Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PERBEDAAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERLAKUKANNYA

SISTEM INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW (INSW) TERHADAP


VOLUME EKSPOR DAN VOLUME IMPOR INDONESIA

Dwi Ambarwati
Fakultas Bisnis dan Manajemen
Universitas Widyatama
Bandung
dwiambar76@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan volume ekspor dan
volume impor sebelum dan sesudah penerapan sistem Indonesia National Single Window
(INSW). Penelitian ini merupakan penelitian pre-test dan post-test. Penelitian ini dilakukan
dengan membandingkan perubahan yang terjadi sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan.
Penelitian menggunakan sampel data volume ekspor dan volume impor Indonesia periode
2001-2018 dengan pertimbangan sembilan tahun sebelum dan sembilan tahun sesudah
diberlakukannya sistem INSW secara nasional. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian kuantitatif dan data yang digunakan merupakan data sekunder dengan melakukan
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
uji t berpasangan (paired sample t test) sebagai uji beda. Sebelum melakukan uji beda
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui uji beda yang akan digunakan
dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
volume ekspor dan volume impor sebelum dan sesudah penerapan sistem INSW secara
nasional. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa volume ekspor dan
volume impor Indonesia setelah diberlakukannya sistem INSW menunjukan kecenderungan
meningkat dibandingkan sebelum INSW.
Kata Kunci: Indonesia National Single Window (INSW), Volume Ekspor, Volume Impor, Uji
T Berpasangan.
ABSTACT
The purpose of this study was to determine whether there were differences in export volume
and import volume before and after the implementation of the Indonesia National Single
Window (INSW) system. This research is a pre-test and post-test. This research was
conducted by comparing changes that occurred before treatment and after treatment. The
study used a sample of Indonesia’s export volume and import volume data for the period
2001-2018 with consideration of nine years before and nine years after the enactment of the
national INSW system. The type of research conducted is quantitative research and the data
used is secondary data by carrying out descriptive statistics and inferential statistics.
Hypothesis testing in this study used paired sample t-test as a different test. Before
conducting a different test, the normality test is carried out first to find out the different tests
that will be used in the study. The results showed that there were significant differences in
export volume and import volume before and after the implementation of the national INSW
system. Based on the results of this study, it was concluded that the export volume and
volume of Indonesian imports after the introduction of the INSW system showed an
increasing trend compared to before the INSW.

1
Keyword : Indonesia National Single Window (INSW), Volume Exsport, Volume Import,
paired sample t test
PENDAHULUAN mewujudkan komunitas bersama ASEAN,
tercetuslah ide mengintegrasikan tiga hal
Perdagangan internasional penting yang terwujud dalam tiga pilar
(international trade) adalah perdagangan integrasi ASEAN, yaitu sosial-
antar penduduk dari dua negara. Penduduk kebudayaan; politik, pertahanan, dan
tersebut dapat berupa individu, keamanan; dan ekonomi. Indonesia
perusahaan, organisasi nirlaba, atau sebagai satu dari 10 negara yang tergabung
bentuk-bentuk asosiasi lainnya. dalam kumpulan negara-negara ASEAN
Perdagangan dunia telah tumbuh secara (Association Of Southeast Asian Nations)
drastis lebih dari setengah abad sejak bersama-sama dengan sembilan anggota
berakhirnya Perang Dunia II dan hal negara lainnya membuat sebuah
tersebut telah mendorong sebagian besar kesepakatan berupa Master Plan on
negara di dunia ini untuk melakukan ASEAN Connectivity 2025. Salah satu
penyesuaian kebijakan dan praktek cetak biru yang ditandatangani ASEAN
perdagangan internasional. Namun dalam pada pertemuan di Singapura (13th
perkembangannya, kebijakan dan ASEAN Summit, 20 November 2007)
peraturan perdagangan yang dikeluarkan adalah “Declaration on the ASEAN
suatu negara sering kali bertentangan Economic Community (AEC) Blueprint”.
dengan mekanisme pasar yang tidak sesuai Blueprint ini berisi kesepakatan para
dengan prinsip perdagangan bebas petinggi ASEAN untuk melakukan
sehingga menghambat penetrasi pasar bagi transformasi guna menjadikan ASEAN
pelaku bisnis negara lain. Kondisi ini telah sebagai suatu single market and production
memicu peningkatan persaingan base, highly competitive dan fully
perdagangan antar negara sebagai integrated into the global community by
konsekuensi atas berbagai kebijakan yang 2015. Salah satu komitmen bersama dalam
dikeluarkan oleh masing-masing negara melaksanakan deklarasi tersebut adalah
tersebut dalam rangka memperbaiki daya kesepakatan untuk membangun ASEAN
saing perekonomiannya (Griffin & Pustay, Single Window (ASW) yang merupakan
2015:144). suatu sistem terintegrasi yang mewadahi
Free Trade atau perdagangan bebas suatu trade-facilitating environment, yang
hambatan adalah suatu konsep ekonomi didasarkan pada standarisasi data,
dimana lalu lintas transaksi perdagangan informasi parameter, prosedur, formalitas
antar bangsa dilakukan secara bebas tanpa dan international best practices, yang
hambatan. Hal ini berarti bahwa lalu lintas berkaitan dengan proses kepabeanan dan
barang antar negara tidak lagi dibatasi dan keluar masuk barang (customs release dan
dibebani dengan apa yang lazim disebut clearence of cargoes).
dengan dinding-dinding tarif bea masuk, Bagi Indonesia, pengembangan dan
sistem kuota maupun prosedur pabean penerapan Indonesia National Single
yang rumit dan berbelit-belit (Amir, Window (INSW) bukan sekedar untuk
2004:203). memenuhi komitmen ASEAN tersebut,
Sejak kegagalan pertemuan World tetapi juga melaksanakan rekomendasi dari
Trade Organization (WTO) di Seattle World Custom Organization (WCO).
tahun 1999, telah terjadi pergeseran arah Organisasi Bea Cukai Dunia ini
negosiasi kerja sama perdagangan dari mendorong seluruh negara anggota
multilateral ke regional dan bilateral dalam menerapkan single window system, baik di
kerangka Free Trade Agreement (FTA). tingkat nasional maupun regional.
Sejalan dengan keinginan untuk Indonesia tentu saja memiliki kepentingan

2
dalam negeri atas pelaksanaan NSW ini. bahwa Indonesia masih kurang efektif dan
Selain biaya, proses pengolahan dokumen efisien dalam menangani proses bea dan
ekspor-impor di Indonesia dianggap cukai.
lamban dan tidak efektif. Selama ini,
beban regulasi dan birokrasi menjadi salah Selain itu, kendala birokrasi
satu kendala efisiensi perdagangan dalam tersebutpun berdampak langsung terhadap
memenuhi kebutuhan industri, konsumsi, dwelling time atau waktu yang dibutuhkan
dan ekspor. untuk proses bongkar muat barang di
pelabuhan memakan waktu yang lama
Data di bawah ini adalah data nilai, skor bahkan sampai saat ini. Dwelling time
dan peringkat Efficiency Of The Clearance adalah lama waktu yang dihitung sejak
Process atau Indikator yang menilai barang dibongkar dari kapal sampai
tingkat efektifitas dan efisiensi proses izin dengan barang keluar pelabuhan. Secara
oleh bea cukai yang dihimpun dari garis besar proses yang menentukan
publikasi Global Competitiveness Report dwellingtime petikemas di pelabuhan
tahun 2018. bukan dari proses alur barang (cargo flow),
melainkan dari proses alur dokumen
Tabel 1 (document flow).
Efficiency Of The Clearance Process Untuk mengetahui secara spesifik,
2018 penulis menyoroti data dwelling time
Negara (MoM) sejak pertengahan tahun 2016,
Value Score Rank
yaitu saat pertama kali dashboard pada
Singapura 3,9 72,2 1 portal INSW berfungsi secara efektif
menampilkan data dwelling time secara
Thailand 3,1 53,6 2
real time.
Vietnam 3 48,8 3
Tabel 2
Malaysia 2,9 47,5 4
Dwelling Time Indonesia (Days)
Indonesia 2,7 41,8 5
Brunei 201
  2016
Darusalam 2,6 40,6 6 7 2018 2019
Januari n/a 4,05 4,84 3,91
Laos 2,6 40,3 7
Februari n/a 3,46 3,87 n/a
Filipina 2,5 38,2 8 Maret n/a 3,21 3,39 n/a
Kamboja 2,4 34,2 9 April n/a 3,95 3,59 n/a
Myanmar n/a n/a 10 Mei n/a 4,78 4,08 n/a
Sumber: Global Competitiveness Report tahun Juni n/a 4,33 5,1 n/a
2019 Juli n/a 4,44 4,04 n/a
Dari data tersebut dapat dilihat Agustus n/a 4,06 3,82 n/a
bahwa posisi Indonesia dibandingkan September 4,28 4,19 3,63 n/a
dengan 9 negara anggota ASEAN lainnya Oktober 3,35 3,89 3,29 n/a
berada pada peringkat 5 dengan value 2,7 November 3,2 3,82 3,25 n/a
dan skor 41,8. Peringkat Indonesia masih Desember 3,85 4,54 3,47 n/a
kalah dibandingkan Malaysia yang berada Sumber: Dashboard Portal INSW
tepat di atasnya yaitu meraih peringkat 4,
disusul secara berturut-turut oleh Vietnam, Dari tabel 2 di atas dapat dilihat
Thailand dan Singapura, namun Indonesia bahwa tren dwelling time di Indonesia
tetap lebih unggul dari Negara ASEAN mengalami fluktuasi namun cenderung
lainnya. Data terbaru ini menunjukan menurun. Dimana sejak pertama kali

3
dashboard INSW tersebut diluncurkan dan Menurut Stiglitz (2006:128),
berfungsi secara efektif yaitu pada perdagangan bebas (free trade)
September 2016 sampai Januari 2019 memungkinkan setiap negara untuk
tercatat mengalami penurunan sebesar mengambil keuntungan dari keuntungan
8,6%, penurunan tersebut mencerminkan komparatif yang dimilikinya. Keuntungan
kondisi dwelling time Indonesia yang akan dirasakan oleh setiap negara karena
cukup baik. masing-masing memiliki spesialisasi
dibidang yang dianggap paling unggul.
Permasalahan dwelling time yang Free Trade yaitu policy dari pemerintah
masih dihadapi Indonesia kenyataannya yang tidak mengganggu arus perdagangan
mempengaruhi kelancaran arus barang di dan menghilangkan berbagai hambatan
pelabuhan dan kelancaran distribusi barang perdagangan baik yang bersifat tariff
impor maupun ekspor, serta kelancaran barrier maupun non tariff barrier.
proses produksi, sehingga dwelling time Sementara menurut Amir (2004:203) Free
turut memiliki pengaruh terhadap Trade atau perdagangan bebas hambatan
perekonomian di suatu negara khususnya adalah suatu konsep ekonomi dimana lalu
di Indonesia. lintas transaksi perdagangan antar bangsa
Menanggapi permasalahan tersebut dilakukan secara bebas tanpa hambatan.
Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah Hal ini berarti bahwa lalu lintas barang
mencanangkan program dan sistem yang antar negara tidak lagi dibatasi dan
terintegrasi sesuai peraturan Presiden dibebani dengan apa yang lazim disebut
Nomor 10 Tahun 2008 tentang dengan dinding-dinding tarif bea masuk,
Penggunaan Sistem Elektronik dalam sistem kuota maupun prosedur pabean
Kerangka National Single Window yang rumit dan berbelit-belit.
(NSW). Melalui sistem elektronik tersebut ASEAN Single Window (ASW)
diharapkan dapat menyelesaikan prosedur
kegiatan ekspor-impor dan kepabeanan ASEAN Single Window merupakan
secara terpadu, cepat, efisien dan suatu lingkungan fasilitasi perdagangan
berkelanjutan yang beroperasi berdasarkan pada
parameter standar informasi, prosedur,
Diberlakukannya sistem INSW formalitas, praktek-praktek terbaik
memiliki tujuan yaitu sebagai komitmen internasional yang relevan untuk proses
Indonesia untuk berbenah dalam hal pelepasan dan penyelesaian kepabeanan
perdagangan internasional yang berkaitan (release and clearence) kargo di titik
dengan kegiatan ekspor-impor. Maka masuk ASEAN di bawah sistem
untuk mengetahui dampak kepabeanan tertentu (impor, ekspor, dan
diberlakukannya sistem INSW terhadap sebagainya). Hal tersebut ditujukan untuk
kelancaran ekspor dan impor Indonesia mempercepat pelepasan kargo yang
penulis tertarik untuk menjadikan diangkut ke dan dari ASEAN dalam
permasalahan ini sebagai penelitian dalam rangka untuk mengurangi biaya transaksi
penulisan skripsi dengan judul: “Analisis dan waktu yang dibutuhkan di wilayah
Perbedaan Sebelum dan Sesudah tersebut. ASW juga harus dilihat sebagai
Diberlakukannya Sistem Indonesia bagian dari rantai pasokan global dan
National Single Window (INSW) industri logistik yang bekerja untuk
terhadap Volume Ekspor dan Volume merealisasikan Masyarakat Ekonomi
Impor Indonesia” ASEAN yang efektif.
LANDASAN TEORI ASEAN Single Window (ASW)
Perdagangan Bebas adalah suatu environment dimana sistem
NSW dari negara anggota ASEAN

4
dioperasikan dan di-integrasikan, sehingga mandatory di pelabuhan Tanjung Perak
mampu meningkatkan kinerja penanganan pada tanggal 18 Januari 2010. Kemudian,
atas lalu lintas barang, untuk mendorong penerapan sistem INSW secara nasional
percepatan proses customs clearance dan diluncurkan oleh Presiden RI keenam
release of cargoes Susilo Bambang Yudhoyono pada 29
Januari 2010.
Indonesia National Single Window
(INSW) Ekspor
Nasional Sinlge Window (NSW) Kegiаtаn ekspor yаitu kegiаtаn
merupakan sistem pelayanan yang mengeluarkan barang dari daerah pabean
memiliki 2 sub sistem pelayanan yaitu (Hаmdаni & Haikal, 2017:25). Ekspor
trade net dan port net dengan tujuan untuk dibаgi menjаdi duа jenis, yаitu ekspor
kelancaran dokumen dan kelancaran arus lаngsung, dimаnа negаrа аkаn lebih
barang; melayani kegiatan ekspor tidak memiliki pengаwаsаn аtаs operаsinyа,
hanya dengan negara-negara ASEAN dаpаt membаngun jаringаn distribusi
namun juga semua negara. Indonesia sendiri, sertа lebih mudаh untuk
National Single Window (INSW) yang membаngun merek kepаdа konsumen dаn
dibangun oleh Indonesia dilaksanakan ekspor tidаk lаngsung, kegiаtаn mengirim
dengan menggunakan prinsip yang sedikit bаrаng dengаn memаnfааtkаn jаsа
lebih jika dibandingkan prinsip yang perаntаrа independen untuk menjаlаnkаn
dalam perjanjian ASEAN Single Window аktivitаs ekspornyа. Menurut Undang-
(ASW) yaitu untuk meningkatkan efisiensi Undang Kepabean Nomor 17 Tahun 2006,
pelayanan dalam penyelesaian dokumen, ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan
customs clearance dan cargo release barang dari dalam ke luar pabean. Ekspor
sekaligus berfungsi untuk meningkatkan dapat diartikan sebagai total penjualan
efektivitas pengawasan ekspor impor. barang yang dapat dihasilkan oleh suatu
negara kemudian diperdagangkan kepada
Di dalam sistem Indonesia National negara lain dengan tujuan mendapatkan
Single Window (INSW) dapat devisa.
menyampaikan data dan informasi secara
tunggal (single submission of data and Impor
information) seperti yang tertuang dalam
Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2008, Menurut Undang-Undang Kepabean
selain itu juga dalam sistem ini dapat Nomor 17 Tahun 2006 tentang
melakukan pemrosesan data dan informasi kepabeanan, impor adalah kegiatan
secara tunggal dan sinkron (single and memasukan barang ke dalam daerah
synchronous processing of data and pabean. Sedangkan, menurut Tandjung,
information), termasuk pembuatan 2011:379), transaksi impor adalah
keputusan secara tunggal untuk pemberian perdagangan dengan cara memasukkan
izin kepabeanan dan pengeluaran barang barang dari luar negeri ke dalam daerah
(single decision making for customs pabean Indonesia dengan mematuhi
clearance and release of cargoes). Di ketentuan peraturan perudang-undangan
Indonesia sistem NSW dilakukan secara yang berlaku.
bertahap untuk aktivitas impor, ekspor, Dari pengertian di atas dapat
arus komoditi, aktivitas pelabuhan, dan disimpulkan bahwa impor merupakan
instansi yang terlibat serta kelembagaanya. suatu kegiatan memasukan barang dari
Untuk pelayanan impor dilakukan sejak 17 luar negeri (daerah pabean) ke dalam
Desember 2007. Sementara untuk sistem negeri (daerah pabean).
INSW pelayanan ekspor penerapannya
diawali dengan penerapan secara Hipotesis

5
H01 : Tidak terdapat perbedaan yang impor Indonesia selama periode
signifikan volume ekspor Indonesia pengamatan.
sebelum dan sesudah
diberlakukannya INSW secara Sementara itu, menurut Sugiyono
nasional (2017:8), metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian
Ha1 : Terdapat perbedaan yang signifikan yang berlandaskan pada filsafat
volume ekspor Indonesia sebelum positivisme, digunakan untuk meneliti
dan sesudah diberlakukannya INSW pada populasi atau sampel tertentu,
secara nasional pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat
H02 : Tidak terdapat perbedaan yang kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
signifikan volume impor Indonesia menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
sebelum dan sesudah
diberlakukannya INSW secara
nasional
POPULASI DAN SAMPEL
Ha2 : Terdapat perbedaan yang signifikan
volume impor Indonesia sebelum Populasi yang digunakan dalam
dan sesudah diberlakukannya INSW penelitian ini berasal dari data volume
secara nasional ekspor dan impor Indonesia. Sedangkan
Sampel yang digunakan dalam penelitian
METODE PENELITIAN ini, yaitu purposive sampling, dimana
purposive sampling adalah teknik
Jenis penelitian yang digunakan penentuan sampel dengan pertimbangan
adalah event study (studi kejadian) dengan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2017:85).
metode deskriptif dan pendekatan Kriteria yang digunakan dalam pemilihan
kuantitatif.. Menurut Jogiyanto sampel adalah sebagai berikut:
(2015:586), studi peristiwa (event study)
merupakan studi yang mempelajari reaksi 1. Data per bulan volume ekspor dan
pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang volume impor Indonesia
informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman. Event study digunakan 2. Data volume ekspor dan volume impor
untuk mengamati dampak dari suatu Indonesia periode Januari 2001- Desember
peristiwa terhadap variabel lainnya. 2018
Penelitian event study dipilih karena sesuai Disesuaikan dengan kriteria
dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk pemilihan sampel di atas, terdapat masing-
mengamati dampak peristiwa masing-masing 108 sampel data volume
diberlakukannya sistem INSW terhadap ekspor dan volume impor Indonesia pada
volume ekspor dan volume impor periode Januari 2001 sampai Desember
Indonesia pada periode tertentu. 2018. Sampel tersebut terbagi lagi menjadi
Sedangkan, metode deskriptif dua kelompok sampel, yaitu sampel
menurut Nazir (2013:54) adalah suatu sebelum diberlakukannya sistem INSW
metode dalam meneliti status sekelompok secara nasional dan sampel setelah
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, diberlakukannya sistem INSW secara
suatu sistem pemikiran, ataupun suatu nasional. Kelompok sampel pertama,
kelas peristiwa pada masa sekarang. sebelum diberlakukannya INSW secara
Metode deskriptif digunakan untuk nasional terdiri dari data per bulan periode
menggambarkan rumusan masalah kesatu Januari 2001 sampai Desember 2009 ( 9
dan masalah kedua. Melalui metode tahun x 12 bulan = 108 data), sehingga
deskripsi dapat diperoleh gambaran berjumlah 108 data. Kelompok sampel
mengenai volume ekspor dan volume kedua, setelah diberlakukannya sistem

6
INSW terdiri dari data per bulan periode normal menggunakan uji parametrik (uji t
Januari 2010 sampai Desember 2018 ( 9 berpasangan) dan data yang tidak
tahun x 12 bulan = 108 data), sehingga berdistribusi normal menggunakan uji non
berjumlah 108 data. parametrik (uji wilcoxon).
Teknik Pengumpulan Data a. Uji Normalitas
Teknik pengumpulan data yang Menurut Ghozali (2016:30), untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah mendeteksi normalitas data dapat
dengan teknik dokumentasi. dilakukan dengan uji Kolmogorov
Smirnov. Maka dari itu, pada penelitian
Teknik Analisis Data dilakukan uji normalitas dengan
Berikut adalah statistik yang menggunakan metode Kolmogorov
digunakan untuk menganalisis data dalam Smirnov Test. Dalam penelitian ini,
penelitian ini : taraf signifikan atau taraf nyata yang
dipilih adalah 0,05 atau 5%. Maka,
1. Statistik Deskriptif tingkat keyakinan yang dikemukakan
Statistik deskriptif menurut oleh penulis adalah 0,95 atau 95%.
Sugiyono (2017:147-148), adalah Adapun dasar pengambilan
statistik yang digunakan untuk keputusan dalam uji normalitas ini
menganalisis data dengan cara dengan taraf signifikan atau nilai alfa
mendeskripsikan atau menggambarkan yang ditetapkan α = 5% (0,05),
data yang telah terkumpul sebagaimana dilakukan dengan kriteria sebagai
adanya tanpa bermaksud membuat berikut (Ghozali, 2016:31) :
kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi. Jika probabilitas (Asymp.sig) > 0,05 :
Data berdistribusi normal
2. Statistik Inferensial
Jika probabilitas (Asymp.sig) < 0,05 :
Menurut Sugiyono (2017:148- Data tidak berdistribusi normal
149), statistik inferensial, (sering juga
disebut statistik induktif atau statistik b. Uji Paired Sample T test
probabilitas), adalah teknik statistik Menurut Ghozali (2016:66), uji
yang digunakan untuk menganalisis paired sample t test merupakan uji yang
data sampel dan hasilnya diberlakukan dipakai untuk mengetahui perbedaan
untuk populasi. Statistik ini disebut rata-rata dua sampel yang berhubungan.
statistik probabilitas, karena Tujuan dari uji beda atau uji hipotesis
kesimpulan yang diberlakukan untuk ini adalah menguji harga-harga statistik,
populasi berdasarkan data sampel itu mean dan proporsi dari satu atau dua
kebenarannya bersifat peluang sampel yang diteliti.
(probability). Misalnya uji-t akan
digunakan tabel -t, uji F akan Dalam penelitian ini dilakukan
digunakan uji-F. pengujian perbandingan terhadap
volume ekspor dan volume impor
Uji beda yang digunakan sebagai uji Indonesia sebelum dan sesudah
hipotesis dalam penelitian ini, yaitu uji diberlakukannya sistem INSW secara
parametrik uji t berpasangan (paired Nasional dengan menggunakan
sample t test). Sebelum melakukan uji program SPSS 25 untuk memudahkan
beda, uji normalitas dilakukan terlebih dalam melakukan analisis perbandingan
dahulu dikarenakan uji beda yang variabel yang dapat memberikan
digunakan akan ditentukan berdasarkan kecepatan nilai.
hasil dari uji normalitas. Data berdistribusi

7
Dalam penelitian ini, taraf Gambar 1
signifikan atau taraf nyata yang dipilih Volume Ekspor Indonesia Sebelum dan
adalah 0,05 atau 5%. Maka, tingkat Sesudah diberlakukannya Sistem INSW
keyakinan yang dikemukakan oleh Sumber: Diolah Penulis (2019)
penulis adalah 0,95 atau 95%. Adapun 200,000,000,000
dasar pengambilan keputusan dalam uji 180,000,000,000
160,000,000,000
paired sample t test ini, dilakukan 140,000,000,000
dengan kriteria sebagai berikut : 120,000,000,000
100,000,000,000
80,000,000,000
a) Berdasarkan t hitung dengan t 60,000,000,000
tabel 40,000,000,000
20,000,000,000
Jika statistik hitung > statistik tabel : Ho -

2010

2012

2014

2015

2017
2011

2013

2016

2018
ditolak
200 200 200 200 200 200 200 200 200
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jika statistik hitung < statistik tabel : Ho
diterima
Sebelum Sesudah
Statistik tabel data dicari pada tabel t Gambar 2
dengan tingkat signifikansi (α) adalah 5% Volume Impor IndonesiaSebelum dan
atau tingkat kepercayaaan 95% dan df Sesudah diberlakukannya Sistem INSW
(degree of freedom) atau derajat kebebasan Sumber: Diolah Penulis (2019)
adalah n-1.
Hasil Penelitian
b) Berdasarkan perbandingan nilai Uji Normalitas
probabilitas (Sig.) Tabel 3
Jika signifikansi (2-tailed) > 0,05 : Ho Dasar Pengambilan Keputusan Uji
diterima Normalitas
Jika signifikansi (2-tailed) < 0,05 : Ho Kolomogor
ditolak ov Smirnov
Keteanga
HASIL PENELITIAN DAN Variable Sig.
n
PEMBAHASAN N (2-
tailed)
Penyajian Data Volume Berdistrib
Gambar 1 dan 2 menggambarkan Ekspor 10 usi
0,195
volume ekspor dan volume impor Sebelum 8 Normal
Indonesiasebelum dan sesudah INSW
diberlakukannya INSW secara Nasional. Volume Berdistrib
Nilai Volume ekspor dan impor disajikan Ekspor 10 usi
0,165
dalam bentuk Kg. Setelah 8 Normal
800,000,000,000
INSW
700,000,000,000 Volume Berdistrib
600,000,000,000 Impor 10 usi
500,000,000,000 0,200
400,000,000,000 Sebelum 8 Normal
300,000,000,000 INSW
200,000,000,000
100,000,000,000 Volume Berdistrib
- Impor 10 usi
0,200
2011

2012

2014

2016

2018
2010

2013

2015

2017

Setelah 8 Normal
200 200 200 200 200 200 200 200 200 INSW
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sumber: Diolah Penulis (2019)
Sebelum Sesudah

8
Setelah data yang akan digunakan T -36,510
telah terbukti bahwa berdistribusi normal Df 107
maka syarat untuk melakukan uji Sig (2-tailed) ,000
parametrik telah terpenuhi, sehingga uji
hipotesis (parametrik) uji t berpasangan Berdasarkan t tabel, dengan nilai -t
(paired sample t test) dapat dilakukan. hitung < - t tabel (-36,510 < -1,982), maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut
berarti bahwa ada perbedaan signifikan
pada volume impor Indonesa sebelum dan
sesudah pemberlakuan INSW.
Berdasarkan signifikansi, dengan
nilai signifikansi (0,000 < 0,05) maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya ada
Uji Hipotesis
perbedaan volume impor Indonesia
Uji t Berpasangan
sebelum dan sesudah diberlakukannya
Tabel 4 sistem INSW. Dan dilihat dari perbedaan
Paired Samples T Test (Ekspor) nilai rata-rata kedua variabel tersebut,
Mean -22966293546,6 dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan
Std. Deviation 9773147795,7 signifikan pada volume impor Indonesia
Paired
Differenc
Std. Error Mean 940421585,1 sesudah diberlakukannya INSW.
e
95% Lower
-24830569657,8
Comfidence Pembahasan
Interval of the
Difference Upper -21102017435,3
1. Volume Ekspor Indonesia Sebelum
T -24,421
dan Sesudah Diberlakukannya
Df 107
Sig (2-tailed) ,000
Sistem INSW
Berdasarkan t tabel, dengan nilai -t Berdasarkan hasil pengujian dilihat
hitung < - t tabel (-24,421 < -1,982), maka pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut signifikansi sebesar 0,000 (two tailed)
berarti bahwa ada perbedaan signifikan lebih kecil dari taraf nyata signifikansi
pada volume ekspor Indonesa sebelum dan yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu
sesudah pemberlakuan INSW. 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada
Berdasarkan signifikansi, dengan perbedaan signifikan volume ekspor
nilai signifikansi (0,000 < 0,05) maka Ho Indonesia sebelum dan sesudah
ditolak dan Ha diterima. Artinya ada diberlakukannya sistem INSW secara
perbedaan volume ekspor Indonesia Nasional atau volume ekspor Indonesia
sebelum dan sesudah diberlakukannya setelah diberlakukannya sistem INSW
sistem INSW. Dan dilihat dari perbedaan lebih tinggi dibandingkan sebelum
nilai rata-rata kedua variabel tersebut, diberlakukannya sistem INSW.
dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan
signifikan pada volume ekspor Indonesia Perbedaan yang dimaksud dapat
sesudah diberlakukannya sistem INSW. dilihat pada grafik 4.1 dimana volume
ekspor mengalamai kenaikan yang
Tabel 5 signifikan sebelum diberlakukannya sistem
Paired Samples T Test (Impor) INSW tahun 2001 sebesar
Mean -5175610822,4 272.456.624.930 Kg atau setara
Std. Deviation 1473200776,6 300.332.019,4 Ton yang naik pada tahun
Paired Std. Error Mean 141758810,8
Differenc 2010 yaitu saat sistem INSW di
95% Lower
e Comfidence -5456631131,5 berlakukan secara nasional sebesar
Interval of the
Upper -4894590513,2
206.390.172.702 Kg atau setara
Difference

9
227.506.221,8 Ton dengan persentase lebih tinggi dibandingkan sebelum
kenaikan 76%. diberlakukannya sistem INSW.
Secara keseluruhan tren volume Perbedaan yang dimaksud dapat
ekspor Indonesia yang terdapat pada dilihat pada grafik 4.2 dimana volume
gambar 4.1 menunjukan pergerakan yang impor cenderung mengalamai kenaikan
baik selama kurun waktu 2010-2018 yaitu yang signifikan sebelum diberlakukannya
pasca diberlakukannya sistem INSW, sistem INSW tahun 2001 sebesar
walaupun sempat mengalami penurunan di 65.566.789.856 Kg atau setara
tahun 2014-2015 namun tren kembali 72.263.990,96 Ton naik pada tahun 2010
positif sampai tahun 2018. Hal tersebut setelah diberlakukannya sistem INSW
menunjukan bahwa penerapan INSW sebesar 45.134.212.462 Kg atau setara
secara keseluruhan efektif meningkatkan 49.751.952,90 Ton dengan persentase
arus ekspor Indonesia sampai tahun 2018. kenaikan 69%.
Hal tersebut selaras dengan hasil Secara keseluruhan tren volume impor
penelitian (Hapsari, dkk., 2015) yang Indonesia pun yang terdapat pada gambar
menyatakan bahwa peran sistem INSW 4.2 menunjukan pergerakan yang baik
dalam upaya mendorong kelancaran arus selama kurun waktu 2010-2018 yaitu
barang ekspor dan impor tercermin pada pasca diberlakukannya sistem INSW.. Hal
jumlah volume ekspor dan impor yang tersebut menunjukan bahwa penerapan
cenderung meningkat bila dibandingkan INSW secara keseluruhan efektif
dengan sebelum Sistem INSW meningkatkan arus impor Indonesia
diimplementasikan. Sistem INSW yang sampai tahun 2018.
diterapkan mulai tahun 2010 memberikan
dampak positif bagi pengguna jasa, Seperti diungkap (Mahadika, dkk.,
petugas, maupun instansi-instansi terkait 2017) dalam penelitiannya yang menyoroti
ijin ekspor dan impor. Diawali dari tahun secara spesifik peran INSW terhadap
2010 hingga sekarang, Sistem INSW penanganan barang impor pada PT Otsuka
dinilai telah berhasil menjalankan Indonesia Malang dimana Sistem INSW
perannya sehingga arus ekspor dan impor membantu mempercepat proses pengurus
lebih lancar dan efisien. dokumen perizinan barang impor di PT.
Otsuka Indonesia, dengan menghubungkan
2. Volume Impor Indonesia Sebelum secara online antara entitasentitas terkait
dan Sesudah Diberlakukannya yang meliputi pelaku usaha dan instansi
Sistem INSW pemerintah.
Berdasarkan output SPSS 25 pada Sebelum diterapkan Sistem INSW,
tabel 4.10, hasil uji beda volume impor baik petugas Bea Cukai, importir/eksportir,
selama sembilan tahun sebelum dan serta instansi penerbit ijin ekpor impor
sembilan tahun sesudah diberlakukannya melakukan proses yang panjang dalam
sistem INSW menunjukan bahwa nilai penanganan dokumen ekspor dan impor.
signifikansi sebesar 0,000 (two tailed) Langkah pertama, Importir harus
lebih kecil dari taraf nyata signifikansi mendownload modul PIB yang fungsinya
yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu adalah untuk membantu pengguna dalam
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada membuat dokumen PIB. Kemudian,
perbedaan signifikan volume impor Importir menyiapkan dokumen yang harus
Indonesia sebelum dan sesudah diserahkan ke Kantor Bea Cukai dalam
diberlakukannya sistem INSW secara bentuk hard copy. Dokumen tersebut harus
Nasional atau volume impor Indonesia diserahkan langsung kepada petugas Bea
setelah diberlakukannya sistem INSW Cukai yang khusus melayani dokumen
impor.

10
KESIMPULAN DAN SARAN INSW dan tingkat volume ekspor maupun
impor Indonesia. adapun saran-saran yang
Kesimpulan dapat dikemukakan penulis antara lain :
Berdasarkan hasil penelitian dan a. Bagi Pemerintah
pembahasan yang telah diuraikan
mengenai “Analisis Perbedaan Sebelum 1) Pemerintah disarankan untuk
dan Sesudah Diberlakukannya Sistem mengkaji dan mengembangkan sistem
Indonesia National Single Window INSW dengan menyediakan server
(INSW) Terhadap Volume Ekspor dan yang lebih besar agar dapat
Volume Impor Indonesia” selama periode menampung user diseluruh Indonesia
Januari 2001 sampai Desember 2018 dan menanggulangi hambatan teknis
dengan menggunakan uji beda paired yang mungkin terjadi (server down )
sample t-test dapat diambil kesimpulan yang akan dirasakan oleh berbagai
sebagai berikut : pihak terkait.
1. Terdapat perbedaan yang signifikan 2) Pemerintah disarankan untuk
dari sebelum dan sesudah meningkatkan integrasi antar
pemberlakuan sistem INSW terhadap Lembaga/Kementrian terkait proses
volume ekspor Indonesia. Hal ini izin ekspor impor melalui sistem
dapat dilihat pada rata-rata volume INSW agar prosesnya lebih efektif
ekspor tahunan Indonesia yang dan efisien.
meningkat signifikan setelah
pemberlakuan sistem INSW. Selain 3) Pemerintah disarankan untuk
itu ditunjukan juga pada hasil uji T membuat kebijakan lain terkait
berpasangan yang memiliki nilai Sig. kesejahteraan ekspor impor Indonesia,
0,000 < 0,05, yang berarti bahwa agar tidak terjadi kondisi dimana nilai
terdapat perbedaan yang signifikan impor lebih besar dari nilai ekspor
pada volume ekspor Indonesia Indonesia.
sebelum dan sesudah diberlakukannya b. Bagi Peneliti Selanjutnya
sistem INSW secara nasional.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan 1) Penelitian mendatang akan lebih baik
dari sebelum dan sesudah membandingkan perusahaan
pemberlakuan sistem INSW terhadap pengimpor dan pengekspor skala besar
volume impor Indonesia. Hal ini dapat dengan perusahaan pengimpor dan
dilihat pada rata-rata volume impor peimpor skala kecil agar diketahui
tahunan Indonesia yang meningkat manfaat lebih dalam dari penggunaan
signifikan setelah pemberlakuan sistem INSW
sistem INSW. Selain itu ditunjukan 2) Penelitian mendatang akan lebih baik
juga pada hasil uji T berpasangan menggunakan metode kuantitatif
yang memiliki nilai Sig. 0,000 < 0,05, dengan menggunakan kuisioner
yang berarti bahwa terdapat perbedaan kepada para pengguna sistem INSW.
yang signifikan pada volume impor
Indonesia sebelum dan sesudah
diberlakukannya sistem INSW secara
DAFTAR PUSTAKA
nasional.
Publikasi Buku
Saran
Amir, M. S. (2004). Seluk Beluk dan
Berdasarkan uraian di atas, penulis
Teknik Perdagangan Luar Negeri.
mencoba memberikan saran-saran yang
Jakarta: PPM.
berkaitan dengan diberlakukannya sistem

11
Basri, F., & Munandar, H. (2010). Dasar- Sekaran, U. (2014). Metodologi Penelitian
Dasar Ekonomi Internasional: Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Pengenalan dan Aplikasi Metode Empat.
Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Setiawan, H., & Lestari, S. (2011).
Ghazali, I. (2016). Aplikasi Anlisis Perdagangan Internasional.
Multivariate dengan Program IBM Yogyakarta: Pustaka Nusantara.
SPSS 21. Edisi Kedelapan.
Yogyakarta: Universitas Sorensen, R. J. (2014). Pengantar Studi
Diponogoro. Hubungan Internasional
(Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka
Griffin, R. W., & Pustay, M. W. (2015). Pelajar.
Bisnis Internasional Sebuah
Perspektif Manajerial. Edisi 8 Stiglitz, J. E. (2006). Making
(Terjemahan). Jakarta: Salemba Globalization Work. New York:
Empat. WW. Norton & Company. Inc.

Hamdani, & Haikal. (2017). Seluk Beluk Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Perdagangan Ekspor Impor Jilid 1 Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Satu). Edisi Ketiga. Jakarta: Cetakan ke-26. Bandung: Alfabeta.
Bushindo. Tandjung, M. (2011). Aspek dan Prosedur
Hanief, Y. N., & Hirmawanto, W. (2017). Ekspor-Impor. Jakarta: Salemba Empat.
Statistik Pendidikan. Yogyakarta: Artikel dalam Jurnal dan Skripsi
Deepublish.
Aryanto, D. (2017). Uji Beda Custom
Jogiyanto, H. (2015). Teori Portofolio dan Cleareance, Volume Impor dan
Analisis Investasi. Edisi Kedelapan. Penerimaan Bea Masuk Sebelum dan
Yogyakarta: BPPE. Sesudah Penerapan Indonesia
Malik, N. (2017). Ekonomi Internasional. National. Skripsi. Surakarta:
Malang: UMMPress. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret.
Nazir, M. (2013). Metode Penelitian.
Bogor: Ghalia Indonesia. Aziz, M. F. (2017). Implementasi Asean
Single Window (Asw) Melalui
Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan Indonesia National Single Window
Statistik Modern. Jakarta: Salemba (Insw) Pada Bea Dan Cukai
Huamanika. Pengaruhnya Terhadap Arus Barang
Impor Ke Indonesia. Skripsi.
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Bandung: Fakultas Ilmu Sosial dan
Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Politik Universitas Pasundan.
Ilmiah. Jakarta: Kencana.
Hapsari, K. T., Suharyono, S., & Abdilah,
Nopirin. (2012). Pengantar Ilmu Ekonomi Y. (2015). Implementasi INSW
Mikro dan Makro. Yogyakarta: Sebagai Upaya Pendukung
BPFE. Kelancaran Arus Barang Ekspor dan
Nuryaman, & Christina, V. (2015). Impor. Journal Administrasi Bisnis
Metodologi Penelitian Akuntansi (JAB). Vol. 18, 170-179.
dan Bisnis dan Praktek. Bogor: Mustika, Y. (2016). Implementasi
Ghalia Indonesia. Indonesia National Single Window
Sattar. (2017). Pengantar Bisnis. (INSW) Sebagai Regulasi Ekspor
Yogyakarta: Deepublish. Impor Indonesia Dalam Konteks

12
IJEPA (Indonesia-Japan Economic Prosedur Umum Importasi. 2016.
Partnership Agreement). Skripsi. (http://bctjemas.beacukai.go.id/index.php/
Bandung: Fakultas Ilmu Sosial dan media-center/artikel-terkait/54-prosedur-
Politik Universitas Pasundan. umum-importasi) diakses 28 Desember
2018
Mahadika, dkk. (2017). Peran INSW
Terhadap Penanganan Barang Impor Data Volume Ekspor dan Volume Impor
(Studi Kasus PT. Otsuka Indonesia Indonesia Periode 2001-2018 dalam situs
Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (https://www.bps.go.id) diakses pada 13
(JAB). Vol. 42 (1). Februari 2019
Naibaho. (2015). Analisis Ekspor Karet Harian Ekonomi Neraca. Kinerja Ekspor
dan Pengaruhnya Terhadap PDRB di 203 Lampaui Target. 2014.
Provinsi jambi. E-Journal (http://www.neraca.co.id/article/37933/kin
Perdagangan, Industri dan Moneter. erja-ekspor-2013-lampaui-target) diakses
Vol. 3 (1), ISSN: 2303-1204. pada 13 Februari 2019
Sanjaya. (2017). Pelaksanaan Pengurusan Agribisnis Online. Kinerja Ekspor Impor
Dokumen Tentang Impor Barang Indonesia Sepanjang 2015. 2015.
Terkait dengan Dwelling time di (https://agribisnis.co.id/kinerja-ekspor-
Pelabuhan Panjang Bandar impor-indonesia-sepanjang-tahun-2015/)
Lampung. E-Journal-S1 UNDIP. diakses 13 Februari 2019)
Vol. 6 (2).
CNN Indonesia Ekonomi. 2016 Ekspor
Tongzon, J. L. (2004). Free Trade Indonesia Turun Jadi US$ 144,34 Miliar. .
Agreements: WTO dan ASEAN 2016..(https://www.cnnindonesia.com/eko
Implication. Copenhagen Journal of nomi/20170116121413-92-186589/2016-
Asian Studies. Vol. 20, ISSN: 2246- ekspor-indonesia-turun-jadi-us-14443-
2163. miliar) diakses 13 Februari 2019
Akurat Ekonomi Bisnis. Volume Ekspor
Buah-buahan Indonesia Melonjak. 2018.
Artikel dari Situs Web dan Bentuk (https://akurat.co/ekonomi/id-416973-
Media Elektronik Lainnya read-volume-ekspor-buahbuahan-
INSW Magz Edisi 1-4 dalam portal indonesia-melonjak) diakses 13 Februari
(https://www.insw.go.id) diakses 28 2019
Desember 2018 CNBC Indonesia Market. RI Banjir Impor
www.kemendag.go.id/files/pdf/ dari Bawang Putih sampai Emas hingga
2014/01/06/Full-Report-Kajian- April 2018. 2018.
Inatrade.pdf diakses, 28 Desember 2018 (https://www.cnbcindonesia.com/market/2
0180515133605-17-14993/ri-banjir-impor-
Seputar Insonesia National Single Window dari-bawang-putih-sampai-emas-di-april-
(INSW) dalam portal 2018) diakses 13 Februari 2019
(https://www.insw.go.id) diakses 28
Desember 2018 Key Indicators for Asia and the Pasific.
2018. Asian Development Bank (ADB).
Master Plan on ASEAN Connectivity (Sources: www.adb.org/statistics) diakses
2025.pdf, diakses 28 Desember 2018 13 Februari 2019
Indonesia National Single Window
(INSW) Sebagai Tools dalam
Deregulasi/Debirokratisasi.pdf, diakses 28
Desember 2018

13

Anda mungkin juga menyukai