1.pedoman Ukgmd
1.pedoman Ukgmd
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia, salah satu diantaranya pembagunan kesehatan gigi dan mulut. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan gigi, diantaranya derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimal,
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset) program
layanan kesehatan dari paradigma sakit ke paradigma sehat, sejalan dengan visi Indonesia Sehat 2010.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, diantaranya pembangunan kesehatan
gigi dan mulut dibutuhkan peran serta masyarakat sebagai salah satu strategi penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, meliputi perorangan misalnya masing-masing kelompok masyarakat, kader
kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, politisi, figur masyarakat, yang berperan sebagai agen
perubahan untuk penerapan perilaku hidup sehat.
Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan gigi dan mulut, merupakan salah satu cara untuk
mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan, salah satu diantaranya dengan memberi
pengetahuan dasar kesehatan gigi dan mulut kepada masing-masing kelompok masyarakat, seperti
kelompok ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan kelompok usia manula. Kegiatan yang dilakukan lebih
diarahkan pada pelayanan promotif, preventiv, dan rujukan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan
pada upaya kesehatan berbasis masyarakat diantanya posyandu dengan sasaran kelompok resiko tinggi
meliputi anak usia balita, anak usia pendidikan dasar, ibu hamil dan menyusui, kelompok usia lanjut.
Untuk memberikan panduan sehingga terjadi persamaan persepsi diantara penentu kebijakan dan
pelaksana program pembangunan kesehatan gigi dan mulut perlu disusun buku ataupun poster
mengenai Panduan Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat.
2. TUJUAN
a. Sebagai panduan dalam mengelola layanan sederhana kesehatan gigi dan mulut untuk
masyarakat
b. Sebagai sumber rujukan materi layanan sederhana kesehatan gigi dan mulut
3. SASARAN
a. Ibu hamil
b. Ibu menyusui
c. Anak balita
d. Usia Lanjut
e. Kader posyandu
2
BAB II
MATERI KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1. RONGGA MULUT
a. Bibir
Bibir ialah bagian dari rongga mulut yang tampak dari luar, terdiri dari bibir atas dan bibir
bawah.
Fungsi bibir antara lain :
a. Menjaga makanan dan minuman tidak tercecer keluar mulut
b. Merasakan panas dan dinginnya makanan/minuman
c. Membantu dalam berbicara
d. Membentuk mimik dan kecantikan wajah
b. Gusi
Gusi adalah jaringan lunak disekitar mahkota gigi. Gusi termasuk dalam alat penyangga
gigi. Umumnya gusi berwarna merah muda, tetapi ada juga gusi yang berwarna kehitaman atau
kecoklatan, ini disebabkan karena adanya zat pigmen di dalam gusi.
Fungsi gusi adalah untuk melindungi serat-serat halus yang mengikat akar gigi kepada
tulang rahang.
c. Lidah
Lidah terdiri dari otot-otot yang dilapisi selaput lendir. Otot-otot tersebut dapat digerak-
gerakkan. Fungsi utama lidah adalah sebagai alat perasa dan pengecap makanan, untuk menjilat,
berbicara, dan membantu menelan makanan.
d. Gigi Geligi
Gigi geligi terdapat pada rahang atas dan rahang bawah. Gigi terbagi menjadi dua bagian,
yaitu :
1) Mahkota gigi yaitu bagian gigi yang tampak dalam rongga mulut
2) Akar gigi yaitu bagian gigi yang tertanam di tulang rahang, bagian ini tertutup oleh gusi.
3
e. Jaringan Lunak Lainnya
Yang dimaksud dengan jaringan ini adalah seluruh jaringan lunak meliputi bagian pipi,
bibir, langit-langit dan jaringan lunak dibawah lidah.
Pada jaringan lunak ini banyak kelenjar yang menghasilkan air liur/ ludah. Kelenjar ludah
yang utama terdapat di jaringan lunak bagian pipi pada rahang atas kiri dan kanan masing -masing
satu buah dan dibawah lidah.
Fungsi ludah/saliva adalah untuk :
1) Melindungi semua jaringan mulut, karena mengandung zat yang dapat mencegah terjadinya
infeksi.
2) Bahan pelicin sehingga makanan mudah ditelan dan melancarkan pergeseran antara bibir, pipi
dan lidah.
3) Mengandung bahan untuk mencerna makanan.
4
Gambar 2. Macam-macam bentuk gigi
c. Anatomi Gigi
5
6) Jaringan periodontal (serat selubung akar gigi)
Adalah serabut-serabut yang menyelubungi akar gigi yang melekat pada sementum dan
alveolar. Gunanya untuk menahan tekanan agar tidak langsung mengenai tulang.
d. Pertumbuhan Gigi
Pertumbuhan gigi yang paling awal dimulai dengan terbentuknya benih gigi pada masa
kehamilan minggu ke-6. Benih ini tumbuh terus dan akan muncul secara berangsur-angsur
beberapa bulan setelah bayi lahir.
Secara berurutan pertumbuhan gigi terdiri dari 3 periode :
1) Periode gigi sulung
Gigi biasanya mulai tumbuh pada bayi usia 7 bulan, dimulai dengan gigi seri pertama.
Pada usia ini biasanya anak sering menggigit-gigit. Hal ini disebabkan ada rasa gatal pada
gusi yang mau tumbuh gigi, oleh karena itu berilah anak gigitan dari karet atau dapat pula
dari wortel yang dikupas kulitnya dan dicuci bersih. Makin bertambah umur bayi, makin
banyak gigi dan akan lengkap pada anak usia 24-29 bulan.
Urutan pertumbuhan gigi sulung sesuai umur anak adalah sebagai berikut :
Gigi Depan
Bagian Lidah
Adalah suatu hal yang penting untuk membiasakan anak menggosok gigi sejak usia dini. Orang
tua dapat mulai menggosok gigi anak begitu gigi anak sudah mulai tumbuh. Gigi seri yang
tumbuh pertama kali dapat digosok dengan mudah. Pada awal menggosok gigi sebaiknya tanpa
pasta/odol karena khawatir akan tertelan.
8
Cara yang baik dalam menggosok gigi anak adalah dengan memangku anak tersebut
menghadap ibunya dengan posisi kepala terletak pada lutut sehingga keadaan anak dapat
terlihat. Dengan demikian akan dapat terbiasa menggosok gigi.
Pada saat anak sudah dapat berjalan, orang tua dapat menyikat gigi anak dengan posisi berdiri
di belakangnya sambil satu tangan menyangga kepala dan tangan yang lain menggosok giginya.
Gerakan menggosok gigi dengan teknik memutar dan pendek-pendek merupakan metode yang
mudah dan baik.
Pada umumnya anak dapat menggosok gigi tanpa pengawasan orang tuanya mulai umur 9
tahun, akan tetapi sampai umur 14 tahun sebaiknya orang tua harus memeriksa kegiatan anak
waktu gosok gigi dan mengetahui perkembangan cara menggosok gigi anaknya.
Cara menyikat gigi yang benar :
1) Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang mengandung Fluor ( salah satu zat yang dapat
menambah kekuatan pada gigi). Banyaknya pasta kurang lebih sebesar sebutir kacang tanah
(1/2 cm )
2) Berkumur dengan air bersih sebelum menyikat gigi
3) Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan memutar/vertikal, atau maju mundur untuk
permukaan atas gigi geraham selama ± 2 menit (minimal 8 kali gerakan setiap permukaan
gigi ). Terlihat pada gambar cara menyikat gigi
4) Berikan perhatian khusus pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi
5) Sikatlah lidah dan langit-langit dengan gerakan maju mundur dan berulang
6) Jangan menyikat terlalu keras terutama pada permukaan gigi dengan gusi, karena dapat
menyebabkan permukaan email gigi rusak dan gigi terasa ngilu
7) Setelah menyikat gigi berkumurlah 1x saja agar masih terdapat fluor pada permukaan gigi
8) Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat diatas
9) Waktu yang tepat menyikat gigi adalah setiap habis makan, tetapi hal ini tentu saja agak
merepotkan. Jadi disarankan sikat gigi minimal 2x sehari dengan waktu yang tepat yaitu
pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
b. Pemilihan Sikat Gigi dan Alat Bantu Sikat Gigi
- Kekerasan bulu sikat sedang/medium
- menggunakan alat bantu pembersih gigi : dental floss/benang gigi.
Fungsi benang gigi adalah untuk menghilangkan sisa-sisa makan di sela gigi. Disarankan
menggunakan benang gigi setelah sikat gigi maupun setelah makan dibandingkan dengan
menggunakan tusuk gigi. Karena penggunaan tusuk gigi dapat merusak gusi, menyebabkan resesi
gingiva (penurunan gusi).
10
Gambar 10. Karies superfisial
2) Karies Media/karies dentin
Karies ini sudah meliputi dentin kalau tidak tertutup makanan, kita dapat melihat
lubangnya. Bila tertutup makanan dapat dibersihkan dulu dengan sonde, baru terlihat
lubangnya. Pasien biasanya mengeluh bila kemasukkan makanan sakit/linu apalagi
dengan rangsangan dingin/manis, akan terasa lebih linu lagi. Pengobatannya masih
mudah biasanya 2 x Kunjungan baru ditambal.
3) Karies profunda
Karies ini sudah mencapai dentin yang dalam sampai perbatasan dengan pulpa atau
sampai ke pulpa. Lubang gigi akan terlihat tanpa alat. Bila pulpanya masih hidup, pasien
akan mengeluh sakit senut-senut sampai tidak bisa tidur.
Bila pulpanya sudah mati pasien tidak mengeluh sakit tapi bila dipakai mengunyah akan
terasa sakit karena biasanya jaringan di sekitar akar gigi sudah terinfeksi. Bila tetap
didiamkan lama kelamaan gusi menjadi bengkak dan bernanah.
11
Pengobatan pada gigi dengan profunda ini lebih sulit dan kunjungannya harus beberapa
kali. Bila sudah bengkak dan bernanah sudah tidak dapat ditolong lagi sehingga harus
dicabut.
Karies biasa terjadi ditempat-tempat yang sering menyangkut sisa-sisa makanan. Tempat
tersebut antara lain :
o Dicelah-celah antara gigi
o Pada lekuk-lekuk permukaan kunyah gigi geraham
o Pada perbatasan gigi dan gusi.
12
Plak adalah lapisan tipis pada permukaan gigi yang tidak berwarna dan melekat pada
permukaan gigi. Plak terdiri dari sisa makanan halus, zat perekat, dan kuman.
b. Kebiasaan Buruk
Menghisap jari : dapat menmgakibatkan gigi depan atas tonggos
Meletakkan benda-benda dalam mulut (penghapis, pensil, pulpen, paperclip, peniti,
jepitan, uang koin)
Menggigit kuku atau pensil : dapat menyebabkan gigi berubah posisi atau tidak
beraturan terutama pada tahap gigi tumbuh
Menggigit benang atau membuka botol dengan gigi : dapat menyebabkan gigi patah
13
Memakai piercing/ menindik bibir dan lidah : piercing dalam mulut dapat menyebabkan
komplikasi antara lain pembengkakan, perdarahan, gigi patah, tambalan gigi rusak,
kelainan bicara, bahkan tetanus, hepatitis, HIV, dan penyakit lainnya bila jarum yang
digunakan terkontaminasi. Sisa makanan pada piercing juga sulit dibersihkan, akhirnya
piercing menjadi sarang bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Piercing pada bibir
juga dapat menyebabkan bengkak dan nanah keluar dari daerah sekitar piercing.
Merokok : dapat menyebabkan pewarnaan/stain pada gigi, nafas bau, gigi berlubang,
penyakit gusi, kehilangan indra perasa, tanggalnya gigi, dan kanker mulut
Minuman keras
Narkoba
14
Pemeliharaan kesehatan gigi mulut pada ibu hamil untuk pencegahan terhadap kerusakan
gigi, antara lain:
Berkumur sehabis muntah untuk menghilangkan rasa asam dalam mulut
Hindari/kurangi makan makanan penghilang rasa mual yang merusak gigi seperti
menghisap permen, makan yang asam, dll
Makan makanan yang bergizi tinggi, cukup protein, vitamin, mineral, yang diperlukan
untuk membentuk benih gigi yang kuat dan pertumbuhan bayi sehat
Segera ke balai pengobatan gigi bila ditemukan kelainan/penyakit gigi
3) Tumor kehamilan
Kehamilan dapat menimbulkan pembentukan pertumbuhan pada gusi yang seperti tumor
atau daging lebih. Ciri-cirinya antara lain warna gusi kemerahan sampai keunguan,
pembesaran terjadi sampai menutupi gigi, mudah berdarah jika terkena benda keras, tidak
sakit. Tumor ini akan hilang sesudah melahirkan.
b. Balita
Karies yang sering terjadi pada balita adalah karies botol susu. Karies ini disebabkan karena
minum susu bergula di botol sambil tidur sepanjang malam.
15
Minum susu botol/ASI sambil tidur sepanjang malam
Minum susu yang manis terutama sebelum tidur tanpa dibersihkan
Kebiasaan akan yang suka makan makanan manis seperti : coklat, permen, es krim, dan
kebiasaan jajan lainnya
Kurangnya perhatian orang tua akan kesehatan gigi anaknya
Selain itu sering dijumpai juga kelainan yang disebabkan kebiasaan buruk yaitu :
Menghisap ibu jari : akan membuat gigi depan lebih maju (tonggos) dan gigitan terbuka
(openbite)
17
BAB III
PENUTUP
Keberhasilan Program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) dapat terwujud apabila
dilaksanakan secara terintegrasi baik lintas program maupun lintas sektoral, terarah dan
berkesinambungan.
Harapan kami agar buku panduan ini dapat dijadikan pedoman penyelengaraan program
kesehatan gigi dan mulut di masyarakat sehingga diharapkan masyarakat mendapat pengetahuan serta
dapat berperan aktif membantu pelaksanaan kegiatan program kesehatan gigi dan mulut di lingkungan
kecilnya sendiri, yaitu keluarga dan lingkungan sekitar.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang ikut terlibat hingga tersusunnya
buku ini dan semoga buku ini bermanfaat.
18