Anda di halaman 1dari 18

KOMUNIKASI DATA

DOSEN PENGAMPUH :

RUSMALA

DI BUAT OLEH :

1.MARIANI_2004411751
KATA PENGANTAR

“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”


Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa
melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makala.makala ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen.Sesuai dengan
tugas yang diberikan, maka makala ini disusun dengan kualifikasi yang tidak diragukan lagi.
Teknik penyajian yang diangkat dilakukan secara terpadu tanpa pemilihan berdasarkan
jenjang pendidikan. Cara ini diharapkan bisa membimbing para pembaca untuk mengetahui atau
memahami isi seluruh materi Komunikasi Data yang ada pada makala ini.
Penyusun menyadari bahwa didalam pembuatan makala masih banyak kekurangan, untuk
itu penyusun sangat membuka saran dan kritik yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan
makala ini memberikan manfaat.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. MODEL SISTEM KOMUNIKASI

Kata komunikasi merupakan suatu kata yang dapat di artikan sebagai cara untuk
menyampaikan atau menyebarluaskan data dan informasi,sedangkan kata informasi
berarti,pikiran dan pendapat dalam berbagai bentuk.Manusia dapat melakukan komunikasi
dengan berbagai cara berbicara secara langsung,mengirim surat dan lain sebagainnya.
Tujuan utama dari komunikasi data adalah untuk menukar informasi antara dua
perantara .
Data adalah sebuah gambaran dari kenyataan , komsep atau intruksi dalam bentuk formal
yang sesuai untuk komunikasi,interpretasi atau proses oleh manunsia atau oleh peralatan
otomatis.
informasi adalah pengertian yang diperuntukan bagi data dengan persetujuan pemakai
data tersebut.
 Cara menyampaikan/menyebarluaskan informasi(berita, pikiran,pendapat)
1. Bagaimana cara manusia berkomunikasi, contoh :
 Bicara secara langsung.
 Berbisik.
 Mengirim surat.
 Terdapat kelemahan dan kekurangan.
 Jarak.
 Waktu.
 Biaya.
 Kelemahan tersebut bisa diatasi dengan kemajuan teknologi
Definisi ini dapat menjelaskan tujuan kita, yaitu data dapat diidentifikasikan, data dapat
digambarkan, data tidak perlu mewakili secara fisik; tetapi dari semua itu data dapat dan
sebaiknya digunakan untuk menghsilkan informasi. hal ini juga berarti bahwa data untuk
satu orang akan muncul sebagai informasi untuk yang lain. informasi ini terbentuk
ketika data ditafsirkan.
Untuk menukar informasi diperlukan akses ke elemen data dan kemampuan
untuk mentransmisikannya. informasi yang akan ditukar adalah sebuah pesan yang
berlabel m. informasi ini diwakili sebagai data g dan secara umum ditujukan ke
sebuah transmiter dalam bentuk suatu sinyal yang berubah terhadap waktu. sinyal
g(t) di transmisikan. umumnya sinyal tidak akan dalam bentuk yang sesuai untuk transmisi dan
harus diubah kesinyal s(t) yang sepadan dengan karakteristik medium transmisi. sinyal itu
kemudian ditransmisikan melalui medium tersebut. pada akirnya sinyal r(t), yang mana mungkin
berbeda dari s(t), diterima. sinyal ini kemudian diubah pesawat penerima kedalam bentuk yang
sesuai untuk output.
Pengubahan sinyal g(t) atau data g adalah sebuah pendekatan atau perkiraan dari input.
akhirnya peralatan output akan menampilkan pesan perkiraan tersebut, m, kepada perantara
tujuan. contoh : electronic-mail(post elektronik) dan percakapan telepon. untuk kasus pada
elektronik main, diketahui bahwa peralatan input dan transmiter adalah komponen dari komputer
personal. perantara adalah pengguna yang akan mengirim sebuah pesan kepada penggunanya
sebagai contoh "ujian mit semester dilaksanakan bulan maret" (m). karakter string ini adalah
informasi.
Pengguna lalu mengaktifkan electronic-mail pada PC dan memasukan pesan tersebut
melalui keyboard (peralatan input). karakter string ini secara ringgkas disimpan pada memori
utama (main memori). kita dapat memandangi sebagai rangkaian karakter (g) atau rangkaian bit-
bit (g) dalam memori. PC ini dihubungkan dalam beberapa medium transmisi, seperti : local
network tranceiver atau modem. data input akan ditransver ke transmiter sebagai rangkaian bit
(g(t)) atau lebih tepat rangkaian voltage shift (g(t)) pada beberapa bus komunikasi atau kabel.
transmiter dihubungkan langsung ke medium dan mengubah bit yang masuk (g(t)) menjadi
sebuah sinyal (s(t)) yang sesuai untuk transmisi.

1. Sistem Sumber : merupakan kompenen untuk mengirimkan informasi , misalnya pesawat


telepon dan PC (Personal Computer) yang terhubung dengan jaringan. Tugas sistem sumber
adalah membangkitkan data atau informasi dan menempatkan pada media transmisi.
2. Transmiter : berfungsi untuk mengubah informasi yang akan dikirim menjadi
bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan, misalnya pulsa
listrik, gelombang eletromagnetik, PCM (Pulse Code Modulation) dsb. Sebagai
contoh, sebuah modem bertugas untuk menyalurkan suatu digital bit stream dan
suatu alat yang sebelumnya sudah dipersiapkan misalnya PC, dan
mentransformasikan aliran bit tersebut sebagai sinyal analog yang dapat melintasi jaringan
telepon.
3. Sistem Transmisi : merupakan jalur transmisi tunggal atau jaringan transmisi kompleks
yang menghubungkan sistem sumber dengan sistem tujuan. kadang sistem transmisi juga
disebut sebagai pembawa data. sistem transmisi ini bisa kabel, gelombang elecromagnetik
atau yang lain.
4. Sistem Tujuan : merupakan sistem utama dengan sistem sumber tetapi berfungsi untuk
menerima sinyal dari sistem transmisi dan mengabungkannya dalam bentuk yang dapat
ditangkap oleh sistem tujuan. contoh modem yang berfungsi sebagai penerima akan
menerima sinyal analog yang datang dari jaringan atau jalur transmisi dan mengubahnya
menjadi aliran bit digital agar ditejemahkan oleh komputer.
2. hal-hal yang behubungan dengan komunikasi data diantaranya adalah :
a. Media Transmis.
b. Kapasitas Data.
c. Tipe Saluran Transmisi
d. Mode Transmisi
e. Protoko
f. Check Error atau penanganan kesalahan transmisi
Setiap informasi yang dikirimkan melalui media transmisi harus disesuaikan dengan media
transmisi yang digunakan. proses penyesuaian ini disebut dengan modulasi. bila suatu sinyal
diubah dalam bentuk modulasi maka sinyal tersebut bisa menempuh jarak yang jauh sedangkan
untuk menerjemahkan sinyal yang sudah dimodulasi kembali ke bentuk semula proses tersebut
disebut dengan demodulasi. media transmisi dapat berupa :
1. Sepasang Kawat (Twisted Pair) tembaga dengan masing masing pasangan sekeliling satu
sama lain. dengan membeli pasangan, hal itu akan menigkatkan mutu sinyal. terdapat dua
jeni media ini, yaitu :
a. UTP (Unshielded Twisted Pair).
b. STP (Shielded Twisted Pair)
2. Kabel Coaxial : sering digunakan sebagai kabel pengantar gelombang analog pada TV.
kabel ini aga sulit digunakan dan harga ini lebih mahal dat Twisted Pair.
3. Kabel Serat Optik : merupakan media yang memiliki kemampuan transfer data melebihi
media twisted pair dan coaxial. media transmisi adalah cahaya.
4. Gelombang Elektromagnetik : dibagi menjadi dua GUIDED dan
UNGUIDED. pada media guided, gelombang dipanggil untuk menuju
penerima dan merambat pada suatu media yang kasat mata seperti kawat
tembaga, serat optik dsb. media unguided untuk mentrasnmisikan data tetapi
tidak bertugas sekaligus memandu atau mengarahkan transmisi. contoh
media transmisi untuk guideda adalah udara, atmosfer dan ruang angkasa.

B. MEDIA TRANSMISI
Untuk mengirimkan data atau informasi dari satu tempat ke tempat lainnya, kita
memperlukan suatu media atau jalur untuk membawanya hingga pada tujuan yang
diinginkan. Media yang membawa data tersebut biasanya disebut dengan Media Transmisi
atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Transmision Medium. Jadi pada dasarnya, yang
dimaksud dengan Media Transimisi adalah media atau jalur yang digunakan untuk membawa
informasi dari pengirim (sender) ke penerima (receiver).
Setiap perangkat elektronik yang difungsikan sebagai alat komunikasi memiliki media
transmisi yang berbeda-beda. Contohnya, Telepon Kabel menggunakan Kabel sebagai media
transmisinya, Telepon Selular (Ponsel), siaran televisi dan Radio FM menggunakan
Frekuensi Radio sebagai media transmisinya, remote control televisi menggunakan infrared
(infra merah) sebagai media transmisinya dan lain sebagainya.
Dalam teknik elektronika, Informasi yang ditransmisikan tersebut dapat berupa sinyal listrik
ataupun elektromagnetik.

Kualitas dan kemampuan suatu media transmisi pada umumnya tergantung pada beberapa
faktor :
a. Bandwidth (Lebar Pita), yaitu lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal
dalam media transmisi. Satuan bandwidth adalah Hertz.
b. Noise, yaitu gangguan yang terjadi pada saat transmisi data melalui media transmisi
tertentu. Noise pada dasarnya adalah sinyal yang tidak diinginkan oleh pengirim
maupun penerima.
c. Radiasi, yaitu kebocoran sinyal dari media karena adanya karakteristik listrik yang
tidak diinginkan pada media yang bersangkutan.
d. Attenuation, yaitu tingkat kehilangan energi saat perambatan sinyal atau pelemahan
sinyal pada saat perambatan.

3. Jenis-jenis Media Transmisi


Secara garis besar, Media-media Transmisi dapat dibagi menjadi 2 jenis utama yaitu
Wired atau Guided Media dan Wireless atau Unguided Media.
1. Media yang dituntun (Guided Media atau Wired)
Media yang dituntun atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Guided Media
adalah jenis media yang memiliki bentuk fisik seperti Kabel pasangan berpilin (twisted
pair), kabel serat optik (Fiber optic cable) dan kabel coaksial (coaxial cable). Setiap media
transmisi memiliki karakteristiknya tersendiri seperti kecepatan transmisi, efek suara,
biaya dan penampilan fisiknya. Dikatakan sebagai Guided Media karena Sinyal listrik
atau gelombang-gelombang dituntun transmisinya melewati media fisik. Ada juga yang
menyebutkan Guided Media sebagai Wired atau Bound transmission media.
a. Kabel pasangan berpilin (Twisted pair cable).
Twisted pair Cable pada dasarnya merupakan sepasang kabel tembaga yang
diputar bersama-sama berbentuk spiral dan dibungkus dengan lapisan plastik.
Twisted Pair Cable ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
Kabel UTP (unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Diameter
Twisted Pair sekitar 0,4mm hingga 0,8mm.
b. Kabel Koaksial (Coaxial Cable).
Kabel Koaksial (Coaxial Cable) adalah kabel dua konduktor yang mana satu
konduktor berada di rongga luar mengelilingi satu konduktor tunggal yang
dipisahkan oleh bahan Isolator. Kabel jenis ini memiliki impedansi transmisi yang
konstan serta tidak menghasilkan medan magnet sehingga cocok untuk
mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi.
c. Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable).
Kabel Serat Optik atau Fiber Optic Cable adalah saluran transmisi atau sejenis
kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang dapat mentransmisikan
sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa
sinar Laser ataupun sinar LED. Diameter kabel serat optik sekitar 120 mikromete.
2. Media yang tidak dituntun (Unguided Media atau Wireless).
Media yang tidak dituntun atau Unguided Media adalah media yang menggunakan
sistem gelombang elektromagnetik dalam mentransmisikan informasi dari pengirim ke
penerima tanpa ada perangkat fisik yang menuntunnya. Unguided Media ini lebih dikenal
dengan istilah Wireless yaitu media transmisi tanpa kabel. Media yang tidak dituntun atau
Unguided Media ini diantaranya adalah Frekuensi Radio, Gelombang Mikro (Microwave),
Inframerah dan Satelit. Unguided Media ini juga disebut dengan Unbounded Transmission
Media.
a. Frekuensi Radio (Radio Frequency).
Frekuensi Radio adalah media transmisi yang menggunakan gelombang
elektromagnetik dengan kisaran frekuensi diantara 3kHz hingga 300Ghz.
Frekuensi Radio pada umumnya menggunakan antena untuk menyebarkan
gelombang elektromagnetiknya. Media Transmisi Frekuensi Radio banyak
diaplikasikan di Televisi, Radio FM.
b. Gelombang Mikro (Microwave).
Gelombang Mikro atau Microwave adalah Media Transmisi yang menggunakan
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency)
yaitu frekuensi yang berada di kisaran 3GHz hingga 30GHz dengan panjang
gelombang sekitar 1mm hingga 1m untuk mentransmisikan sinyal dari pengirim ke
penerima.
c. Infra Merah (Infrared).
Infra Merah atau Infrared adalah media transmisi yang menggunakan radiasi
elektromagnetik dari panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak
tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Inframerah biasanya digunakan
pada komunikasi jarak dekat seperti remote control pada televisi maupun
perangkatn elektronika lainnya.
d. Satelit.
Satelit adalah jenis Media Transmisi yang menggunakan Satelit sebagai
penerima sinyal dari stasiun bumi dan memancarnya ke stasiun bumi lainnya.
Satelit pada umumnya mengorbit di pada ketinggian 36.000km dari permukaan
bumi. Setiap satelit yang mengorbit akan beroperasi pada sejumlah band frekuensi
yang disebut dengan channel transponder. Media Transmisi ini sering digunakan
untuk Siaran Televisi, Telepon Jarak Jauh dan Jaringan Bisnis Privat (Private
Business Network).

BAB 2
TEKNIK KOMUNIKASI

A. TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL

Dalam teknik komunikasi data digital, data ditransfer melalui sistem path komunikasi
tunggal pada transmisi data secara serial dimana tiap elemen pensinyalan dalam teknik
komunikasi data digital dapat berupa kurang dari 1 bit : misalnya dengan pengkodean
Manchester, 1 bit : NRZ-L dan FSK adalah contoh-contoh analog dan digital atau lebih
dari 1 bit : QPSK sebagai contohnya. Dalam bahasan ini, kita menganggap satu bit per
elemen pensinyalan kecuali jika keadaan sebaliknya.
Dalam komunikasi data digital dikenal istilah synchronisasi, dimana synchronisasi adalah
salah satu tugas utama dari komunikasi data. Suatu transmitter mengirim message 1 bit pada
suatu waktu melalui suatu medium ke receiver. Receiver arus mengenal awal dan akhir dari
blok-blok bit dan juga harus mengetahui durasi dari tiap bit sehingga dapat men-sampel line
tersebut dengan timing yang tepat untuk membaca tiap bit. Misalkan pengirim (sender)
mentransmisi sejumlah bit-bit data.
Pengirim mempunyai suatu clock yang mempengaruhi timing dari transmisi bit-bit.
Sebagai contoh, jika data ditransmisi dengan 10000 bits per second (bps), kemudian 1 bit akan
ditransmisi setiap 1/10000 = 0,1 millisecond (ms), sebagai yang diukur oleh clock pengirim.
Maka, receiver akan menentukan waktu yang cocok untuk sampel-sampelnya pada interval dari
1 bit time. Pada contoh ini, pen-sampling-an akan terjadi sekali setiap 0,1 ms. Jika waktu pen-
sampling-an berdasarkan pada clocknya sendiri, maka akan timbul masalah jika clock-clock
transmitter dan reciver tidak disamakan dengan tepat. Jika ada perbedaan 1 persen (clock
receiver 1 persen lebih cepat atau lebih lambat daripada clock transmitter), maka pen-sampling-
an pertama 0,001 ms meleset dari tengah bit (tengah bit adalah 0,05 ms dari awal dan akhir bit).
Setelah sampel-sampel mencapai 50 atau lebih, receiver akan error karena pen-sampling-
annya dalam bit time yang salah (50 x 0,001 = 0,05 ms). Untuk perbedaan timing yang kecil,
error akan terjadi kemudian, tetapi kemudian receiver akan keluar dari step transmitter jika
transmitter mengirim aliran bit yang panjang dan jika tidak ada langkah-langkah yang men-
synchron-kan transmitter dan receiver.
 Jenis Teknik Transmisi Data Digital
1. Sistem transmisi data synchronous.
Pada sistem transmisis ini data ditransmisi per karakter pada suatu waktu, dimana
tiap karakter adalah 5 sampai 8 bit.
2. Sistem transmisi data asynchronous.
Pada transmisi synchronous, ada level lain dari synchronisasi yang perlu agar
receiver dapat menentukan awal dan akhir dari suatu blok data. Untuk itu, tiap blok
dimulai dengan suatu pola preamble bit dan diakhiri dengan pola postamble bit.
 Kelebihan Penggunaan Sistem Komunikasi Digital :
a. Dapat diterapkan mode jamak atau multiplexing data pada teknik transmisi digital
(TDM, FDM, OFDM).
b. Kecepatan transmisi data yang tinggi
c. Memiliki kesesuai dengan perkembangan teknologi komputer.
d. Memiliki flesibelitas yang tinggi terhadap perangkat komunikasi yang lain dan
dalam memenuhi kebutuhan publik.
e. Efisiensi bandwidth transmisi.
 Kekurangan Penggunaan Sistem Komunikasi Digital.
a. Adanya eror pada proses digitalisasi.
b. Tidak dapat diterima langsung oleh perangkat analog (memerlukan interface) .
c. Memerlukan interface atau perangkat tambahan agar dapat diterima oleh sistem
visual dan audio manusia yang analog.
d. Biaya infrastruktur awal yang tinggi

BAB 3
KONSEP JARINGAN

A. JARINGAN

Internet merupakan jaringan komunikasi yang menghubungkan satu media elektronik


dengan media lainnya. Untuk mendapatkan jaringan internet, seseorang membutuhkan
peralatan elektronik yang dapat bertukar data secara nirkabel atau gelombang radio yang
disebut Wi-Fi.
Adanya internet berhasil menunjang aktivitas sehari-hari manusia. Beberapa peralatan
teknologi seperti smartphone, tablet, pemutar audio digital, dan komputer mampu terhubung
dengan sumber jaringan internet. Salah satu perangkat yang memiliki peran penting dalam
konektivitas internet adalah access point.

Fungsi access point ini dapat digunakan untuk menyediakan konektivitas di lingkungan
kantor, yang memungkinkan karyawan bisa bekerja dengan tetap terhubung ke jaringan. Selain
itu, fungsi access point juga bisa dimanfaatkan dalam pemasangan Wi-Fi hotspot di tempat
umum.
Pada dasarnya, prinsip dan fungsi access point adalah menyiarkan nirkabel dapat dideteksi
komputer, setelah itu komputer akan terhubung ke jaringan tanpa menggunakan kabel.
Acces point merupakan perangkat keras yang digunakan dalam jaringan area lokal
nirkabel untuk mengirim dan menerima data. Dengan kata lain, perangkat ini adalah alur akses
yang menghubungkan pengguna ke pengguna lain dalam jaringan dan berfungsi sebagai titik
interkoneksi WLAN dan jaringan kabel tetap.
Access point sendiri memiliki antena dan transceiver yang berperan untuk memancarkan dan
menerima sinyal dari client server ataupun menuju client server. Agar dapat memancarkan sinyal
Wi-Fi, access point bisa disambungkan ke perangkat keras seperti router, hub, atau switch
melalui kabel ethernet. Adapun beberapa fungsi access point adalah sebagai berikut:
a. Fungsi access point sebagai Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) server yang
dapat memberikan address di setiap perangkat terhubung.
b. Mengatur akses yang ada di suatu perangkat berdasarkan MAC address.
c. Fungsi access poin juga untuk memberikan fitur keamanan WEP (Wired Equivalent
Privacy) dan WAP ( Wireless Application Protocol). Pengaman jaringan nirkabel dengan
otentifikasi ini merupakan kunci yang diberikan untuk client pada access point.
Sementara itu, WAP merupakan metode keamanan yang dibuat untuk melengkapi WEP
dengan menambahkan decryption.
d. Fungsi access point juga untuk menghubungkan jaringan lokal nirkabel dengan jaringan
kabel.
Sebagaimana kita tahu, access point akan bekerja saat ada perangkat yang mencoba
mengakses jaringan. Umumnya, pada layar smartphone akan muncul tampilan yang berisi
permintaan pengisian sandi. Setalah itu, access point akan mengatur agar perangkat tersebut
dapat terhubung dengan cara mencoba apakah sandi yang dimasukkan ke access sudah benar
atau belum.
Setelah sandi yang dimasukkan sudah benar, maka akan memberikan alamat IP ke perangkat
agar bisa terhubung ke jaringan. Access point menyediakan koneksi antara jalur data sinyal RF
(Radio Frekuensi) yang dibentuk oleh Wi-Fi dengan jalur data elektrik pada kabel ethernet.
 Access Point Type

1. Repeater.
Repeater Mode merupakan alat yang digunakan untuk menambah jangkauan nirkabel
dengan SSID (Service Set Identifier) dan keamanan yang serupa. Biasanya, alat ini juga
dipakai untuk memperkuat sinyal pada tempat-tempat yang telah memiliki jaringan
wireless tetapi pemancaran sinyal kurang merata.
2. Access Point Mode (AP Mode).
Perangkat yang digunakan untuk menyalurkan sambungan kabel ke nirkabel. Adapun
sistem kerjanya menyerupai switch dan letaknya ada di belakang router. Biasanya, tipe
ini digunakan di tempat-tempat yang hanya menyediakan jaringan kabel.
3. Client Mode.
Alat satu ini banyak digunakan pada smart TV, game, media player, dan perangkat
lain yang hanya memiliki port ethernet.
4. Router Mode.
Wireless Router Mode merupakan perangkat yang dapat membagi satu koneksi
internet kabel ke beberapa klien. Dalam mode ini, hanya ada satu port WAN (Wide Area
Network) yang mendukung beberapa jenis koneksi. Mode satu ini menjadi pilihan tepat
bagi Anda yang akan melakukan akses internet dari DSL atau modem kabel.
5. Bridge Mode.
Bridge mode memiliki cara kerja dengan membuat dua jaringan individu dalam satu
internet untuk dua grup. Alat ini menggunakan jaringan nirkabel dan menyebarkannya
dengan menggunakan SSID dan password yang sama. Selain itu, alat ini juga bisa
digunakan di beberapa tempat seperti perkantoran, restoran, dan rumah yang
menyediakan layanan internet tanpa harus menggunakan sandi.
BAB 4
KEAMANAN KOMUNIUKASI DATA

A. KEAMANAN KOMUNIKASI DATA


Komunikasi Data merupakan bentuk komunikasi yang secara khusus berkaitan dengan
transmisi atau pemindahan data antara komputerkomputer, komputer dengan piranti-piranti
yang lain dalam bentuk data digital yang dikirimkan melalui media Komunikasi Data. Menu.
Fancaman Keamanan. Terdapat banyak faktor yang mengancam keamanan komunikasi data.
Ancaman Keamanan

B. Ancaman Aktif
1. Interruption .
Interruption terjadi bila data yang dikirimkan dari A tidak sampai pada orang yang
berhak (B). Interruption merupakan pola penyerangan terhadap sifat availability
(ketersediaan data).
Contohnya adalah merusak dan membuang data-data pada suatu sistem komputer,
sehinggga menjadi tidak ada dan tidak berguna.
Serangan ini terjadi jika pihak ketiga (C) berhasil mendapatkan akses informasi dari
dalam sistem komunikasi. Contohnya, dengan menyadap data yang melalui jaringan
public (wiretapping) atau menyalin secara tidak sah file atau program. Interception
mengancam sifat kerahasiaan data.
2. Modification .
Pada serangan ini pihak ketiga berhasil merubah pesan yang dikirimkan. Modification
merupakan pola penyerangan terhadap sifat integritas data.
3. Fabrication .
Merupakan ancaman terhadap integritas, yaitu orang yang tidak berhak yang meniru
atau memalsukan suatu objek ke dalam sistem. Jadi, penyerang berhasil mengirimkan
pesan menggunakan identitas orang lain.

C. Ancaman Pasif
 Ancaman pasif mencakup :
a. kegagalan sistem,
b. kesalahan manusia dan.
c. bencana alam.
 Aspek Keamanan Komunikasi:
1. Authentication .
Memberi jaminan bahwa semua pelaku dalam komunikasi adalah otentik atau mereka
yang dapat di-klaim.
2. Integrity .
Aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak yang berwenang
(authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan data serta metode prosesnya untuk
menjamin aspek integrity ini.
3. Privacy and Confidentiality .
Aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi
hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang
dikirim, diterima dan disimpan.
4. Non-repudiation .
Atau nir penyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan
terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat. Non-
repudiation menyediakan metode untuk menjamin bahwa tidak terjadi kesalahan dalam
melakukan klaim terhadap pihak yang melakukan transaksi.
5. Availibility
Aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user
yang berhak dapat menggunakan data dan perangkat terkait..
D. Kriptografi
Adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan berita [bruce Schneier - Applied
Cryptography].
Enkripsi dan dekripsi merupakan fungsi yang memetakan elemen elemen antara kedua
himpunan tersebut.
1. Enkripsi
Adalah proses dimana informasi/data yang hendak dikirim diubah menjadi bentuk
yang hampir tidak dikenali sebagai informasi awalnya dengan menggunakan algoritma
tertentu.
2. Dekripsi
Adalah kebalikan dari enkripsi yaitu mengubah kembali bentuk tersamar tersebut
menjadi informasi awal.
E. Teknik Dasar Kriptografi
1. Substitusi
Salah satu contoh teknik ini adalah Caesar cipher. Langkah pertama adalah membuat
suatu tabel substitusi. Tabel substitusi dapat dibuat sesuka hati, dengan catatan bahwa
penerima pesan memiliki tabel yang sama untuk keperluan dekripsi. Bila tabel substitusi
dibuat secara acak, akan semakin sulit pemecahan ciphertext oleh orang yang tidak
berhak.
2. Blocking
Membagi plaintext menjadi blok-blok yang terdiri dari beberapa karakter yang
kemudian dienkripsikan secara independen.
3. Permutasi
sering juga disebut transposisi yakni memindahkan atau merotasikan karakter dengan
aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi. Dalam teknik
substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada
teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak. Sebelum
dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok
dengan panjang yang sama.
4. Ekspansi
Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah dengan memelarkan pesan itu
dengan aturan tertentu. Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah dengan
meletakkan huruf konsonan atau bilangan ganjil yang menjadi awal dari suatu kata di
akhir kata itu dan menambahkan akhiran "an". Bila suatu kata dimulai dengan huruf
vokal atau bilangan genap, ditambahkan akhiran "i".
5. Pemampatan (Compaction).
Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya adalah cara lain untuk
menyembunyikan isi pesan. Contoh sederhana ini menggunakan cara menghilangkan
setiap karakter ke-tiga secara berurutan. Karakter-karakter yang dihilangkan disatukan
kembali dan disusulkan sebagai "lampiran" dari pesan utama, dengan diawali oleh suatu
karakter khusus, dalam contoh ini digunakan "&".

F. Algoritma Sandi
 Digunakan untuk:
a. konfusi/pembingungan (confusion), dari teks terang sehingga sulit untuk
direkonstruksikan secara langsung tanpa menggunakan algoritma dekripsinya.
b. difusi/peleburan (difusion), dari teks terang sehingga karakteristik dari teks
terang tersebut hilang.

 Secara umum dibedakan menjadi:


a. Algoritma sandi kunci-simetris
Apabila untuk setiap proses enkripsi maupun dekripsi data secara
keseluruhan digunakan kunci yang sama.
 Algoritma Sandi Dibedakan menjadi dua kelas :
1. Block-Cipher
Skema algoritma sandi yang akan membagi-bagi teks terang yang akan
dikirimkan dengan ukuran tertentu (disebut blok) dengan panjang t, dan setiap blok
dienkripsi dengan menggunakan kunci yang sama.
2. Stream-Cipher
Algoritma sandi yang mengenkripsi data persatuan data, seperti bit, byte, nible
atau per lima bit(saat data yang di enkripsi berupa data Boudout).
 Beberapa contoh algoritma yang menggunakan kunci-simetris:
a. DES - Data Encryption Standard.
b. Blowfis.
c. Twofish.
d. MARS.
e. IDEA.
f. 3DES - DES diaplikasikan 3 kali.
g. AES – (rijndael)
 Algoritma sandi kunci-asimetris
algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan
dekripsinya.

 Beberapa contoh algoritma yang menggunakan kunci-asimetris:


a. Knapsack.
b. RSA - Rivert-Shamir-Adelman.
c. Diffie-Hellman
1. Fungsi Hash Kriptografi
Fungsi hash adalah fungsi yang secara efisien mengubah string input dengan panjang
berhingga menjadi string output dengan panjang tetap yang disebut nilai hash.
2. Sifat-Sifat Fungsi Hash Kriptografi
a. Tahan preimej (Preimage resistant): bila diketahui nilai hash h maka sulit (secara
komputasi tidak layak) untuk mendapatkan m dimana h = hash(m).
b. Tahan preimej kedua (Second preimage resistant): bila diketahui input m1 maka
sulit mencari input m2 (tidak sama dengan m1) yang menyebabkan hash(m1) =
hash(m2).
c. Tahan tumbukan (Collision-resistant): sulit mencari dua input berbeda m1 dan m2
yang menyebabkan hash(m1) = hash(m2).
3. Beberapa contoh algoritma fungsi hash Kriptografi:
a. MD4
b. MD5
c. SHA-0
d. SHA-1
e. SHA-256
f. SHA-512

3. Aplikasi Kriptografi:
a. Jasa telekomunikasi
b. Militer dan pemerintahan
c. Data Perbankan
d. Data konfidensial perusahaan
e. Pengamanan electronic mail
f. Kartu Plastik

Anda mungkin juga menyukai