OLEH :
Oleh :
Oleh :
LENY ANGGI ANTIKA
NPM. 13105355
vi
vii
MOTTO
َُّاس َوا ْْلِ َج َارة ن ال ا ه ود ق
ُو ًا
ر اَن م كُ يِيا أَيُّها الَّ ِذين آمنُوا قُوا أَن ُفس ُكم وأَهل
ُ َ ُ َ ْ َْْ َ َ َ َ َ
صو َن اللَّهَ َما أ ََمَرُه ْم َويَ ْف َعلُو َن َما ِ ِ ِ
ُ َعلَْي َها َم ََلئ َكةٌ غ ََل ٌظ ش َد ٌاد ََل يَ ْع
﴾٦﴿ يُ ْؤَمُرو َن
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahanbakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. 1 (Q.S. At-
Tahrim: 6)
1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, CV. Diponegoro, Bandung, 2005, h.448
viii
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku tercinta (Ibu Ratna Sari dan bapak Jajak Indrawan)
keberhasilanku.
ix
KATA PENGANTAR
x
7. Semua dosen Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan yang telah
membekali penulis dengan ilmu dan pengetahuan selama menjalankan
masaperkuliahan.
8. Ayahanda Jajak Indrawan dan Ibunda Ratna Sari tercinta yang selalu
memberikan semangat, kasih saying dan selalu berjuang serta mendoakan
untuk keberhasilanku.
Desember 2017
Penulis
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Pertanyaan Penelitian .................................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 6
D. Penelitian Relevan ....................................................................... 7
xii
C. Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga .................................. 17
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga ............ 17
2. Dasar Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga .................... 20
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga .................. 22
4. Metode Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga ................. 23
D. Ibadah Shalat Lima Waktu (Wajib) .............................................. 28
1. Pengertian Ibadah Shalat Lima Waktu ................................... 28
2. Dasar dan Tujuan Pelaksanaan Ibadah Shalat Lima Waktu ..... 29
3. Pokok-Pokok dalam Ibadah Shalat Lima Waktu ..................... 31
xiii
B. Peran Kepala Keluarga dalam Menanamkan Pendidikan Agama
Islam Kepada Keluarga di Kampung Bumi Sentosa .................... 48
C. Analisis terhadap Peran Kepala Keluarga dalam Menanamkan
Pendidikan Agama Islam Kepada Keluarga di Kampung Bumi
Sentosa ....................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Perdusun ........................................................................................... 43
Tabel 2 Data jumlah Orang Tua yang Mempunyai Anak Usia 7-12
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
itu sendiri, oleh karena suatu keluarga tertentu hidup berdampingan dengan
yang ada dalam Islam atau menyelamatkan dari ancaman api neraka. Allah
SWT berfirman:
ُاْلِ َج َارة
ْ َّاس َو ن ال ا ه ود ق
ُ و ًا
ر ان
َ م كُ يِيا أَيُّها الَّ ِذين آمنوا قُوا أَن ُفس ُكم وأَهل
ُ َ ُ َ ْ َْْ َ َُ َ َ َ
صو َن اللَّ َه َما أ ََمَرُه ْم َويَ ْف َعلُو َن َما يُ ْؤَم ُرو َن ِ ِ ِ
ُ َعلَْي َها َم ََلئ َكةٌ غ ََل ٌظ ش َد ٌاد ََل يَ ْع
﴾٦﴿
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahanbakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. 3 (Q.S. At-
Tahrim: 6)
2
Soerjono Soekanto, Apa & Bagaimana Mengatasi Problema Keluarga, (Jakarta: Pustaka
Antara, 1996), h. 56-57
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, CV. Diponegoro, Bandung, 2005, h.448
2
Anak merupakan amanah dari Allah Swt yang diberikan kepada setiap
orangtua, anak juga buah hati, anak juga cahaya mata, tumpuan harapan serta
Ayah sebagai pemimpin dalam rumah tangga bukanlah suatu hal yang
mudah. Sebab semua itu berkaitan dengan amanat dan tanggung jawab yang
terhadap anak beserta keluarga untuk menjadi orang yang baik (sholeh) dan
Hal ini seperti yang telah diungkapkan oleh Yayat dkk., bahwa secara
Islam ayah memiliki tanggung jawab sebagai pembentuk generasi Islam yang
saleh. Hal ini dimulai sejak pemilihan istri yang baik dan sesuai, memberinya
mas kawin (shidaq) dan nafkah yang cukup setelah pernikahan itu akan datang
tugas baru yaitu mendidik anak sejak lahir mulai dari mengadzani di telinga
kanan dan mengqamatinya di telinga kiri pada saat anak baru dilahirkan,
baik. 4
pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu keimanan kepada Allah Swt. Fitrah
sepenuhnya bisa diterima oleh anak- anak dan juga belum tentu akan
menerima, karena kepemimpinan ayah bersifat otoriter, satu segi senang atau
tidak senang menerima sebab ayah terlalu membiarkan (liberal). Namun satu
terpelihara bangunan itu dari hantaman badai dan goncangan gempa, maka
bangunan itu harus didirikan di atas pondasi yang kuat dengan bahan
bangunan yang kokoh serta diimbangi dengan jaringan perekat yang lengket.
disertai dengan kesiapan yang baik antara fisik dan mental bagi calon ayah
dan ibu. Kesiapan lain adalah kesiapan materi, agar dalam membina rumah
tangga itu dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan harapan untuk mencapai
dalam berbagai segi kehidupan misalnya dalam segi beribadah kepada Allah,
nilai.
الصَلََة اِبْ َن َسْب َع َسنَ ِة َّ قَا َل َر ُس ْو ُل اهللِ صلى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َعلَّ ُم ْوا
َّ ِالص
َّ ِب
اا ِربُ ْوُ َعلَْي َها اِبْ َن َع َ َر
ْ َو
Artinya : “Ajarkanlah shalat pada anak-anak jika berusia tujuh tahun, dan
Turmudzi) 5
Hal yang perlu dilakukan oleh orang tua khususnya seorang ayah
anak itu telah hafal bacaan shalat, tetapi hendaklah anak-anak diajak
mengerjakan shalat walaupun belum tahu apa yang dibaca, sehingga terdorong
untuk belajar.
adil dan sebagai motivator bagi anggota keluarganya. Seorang ayah harus
5
H. Salim Bahreisy, Riyadus Sholihin, JJilid I, Al-Ma;arif Bandung, 1987, hlm.228
5
mayoritas Islam. Pada saat ini masyarakat muslim di Kampung Bumi Sentosa
perannya dengan baik sebagai kepala keluarga, di samping itu juga ada kepala
Tulang Bawang yang memberikan contoh salah satu warganya yaitu Bapak
Sutrisno yang mana bapak Sutrisno seperti tidak peduli dengan apa yang
ditekankan. Hal ini terlihat dari kebiasaan istri dan anaknya yang sering
meninggalkan shalat dan akhlak mereka yang tidak terpuji. Bapak Sutrisno
pun tidak memberikan contoh yang baik bagi istri dan anaknya selaku
6
Observasi di Kampung Bumi Sentosa Kecamatan Rawajitu Timur Kabupaten Tulang
Bawang pada Tanggal 03 Juni 2017
7
Wawancara dengan Bapak Kukuh selaku Kepala RT Bumi Sentosa Kecamatan Rawajitu
Timur Kabupaten Tulang Bawang padaTanggal 05 Juni 2017
6
ditinjau dari aspek-aspek pendidikan ibadah shalat istri dan anak yang
Tulang Bawang”.
B. Pertanyaan Penelitian
Bawang?”.
Tulang Bawang.
7
Bawang.
D. Penelitian Relevan
1. Osa Juarsa, 2011, Pengembangan Model Pola Asuh Orang tua dalam
Hasil penelitian ini bahwa: Pelaksanaan model pola asuh orangtua dalam
visi, moral, media dan metode), kendala yang dihadapi masih ada
8
hanya terfokus pada pendidikan moral dan budi pekerti. Sedangkan penelitian
keseluruhan.
8
Osa Juarsa, “Pengembangan Model PolaAsuh Orangtua dalam Mengkomunikasikan Nilai
Moral Kepada Anak (StudiKasus tentang Keluarga Wanita Karier yang Berprofesi sebagai PNS di
Kota Bandung)”, Disertasi (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2011), hal. iii
9
Sulthoni, “Pendidikan Budi Pekerti dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat (Studi
Kasus Pengembangan Model Pendidikan Budi Pekerti Terintegrasi pada Sekolah Dasar di Kota
Malang)”, Disertasi (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2010), hal. iii.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Keluarga
1. Pengertian Keluarga
keluarga itu adalah unit terkecil dan institusi pertama dalam masyarakat di
keluarga dalam arti sempit merupakan suatu unit sosial terkecil yang
10
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008), hal. 536
11
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2004), hal. 36
10
terdiri dari seorang suami dan seorang isteri atau dengan kata lain,
perempuan yang bersifat terus menerus, dimana yang satu merasa tentram
dengan yang lainnya sesuai dengan yang ditentukan oleh agama dan
masyarakat.12
terdiri dari suami dan istri sebagai anggota inti yang telah diikat oleh tali
perkawinan antara sepasang suami istri untuk hidup bersama, seia sekara,
12
Hasan Langgulung, Manusiadan Pendidikan Suatu Analisis Psikologi dan Pendidikan,
(Jakarta: PT. Al-Husna Ziksa, 1995), hal. 346.
13
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orangtua dan Anak Dalam Keluarga Sebuah
Persepektif Pendidikan Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 28
11
dari tujuan hidup yang sesuai dengan falsafah hidup dan agama yang
di anut nya.
c. Memberi pengajaran dalam arti yang luas sehingga anak memperoleh
peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan
setinggi mungkin yang dapat di capainya.
d. Membahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat, sesuai dengan
pandangan dan tujuan hidup muslim. 14
anak. Meniru kebiasaan hidup orangtua adalah suatu hal yang sering anak
sebagai berikut:
ِ ِ ِ ِ َّولْيخش ال
َين لَ ْو تََرُكواْ م ْن َخ ْلف ِه ْم ذُِّريَّةً ا َعافاً َخافُواْ َعلَْي ِه ْم فَ ْليَتَّ ُقوا اللّهذ
َ َ ْ ََ
﴾٩ ﴿ ًَولْيَ ُقولُواْ قَ ْوَلً َس ِديدا
tidak menjadi orang yang lemah dan menjaga mereka agar tidak
14
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 2011), h. 38.
15
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi., hal. 25
16
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2008), hal.
101
12
mereka dengan iman dan taqwa. Ini adalah konsep dasar keimanan yang
harus diberikan oleh orangtua kepada anaknya. Oleh karenanya hal ini
ك َع ْن َعْب ِد اللَّ ِه بْ ِن ِدينَا ٍر َع ْن َعْب ِد ٍ ِحدَّثَنَا َعب ُد اللَّ ِه بن مسلَمةَ َعن مال
َ ْ َ ْ َ ُْ ْ َ
ال أَََل ُكلُّ ُك ْم َر ٍاع َ َصلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق ِ َ َن رس
َ ول اللَّه
ِ
ُ َ َّ اللَّه بْ ِن ُع َمَر أ
َّاس َر ٍاع َعلَْي ِه ْم َوُه َو ِ ول َع ْن َر ِعيَّتِ ِه فَ ْاْل َِمريُ الَّ ِذي َعلَى الن ٌ َُوُكلُّ ُك ْم َم ْسئ
ِ ول عْن هم والْمرأَةُ ر ِِ
ٌاعيَة َ ْ َ َ ْ ُ َ ٌ ُالر ُج ُل َر ٍاع َعلَى أ َْه ِل بَْيته َوُه َو َم ْسئ َّ ول َعْن ُه ْم َو
ٌ َُم ْسئ
ِ ت ب علِها وولَ ِد ِ وِهي مسئولَةٌ عْن هم والْعب ُد ر ٍاع علَى م ِال سيِّ ِد ِ
َ َ َ َ َْ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َعلَى بَْي
ول َع ْن َر ِعيَّتِ ِه
ٌ ُول َعْنهُ فَ ُكلُّ ُك ْم َر ٍاع َوُكلُّ ُك ْم َم ْسئٌ َُوُه َو َم ْسئ
Artinya: Ibn umar r.a berkata : saya telah mendengar rasulullah saw
bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala
negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang
dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang
dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga
suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya.
Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas
memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal
yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan
ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang
dipimpinnya. (H.R. Bukhori & Muslim). 17
17
Pompy Syaiful Rizal, 40 Hadits tentang Pemimpin dan Penjelasannya, Share the
Knowledge, tt., hal. 1
13
dan membina akhlak anak. Oleh karena itu Allah SWT membebankan
dengan menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.
berfirman :
menjadi tanggung jawab seorang ayah yang wajib di ajarkan kepada anak-
18
QS. Al-Imron (3) : 104
14
B. Kepala Keluarga
bapak). 19
19
Departemen Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008),
hal. 546
20
Yayat Hidayatulloh, dkk., Implikasi Peran Kepala Keluarga Berdasarkan Q.S. At-
Tahrim Ayat 6 dan Q.S. Luqman Ayat 13-19 Terhadap Pendidikan dalam Keluarga, Bandung:
Jurnal Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung, Vol. 2, 2014-2015, hal. 29
15
memberi kasih sayang dan bersikap adil. Begitu pula Alaihim nafakah
lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak. Dalam sebuah
anak.
dipimpinnya. Dalam hal ini, biasanya yang menjadi pemimpin dalam suatu
dan tanggung jawab seorang kepala keluarga, terlebih dahulu di sini akan
suatu sinerja dan kinerja yang optimal dan memiliki nilai tambah bagi
16
sebagai berikut:
21
Gatot Iswantoro, Kepemimpinan dengan Hati Nurani, (Jakarta Selatan: Tugu Publisher,
2013), hal. 25
22
PradiftaYuyun Setyaningrum, Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Keluarga dan
Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Teras Boyolali
Tahun Pelajaran 2012/2013, Surakarta: Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas 11 Maret 2013, hal. 7
23
Yayat Hidayatulloh, dkk.,Implikasi Peran Kepala Keluarga., hal. 27
17
berikut:
Bila si anak mencapai usia dewasa dalam kondisi miskin atau tidak
mampu mencari penghasilan; bila anaknya laki-laki, maka ayah
tidak wajib memberinya nafkah, kecuali bila ia tidak mampu
mencari penghasilan karena sakit atau faktor lain. Bila ia mampu
mencari penghasilan namun tidak mencukupi kebutuhannya, maka
menjadi kewajiban ayah untuk menggenapinya.
Adapun bila perempuan, maka ayah wajib memberinya nafkah
hingga ia menikah, meskipun ia mampu mencari penghasilan.
Ayah tidak boleh mendorongnya untuk bekerja, atau
mempekerjakannya dengan imbalan upah. Tindakan ini berarti
menyodorkan si perempuan kepada fitnah dan penyimpangan.
Akan tetapi jika ia mempunyai penghasilan dari pekerjaan yang
terjamin keamanannya, misalnya bekerja dan mendapat
penghasilan di rumah, sedangkan si ayah fakir, maka ayah tidak
wajib memberinya nafkah. Jika penghasilannya tidak mencukupi
kebutuhannya, maka ayah wajib menggenapinya. 24
serta sikap istri dan anaknya. Dengan adanya dorongan dari kepala
keluarga pada keluarganya maka secara tidak langsung hal tersebut akan
Islam.
ibadah shalat dengan rajin. Namun dalam hal ini perlu didukung adanya
mereka belum mengetahui cara dan bacaannya. Agar ketika anak dewasa
25
Syamsu Nizar Filsaf Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis dan atPraktis,
(Jakarta; Ciputat Pers, 2003), hal.32
19
Islam, asal usul ibadah shalat dan cara melaksanakannya agar setelah anak
menjadi dewasa anak akan terbiasa dan menjadikan ibadah shalat sebagai
bagian hidupnya.
akidah Islam, asal usul ibadah shalat, dan cara melaksanakan ibadah
cara :
melatihnya sedini mungkin, yakni diawali dengan anak turut serta dalam
26
Omar Mohammad Al Toumi Al-Syaibang, Filsafat Pendidikan Islam, Bulan Bintang,
Jakarta, 1997, h. 423
27
Muhammad Suwaid, Mendidik Anak bersama Nabi, CV. Arafah Group, Solo, 2004, h.
175-182
20
shalat, setelah anak ada beberapa yang hafal, anak diajari gerakan shalat,
selain tugas tersebut memantau dan mengingatkan anak shalat adalah hal
penting bagi orangtua. Serta mendidik anak agar menghadiri shalat secara
dari Al-Qur’an dan Hadits, adalah firman Allah SWT yang diwahyukan
didalamnya terkandung ajaran yang benar dan sebagai sumber yang benar.
dari:
berikut :
ُاْلِ َج َارة
ْ َّاس َو ِ ِ َّ
ُ ود َها الن ُ ُين َآمنُوا قُوا أَن ُف َس ُك ْم َوأ َْهلي ُك ْم نَاراً َوق
َ يَا أَيُّ َها الذ
صو َن اللَّهَ َما أ ََمَرُه ْم َويَ ْف َعلُو َن َمايُ ْؤَمُرو َن ِ ِ ِ
ُ َعلَْي َها َم ََلئ َكةٌ غ ََل ٌظ ش َد ٌاد ََل يَ ْع
﴾٦﴿
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-
Tahrim : 6)28
28
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Diponegoro, Bandung, 2005, h.
448
21
من َم ْولُْوٍد ِ
ْ ِصلَّى اهلل َعلَْيه َو َسلَّ َم َما َ ال َر ُس ْو ُل اهلل َ َق:ال َ ََع ْن أَِ ْ ُهَريَْرةَ ق
)صَرانِِه(روا البخارى و مسلم ِّ َاَِّلَ يُ ْولَ ُد َعلَى اْ ِلف َْرةِ فَاَبَ َوُ يُ َه ِّوَدانِِه اَْويُن
Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a berkata : Rasulullah saw bersabda
29
Zainuddin Hamidy, et.el, Shahih Bukhori, JilidIV, cet. ke-2, Jakarta, 1983, h. 82
22
akan berarti apa-apa dan akan sia-sia. Begitu pula dengan pendidikan
secara sosial”. 30
rumah tangga ialah “agar anak itu menjadi anak yang soleh”. 31
yang beriman, bertaqwa kepada Allah dan menjadi anak yang sholeh,
30
Abdurrahman an-Nawawi, Pendidikan Islam dirumah, Sekolah dan Masyarakat, Gema
Insani Press, Jakarta, 1995, h. 117
31
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam, Cet ke-2, PT. Remaja
Rosdakarya Offset, Bandung, 1994, h. 163
23
anak, karena anak suka meniru orang disekitarnya, atau yang ada
shalat lima waktu dan orangtua juga melaksanakan ibadah shalat lima
32
Abdullah Nasih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam Jilid I, Alih Bahasa
oleh Saifullah Komalie dan Hery Noer, Asyifa, Jakarta, h1995, h. 1
33
Charles Shaefer, Mendidik dan Mendisiplinkan Anak, Tulus Jaya, Jakarta, 1990, h. 16
24
shalat.
akan menjadikan kebiasaan yang baik pada anak yaitu anak akan selalu
sehari-harinya.
bagi setiap muslim, dengan nasehat yang berulang ulang akan sangat
35
M. Quthb, Sistem Pendidikan Islam, Alih Bahasa Satman Harun, PT. Al-Ma’arif,
Bandung, 1993, h. 334
26
keterampilan ilmiahnya”.36
36
Abdullah Nasih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam Jilid 2, Pustaka
Amani, Jakarta, 1995, h.129
27
Dalam hal ini orangtua mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
harinya.
oleh M. Quthb bahwa : “Bila teladan tidak mampu, dan begitu juga
dengan nasehat, maka waktu itu harus diadakan tindakan yang tegas
hukuman adalah suatu perbuatan dimana kita secara sadar dan sengaja
menjatuhkan nestapa kepada orang lain, yang baik dari segi kerohanian
37
M. Quthb, ibid, h. 347
28
kita, dan oleh karena itu maka kita mempunyai tanggung jawab untuk
orang tua kepada anaknya dapat membuat anak sadar dan berjanji tidak
kepada Allah SWT sebagai amal yang paling baik berupa kelakuan dan
adalah suatu kegiatan menghadapkan hati, jiwa, dan raga kepada Allah
yaitu mendirikan ibadah shalat yang lima waktu dikerjakan oleh setiap
lima waktu yaitu shalat wajib yang dikerjakan sebanyak lima kali
sehari semalam.
Dasar dan tujuan ibadah shalat telah ditetapkan oleh Allah swt
َّ الصَلََة اِ َّن
الصَلََة تَْن َهى َع ِن الْ َف ْح َ ِاء َوالْ ُمْن َك ِر َّ َوأَقِ ِم
Artinya : “Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah
dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar”(QS.Al-
Ankabut : 45)41
ibadah shalat karena ibadah shalat akan mencegah dari perbuatan keji
dan munkar.
a. Sebagai tanda syukur dan terima kasih manusia kepada Allah swt
41
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, CV. Diponegoro, Bandung, 2005, h.
321
30
menghargai waktu.
kegelisahan.
swt, maka akan lega dan aman tentram pikirannya serta akan hilang
oleh Allah swt dan juga dapat menentramkan fikiran bagi orang yang
melaksanakannya.
42
Haya binti Mubarok al-Barik, Ensiklopodi Wanita Muslimah, Ahli Bahasa Amir
Hamzah, Darul Falah, Jakarta, 1999, h. 353
31
a. Syarat Shalat
pekerjaan itu tidak diterima kalau tidak ada yang pertama”. 43 Jadi
yang lain. Dalam hal ini syarat shalat terbagi menjadi dua macam
6 perkara yaitu ; (1) Islam; (2) Suci dari haid dan nifas; (3)
pendengaran”.44
ada 5 yaitu :
43
Muhammad Rifa’i, Mutiara Fiqih, jilid I, CV. Wicaksana, Semarang, 1998, h. 11
44
Ibid, h. 191
32
b. Rukun shalat
1. Niat
2. Berdiri bagi yang kuasa
3. Takbiratul ikhram (membaca “Allahu Akbar”)
4. Membaca surat Fatihah
5. Rukuk serta tuma’ninah (diam sebentar)
6. I’tidal serta tuma’ninah
7. Sujud dua kali serta tuma’ninah
8. Duduk diantara dua sujud serta tuma’ninah
9. Duduk akhir
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW
12. Memberi salam yang pertama (kekanan)
13. Menertibkan rukun.46
45
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, Sinar Baru Algan Sindo, Bandung, cet. ke-7. 2004, h.
68-70
46
Ibid, h. 75-87
47
Muhammad Rifa’i, Ibid, 207-210
33
48
Muhammad Rifai, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, PT. Karya Toha Putra,
Semarang, 2003, h. 37-47
34
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar
Bawang yang dalam hal ini adalah tempat peneliti mengadakan penelitian.
2. Sifat Penelitian
atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam
49
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 9
50
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),
hal. 46
51
Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian: SuatuPendekatanPraktik, (Jakarta: RinekaCipta,
2010), hal. 3
35
berupa pengungkapan fakta yang ada yaitu suatu penelitian yang terfokus
kondisi dan kejadian yang terjadi dalam rangka untuk mendapatkan data
akan penulis teliti dalam penelitian ini yaitu mengenai peran kepala
Bawang.
36
B. Sumber Data
2) Bapak Frenky
3) Bapak Hamidin
4) Bapak Sutrisno
5) Bapak Amrin
52
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2011),
Cet. Ke-12, hal. 225
37
memberikan data kepada pengumpul data misalnya, lewat orang lain atau
dari surat kabar, surat pribadi kitab harian, notula rapat perkumpulan,
dimaksud dengan sumber data sekunder adalah sumber data kedua yaitu
sumber data yang diperoleh dari sumber lain yang tidak berkaitan secara
1. Observasi
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik
53
Ibid.,hal. 225
38
2. Wawancara
pula. Ciri utama interview adalah kontak langsung dengan tatap muka
Bawang.
54
Sugiyono, ibid, hal. 145
55
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian., hal. 198
56
S. Margono, MetodologiPenelitian., hal. 165
39
3. Dokumentasi
data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
penelitian yang sangat penting, karena dengan analisis inilah data yang akan
angka lainnya.
penelitian. 60
peristiwa yang konkrit itu ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum.
menganalisa atau menggali data-data yang berupa teori ataupun pendapat dan
sebagainya yang bersifat khusus, yang berkaitan dengan peran kepala keluarga
menganalisa hasil data yang telah didapat kemudian ditarik suatu kesimpulan.
s
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hal.3
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
oleh PT. DCD dengan nama wilayah Blok 01 Delta. Dua bulan berikutnya
Alfa. Dalam waktu kurang dari satu tahun 400 KK telah penuh menempati
petambak plasma dengan nama wilayah Blok 00, dan Blok 01 kemudian
61
Wawancara dengan bapak Yasmin selaku Kepala Kampung Bumi Sentosa pada tanggal
09 November 2017
42
kampung ini bisa lebih tertata baik dari segi pembangunan ataupun
Bapak Agus Yuhani yang menjabat sebagai kepala kampung pada tahun
dengan beberapa calon dan terpilih Bapak Suyono yang menjabat dari
tahun 2005-2011.
yang dimenangkan oleh Bapak Yasmin dari tahun 2014 sampai dengan
sekarang.62
Sentosa sampai dengan saat penelitian ini dilaksanakan adalah 1.318 jiwa.
Tabel 1
Jumlah Penduduk kampung Bumi Sentosa
Kabupaten Tulang Bawang dihitung per dusun
62
Dokumentasi Kampung Bumi Sentosa Kecamatan Rawajitu Timur Kabupaten Tulang
Bawang Tahun 2017
44
Tabel 2
Jumlah Orang Tua Yang Mempunyai Anak Usia 7-12 Tahun
Kampung Bumi Sentosa Kecamatan Rawajitu Timur
Kabupaten Tulang Bawang
Tabel 3
Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Kampung Bumi Sentosa Kecamatan Rawajitu Timur
Kabupaten Tulang Bawang
Tabel 4
Keadaan Penduduk Menurut Agama Kampung Bumi Sentosa
Kecamatan Rawajitu Timur Kabupaten Tulang Bawang
NO Agama Jumlah
1 Islam 1220
2 Kristen 58
3 Katholik 16
4 Hindu 24
Jumlah 1.318 Jiwa
Sumber : Dokumentasi keadaan penduduk menurut agama di Kampung
Bumi Sentosa Kecamatan Rawajitu Timur Kabupaten Tulamg Bawang
tanggal 09 November 2017
Tabel 5
Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Kampung Bumi Sentosa Kecamatan Rawajitu Timur
Kabupaten Tulang Bawang
Tabel 6
Keadaan Sarana dan Prasarana Tempat Ibadah Kampung Bumi
Sentosa Kecamatan Rawajitu Timur Kabupaten Tulang Bawang
anggota keluarga apabila lalai menjalankan ibadah bisa dibilang masih perlu
ditingkatkan.
Sentosa sudah bisa dibilang bernuansakan Islami. Banyak dari para kepala
pendidikan agama dalam keluarga mereka. Hal ini terbukti dengan banyaknya
49
mereka yang dimasukkan dalam kegiatan pendidikan TPA. Selain itu, para
agama. Namun di samping itu, ada beberapa kepala keluarga yang bisa
Hal ini dikarenakan faktor pengetahuan agama yang dimiliki dan faktor
Kampung Bumi Sentosa memang terlihat Islami dan asri. Akan tetapi yang
yang tidak melaksanakan kegiatan agama sama sekali seperti shalat, berpuasa
dan lain sebagainya. Hal ini, menurut beliau, diakibatkan faktor ekonomi dan
privasi seseorang.64
63
Wawancara dengan Bapak Hamidin selaku Tokoh Agama Kampung Bumi Sentosa pada
tanggal 12 November 2017
64
Wawancara dengan Bapak Mahmudin selaku Tokoh Masyarakat Kampung Bumi Sentosa
pada Tanggal 12 November 2017
50
yang merupakan salah satu kepala keluarga Kampung Bumi Sentosa mengenai
sejak masih kecil sebagai bentuk kesadaran akan kewajiban seorang muslim
untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu. Apabila ada halangan untuk
anggota keluarga yang sakit, Bapak Agus mengajak istri dan anak-anaknya
kepada istri dan anak-anaknya supaya tidak meninggalkan shalat lima waktu,
karena menurut beliau amal ibadah seseorang yang pertama kali ditimbang
dan dihisab esok adalah ibadah shalatnya. Beliau mengajarkan kepada istri dan
anak-anaknya untuk shalat tepat waktu, karena menurut beliau shalat di awal
kurang pas yang dilakukan oleh anggota keluarganya mengenai ibadah shalat
seperti menonton televisi ketika waktu shalat sudah masuk, anak tidak mau
untuk shalat terlebih sampai meninggalkan shalat, hal yang dilakukan oleh
Bapak Agus adalah memberikan nasihat kepada istri dan anak-anaknya dan
istri Bapak Agus. Menurut beliau, ketika adzan di masjid sudah terdengar, ia
menegur mereka untuk segera berangkat ke masjid. Hal ini dilakukan oleh
suaminya agar semua anggota keluarga terbiasa shalat berjamaah dan shalat
apakah ia sudah melaksanakan shalat atau belum. Karena suaminya tidak mau
anggota keluarganya ada yang meninggalkan shalat, begitu pun ibu Umi
dari Bapak Agus dan Ibu Umi. Menurut Ita, kewajiban yang harus
mengajarkan tentang tata cara dan pentingnya ibadah shalat sejak ia berumur 8
tahun. Untuk saat sekarang ini, dalam pelaksanaan ibadah shalat, Ita sudah
tidak pernah lagi diperintah karena ia selalu tepat waktu dalam mengerjakan
shalat. Selain itu, apabila ia dan adik-adiknya tidak melaksanakan shalat tepat
agama Islam sebenarnya juga sudah diterapkan sejak dini. Menurut beliau
yang sangat berperan adalah istrinya. Hal tersebut, menurut bapak Frenky
pun apabila melaksanakan shalat adalah dengan istrinya dan istrinyalah yang
67
Wawancara dengan Ita selaku putri Bapak Agus dan Ibu Umi pada tanggal 14 November
2017
53
Menurut beliau apabila terdapat hal yang kurang pas yang dilakukan
menonton televisi ketika waktu shalat sudah masuk, anak tidak mau untuk
shalat terlebih sampai meninggalkan shalat, orang yang selalu menasihati dan
shalat, apalagi ketika sedang sibuk, shalat selalu ditunda dan dilaksanakan
shalat atau belum. Karena suaminya terlalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri
dari Bapak Frenky dan Ibu Maryati. Menurut Citra, kewajiban yang harus
68
Wawancara dengan Bapak Frenky Harianto selaku Kepala Keluarga Kampung Bumi
Sentosa pada Tanggal 13 November 2017
69
Wawancara dengan Ibu Maryati selaku istri Bapak Frenky pada tanggal 13 November
2017
54
dilaksanakan oleh setiap orang Islam salah satunya adalah shalat. Menurutnya
perintah dari ayah atau ibunya. Kalau tidak ada perintah biasanya Citra juga
yang merupakan salah satu kepala keluarga dan juga tokoh agama Kampung
bahwa beliau dan keluaganya telah terbiasa shalat berjama’ah setiap kali
contoh dan memberikan perintah untuk selalu menaati perintah agama kepada
70
Wawancara dengan Citra selaku putri dari Bapak Frenky dan Ibu Maryati pada tanggal
13 November 2017
55
istri Bapak Hamidin. Menurut beliau, dalam masalah shalat dan ibadah yang
ia sudah melaksanakan shalat atau belum. Karena suaminya tidak mau anggota
keluarganya ada yang meninggalkan shalat, begitu pun ibu Nurlaila sendiri
dari Bapak Hamidin dan Ibu Nurlaila. Menurut Putri, kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh setiap orang Islam bukan hanya shalat, melainkan masih
banyak yang lain seperti puasa, zakat haji dan lain sebagainya. Menurut
71
Wawancara dengan Bapak Hamidin selaku Kepala Keluarga Kampung Bumi Sentosa
pada Tanggal 12 November 2017
72
Wawancara dengan Ibu Nurlaila selaku istri bapak Hamidin pada tanggal 12 November
2017
56
dan anaknya tidak shalat beliau juga menganggap hal tersebut hal yang wajar
karena beliau sendiri selaku kepala keluarga juga tidak shalat. Beliau dan
keluarganya biasanya melaksanakan shalat hanya ketika shalat idul fitri dan
idul adha saja. Untuk sehari-harinya beliau dan keluarganya tidak pernah
Ketika sedang sibuk dengan pekerjaan dan suara adzan terdengar, ia dan
untuk melaksanakan shalat karena suaminya dan ia sendiri selalu sibuk dengan
73
Wawancara dengan Putri selaku putra Bapak Hamidin dan Ibu Nurlaila pada tanggal 12
November 2017
74
Wawancara dengan Bapak Sutrisno selaku Kepala Keluarga Kampung Bumi Sentosa
pada Tanggal 13 November 2017
57
meninggalkan shalat.75
putra dari Bapak Sutrisno dan Ibu Sarinem. Menurutnya, kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh setiap muslim di antaranya adalah shalat dan puasa.
dilaksanakan hanya ketika lebaran saja. Sebenarnya, ayah dan ibunya sudah
juga mengatakan tidak ada waktu untuk mengajarkan kepada anaknya tentang
75
Wawancara dengan Ibu Sarinem selaku istri Bapak Sutrisno pada tanggal 13 November
2017
76
Wawancara dengan Firman selaku putra dari Bapak Sutrisno dan Ibu Sarinem pada
tanggal 13 November 2017
77
Wawancara dengan Bapak Amrin selaku Kepala Keluarga Kampung Bumi Sentosa pada
Tanggal 15 November 2017
58
melakukan wawancara dengan ibu Siti Khoiriyah selaku istri Bapak Amrin.
shalat dan puasa di bulan Ramadhan. Ia dan suaminya terlalu sibuk dengan
pekerjaan yang akhirnya waktu shalat pun terlupakan. Mengenai ibadah shalat
lima waktu, ia dan suaminya melaksanakan shalat hanya ketika hari raya Idul
pernah melaksanakan shalat. Hal tersebut menurut beliau wajar karena ayah
dari Bapak Amrin dan Ibu Siti Khoiriyah. Menurutnya, kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh setiap muslim di antaranya adalah shalat, puasa dan lain
Karena melihat ayah dan ibunya tidak shalat, Zahra pun enggan dan malas-
78
Wawancara dengan Ibu Siti Khoiriyah selaku istri Bapak Amrin pada tanggal 15
November 2017
79
Wawancara dengan Zahra selaku putri dari Bapak Amrin dan Ibu Siti Khoiriyah pada
tanggal 15 November 2017
59
adalah harapan dan niat yang wajar dan sehat dari setiap anak muda dan
demikian, keluarga sakinah berarti keluarga yang tenang atau keluarga yang
tenteram. Sebuah keluarga bahagia, sejahtera lahir dan batin, hidup cinta-
yang berbakti kepada orang tua, kepada agama, masyarakat, dan bangsanya.
Itulah suatu wujud keluarga sakinah yang diamanatkan oleh Allah swt
80
MDJ. Al-Barry & Sofyan Hadi, Kamus Ilmiah Kontemporer, Bandung: Pustaka Setia,
2010, hal. 269
60
َوِم ْن آيَاتِِه أَ ْن َخلَ َق لَ ُكم ِّم ْن أَن ُف ِس ُك ْم أ َْزَواجاً لِّتَ ْس ُكنُوا إِلَْي َها َو َج َع َل بَْي نَ ُكم
﴾ٕٔ ﴿ ات لَِّق ْوٍم يَتَ َف َّكُرو َن ٍ ك ََلي ِ ِ
َ َ َّم َوَّد ًة َوَر ْْحَةً إ َّن ِِف َذل
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu
rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. 81 (Q.S.
Ar-Rum: 21)
aman damai adalah hakekat perkawinan muslim yang disebut sakinah. Untuk
hidup bahagia dan sejahtera manusia membutuhkan ketenangan hati dan jiwa
yang aman damai. Tanpa ketenangan dan keamanan hati, banyak masalah tak
itu sendiri, oleh karena suatu keluarga tertentu hidup berdampingan dengan
dalam Islam. Seperti dalam firman Allah Swt surat At-Tahrim ayat 6 :
81
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan
Terjemahnya, (Semarang: As-Syifa, 2001), hal. 1086
61
ُاْلِ َج َارة
ْ َّاس َو ن ال ا ه ود ق
ُ و ًا
ر ان
َ م كُ يِيا أَيُّها الَّ ِذين آمنوا قُوا أَن ُفس ُكم وأَهل
ُ َ َ ْ َْْ َ
ُ َُ َ َ َ
صو َن اللَّ َه َما أ ََمَرُه ْم َويَ ْف َعلُو َن َما يُ ْؤَم ُرو َن ع ي َل
َ اد
ٌ د
َ ِ علَي ها م ََلئِ َكةٌ ِغ ََل ٌظ
ش
ُ َ ْ َ َْ َ
﴾٦﴿
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan”. 82 (QS. At-Tahrim: 6)
Allah SWT telah menegaskan tempat bagi manusia yang taat adalah surga
dengan segala kenikmatan di dalamnya, sedangkan bagi orang yang lalai dan
tidak mengerjakan apa yang telah diperintahkan maka bagi mereka siksa yang
sangatlah sulit karena mereka masih dalam keadaan yang belum matang dalam
82
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Diponegoro, Bandung, 2008, h.
448
62
melekat pada jati diri mereka tentang sikap dan pemahaman agama yang
benar.
keagamaan bagi anggota keluarga terutama anak, tentu akan membuat sikap
yang merebak hingga ke pelosok desa. Untuk itu peran aktif orang tua
anaknya, namun ada beberapa kepala keluarga yang masih belum menyadari
istri dan anak-anaknya. Adapun penyebanya adalah faktor ekonomi dan faktor
pengetahuan agama yang dimiliki oleh kepala keluarga. Kepala keluarga tidak
Islam dalam keluarga. Di samping itu, faktor yang tidak kalah penting yaitu
mengacu pada ajaran agama Islam. Oleh karena itu, penanaman nilai-
Islam. Hal ini dikarenakan pendidikan Islam perlu untuk ditanamkan kepada
Namun, hal ini terkadang tidak dapat dilaksanakan dengan baik oleh
orangtua karena beberapa faktor, antara lain: karena orangtua terlalu sibuk
64
Artinya : “Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat
Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui (9). Apabila telah ditunaikan shalat, Maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”(10).83
(QS. Al-Jumu’ah : 9-10)
yaitu beribadah kepada Allah Swt. Agar kita tidak terjerumus ke jalan orang-
orang yang sesat dan tidak dimurkai Allah karena melalaikan kewajiban demi
83
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahanya, (Bandung: Dipenogoro, 2008)
hal 554
65
BAB V
A. Kesimpulan
melaksanakan shalat. Ada beberapa orang tua yang belum berperan aktif
B. Saran
sebagai berikut:
mempunyai pedoman yang benar sesuai ajaran agama Islam. Hal tersebut
bisa dilakukan sejak anak masih kanak-kanak agar mereka terbiasa dalam
b. Bagi kepala keluarga agar melakukan kerjasama dengan tokoh agama dan
khususnya ibadah shalat bagi anak-anak yang masih kecil. Namun semua
Abdullah Nasih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam Jilid I, Alih
Bahasa oleh Saifullah Komalie dan Hery Noer, Asyifa, Jakarta, 1995
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam, Cet ke-2, PT. Remaja
Rosdakarya Offset, Bandung, 1994
Charles Shaefer, Mendidik dan Mendisiplinkan Anak, Tulus Jaya, Jakarta, 1990
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,
2013
Hasby Ash Shidiqiey, Tuntunan Shalat, Cet. XX, Bulan Bintang, Jakarta. 1992
Haya binti Mubarok al-Barik, Ensiklopodi Wanita Muslimah, Ahli Bahasa Amir
Hamzah, Darul Falah, Jakarta, 1999
M. Quthb, Sistem Pendidikan Islam, Alih Bahasa Satman Harun, PT. Al-Ma’arif,
Bandung, 1993
Pompy Syaiful Rizal, 40 Hadits tentang Pemimpin dan Penjelasannya, Share the
Knowledge, tt
Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Tarbiyatul Aulad, ter. Muhammad Muhtadi,
Solo: Zamzam, 2015
Yayat Hidayatulloh dkk Implikasi Peran Kepala Keluarga Berdasarkan Q.S. At-
Tahrim Ayat 6 dan Q.S. Luqman Ayat 13-19 Terhadap Pendidikan
dalam Keluarga, Bandung: Jurnal Fakultas Dakwah Universitas Islam
Bandung, Vol. 2, 2014-2015
Zainuddin Hamidy, et.el, Shahih Bukhori, JilidIV, cet. ke-2, Jakarta, 1983
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Aksara, 2011
Wawancara dengan Ita selaku anak dari Bapak Agus dan Ibu Umi
99
Wawancara dengan Citra selaku anak dari bapak Frenky dan Ibu Maryati
100
Wawancara dengan Firman sekalu anak dari bapak Sutrisno dan Ibu Sarinem
101
Wawancara dengan Zahra sekalu anak dari bapak Amrin dan Ibu Siti Khoiriyah
RIWAYAT HIDUP