Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas melewati
satu jalur tertentu. Agar dicapai hasil penggilasan dengan permukaan yang
rata, maka tiap pass dengan passyang berikutnya harus saling menindih
(overlap) antara 15-30cm.
Keterangan:
V = Kecepatan (km/jam)
W = lebar roda (drum) roller (meter)
O = Overlap (meter)
N = Jumlah Lintasan
E = job Efisiensi
Q1 = Q x T (m3/jam)
Jika kecepatan nyata tidak dapat diukur, kecepatan rata – rata dapat
mengacu pada pedoman berikut ini:
1) Sheep foot roller dengan penggerak sendiri 5 mile per jam (mph) atau 7.5
km/jam.
2) Pneumatic tired roller dengan penggerak sendiri 7 mile per jam (mph).
3) Sheep foot roller ditarik oleh wheel tractor 5 – 10 mph atau kurang lebih
dari 7.5 – 15 km/jam.
4) Sheep foot roller ditarik oleh crawler tractor 3 -4 mph atau 4.5 - 6 km/jam.
5) Pneumatic roller ditarik 3 – 5 mph atau 4.5 – 7.5 km/jam.
Hitungan:
F = L x V x JM/N
0,6 x 2000 x 0,75/10
90 m2/lapis/jam
Ketebalan per lapis 10 cm, Maka Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9 m 3 jam
(CM).
Contoh 2:
Tentukan produksi pneumatic tired roller yang memiliki berat 10 ton,
penggerak sendiri, lebar efektif 1800 mm. Kepadatan yang diinginkan ialah
10 cm dengan 4 lintasan.
Jadi :
W = 1800 mm
L = 10 cm = 100 mm.
S = 11 km/jam
P = 4
Perkiraan produksi:
W x L x S/P Cm3/jam
1,8 x 11 x 100/4
485 m3 (compacted) per jam.
Jawab:
Lajur
10 meter/2 – 0.3
5,88 (6 lajur karena harus ada overlap)
Lebar total (pemadatan) tanpa overlap = 2 x 6 = 12 meter
Overlap Baru:
12 – 10/6
0,33 meter
Jika overlap kurang dari 0.3 meter maka harus ditambah lajurnya atau
diganti alatnya dengan yang mempunyai lebar rodanya lebih lebar daripada
lebar roda alat awal.
Selesai sudah semua yang saya tuliskan dari mulai latar belakang, pengertian
dari compactor, jenis – jenis compactor dampai dengan produktivitas
compactor yang dilengkapi dengan soal dan jawaban. Semoga tulisan ini
dapat membantu saudara yang membutuhkan, sekian dan terimakasih.