Anda di halaman 1dari 16

Analisis Fishbone Desa Selokaton

SIKAP Kepercayaan Pendidikan


EKONOMI

Tingkat ekonomi rendah Termotivasi untuk merokok Merokok merupakan Rendahnya latbel pendidikan
Identitas laki-laki anggota keluarga
Pendapatan sehari-hari Tidak ada pembenaran Merokok membuat Rata-rata memiliki tingkat ekonomi
rendah tentang bahaya merokok badan lebih sehat rendah sehingga tidak melanjutkan
pendidikan
Hanya bergantung Pemahaman akan Merokok membuat Anggota
Tradisi keluarga
pada satu merokok yang laki-laki lebih Keluarga tidak
hanya bersekolah
pekerjaan salah jantan ada yang
sampai SD
merokok
Pentingnya tentang Kurangnya tokoh panutan dengan
Merokok menjadi hal
pengetahuan masyarakat terhadap cakupan
wajar untuk laki-laki
bahaya merokok nperilkau merokok 44,72% di Desa
Kurangnya
Selokaton.
Dari kecil terbiasa pengetahuan akan
Banyaknya tokoh
melihat laki-laki bahaya rokok bagi
masyarakat yang
merokok kesehatan
merokok
Tidak ditanamkannya
Kebiasaan pengetahuan bahaya
Pengetahuan rokok sejak dini Tokoh
Penting
n

44
79
Analisis Fishbone Desa Peron

CONTROLING MANUSIA
Lingkungan

Berpikiran hanya batuk


biasa (ISPA) Kurang perhatian dari
keluarga
Kurangnya
kerjasama Malas memeriksakan
Pasien malas

Petugas kesehatan Kurangnya kesadaran


Ketidakpatuhan
kurang aktif dalam masyarakat untuk Penderita TBC
pasien mengantarkan
memantau jalannya memeriksakan batuknya
dahak ke Puskesmas mendapatkan
pengobatan pasien TB
pengobatan
sesuai standar
dengan
Pasien malas cakupan
Paisen TBC DO
Pasien merasa 77,77% di Desa
jenuh Kurangnya Peron.
Keluarga tidak Tidak adanya Pengawas
pengetahuan
mendukung Minum Obat (PMO)
Obat TBC terlalu pasien
banyak dan harus Tersangka TB tidak Kurang perhatiannya
diminum setiap hari kembali untuk keluarga pasien TBC
Kesalahan cara
selama 6 bulan mengumpulkan
pengambilan Pasien malas
sampel dahak
dahak meminum oat
MATERIAL
METHOD

7937
Analisis Fishbone Puskesmas

SIKAP Kepercayaan Pendidikan


EKONOMI

Tingkat ekonomi rendah Termotivasi untuk merokok Merokok merupakan Rendahnya latbel pendidikan
Identitas laki-laki anggota keluarga
Pendapatan sehari-hari Tidak ada pembenaran Merokok membuat Rata-rata memiliki tingkat ekonomi
rendah tentang bahaya merokok badan lebih sehat rendah sehingga tidak melanjutkan
pendidikan
Hanya bergantung Pemahaman akan Merokok membuat Anggota
Tradisi keluarga
pada satu merokok yang laki-laki lebih Keluarga tidak
hanya bersekolah
pekerjaan salah jantan
sampai SD ada yang
merokok dengan
Pentingnya tentang Kurangnya tokoh panutan cakupan 34,92%
Merokok menjadi hal
pengetahuan masyarakat terhadap
wajar untuk laki-laki diPuskesmas
bahaya merokok nperilkau merokok
Sukorejo II.
Kurangnya
Dari kecil terbiasa pengetahuan akan
Banyaknya tokoh
melihat laki-laki bahaya rokok bagi
masyarakat yang
merokok kesehatan
merokok
Tidak ditanamkannya
Kebiasaan pengetahuan bahaya
Pengetahuan rokok sejak dini
Tokoh
n
Penting

79
Analisis Fishbone Desa Harjodowo

MEDIA MANUSIA

Tidak melakukan pemeriksaan bila


Kurangnya edukasi
tidak ada keluhan
Pengadaan media pada penderita
promosi tidak hipertensi
dilaksanakan merasa hanya penyakit biasa
Informasi ttg
pengobatan Pengetahuan
hipertensi masyarakat kurang
Penderita
Media promosi Penderita harus Kesadaran akan Hipertensi
tidak ada berobat secara cek rutin/ berkala melakukan
teratur kurang
pengobatan
secara teratur
Rendahnya kebutuhan dengan cakupan
Kurangnya perilaku Cakupan posbindu
akan informasi
berobat ke nakes di Puskesmas 81,91 % di Desa
kurang Harjodowo
Kurangnya kepedulian
untuk pola makan rendah Kurangnya akan Masyarakat bosan
garam pemahaman pentingnya
faaktor resiko hipertensi Masyarakat mengabaikan
Tidak ada
Gaya hidup penyuluhan
program
posbindu Media penyuluhan
dianggap kurang
KEBUDAYAAN INFORMASI
menarik
METODE

79
Analisis Fishbone Desa Tamanrejo

CONTROLING MANUSIA
Lingkungan

Berpikiran hanya batuk


biasa (ISPA) Kurang perhatian dari
keluarga
Kurangnya
kerjasama Malas memeriksakan
Pasien malas

Petugas kesehatan Kurangnya kesadaran


Ketidakpatuhan Penderita TBC
kurang aktif dalam masyarakat untuk
pasien mengantarkan mendapatkan
memantau jalannya memeriksakan batuknya
dahak ke Puskesmas
pengobatan pasien TB pengobatan
sesuai standar
dengan
cakupan 0 % di
Pasien malas
Paisen TBC DO Desa
Pasien merasa Tamanrejo.
jenuh Kurangnya
Keluarga tidak Tidak adanya Pengawas
pengetahuan
mendukung Minum Obat (PMO)
Obat TBC terlalu pasien
banyak dan harus Tersangka TB tidak Kurang perhatiannya
diminum setiap hari kembali untuk keluarga pasien TBC
Kesalahan cara
selama 6 bulan mengumpulkan
pengambilan Pasien malas
sampel dahak
dahak meminum oat
MATERIAL
METHOD

72
79
Analisis Fishbone Desa Gentinggunung

CONTROLING MANUSIA
Lingkungan

Berpikiran hanya batuk


biasa (ISPA) Kurang perhatian dari
keluarga
Kurangnya
kerjasama Malas memeriksakan
Pasien malas

Petugas kesehatan Kurangnya kesadaran


Ketidakpatuhan Penderita TBC
kurang aktif dalam masyarakat untuk
pasien mengantarkan mendapatkan
memantau jalannya memeriksakan batuknya
dahak ke Puskesmas
pengobatan pasien TB pengobatan
sesuai standar
dengan
cakupan 66,66
Pasien malas
Paisen TBC DO % di Desa
Pasien merasa Gentinggunug
jenuh Kurangnya
Keluarga tidak Tidak adanya Pengawas g.
pengetahuan
mendukung Minum Obat (PMO)
Obat TBC terlalu pasien
banyak dan harus Tersangka TB tidak Kurang perhatiannya
diminum setiap hari kembali untuk keluarga pasien TBC
Kesalahan cara
selama 6 bulan mengumpulkan
pengambilan Pasien malas
sampel dahak
dahak meminum oat
MATERIAL
METHOD

7979
Analisis Fishbone Desa Harjodowo

CONTROLING MANUSIA
Lingkungan

Berpikiran hanya batuk


biasa (ISPA) Kurang perhatian dari
keluarga
Kurangnya
kerjasama Malas memeriksakan
Pasien malas

Petugas kesehatan Kurangnya kesadaran


Ketidakpatuhan Penderita TBC
kurang aktif dalam masyarakat untuk
pasien mengantarkan mendapatkan
memantau jalannya memeriksakan batuknya
dahak ke Puskesmas
pengobatan pasien TB pengobatan
sesuai standar
dengan
cakupan 0 % di
Pasien malas
Paisen TBC DO Desa
Pasien merasa Harjodowo
jenuh Kurangnya
Keluarga tidak Tidak adanya Pengawas
pengetahuan
mendukung Minum Obat (PMO)
Obat TBC terlalu pasien
banyak dan harus Tersangka TB tidak Kurang perhatiannya
diminum setiap hari kembali untuk keluarga pasien TBC
Kesalahan cara
selama 6 bulan mengumpulkan
pengambilan Pasien malas
sampel dahak
dahak meminum oat
MATERIAL
METHOD

7986
79
Analisis Fishbone Desa Damarjati

CONTROLING MANUSIA
Lingkungan

Berpikiran hanya batuk


biasa (ISPA) Kurang perhatian dari
keluarga
Kurangnya
kerjasama Malas memeriksakan
Pasien malas

Petugas kesehatan Kurangnya kesadaran


Ketidakpatuhan Penderita TBC
kurang aktif dalam masyarakat untuk
pasien mengantarkan mendapatkan
memantau jalannya memeriksakan batuknya
dahak ke Puskesmas pengobatan
pengobatan pasien TB
sesuai standar
dengan
cakupan 75 %
Pasien malas
Paisen TBC DO di Desa
Pasien merasa Damarjati
jenuh Kurangnya
Keluarga tidak Tidak adanya Pengawas
pengetahuan
mendukung Minum Obat (PMO)
Obat TBC terlalu pasien
banyak dan harus Tersangka TB tidak Kurang perhatiannya
diminum setiap hari kembali untuk keluarga pasien TBC
Kesalahan cara
selama 6 bulan mengumpulkan
pengambilan Pasien malas
sampel dahak
dahak meminum oat
MATERIAL
METHOD

79
65
79
Analisis Fishbone Puskesmas

CONTROLING MANUSIA
Lingkungan

Berpikiran hanya batuk


biasa (ISPA) Kurang perhatian dari
keluarga
Kurangnya
kerjasama Malas memeriksakan
Pasien malas

Petugas kesehatan Kurangnya kesadaran


Ketidakpatuhan Penderita TBC
kurang aktif dalam masyarakat untuk
pasien mengantarkan mendapatkan
memantau jalannya memeriksakan batuknya
dahak ke Puskesmas pengobatan
pengobatan pasien TB
sesuai standar
dengan
cakupan
Pasien malas
Paisen TBC DO 46,15% di
Pasien merasa Puskesmas
jenuh Kurangnya
Keluarga tidak Tidak adanya Pengawas Sukorejo II.
pengetahuan
mendukung Minum Obat (PMO)
Obat TBC terlalu pasien
banyak dan harus Tersangka TB tidak Kurang perhatiannya
diminum setiap hari kembali untuk keluarga pasien TBC
Kesalahan cara
selama 6 bulan mengumpulkan
pengambilan Pasien malas
sampel dahak
dahak meminum oat
MATERIAL
METHOD

79
Analisis Fishbone Puskesmas

MEDIA MANUSIA

Kurangnya edukasi Tidak melakukan pemeriksaan bila


Pengadaan media pada penderita tidak ada keluhan
promosi tidak hipertensi
merasa hanya penyakit biasa
dilaksanakan
Informasi ttg Pengetahuan
pengobatan masyarakat kurang
Media promosi hipertensi
Kesadaran akan cek
tidak ada Penderita harus
rutin/ berkala
berobat secara
kurang
teratur

Rendahnya kebutuhan
Kurangnya perilaku Cakupan posbindu
akan informasi
berobat ke nakes di Puskesmas
kurang
Kurangnya kepedulian
untuk pola makan rendah
Kurangnya akan Masyarakat bosan
garam
pemahaman pentingnya
faaktor resiko hipertensi Masyarakat mengabaikan
Gaya hidup Tidak ada
penyuluhan
program
posbindu Media penyuluhan
dianggap kurang menarik
KEBUDAYAAN
INFORMASI METODE

79
Analisis Fishbone Puskesmas

SIKAP Kepercayaan Pendidikan


EKONOMI

Tingkat ekonomi rendah Termotivasi untuk merokok Merokok merupakan Rendahnya latbel pendidikan
Identitas laki-laki anggota keluarga
Pendapatan sehari-hari Tidak ada pembenaran Merokok membuat Rata-rata memiliki tingkat ekonomi
rendah tentang bahaya merokok badan lebih sehat rendah sehingga tidak melanjutkan
pendidikan
Hanya bergantung Pemahaman akan Merokok membuat Anggota
Tradisi keluarga
pada satu merokok yang laki-laki lebih Keluarga tidak
hanya bersekolah
pekerjaan salah jantan
sampai SD ada yang
merokok dengan
Pentingnya tentang Kurangnya tokoh panutan cakupan 27,93 di
Merokok menjadi hal
pengetahuan masyarakat terhadap
wajar untuk laki-laki Puskesmas
bahaya merokok nperilkau merokok
Sukorejo II.
Kurangnya
Dari kecil terbiasa pengetahuan akan
Banyaknya tokoh
melihat laki-laki bahaya rokok bagi
masyarakat yang
merokok kesehatan
merokok
Tidak ditanamkannya
Kebiasaan pengetahuan bahaya
Pengetahuan rokok sejak dini
Tokoh
n Penting

7944
79
Analisis Fishbone Puskesmas

SARANA MANUSIA
LINGKUNGAN
Tidak membayar premi
sehingga JKN tidak aktif

Kurangnya Rendahnya pendapatan Persepsi bahwa JKN


koordinasi kerja kepala keluarga semua gratis dari
pemerintah

Kurangnya kepedulian Pengetahuan


Perangkat desa dengan Keluarga yang
masyarakat tentang tentang
bidan desa sudah
kepemilikan JKN pentingnya JKN
menjadi
rendah anggota JKN
dengan
cakupan
36,36% di
Belum
Puskesmas
Tidak ada dana untuk pernah
Sukorejo II.
penyuluhan JKN melakukan
sosialisasi
Belum pernah
bekerjasama dg BPJS
untuk memberikan
sosialisasi JKN

MATERIAL METODE

79
102
102

79

Anda mungkin juga menyukai