Anda di halaman 1dari 7

 

Judul : Kejahatan Siber Dalam Bidang Perbankan

Jurnal : CyberSecurity dan Forensik
 DigitalVolume & Halaman : Vol.1, No.2, hlm 57-61
Tahun : November 2018Penulis : Muhammad Khairul Faridi
(Magister Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta)
E-mail: faridimuhammad5@gmail.com 
e-ISSN : 2615-8442
Reviewer : Riska Akmalia
Tanggal : 13 Maret 2021
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikankesempatan waktu dan tempat untuk menyelesaikan review jurnal ini. Tak lupa
saya ucapkanterimakasih kepada Bapak Muhammad Fahmi, S.E, M.M. selaku Dosen
Pengampu pada matakuliah Sistem Informasi Perbankan Syariah yang telah
memberikan tugas dan bimbingan untukkeberlangsungan perkuliahan semester ini.
Latar belakang
Perbankan merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan jasa keuangan yang
telahmemberikan pelayanan kepada masyarakat dan bisnis seperti layanan penitipan dan
pinjamanuang (Kara, 2013). Pada awal berdirinya perbankkan yaitu pada tahun 1955,
perbankkan hanyalahsebuah jasa pertukaran uang yang kemudian bertransformasi menjadi
jasa penitipan uang atau padasaat ini kita menyebutnya tabungan (Fathurrahman, 2013).
Dalam upaya
meningkatkan pelayanan, perbankan telah menerapkan teknologi di berbagai bidang salah sat
unya padaAnjungan Tunai Mandiri (ATM). ATM digunakan sebagai pengganti fungsi kasir
dalam bertransaksi seperti penarikan tunai serta proses transaksi lainnya (Hutagaol and
Sudarsono, 2015).Secara umum proses perbankkan yang telah menerapkan teknologi disebut
dengan istilah
 E- Banking
(Electronic Banking)
.
Tujuan Penelitian
Terdapat beberapa penelitian yang membahas terkait kejahatan cyber pada perbankan
seperti penelitian yang menyatakan permasalah yang
menyebabkan terjadinya tindak kejahatan pada perbankan yaitu kurangnya kewaspadaan
pengguna dalam menjaga informasi pribadi.
Masalah
Perbankan Elektronik merupakan teknologi baru yang memiliki banyak keunggulan
namun juga memiliki potensial masalah yang besar yang dapat ditimbulkan sehingga mengak
ibatkannasabah ragu untuk menggunakan sistem tersebut (Fatima, 2011). Tindakkejahatan
dalam perbankan berbeda dengan kejahatan konvensional namun memiliki tujuan yang sama
yaitu untuk

 
mendapatkan informasi rekening, kartu kredit, serta meretas sistem basis data bank
sertamerampok bank (AlMajed, dkk., 2015). 
Metode Penelitian
Metode penelitian dalam jurnal ini menggunakan data kualitatif dan metode
penelitiansebelumnya terkait dengan kejahatan siber dalam bidang perbankan.
HasilPenelitian
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian tersebutmenjelaskan
beberapa metode yang sering digunakan oleh pelaku tindak kejahatan, namunmakalah
ini akan membahas 3 metode yaitu metode
skimming
,
hacking
dan
malware
:1.
 
SkimmingMetode Skimming merupakan metode yang digunakan untuk mencuri informasi
nasabah pada saat bertransaksi menggunakan ATM (Arifianto, 2018). terdapat 3 komponen u
tamayang digunakan dalam menjalankan metode skimming yaitu
skimmer, hidden camera
dan
keypad.
Alat skimmer berfungsi untuk merekam aktivitas nasabah dalam menggunakan mesinATM,
alat ini mampu merekam strip elektromagnetik yang ada pada kartu korban pada saatkartu
dimasukkan ke mesin ATM. Kamera tersembunyi dan keypad digunakan untukmerekam
aktivitas korban pada saat melakukan penginputan PIN pada mesin ATM.Sebelum
kartu debit korban terbaca oleh mesin ATM, alat skimmer telah melakukanscanning terhadap
magnetic card
yang ada pada kartu debit korban yang kemudian kode-kode yang terdapat pada
magnetic card
disimpan. Setelah proses scanning yang dilakukanmesin ATM selesai kemudian mesin ATM akan
menampilkan instruksi untuk memasukkanPIN, dan pada proses ini kamera tersembunyi atau
keypad palsu yang sudah dipasang akanmerekam PIN yang dimasukkan oleh korban. Setelah
berhasil mendapatkan data-datakorban kemudian proses terakhir yaitu pembuatan kartu
magnetik palsu yang kemudiandigunakan untuk menarik saldo tanpa diketahui oleh
korban.Terdapat beberapa langkah untuk menghindari dari tindak kejahatan skimming yaitu:
1.Jangan menggunakan ATM yang ada di daerah sepi, 2. Awasi sekitar sebelum
melakukantransaksi seperti mengecek mulut ATM, mengecek keypad dan kamera
tersembunyi, 3.Tutuplah tangan dengan apa pun pada saat memasukkan PIN dan 5.
Gunakanlah
layanan perbankan seperti SMS Banking untuk mengetahui aktivitas transaksi yang terjadi pa
danomor rekening (Anjani, 2018).2.
 
MalwareMalware merupakan singkatan dari
malicious software
yang artinya software yang tidakdiinginkan dalam sistem komputer, biasanya malware
dibuat untuk mencuri data informasiyang bahkan dapat merusak sebuah sistem komputer
(Kurniawan, 2014). Malware sangatsulit untuk dideteksi oleh sistem komputer. Pada tahun
2017 serangan malware pernahmenjadi di 150 negara di dunia dan target utamanya adalah
instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia
(Praditya, 2017). Sehingga sampai saat inimalware masih menjadi ancaman serius bagi dunia maya
secara global dan terus perkembangan dan beberapa fakta terkait malware ini
menjadikannya topik menarik untukdiangkat menjadi tema sebuah
penelitian (Ibrahim, 2012).Terdapat dua jalur yang menyebabkan sistem komputer terkena
oleh malware yaitudengan melalui USB Drive dan melalui jaringan internet. Sistem
Komputer yang terinfeksi
 
malware melalui USB Drive biasanya tidak memiliki pengaman seperti antivirus atausejenisnya
sehingga malware yang sudah terinstall di USB dapat dengan mudah masuk kesistem komputer.
Selanjutnya sistem komputer yang terinfeksi melalui jaringan internet yaituketika pengguna membuka
email atau website. Pada email yang berbahaya biasanya akanlangsung disaring ke spam oleh
sistem namun tidak banyak dari email tersebut juga masukke inbox. Malware ini akan
berjalan ketika objek yang terinfeksi di dalam email itu di klikdan selanjutnya ketika
sistem komputer yang sudah terinfeksi malware maka informasi pribadi termasuk data-
data perbankan yang tersimpan di komputer.Ada beberapa tips untuk terhindar dan tip untuk
mengatasi dampak dari infeksi
malware pada sistem komputer yaitu dengan mengidentifikasi sumber malware kemudianklasi
fikasikan jenis malware, setelah mengetahui sumber dan jenis malware kemudian updateatau install anti
virus yang memiliki list data terkait jenis malware yang terdapat pada sistemkomputer. Jika
belum berhasil update sistem operasi yang terinstall pada sistem komputerdan jika malware masih ada
maka langkah yang terakhir dengan memformat partisi yang ada pada sistem komputer
(Naam, 2017).3.
 
HackingHacking adalah kegiatan menyerang program komputer dan mengeksploitasi
komputermilik orang pribadi atau perusahaan dan seiring berjalannya
waktu, hacking seringkalidianggap sebagai tindak kejahatan, namun dalam sudut
pandang tertentu hackingmerupakan salah satu aktivitas mengisi waktu luang yang produktif
(Retnaningrum, 2017).Semua tidak kejahatan siber di kategorikan sebagai serangan hacking
dan berikut
ini beberapa serangan hacking yang mungkin terjadi pada transaksi pada perbankan sepertiDi
stributed Denial of service (DDOS). DDOS merupakan salah satu serangan yang
seringdilakukan pada sistem server baik pada perusahaan maupun perbankan. Untuk
dapatmelakukan peretasan, hacker akan melakukan scan port yang terbuka kemudian
mulaimalukan menyerang pada jaringan bank (Islam, 2014). Selain DDOS, malware
jugatermasuk pada software yang digunakan untuk melakukan peretasan dan banyak lagi
teknikdalam melakukan hacking.
Kesimpulan
Kejahatan Siber (Cyber Crime) adalah kejahatan yang terjadi di dunia maya (Cyber
Space)yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat untuk melakukan
kejahatan.Perbuatan tersebut termasuk dalam tindak pidana informasi dan transaksi
elektronik yangmelarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum
mengakses computerdan atau system elektronik dengan cara apapun dengan tujuan
memperoleh informasi elektronikdan atau dokumen elektronik sebagaimana diatur dalam
pasal 30 ayat 2 Undang-undang Nomor19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-
undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasidan Transaksi Elektronik atau dikenal dengan
Undang-undang ITE.
Kelebihan

 
Pembaca dapat mengetahui hasil dan penelitian tersebut

 
Sumber yang cukup banyak dan luas

 
Penggunaan tata Bahasa yang sesuai EYD
Kekurangan

 
Terdapat sedikit kekeliruan penulisan bulan pada halaman Awal yang menyebutkan bulan
 

 November 

 sedangkan pada halaman berikutnya peneliti menulis bulan

Desember 

.
Literatur
Ekawati, Dian.

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank yang Dirugikan Akibat
KejahatanSkimmimg Ditinjau dari Perspektif Teknologi Informasi dan Perbankan.

 UNES Law Review 1.2(2018): 157-
171.http://m.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt584a7363785c8/undang-undang-nomor-19-
tahun2016/document 
REVIEW JURNAL
Judul Maqasid-al-shari'ah and debt financing contracts : some observations
Jurnal Jurnal of Islamic Banking & Finance
Download
http://islamicbanking.asia/wp-content/uploads/2014/12/Jan-March-2017.pdf
Volume & Vol. 34 No.1 Hal. 78-88
Halaman
Tahun 2017
Penulis Syed Munawar-Shah, Mariani Abdul-Majid, Zulkefly Abdul Karim &
Anowar Zahid
Reviewer Riski Kurnia Putri (1501280030)
Tanggal 14 Oktober 2017

Abstrak Jurnal yang berjudul tentang “Beberapa Pengamatan : Kontrak


Pembiayaan Hutang ( Maqasid Al- Shari’ah )” ini berisi tentang
Kontrak pembiayaan hutang ( Maqasid Al- Shari’ah ) sebagai solusi
yang sesuai dengan syariah yang berbeda dengan kontrak di perbankan
konvensional. Jurnal ini juga menjelaskan tentang Konsekuensi,
Pendanaan dan resiko Terhadap hutang.
Abstrak yang disajikan penulis hanya menggunakan satu bahasa yaitu
bahasa inggris ( Bahasa Internasional ). Secara keseluruhan isi dari
abstrak ini langsung menuju ke topik yang ingin di bahas dalam jurnal
ini, dan menurut pendapat saya lebih mudah untuk dipahami.
Pengantar Pada awal paragraf penulis menjelaskan tentang Kontrak pembiayaan
hutang ( Maqasid Al- Shari’ah ) sebagai solusi yang sesuai dengan
syariah yang berbeda dengan kontrak di perbankan konvensional.
Penulis juga menjelaskan apa saja larangan yang terdapat pada bank
syariah ,kontrak yang dapat dilakukan dalam penjualan dan larangan
produk-produk yang tidak diperbolehkan dan tidak sesuai pada prinsip
syariah dan penulis juga menjelaskan tentang resiko pembiayaan, dan
lain-lain.
Paragraf selanjutnya penulis memberikan contoh contoh tentang
pepatah hukum, penulis juga menjelaskan tentang Kontrak pembiayaan
hutang seperti mudarabah dan musyarakah, dan beberapa kontrak yang
diperbolehkan dalam islam.
Pembahasan Pada bagian ini, penulis membagi sub pokok bahasan menjadi beberapa
bagian , yaitu :
A.    Sumber Dasar, Perbedaan dan Pepatah Hukum
Seperti yang kita ketahui, Perbankan syariah merupakan lembaga
keuangan yang berdasarkan Prinsip-Prinsip syari’ah. Dalam perbankan
syariah tentunya mempunyai larangan dan hukum yang berlaku
didalamnya, contohnya saja seperti larangan penggunaan prinsip
riba,gharar dan maysir jelas dikatakan bahwa contoh diatas  adalah
haram hukumnya.
        Sumber Dasar Syari’ah
Sumber syari’ah dibagi menjadi beberapa yaitu : Alqur’an, dan sunnah
merupakan sumber yang utama. kemudian ada beberapa sumber
sekunder lainnya yaitu : Ijma dan Qiyas, Istihsan (preferensi hukum),
Muslahah Murslah (kepentingan umum), Urf (adat), Qawl al Sahabi
(pendapat pendamping), Sad al darai (menghalangi hukum Taurat) , dan
Istishab (praduga kontinuitas).
        Pepatah Hukum
Tujuan utama dari Maqasid al Syari'ah adalah sebagai penjamin bagi
kesejahtraan masyarakat. Kamali menyatakan bahwa pepatah hukum ini
sebagai bagian dari usul al-qanun, yang didasarkan pada asas rasionalis
yang merupakan hukum seekuler seperti hukum romawi atau hukum
umum diinggris. Namum pada dasarnya sumber syari’ah yang tetap dan
tidak bisa diganggu adalah seperti yang dikatakan diatas yaitu sumber
utama dan sumber sekunder namun dapat disesuaikan dengan undang-
undang seiring dengan perubahan waktu.
B.     Pembiayaan Utang dan Kontrak Kontroversial
         Kontrak Pembiayaan Utang
Selain kontrak musharakah dan mudarabah ada juga instrument
keuangan lainnya seperti Murabahah, Ijara, Salam, Istisna, dan Istijrar
dll hanya saja kontrak ini tidak berbasis kemitraan melainkan kontrak
keuangan berbasis hutang. Kontrak hutang pada bank syariah ini
berbeda dengan kontrak hutang pada bank konvensional dimana hutang
akan diberikan secara langsung dan angsuran hutang akan dibayar
dengan bunga beberapa persen dan itu termasuk riba. Islam
mengeluarkan jenis hutang melalui aset rill sperti yang terdapat pada
Al-Qur’an (2 : 275) bahwa Allah telah mengizinkan perdangangan
tetapi tidak membenarkan riba.
Dalam keuangan islam, pertukaran aset rill dijelaskan dalam pendapat
beberapa imam yaitu Imam Hanafi & Maliki yang berbunyi Penjualan
tersebut mengikat antara kedua pihak tawaran dan penerimaan
berdasarkan kesetujuan kontrak keduanya, sedangkan Syafi’I dan
Hambali, Pembeli dan penjual memiliki pilihan untuk membatalkan
kontrak penjualan selama mereka tidak berpisah dari tahapan kontrak
( khiyar al-Majlis ).
Dalam sejarah perbankan syariah selama ini kontrak murabahah
merupakan kunci perkembangan perbankan syariah. Bank syariah ini
sendiri berbeda dengan bank konvensional dimana pada perjualan kredit
(bai mu’ajjal) seperti musawwamah dan murabahah bank syariah hanya
berperan sebagai pedagang. Musawwamah Ini adalah penjualan dimana
pihak-pihak bernegosiasi mengenai harga jual pokok tetapi tidak ada
biaya atau keuntungan yang harus diungkapkan kepada
pembeli,  Sedangkan dalam kontrak Murabahah Ini adalah penjualan
dimana barang dijual dengan harga murah ditambah keuntungan yang
telah ditentukan dan disepakati kemudian disebutkan berapa keuntungan
yang didapat dari barang tersebut. Penyebutan aset riil dalam kontrak
tersebut membedakan penjualan kredit dari hutang berbasis bunga
karena perdagangan adalah halal. Selain itu bank juga menanggung
segala macam kerusakan dan resiko yang akan terjadi, kontrak berbasis
syari’ah ini juga dapat menghindari terjadinya kegiatan maysir
contohnya saja seperti pembiayaan barang-barang terlarang seperti babi,
minuman keras dan lain sebagainya.
         Kontrak Kontroversial
Kontrak Kontroversial merupakan kontrak yang banyak bertentangan
dan tidak diterimah setidaknya satu dari empat pemikiran. Dalam
perkembangan produk dan inovasi keuangan islam ada beberapa
kontrak yang harus menjadi pertimbangan, namun  seiringnya waktu
kontrak ini hanya mempertimbangkan kontrak bai al-inah dan tawarruq.
Dalam kontrak bai al inah, seorang penjual menjual asetnya kembali
kepada pembeli dengan janji untuk dijualnya kembali kepada satu pihak
yang sama. kontrak ini banyak diterapkan dan di praktekkan  di Negara-
negara asia tenggara. Kontrak ini juga hanya menimbulkan sedikit
pembagian dalam resiko. Demikian juga dalam kontrak
tawarruq  yaitu bentuk akad jual beli yang melibatkan tiga pihak yang
biasa dikatakan kontrak tripartit, dimana ketika pemilik
barang ingin menjual barangnya kepada pembeli pertama dengan harga
dan pembayaran tunda, dan kemudian pembeli pertama itu menjual
kembali barang tersebut kepada pembeli akhir dengan harga dan
pembayaran tunai. Harga tunda lebih tinggi dari harga tunai,
sehingga pembeli pertama seperti mendapatkan pinjaman uang dengan
pembayaran tunda.
Kesimpulan Pada bagian kesimpulan penulis menjelaskan bahwa Prinsip syariah sangat
membantu tidak hanya dalam menyelesaikan masalah namum menjadi
solusi terhadappembagian risiko dan penyaluran dana. Dan juga penulis
mengharapkan pembiayaan hutang yang berdasar syariah dapat
diterapkan.
Kekuatan 1.      Teori dan model analisis yang digunakan tepat
Penelitian 2.      Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan
tujuan oleh pembaca. Analisanya sangat rinci dan mudah dipahami.
Kelemahan 1.      Teori kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi dari jurnal
Penelitian ini.
2.      Penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam
melakukan penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai