil dari
ini dianggap layak. Karena umur bangunan (30 tahun) berarti
perbandingan antara pendapatan dan pendapatan Pasar Induk Pekanabaru
pengeluaran lebih besar dari 1. sudah bisa menutupi biaya investasi
3. Internal Rate of Return Pasar Induk ini.
Metode ini merupakan kriteria
investasi yang bisa dipakai untuk D.3 Tingkat Hunian Minimum dan
mengukur persentase keuntungan dari Analisa Sensitivitas.
proyek dalam mengembalikan Tingkat hunian minimum dari
pinjaman. Analisis ini di tunjukkan Ruko, Kios dan Los pada Pasar Induk
untuk mencari tingkat bunga dengan Pekanbaru sebesar 44,23% apabila
menyamakan nilai sekarang investasi tingkat hunian kurang dari 44,23%
dengan nilai sekarang aliran kas maka Pasar tidak layak lagi karena
bersih di masa yang akan datang. tidak akan mengalami keuntungan.
Penulis akan menikkan tingkat suku Analisa sensitivitas dilakukan
bunga sampai NPV menunjukkan untuk mengetahui parameter pokok
nilai negatif kemudian dihitung yang diperkirakan mempunyai
sampai tingkat suku bunga keberapa pengaruh signifikan terhadap
NPV sama dengan 0. kelayakan investasi. Adapun
Dari Tabel 1 terlihat nilai IRR perubahan faktor yang akan
sebesar 15,74%. Nilai IRR ini lebih digunakan adalah faktor pendapatan
besar dari tingkat bunga (discount yang berasal dari sewa unit bangunan,
rate) yang digunakan yaitu 11% biaya retribusi pedagang dan parkir.
sehingga IRR>11% dapat Dan perubahan biaya opm serta
disimpulkan bahwa proyek layak perubahan biaya depresiasi.
untuk dilaksanakan. Faktor–faktor yang
4. Payback Period mengalami perubahan dalam analisis
Metode ini untuk mengetahui skenario ini sebagai berikut :
berapa lama investasi yang ditanam 1. Perubahan terhadap pendapatan
pada proyek pembangunan Pasar sewa ruko, kios, los serta biaya
Induk Pekanbaru akan kembali. retribusi yang naik 10% dan turun
Setiap tahun pengembalian tidak 10%.
sama maka perlu menghitung 2. Perubahan terhadap pendapatan
pengembalian pinjaman tahun ke biaya OPM yang naik 10% dan
tahun sehingga keseluruhan investasi turun 10%
dapat diperoleh kembali sebagaimana

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017


7
3. Perubahan terhadap pendapatan pada saat kondisi pendapatan turun
biaya depresiasi yang naik 10% 10% adalah negatif. Sehingga
dan turun 10%. proyek pembangunan Pasar Induk
Rekapitulasi analisis sensitivitas Pekanbaru tidak layak untuk di
dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah laksanakan.Selain itu nilai NPV
ini: pada kondisi lainnya didapatkan >
0 (positif) sehingga nilai tesebut
Tabel 2. Hasil Analisa Sensitivitas menunjukkan bahwa proyek
Perub pembangunan Pasar Induk
ahan NPV IRR PP Pekanbaru layak untuk di
No BCR
Para (Rp) (%) (Thn)
meter laksanakan.
1
Penda 2. Perubahan pendapatan naik 10%
patan diperoleh nilai BCR 1.191> 1 dan
Naik
10%
44.824.601.299 1,2 21,92 7,36 turun 10% diperoleh 0,974< 1 ,
Turun
-5.503.613.797 0,9 9.71 44,79
perubahan biaya OPM naik 10%
10% diperoleh nilai BCR 1,049> 1dan
2 Biaya
. OPM turun 10% diperoleh BCR 1,119>
Naik 1, lalu perubahan biaya depresiasi
12.111.261.486 1,05 13,93 18,97
10% naik 10% diperoleh nilai BCR
Turun
10%
27.209.726.015 1.12 17,59 11,39 1,080> 1 dan turun 10% diperoleh
Biaya nilai BCR 1,085> 1. Nilai BCR
3
.
depres pada saat kondisi pendapatan turun
iasi
10% adalah < 1. Sehingga proyek
Naik
19.223.087.182 1,08 15.63 16,03 pembangunan Pasar Induk
10%
Turun
20.097.900.319 1,085 15.84 15,35
Pekanbaru tidak layak untuk di
10% laksanakan. Selain itu nilai BCR
Sumber: Hasil Perhitungan,2017
pada kondisi lainnya diperoleh >1 ,
Untuk mengetahui tingkat nilai tesebut menunjukkan bahwa
sensitivitas pada investasi proyek proyek pembangunan Pasar Induk
Pasar Induk Pekanbaru ini Pekanbaru layak untuk di
menggunakan 3 faktor : laksanakan.
1. Pada kondisi pendapatan naik 10% 3. Perubahan pendapatan naik 10%
diperoleh nilai NPV positif diperoleh nilai IRR 21,92% dan
Rp.44.824.601.299,10 dan turun turun 10% diperoleh nilai IRR
10% diperoleh NPV negatif 9,71% , perubahan biaya OPM
Rp.5.503.613.797,63, kondisi naik 10% diperoleh nilai IRR
biaya OPM naik 10% diperoleh 13,93% dan turun 10% diperoleh
nilai NPV positif IRR 17,59%, lalu perubahan biaya
Rp.12.111.261.486,23 dan turun depresiasi naik 10% diperoleh nilai
10% diperoleh NPV positif IRR 15,63% dan turun 10%
Rp.27.209.726.015,24, lalu kondisi diperoleh nilai IRR 15,84%. Nilai
biaya depresiasi naik 10% IRR pada saat kondisi pendapatan
diperoleh nilai NPV positif Rp. turun 10% adalah lebih kecil dari
19.223.087.182,26 dan turun 10% suku bunga (discount rate) yang di
diperoleh NPV positif tetapkan yaitu 11%, nilai tesebut
20.097.900.319,22. Nilai NPV menunjukkan bahwa proyek

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017


8
pembangunan Pasar Induk dilaksanakan dengan indikator
Pekanbaru tidak layak untuk di sebagai berikut :
laksanakan. Selain itu nilai IRR a. Net Present Value
pada kondisi lainnya didapat lebih menghasilkan nilai positif yaitu
besar dari suku bunga (discount Rp. .
rate) yang di tetapkan yaitu 11%, b. Benefit Cost Ratiolebih tinggi
nilai tesebut menunjukkan bahwa dari 1, yaitu 1,08
proyek pembangunan Pasar Induk c. Internal rate of Return lebih
Pekanbaru layak untuk di tinggi dari suku bunga
laksanakan. (discount rate) 11% yaitu
4. Perubahan pendapatan naik 10% 15,74%.
diperoleh nilai PP = 7,36 tahun d. Payback Period terjadi pada
dan turun 10% diperoleh nilai PP tahun ke 15 bulan 8, lebih cepat
= 44,79 tahun, perubahan biaya dari umur ekonomis proyek.
OPM naik 10% diperoleh nilai PP 2. Tingkat hunian sewa ruko,kios dan
= 18,97 tahun dan turun 10% los Pasar Induk Pekanbaru
diperoleh PP = 11,39 tahun lalu berdasarkan analisa break even
perubahan biaya depresiasi naik point terhadap okupansi nilai
10% diperoleh nilai PP = 16.03 tingkat hunian minimum ruko kios
tahun dan turun 10% diperoleh dan los Pasar Induk sebesar
nilai PP = 15,35 tahun. Nilai PP 44,23%.
pada saat kondisi pendapat turun 3. Ditinjau dari analisis sensitivitas,
10% adalah lebih kecil dari umur perubahan faktor pendapatan turun
ekonomis proyek yaitu 30 tahun, 10% dapat berpengaruh signifikan
sehingga nilai tesebut kepada perubahan nilai NPV,
menunjukkan bahwa proyek BCR, IRR, PP, menyebabkan
pembangunan Pasar Induk proyek tidak layak secara analisa
Pekanbaru tidak layak untuk di finansial.Tetapi perubahan faktor
laksanakan. Selain itu nilai PP pendapatan naik 10%,biaya OPM
yang didapat pada kondisi lainnya dan biaya depresiasi naik 10% dan
lebih kecil dari umur ekonomis turun 10% tidak terlalu
proyek yaitu 30 tahun, sehingga berpengaruh secara signifikan
nilai tesebut menunjukkan bahwa terhadap perubahan nilai NPV,
proyek pembangunan Pasar Induk BCR, IRR, PP, proyek masih dapat
Pekanbaru layak untuk di dilaksanakan.
laksanakan.
E.2 Saran
E KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis yang telah
E.1 Kesimpulan dilaksanakan maka dapat dikmukakan
Berdasarkan atas pembahasan yang beberapa saran, antara lain:
telah dilakukan dapat ditarik beberapa 1. Data yang didapatkan dari
kesimpulan antara lain yaitu : PT.Agung Rafa Ronai selaku
1. Dari aspek finansial menunjukkan pihak investor yang akan
bahwa analisa kelayakan proyek membangun proyek masih belum
Pasar Induk ini layak untuk lengkap. Seperti tidak
mendapatkan data biaya sewa

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017


9
masing-masing bangunan Pusat Perbelanjaan dan Toko
ruko,kios dan los. Sehingga Swalayan. Pekanbaru:
perhitungan yang dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru.
kurang maksimal dan akurat. Ramda, A., & Taufik, H. (2017,
Sebaiknya jika melakukan analisa Februari 1). Studi Kelayakan
kelayakan finansial perlu data Finansial dan Teknis Proyek
yang lengkap dan akurat agar hasil Pembangunan Sadira Plaza
yang diperoleh lebih maksimal. Pekanbaru. 1-8.
2. Untuk mengantisipasi kondisi Soeharto, I. (1999). Manajemen
ekonomi yang tidak stabil, salah Proyek dari Konseptual
satu pertimbangan lain yang perlu sampai Operasional. Jakarta:
dilakukan dengan peningkatan Erlangga.
pemeliharaan dan pelayanan Umar, H. (2003). Studi Kelayakan
kawasan Pasar Induk Pekanbaru Bisnis Teknik Menganalisis
sehingga sarara dan prasarana Kelayakan Rencana Bisnis
yang ada dapat terus secara Komprehensif. Jakarta:
dimanfaatkan. PT Gramedia Pustaka Utama.
3. Untuk penelitian lebih lanjut bisa
menambahkan aspek manajeenn
resiko.

F. DAFTAR PUSTAKA
Febita, S. (2015, Desember 10). Studi
Kelayakan Teknis dan
Finansial Proyek Pembangunan
Hotel Tangram. Pekanbaru
Fitriani, H. (2010, Maret 02). Analisis
Kelayakan Finansial Pasar
Tadisional Modern Plaju
Palembang. Jurnal Rekayasa
Sriwijaya No.1 Vol.19, 1-6.
Gray, C., Simanjuntak, P., Sabur, L.,
Maspaitella, P., & Varley, R.
(2005). Pengantar Evaluasi
Proyek. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Husnan, S., & Suwarsono. (1994).
Study Kelayakan
Proyek.Yogyakarta: UPP
AMP YKPN.
M.Giatman, D. (2006). Ekonomi
Teknik. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Peraturan Daerah Kota Pekanbaru
Nomor 9 . (2014).
Pengelolaan Pasar Rakyat,

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017


10

Anda mungkin juga menyukai