Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

RECEIVER DALAM KOMUNIKASI DATA

DOSEN PEMBIMBING
Ir. Zulkifli Lubis,M.I.Komp

DISUSUN OLEH
Kelompok 3
Marta Sciscilia Bagan Ria Siahaan
Muhammad Afif Asyari
Mutiara Ferina Wijaya Hematang
Rahmi Hayati Lubis
Reynaldo Josua Togatorop

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA
MANAJEMEN INFORMATIKA
2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi tercapainya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Medan, 07 Oktober 2019

Penyusun

ii
Daftar Isi

Halaman Sampul…………………………………………………………………………………..i
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………ii
Daftar Isi………………………………………………………………………………………….iii

BAB I (Pendahuluan)
Latar Belakang…………………………………………………………………………..……...…1
Rumusan masalah………...……………………………………………………………………….1
Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………………..1

BAB II (Isi)
Pengertian Komunikasi Data……………………………………………………………………..
Pengertian Receiver………………………………………………………………………………
Alasan Receiver itu Penting………………………………………………………………………
Cara Kerja Receiver………………………………………………………………………………
Fungsi Receiver…………………………………………………………………………………..

BAB III (Penutup)


Kesimpulan……………………………………………………………………………………….
Saran………………………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Komunikasi data adalah pertukaran data antara dua perangkat atau lebih melalui media
transmisi misalnya seperti kabel. Untuk bisa terjadinya data komunikasi, perangkat harus saling
berkomunikasi atau terhubung menjadi sebuah bagian dari sistem komunikasi, yang terdiri atas
kombinasi dari hardware (peralatan fisik atau keras) dan perangkat software (program).
Komponen komunikasi data, sebuah sistem komunikasi data memiliki lima komponen:

 Pengirim –  yaitu piranti atau perangkat yang mengirimkan data.


 Penerima –  piranti atau perangkat yang menerima data.
 Data –  tentunya informasi yang akan dipindahkan atau di kirimkan.
 Media pengiriman – media ataupun saluran yang dapat digunakan untuk mengirimkan
data tersebut.
 Protokol – yaitu aturan-aturan yang berfungsi untuk menyesuaikan atau menyelaraskan
hubungan
Pada makalah ini kita akan membahas mengenai Receiver.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari receiver dalam komunikasi data?


2. Mengapa receiver penting dalam komunikasi data?
3. Bagaimana cara kerja receiver dan contohnya?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari receiver dalam komunikasi data


2. Untuk mengetahui fungsi receiver dalam komunikasi data
3. Untuk mengetahui contoh dari receiver dan cara kerjanya

ii
BAB II
ISI
A. Komunikasi Data

Pada komunikasi data transmisi data terjadi pada Transmitter & Receiver. Transmitter adalah
suatu perangkat komunikasi yang bisa menyalurkan sumber informasi ke dalam sistem
komunikasi. Receiver yaitu suatu perangkat yang memiliki fungsi untuk menerima sumber
informasi dari sistem komunikasi. Terdapat 3 (tiga) jenis transmisi, ketiga jenis transmisi
meliputi meliputi:

 Simplex adalah atau sering disebut dengan komunikasi satu arah yaitu salah satu jenis
daripada transmisi, yang dimana hanya terdapat satu transmitter dan satu Receiver, yaitu
hanya terdapat satu pengirim dan juga satu penerima. Kalau yang satu sebagai pengirim,
maka yang satunya lagi hanya menjadi penerima saja, tanpa adanya timbal baliknya. Data
ditransmisikan hanya kesatu arah saja, satu station sebagai transmitter dan lainnya
sebagai receiver. Seperti contohnya: siaran radio atau siaran TV, dll.
 Half Duplex adalah salah suatu jenis transmisi dimana kedua stationnya sudah dapat
mentransmisikan data baik menjadi transmitter maupun menjadi receiver. Tetapi
transmisi ini hanya dapat menstransmisikan secara bergantian, yaitu saat station A
menjadi transmitter maka station B menjadi receiver begitupun juga sebalikknya. Dapat
juga dikatakan seperti ini, dalam transmisi Half Duplex hanya bisa mentransmisikan satu
station pada saat bersamaan. Data ditransmisikan kedua arah secara bergantian, waktu
yang dibutuhkan mengganti arah transfer data. Misal contohnya: SMS, chatting, walkie
talkie dll.
 Full Duplex adalah suatu jenis transmisi dimana kedua station sudah dapat ditransmisikan
secara bersamaan. Dimana station A bisa menjadi transmitter dan receiver pada saat yang
bersamaan. Data dapat ditrnsmisikan kedua arah secara bersamaan. Seperti contohnya:
telepon genggam, telepon, dll.

Receiver (Penerima)
 Pengertian Receiver

Receiver (penerima pesan) adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirimkan oleh
sumber (komunikator). Reciver juga bisa disebut dengan istilah khalayak, sasaran, pembaca,
pendengar, pemirsa, audience, decoder atau komunikan. Penerima pesan adalah salah satu aktor
dari proses komunikasi. Oleh karena itu, unsur penerima pesan tidak boleh diabaikan, karena
berhasil tidaknya suatu proses komunikasi sangat ditentukan oleh penerima pesan.
 Alasan Receiver itu penting

Receiver itu penting karena komunikasi tidak akan berjalan jika tidak ada pengirim begitu
juga sebaliknya jika pengirim ada namun penerima tidak ada, komunikasi juga tidak akan
berjalan. Jadi intinya, mengapa harus menggunakan receiver, karena itu adalah komponen
"WAJIB" dalam sebuah komunikasi atau jaringan.

 Cara Kerja Receiver

Setiap komponen dalam komunikasi data pasti memiliki cara kerjanya masing-masing. Salah
satu yang kita bahas yaitu receiver. Untuk lebih mengertinya kami akan memberikan contohnya
berikut dengan cara kerjanya.
Contoh Receiver:
1. GPS(Global Positioning System)

GPS adalah sistem navigasi berbasis satelit, terdiri dari jaringan 27 satelit (24 beroperasi, 3
cadangan) yang di tempatkan di orbit bumi oleh US Department of Defense (US DoD).
GPS memiliki bobot 1900 Lbs dengan rentang solar panel 5,66 m. 24 satelit yang
membentuk jaringan mengorbit mengelilingi bumi dua kali perharinya. Daya listriknya memakai
energy matahari dengan solar panel dan baterai cadangan. GPS receiver (kita sebut receiver saja)
menerima informasi ini menggunakan metode Triangulasi untuk menghitung secara pasti di
mana lokasi receiver.
Pada dasarnya, receiver membandingkan timing dalam micro second pulsa waktu dari sinyal
yang ditransmisikan oleh satelit dengan timing pulsa waktu, yang diterima pada receiver dengan
transmisi pseudo random code. Perbedaan waktu inilah yang akan memberitahu receiver
seberapa jauh dan arah satelit berada darinya.
Setelah jarak diukur dengan sejumlah satelit GPS lainnya, receiver bisa. menentukan
posisinya dalam koordinat lintang dan bujur derajat. Receiver harus mengunci paling tidak 3
satelit untuk menghitung posisi 2 dimensi (garis lintang dan garis bujur) dan lintasan pergerakan.
Dengan 4 atau lebih satelit yang dapat di acess, receiver dapat menentukan posisi 3 dimensi (+
ketinggian). Sekali posisi dari pengguna dapat ditentukan, receiver GPS dapat juga menentukan
informasi lain seperti kecepatan, lintasan yang telah dilewati, jarak perjalanan yang sudah
ditempuh, jarak ke tempat tujuan, waktu sunrise dan sunset dan lain sebagainya.
Satelite ke dua menentukan arah dan jarak sekitar 12.000 Miles (19.200km), dari dua satelite
yang menentukan jarak dan arah GPS Receiver sudah terdapat titik temu di permukaan bumi,
namun untuk lebih akurat lagi maka tugas Satelit ke 3 Navstar menentukan arah dan jarak GPS

ii
Receiver sejauh 13.000 mil (20.800km) dan masing masing satelit di orbit mempunyai sinyal ID
dan selalu di transmisikan guna perhitungan yang lebih kompleks lagi dilakukan oleh Receiver
GPS. Metode triangulasi inilah yang digunakan satelit GPS untuk menentukan titik lokasi
receiver. Untuk mendukung perhitungan triangulasi, receiver harus mengetahui dua hal:
1. Lokasi dari paling tidak 3 satelit yg dapat di akses
2. Jarak antara Anda dengan satelit-satelit tersebut.
Sinyal GPS mengandung tiga informasi yaitu kode pseudorandom, data ephemeris dan
data almanak. Sinyal transmisi dari satelit GPS merupakan sinyal identifikasi satelit saat sedang
mengirim informasi terhadap GPS Receiver.
Selanjutnya Receiver GPS menghitung timing waktu rambatan gelombang dari satelite
Navstar dengan menghitung selisih timing pulsa antara “pseudo random code” dari Receiver
GPS bangkitkan dengan sinyal yang identik dari satelit GPS Navstar. Kelebaran freqwensi
(Bandwidth) yang dibutuhkan untuk mentransmisikan pseudo random code sekitar 1 MHz,
sehingga transmisi sinyal GPS ditransmisikan pada gelombang 20 cm atau sekitar 1.2 -1.5 GHZ.
Perhitungan Sinyal pseudo random code-Data ephemeris adalah data yang selalu dikirim satelit,
berisi informasi penting mengenai status satelit, data dan waktu terkini dari jam atom yang ada di
satelit GPS, Bagian inilah yang sangat penting untuk menentukan posisi.
Jadi dalam hal ini Receiver sebagai alat Navigator Otomatis.

2. Receiver Parabola(HDTV)
Proses yang terjadi pada system HDTV:
Sinyal diterima oleh antenna atau parabola(bisa juga dengan kabel). Oleh penguat sinyal
dikuatkan. Di pisahkan sinyal informasi dan sinyal pembawa demudolator. Data digital yang
terkode di-decode oleh decoder ditampilkan oleh layar TV dan speaker. Alat piranti yang
digunakan memperkuat dan menerima sinyal HDTV yang digunakan saat ini adalah antenna,
kabel, dan satelit.
Cara untuk mendapatkan sinyal digital untuk HDTV adalah dengan menggunakan satelit
untuk menangkap sinyal digital diperlukan berlangganan pada program TV berlangganan.
Cara Kerjanya:
1. Receiver menerima pancaran data digital dalam format MPEG-2 terenkripsi
2. Data masuk ke conditional acces module, yang berisi algoritma pembuka enkripsi
3. Conditional access module memeriksa smart card yang berisi otorisasi pelanggan
4. Bila otorisasi diterima, conditional access module membuka data.
5. Receiver melakukan decoding data dan menampilkannya.

 Fungsi Receiver:
1. Menerima Sinyal dari system transisi
2. Menggabungkan sinyal ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap tujuan
3. Menerima sumber informasi dari system komunikasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai
dengan makalah “Receiver dalam Komunikasi Data ” penulis menyimpulkan bahwa receiver
merupakan komponen yang sangat penting dalam komunikasi data. Tidak ada gunanya ada
pengirim tanpa ada penerima begitu juga sebaliknya. Salah satu contoh receiver yaitu GPS dan
receiver parabola. Dan fungsi receiver yaitu menerima sinyal dari system transisi dan
menggabungkannya dalam bentuk tertentu tang akan ditangkap tujuan .

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus
dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas .Untuk saran bisa berisi kritik atau saran
terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang
telah di jelaskan.

ii
DAFTAR PUSTAKA

http://yaniapertiwi.blogspot.com/2012/11/karakteristik-receiver-penerima-pesan.html?m=1
http://duniabelajar2014.blogspot.com/2014/11/bagaimana-cara-kerja-gps-receiver.html?m=1
https://pakarkomunikasi.com/proses-komunikasi-data-dalam-jaringan
https://h3rwinblog.wordpress.com/2018/04/05/komdat-dan-komponennya/
http://alnipebriania.blogspot.com/2016/10/cara-kerja-receiver-penangkap-sinyal.html?m=1
http://yusrizall.blogspot.com/2010/09/komunikasi-data.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai