Anda di halaman 1dari 8

TEORI KONSOLIDASI DAN PUSH DOWN ACCOUNTING

Arimbi Fauziyah

ABSTRAK

Teori konsolidasi dalam akuntansi adalah suatu istilah teori untuk menggabungkan dua
perusahaan atau lebih untuk menjadi satu perusahaan baru. Dengan begitu teori ini dimaksudkan
untuk memperkuat hubungan dua kelompok atau lebih sehingga terbentuk entitas yang lebih
kuat. Dalam hal akuntansi konsolidasi ini berperan untuk menyelamatkan asset oerusahaan,
memperkuat diri dengan bergabung dengan perusahaan lain dan memperkuat pangsa pasar serta
memperbaharui kinerja perusahaan agar lebih menguntungkan.

Push-down accounting adalah basis akuntansi dan pelaporan baru untuk suatu entitas
dengan laporan keuangan terpisah, yang berdasarkan pada transaksi pembelian saham berhak
suara, dan yang menghasilkan perubahan kepemilikan saham berhak suara yang beredar entitas
tersebut.

Kata kunci: Teori konsolidasi, Akuntansi push-down

ABSTRACT
Consolidation theory in accounting is a theoretical term for the merger of two or more
companies into a new company. Thus, this theory is intended to strengthen the relationship
between two or more groups, creating a stronger unity. In this case, consolidated accounting
plays a role in saving the company's assets, strengthening the company by joining other
companies and increasing the market share, as well as updating the company's performance to
make it more profitable.
Push-down accounting is a new accounting and reporting standard for a company with
separate financial statements that are based on a transaction to acquire voting stock and result in
a change in ownership of the company's outstanding voting stock.
Keywords: Consolidation theory, push-down accounting

PENDAHULUAN
Dalam penyusunannya Laporan keuangan konsolidasi tersebut harus disusun jika salah
satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Laporan tersebut
tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi
atas peristiwa ekonomi. Terdapat beberapa pendekatan atau metode yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi seperti parent company theory, entity theory,
proportional consolidation dan contemporary theory.

Secara umum, konsolidasi adalah suatu kegiatan atau proses untuk memperkuat, menyatukan dan
memperteguh hubungan yang dilakukan antar dua kelompok atau lebih, sehingga nantinya akan
terbentuk suatu persatuan yang lebih kuat.

Tujuan dilakukannya konsolidasi ini adalah agar bisa mempersatukan setiap elemen yang
mempunyai kesamaan tertentu, seperti agama, asal daerah, ataupun kelompok yang memiliki
tujuan yang sama.

Roman Nurbawa menjelaskan bahwa konsolidasi adalah pembubaran dua atau lebih
perusahaan yang selanjutnya akan digantikan dengan perusahaan baru yang dalam hal finansial
mampu mengambil alih seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan yang sudah dibubarkan
tersebut.

Rudi Prasetya mengatakan bahwa konsolidasi adalah pembubaran dua atau lebih
perusahaan dan menggantinya dengan sebuah perusahaan yang baru. Setiap perusahaan yang
dibubarkan ini akan dilebur menjadi satu perusahaan

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsolidasi adalah meleburnya dua


perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan yang memiliki satu visi yang sama.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 28 tahun 1999, konsolidasi adalah upaya


penggabungan dua bank atau lebih dengan mendirikan bank baru dan membubarkan bank lama
tanpa lebih dulu melakukan likuidasi.
PEMBAHASAN

KONSOLIDASI

Konsolidasi dalam akuntansi, adalah menggabungkan laporan seluruh aset, kewajiban,


ekuitas, dan operasional dalam satu perusahaan induk dan perusahaan anak di satu laporan
keuangan.

Ciri-ciri konsolidasi

Terdapat beberapa ciri khusus dari konsolidasi yang bisa membedakannya dengan proses
penggabungan perusahaan dengan cara lain. Berikut ciri-ciri dari konsolidasi :

1. Adanya penggabungan atau peleburan dari dua perusahaan atau lebih dengan membuat
perusahaan baru.
2. Perusahaan lama akan dibubarkan tanpa adanya proses likuidasi.
3. Perusahaan baru hasil penggabungan perusahaan harus mempunyai status badan hukum
yang baru.
4. Rancangan konsolidasi dan juga konsep akta konsolidasi harus terlebih dulu disepakati
oleh RUPS di setiap perseroan.
5. Seluruh pasiva dan aktiva perusahaan akan secara otomatis pindah ke perusahaan baru.
6. Bila akta konsolidasi sudah disepakati oleh seluruh RUPS, maka akan dituangkan ke
dalam konsolidasi yang dibuat di hadapan para notaris dengan menggunakan bahasa
Indonesia.
7. Perusahaan baru yang tercipta dari adanya kegiatan konsolidasi akan memiliki badan
hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan hukum terkait perusahaan yang
meleburkan diri tanpa adanya proses likuidasi.
TEORI-TEORI KONSOLIDASI

Teori Perorangan

(proprietary theory)

Menganggap perusahaan adalah kepanjangan dari pemiliknya, yang di mana aset,


liablitas dan beban perusahaan dianggap merupakan bagian dari pemiliknya. Namun, ketika
konsep perorangan diaplikasikan maka akan menghasilkan konsolidasi pro rata (pro rata
consolidation) yang artinya induk perusahaan hanya mengonsolidasi sebesar proporsi
kepemilikan aset, liabilitas, pendapatan dan beban anak perusahaan yang tidak memiliki
seluruhnya.

Teori Induk Perusahaan

(parent company theory)

Teori ini mengakui bahwa induk perusahaan mempunyai pengendalian efektif atas
semua aset dan liabilitas anak perusahaan, yang mana bukan hanya atas bagian proporsionalnya
walaupun induk perusahaan tidak secara actual memiliki aset anak perusahaan atau
bertanggungjawab atas liabilitasnya.

TEORI ENTITAS

(entity theory)

Penekanan dalam teori ini adalah pada entitas konsolidasi itu sendiri, dengan pemegang
saham pengendali dan pemegang saham non-pengendali dipandang sebagai dua kelompok yang
terpisah, yang mana masing-masing mempunyai ekuitas yang sama dalam entitas konsolidasi.

PERBANDINGAN ANTARA TEORI-TEORI ALTERNATIF


PERORANGAN INDUK PERUSAHAAN ENTITAS

Aset dan liabilitas anak Semua aset dan liabilitas Seluruh nilai aset dan
perusahaan sebesar bagian anak perusahaan liabilitas anak perusahaan
PENGAKUAN ASET
kepemilikan induk dimasukkan di laporan dimasukkan di laporan
BERSIH ANAK
perusahaan yang termasuk posisi keuangan posisi keuangan
PERUSAHAAN
dalam laporan posisi konsolidasian. konsolidasian.
keuangan konsolidasian.

Konsolidasi hanya untuk Konsolidasi atas seluruh Konsolidasi atas seluruh


bagian kepemilikan induk pendapatan dan beban anak pendapatan dan beban anak
PENGAKUAN
perusahaan atas pendapatan, perusahaan, bagian laba perusahaan.
PENDAPATAN, BEBAN,
beban, dan laba bersih anak untuk kepentingan
DAN LABA BERSIH
perusahaan. nonpengendali dikrangkan
ANAK PERUSAHAAN
untuk mendapat laba bersih
konsolidasi.

PENILAIAN ASET

• Teori induk perusahaan awalnya mengkonsolidasikan aset anak perusahaan nilai buku,
ditambahi bagian induk dari setiap kelebihan nilai wajar di atas nilai buku. Dengan kata
lain, revaluasi aset anak perusahaan hanya sebatas aset bersih (termasuk goodwill) yang
diperoleh induk

• Teori entitas mengkosolidasikan aset liabilitas anak perusahaan pada nilai wajar, dan
menjelaskan trolling dan noncontrolling interest dalam aset bersih tersebut secara
konsisten. Namun, perawatan ini konsisten diperoleh melalui praktik perhitungan nilai
total anak perusahaan berdasarkan harga yang dibayarkan untuk kepentingan pengendali
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN YANG BELUM DIREALISASI

• Perbedaan antara teori induk perusahaan dan entitas juga ada dalam perlakuan unrealized
keuntungan dan kerugian dari transaksi antar perusahaan

• Dibawah teori perusahaan induk, perusahaan menghilangkan keuntungan yang belum


direalisasi dan kerugian dari penjualan hulu sejauh presentase kepemilikan orang tua di
anak perusahaan

• Bagian keuntungan dan kerugian yang belum di relisasi yang tidak dieliminasi terkait
dengan kepentingan non pengendali dan dari sudut pandang orang tua, dianggap
direalisasikan oleh pemegang saham yang tidak dikendalikan

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KONSTRUKTIF

• Pola akuntansi untuk keuntungan dan kerugian konstruktif dari akuisisi hutang antar
perusahaan di bawah tiga teori paralel dengan pola akuntansi untuk keuntungan dan
kerugiaan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan

EKUITAS PEMEGANG SAHAM KONSOLIDASI

• GAAP saat ini sedikit berbeda dari teori entitas dalam pelaporan ekuitas pemegang
saham konsolidasian. Menurut teori entitas, kepentingan pengendalian dan non-kontrol
adalah komponen yang dikonsolidasikan selanjutnya, teori entitas akan menunjukan
komponen dari masing-masing minat, yaitu, melanggar pengendalian dan tidak
mengendalikan kepentingan kedalam masing-masing bagiannya dari modal kontribusi
dan pendapatan yang disimpan dibawah GAAP.

PUSH DOWN ACCOUNTING

Dalam push down accounting aktiva & hutang (asset & liabilities) anak perusahaan
(subsidiary company) dilakukan penyesuaian (adjustment) dengan Fair Value. Hal ini
direpresentasikan oleh perusahaan induk (Parent Company) sebagai cost basis yang mencatat
secara terpisah dalam laporan keuangan dan sekan-akan merupakan pembelian suatu perusahaan
(purchased subsidiary).
PROSEDUR PUSH-DOWN

1. Aset dan kewajiban direvaluasi

2. Goodwill,jika ada,dilaporkan

3. Laba ditahan (sebelum akuisisi) dieliminasi

4. Modal Push-down menggantikan laba ditahan

- Termasuk Saldo laba ditahan sebelumnya(old)

- Jika ada penyesuaian untuk aset dan kewajiban, termasuk goodwill

PUSH-DOWN ACCOUNTINGAN DAN PERTIMBANGAN DASAR LAINNYA

• Makalah AICPA menerbitkan “Akuntansi Push-Down” (30 Oktober 1979) menjelaskan


push-down akuntansi sebagai :

Pembentukan dasar akuntansi dan pelaporan baru untuk entitas secara terpisah laporan
keuangan, berdasarkan transaksi pembelian dalam saham voting dari entitas itu hasil dalam
perubahan substansial kepemilikan saham voting yang beredar dari entitas

SOLUSI DASAR AKUNTANSI LAIN

Korporasi mengakuisisi saham pengendali di perusahaan lain (target) dan di perusahaaan


yang sama transaksi, target mengeluarkan saham tambahan kepada induk sebagai imbalan atas
kepentingan induk dalam anak perusahaan. Secara substansi, induk menjual anak perusahaannya
ke target sebagai bagian dari harga perolehan target. Argumennya adalah bahwa ini adalah
kombinasi perusahaan yang berada di bawah pengendalian bersama. Oleh karena itu, kombinasi
tidak akan menjadi akuisisi dan transaksi akan di pertanggungjawabkan untuk menggunakan
biaya historis.

• Induk harus memperhitungkan transfer anak perusahaan ke target sebagai sebuah


akuisisi. Ini sekarang akan sesuai dengan GAAP memperoleh kendali atas target dan
pemindahan anak perusahaan ke target tidak dapat dipisahkan dan harus di perlakukan
sebagai satu transaksi.
• Induk harus memperhitungkan transaksi sebagai penjualan parsial anak perusahaan
(kepada pemegang saham yang tidak dikontrol target) dan sebagian akuisisi target. Induk
harus mengakui keuntungan atau kerugian dari bagian anak perusahaan yang dijual.

• Induk harus meningkatkan aset dan liabilitas target sejauh yang diperoleh oleh aset dan
liabilitas entitas induk dan entitas anak sejauh kepemilikan minat anak perusahaan dijual.

KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai konsolidasi di atas, maka konsolidasi diartikan sebagai suatu
kegiatan yang dilakukan agar bisa memperkuat, mempersatukan dan memperteguh atau
menggabungkan beberapa elemen menjadi satu.

Sedangkan push down accounting adalah proses pencatatan dampak alokasi harga beli
secara langsungterhadap pembukuan perusahaan anak.

DAFTAR PUSTAKA

Bandi, D. S. (2018, 10 3). bandi.staff.fe.uns.ac.id. Retrieved from bandi.staff.fe.uns.ac.id:


https://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/download/15677/15669

M. Arief effendi, S. M. (2011). Consolidation Theories, Push Down Accounting & Corporate Joint Venture.

Anda mungkin juga menyukai