“MY-DIAFARM”
(DIABETIC FOOT CARE ALARM)
Disusun Oleh:
INDAH SUSANTI
20211050008
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai dengan
glukosa yang tidak normal karena pankreas tidak memproduksi hormon
insulin yang mencukupi (Nair, Tzanakakis, and Hebrok 2020). Hal tersebut
dapat menyebabkan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
karena insulin yang abnormal dan terjadinya resistensi pada insulin (Mirzaei
et al. 2020).
Berdasarkan data Federasi Diabetes Internasional Sebanyak 87% pasien
diabetes mellitus mengalami masalah pada ekstremitas bawah atau kaki, dan
sebanyak 35% mempunyai resiko tinggi untuk amputasi kaki (Faizah, Efendi,
and Suprajitno 2021). Komplikasi lain yang menjadi pemicu amputasi adalah
polineuropati diabetik, infeksi, iskemia, dan ulserasi, terjadi gangguan
sirkulasi, terjadi infeksi, gangren, penurunan sensasi dan hilangnya fungsi
saraf sensorik dan Peripheral Artery Disease (PAD) (Zamaa, Pawenrusi, and
Pratama 2021). Terjadi aterotrombosis pada pembuluh darah yang dapat
mengakibatkan terjadinya penurunan sirkulasi aliran darah atau perfusi ke
ekstremitas bawah yang ditandai dengan adanya penurunan nilai Ankle
Brachial Index (ABI) (Esa, D. F., Prahasary, A. N., and Tahapary, D. L., Yuni,
E. 2019; Sirait and Mustofa 2021).
Pencegahan komplikasi pada pasien diabetes mellitus dapat dilakukan
dengan memperbaiki vaskularisasi kaki yaitu dengan melakukan senam kaki
secara teratur (Astrie., and Sugiharto, S. 2021). Senam kaki merupakan
kegiatan jasmani yang dilakukan dengan menggerakkan otot dan sendi kaki
(Sanjaya, P. B., Yanti, N. L. P. E., & Puspita, L. M 2019). Manfaat senam kaki
adalah meningkatkan aliran darah, memperlancar sirkulasi darah, dan
meningkatkan sensitivitas pada kaki (Nur and Tahir 2021).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
tindakan preventif senam kaki kepada pasien diabetes mellitus dan
memberikan edukasi supaya memahami dan melakukan senam kaki setiap hari
secara rutin. Penulis mendapat ide untuk membuat pengingat senam kaki
diabetes berupa jam alarm yang diberi nama My Diafarm (diabetic foot alarm).
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara melakukan senam kaki diabetes sesuai standar operasional
prosedur (SOP)?
1. Apakah senam kaki diabetes bermanfaat ntuk pencegahan komplikasi kaki
diabetes?
2. Apakah alarm My Diafarm bermanfaat untuk sebagai pengingat dalam
melakukan senam kaki diabetes?
C. Tujuan
2. Mengetahui cara senam kaki yang baik dan benar sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP).
3. Mengetahui manfaat senam kaki diabetes untuk pencegahan komplikasi
kaki diabetes.
4. Mengetahui manfaat alarm My Diafarm sebagai pengingat senam kaki
diabetes.
D. Manfaat
1. Jam alarm My Diafarm sebagai pengingat pasien supaya rutin
melaksanakan senam kaki diabetes.
2. Panduan penggunaan My Diafarm mempermudah pasien dalam
menggunakan jam alarm My Diafarm.
3. Booklet senam kaki memudahkankan pasien untuk melaksanakan senam
kaki diabetes secara mandiri.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Inovasi
1. MY-Diafarm (Diabetic Foot Alarm)
1. Tombol ON/OF
2. Tombol Setting
Jam
3. Tombol Setting
Alarm
Tanggal Skala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
DAFTAR PUSTAKA
Astrie., Jihan., and Sugiharto, S. 2021. “Penerapan Pengaruh Senam Kaki Diabetes
Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (ABI) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe
2.” Prosiding Seminar Nasional Kesehatan 1:813–19. doi:
10.48144/prosiding.v1i.757.
Esa, D. F., Prahasary, A. N., and Tahapary, D. L., Yuni, E. 2019. “Penyakit Arteri
Perifer Dan Mortalitas Kardiovaskular Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2.”
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia 06.
Faizah, Rohmatul, Ferry Efendi, and Suprajitno Suprajitno. 2021. “The Effects of Foot
Exercise with Audiovisual and Group Support Foot Exercises to Diabetes
Mellitus Patients.” Journal of Diabetes & Metabolic Disorders 20(1):377–82.
doi: 10.1007/s40200-021-00756-9.
Fuadi. R, and Cahya. 2020. “Prosedur Pemeriksaan Tes Capillary Refill Time.”
IDOCUP.
Nair, Gopika G., Emmanuel S. Tzanakakis, and Matthias Hebrok. 2020. “Emerging
Routes to the Generation of Functional β-Cells for Diabetes Mellitus Cell
Therapy.” Nature Reviews Endocrinology 16(9):506–18. doi: 10.1038/s41574-
020-0375-3.
Nasrullah. 2020. “Penerapan Senam Kaki Untuk Mengurangi Nyeri Kaki Pada Pasien
Diabetes Melitus (DM) Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Muaralakitan
Kabupaten Musi Rawas Tahun 2019,.” Politeknik Kesehatan Kemenkes
Palembang.
Nur, Candra, and Muhammad Tahir. 2021a. “Efektifitas Senam Terhadap Sensitivitas
Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Wilayah Kerja Puskesmas
Pangkajene Kabupaten Sidenreng Rappang.” 7.
Nur, Candra, and Muhammad Tahir. 2021b. “Efektifitas Senam Terhadap Sensitivitas
Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Wilayah Kerja Puskesmas
Pangkajene Kabupaten Sidenreng Rappang.” 7.
Prasetyo, Ari Cucuk. 2017. “Pengaruh Terapi Senam Kaki Diabetik Terhadap
Sensitivitas Kaki Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas
Babadan Kabupaten Ponorogo.” STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
Sanjaya, P. B., Yanti, N. L. P. E., & Puspita, L. M. 2019. “Pengaruh Senam Kaki
Diabetik Terhadap Sensivitas Kaki Pada Pasien Dm Tipe 2.” Communty Of
Publishing In Nursing, 97.
Sirait, Christi Natalia, and Syazili Mustofa. 2021. “Diagnosis dan Penatalaksanaan
Penyakit Arteri Perifer.” 10:10.
Suwisno, I. Gusti Putu, and Uswatun Hasanah. 2021. “Penerapan Senam Kaki Diabetik
Untuk Meningkatkan Nilai Ankle Brachial Index (Abi) Pada Pasien Diabetes
Melitus.” 1:6.
Zamaa, Muhammad Sahlan, Esse Puji Pawenrusi, and Ahmad Surya Pratama. 2021.
“Peningkatan Nilai Ankle Brachial Indexpada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Melaluibuerger Allen Exercise.” 13(1):8.