Anda di halaman 1dari 12

Rangkuman Tarikh Islam Kelas 1 KMI

BAB IV
Daulah Bani
Umayyah
(40 – 132 H. / 660 – 750 M.)

disusun oleh : Muhamad Hisyam S.Ds


Pondok Pesantren Modern Nur El-Washid
Rangkuman Tarikh Islam Kelas 1 KMI Daulah Bani Umayyah

Pendiri : Mu’awiyah bin Abu Sufyan (Cicit dari Umayyah bin Abdi Syams bin
Abdi Manaf)

Ketinggian derajat Abu Sufyan bin Harb dalam kalangan suku Quraisy
dapat dilihat ketika Nabi Muhammad membebaskan Makkah, Nabi pernah
berkata ketika itu: “Barangsiapa yang menyarungkan pedangnya, maka ia
aman, siapa yang masuk masjid maka ia aman, siapa yang masuk rumah
Abu Sufyan maka iapun mendapat keamanan”.

Diantara keturunan Bani Umayyah yang terkenal ialah: Harb, Abu Sufyan,
Mu’awiyah bin Abi Sufyan, dan Yazid bin Mu’awiyah.

1. Mu’awiyah bin Abu Sufyan (40 – 60 H. / 660 – 680 M.)

Mu’awiyah bin Abi Sufyan adalah seorang diplomat Arab yang terkenal,
ialah yang ditugaskan oleh Rasulullah S.A.W. menyampaikan surat beliau
kepada Kaisar Imperium Romawi (Byzantium),

Kepribadian : Santun, Sabar, Dalam soal keagamaan, fahamnya luas dan


tidak fanatik,
Rangkuman Tarikh Islam Kelas 1 KMI Daulah Bani Umayyah

Mu’awiyah meluaskan kedaulatan Islam ke negeri-negeri sebelah Timur,


hingga sampai negeri Sind (daerah sungai Indus di Pakistan).

Mu’awiyah melakukan serangan ke Konstantinopel 2 kali. Serangan


pertama pada tahun 48 H. / 669 M gagal karena benteng-benteng
Konstantinopel masih sangat kuat. Serangan kedua pada tahun 58 H. /
679 M. pengepungan Ibukota Byzantyum berlangsung selama 2 tahun dan
gagal karena saat pengepungan hampir berhasil Mu’awiyah wafat.

Uqbah bin Nafi adalah seorang jendral yang dikirim oleh Amru bin Ash
untuk memerangi bangsa Romawi. Beliau berhasil mengalahkan bangsa
Romawi dan menguasai Qairuwan hingga Selatan Tunisia pada tahun 50
H. / 670 M.

Pada tahun 56 H. / 676 M. Mu’awiyah mengangkat anaknya Yazid sebagai


putera mahkota, mengubah undang-undang pengangkatan khilafah yang
sebelumnya dipilih oleh Majlis Permusyawaratan Umat Islam menjadi
Genealogis (garis keturunan) dan mengingkari janjinya kepada Hasan bin
Ali. Dengan alasan untuk menghindari fitnah dan persengketaan seperti
yang terjadi pada masa khalifah-khalifah sebelumnya.
Rangkuman Tarikh Islam Kelas 1 KMI Daulah Bani Umayyah

2. Yazid bin Mu’awiyah 60 – 63 M. / 680 – 683 M.

Yazid adalah anak seorang wanita pedalaman yang dinikahi Mu’awiyah


sebelum menjadi khalifah, oleh karena itu dia dibawa pulang oleh ibunya
untuk dididik di lingkungan yang masih bersih, Bahasa yang masih murni,
penuh kearifan dan sopan santun. Maka ia tumbuh dengan sifat badwi
nya yang pemberani dan fasih bertutur kata, serta pandai bersyair.

Husein bin Ali dan Abdullah bin Zubair adalah dua sahabat ternama yang
tidak menyukai kepemimpinan Yazid, karena perilaku zalimnya yang ge-
mar menuruti hawa nafsu dan melakukan perbuatan-perbuatan maksiat.

Perang Karbala terjadi pada tahun 61 H. / 681 M. berawal dari surat


Tipuan yang dikirim oleh penduduk Irak kepada Husein bin Ali dengan
janji akan diberi bantuan sesuai dengan yang dihajatkan. Husein menuju
Karbala dengan 80 orang pasukannya. Setelah sampai kufah, Husein ber-
temu dengan tentara Yazid yang dikepalai oleh Ubaidillah bin Ziad. saat
terjadi peperangan tak ada penduduk Irak yang membantu Husein malah
justru sebaliknya. Husein pun terbunuh mengenaskan kepalanya dipeng-
gal untuk diserahkan kepada Yazid di Damaskus.
Rangkuman Tarikh Islam Kelas 1 KMI Daulah Bani Umayyah

Setelah kematian Husein bin Ali, Yazid merasa sedih dan iba. Walaupun
terkenal zalim, yazid teringat wasiat ayahnya Mu’awiyah bahwa jika nanti
ia dapat mengalahkan Husein putera musuhnya itu, ia harus memaafkan-
nya dan menghormatinya. Lalu Yazid pun bermurah hati keluarga dan
putera-puteranya dengan mengembalikan mereka ke Hijaz dengan segala
penghormatan dan kemuliaan.

Penyebab terjadinya pemberontakan Hijaz adalah peristiwa yang menim-


pah Husein bin Ali di Kuffah, untuk meredam pemberontakan tersebut
Yazid mengerahkan 12.000 tentara yang diketuai oleh Muslim bin ‘Uqbah.

Setelah dapat menundukkan Madinah, Muslim bin ‘Uqbah beserta las-


karnya melaju ke Makkah, karena disana Abdullah bin Zubair telah
mengangkat dirinya sebagai Khalifah kemudian diperkuat dengan bai’at
penduduk kota itu. dalam perjalanan, Muslim bin Uqbah meninggal dunia
dan pimpinan laskar sementara diserahkan kepada hasyim bin Numair.
Pertempuran tersebut menyebabkan sebagian dinding Ka’bah runtuh
karena terkena manjanik (pelontar).

Pasukan Yazid tidak dapat menundukkan pasukan Abdullah bin Zubair


karena pada saat perang datanglah berita bahwa Yazid telah meninggal
dunia.
Rangkuman Tarikh Islam Kelas 1 KMI Daulah Bani Umayyah

3. Mu’awiyah bin Yazid (Mu’awiyah II) (64 H. / 683 M.)

Mengikuti cara ayahandanya, sebelum meninggal Yazid berwasiat pada


puteranya untuk melanjutkan kepemimpinannya. Akan tetapi Mu’awiyah
II bin Yazid ini hanya memerintah 40 hari saja, karena ia sakit-sakitan dan
jiwanya memberontak tidak dapat bertanggung jawab atas perobahan
dan kerusakan yang ditinggalkan oleh ayahnya.

Mu’awiyah II menyerahkan tahta kekhalifahan kepada musyawarah umat


muslim agar mereka dapat memilih seorang khalifah yg layak. Tapi hal
tersebut gagal, karena pemilihan khalifah telah ditentukan oleh kemauan
keluarga Bani Umayyah.

4. Marwan bin Hakam (64 – 65 H. / 683 – 685 M.)

Setelah Mu’awiyah II menyatakan berhenti dari khilafah, timbul persoalan


pelik diantara penduduk Syam, yaitu tentang siapa yang akan dipilih men-
jadi Khalifah. Ada kelompok yang ingin mengangkat Khalid bin Yazid yang
masih kecil dan ada kelompok yang ingin mengangkat Marwan bin Hakam
seorang tertua di Bani Umayyah.
Rangkuman Tarikh Islam Kelas 1 KMI Daulah Bani Umayyah

Kedudukan Abdullah bin Zubair saat itu memiliki pengaruh yang sangat
luar biasa yang diakui oleh penduduk Hijaz, Irak, Yaman dan Mesir se-
bagai Khalifah. Beliau tidak ingin dipindahkan ke Syam Karena beliau ingin
mengembalikan kemegahan dan kebesaran tanah Hijaz, dengan menjad-
ikannya pusat pemerintahan.

Abdullah bin Zubair dianggap bukan ahli siasat dan tajam pandangann-
ya karena beliau telah menyia-nyiakan tawaran menjadi khalifah dengan
syarat pindah ke Syam yang diajukan oleh Hasyim bin Numair.

5. Abdul Malik bin Marwan (65 – 86 H. / 685 – 705 M.)


-
Abdul Malik bin Marwan adalah seorang yang bijaksana berhati baja,
pandai dan cerdik mengurus segala urusan kerajaan. Langkah pertama
kepemimpinannya ialah memadamkan segala pemberontakan dan pem-
buat huruhara.

Kesulitan yang dialami Abdul Malik bin Marwan : Menghadapi perlawanan


kelompok Syi’ah, Abdullah bin Zubair, Kaum Khawarij dan ‘Amru bin Sa’id

Saat pemberontakan Mukhtar bin Abi Ubaid (kelompok Syi’ah), Malik bin
Marwan mengerahkan 30.000 orang dibawah kepemimpinan Panglima
Rangkuman Tarikh Islam Kelas 1 KMI Daulah Bani Umayyah

Ubaidillah bin Ziad. ketika Abdullah bin Zubair diangkat sebagai wali di
Irak, Golongan Syi’ah menyatakan keluar dari kekuasaan bani Umayyah
atau Abdullah bin Zubair. Perlawanan mukhtar ini menghancurkan pa-
sukan Ubaidillah bin Ziad, sampai Ubaidillah bin Ziad pun tewas dalam
pemberontakan tersebut.

Setelah Mash’ab diangkat menjadi gubernur di Irak, ia diperintah untuk


merebut kembali Irak dari tangan Mukhtar,pada tahun 67 H. / 687 M.
pertempuran laskar Mash’ab dan laskar Mukhtar pun terjadi. Mukhtar dan
7.000 pasukannya pun tewas dalam pertempuran tersebut.
Rangkuman Tarikh Islam Kelas 1 KMI Daulah Bani Umayyah

Pada tahun 72 H. / 692 M. Mash’ab berniat untuk mengkhianati Abdul


Malik bin Marwan, akan tetapi Abdul Malik bin Marwan langsung menger-
ahkan pasukan perangnya dari laskar Syam, Mesir, dan Aljazair. Laskar
Mash’ab berhasil dikalahkan dan Mash’ab pun terbunuh

Kaum Khawarij adalah kaum orang-orang yang keluar dari agama islam
dan kepemimpinan muslim. Setelah membersihkan Syam dan Palestina,
Abdul Malik mengirim panglima terkenalnya Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafy
tentaranya ke daerah Masyrik (Timur) yaitu Kuffah, Basrah, Irak, dan Per-
sia untuk membersihkan sisa-sisa kekuatan Khawarij.

Pada tahun 70 H./ 690 M. ‘Amru bin Sa’id seorang keluarga dari Abdul Ma-
lik ingin berkhianat pada Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Akan tetapi hal
tersebut segera ditumpas dengan tipu muslihat, ‘Amru bin Sa’id diangkat
menjadi putera mahkota. Akan tetapi, tidak lama ‘Amru bin Sa’id dipanggil
untuk menghadap, pengangkatan tersebut dibatalkan dan ‘Amru bin Sa’id
dibunuh lalu kepalanya dilempar kepada pengikut ‘Amru bin Sa’id. Akibat
kejadian mengerikan tersebut pengikut ‘Amru bin Sa’id pun becerai berai
dan selamatlah khalifah dari bahaya yang bisa menghancurkan kekua-
saannya.

Perbaikan yang dilakukan Abdul Malik bin Marwan : Mendirikan pabrik


mata uang dan administrasi (dewan), Memperbaiki pos intelejen, Mem-
bentuk Mahkamah Agung, Mendirikan Bangunan Yang Megah.

Sebelum Abdul Malik bin Marwan menjadi Khalifah, mata uang yang digu-
nakan adalah mata uang Persia dan Byzantium. Setelah menjabat sebagai
Khalifah ia pun mendirikan pabrik mata uang di Damaskus. Uang tersebut
Rangkuman Tarikh Islam Kelas 1 KMI Daulah Bani Umayyah

bertuliskan “Laa Ilaha Illa Allah” dan dibaliknya tulisan nama khalifah.

Dalam surat menyurat di dewan keuangan pun demikian, yang sebelumn-
ya menggunakan Bahasa Persia dan Romawi pun diubah menjadi Bahasa
Arab. Kecuali di Mesir, hal tersebut baru berjalan ketika masa kekhalifahan
anaknya Walid bin Abdul Malik. Perubahan Bahasa ini berdampak sangat
besar terhadap kemajuan Bahasa Arab.

Selain itu Abdul Malik bin Marwan juga memperbaiki pos-pos intelejen
yang bertugas untuk mengamati segala segala aktivitas pembesar negara
dan mel segala peristiwa yang terjadi.

Untuk memeriksa dan mengadili perkara pembesar negara, Abdul Malik


mendirikan Mahkamah Agung.

Abdul Malik juga memperbaiki bangunan-bangunan megah seperti rumah


suci Qubbatu Sakhra di Baitul Maqdis dan membangun Darus Shina’ah di
Tunis, tempat pembuatan kapal perang dan senjata.

Abdul Malik bin Marwan dijuluki Abul Muluk, yang artinya ayah para raja.
Karena empat puteranya menjadi raja, yaitu Al-Walid, Sulaiman, Yazid dan
Hisyam.
Silsilah
Bani Umayyah

Anda mungkin juga menyukai