Anda di halaman 1dari 53

BAB I

KOMUNIKASI DATA

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti
'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to
common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum,
berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Keberadaan data akan berperan
dalam kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang teknologi dan komunikasi. Berdasarkan
jenisnya data akan dibagi menjadi 2 jenis, yang pertama berupa data analog yang diperoleh dari
nilai-nilai dan bersifat continuous, sebagai contoh adalah data suara, video. Sedangkan bentuk
data lainya adalah data digital didapat dari nilai-nilai yang bersifat discreate. Contoh dari data
digital dapat berupa data teks.

Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua
atau lebih device (alat, seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain) yang
terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Pada dasarnya
komunikasi data merupakan proses pengiriman informasi di antara dua titik menggunakan kode
biner melewati saluran transmisi dan peralatan switching, bisa antara komputer dan komputer,
komputer dengan terminal, atau komputer dengan peralatan, atau peralatan dengan peralatan.
Pengertian lain komunikasi data yaitu transmisi data elektronik melalui beberapa
media(kabel coaksial, fiber optik, microwave dan sebagainya). Sistem yang mungkin
terjadinya transmisi data sering disebut sebagai jaringan komunikasi data.

Istilah dasar yang sering di gunakan pada komunikasi data :


 Data, merupakan kumpulan dari kenyataan dalam bentuk mentah yang menjadi
informasi setelah diproses.
 Sinyal (Signals), merupakan penyandian elektrik atau elektromagnetik dari data
 Pensinyalan (Signaling), merupakan perambatan/penyebaran sinyal melewati media
komunikasi
 Transmisi (Transmission), merupakan komunikasi data yang diperoleh melalui
penyebaran dan pemrosesan signal

A. Karakteristik Komunikasi Data


1. Pengiriman (Delivery)
Sistem harus mengirimkan data ke tujuan yang sesuai. Data harus diterima oleh
perangkat yang dimaksudkan atau pengguna dan hanya oleh perangkat atau pengguna.

2. Akurasi (Accuracy)
Sistem harus memberikan data yang akurat. Data yang telah diubah dalam
transmisi dan meninggalkan sumber, data yang tidak dikoreksi tidak dapat digunakan.

3. Ketepatan waktu (Timeline)


Sistem harus mengirimkan data pada waktu yang tepat. Terlambat nya
dikirimkannya data maka tidak akan berguna. Dalam kasus video dan audio,
pengiriman waktu yang tepat berarti memberikan data seperti yang diproduksi atau
seperti aslinya, dalam urutan yang sama ketika dibuat, dan tanpa penundaan yang
signifikan. Semacam ini disebut pengiriman transmisi real-time.

4. Jitter
Jitter mengacu pada variasi waktu kedatangan paket. Ini adalah keterlambatan
yang tidak merata dalam pengiriman paket audio atau video. Sebagai contoh, mari kita
asumsikan bahwa paket video yang dikirim setiap 3D ms. Jika beberapa dari paket
datang dengan delay 3D ms dan yang lain dengan delay 4D ms, akan menghasilkan
kualitas yang tidak merata dalam video tersebut.
B. Komponen pada Komunikasi Data
1. Sumber (source)
Alat/komponen yang membangkitkan data atau informasi yang akan di
transmisikan, dapat berupa alat input pada komputer. Alat ini dapat mengubah
informasi audio, video atau teks menjadi satuan data untuk di proses pada sistem
komputer.

2. Pengirim (transmitter)
Alat untuk memproses data atau informasi yang berasal dari sumber (source)
agar dapat di salurkan oleh sistem/media transmisi.

Bentuk fisik nya dapat berupa komputer personal yang dapat mengolah segala
bentuk informasi, atau secara khusus dapat berupa pesawat telepon untuk komunikasi
dengan informasi berupa suara (voice).

3. Sistem Transmisi (transmition system)


Berupa jalur transmisi tunggal (single transmission line) atau jalur kompleks
(complex network) yang menghubungkan sistem sumber dengan sistem tujuan, secara
fisik dapat berupa media wireline atau media wireless.

Alur transmisi tunggal, maksudnya adalah antara perangkat pengirim dan


penerima satu jenis media dalam satu segmen jaringan.Sedangkan maksud dari jalur
kompleks adalah perangkat pengirim dan penerima dihubungkan oleh satu sistem

4. Penerima (receiver)
Alat untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan memproses menjadi
informasi yang dapat ditangkap/ diproses oleh tujuan. Fisiknya dapat berupa komputer
personal untuk fungsi informasi secara umum.

5. Tujuan (destination)
Menangkap informasi yang dihasilkan oleh penerima, informasi yang diterima
oleh perangkat tujuan selanjutnya diubah menjadi jenis informasi yang sama dengan
informasi yang dikirimkan, Software aplikasi digunakan untuk menjembatani informasi
ini menuju pengguna jaringan komputer.
Gambar. Komponen pada Model Komunikasi Data
(Sumber: http://blog.unnes.ac.id/setyani/2016/02/01/materi-komunikasi-data/)

C. Data Flow
1. Simplex
Simplex adalah salah satu bentuk komunikasi antara dua belah pihak, di mana
sinyal-sinyal dikirim secara satu arah. Metode transmisi ini berbeda dengan metode
full-duplex yang mampu mengirim sinyal dan menerima secara sekaligus dalam satu
waktu, atau half-duplex yang mampu mengirim sinyal dan menerima sinyal meski
tidak dalam satu waktu. Transmisi secara simplex terjadi di dalam beberapa teknologi
komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio.

Transmisi simplex tidak digunakan dalam komunikasi jaringan karena node-


node dalam jaringan umumnya membutuhkan komunikasi secara dua arah. Memang,
beberapa komunikasi dalam jaringan, seperti video streaming, terlihat seperti simplex,
tetapi sebenarnya lalu lintas komunikasi terjadi secara dua arah, apalagi jika protokol
TCP yang digunakan sebagai protokol lapisan transportnya.

2. Duplex
Duplex adalah sebuah istilah dalam bidang telekomunikasi yang merujuk kepada
komunikasi dua arah. Cara kerja transmisi Simplex, full duplex, dan Half duplex.
Terdapat dua metode duplexing, yakni:
a. Half-duplex
Half-duplex merupakan sebuah mode komunikasi di mana data dapat
ditransmisikan atau diterima secara dua arah tetapi tidak dapat secara bersama-
sama. Contoh paling sederhana adalah walkie-talkie, di mana dua penggunanya
harus menekan sebuah tombol untuk berbicara dan melepaskan tombol tersebut
untuk mendengar. Ketika dua orang menggunakan walkie-talkie untuk
berkomunikasi pada satu waktu tertentu, hanya salah satu di antara mereka yang
dapat berbicara sementara pihak lainnya mendengar. Jika kedua-duanya mencoba
untuk berbicara secara serentak, kondisi "collision" (tabrakan) pun terjadi dan
kedua pengguna walkie-talkie tersebut tidak dapat saling mendengarkan apa yang
keduanya kirimkan.

b. Full-duplex
Dalam komunikasi full-duplex, dua pihak yang saling berkomunikasi akan
mengirimkan informasi dan menerima informasi dalam waktu yang sama, dan
umumnya membutuhkan dua jalur komunikasi.
Komunikasi full-duplex juga dapat diraih dengan menggunakan teknik
multiplexing, di mana sinyal yang berjalan dengan arah yang berbeda akan
diletakkan pada slot waktu (time slot) yang berbeda. Kelemahan teknik ini adalah
bahwa teknik ini memotong kecepatan transmisi yang mungkin menjadi
setengahnya.

Gambar. Data Flow


(Sumber: http://slideplayer.com/slide/5846510/)
D. SIGNAL
1. Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu,
yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/
karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan
frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat
gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini
didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat
diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal
analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal
ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya
berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan
phase.
 Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
 Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
 Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

2. Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami
perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya
memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh
derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau
pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal
diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit
merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu
(1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk
2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah
kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Gambar. Golombang Signal Analog dan Signal Digital
(Sumber: http://tl201.ilearning.me/2017/10/15/signal-analog-dan-signal-digital-6/)

E. MEDIA TRANSMISI
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan
penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah
menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam
cara untuk diubah kembali menjadi data.

Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk


menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data.
Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan
media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi
yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan
elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.

Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:


 Jenis alat elektronika
 Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
 Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
 Ukuran data yang dikirimkan
Dalam teknik elektronika, Informasi yang ditransmisikan tersebut dapat berupa
sinyal listrik ataupun elektromagnetik. Kualitas dan kemampuan suatu media transmisi
pada umumnya tergantung pada beberapa faktor.
 Bandwidth (Lebar Pita), yaitu lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh
sinyal dalam media transmisi. Satuan bandwidth adalah Hertz.
 Noise, yaitu gangguan yang terjadi pada saat transmisi data melalui media transmisi
tertentu. Noise pada dasarnya adalah sinyal yang tidak diinginkan oleh pengirim
maupun penerima.
 Radiasi, yaitu kebocoran sinyal dari media karena adanya karakteristik listrik yang
tidak diinginkan pada media yang bersangkutan.
 Attenuation, yaitu tingkat kehilangan energi saat perambatan sinyal atau
pelemahan sinyal pada saat perambatan.

Secara garis besar, Media-media Transmisi dapat dibagi menjadi 2 jenis utama yaitu
Wired atau Guided Media dan Wireless atau Unguided Media.

1. Guided Transmision Media


Media yang dituntun atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Guided Media
adalah jenis media yang memiliki bentuk fisik seperti Kabel pasangan berpilin (twisted
pair), kabel serat optik (Fiber optic cable) dan kabel coaksial (coaxial cable). Setiap
media transmisi memiliki karakteristiknya tersendiri seperti kecepatan transmisi, efek
suara, biaya dan penampilan fisiknya. Dikatakan sebagai Guided Media karena Sinyal
listrik atau gelombang-gelombang dituntun transmisinya melewati media fisik. Ada
juga yang menyebutkan Guided Media sebagai Wired atau Bound transmission media.

a. Twisted Pair Cable


Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah
konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan
interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel
Unshielded Twisted Pair (UTP), dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang
berdekatan.
Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu :
 Kabel STP (Shielded Twisted Pair) yang merupakan salah satu jenis kabel
yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel
(empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap
gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP
attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan
crosstalk dan noise signal.
 Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang banyak digunakan dalam
instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap
pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung
(unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya
lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan
dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.

Gambar. Twisted Pair Cable: UTP Cable dan STP Cable


(Sumber: https://bilbyyang.wordpress.com/2017/04/13/comparison-
between-utp-and-stp/ )

b. Coaxial Cable
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah
konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi
tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi
tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial
memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial,
yaitu thick coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable
(mempunyai diameter lebih kecil).

Gambar. Coaxial Cable


(Sumber: https://www.telcoantennas.com.au/site/coaxial-cable-cutaway)

c. Fiber Optic Kabel Kaca


Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step
Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index.

Gambar. Fiber Optic Kabel Kaca


(Sumber: https://en.indotrading.com/product/kabel-fiber-optik-p88766.aspx)
2. Unguided Transmision Media
Media yang tidak dituntun atau Unguided Media adalah media yang
menggunakan sistem gelombang elektromagnetik dalam mentransmisikan informasi
dari pengirim ke penerima tanpa ada perangkat fisik yang menuntunnya. Unguided
Media ini lebih dikenal dengan istilah Wireless yaitu media transmisi tanpa kabel.
Media yang tidak dituntun atau Unguided Media ini diantaranya adalah Frekuensi
Radio, Gelombang Mikro (Microwave), Inframerah dan Satelit. Unguided Media ini
juga disebut dengan Unbounded Transmission Media.
a. Frekuensi Radio (Radio Frequency)
Frekuensi Radio adalah media transmisi yang menggunakan gelombang
elektromagnetik dengan kisaran frekuensi diantara 3kHz hingga 300Ghz. Frekuensi
Radio pada umumnya menggunakan antena untuk menyebarkan gelombang
elektromagnetiknya. Media Transmisi Frekuensi Radio banyak diaplikasikan di
Televisi, Radio FM.

b. Gelombang mikro (microwave)


Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk gelombang radio yang
beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan
UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan
MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP).

c. Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari
stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada
ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama
dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif
stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas
khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary
pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.

d. Inframerah (Infrared)
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan
kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya
remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah
adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah
dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi
daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat
menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak
dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.

F. JARINGAN
Jaringan (network) adalah sebuah sistem operasi yang terdiri atas sejumlah
komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai
suatu tujuam yang sama atau suatu jaringan kerja yang terdiri dari titik-titik (nodes) yang
terhubung satu sama lain, dengan atau tanpa kabel. Masing-masing nodes berfungsi
sebagai stasiun kerja (workstations). Salah satu nodes sebagai media jasa atau server, yaitu
yang mengatur fungsi tertentu dari nodes lainnya. Pada dasarnya teknologi jaringan
komputer itu sendiri merupakan perpaduan anatara tenologi komputer dan juga teknologi
komunikasi.

Perangkat Jaringan adalah perangkat yang digunakan sebagai pemecah jaringan,


Berikut macam macam perangkat jaringan:
1. Modem
Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator
merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa
(carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang
memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang
diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan
penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap
perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang
disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun
umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan
untuk komunikasi pada komputer.

Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem
untuk diubah menjadi sinyal analog, ketika modem menerima data dari luar berupa
sinyal analog, modem mengubahnya kembali ke sinyal digital supaya dapat diproses
lebih lanjut oleh komputer. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa
media telekomunikasi seperti telepon dan radio.

Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital
kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya,
yaitu modem eksternal dan modem internal.

Jenis-jenis modem:
 Modem ISDN
 Modem GSM
 Modem analog
Modem analog yaitu modem yang membuat sinyal analog menjadi sinyal
digital
 Modem ADSL
Modem teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang
memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara
berbarengan. Caranya sangat mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang
disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Posisi Splitter ditempatkan di depan
ketika line telepon masuk. Artinya, tidak disarankan untuk mencabangkan line
modem untuk ADSL dengan suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk
menghilangkan gangguan ketika menggunakan ADSL modem. Dengan Splitter
keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan
menelpon seseorang dengan telepon biasa. Di sisi lain, pengguna tetap dapat
terkoneksi dengan internet melalui ADSL modem.
 Modem kabel
Modem kabel yaitu modem yang menerima data langsung dari penyedia
layanan lewat TV Kabel
 Modem CDMA
Modem CDMA yaitu modem yang menggunakan frekuensi CDMA 800 MHz
atau CDMA 1x. Dan yang terbaru menggunakan frekuensi EVDO Rev-A
(setara dengan 3G) dan teknologi CDMA terbaru adalah EVDO Rev-B.
 Modem Satelit
Modem Satelit Adalah Modem Yang Saling Berkomunikasi Dengan ISP
Dengan Bantuan Satelit Yang Menghubungkan Antara Terminal Satelit Yang
Terhubung Ke Modem

Gambar. Modem
(Sumber: https://www.indiamart.com/proddetail/internet-modem-
15323348233.html)

2. HUB
Hub merupakan salah satu perangkat jaringan yang bertugas mengubah sinyal
transmisi jaringan, dimana hal tersebut dimaksudkan agar kedua komputer atau lebih
dapat saling terhubung.

Hub tidak dapat mengatur alur jalannya suatu data, sehingga setiap paket data
yang melewati hub akan dibroadcast ke semua port sampai paket data yang dimaksud
sampai ke tujuan. Hal inilah membuat paket data yang dikirim mengalami collision atau
tabrakan data.

Gambar. HUB
(Sumber: https://eu.dlink.com/uk/en/products/dub-h7-7-port-usb-2-0-hub)
3. SWITCH
Pengalih jaringan (atau switch) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan
penjembatan taktampak (penghubung penyekatan (segmentation) banyak jaringan
dengan pengalihan berdasarkan alamat MAC).

Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau penghala


pada satu area yang terbatas, pengalih juga bekerja pada lapisan taut data (data link),
cara kerja pengalih hampir sama seperti jembatan (bridge), tetapi switch memiliki
sejumlah porta sehingga sering dinamakan jembatan pancaporta (multi-port bridge)
Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan
Layer 3 pada lapisan OSI.
 ATM Switch
Asynchronous Transfer Mode adalah mode transfer yang disusun dalam
bentuk sel-sel. Maksud asinkronus adalah pengulangan sel yang mengandung
informasi dari pengguna tidak perlu periodik.
 ISDN switch
ISDN (Integrated Services Digital Network) Switch atau yang dikenal
sebagai istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada
Service Provider bekerja seperti halnya switch, tetapi memiliki perbedaan yaitu
interface yang digunakan berupa ISDN card atau ISDN router.
 DSLAM Switch
Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM, sering diucapkan
dee-lam) memungkinkan telepon garis untuk membuat koneksi cepat ke
Internet. Ini adalah perangkat jaringan, yang terletak di bursa telepon dari
penyedia layanan, yang menghubungkan beberapa pelanggan Digital
Subscriber Lines (DSLs) dengan kecepatan tinggi backbone Internet line
menggunakan multiplexing teknik. Dengan menempatkan DSLAMs terpencil
di lokasi terpencil dengan sentral telepon , perusahaa telepon menyediakan
layanan DSL ke lokasi sebelumnya di luar jangkauan efektif.
 Ethernet Switch
Sebuah Switch Ethernet adalah LAN interkoneksi perangkat yang
beroperasi pada lapisan data-link (lapisan 2) dari model referensi OSI . saklar
pada dasarnya mirip dengan jembatan, tetapi biasanya mendukung jumlah yang
lebih besar dari segmen LAN terhubung dan memiliki kemampuan manajemen
yang lebih kaya. LAN modern semakin diganti media bersama media
diaktifkan, dengan menginstal switch Ethernet dan jembatan di tempat hub dan
repeater. Partisi logis ini lalu lintas ke perjalanan hanya selama segmen jaringan
di jalur antara sumber dan tujuan. Hal ini mengurangi bandwidth yang terbuang
dari hasil dari mengirim paket ke bagian jaringan yang tidak perlu menerima
data. Ada juga manfaat dari pengamanan ditingkatkan (pengguna kurang
mampu tap-in ke's data pengguna lain), manajemen yang lebih baik
(kemampuan untuk mengontrol siapa yang menerima informasi apa (yaitu
Virtual LAN) dan untuk membatasi dampak dari masalah jaringan), dan
kemampuan untuk mengoperasikan beberapa link di full duplex (duplex lebih
dari setengah diperlukan untuk mengakses bersama-sama)

Gambar. SWITCH
(Sumber: http://ca.dlink.com/products/business-solutions/des-108-8-port-fast-
ethernet-unmanaged-metal-desktop-switch/)

4. Router

Perute atau penghala (router) adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang
dikenal sebagai penghalaan. Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (jaringan seperti
Internet Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung 2 jaringan atau lebih untuk meneruskan


data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch
merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network
(LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch, switch merupakan
suatu jalan, sedangkan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing
rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan
cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing
alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

 static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing
statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
 dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan
membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan
juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Gambar. Router

(Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Router_(computing))

5. NIC

Kartu jaringan (network interface card disingkat NIC atau juga network
card) adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah
jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang
bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC
Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback
adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis
NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis
atau dapat diubah oleh pengguna.
 NIC fisik

NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah
slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus
PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang
ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal
yang berupa kartu dengan bus USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express
Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile).

Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni:

1. Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media-specific NIC): yang
membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan
yang digunakan. Contohnya adalah NIC Ethernet, yang dapat berupa Twisted-
Pair (UTP atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan tanpa kabel
(Wireless Ethernet).
2. Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC):
yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan arsitektur
jaringan yang digunakan. Contohnya adalah Ethernet, Token Ring, serta FDDI
(Fiber Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu menggunakan NIC
yang berbeda-beda. Kartu NIC Ethernet dapat berupa Ethernet 10
Megabit/detik, 100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10 Gigabit/detik.

Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus
komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas
media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP
Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio
(jika memang tanpa kabel).

Komputer dapat berkomunikasi dengan NIC dengan menggunakan


beberapa metode, yakni I/O yang dipetakan ke memori, Direct Memory Access
(DMA), atau memory yang digunakan bersama-sama. Sebuah aliran data
paralel akan dikirimkan kepada kartu NIC dan disimpan terlebih dahulu di
dalam memori dalam kartu sebelum dipaketkan menjadi beberapa frame
berbeda-beda, sebelum akhirnya dapat ditransmisikan melalui media jaringan.
Proses pembuatan frame ini, akan menambahkan header dan trailer terhadap
data yang hendak dikirimkan, yang mengandung alamat, pensinyalan, atau
informasi pengecekan kesalahan. Frame-frame tersebut akan kemudian diubah
menjadi pulsa-pulsa elekronik (voltase, khusus untuk kabel tembaga), pulsa-
pulsa cahaya yang dimodulasikan (khusus untuk kabel fiber-optic), atau
gelombang mikro (jika menggunakan radio/jaringan tanpa kabel).

NIC yang berada dalam pihak penerima akan memproses sinyal yang
diperoleh dalam bentuk terbalik, dan mengubah sinyal-sinyal tersebut ke dalam
aliran bit (untuk menjadi frame jaringan) dan mengubah bit-bit tersebut
menjadi aliran data paralel dalam bus komputer penerima. Beberapa fungsi
tersebut dapat dimiliki oleh NIC secara langsung, diinstalasikan di dalam
firmware, atau dalam bentuk perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sistem
operasi.

 NIC logis

NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik dan
menggunakan sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas sistem
operasi dan bekerja seolah-olah dirinya adalah sebuah NIC. Contoh dari perangkat
NIC logis adalah loopback adapter (dalam sistem operasi Windows, harus
diinstalasikan secara manual atau dalam sistem operasi keluarga UNIX, terinstalasi
secara default, dengan nama interface lo) dan Dial-up adapter (yang menjadikan
modem sebagai sebuah alat jaringan dalam sistem operasi Windows). Kartu NIC
logis ini dibuat dengan menggunakan teknik emulasi.

Gambar. NIC

(Sumber: https://www.deskdecode.com/lan-card-or-wifi-card-nic/)
6. Access Point

Dalam jaringan komputer, titik akses nirkabel (wireless access point, WAP) adalah
suatu peranti yang memungkinkan peranti nirkabel untuk terhubung ke dalam jaringan
dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth, atau standar lain. WAP biasanya tersambung
ke suatu router (melalui kabel) sehingga dapat meneruskan data antara berbagai peranti
nirkabel (seperti komputer atau pencetak) dengan jaringan berkabel pada suatu
jaringan. Standar yang diterapkan untuk WAP ditetapkan oleh IEEE dan sebagian
besar menggunakan IEEE 802.11.

Gambar. Access Point

(Sumber: http://belajar-komputer-mu.com/wp-
content/uploads/2012/01/wireless-access-point-router.jpg )

7. Bridge

Jembatan jaringan (Network bridge) adalah sebuah komponen jaringan yang


digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan.
Jembatan jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Jembatan
juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda,
seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat
optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring
dan Ethernet. Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tetapi
tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang
dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti
halnya TCP/IP). Jembatan jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple
Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur
diagnosis lainnya.

Terdapat tiga jenis jemabatan jaringan yang umum dijumpai:

 Jembatan Lokal: sebuah Jembatan yang dapat menghubungkan segmen-


segmen jaringan lokal.
 Jembatan Putar: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link)
antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
 Jembatan Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN
berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

Gambar. Bridge

(Sumber: https://www.nesabamedia.com/pengertian-bridge-dan-fungsi-bridge/)

G. TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan adalah sebuah desain jaringan komputer yang akan di bentuk
serta menggambarkan bagaimana komputer dalam jaringan tersebut bisa saling terhubung
satu sama lain. Untuk membangun jaringan komputer baik yang berskala kecil atau besar,
terlebih dahulu kita harus merancang topologinya. Dari topologi ini lah kita bisa
menganalisa kebutuhan perangkat keras jaringan yang akan digunakan dan cara akses
setiap komputer yang tergabung dalam jaringan tersebut.
Dalam sebuah jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi
biaya yang akan digunakan, model komunikasi yang akan diterapkan serta kecepatan akses
dalam jaringan tersebut. Oleh karena itu, Setiap Topologi memiliki kekurangan dan
kelebihan masing-masing yang akan di jelaskan berikut ini.

Faktor –faktor penting yang perlu mendapat perhatian untuk pemilihan topologi
adalah sebagai berikut:
 Biaya, Estimasi biaya yang akan dibutuhkan untuk merancang topologi tersebut
sesuai dengan kebutuhan sistem.
 Kecepatan, pemilihan topologi harus disesuaikan dengan kecepatan akses yang kita
inginkan.
 Lingkungan, menjadi faktor penting dalam mendesain sebuah topologi jaringan
seperti listrik, backup sistem dan sebagainya.
 Skalabilitas, Menggambarkan seberapa besar jaringan yang akan kita terapkan
dalam organisasi tersebut
 Konektivitas, Menggambarkan cara akses pada topologi yang akan kita terapkan
sebagai contoh misalnya setiap divisi bisa mengakses layanan web dan database
dengan Notebook atau thin client.

H. JENIS - JENIS TOPOLOGI JARINGAN


Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu:
 Topologi fisik (physical topology) yang menunjukan secara fisik tata letak atau
kedudukan setiap komputer / device yang terhubung menggunakan media
komunikasi.
 Topologi logik (logical topology) menggambarkan cara akses yang digunakan oleh
setiap komputer / device yang terhubung kedalam jaringan.

1. Jenis Topologi Logik


a. Topologi Broadcast, suatu host mengirimkan paket data ke seluruh host dalam
jaringan melalui media komunkasi.
b. Topologi Token Passing, Mengatur pengiriman data pada host melalui media
dengan menggunakan token yang secara teratur berputar pada seluruh host. Host
hanya dapat mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan
token ini, collision atau tabrakandata bisa dicegah.

2. Jenis Topologi Fisik


a. Topologi Bintang (Star Topology)
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan
bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Topologi bintang memiliki beberapa kelebihan, yaitu:


 Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada
saluran tersebut dan station yang terpaut.
 Tingkat keamanan termasuk tinggi.
 Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
 Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
 Akses Kontrol terpusat.
 Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
 Paling fleksibel

Topologi runtut memiliki beberapa kekurangan, yaitu:


 Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan
berhenti.
 Boros dalam pemakaian kabel.
 HUB/SWITCH jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
 Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub
maka jaringan tersebut akan down.
 Jaringan tergantung pada terminal pusat.
 Jika menggunakan HUB dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan
jaringan lambat.
 Biaya jaringan lebih mahal daripada bus atau ring.
Gambar. Topologi Bintang
(Sumber: http://systemzone.net/computer-network-topology-outline/)

b. Topologi Cincin (Ring Topology)


Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang
masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk
jalur melingkar membentuk cincin.

Pada Topologi cincin, masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater


yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing
perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya
kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan
meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN.

Gambar. Topologi Bintang


(Sumber: http://systemzone.net/computer-network-topology-outline/)

TOKEN berisi informasi bersamaan dengan data yang berasal dari


komputer sumber, token kemudian akan melewati titik/node dan akan memeriksa
apakah informasi data tersebut digunakan oleh titik/node yang bersangkutan, jika
ya maka token akan memberikan data yang diminta oleh node untuk kemudian
kembali berjalan ke titik/node berikutnya dalam jaringan. Jika tidak maka token
akan melewati titik/node sambil membawa data menuju ke titik/node berikutnya.
proses ini akan terus berlangsung hingga sinyal data mencapi tujuannya.

Dengan cara kerja seperti ini maka kekuatan sinyal dalam aliran data dapat
terjaga. Kemampuan sinyal data dalam melakukan perjalanan disepanjang
lingkaran adalah hal yang sangat vital dalam Topologi cincin.

Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik
mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan
mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara
bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringan jauh saat komputer yang
terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

Topologi cincin memiliki beberapa kelebihan, yaitu:


 Sudah untuk dirancang dan diimplementasikan
 Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus, bahkan untuk
aliran data yang berat sekalipun.
 Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.
 Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam
jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point
 Hemat kabel
 Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu
waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data

Topologi runtut memiliki beberapa kekurangan, yaitu:


 Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node
mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat
diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).
 Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan
mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
 Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah
titik/node yang terdapat pada jaringan.
 Lebih sulit untuk dikonfigurasi daripada Topologi bintang
 Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles

c. Topologi BUS (BUS Topology)


Topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi
menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50100000 ohm
pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan
mudah dihubungkan satu sama lain.

Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk


mengukur apakah kabel sepaksi yang digunakan benar-benar cocok atau tidak.
Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC
(network interface card) yang digunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat,
tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada
jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star
untuk menghubungkan dengan client atau node.).

Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah
terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya
terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin
terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya
sepanjang kabel.

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-
17 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya
tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node
putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Topologi BUS memiliki ciri-ciri yaitu:


 Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena
hanya bisa digunakan oleh satu komputer
 Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T
 Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
 Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
 Susah melakukan pelacakan masalah
 Discontinue Support

Topologi BUS memiliki beberapa kelebihan, yaitu:


 Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan
dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
 Hemat kabel.
 Layout kabel sederhana.

Topologi runtut memiliki beberapa kekurangan, yaitu:


 Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan
akan mengalami gangguan.
 Kepadatan pada jalur lalu lintas.
 Diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

Gambar. Topologi BUS


(Sumber: http://systemzone.net/computer-network-topology-outline/)

d. Topologi Jala (Mesh Topology)


Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar
perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya
yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat
berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada
jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu
karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di
dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port
Input/Output (I/O ports).

Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila


sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka
agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel
koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus
memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port.

Topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:


 Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer
tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat
karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer
yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
 Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi
komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links)
antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi
komputer A dengan komputer lainnya.
 Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi
yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer
lainnya.
 Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan
koneksi antar komputer.

Topologi mesh memiliki beberapa kekurangan, yaitu:


 Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di
dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port
I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
 Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini
Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer
lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
 Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang
memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut
berada.

Gambar. Topologi Jala


(Sumber: http://systemzone.net/computer-network-topology-outline/)

e. Topologi Pohon (Tree Topology)


Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan
topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan
dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-
komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur
tulang punggung.

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.


Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hierarki
yang berbeda. Untuk hierarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang
rendah dan semakin keatas mempunyai hierarki semakin tinggi. Topologi jaringan
jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat
atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih
rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu.
Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti
halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum
berakhir pada node-7.
Kelebihan jaringan pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu
kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat
membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok
lain dibentuk untuk terminal penjualan.

Adapun Kekurangnya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian


tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga
menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat. Menurut
jeremyah joel, tapologi ini menggunakan banyak kabel dan di Backbone (Kabel
terbawah) merupakan pusat dari topologi ini

Gambar. Topologi Pohon


(Sumber: http://systemzone.net/computer-network-topology-outline/)

f. Topologi Runtut (Linear Topology)


Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa disebut
dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel
utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan
penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri
dengan sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC
(British Naval Connector: Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah
nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58
(Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat
sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer.
1. Penyambung kabel BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke
penyambung-T.
2. Penyambung-T BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. Penyambung tabung BNC (BNC barrel connector) digunakan untuk
menyambung 2 kabel BNC.
4. Penamat BNC digunakan ntuk menandai akhir dari topologi bus.

Topologi runtut memiliki beberapa kelebihan, yaitu:


 hemat kabel
 tata letak kabel sederhana
 mudah dikembangkan
 tidak butuh kendali pusat
 penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa
mengganggu operasi yang berjalan
 Murah Meriah

Topologi runtut memiliki beberapa kekurangan, yaitu:


 deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
 kepadatan lalu lintas tinggi
 keamanan data kurang terjamin
 kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah
 diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh.
 Keamanan kurang

Gambar. Topologi Runtut


(Sumber: http://systemzone.net/computer-network-topology-outline/)
I. JENIS – JENIS JARINGAN
Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah
lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan
Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).
1. LAN
Jaringan wilayah lokal (local area network atau disingkat dengan LAN)
adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti
jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih
kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet
menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau
1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut
Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang
menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

Gambar. Jaringan LAN


(Sumber: http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-komponen-
dan-fungsi-lan-local-area-network-pada-komputer-secara-lengkap/ )

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi
sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses
sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya
tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna
juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi
yang sesuai.
Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka
LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator
telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan
menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

2. MAN
Jaringan wilayah metropolitan (Metropolitan area network atau disingkat
dengan MAN) adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data
berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus,
perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari
beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan
jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota
antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.

Gambar. Jaringan MAN


(Sumber: http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-dan-fungsi-man-
metropolitan-area-network-beserta-kelebihan-kekurangannya-
terlengkap/ )
Beberapa teknologi yang digunakan untuk tujuan ini adalah Asynchronous
Transfer Mode (ATM), FDDI, dan SMDS. Teknologi ini sekarang dalam proses
digantikan oleh Ethernet berbasis koneksi (misalnya, Metro Ethernet) di kebanyakan
daerah. MAN menghubungkan antara jaringan area lokal yang telah dibangun tanpa
kabel baik menggunakan microwave, radio, atau laser link infra-merah. Sebagian besar
perusahaan menyewa atau meminjam sirkuit dari operator umum karena peletakan
kabel panjang secara membentang berbiaya mahal.

3. WAN
Jaringan area luas (Wide Area Network atau disingkat dengan WAN )
merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu
jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga
sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.

Gambar. Jaringan WAN


(Sumber: http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fungsi-
dan-6-protocol-wan-wide-area-network-beserta-kelebihan-
kekurangannya-secara-lengkap/)

WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yang satu dengan
jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat
berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.
J. INTERNET
Internet ialah sebuah jaringan komputer yang terhubung dan bekerja sebagai suatu
system. Sedangakan internet secara khusus ialah suatu jaringan komputer yang terbesar
didunia karena dapat menghubungkan seluruh jaringan computer yang ada di seluruh
penjuru dunia ini. Dan sedangkan untuk jaringan ialah cara untuk dapat menghubungkan
beberapa komputer sehingga setiap komputer yang ada didalamnya dapat saling
berhubungan.

Komponen penyusun internet:


 www (world wide web)
www ialah system server internet yang mendukung aplikasi hypertext untuk
mengakses beberpa protocol internet antar muka. Hamper semua protocol yang ada
di internet dapat diakses melalui web termasuk seperti Email, Telnet, FTP dan
Usenet News.
 Email
Email atau surat elektronik merupakan layanan yang dapat memudahkan
atau membantu dalam pengiriman pesan atau berkas melalui email dapat diterima
dalam waktu hitungan detik saja.
 Telnet
Merupakan suatu program untuk login ke computer lain internet sehingga
bisa mengakses database online seperti katalog perpustakaan, layanan chatting dan
masih banyak lagi. Untul telnet ini ke komputer lain yang perlu untuk diketahui
alamat komputer tersebut, untuk alamat tersebut berupa kata seperti mail, uns, ac,
id atau bisa berupa angka seperti 202.158.48.243
 FTP ( File Transfer Protokol )
Merupakan metode yang dapat digunakan untuk mentranfer file dari satu
komputer k kekomputer yang lain di internet. Situs FTP ini berisi buku ( e-book ),
artikel softwer, game, gambar dan semua file yang ada dikomputer dapat ditranfer
melalui FTP.
 Usnet News
Merupakan system diskusi yang dimana jutaan computer saling bertukar
informasi dalam banyak topic. Perbedaan utama antara usnet news dan mailing list
ialah bahwa usenet messege yang disimpan di computer pusat “ server ” dan user
harus terhubung ke computer tersebut untuk dapat membaca atau mendowload
pesan dikirim ke mailbox tiap-tiap anggota.
 Mailing List
Salah satu keuntungan yang bisa diambil dari internet ialah kesempatan
saling berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan email. Internet ini ialah
tempat yang sangat luas bagi komunitas diskusi dengan topic tertentu
didistribusikan lewat email. Suatu wadah untuk mengumpulkan email-email dalam
komunitas tertentu ialah dengan cara maling list ini.
 Teknologi Transmisi
Jaringan broadcast : memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai
bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan.
Jaringan point-to-point : terdiri dari beberapa hubungan pasangan individu dari
mesin-mesin.

Internet memiliki beberapa nilai positif, yaitu:


 Untuk media komunikasi, yang dimana pengguna internet diseluruh dunia dapat
saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
 Media untuk bertukar data dan informasi dengan menggunakan seperti email, ftp,
www, dan sebagainya.
 Untuk mencari data atau informasi, jutaan data dan informasi yang tersimpan
menjadikan internet perpustakan terbesar didunia.
 Dapat memberikan kemudahan informasi, segala sesuatu yang terjadi diseluruh
dunia.
 Untuk bertransaksi dan berbisnis, ada banyak sekali peluang bisnis yang bisa dapat
dihasilkan lewat internet.
 Untuk media pendidikan jarak jauh, banyak sekali universitas yang pada sekarang
ini membuka kelas jarak jauh yang dimana materi kuliah dan kegiatan belajar
dilakukan dengan secara online.
Internet memiliki beberapa nilai negatifyaitu:
 Internet juga banyak berisi konten-konten yang terkait kekejaman dan kesadisan,
konten seperti ini biasanya banyak digunakan oleh pemilik situs demi menaiki
penjualan situs.
 Penipuan melalui internet sudah sering kali kita dengar, internet memang dapat
dijadikan media untuk melakukan tindak kejahatan semacam ini.
 Pornografi, anggapan yang menyatakan bahwa internet indentik sekali dengan
pornografi memang tidak salah. Banyak sekali konten semacam itu yang
bertebaran dan memberikan nilai yang begitu kurang baik bagi yang
mengaksesnya, seperti kalangan anak-anak.
 Perjudian, dengan adanya perjudian internet tidak harus pergi ketempat judi untuk
melakukan kegiatan dan keinginannya yang perlu dilakukan hanyalah
mengunjungi situs-situs perjudian.
 Pencurian, internet merupakan media yang dapat memberikan kemudahan untuk
betransaksi online karena sifatnya langsung. Contohnya dengan berbelanja dengan
menggunakan kartu kredit. Para oknum penjahat tersebut dapat menemukan celah
kelemahan saat transaksi untuk dapat menguras isi kartu kredit tanpa pengetahuan
pemilinya.

K. PROTOKOL DAN STANDAR


1. PROTOKOL
Protokol adalah aturan-aturan atau tatacara yang digunakan dalam
melaksanakan pertukaran data dalam sebuah jaringan. Protokol mengurusi segala
hal dalam komunikasi data, mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang
dipertukarkan hingga ke masalah koneksi listrik dalam jaringan. Dalam suatu
jaringan komputer, terjadi suatu proses komunikasi antar entiti atau perangkat yang
berlainan sistemnya. Entiti atau perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu
menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antara dua
entiti dibutuhkan saling pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian inilah
yang dikatakan sebagai Protokol. Jadi Protokol adalah himpunan aturan-aturan
main yang mengatur komunikasi data. Protokol mendefinisikan apa yang
dikomunikasikan bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi. Elemen-elemen
penting daripada Protokol adalah: syntax, semantics dan timing.
 Syntax
Mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan tampilannya
memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan
memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim, delapan bit
kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan informasinya
sendiri.

 Semantics
Mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata lain adalah
bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan.

 Timing
Mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan seberapa
cepat data tersebut dikirim. Sebagai contoh, jika pengirim memproduksi data
sebesar 100 Megabits per detik (Mbps) namun penerima hanya mampu
mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi
overload pada sisi penerima dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau
musnah.

2. STANDAR
Standar adalah suatu hal yang penting dalam penciptaan dan pemeliharaan
sebuah kompetisi pasar daripada manufaktur perangkat komunikasi dan menjadi
jaminan interoperability data dalam proses komunikasi. Standar komunikasi data
dapat dikategorikan dalam 2 kategori yakni kategori de facto (konvensi) dan de jure
(secara hukum atau regulasi).

L. KRITERIA JARINGAN
Sebuah jaringan harus bisa untuk menemui kriteria yang tersedia. Hal terpenting
dari kriteria tersebut adalah performance, reliability, dan security.
 Performance bisa diartikan dengan banyak hal, termasuk transit time dan response
time. Transit time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk sebuah informasi
berpindah ke satu device ke device lainnya Response Time adalah waktu yang
dilewati antara sebuah inquiry dan sebuah respon. Peforma dari sebuah jaringan
tergantung dari jumlah faktor-faktor termasuk dari jumlah user, tipe dari medium
transmisi, kemampuan dari hardware yang terkoneksi, dan keefisiensian dari
software.

 Reliability terkait didalam akurasi pengiriman. Reliability jaringan diukur dari


frekeuensi banyaknya kegagalan, waktu yang dipakai sebuah link untuk
mengembalikan keadaan dari sebuah kegagalan.

 Security dan hal-hal yang terkait dalam isu tersebut memiliki fungsi dalam
perlindungan data dari akses yang tidak diotorisasi, melindungi data dari kerusakan
dan pengembangan, dan aturan implementasi dan prosedur untuk recovery dari
cabang dan data yang hilang.
BAB II

MODEL JARINGAN

Model Jaringan (Network Model) merupakan model database yang diyakini sebagai
cara fleksibel mewakili objek dan hubungan mereka. Model ini memiliki fitur istimewa yang
pada skema, diperlihatkan sebagai grafik dengan tipe objek ialah node, tipe hubungannya ialah
kurva, yang tidak terbatas dengan menjadi hierarki atau berkisi.

Gambar. Contoh Model Jaringan

(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Network_Model.svg )

Pada tahun 1969, Konferensi Bahasa Sistem Data (CODASYL) meresmikan spesifikasi
pertama dari model database jaringan. Kemudian diikuti dengan penerbitan kedua pada tahun
1971, yang mennjadi dasar dari semua implementasinya. Proyek tersebuk berlanjut pada awal
tahun 1980an, memuncak pada peresmian Organisasi Standarisasi Internasional (ISO),
namun hanya sedikit berpengaruh pada produk ini.
A. MODEL OSI

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open
networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan
International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI
sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga
dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan
protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan.
Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

 Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA
(Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force
(IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP
yang populer digunakan.
 Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya
metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi
lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa
lapisan.
 Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata)
membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference


Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan
mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems
Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada
tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang
dijumpai di luar Eropa.

OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi
logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa
protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems
Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke
OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk
mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol
dapat berfungsi dan berinteraksi.

Gambar. Hubungan antara OSI Reference Model, DARPA Reference Model

dan stack protokol TCP/IP

(Sumber: https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:OSI-DARPA-
TCP.png&filetimestamp=20070326082650&)

OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:

 Lapisan 1: Physical Layer


 Lapisan 2: Data Link Layer
 Lapisan 3: Network Layer
 Lapisan 4: Transport Layer
 Lapisan 5: Session Layer
 Lapisan 6: Presentation Layer
 Lapisan 7: Application Layer
Gambar. Struktur tujuh lapis model OSI,

bersamaan dengan protocol data unit pada setiap lapisan

(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:OSI_Model_v1.svg)

Model Layer OSI dibagi dalam dua grup, yaitu Host Layer dan Media Layer. Host
Layer atau Upper layer fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di computer. Network Engineer, bagian utama yang menjadi
perhatiannya adalah pada Media Layer. Media Layer atau Lower layer adalah intisari
komunikasi data melalui jaringan aktual.

1. Wmld
2. Emksnc
3. Ndsnx
4. Wmlmda
5. Wmdnl
6. Kwdsn
7. Wd
B. LAYAR DALAM MODEL OSI
1. Physical Layer
Layer pertama adalah physical layer. Sesuai dengan namanya, physical layer
berarti merupakan lapisan yang berhubungan dengan fisik. Layer physical ini
berhubungan erat dengan fungsi persinyalan, dan merupakan layer yang paling dekat
dengan hardware alias perangkat keras jaringan secara fisik.

Physical layer fungsi mengkoordinasikan yang diperlukan untuk membawa


aliran bit melalui medium fisik. Ini berkaitan dengan spesifikasi mekanis dan elektrik
dari antarmuka dan medium transmisi. Ini juga mendefinisikan prosedur dan fungsi
yang harus dilakukan perangkat fisik dan antarmuka untuk transmisi ke Occur.
Gambar. Physical Layer menunjukkan posisi physical layer sehubungan dengan
medium transmisi dan lapisan data link.

Gambar. Physical Layer


Physical layer bertanggung jawab untuk gerakan bit individual dari satu hop
(node) ke yang berikutnya

Sumber: http://mycomsats.com/the-osi-reference-model-and-seven-layers-of-osi/

Physical layer juga memperhatikan hal-hal berikut:


 Karakteristik fisik antarmuka dan media. Physical layer
mendefinisikan karakteristik antarmuka antara perangkat dan media
transmisi. Ini juga mendefinisikan jenis media transmisi.
 Representasi bit. Data physical layer terdiri dari aliran bit (urutan 0
atau 1) tanpa interpretasi. Untuk ditransmisikan, bit harus dikodekan
menjadi sinyal - listrik atau optik. Lapisan fisik mendefinisikan tipe
pengkodean (bagaimana 0 dan 1 diubah menjadi sinyal).
 Kecepatan data. Tingkat transmisi-jumlah bit yang dikirim setiap
detik-juga ditentukan oleh physical layer. Dengan kata lain, lapisan fisik
mendefinisikan durasi sedikit, yang merupakan berapa lama itu
berlangsung.
 Sinkronisasi bit. Pengirim dan penerima tidak hanya harus
menggunakan terlambat yang sama tetapi juga harus disinkronkan pada
tingkat bit. Dengan kata lain, pengirim dan penerima jam harus
disinkronkan.
 Konfigurasi line. Physical layer berkaitan dengan koneksi perangkat ke
media. Dalam konfigurasi point-to-point, dua perangkat terhubung
melalui tautan khusus. Dalam konfigurasi multi titik, tautan dibagikan
di antara beberapa perangkat.
 Topologi Fisik. Topologi fisik mendefinisikan bagaimana perangkat
terhubung untuk membuat jaringan. Perangkat dapat dihubungkan
dengan menggunakan topologi mesh (setiap perangkat terhubung ke
setiap perangkat lain), topologi bintang (perangkat terhubung melalui
perangkat pusat), topologi cincin (setiap perangkat terhubung ke
berikutnya, membentuk cincin), topologi bus (setiap perangkat pada
tautan umum), atau topologi hibrid (ini adalah kombinasi dua atau lebih
topologi).
 Mode transmisi. Physical layer juga mendefinisikan arah ransmission
antara dua perangkat: simplex, half-duplex, atau full-duplex. Dalam
mode simpleks, hanya satu perangkat yang dapat mengirim; yang lain
hanya bisa menerima. Modus simpleks adalah komunikasi satu arah.
Dalam mode half-duplexs, dua perangkat dapat mengirim dan
menerima, tetapi tidak pada saat yang bersamaan. Dalam mode full-
duplex (atau hanya dupleks), dua perangkat dapat mengirim dan
menerima pada waktu yang sama.
2. Data Link Layer

Data Link Layer merupakan layer kedua yang mengubah physical layer,
fasilitas transmisi mentah, ke tautan yang andal. Itu membuat lapisan fisik muncul
bebas-kesalahan ke lapisan atas (network laver). Gambar. Data Link Layer
menunjukkan hubungan data link layer ke network layer dan physical layer.

Gambar. Data Link Layer

Data Link Layer bertanggung jawab untuk memindahkan frame dari satu
hop (node) ke yang berikutnya.

Sumber: http://mycomsats.com/the-osi-reference-model-and-seven-layers-of-osi/

Tanggung jawab lain dari data linklayer mencakup hal-hal berikut:


 Pembingkaian (framing). Lapisan tautan data membagi aliran bit yang
diterima dari lapisan jaringan ke dalam unit data yang dapat diatur yang
disebut frame.
 Pengalamatan fisik (physical addressing). Jika frame akan
didistribusikan ke sistem yang berbeda pada jaringan, layer link data
menambahkan header ke frame untuk mendefinisikan pengirim dan /
atau penerima frame. Jika frame dimaksudkan untuk sistem eksternal di
luar jaringan pengirim, alamat penerima adalah alamat perangkat yang
menghubungkan jaringan ke jaringan berikutnya.
 Kontrol aliran. Jika tingkat di mana data diserap oleh penerima kurang
dari tingkat di mana data diproduksi di pengirim, data link layer
menerapkan mekanisme kontrol langsung untuk menghindari
membanjiri penerima.
 Kontrol kesalahan. Data link layer menambahkan keandalan ke
physical layer dengan menambahkan mekanisme untuk mendeteksi dan
mengirim ulang frame yang rusak atau hilang. Ia juga menggunakan
mekanisme untuk mengenali frame duplikat. Kontrol kesalahan
biasanya dicapai melalui cuplikan yang ditambahkan ke bagian akhir
frame.
 Kontrol akses. Ketika dua atau lebih perangkat terhubung ke tautan
yang sama, protokol data link layer diperlukan untuk menentukan
perangkat mana yang mengontrol tautan pada waktu tertentu.

Gambar. Hop-to-hop Delivery mengilustrasikan pengiriman hop-to-hop


(node-to-node) oleh data link layer.

Gambar. Hop-to-hop Delivery

Sumber: https://verrentumembouw.wordpress.com/

Seperti yang ditunjukkan oleh gambar, komunikasi pada data link layer terjadi
antara dua simpul yang berdekatan. Untuk mengirim data dari A ke F, tiga pengiriman
parsial dilakukan. Pertama, data link layer di A mengirim frame ke lapisan tautan data
di B (router). Kedua, data link layer di B mengirim frame baru ke lapisan tautan data
di E. Akhirnya, lapisan tautan data di E mengirim frame baru ke data link layer di F.
Perhatikan bahwa frame yang dipertukarkan antara ketiga node memiliki nilai berbeda
di header. Frame dari A ke B memiliki B sebagai alamat perkiraan dan A sebagai alamat
sumber. Frame dari B ke E memiliki E sebagai alamat tujuan dan B sebagai alamat
sumber. Frame dari E ke F memiliki F sebagai alamat tujuan dan E sebagai sumber
alamat. Nilai-nilai trailer juga bisa berbeda jika pengecekan error termasuk header
frame.

3. Network Layer

Network layer bertanggung jawab untuk pengiriman paket ke tujuan, mungkin


di beberapa jaringan (links). Sedangkan data link layer mengawasi pengiriman paket
antara dua sistem pada jaringan yang sama (links), network layer memastikan bahwa
setiap paket mendapat dari titik asalnya ke tujuan akhirnya.

Jika dua sistem terhubung ke tautan yang sama, biasanya tidak diperlukan
network layer. Namun, jika kedua sistem dilampirkan ke jaringan yang berbeda (links)
dengan menghubungkan perangkat antar jaringan (links), sering ada kebutuhan untuk
network layer untuk menyelesaikan pengiriman dari sumber ke tujuan. Gambar.
Network Layer menunjukkan hubungan network layer ke data link layer dan transport
layer.

Gambar. Network Layer

Network Layer bertanggung jawab untuk pengiriman paket individual


dari host sumber ke host tujuan.

Sumber: http://mycomsats.com/the-osi-reference-model-and-seven-layers-of-osi/
Tanggung jawab lain dari lapisan jaringan termasuk yang berikut:

 Penanganan logis. Pengalamatan fisik yang dilaksanakan oleh data link


layer menangani masalah pengalamatan secara lokal. Jika sebuah paket
melewati batas jaringan, kita memerlukan sistem pengalamatan lain
untuk membantu membedakan sumber dan sistem tujuan. Lapisan
jaringan menambahkan header ke paket yang berasal dari lapisan atas
yang, antara lain, termasuk alamat logis dari pengirim dan penerima.
 Routing. Ketika jaringan atau tautan independen terhubung untuk
membuat jaringan internet (network of network) atau jaringan besar,
perangkat penghubung (disebut router atau switch) router atau switch
paket ke tujuan akhir mereka. Salah satu fungsinya network layer adalah
untuk menyediakan mekanisme ini.

Gambar. Source-to-destination delivery mengilustrasikan pengiriman end-


to-end oleh network layer.

Gambar. Source-to-destination delivery

Sumber: https://verrentumembouw.wordpress.com/
Seperti yang diperlihatkan gambar, sekarang kita membutuhkan pengiriman
dari sumber ke tujuan. Network layer di A mengirim paket ke network layer di B. Ketika
paket tiba di router B, router membuat keputusan berdasarkan tujuan akhir paket (F).
Seperti yang akan kita lihat di bab-bab selanjutnya, router B menggunakan tabel routing
untuk menemukan bahwa hop berikutnya adalah router E. Network layer di B, oleh
karena itu, mengirim paket ke network layer di E. Network layer di E, pada gilirannya,
mengirim paket ke network layer di F.

4. Transport Layer

Transport layer bertanggung jawab untuk pengiriman process-to-process dari


seluruh pesan. Proses adalah program aplikasi yang dijalankan pada host. Sedangkan
network layer mengawasi pengiriman paket individu ke sumber-ke-tujuan, ia tidak
mengenali hubungan apa pun di antara paket-paket itu. Ini memperlakukan masing-
masing secara independen, seolah-olah setiap bagian milik pesan terpisah, apakah atau
tidak itu. Transport layer, di sisi lain, memastikan bahwa seluruh pesan tiba utuh dan
teratur, mengawasi kontrol kesalahan dan kontrol aliran pada tingkat sumber-ke-tujuan.
Gambar. Transport Layer menunjukkan hubungan transport layer ke network layer
dan session layer.

Gambar. Transport Layer

Transpor tlayer bertanggung jawab untuk pengiriman pesan dari satu proses
ke proses lainnya

Sumber: http://mycomsats.com/the-osi-reference-model-and-seven-layers-of-osi/
Tanggung jawab lain dari transport layer termasuk yang berikut:

 Service-point addressing. Komputer sering menjalankan beberapa


program pada saat yang sama. Untuk alasan ini, pengiriman dari sumber
ke tujuan berarti pengiriman tidak hanya dari satu komputer ke yang
berikutnya tetapi juga dari proses khusus (running program) pada satu
komputer ke proses tertentu (running program) di lain. Header
transport layer harus menyertakan jenis alamat yang disebut alamat titik
layanan (atau alamat port). Network layer mendapatkan setiap paket dari
komputer yang benar; transport layer mendapatkan seluruh pesan ke
proses yang benar pada komputer itu.

5. Session Layer
6. Presentation Layer
7. Application Layer

C. C

REFERNSI

Alaydrus, Mudrik. Saluran Transmisi Telekomunikasi. Jogjakarta: Graha Ilmu. 2009.

Auvik. 21 Juli 2015. The 411 of Network Protocols and Standards.


https://www.auvik.com/media/blog/network-protocols-standards/. Diakes 26 Maret
2018, pk. 18.08.

Charles W. Bachman, “The Programmer as Navigator”. ACM Turing Award lecture,


Communications of the ACM, Volume 16, Issue 11, 1973.
https://dl.acm.org/citation.cfm?doid=355611.362534. Diakses 15 Maret 2018, pk.
17.10.

Cybertelecom. “Layered Model”. http://www.cybertelecom.org/broadband/layers.htm. 2017.


Diakses 15 Maret 2018, pk.17.25.
Grant, T. J., ed. Network Topology in Command and Control. Advances in Information
Security, Privacy, and Ethics. IGI Global. pp. xvii, 228, 250.. 2014.
https://books.google.co.id/books?id=zBOXBQAAQBAJ&redir_esc=y. Diakses 22
Maret 2018, pk.18.20.

Guru Pendidikan. 14 Agustus 2016. Pengertian, Komponen Dan Fungsi LAN (Local Area
Network) pada komputer Secara Lengkap.
http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-komponen-dan-fungsi-lan-local-area-
network-pada-komputer-secara-lengkap/. Diakses 23 Maret 2018, pk. 17.50.

Guru Pendidikan.14 Agustus 2016. Pengertian Dan Fungsi MAN (Metropolitan Area Network)
Beserta Kelebihan & kekurangannya Terlengkap.
http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-dan-fungsi-man-metropolitan-area-
network-beserta-kelebihan-kekurangannya-terlengkap/. Diakses 23 Maret 2018, pk.
17.58.

Guru Pendidikan. 19 Agustus 2016. Pengertian, Fungsi Dan 6 Protocol WAN (Wide Area
network) Beserta Kelebihan & Kekurangannya Secara Lengkap.
http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-fungsi-dan-6-protocol-wan-wide-area-
network-beserta-kelebihan-kekurangannya-secara-lengkap/. Diakses 23 Maret 2018,
pk. 18.04.\

Guru Pendidikan. 24 Maret 2016. Pengertian Internet “ Interconnection Network.


http://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-internet-interconnection-network/.
Diakses 26 Maret 2018, pk.15.58

Milnor, J.W. and G.A. Randall. "The Newfoundland-Azores High-Speed Duplex Cable".
A.I.E.E. Electrical Engineering. May 1931.
http://ieeexplore.ieee.org/document/5055804/?reload=true. Diakses 23 Maret 2018,
pk. 16.15

Pengertain Apapun. 22 Juni 2014. Pengertian Router, Modem, Switch, NIC, Repeater, HUB,
Bridge, Access Point Dan Fungsinya.
http://www.pengertianku.net/2014/06/pengertian-router-modem-switch-nic-repeater-
hub-bridge-accesspoint-dan-fungsinya.html. Diakes 23 Maret 2018, pk. 16.39.

Riihonen, Taneli. “Design and Analysis of Duplexing Modes and Forwarding Protocols for
OFDM(A) Relay Links”. Aalto University publication series DOCTORAL
DISSERTATIONS, 81/2014. http://theses.eurasip.org/theses/637/design-and-
analysis-of-duplexing-modes-and/download/. Diakses 22 Maret 2018, pk. 18.00.

Sukaridhoto, Stitrusta. Komunikasi Data & Komputer. Surabaya: Politeknik Elekronika Negeri
Surabaya, 2016.

Sparkfun. “Analog vs. Digital”. 18 Februari 2018. https://learn.sparkfun.com/tutorials/analog-


vs-digital/digital-signals. Diakses 23 Maret 2018, pk. 16.20.

Straubhaar, Joseph & LaRose, Rober. Media Now: Communications Media in the Information
Age. Belmont, CA: Wadsworth. Page 30-63. 2004.

System Zone. 28 Februari 2018. Computer Network Topology Outline.


http://systemzone.net/computer-network-topology-outline/. Diakses 23 Maret 2018,
pk. 16.48.

Walter Goralski. “The Illustrated Network: How TCP/IP Works in a Modern Network”.
http://www.exa.unicen.edu.ar/catedras/comdat1/material/TP1-Ejercicio5-ingles.pdf.
2017. Diakses 15 Maret 2018, pk. 17.32.

Anda mungkin juga menyukai