NETFLIX
Untuk Memenuhi UAS Metode Penulisan Tugas Akhir yang Dibina Oleh
Oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
dari:
NIM : 183141414111015
Kelas : Perpajakan 3A
Dengan judul :
Menyetujui,
Dosen Pengajar,
i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 183141414111015
Kelas : Perpajakan 3A
Malang, 05 / 12 / 2019
(materai Rp 6000,-)
______________________
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Tugas ini sekilas berisi tentang apa itu Netflix, penjelasan tentang
mengapa netflix bisa lolos dari pengenaan pajak, dan bagaimana solusi agar
Netflix bisa dikenakan pajak. Di dalam tugas ini juga ada informasi-informasi
yang dapat membantu pembaca mengenai pengenaan pajak di Indonesia.
Sehingga pembaca tidak lagi bingung mengenai pengenaan pajak di Indonesia.
Tugas ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak sehingga karya tulis ini bisa selesai tepat waktu.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak San Rudianto, SE, MSA, Ak, CA., CPA., AAP B.selaku dosen
Pembina mata kuliah Metode Penulisan Tugas Akhir yang telah
memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan tepat waktu
2. Rekan mahasiswa/i kelas 3A Perpajakan yang secara langsung maupun
tidak langsung ikut serta mendukung dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini belum sempurna. Dan juga masih
banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan tugas ini. Hal ini karena
keterbatasan ilmu pengetahuan dari penulis. Untuk itu penulis meminta kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca agar tugas ini bisa lebih baik lagi
kedepan nya. Dan harapan penulis semoga tugas ini bisa memberikan manfaat
bagi para pembaca. Dan juga menambah ilmu pengetahuan para pembaca khusus
nya para mahasiswa Perpajakan Vokasi Universitas Brawijaya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
LAPORAN TUGAS AKHIR....................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS........................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1. Pengertian Pajak............................................................................................3
2.2. Fungsi Pajak..................................................................................................3
2.3 Jenis-Jenis Penerimaan Pajak.........................................................................3
2.4 Subjek Pajak...................................................................................................4
2.5 Bentuk Usaha Tetap.......................................................................................5
2.6 Objek Pajak Bentuk Usaha Tetap...................................................................6
2.7 Tarif Pajak BUT.............................................................................................6
BAB III....................................................................................................................8
PEMBAHASAN......................................................................................................8
3.1 Netflix.............................................................................................................8
3.2 Permasalahan Pengenaan Pajak Terhadap Netflix di Indonesia..................10
3.3 Solusi Pengenaan Pajak Terhadap Netflix...................................................10
BAB IV..................................................................................................................12
KESIMPULAN......................................................................................................12
4.1 Kesimpulan...................................................................................................12
4.2 Saran.............................................................................................................12
iv
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Netflix menerima restitusi sebesar US$22 juta dengan pendapatan saat itu
mencapai US$845 juta. Hal ini juga terjadi di Indonesia dimana Netflix
bisa mendapatkan laba dari penjualan jasa mereka di Indonesia tanpa harus
membayar pajak. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan
Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Hestu Yoga
Saksama mengungkapkan mengapa Netflix tidak membayar pajak karena
Netflix selama ini belum menjadi BUT (Bentuk Usaha Tetap) karena
definisi dari BUT adalah keberadaan fisik, sedangkan Netflix tidak berada
di Indonesia. Karena itulah penulis mengankat judl ini agar nanti nya akan
mendapatkan solusi nya.
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
PEMBAHASAN
3.1 Netflix
Netflix merupakan sebuah situs yang meyediakan berbagai film ataupun
TV series dari luar negeri yang dimana para penggunanya harus berlangganan
agar bisa menikmati layanan yang ada di dalam Netflix itu sendiri.Netflix
sendiri didirikan oleh Reed Hastings, Marc Randolph di California Amerika
Serikat pada tanggal 29 Agusutus 1997. Menurut data statistik yang terdapat
dalam situs Statista, Netflix sudah memiliki sekitar 158,33 juta pelanggan
yang ada di seluruh dunia dan bisa dipastikan akan bertambah lagi pada
tahun-tahun berikutnya.
Sumber: Statista
Pada awal didirikan nya perusahaan ini, Netflix hanyalah sebuah tempat
penyewaan DVD online. Sistem yang mereka pakai saat itu adalah pelanggan
harus membayar biaya sewa per bulan agar bisa menikmati film-film yang
8
9
Sumber: Statista
10
aktivitas ekonomi nya di Negara tersebut. Metode ini juga sudah diterapkan
di Singapura dan Australia. Sedangkan di Italia sendiri mereka menyiasati
nya dengan membuat peraturan dimana mereka mengenakan tariff sebesar
3%. Hal ini mereka namakan dengan web tax. Mereka mengenakan tariff ini
kepada perusahaan teknologi yang memiliki pendapatan minimal EUR 750
juta per tahun dan perusahaan layanan digital dengan pendapatan minimal
EUR 5,5 juta per tahun.
Dari peraturan-peraturan dari negara-negara tersebut, Indonesia bisa
menerapkan peraturan yang sama. Walaupun nantinya akan disesuaikan
dengan keadaan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Netflix merupakan sebuah situs yang meyediakan berbagai film ataupun
TV series dari luar negeri yang dimana para penggunanya harus berlangganan
agar bisa menikmati layanan yang ada di dalam Netflix itu sendiri. Netflix
masih belum bisa dikenakan pajak. Karena Netflix tidak mendirikan
kantornya di Indonesia sehingga perusahaan ini tidak bisa dikenakan pajak
atas BUT. Dan dampaknya bagi Indonesia adalah Indonesia mengalami
kerugian yang cukup besar karena mereka mendapatkan penghasilan dari
Indonesia tapi mereka tidak membayar pajak sedikit pun. Usaha yang sedang
dilakukan oleh Kementerian Keuangan Indonesia saat ini adalah dengan
membuat aturan tentang pengenaan pajak bagi perusahaan-perusahaan digital
seperti Netflix. Dengan cara melihat aturan-aturan yang telah diberlakukan
oleh Negara-negara seperti Italia, Singapura, dan Australia.
4.2 Saran
Saran dari penulis untuk masalah ini adalah agar pemerintah Indonesia
segera membuat peraturan mengenai masalah ini. Pemerintah bisa menambah
aturan perpajakan dengan melihat aktivitas ekonomi suatu perusahaan
walaupun perusahaan tersebut tidak mempunyai kantor di Indonesia. Ataupun
dengan membuat peraturan baru seperti yang sudah dilakukan Negara Italia
yang dikenal dengan Web Tax.
12
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Ellavie Ichlasa.2016. Awal Mula Netflix, dari Rental Film Fisik
Sampai Digital.
https://www.medcom.id/teknologi/news-teknologi/DkqD1gnb-awal-mula-
netflix-dari-rental-film-fisik-sampai-digital. Diakses pada tanggal 16
Desember 2019
Roxborough, Scott. Ritman, Alex. 2019. Netflix Global Real Estate Grab: How
the Streamer Is Expanding From London to Singapore.
https://www.hollywoodreporter.com/news/london-singapore-how-netflix-
is-expanding-around-world-1229815. Diakses pada tanggal 16 Desember
2019
13
14
Supriyatna, Iwan. Djailani, Mohammad Fadil. Pungut Pajak Netflix, Sri Mulyani Contek
Cara Negara Tetangga.
https://www.suara.com/bisnis/2019/10/30/112842/pungut-pajak-netflix-
sri-mulyani-contek-cara-negara-tetangga . Diakses pada tanggal 16
Desember 2019