MODUL PERKULIAHAN
F032100011 –
Komunikasi
Bisnis
Presentasi Bisnis
Abstrak Sub-CPMK
Pendahuluan
Lap
Tujuan Instruksional Umum
Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi presentasi bisnis.
Diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat mengenal (cognetive), memahami
(affective), dan mampu mengimplementasikan (psychomotor) kegiatan
presentasi bisnis.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah perkuliahan bagian pertama atau pendahuluan dari materi presentasi
bisnis, diharapkan para peserta atau mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan tujuan presentasi bisnis.
2. Menjelaskan bagaimana cara mempersiapkan suatu presentasi bisnis yang baik.
3. Mengidentifikasi perlengkapan yang diperlukan dalam presentasi bisnis.
4. Menganalisis siapa audiens Anda.
5. Menganalisis sinyal nonverbal yang Anda gunakan.
6. Bagaimana menumbuhkan percaya diri pada saat presentasi bisnis.
Tujuan Presentasi Bisnis
Secara umum presentasi bisnis memiliki empat tujuan pokok yaitu:
1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens
Pesan-pesan yang disampaikan harus menarik, sederhana, mudah diapahami dan
enak didengar audiens. Hindari bentuk presentasi yang membosankan,monoton,
tidak jelas, dan sulit dipahami
2. Menghibur audiens
Untuk mencapai tujuan presentasi bisnis seorang pembicara perlu menyelipkan
humor-humor segar yang mampu menghidupkan suasana. Perlu diingat bahwa
humor yang diselipkan dalam suatu presentasi bisnis hanyalah selingan dan bukan
yang utama.
3. Menyentuh emosi audiens
Dengan gaya dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu
menggugah emosi audiens, seperti emosi bersemangat, terharu, hanyut dalam
keprihatinan, dan sebainya.
4. Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu
Dalam memotivasi audiens seorang pembicara perlu menyatakannya secara
eksplisit dan bukan menggunakan bahasa basa-basi.
Persiapan Presentasi Bisnis
Dalam bidang apapun, keberhasilan dapat dicapai apabila dilakukan dengan
persiapan yang baik, begitu pula dengan presentasi bisnis. Dalam hal ini persiapan
yang diperlukan untuk presentasi bisnis mencakup:
a. Penguasaan terhadap Topik atau Materi yang akan Dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan agar diperoleh tujuan
yang ingin disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran.
b. Penguasaan Berbagai Alat Bantu Presentasi dengan Baik
Di samping penguasaan materi yang baik, yang juga penting adalah bagaimana
seorang pembicara mampu memanfaatkan berbagai alat bantu presentasi bisnis
demi pencapaian tujuan yang dikehendaki. Sebagai contoh whiteboard, spidol,
OHP, slide, komputer, bagan, kamera, chart, video, dan lainnya.
Analisis Audiens
Untuk dapat melakukan presentasi bisnis yang baik, salah satu
persyaratannyapembicara harus dapat menganalisis audiens secara tepat. Oleh karena itu,
dalam menganalisis audiens seorang pembicara harus mampu menjawab enam pertanyaan
mendasar berikut.
1) Siapa audiensnya?
2) Apa yang diinginkan audiens?
3) Di mana melakukan presentasi?
Pada dasarnya, istilah rapat tentu bukanlah hal yang asing dalam dunia bisnis maupun
nonbisnis, baik yang bersekala kecil, menengah, atau besar. Rapat yang mereka
selenggarakan pada umumnya melibatkan dua orang atau lebih untuk membahas sesuatu.
Oleh karena itu pengertian Rapat Bisnis (business meeting) adalah sebagai bentuk
pertemuan dua orang atau lebih disuatu tempat, baik didalam maupun diluar kantor untuk
membahas hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan bisnis tertentu.
Dalam dunia bisnis, Rapat Bisnis biasa nya dapat diselenggarakan didalam maupun diluar
kantor perusahaan. Rapat bisnis yang diselenggarakan didalam perusahaan pada umumnya
membahas harian atau mingguan, menyampaika pendistribusian barang kesuatu daerah,
menyiapkan berbagai kebutuhan bahan baku untuk proses produksi berikutnya, dan
menyiapkan alat-alat tulis kantor (ATK).
Dengan kata lain, pemilihan tempat penyelenggaraan sebuah pertemuan (Rapat Bisnis)
apakah didalam atau diluar perusahaan dapat dilakukan berdasarkan urgensi atau tingkat
kepentingannya, jumlah pesertanya, dan ketersediaan factor financial (dana)
pendukungnya.
Apa yang membedakan antara Rapat Bisnis dengan Rapat Non-Bisnis (nonbusiness
meeting)! Salah satu factor yang membedakan rapat bisnis dengan rapat non-bisnis adalah
1. Berbagi informasi
Rapat bisnis yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan bisa saja hanya dimaksudkan
untuk menginformasikan berbagai informasi penting yang harus diketahui oleh peserta
rapat, diikuti dengan sesi Tanya jawab. Contoh: manajer pemasaran menginformasikan
kepada peserta rapat bahwa perkembangan penjualan selama satu semester ini mengalami
perkembangan yang cukup menggembirakan bila dibandingkan dengan penjualan semester
lalu.
Tujuan dari rapat bisnis tentang penjajakan ide/gagasan (brainstorming) biasa nya berjalan
dengan memperkenalkan ide-ide baru yang akan dikerjakan oleh perusahaan yang akan
dating, atau bisa juga sebagai pertemuan antar karyawan untuk mengeluarkan ide-ide dari
masing-masing karyawan untuk kemajuan perusahaan.
3. Evaluasi ide/gagasan
4. Pengambilan keputusan
Tujuan pengambilan keputusan seperti ini biasa nya hanya para kepala atasan yang
memegang perusahaan tersebut yang menjalankan rapat untuk membahas suatu
ide/gagasan yang baru apakah ide/gagasan tersebut dapat dijalankan dengan baik atau
malah merugikan perusahaan.
5. Membuat dokumen
6. Memotivasi pekerja
Tujuan memotivasi para pekerja biasanya diselenggarakan oleh bos perusahaan untuk
mengumpulkan para karyawannya untuk memberikan motivasi kepada karyawannya agar
mereka lebih meningkatkan kinerja kerja mereka untuk kemajuan perusahaan tersebut.
Jenis-Jenis Rapat.
Oliver Serrat dalam Conductin Effective Meetings mengelompokan rapat ke dalam lima
jenis, antara lain:
1. Pengarahan (Briefing)
Briefing sering disebut juga sebagai rapat pengarahan (direct atau instruct meeting). Dalam
briefing pimpinan rapat cenderung hanya menyampaikan informasi atau memberikan
arahan, perintah kepada karyawan dalam suatu perusahaan untuk melakukan atau
menyelesaikan suatu tugas tertentu. Disamping itu briefing juga dimaksudkan untuk
mengingatkan kembali para karyawan tentang peran, tugas, dan tanggung jawab mereka
dalam menjaga dan mengembangkan perusahaan kedepan.
Rapat konsultasi ini disebut juga sebagai suatu rapat berbagai informasi (sharing
information) kepada pihak lain. Dalam rapat tersebut dimaksudkan terjadi suatu proses
untuk saling member dan menerima ide, gagasan, pandangan, keluhan atau masukan dari
pihak lain.
Rapat dewan merupakan pertemuan yang terdiri atas sekelompok orang dengan latar
belakang minat yang berbeda-beda untuk memutuskan masalah tertentu dengan cara
mencari consensus bersama diantara mereka. Mengingat bahwa diantara peserta yang ada
dalam rapat tersebut tentu memiliki ide, cara dan pandangan yang mungkin berbeda
dengan peserta yang lain, dengan kata lain ada jalan panjang dan berliku menuju sebuah
keputusan consensus bersama.
5. Negosiasi (negotiation)
Dalam dunia bisnis yang selalu dinamis, tentu permasalahan negosiasi tak dapat dihindari.
Negosiasi bukanlah monopoli perusahaan yang bersekala menenah dan besar. Bahkan pada
perusahaan bersekala kecil dan menengah pun terjadi proses negosiasi dalam dunia bisnis
mereka. Pada dasar nya dalam proses negosiasi terdapat sekelompok orang yang memiliki
kepentingan, maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Melalui proses negosiasi diantara
mereka diharapkan dapat diperoleh suatu titik temu atau kesepakatan dengan cara-cara
yang saling menguntungkan semua pihak.
Sedangkan menurut “Streibel dalam The Manager’s Guide To Effective Meetings”, rapat
dapat dikelompokan kedalam tiga jenis, yaitu:
Rapat informasional merupakan pertemuan antara dua orang atau lebih disuatu tempat
yang dimaksudkan untuk menyampaikan informasi tertentu kepada para peserta rapat
bisnis. Hal yang perlu diperhatikan adalah cara menyampaikan sebuah informasi: usahakan
informasi tersebut dijelaskan dengan jelas, ringkas, menarik dan tidak bertele-tele.
Informasi yang diberikan kepada para peserta rapat bisnis tersebut dapat berupa: 1.
informasi umum yang bersifat rutin, misalnya: informasi tentang diseiplin kerja, tata cara
pelayanan umum, dan persiapan kebutuhan alat tulis kiantor (ATK) dan 2. informasi
khusus yang bersifat strategic, misalnya: informasi tentang pengembangan produk baru,
Rapat motivasional merupakan suatu pertemuan antara dua orang atau lebih disuatu tempat
untuk memotivasi para peserta rapat dalam melakukan sesuatu. Contoh: pimpinan rapat
yang sekaligus sebagai seorang manajer pemasaran memotivasi para peserta rapat bisnis
untuk bekerja dengan lebih bersemangat, mengingatkan komitmen nya, meningkatkan
kedisiplinan kerja, mengingatkan keterampilan berkomunikasi, serta meningkatkan
kemampuan bernegosiasi.
Rapat partisipatif merupakan suatu pertemuan antara dua orang atau lebih di suatu tempat
untuk meningkatkan tingkat partisipasi dalam rapat bisnis. Salah satu bentuk partisipasi
peserta rapat bisnis adalah kemampuan untuk mendengarkan dengan baik. Karena
pendengar yang baik dapat memahami cara berfikir orang lain, serta menghargai ide,
gagasan, atau pandangan peserta rapatbisnis yang lain.
Untuk menghasilkan sebuah keputusan rapat bisnis yang baik dan pelaksanaannya berjalan
dengan baik, diperlukan perencanaan sebaik-baiknya. Perencanaan (planning) yang baik
tentu akan membantu mempermudah pencapaian tujuan yang di kehendaki. Untuk
memberikan arahan selama rapat bisnis berlangsung, perlu disiapkan rancangan agenda
rapat bisnis mulai dari awal hingga akhir (selesai).
Ada beberapa cirri tentang bagaimana mendisain sebuah agenda rapat bisnis yang baik,
antara lain:
Ada beberapahal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan dengan baik, khususnya bagi
anda yang bertugas sebagai panitia penyelenggara rapat bisnis, antara lain:
1. Undangan.
Undanga rapat bisnis bagi peserta sebainya diedarkan beberapa hari sebelum rapat bisnis
berlangsung, misalnya seminggu sebelumnya dan dilengkapi dengan bahan-bahan yang
akan dibahas dalam rapat bisnis tersebut. Hindari penyampaiyan rapat bisnis secara
mendadak , misalnya sehari sebelum pelaksanaan rapat bisnis tanpa dilengkapi dengan
bahan atau materi yang akan dibahas dalam rapat bisnis tersebut.
Waktu dan tempat pelaksanaan rapat bisnis perlu dipastikan terlebih dahulu sebelum
undangan diedarkan keseluruh peserta rapat. Dalam hal ini waktu menunjukan tanggal,
bulan, tahun dan jam berapa rapat bisnis dilaksanakan. Sedangkan mengenai tanggal
pelaksanaan nya rapat bisnis perlu dicantumkan secara jelas dan terinci. Misalnya; tempat
pelaksanaan rapat bisnis diruang arjuna wiwaha, lantai 2 hotel permata indah, jalan kusuma
bangsa no. 223 telp. (0271)123456 Sukarta 57126.
Dalam hal ini menujuk pada waktu mulai dan berakhirnya rapat bisnis. Penetapan waktu
akan dimulainya dan berakhirnya sebuah rapat tentu sangat penting artinya bagi para
peserta rapat bisnis. Sebagai contoh, dalam undangan dicantumkan dengan jelas bahwa
rapat bisnis akan berlangsung mulai jam 08:00 hingga jam 16:00.
4. Pembawa acara.
Adakalanya, pembawa acara (MC) diperlukan untuk memandu rapat bisnis agar berjalan
dengan lancar, pembawa acara harus memahami dengan baik sebuah agenda rapat bisnis.
Pada umumnya, ketua panitia memberikan laporan atas pelaksanaan rapat bisnis. Misalnya,
maksud dan tujuan rapat bisnis, jumlah peserta dan bidang fungsional (misalnya;
departemen pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya manusia dan teknologi
informasi).
6. Jumlah peserta.
Perlu dipastikan jumlah peserta rapat bisnis yang akan diundang dalam rapat bisnis
tersebut. Kepastian jumlah peserta tentu berkaitan erat dengan jumlah kursi yang harus
Peserta rapat bisnis bisa berasal dari berbagai devisi, departemen, atau bagian dalam dan
luar perusahaan. Dalam hal ini perlu dipastikan nama peserta dan jabatan fungsional dalam
suatu perusahaan, misalnya: Sdr. Muhammad Rifai Hidayat jabatan fungsionalnya sebagai
manajer pemasaran dari luar perusahaan atau Sdr. Ridho Amirudin sebagai manajer
produksi dari dalam perusahaan.
Pada umumnya, pimpinan tertinggi suatu perusahaan, departemen atau divisi fungsional
diberi kesempatan untuk membuka dan menutup acara resmi agenda rapat bisnis, namun
dalam praktiknya pejabat yang diundang untuk membuka dan menutup suatu rapat bisnis
dapat dilakukan pejabat yang berbeda. Hal ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi
yang terjadi pada saat itu.
9. Narasumber.
Penunjukan siapa yang diminta menjadi narasumber (presenter) dalam rapat bisnis sangat
tergantung pada keputusan pihak manajemen internal perusahaan, apakah nara sumbernya
berasal dari luar perusahaan atau dari dalam perusahaan. Siapa saja yang diminta menjadi
nara sumber atau yang akan menyampaikan materi rapat bisnsi tentunya adalah para
professional atau para ahli dibidannya.
Pada umumnya, dalam rancangan agenda rapat bisnis sudah dicantumkan dengan jelas
berapa waktu untuk masing-masing nara sumber yang akan menyampaikan materinya
dalam rapat bisnis tersebut, dan berapa waktu yang disediakan untuk sesi Tanya jawab.
Agenda rapat bisnis seharus nya sudah memperhitungkan waktu khusus untuk beristirahat,
sholat dan makan siang, atau makan malam. Waktu istirahat sangat diperlukan bagi para
peserta untuk menyegarkan kembali energy yang terkuras selama berjam-jam disalam
ruang rapat bisnis. Pikiran yang sear diharapkan dapat membantu memunculkan ide-ide
yang segar dan cerdas bagi kemajuan perusahaan kedepan.
Petugas yang diberi tugas untuk mengecek presensi (kehadiran) peserta sudah selayaknya
dating lebih awal disbanding dengan peserta rapat bisnis. Dalam hal ini tetugas presensi