صلى اهلل عليه و سلم/khut}abu al-rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama/
KARYA MUHAMMAD KHALIL AL-KHATIB
SKRIPSI SARJANA
OLEH
صلى اهلل عليه و سلم/khut}abu al-rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama/
KARYA MUHAMMAD KHALIL AL-KHATIB
SKRIPSI SARJANA
OLEH
Pembimbing
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila pernyataan yang saya perbuat ini tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.
Medan,
Peneliti,
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum, selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara yang telah menerima peneliti untuk menuntut ilmu di USU.
2. Bapak Dr. Budi Agustono M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara. Bapak Prof Drs. Mauly Purba, M.A, Ph.D selaku
Wakil Dekan I, ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd selaku Wakil Dekan II, bapak
Prof. Ikhwanuddin Nasution, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara dan kepada sivitas akademika yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan fasilitas kepada
peneliti dalam mengikuti perkuliahan dari semester 1 hingga semester 8.
3. Ibu Dra. Rahlina Muskar Nasution, M.Hum., Ph.D selaku Ketua Program Studi
Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs.
Bahrum Shaleh, M.Ag selaku Sekretaris Program Studi Sastra Arab Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Prof.Dr. Khairina Nasution,M.S. selaku dosen pembimbing skripsi dan Ibu
Dra. Nursukma Suri M.Ag selaku dosen pembimbing akademik yang dengan
penuh perhatian memberikan waktu, tenaga, ilmu, nasehat, bimbingan, dan
memberikan inspirasi serta motivasi dalam menyelesaikan studi dengan baik
dan juga dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat
peneliti rampungkan dengan baik.
5. Ibu Dra. Rahlina Muskar Nasution, M.Hum., Ph.D dan Ibu Dra. Murniati,
M.Hum selaku dosen penguji proposal dan skripsi saya yang telah memberikan
ii
iii
Penulis,
Dwi Aprico Imam Rahmadi
iv
2.6 Khutbah............................................................................................13
vi
Dwi Aprico Imam Rahmadi (150704055) 2020. Analisis Tindak Tutur ilokusi
dalam buku خطب الرسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم/khutabu al-rasulu allahi salla allahu
‘alaihi wa sallama/ karya Muhammad Khalīl Al-Khatīb. Penelitian ini
membahas Tindak Tutur Ilokusi dalam buku خطب الرسول اهلل صلى اهلل عليه و
سلم/khutabu al-rasulu allahi salla allahu ‘alaihi wa sallama/ karya Muhammad
Khalīl Al-Khatīb. Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana tindak tutur
ilokusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan fungsi
tindak tutur ilokusi dalam buku خطة انزسول هللا صهى هللا ػهٍه و سهى/ khutabu al-
rasulu allahi salla allahu ‘alaihi wa sallama/ karya Muhammad Khalīl Al-
Khatīb. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research).
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Learch (2015).
Penelitian ini menggunakan metode simak dan pengumpulan datanya
dilakukan dengan cara menyimak dan mencatat tuturan-tuturan ilokusi
dalam teks khutbah tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ditemukan jenis tindak tutur ilokusi dari 5 jenis yaitu: asertif 15, komisif 4,
direktif 13, dan deklaratif 1. Sedangkan fungsi tindak tutur ilokusi
ditemukan 2 dari 4 fungsi yaitu: konvivial 6 dan kolaboratif 27.
vii
viii
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا Alif - tidak dilambangkan
ة Bā` b -
د Tā` t -
د Dāl d -
ص Zai z -
ط Sīn s -
ػ Syīn sy -
ix
ف Fā` f -
ق Qāf q -
ن kāf` k -
ي Lām l -
َ Mīm m -
ْ Nūn n -
ٚ Wāwu w -
ٖ Hā` h -
ٞ Yā` y -
B. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.
Contoh :
خ٠أؽّذ ditulis Aḥmadiyyah
C. Tā` marbutāh di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah
terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan
sebagainya.
Contoh: عّبػخditulis jamāʻah
Bila dihidupkan ditulis t
Contoh: بء١ٌٚ وشاِخ األditulis karāmatul auliyā`
E. Vokal Panjang
a panjang ditulis “ā”: contoh: َ ٔبditulis nāma
F. Vokal Rangkap
Vokal rangkap ٞ (fathah dan ya`) ditulis “ai”.
xi
PENDAHULUAN
خطب الرسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم/khut}abu al-rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi
wa sallama/ karya Muhammad Khalīl Al-Khatīb, yaitu:
ٌٗ ٞنًٍ فال ٘بد٠ ِٓ ٚ ،ٌٗ ًذ هللا فال ِنٙ٠ ِٓ
/man yahdi Allāhu falā muḍilla lahu, wa man yuḍlil falā hādiya
lahu/„Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah maka tidak ada seorang pun yang
dapat menyesatkannya, dan barangsiapa disesatkan oleh-Nya maka tidak akan ada
seorang pun yang dapat memberikan hidayah kepadanya‟ (Al-Khatīb: 1)
Dalam khutbah tersebut, terdapat tindak tutur ilokusi berupa janji yang
diberikan Allah kepada hamba-Nya berupa hidayah kepada siapa yang
kehendakinya. Tindak tutur ilokusi tersebut berbentuk komisif, ikokusi ini
berfungsi kolaboratif (kerja sama ) yang memberi informasi kepada mitra tutrnya.
Kemudian, peneliti menjadikan buku خطب الرسول اهلل صلى اهلل عليه و
Khalīl Al-Khatīb (2009) ini menjadi sumber data bagi peneliti karena buku ini
merupakan khazana khutbah rasulullah terlengkap yang berisi 574 materi khutbah
terdiri dari masing masing bab yaitu: Khutbah rasulullah s.a.w. yang membahas
tentang jihad dan beberapa hal yang terkait dengannya berjumlah enam belas (66)
khutbah; khutbah rasulullah s.a.w. yang membahas tentang shalat berjumlah dua
puluh sembilan (29) khutbah; yang membahas tentang zakat berjumlah tujuh (7)
khutbah; yang membahas tentang membahas tentang ramadhan berjumlah tujuh
(7) khutbah; yang membahas tentang haji berjumlah tujuh (7) khutbah; yang
membahas tentang ikhlas berjumlah enam belas (16) khutbah; yang membahas
tentang al-qur‟an,ilmu, dan zikir berjumlah empat puluh tiga (43) khutbah; yang
membahas tentang takwa, silaturahmi dan sedekah berjumlah tujuh belas (17)
khutbah; yang membahas tentang peringatan keras beliau untuk menjauhi bid‟ah
berjumlah tiga (3) khutbah; yang membahas tentang dunia, wanita, dan berjumlah
empat puluh tiga (43) khutbah; yang bersifat umum berjumlah dua ratus lima
(205) khutbah yang membahas keutamaan bershalawat atas diri beliau,
keistimewaan keluarga beliau dan para sahabat beliau yang mulia-mulia
berjumlah tujuh puluh dua (72) khutbah; yang membahas kiamat dan peristiwa
setelahnya, berjumlah tiga puluh empat (34) khutbah, lalu khutab khutab beliau
s.a.w. ketika beliau menderita sakit yang menghantarkan Rasullullah s.a.w.
kembali ke haribaaan Allah s.w.t. berjumlah sepuluh (10) khutbah. Dan (yang
terakhir) adalah khutbah beliau tentang balasan yang akan di terima para pengikut
beliau.
Dalam penelitian ini, peneliti mengkhususkan pada bab Jihad yang terdiri dari
66 judul. Namun peneliti hanya mengambil 20 judul dari 66 judul dalam bab jihad
1. Klasifikasi tindak tutur ilokusi apa saja yang terdapat dalam خطب الرسول
اهلل صلى اهلل عليه و سلم/khut}abu al-rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa
2. Fungsi tindak tutur ilokusi apa saja yang di temukan dalam خطب الرسول
اهلل صلى اهلل عليه و سلم/khut}abu al-rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa
خطب الرسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم/khut}abu al-rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu
‘alaihi wa sallama/ karya Muhammad Khalīl Al-Khatīb.
2. Untuk mengatahui fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam خطب
الرسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم/khut}abu al-rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi
wa sallama/ karya Muhammad Khalīl Al-Khatīb.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
ilokusi, khususnya dalam buku خطب الرسول اهلل صلى اهلل عليه و
Sumber data diambil dari Buku خطب الرسول اهلل صلى اهلل عليه و
Khalīl Al-Khatīb tahun 2009 cetakan ke-2 tahun 2011 dengan jumlah 574
khutbah.
mengambil data dari buku سلم خطب الرسول اهلل صلى اهلل عليه و/khut}abu al-
rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama/ karya Muhammad Khalīl Al-
Khatīb, dan menggunakan teori Leech (1993). Sedangkan penelitian
sebelumnya mengambil data dari film menggunakan ٓ٠ اٌذ:ًسح اٌٍجطٛاألعط
Penelitian ini mengambil data dari buku خطب الرسول اهلل صلى اهلل عليه و
2.2 Pragmatik
ٖٕغض٠ ٞ اٌزٟ اٌّئعّغبرٚ اٟ اٌؼًّ!) االعزّبػٚ اٌزقشّف (أٟٕؼ٠ ِٟاٌفؼً اٌىال
َاالءٔغبْ ثبٌىال
10
11
12
13
14
3.1 Hasil
Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari buku خطب الرسول اهلل صلى اهلل
3 .2 Pembahasan
Adapun bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam 20
Khutbah Rasulullah Saw tentang peperangan pada bab jihad seperti berikut ini:
,ؾت اٌقذلخ٠ٚ ,ؤِش ثبٌؾك٠ ,ُٗٔ ؽؤ١ فبْ هللا ػظ,ٕٗبوُ ػٙٔ ب وُ ػّبٙٔأٚ ٗ١ٍِبؽضىُ هللا ػ
ُأىُ لذ افجؾزٚ ,ٍْٛزفبم٠ ٗثٚ ,ْٚزوش٠ ٗ ث,ُٖ ػٕذٌٙ ِٕبصٍٝش أٍ٘ٗ ػ١ اٌخٍٝ ػٝؼط٠ٚ
اهٓ اٌجؤط ِّبِٛ ٝ اْ اٌقجش فٚ ,ٗعٚ ٗ ثٝٗ ِٓ أؽذ اال ِب اثزغ١مجً هللا ف٠ ثّٕضي اٌؾك ال
,ُؤِشو٠ٚ ُؾزسو٠ هللاٝىُ ٔج١ ف, االخشحْٝ إٌغبح فٛرذسوٚ ,ُ ثٗ ِٓ اٌغٕٝغ٠ٚ ,ٌُٙفشط ثٗ ا٠
(ٌّمذ:يٛم٠ فبْ هللا,ٗ١ٍّمزىُ ػ٠ ُ ؽئ ِٓ أِشوٍٝعً ػٚ طٍغ هللا ػض٠ َْ أٛ١ٌا اٛ١فبعزؾ
أػض وُ ثٗ ثؼذٚ ،ٗبر٠أسوُ ِٓ آٚ ,ٗ أِشوُ ثٗ ِٓ وزبثٜا اٌزٚهللا أوجش ِٓ ِمزىُ أٔفغىُ) أظش
ٜا اٌزٛعجٛاهٓ أِشأ رغزٌّٛ ٘زٖ اٟا سثىُ فٍٛ أث،ُ ثٗ سثىُ ػٕىٝشم٠ ٗا ثٛ فبعزّغى،رٌخ
أٔزُ ثبٚ أّب أٔبٚ ،ذ٠ػمبثٗ ؽذٚ ،ٌٗ فذقٛلٚ ،ػذٖ ؽكٚ ْ فب،ِٗغفشرٚ ٗػذوُ ثٗ ِٓ سؽّزٚ
15
ٓ١ٌٍٍّّغٚ
/khut{abu s}alla> alla>hu ‘alaihi wasallam yaumun badarun, fah{amdu alla>hu wa us|na>
‘alaihi s|umma qa>la: amma> ba’du fa inni> ah}s|akum ‘ala> ma> ah}s|akum alla<hu ‘alaihi
wa annaha> kum ‘amma> naha>kum ‘anhu, fa inna alla>ha ‘az}i>mun sya`nuhu,
ya`muru bi al-h}aqqu, wayuh}ibbu al-s}adaqu, wayu’t}i> ‘ala> al-khairi ahluhu ‘ala>
mana>ziluhum ‘indahu, bihi yaz|kuru>na, wabihi yatafa>da} lu>na, wa innakum qad
as}bah}tum bimanzili al-h}aqqu la> yuqbalu alla>hu fi>hi min ah}adin illa> ma> abtagi> bihi
wajhahu, wainna al-s}abra fi> mawa>t}ini al-ba`si mimma> yafraju bihi al-hammi,
wayanja> bihi mina al-gami, watadraku>na al-naja>ta fi> al-a>khirati, fi>kum nabiya
alla>hu yah}z|arukum wa ya`murukum, fa astah}yu> al-yaumu anna yut}la’u alla>ha
‘azza wajalla ‘ala> syai`in min amrikum yumamiqtukum ‘alaihi, fa inna alla>ha
yaqu<lu: (limaqta alla>hi akbaru min maqtikum anfusakum) unz}uru> al-laz|i>
amarakum bihi min kita>bihi, waara>kum min a>ya>tihi, wa a’azzakum bihi z|illah,
fastamsiku> bihi yard}a> bihi rabbukum ‘ankum, wa ablu> rabbakum fi> ha>z|ihi al-
mawa>t}ini amran tastaujibu> al-laz|i> wa’adakum bihi min rah}matihi wamagfiratihi,
fainna wa’adahu h}aqqun, waqauluhu s}adaqun, wa’aqa>bahu syadi>dun, wainnama>
ana> wa antum billa>hi al-h}ayyu al-qayyu>mu, ilaihi al-jaana> z}ahu>rana>, wa bihi
a’tas}imna>, wa ‘alaihi tawakkalna>, wailaihi al-mas}i>ru. Yagfiru alla>hu li>
walilmuslimi>na/‛ Pada saat perang badar terjadi, rasulullah s.a.w. berkhutbah :
Beliau membaca hamdalah dan memanjatkan puji kepada Allah, lalu
bersabda,”amma ba‟du. Sesungguhnya diriku menganjurkan kalian atas sesuatu
yang telah dianjurkan oleh Allah dan melarang kalian dari sesuatu yang telah
dilarang oleh-Nya, karena sesungguhnya Allah itu maha agung kekuasaan-Nya.
Dia senantiasa memerintahkan yang benar, menyukai benar, memberikan
kebaikan ahlinya sesuai dengan derajat di sisi-Nya. Dengan nama-Nya mereka
berzikir, dan dengan nama-Nya pula mereka berlomba lomba. Sesungguhnya
kesabaran di medan perang itu termasuk sesuatu yang akan menghilangkan
kecemasan dan akan menyalamatkan dari kesedihan, kemudian kalian akan
mendapatkan keselamatan di akhirat. Ini, di tengah-tengah kalian ada Nabi yang
senantiasa memberi peringatan dan memerintahkan kalian (untuk berbuat baik).
Maka kalian harus malu kalau hari ini Allah s.w.t. sampai mendapati kalian
melakukan sesuatu yang akan membuat dia membenci kalian karena dari kitab-
Nya, karena dia telah memperlihatkan kepada kalian sebagian dari tanda-tanda
kekuasaan-Nya, dan telah memberikan kemenangan kepada kalian setelah kalian
mengalami kehinaan. Maka berpegangteguhlah dengan kitab-Nya itu maka tuhan
kalian akan meridhai kalian. Bersabarlah barang sebentar untuk mengemban
perintah tuhan kalian di medan peperangan ini, maka kalian akan memperoleh apa
yang telah dijanjikan oleh tuhan kalian dalam bentuk rahmat dan ampunan dari-
Nya. Karena janji-Nya pasti benar, firman-Nya pasti benar, dan siksa-Nya amatlah
pedih. Dan sesungguhnya diriku dan kalian itu hanyalah bergantung kepada Allah
yang maha hidup lagi maha berdiri sendiri. Hanya kepada dia kita beserah diri,
16
ُٗٔ ؽؤ١ فبْ هللا ػظ,ٕٗبوُ ػٙٔ ب وُ ػّبٙٔأٚ ٗ١ٍ ِبؽضىُ هللا ػٍٝ اؽضىُ ػٝٔ فب.١
/fa inni> ah}s|akum ‘ala> ma> ah}s|akum alla<hu ‘a’laihi wa annaha> kum ‘amma>
naha>kum ‘anhu, fa inna alla>ha ‘az}i>mun sya`nuhu,/ ‚Sesungguhnya diriku
menganjurkan kalian atas sesuatu yang telah dianjurkan oleh Allah dan melarang
kalian dari sesuatu yang telah dilarang oleh-Nya, karena sesungguhnya Allah itu
maha agung kekuasaan-Nya.”
ْٛرذسوٚ ,ُ ثٗ ِٓ اٌغٕٝغ٠ٚ ,ٌُٙفشط ثٗ ا٠ اهٓ اٌجؤط ِّبِٛ ٝ اْ اٌقجش ف.٢
االخشحٌٕٝغبح ف
/wainna al-s}abra fi> mawa>t}ini al-ba`si mimma> yafraju bihi al-hammi, wayanja> bihi
mina al-gami, watadraku>na al-naja>ta fi> al-a>khirati/ ‚Sesungguhnya kesabaran di
medan perang itu termasuk sesuatu yang akan menghilangkan kecemasan dan
akan menyalamatkan dari kesedihan, kemudian kalian akan mendapatkan
keselamatan di akhirat.”
17
ِٗغفشرٚ ٗػذوُ ثٗ ِٓ سؽّزٚ ٜا اٌزٛعجٛاهٓ أِشأ رغزٌّٛ ٘زٖ اٟا سثىُ فٍٛ أث.٣
/ablu> rabbakum fi> ha>z|ihi al-mawa>t}ini amran tastaujibu> al-laz|i> wa’adakum bihi
min rah}matihi wamagfiratihi/ ‚ Bersabarlah barang sebentar untuk mengemban
perintah tuhan kalian di medan peperangan ini, maka kalian akan memperoleh apa
yang telah dijanjikan oleh tuhan kalian dalam bentuk rahmat dan ampunan dari-
Nya.”
هللاٍٝي هللا فٛ ثؼش سع:عٍُ لبيٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛ فبسط سعٜ لزبدح األٔقبسٝػٓ اث
، هبٌتٝذ فغؼفش ثٓ أث٠ت ص١ذ ثٓ ؽبسصخ فبْ أف٠ىُ ص١ٍ (ػ: فمبي،ؼ األِشأ١عٍُ عٚ ٗ١ٍػ
ي هللا ِبٛب سع٠ ِٝأٚ ٝ ثؤث:صت عؼفش فمبيٛ) فٜاؽخ األٔقبسٚت فؼجذ هللا ثٓ س١فؤْ أف
ا ِبٛا فٍجضٛش) فبٔطٍم١ رٌه خٜ أٜ (اِل فبٔه الرذس: لبي.ذا٠ صٍٝوٕذ أس٘ت أْ رغزؼًّ ػ
, ثبٌقالح عبِؼخٜٕبد٠ ْ أِش أٚ عٍُ فؼذ إٌّجشٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛ صُ اْ سع.ؽبءهللا
18
.ذا١ٙذ ؽ٠ت ص١ فؤف،ٚا اٌؼذٛا فٍمُٛ أطٍمٙٔ؟ اٜؾىُ ٘زا اٌغبص١اٌشؽّٓ اال أخجشوُ ػٓ ع
َٝ ؽزٛ اٌمٍٝ فؾذ ػ، هبٌتٝاء عؼفش ثٓ أثٌٍٛ صُ أخز ا.ا ٌٗ فبعزغفش ٌٗ إٌبطٚفبعزغفش
ٝٗ ؽز١ِ فؤصجذ لذ،اؽخٚاء ػجذ هللا اثٓ سٌٍٛ صُ أخز ا.ٌٗ اٚبدح فبعزغفشٙذ ٌٗ ثباٌؾٙ أؽ.ذٙاعزؾ
ُ ص،ٗ أِش ٔفغٛ٘ .ىٓ ِٓ األِشاء٠ ٌُٚ ،ذ١ٌٌٛاء خبٌذ ثٓ اٌٍٛ ص ُ أخز ا.ٌٗ اٚ فبعزغفش.ذا١ٙلزً ؽ
ّٓفه فؤٔقشٖ) فٛ١ف ِٓ ع١ُ أٗ عٌٍٙ (ا:عٍُ افجؼٗ فمبيٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛسفغ سع
ذ٠ ؽش ؽذٝ فٕفش إٌبط ف:أىُ) لبيٛا اخٚا فؤِذٚ (أفش: صُ لبي.ف هللا١ خبٌذ عِّٝئز عٛ٠
.سوجٕبٚ ِؾبح
/’an abi> qata>dah al-ans}a>ri fa>risun rasu>l alla>hi s}alla alla>hu ‘alaihi wasallam qa>la:
ba’as|a rasu>l alla>hi s}alla alla>hu ‘alaihi wasallam jaisyun al-amara>u, faqa>la:
(‘alaikum zaid bin h}ar> is|ah fa inna us}i>bu zaid faja’far bin abi> t}a>libi, fainna us}i>bu
fa’abdu alla>ha bin rawa>h}ah al-ans}a>ri>) fawas|abu ja’far faqa>la: biabi> waummi> ya>
rasu>l alla>hi ma> kuntu arhabun an tasta’milu ‘ala> zaidan. Qa>la: (amad}a fainnaka la>
tadra> ai z|a>lika khirun) fant}alaqu> falabis|u> ma>sya> alla>hu. S|umma inna rasu>l alla>hi
s}alla alla>hi ‘alaihi wasallam s}a’ada al-manabiru wa amru an yuna>da> bis}s}ala>ti
ja>mi’ati, faqa>la rasu>l alla>hi s}alla alla>hi ‘alaihi wasallam: (na>ba khairan au ba>ta
khairan au s|a>ba khairan). Syakkun ‘abdu al-rah}ma>ni alla> akhbarakum ‘an
jaisyakum ha>z|a> al-ga>za>? Innahum int}alaqu> falaqu> al-‘aduwwu, fa as}i>bu zaidun
syahi>dan. Fastagfiru> lahu al-na>su. S|umma akhaz|a al-lawa>u ja’far bin abi> t}a>libi,
fasyadda ‘ala> al-qaumi h}atta istisyhadu. Asyhadu lahu bi al-syaha>dati fastagfiru>
lahu. S|umma akhaz|a al-lawa>u ‘abdu alla>hi ibnu rawa>h}ah, faas|bata qadi>mihi h}atta
qatala syahi>dan. Fastagfiru> lahu. S|umma akhaz|a allawa>u khalid bin al-wali>di, wa
lam yakun min al-amra>i. Huwa amarra nafsahu, s|umma rafa’a rasu>l alla>hi s}alla
alla>hu ‘alaihi wasallam is}ba’ahu faqa>la: (alla>humma innahu saifun min sayyuafiki
faans}a>ruhu) faman yaumaiz|in samma> khalid saifun alla>hi. S|umma qa>la: (infiru>
famaddu> ikhwa>nukum) qa>la: fanafara al-na>su fi> h}arrin syadi>din masya>tin wa
rakiba>nan/ “Dari abu qatadah al-anshari, yaitu salah satu prajurit berkuda pasukan
rasulullah s.a.w., ia berkata, Ketika rasulullah s.a.w. memberangkatkan para
perwira, beliau bersabda, “ kalian akan dipimpin oleh zaid ibn zaid ibn haristsah.
Jika zaid gugur maka kalian akan dipimpin oleh ja‟far ibn Abi Thalib. Dan jika
ja‟far gugur maka abdullah ibn rawahah al-anshari akan menjadi penggantinya.”
Tiba-tiba majulah ja‟far seraya berkata,”demi ayah dan ibuku, wahai rasulullah,
aku tidak takut apabila engkau mengutamakan zaid dari pada diriku.” Beliau
bersabda,”lakukanlah, karena kau belum tahu manakah yang lebih baik.‟‟ Mereka
19
ت١ذ ثٓ ؽبسصخ فبْ أف٠ىُ ص١ٍ (ػ: فمبي،ؼ األِشأ١عٍُ عٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛ ثؼش سع.١
صت عؼفشٛ) فٜاؽخ األٔقبسٚت فؼجذ هللا ثٓ س١ فؤْ أف، هبٌتٝذ فغؼفش ثٓ أث٠ص
/ba’as|a rasu>l alla>hi s}alla alla>hu ‘alaihi wasallam jaisyun al-amara>u, faqa>la:
(‘alaikum zaid bin h}ar> is|ah fa inna us}i>bu zaid faja’far bin abi> t}a>libi, fainna us}i>bu
fa’abdu alla>ha bin rawa>h}ah al-ans}a>ri>) fawas|abu ja’far/ ‚ Ketika rasulullah s.a.w.
memberangkatkan para perwira, beliau bersabda, “ kalian akan dipimpin oleh zaid
ibn zaid ibn haristsah. Jika zaid gugur maka kalian akan dipimpin oleh ja‟far ibn
Abi Thalib. Dan jika ja‟far gugur maka abdullah ibn rawahah al-anshari akan
menjadi penggantinya.”
20
ٝعٍُ ِىخ ػبَ اٌفزؼ لبَ فٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛ ٌّب دخً سع: لبيٚػٓ ػجذ هللا ثٓ ػّش
ضدٖ اال٠ ٌُ َخ فبْ اإلعال١ٍ٘ اٌغبٝب إٌبط أٗ ِب وبْ ِٓ ؽٍف فٙ٠ب أ٠( :جب فمبي١إٌبط خط
ُٙ١ٍش ػ١غ٠ ،ُ٘ رزىبفؤ دِبإ،ُ٘اٛ ِٓ عٍٝذ ػ٠ ٍّْٛاٌّغٚ ،َ اإلعالٝال ؽٍف فٚ ،ؽذ
خ اٌىبفش٠ د.مزً ِئِٓ ثىبفش٠ ال،ُ٘ لؼذٍٝبُ٘ ػ٠ رشد عشا،ُُ٘ ألقبٙ١ٍشد ػ٠ٚ ،ُ٘أدٔب
الٚ( :ٖ ثؼذٜٚش٠ٚ )ُ٘بس٠ دُٝ اال فٙال رئخز فذلبرٚ ،ال عٕتٚ ال عٍت،ٍُخ اٌّغ٠ٔقف د
/’an ‘abdi alla>hi bin ‘umaru> qa>la: lamma> dakhala rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi
wa sallam makkatun ‘ammu al-fath}i qa>ma fi al-na>si khati>ban faqa>la: (ya> ayyuha>
al-na>su innahu ma> ka>na min h}alafin fi al-ja>hiliyyati fa inna al-isla>ma lam yazidhu
illa> syad, wa la> h}alafin fi al-isla>mi, wa al-muslimu>na yadun ‘ala> min sawahim,
tataka>faa da>uhum, yaji>ru ‘alaihim adna>hum, wa yaruddu ‘alaihim aqs}a>hum,
tarddu sara>yahum ‘ala> qa’adahum, la> yaqtulu mu`minun bika>firin. Diyatu al-
ka>firi nis}fuhu diyatu al-muslimi, la> jalaba wa la> janiba, wa la> tuakhiz| s}adaqa>tihim
illa> fi > diya>rihim( wa yura> ba’dahu: (wa la> syaga>ru fi> al-isla>mi wa la> hijratu ba’da
al-fath}hu)/ “Dari abdullah ibn amr, ia berkata,Tatkala rasulullah s.a.w. masuk
mekkah pada tahun dibebaskannya mekkah, beliau berdiri untuk berkhutbah di
depan masyarakat,dan kemudian bersabda,”wahai kalian manusia, sesungguhnya
semua sumpah yang pernah dibuat pada masa jahiliyah, tidak akan diubah oleh
islam melainkan justru akan semakin dikukuhkan. Meskipun tidak ada sumpah
dalam islam, karena kaum muslimin harus selalu menolong sesama muslim
21
ضدٖ اال ؽذ٠ ٌُ َخ فبْ اإلعال١ٍ٘ اٌغبٝب إٌبط أٗ ِب وبْ ِٓ ؽٍف فٙ٠ب أ٠ .١
/ya> ayyuha> al-na>su innahu ma> ka>na min h}alafin fi al-ja>hiliyyati fa inna al-isla>ma
lam yazidhu illa> syad/ ‚Wahai kalian manusia, sesungguhnya semua sumpah yang
pernah dibuat pada masa jahiliyah, tidak akan diubah oleh islam melainkan justru
akan semakin dikukuhkan.”
/ wa la> syaga>ru fi> al-isla>mi wa la> hijratu ba’da al-fath}hu)/ ‚di dalam islam, tidak
boleh ada pernikahan yang dilakukan tanpa maskawin, dan tidak akan ada hijrah
lagi setelah mekkah ditaklukkan.”
22
ػٓ ػّش ٚثٓ ؽؼ١ت ػٓ أث ٗ١ػٓ عذٖ لبي :ؽٙذد سعٛي هللا فٍ ٝهللا ػٍٚ ٗ١عٍُ َٛ٠ؽٕ،ٓ١
ٚعؤرٗ ٚفٛد ٘ٛاصْ ،فمبي٠ :ب ِؾّذ ،أب أفً ٚػؾ١شح ،فّٓ ػٍٕ١ب ِٓ هللا ػٍ١ه ،فبٔٗ لذ ٔضي
ثٕب ِٓ اٌجالء ِب ال ٠خف ٝػٍ١ه .فمبي( :اخزبسٚا ثٔ ٓ١غبئىُ ٚأِٛاٌىُ ٚأثٕبئىُ) لبٌٛا :خ١شرٕب
ث ٓ١أؽغبثٕب ٚأِٛإٌبٔ ،خزبس أثٕبءٔب ،فمبي( :أِب ِب وبْ ٌٌٚ ٝجٕ ٝػجذ اٌّطٍت فٌ ٛٙىُ) ٚلبي
اٌّٙبعشِ :ْٚب وبْ ٌٕب فٌ ٛٙشعٛي هللا فٍ ٝهللا ػٍٚ ٗ١عٍُ ٚلبي األٔقبس ِضً رٌهٚ .لبي
ػٕ١خ ثٓ ثذس :أِب ِب وبْ ٌٌٚ ٝجٕ ٝفضاسح فالٚ .لبي األلشاع ثٓ عبثظ :أِب أٔب ٚثٕ ٛرّ ُ١فالص،
ٚلبي ػجبط ثٓ ِشادط :أِب أٔب ٚثٕ ٛعٍ ُ١فال ،فمبٌذ ٌؾ١بْ :وزثذ ثً ٌ٘ ٛشعٛي هللا فٍٝ
هللا ػٍٚ ٗ١عٍُ فمبي سعٛي هللا فٍ ٝهللا ػٍٚ ٗ١عٍُ٠( :ب أٙ٠ب إٌبط سدٚا ػٍٔ ُٙ١غبءُ٘
ٚأثٕبءُ٘ ،فّٓ رّغه ثؾئ ِٓ اٌفئ فٍٗ ػٍٕ١ب عذ فشائل ِٓ أٚي ؽئ ٠ف١ئٗ هللا ػٍٕ١ب) صُ
سوت ساؽٍزٗٚ ،رؼٍك ثٗ إٌبط ٠م :ٌْٛٛلغُ ػٍٕ١ب ف١ئٕب ثٕٕ١ب ،ؽز ٝاٌغئ ٖٛاٌ ٝعّشح فخطفذ
سداءٖ ،فمبي٠( :ب أٙ٠ب إٌبط سدٚا ػٍ ٝسدائ ٝف ٛهللا ٌ ٛوبْ ٌىُ ثؼذد ؽغش رٙبِخ ٔؼُ ٌمغّزٗ
فٍٗ ػٍٕ١ب عذ فشائل ِٓ أٚي ؽئ ٠ف١ئٗ هللا ػٍٕ١ب) صُ سوت ساؽٍزٗٚ ،رؼٍك ثٗ إٌبط ٠م:ٌْٛٛ
لغُ ػٍٕ١ب ف١ئٕب ثٕٕ١ب ،ؽز ٝاٌغئ ٖٛاٌ ٝعّشح فخطفذ سداءٖ ،فمبي٠( :ب أٙ٠ب إٌبط سدٚا ػٍٝ
سدائ ٝف ٛهللا ٌ ٛوبْ ٌىُ ثؼذد ؽغش رٙبِخ ٔؼُ ٌمغّزٗ ثٕ١ىُ ،صُ ال رٍم ٝٔٛثخ١ال ٚال عجبٔب ٚال
وزٚثب) صُ دٔب ِٓ ثؼ١شٖ فؤخز ٚثشح ِٓ عٕبِٗ فغؼٍٙب ث ٓ١أفبثؼٙب اٌغجبثخ ٚاٌٛعط ٝصُ سفؼٙب
فمبي٠( :ب أٙ٠ب إٌبط ٌ١ظ ٌ٘ ِٓ ٝزا اٌفئ-ف٘ ٝئالء-اال خّظٚ .اٌخّظ ِشدٚد ػٍ١ىُ .
فشدٚا اٌخ١و ٚاٌّخ١و ،فبْ اٌغٍٛي ٠ى ْٛػٍ ٝأٍ٘ٗ َٛ٠اٌم١بِخ .ػبسا ٔٚبسا ٚؽٕبسا فمبَ سعً
23
.بٙ ثٌٝ فال أسة،ٜا هللا أِب ارا ثٍغذ ِب اسٛب سع٠ :ً فمبي اٌشع، ٌهٛٙ ػجذ اٌّطٍت فٌٕٝجٚ
.)ٖء ٘ئالء ٘زٟ ِٓ ٘زا اٌفٌٝ ظ١ٌ( :ً األفٝ ٘ىزا وبٔذ ف.ٔجز٘بٚ
/’an ‘amru> ibnu syu’aibu ‘an abi<hi ‘an jaddihi qa>la: syahitu rasul alla<hi s}alla
alla>hu ‘alaih wa sallam yaumun h}unainin, waja>athu wafu>du hawa>zinun, faqa>la: ya>
Muh}ammad, inna> as}ala wa’asyi>ratun, famunna ‘alaina> manna alla>hu ‘alaika,
fainnahu qad nazala bina> wa al-bala>i ma> la> yakhfa> ‘alaika. Faqa>la: (amma> ma>
ka>na li> walabani> ‘abdu al-mut}alib fahuwa lakum) wa qa>la al-muha>jiru>na: ma> ka>na
lana> fahuwa lirasu>li alla>hi s}alla allahu>hu ‘alaihi wa sallam waqa>la al-ans}a>ru mis|lu
z|a>lik. Waqa>la ‘ainatu bin badri: amma> ma> ka>na li>walibani faza>ratun fala>. Waqa>la
al-aqra’u bin h}abis: amma> ana> wabanu> tami>mun fala>, waqa>la ‘abba<sun bin
marda>s: amma> ana> wabanu> Sualim fala>, faqa>lat lah}yan: kaz|ibta bal huwa lirasu>li
alla>hi s}alla alla>hu ‘alaihi wa sallam faqa>la rasulu alla>hi s}alla alla>hu ‘alaihi wa
sallam: (ya> ayyuha al-na>su raddu> ‘alaihim nisa>uhum wa abna>uhum, faman
tamsiku bisyai`in min al-fai falahu ‘alaina> sittun fara>id} min awwali syai`in
yafi>ahu alla>hu ‘alaina>) s|umma rakiba ra>h}latuhu, wata’allaqu bihi al-na>si
yaqu>lu>na: qasamun ‘alaina> fi>anan bainana>, h}atta al-ja`u>hu ila> samaratin
fakhat}afta rad>uhu, faqa>la: ( ya> ayyuha> al-na>su raddu> ‘ala> raddi> fawalla<hu lau ka>na
lakum bi’adadin syajarin taha>matun ni’ma laqasamtahu bainakum, s|umma la>
talqu>ni> bakhi>lan wa la> jaba>nan wa la> kaz|u>ban) s|umma duna> min ba’i>rihi faakhaz|a
wabaratun min sana>mihi faja’alaha> baina as}a>bi’uhu al-saba>batu wa al-wust}a>
s|umma rafa’aha> faqa>la: (ya> ayyuha> al-na>su laisa li min ha>z|a al-fa>i- fi ha>ula>i- illa
al-khamisi. Wa al-khamisu mardu>du ‘alaikum faraddu> al-khait}u wa al-muh}i>t}u,
fainna al-galu>lu yaku>nu ‘ala> ahlihi yaumi al-qiya>mati. ‘a>ran wa na>ran
wasyina>ran) faqa>ma rajulun ma’ahu kabbatun min syi’rin, faqa>la: inni> akhaz|tu
ha>z|ihi as}luhu biha> barz|a’ati bi’airi li> dabbiri, qa>la: ( amma> ma> ka>na li> walibani>
‘abdu al-mut}alib fahuwa laka) faqa>la al-rajulu: ya> rasu>lu alla>hi amma> iz| balagta
ma> ara>, fala> arba li> biha>. Wa nabaz|aha>. Ha>kaz|a> ka>nat fi> al-as}li: (laisa li> min ha>z|a
al-fa>i ha>ula>i ha>z|ihi)/ “Dari amr ibn syu‟aib dari ayahnya dari kakeknya, ia
berkata, Aku menyaksikan rasulullah s.a.w. ketika perang hunain, lalu datanglah
beberapa orang utusan hawazin untuk menghadapi beliau. Para utusan itu berkata,
“ wahai muhammad, sesungguhnya kami adalah utusan yang dikirim atas nama
pribadi keluarga, maka bantylah kami dan semoga Allah membantumu! Karena
kami telah terkena bencana yang telah kau ketahui.” Rasulullah s.a.w. menjawab
“pilihlah salah satu di antara tiga : istri-istri kalian, harta kalian, atau anak anak
kalian ?” Para utusan itu lalu menjawab,”jika engkau menyuruh kami untuk
memilih antara kemuliaan leluhur kami dengan harta kami maka kami akan
memiliki anak-anak kami,” Maka rasulullah s.a.w. bersabda,”apa yang telah
menjadi miliku dan milik abdul muththalib adalah juga menjadi milik kalian
semua.” Maka orang-orang muhajirin pun berkata bahwa semua yang telah milik
mereka adalah juga milikmu rasulullah s.a.w. dan golongan anshar pun
24
ٕب عذ١ٍ فّٓ رّغه ثؾئ ِٓ اٌفئ فٍٗ ػ،ُ٘أثٕبءٚ ُُ٘ ٔغبءٙ١ٍا ػٚب إٌبط سدٙ٠ب أ٠ .١
ٕب١ٍئٗ هللا ػ١ف٠ ي ؽئٚفشائل ِٓ أ
/ya> ayyuha al-na>su raddu> ‘alaihim nisa>uhum wa abna>uhum, faman tamsiku
bisyai`in min al-fai falahu ‘alaina> sittun fara>id} min awwali syai`in yafi>ahu alla>hu
‘alaina>/ ‚wahai sekalian manusia! Kembalikanlah istri-istri dan anak-anak mereka
itu kepada mereka. Barang siapa ingin mengembaliharta rampasan perang mereka
baginya enam bagian saja,(seperti yang telah di tetapkan)sejak pertama kali di
syariatkannya aturan pembagian ghanimah oleh Allah atas kita.”
25
ٗبِخ ٔؼُ ٌمغّزٙ وبْ ٌىُ ثؼذد ؽغش رٌٛ هللاٛ فٝ سدائٍٝا ػٚب إٌبط سدٙ٠ب أ٠.٢
/ya> ayyuha> al-na>su raddu> ‘ala> raddi> fawalla<hu lau ka>na lakum bi’adadin syajarin
taha>matun ni’ma laqasamtahu bainakum, s|umma la> talqu>ni> bakhi>lan wa la>
jaba>nan wa la> kaz|u>ban/ ‚hai orang-orang, kembalikan selendangku! Demi
Allah,seandainya kalian memiliki hak sebanyak pepohoan yang ada di tihamah,
pastilah aku bagikan itu kepada kalian, sehingga kalian tidak menuduhku sebagai
orang yang bakhil,pengecut,dan pembohong.”
. ُى١ٍد ػٚاٌخّظ ِشدٚ .اال خّظ- ٘ئالءٝف- ِٓ ٘زا اٌفئٌٝ ظ١ٌ ب إٌبطٙ٠ب أ٠ .٣
ؽٕبساٚ ٔبساٚ ػبسا.بِخ١َ اٌمٛ٠ ٍٗ٘ أٍْٝ ػٛى٠ يٍٛ فبْ اٌغ،و١اٌّخٚ و١ا اٌخٚفشد
/ya> ayyuha> al-na>su laisa li min ha>z|a al-fa>i- fi ha>ula>i- illa al-khamisi. Wa al-
khamisu mardu>du ‘alaikum faraddu> al-khait}u wa al-muh}i>t}u, fainna al-galu>lu
yaku>nu ‘ala> ahlihi yaumi al-qiya>mati ‘a>ran wa na>ran wasyina>ran/" hai orang-
orang, bagiku tidak mempunyai hak terhadap ghanimah ini dalam kaitannya
dengan mereka itu kecuali seperlima. Sedangkan yang seperlima lagi pasti akan
26
َ فمب،ٕب١ٕٓ افززؼ ؽ١عٍُ ؽٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝ فٟ وٕذ ِغ إٌج: لبيٜفغ ثٓ صبثذ األٔقبس٠ٚػٓ س
ْال اٚ ٖش١ ِبءٖ صسع غٝغم٠ ْخش أ٢َ اٛ١ٌاٚ ئِٓ ثبهللا٠ ،ءٜؾً الِش٠ (ال:جب فمبي١ٕب خط١ف
شوت٠ الٚ ،ٗ١ ارا أخٍمٗ سدٖ فٝٓ ؽز١ٍّء اٌّغٝثب ِٓ فٍٛجظ ص٠ ْال اٚ ،ُمغ٠ ٝزبع ِغّٕب ؽز٠
/’an ruwaifi’ bin s|a>bit al-ans}a>ri qa>la: kuntu ma’a al-nabiyyu s}alla alla>hu ‘alaihi
wa sallam h}i>na iftatah}a h}unainan, faqa>ma fi>nan khat}i>ban faqa>la: (la> yah}illu la>
mara>i, yu`minu>na bi alla>hi wa al-yaumi al-a>khiri an yasqa> ma>uhu zara’a gairuhu
wa la> an yata>’u mugniman h}atta> yaqsimu, wa la> an yalbasu s|auban min fi>i al-
muslimi>na h}atta> iz|a> khalaqahu radduhu fi>hi, wa la> yarkabu da>bbatan min fi>i al-
muslimi>na h}atta> iz|a> a’jafaha> raddaha> fi>hi)/ “Dari ruwaif‟ ibn tsabit al-anshari, ia
berkata, Aku pernah bersama-sama dengan nabi s.a.w. pada saat penaklukan
hunain. Pada saat itu, rasulullah s.a.w. berkhutbah di tengah-tengah
kami,”tidaklah halal bagi sesorang yang bermain kepada Allah dan hari akhir
menyiramkan air tanaman orang lain. Tidak halal pula baginya membeli harta
ghanimah sebelum dilakukan pembagian. Tidak halal pula baginya memakai
pakaian ghanimah kaum muslimin (sebelum pembagian) sehingga apabila ia
mebuatnya robek, maka ia harus mengembalikannya (menggantinya). Dan tidak
halal pula bagi mereka menaiki kendaraan ghanimah kaum muslimin (sebelum
pembagian), sehingga apabila ia membuatnya kurus dan lemah, maka dia harus
mengembalikannya (menggantinya).”
27
/la> yah}illu la> mara>i, yu`minu>na bi alla>hi wa al-yaumi al-a>khiri an yasqa> ma>uhu
zara’a gairuhu wa la> an yata>’u mugniman h}atta> yaqsimu, wa la> an yalbasu s|auban
min fi>i al-muslimi>na h}atta> iz|a> khalaqahu radduhu fi>hi, wa la> yarkabu da>bbatan
min fi>i al-muslimi>na h}atta> iz|a> a’jafaha> raddaha> fi>hi/ ‚tidaklah halal bagi sesorang
yang bermain kepada Allah dan hari akhir menyiramkan air tanaman orang lain.
Tidak halal pula baginya membeli harta ghanimah sebelum dilakukan pembagian.
Tidak halal pula baginya memakai pakaian ghanimah kaum muslimin (sebelum
pembagian) sehingga apabila ia mebuatnya robek, maka ia harus
mengembalikannya (menggantinya). Dan tidak halal pula bagi mereka menaiki
kendaraan ghanimah kaum muslimin (sebelum pembagian), sehingga apabila ia
membuatnya kurus dan lemah, maka dia harus mengembalikannya
(menggantinya).”
ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛس ثٓ ِخشِخ أخجشاٖ أْ سعٛاٌّغٚ ْاٚش أْ ِش١ح ثٓ اٌضثٚػٓ ػش
ٌُٙ فمبي،ُٙ١عجٚ ٌُٙاُِٛ أٙ١ٌشد ا٠ ْا أٌٛ فغؤ،ٓ١ٍّاصْ ِغٛ٘ فذٚ ٖٓ عبء١عٍُ لبَ ؽٚ
ٜا اؽذٚ فبخزبس،ٗ أفذلٌٝش ا٠أؽت اٌؾذٚ ،ْٚ ِٓ رشٝ (ِؼ:ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛسع
28
ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فُٛ أْ سعٌٙ ٓ١ فٍّب رج،ٓ فمً ِٓ اٌطبئف١ٍخ ؽ١ٌ عٍُ ثنغ ػؾشحٚ ٗ١ٍػ
هللاٍٝي هللا فٛ فمبَ سع،ٕب١ فبٔب ٔخزبس عج:اٌٛ لب،ٓ١ اٌطبئفزُٜ اال اؽذٙ١ٌش ساد ا١عٍُ غٚ
أىُ لذٛ (أِب ثؼذ فبْ اخ: أٍ٘ٗ صُ لبيٛ٘ عً ثّبٚ هللا ػضٍٝ ػٕٝٓ فؤص١ٍّ اٌّ غٝعٍُ فٚ ٗ١ٍػ
ِٓٚ ،ًفؼ١ٍت رٌه ف١ط٠ ْ فّٓ أؽت ِٕىُ أ،ُٙ١ُ عجٙ١ٌ أسد ا،ذ أ١ لذ سأثٝٔاٚ ،ٓ١ا رؤثٚعبء
)ًفؼ١ٍٕب ف١ٍعً ػٚ فئ هللا ػض٠ ي ِبٚبٖ ِٓ أ٠ٗ ا١ ٔؼطٝ ؽظٗ ؽزٍْٝ ػٛى٠ ْأؽت ِٕىُ أ
ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فُٛ سعٌٙ عٍُ فمبيٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛجٕب رٌه ٌشع١ لذ ه:فمبي إٌبط
ُٕب ػشفبإو١ٌشفغ ا٠ ٝا ؽزٛ فبسعؼ،ْؤر٠ ٌُ ِّٓ رٌهٝ ِٓ أرْ ِٕىُ فٜ (أب ال ٔذس:ٍُعٚ
ٖٚعٍُ فؤخجشٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛ سعٌٝا اٛ صُ سعؼ،ُُ٘ ػشفبإٍّٙأِشوُ) فغّغ إٌبط فى
anna rasulu alla>hi s}alla> alla>hi alaihi wa sallam qa>ma h}i>na ja>uhu wa fadda
hawa>zinun muslimi>na, fas`alu> anna yaruddu ilaihim amwa>luhum wasabbi>him,
faqa>la lahum rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallam: (ma’i> min taru>>ni, wa
ah}abba al-h}adi>s|u ilayya as}diquhu, fakhta>ru> ih}da> al-t}a>ifataini imma> al-sabba> wa
imma> al-ma>lu, wa qad kuntu asta`ni>ta bikum) wa ka>na anz}uruhum rasu>lu alla<hi
‘alaihi wa sallam bid}a’i ‘asyratin lailatin h}i>na qafala min al-t}a>if, falamma>
tabyyan lahum anna rasu>la alla>hi s}alla> ‘alaihi wa sallam fi> al-muslimi>na fa us|na>
‘ala> alla>hi ‘azza wa jalla bima> huwa ahluhu s|umma qa>la: (amma> ba’du fainna
ikhwa>nikum qad ja>u> ta>ibi>na, wainni> qad raaita an aradda ilaihim sabbi>him, fa
man ah}abba minkum an yat}i>ba z|a>lika falyaf’al, wa man ah}abba minkum an
yaku>na ‘ala> h}az}z}ihi h}atta> nu’t}i>hi iyya>hu min awwali ma> yafiu alla>hu ‘azza
wajalla ‘alaina> falyaf’al) faqa>la al-na>su: qad t}ayyibana> z|a>lika lirasu>li alla>hi s}alla>
alla>hu ‘alaihi wa sallam fa qa>la lahum rasu>lu alla>hi s}alla> ‘alaihi wa sallam : (inna>
la> nadra> min az|ana minkum fi> z|a>lika mimman lam ya`z|an, farji’u> h}atta> yarfa’u
ilaina> ‘arafa>ukum amrakum) fajama’a al-na>su fakallamahum ‘arafa>uhum, s|umma
raja’u> ila> rasu>li alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa salllam fa akhbaru>hu annahum qad
t}ayyibu> wa az|anu>. Ha>z|a> al-laz|i> balagna> ‘an sabba> hawa>zini/ “Dari urwah ibn
zubair, bahwa marwan dan masrur ibn makhramah memberitakan kepadanya
bahwasanya rasulullah s.a.w. berdiri pada saat kedatangan utusan dari hawazin
yang hendak masuk islam. Mereka memohon agar beliau berkenan
mengembalikan harta dan tawanan kepada mereka. Pada saat itu, rasulullah s.a.w.
bersabda kepada mereka,”aku adalah sama dengan pendapat kalian. Ucapan yang
29
اِبٚ ٝٓ اِب اٌغج١ اٌطبئفزٜا اؽذٚ فبخزبس،ٗ أفذلٌٝش ا٠أؽت اٌؾذٚ ،ْٚ ِٓ رشٝ ِؼ.١
ُذ ثى١ٔلذ وٕذ اعزؤٚ ،اٌّبي
/ma’i> min taru>>ni, wa ah}abba al-h}adi>s|u ilayya as}diquhu, fakhta>ru> ih}da> al-t}a>ifataini
imma> al-sabba> wa imma> al-ma>lu, wa qad kuntu asta`ni>ta bikum/ ‚aku adalah
sama dengan pendapat kalian. Ucapan yang paling aku sukai adalah ucapan yang
paling benar. Oleh sebab itu, piihan antara dua:tawanan dan harta. Karena diriku
sudah sangat bersikap lembut kepada kalian.”
30
/farji’u> h}atta> yarfa’u ilaina> ‘arafa>ukum amrakum/ ‚Maka pulanglah kalian sampai
para pemimpin kalian melaporkan persoalan kalian kepada kami.”
ً إٌبط ِضً سعٝ ( ِب ف:ن فمبيَٛ رجٛ٠ عٍُ خطتٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝ فٝػٓ اثٓ ػجبط أْ إٌج
ٜمش٠ ّٕٗ غِٝضً سعً ثبد فٚ ،س إٌبطٚغزٕت ؽش٠ٚ ،ً هللا١ عجٟغب٘ذ ف١آخز ثؼٕبْ فشعٗ ف
tabu>kin fa qa>la: (ma> fi> al-na>si mis|li rijalin a>khaz|a ba’na>nun farasihi fayuja>hidu fi>
sabi>li alla>hi, wa yajtanibu syaru>ru al-na>si, wa mis|lu rijalun ba>dun fi> ganimihi
yaqra> d}aifuhu wayaudda> h}aqquhu)/ “Dari ibnu abbas r.a., bahwa sesungguhnya
nabi s.a.w. menyampaikan khutbah pada saat perang tabuk dimana beliau
bersabda,”tidak ada manusia (yang pahalanya)seperti seseorang yang sedang
memegang kendali kudanya lalu berjihad di jalan Allah, dan menjahui berbagi
bentuk kejahatan terhadap orang lain. Atau seperti seorang badui yang dengan
kambing yang dimilikinya ia sanggup memuliakannya dan memenuhi semua hak
tamunya,”
سٚغزٕت ؽش٠ٚ ،ً هللا١ عجٟغب٘ذ ف١ إٌبط ِضً سعً آخز ثؼٕبْ فشعٗ فِٝب ف
ٗ ؽمٜئد٠ٚ ٗف١ مٜمش٠ ّٕٗ غِٝضً سعً ثبد فٚ ،إٌبط
/ma> fi> al-na>si mis|li rijalin a>khaz|a ba’na>nun farasihi fayuja>hidu fi> sabi>li alla>hi, wa
yajtanibu syaru>ru al-na>si, wa mis|lu rijalun ba>dun fi> ganimihi yaqra> d}aifuhu
wayaudda> h}aqquhu/ ‚tidak ada manusia (yang pahalanya)seperti seseorang yang
sedang memegang kendali kudanya lalu berjihad di jalan Allah, dan menjahui
berbagi bentuk kejahatan terhadap orang lain. Atau seperti seorang badui yang
31
ثؼلٝعٍُ فٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فّٛب أْ سعٕٙ هللا ػٝ سمٝ أفُٝ ػجذٖ ثٓ أث١٘ػٓ اثشا
ب إٌبط الٙ٠ب أ٠( :ُ فمبيٙ١لبَ فٚ ارا ِبٌذ اٌؾّظٝ أزظش ؽز،ٚب اٌؼذٙ١ فٝ ٌمٝبِٗ اٌز٠أ
ا أْ اٌغٕخ رؾذ ظاليٍّٛاػٚ ،اُٚ فبفجشّٙز١ فبرا ٌم،خ١ا هللا اٌؼبفٌٛاعؤٚ ،ٚا ٌمبء اٌؼذّٕٛرز
َ٘بصٚ ، اٌغؾبةِٜغشٚ ،ُ ِٕضي اٌىزبةٌٍٙ ( ا:ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝ فٝف) صُ لبي إٌجٛ١اٌغ
/’an ibra>hi>mu ‘abduhu bin abi> aufi rad}iya alla>hu ‘anhuma> anna rasu>lu alla>hi s}alla>
alla>hu ‘alaihi wa sallama fi> ba’d}in ayya>mihi al-lati> laqi> fi>ha> al-‘aduwwu, intaz}ara
h}atta> iz|a> ma>lat al-syamsu wa qa>ma fi>him fa qa>la: (ya> ayyuha> al-na>su la>
tatamannau liqa>i al-‘aduwwu, was`alu> alla>hu al-‘a>fiyatu, faiz|a> laqi>tumu>hum
fas}biru>, wa’lamu> anna al-jannata tah}ta z}ila>lu al-suyu>fi) s|umma qa>la al-nabiyyu
s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallam: (alla>humma manzilu al-kita>bi, wa majra> al-sih}ab> i,
wa hazimu al-ah}za>bi, ahza>muhum, wan s}urna> ‘alaihim)/ “Dari ibrahim abduh ibn
aufa r.a. bahwa rasulullah s.a.w., ketika sedang berada di dalam salah satu
peperangan yang beliau jalani, rasulullah s.a.w. menunggu hingga matahari
tergelincir ke arah barat, lalu beliau berdiri (untuk menyampaikan khutbah) di
tengah-tengah para sahabat yang ikut berperang,”hai sekalian umatku, janganlah
kalian mengharap bertemu musuh, dan mintalah keselamatan kepada Allah.
Tetapi apabila kalian bertemu dengan mereka maka bersabarlah (untuk
menghadapi mereka )dan ketahuilah bahwa surga itu berada di bawah bayangan
pedang !” Kemudian nabi s.a.w. menmanjatkan doa,”wahai Allah yang
menurunkan al-quran, yang maha menjalakan awan, dam maha menghancurkan
musuh, kalahkan mereka, dan berilah kami kemenangan atas mereka.”
32
َعٍُ أٔٗ لبٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛ ػٓ سع،ٕٗ هللا ػٝ سمٝ لزبدح اٌؾبسس ثٓ سثؼٝػٓ أثٚ
ب٠ : فمبَ سعً فمبي.ّبْ ثبهلل أفنً األػّبي٠اإلٚ ،ً هللا١ عجٝبد فُٙ أْ اٌغٌٙ ُ فزوشٙ١ف
ٌٗ ؟ فمبيٜب٠ خطبًٕٝ هللا أرىفش ػ١ عجٝذ اْ لزٍذ ف٠عٍُ أسأٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛسع
ش١أٔذ فبثش ِؾزغت ِمجً غٚ ،ً هللا١ عجٝ (ٔؼُ اْ لزٍذ ف:ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛسع
ً هللا١ عجٝذ اْ لزٍذ ف٠ أسأ:ف لٍذ؟ لبي١ و:ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فِٛذثش) صُ لبي سع
ً أٔذ فبثش ِؾزغت ِمجٚ ،ُ (ٔؼ:ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛب؟ فمبي سع٠ خطبٕٝأرىفش ػ
/wa ‘an abi> qata>dah al-h}a>ris|ubin rab’i> rad}ya alla>hu ‘anhu, ‘an rasu>lu alla>hi s}alla>
‘alaihi wa sallam annahu qa>ma fi>him faz|akara lahum anna al-jiha>da fi> sabi>li
alla>hi, wa al-i>ma>ni bi alla>hi afd}alu al-a’ma>lu. Faqa>ma rajulun faqa>la: ya> rasu>lu
alla>hi ara`aita in qatalta fi> sabi>li alla>hi atakfuru ‘anni> khat}a>ya? Faqa>la lahu rasu>lu
alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallam: (na’am in qatalta fi> sabi>li alla>hi, wa anta
alla>hu ‘alaihi wa sallam: kaifa qulta? Qa>la: ara`aita in qatalta fi> sabi>li alla>hi
atakfuru ‘anni> khat}a>ya>? Faqa>la rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hi ‘alaihi wa sallam:
33
/ faz|akara lahum anna al-jiha>da fi> sabi>li alla>hi, wa al-i>ma>ni bi alla>hi afd}alu al-
a’ma>lu./ ‚lalu mengingatkan kepada mereka bahwa fi sabilillah, dan juga beriman
kepada Allah itu adalah sebaik-baik amal”
ش ِذثش١أٔذ فبثش ِؾزغت ِمجً غٚ ،ً هللا١ عجٝ اْ لزٍذ ف.٢
/na’am in qatalta fi> sabi>li alla>hi, wa anta s}a>birun muh}tasibun muqabbala gairu
mudabbira/ ‚‟‟ya, itu kamu terbunuh di jalan Allah, sementara dirimu tetap dalam
keadaan sabar, hanya mengharap pahala kepada Allah di akhirat dan terus maju
menerjang musuh.”
34
رٌهٌٝ ً لبي٠ٓ فبْ عجش٠ش ِذثش اال اٌذ١ أٔذ فبثش ِؾزغت ِمجً غٚ ،ُ ٔؼ.٣
هللاٍٝي هللا فٛ خطجٕب سع:ٌٗ فؼٍٗ لبيٛقذق ل٠ ِّٓ ْوبٚ ،ذ ثٓ ؽغشح٠ض٠ ٓػٓ ِغب٘ذ ث
ٓ١ ِٓ ثٜ رش،ُى١ٍىُ ِب أؽغٓ ٔؼّخ هللا ػ١ٍا ٔؼّخ هللا ػٚب إٌبط اروشٙ٠ب أ٠( :عٍُ فمبيٚ ٗ١ٍػ
اٛففٚ (ارا فف إٌبط ٌٍقالح:يٛم٠ ْوبٚ )بٙ١ اٌشعً ِب فٝفٚ . أففشٚ أخنشٚ أؽّش
اهٍؼٓ فبراٚ ،ٓ١س اٌؼٛٓ اٌؾ٠صٚ اة إٌبسٛأثٚ ،اة اٌغٕخٛأثٚ ،اة ااٌغّبءٛ ف زؾذ أث،ٌٍمزبي
ٖٛعٚ اٛىٙٔ فؤ.ٌٗ ُ اغفشٌٍٙ ا:ٍٓلٚ ،ِٕٗ ٓارا أدثش اؽزغجٚ ،ُٖ أقشٌٍٙ ا:ٍٓألجً اٌشعً ل
35
ٝ لذ أر:يٛم٠ٚ ، ٌهٝ لذ أر:ْالٛم٠ٚ ٗٙعٚ ّْغؾب٠ اسٛعزبْ ِٓ اٌؾٚٗ ص١ٌرٕضي اٚ ،ٍّٗػ
ٓ١ٓ افجؼ١مؼٓ ثٚ ٌٛ ٌىٓ ِٓ ٔجذ اٌغٕخٚ ،َ آدٕٝغذ ِٓ ٔغظ ث١ٌ ِبئخ ؽٍخٝىغ٠ ُ ص.ٌىّب
/’an muja>hidi bin yazi>d bin syajarati, wa ka>na mimman yas}diqu qauluhu fa’aluhu
qa>la: khut}bana> rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallam faqa>la: (ya> ayyuha> al-
na>su uz|kuru> ni’mata alla>hi ‘alaikum ma> ah}sana ni’mata alla>hi ‘alaikum, tara> min
baini ah}maru wa akhd}aru wa as}faru. Wa fi> al-rajuli ma> fi>ha>) wa ka>na yaqu>lu: (iz|a>
s}affa al-na>su lis} -s}ala>ti wa s}affu> lilqita>li, fatah}ta abwa>bu al-sama>i, wa abwa>bu al-
jannati, wa abwa>bu al-na>ri wa zi>nu al-h}u>ri al-‘aini, wait}la’na faiz|a> aqbalu al-
rijalu qulna: alla>humma ns}uruhu, wa iz|a> adbaru ih}tajabanna minhu, waqulna:
allahuma gfirlahu. Fa anhiku> wuju>hu al-qaumi fada> lakum abi> wa ummi>, wa la>
takhzu> al-h}u>ri al-‘aini fa inna awwala qit}ratan tand}ajun takfuru ‘anhu kulli
syai`in ‘amalihi, watanzilu ilaihi zaujata>ni min al-h}uri yamsah}an> a wajhuhu wa
yaqu>la>ni: qad ata> laka, wayaqu>lu qad ata> lakuma>. S|umma yaksa> mi`atun h}illah
laisat min nasaji bani> a>dama, walakinna min nabatin al-jannati lau wud}i’na baina
is}bi’i>na lau si’hunna) wa ka>na yaqu>lu: (naba`at anna al-syu>fa mafa>ti>h}u al-
jannati)/ “Dari Mujahid ibn Yazid ibn Syajarah, dan dia adalah termasuk orang
yang ucapannya selalu sesuai dengan perbuatannya. Ia berkata, Rasulullah s.a.w.
menyampaikan khutbah kepada kami dengan bersabda,‟hai sekalian Umat
Muslimin, ingatlah nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kalian, betapa indah
nikmat Allah atas kalian itu. Bayangkan, nikmat itu ada yang merah, ada yang
hujau, dan ada yang kuning. Dan pada kaum laki-laki pun juga ada nikmat itu.
Kemudian beliau bersabda : „apabila orang-orang berbaris rapi untuk
melaksanakan shalat berjama‟ah dan untuk berperang maka dibukalah pintu-pintu
langit, pintu-pintu surga, dan pintu-pintu neraka, dan juga dipercantiklah para
bidadari lalu kemudian mereka menampakkan diri. Apabila seseorang sudah siap
siaga untuk bertempur maka para bidadari itu akan berdo‟a,‟ ya Allah, berilah
berilah orang itu kemenangan‟. Tetapi apabila seseorang itu mundur (dari
pertempuran) maka bidadari itu akan pergi sambil berdo‟a „ya Allah, ampunilah
dosanya.‟ Maka kalahkanlah musuh-musuh kalian itu. Demi ayah dan ibuku
sebagai jaminan kalian, janganlah kalian merasa malu dengan bidadari tersebut,
karena tetesan darah yang pertama (dalam jihad) pahalanya akan menghapus
seluruh dosa yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang bersangkutan, dan
akan turunlah kepadanya dua istri dari bidadari yang akan membersihkan
wajahnya seraya berkata,‟sesungguhnya kemenangan telah dekat denganmu.‟
Orang itu menyahut, „begitu pula dengan kalian berdua, (aku juga) sudah dekat.‟
Kemudian orang itu akan diberi seratus pakaian yang bukan buatan manusia, dan
terbuat dari tetumbuhan surga, yang seandainya pakaian-pakain itu diletakkan
diantara dua jari, niscaya akan pas (karena saking tipisnya serta halusnya).‟
36
ٚ ٓ أؽّش١ ِٓ ثٜ رش،ُى١ٍىُ ِب أؽغٓ ٔؼّخ هللا ػ١ٍا ٔؼّخ هللا ػٚب إٌبط اروشٙ٠ب أ٠ .١
بٙ١ اٌشعً ِب فٝفٚ . أففشٚ أخنش
/ya> ayyuha> al-na>su uz|kuru> ni’mata alla>hi ‘alaikum ma> ah}sana ni’mata alla>hi
‘alaikum, tara> min baini ah}maru wa akhd}aru wa as}faru. Wa fi> al-rajuli ma> fi>ha>/
‚‟hai sekalian Umat Muslimin, ingatlah nikmat Allah yang dilimpahkan kepada
kalian, betapa indah nikmat Allah atas kalian itu. Bayangkan, nikmat itu ada yang
merah, ada yang hujau, dan ada yang kuning. Dan pada kaum laki-laki pun juga
ada nikmat itu.”
اة إٌبسٛأثٚ ،اة اٌغٕخٛأثٚ ،اة ااٌغّبءٛ فزؾذ أث،ا ٌٍمزبيٛففٚ ارا فف إٌبط ٌٍقالح.٢
/iz|a> s}affa al-na>su lis} -s}ala>ti wa s}affu> lilqita>li, fatah}ta abwa>bu al-sama>i, waabwa>bu
al-jannati, wa abwa>bu al-na>ri wa zi>nu al-h}u>ri al-‘aini, wait}la’na/ ‚„apabila orang-
orang berbaris rapi untuk melaksanakan shalat berjama‟ah dan untuk berperang
maka dibukalah pintu-pintu langit, pintu-pintu surga, dan pintu-pintu neraka, dan
juga dipercantiklah para bidadari lalu kemudian mereka menampakkan diri.”
37
َألبٚ ،ٌٗٛسعٚ ( ِٓ آِٓ ثبهلل:عٍُ لبيٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝ فٝشح ػٓ إٌج٠ ٘شٝػٓ أث
ٗ أسمٟعٍظ فًٚ هللا ا١ عجٟذخٍٗ اٌغٕخعب٘ذ ف٠ ْ هللا أٍٝوبٔؾمبػ.ْفبَ سِنبٚ،اٌقالح
اٌغٕخ ِبئخ دسعخ أػذ٘ب هللاٝ (اْ ف:ي هللا أفال ٔجؾش إٌبط؟ لبيٛب سع٠ :اٌٛب) فمبٙ١ٌذ فٚ ٝاٌز
ٌٖٛ فبرا عؤٌزُ هللا فبعؤ، األسكٚ ٓ اٌغّبء١ٓ وّب ث١ٓ اٌذسعز١ً هللا ِب ث١ عجٝٓ ف٠ٌٍّغب٘ذ
بسِٕٙٔٗ رفغش أٚ ،ّٓلٗ ػشػ اٌشؽٛفٚ( : اٌغٕخ ) أساٖ لبيٍٝأػٚ عو اٌغٕخٚط فبٔٗ أٚاٌفشد
)اٌغٕخ
/’an abi> hurairatu ‘an al-nabiyyi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallam qa>la: (man a>mana
bi alla>hi wa rasu>lihi, wa aqa>mu al-s}ala>ti, wa s}a>ma ramad}an> a. Ka>na h}aqqan ‘ala>
alla>hi an yadkhuluhu al-jannata ja>hidan fi> sabi>li alla>hi au jalasa fi> ard}ihi al-lati>
wulida fi>ha>) faqa>la: ya> rasu>lu alla>hi afala> nabsyiru al-na>sa? Qa>la: (inna fi> al-
jannati miatin darajatin a’daha> alla>hu lil muja>hidi>na fi> sabi>li alla>hi ma> baina al-
darajataini kama> baina al-sama>i wa al-ard}i, faiz|a> sa`altumu alla>hu fas`alu>hu al-
firdausi fainnahu ausasat}u al-jannati wa a’la> al-jannati) ara>hu qa>la: (wafauquhu
‘arasyu al-rah}mani, wa minhu tafajjaru anha>ru al-jannati)/ “Dari Abu Hurairah,
dari Nabi Saw. Beliau bersabda: barangsiapa beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya, mendirikan shalat (lima waktu), dan melaksanakan puasa Ramadan maka
Allah berhak memasukkannya ke dalam surga, baik dia berjihad fi sabilillah
maupun tetap berada di kampung halaman tempat dia dilahirkan. Mereka
bertanya: Wahai Rasulullah, tidak bolehkah kami menyampaikan kabar gembira
kepada umat? Beliau menjawab: sesungguhnya di surga itu ada seratus
derajat/tingkatan yang sudah Allah sediakan untuk para pejuang fi sabilillah,
dimana jarak antara dua tingkatannya adalah seperti jarak anatara langit dan bumi,
maka apabila kalian memohon kepada Allah maka mohonlah Surga Firdaus
kepada-Nya, karena dialah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Aku
mengira beliau bersabda, diats surga Firdaus itulah terletak Arsy Allah, dan dari
situlah memancar semua sungai-sungai yang mengaliri surga.”
38
ٓ اٌغّبء١ٓ وّب ث١ٓ اٌذسعز١ً هللا ِب ث١ عجٝٓ ف٠ اٌغٕخ ِبئخ دسعخ أػذ٘ب هللا ٌٍّغب٘ذٝ اْ ف.٢
اٌغٕخٍٝأػٚ عو اٌغٕخٚط فبٔٗ أٖٚ اٌفشدٌٛ فبرا عؤٌزُ هللا فبعؤ، األسكٚ
/inna fi> al-jannati miatin darajatin a’daha> alla>hu lil muja>hidi>na fi> sabi>li alla>hi ma>
baina al-darajataini kama> baina al-sama>i wa al-ard}i, faiz|a> sa`altumu alla>hu
fas`alu>hu al-firdausi fainnahu ausasat}u al-jannati wa a’la> al-jannati/
‚sesungguhnya di surga itu ada seratus derajat/tingkatan yang sudah Allah
sediakan untuk para pejuang fi sabilillah, dimana jarak antara dua tingkatannya
adalah seperti jarak anatara langit dan bumi, maka apabila kalian memohon
kepada Allah maka mohonlah Surga Firdaus kepada-Nya, karena dialah surga
yang paling tengah dan paling tinggi”
39
ال،ٍٗ١ عجٝ (رنّٓ هللا ٌّٓ خشط ف:عٍُ لبيٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝ فٝشح ػٓ إٌج٠ ٘شٝػٓ أث
ٚ مبِٓ أْ أدخٍٗ اٌغٕخ أٍٝ ػٛٙ فٍٝمب ثشع٠رقذٚ ّبٔب٠اٚ ،ٍٝ١ عجٝبدا فٙخشعٗ اال ع٠
ذٖ ِب١ ٔفظ ِؾّذ ثٜاٌزٚ .ّخ١ٕ غٚ خشط ِٕٗ ٔبئال ِب ٔبي ِٓ أعش أٜ ِغىٕٗ اٌزٌٝأسعؼٗ ا
.ؼ ِغه٠ؾخ س٠سٚ َْ دٌٛ ٌٗٔٛ ٍُٓ و١ئزٗ ؽ١ٙبِخ و١َ اٌمٛ٠ ً هللا اال عبء١ عجٝىٍُ ف٠ ٍُِٓ و
ً هللا١ عجٝ فٚخ رغض٠ٓ ِب لؼذد خالف عش١ٍّ اٌّغٍٝؾك ػ٠ ْال أٌٛ ٖذ١ ٔفظ ِؾّذ ثٜاٌزٚ
ٔفظٜاٌزٚ .ٕٝا ػٛزخٍف٠ ُْ أٙ١ٍؾك ػ٠ٚ .ْ عؼخٚغذ٠ الٚ ٌٍُّٙىٓ ال أعذ عؼخ فؤؽٚ ،أثذا
.)ً فؤلزٚ فؤلزً صُ أغضًٚ هللا فؤلزً صُ أغض١ عجٝ فٚ أغضٝٔددد أٌٛ ٖذ١ِؾّذ ث
/’an abi> hurairata ‘an al-nabiyyi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallam qa>la: (tad}minu
alla>hu liman kharaja fi> sabi>lihi, la> yakhrujahu illa> jiha>dan fi> sabi>li>, wa i>ma>nan wa
tas}di>qan birasuli> fahuwa ‘ala> d}am > ini an adkhuluhu al-jannata au arji’uhu ila>
masakinihi alaz|i> kharaja minhu na>ilan ma> na>la min ajri au gani>mati. Wa al-laz|i>
nafasa muh}ammadun biyadihi ma> min kalimi yukallimu fi> sabi>li alla>hi illa> ja>a
misk. Wa al-laz|i> nafasa muh}ammadun biyadihi laula> an yasyqa> ‘ala> al-muslimi>na
ma> qa’adat khila>fun sariyatun tagzu> fi> sabi>li alla>hi abadan, walakinna la> ajada
sa’atun fa ah}maluhum wala> yajidu>na sa’atun. Wa yasyqa ‘alaihim an yatakhlafu>
‘anni>. Wa al-laz|i> nafasa muh}ammadun biyadihi lawadidtu anna> agzu> fi>sabi>li
alla>hi fa aqtula s|umma agzu> fa aqtula s|umma agzu> fa aqtula)/ “Dari Abu
Hurairah, dari Nabi Saw. Beliau bersabda: Allah akan memberikan jaminan
kepada orang yang pergi berjihad di jalan-Nya dengan janji-Nya, karena orang itu
tidak akan pergi kecuali karena panggilan jihad di jalan-Ku, karena dorongan
iman, dan karena memebenarkan ajaran para rasul-Ku. Mak orang itu kujamin
akan kumasukkan ke dalam surga ; atau dia akan kembali (setelah mendapatkan
kemenangan) kerumahnya lagi dengan membawa pahala dan harta rampasan
perang. Lalu Rasulullah bersabda: Demi zat yang jiwa Muhammad ada di dalam
genggaman-Nya, tiada luka yang terjadi dalam sabilillah itu melainkan di hari
kiamat nanti akan datanglah ia seperti keadaannya seperti terluka, warnanya
merah seperti warna darah tetapi bau wanginya seperti minyak kasturi. Demi zat
yang jiwa Muhammad ada di dalam genggaman-Nya, seandainya tidak
memberatkan kaum muslimin, pastilah tidak akan pernah ada pasukan cadangan
yang berjaga-jaga di garis belakang, karena semua pasukan akan terus bertempur
40
ٍٝمب ثشع٠رقذٚ ّبٔب٠اٚ ،ٍٝ١ عجٝبدا فٙخشعٗ اال ع٠ ال،ٍٗ١ عجٝ رنّٓ هللا ٌّٓ خشط ف.١
ٚ خشط ِٕٗ ٔبئال ِب ٔبي ِٓ أعش أٜ ِغىٕٗ اٌزٌٝ أسعؼٗ اٚ مبِٓ أْ أدخٍٗ اٌغٕخ أٍٝ ػٛٙف
ّخ١ٕغ
/tad}minu alla>hu liman kharaja fi> sabi>lihi, la> yakhrujahu illa> jiha>dan fi> sabi>li>, wa
i>ma>nan wa tas}di>qan birasuli> fahuwa ‘ala> d}am
> ini an adkhuluhu al-jannata au
arji’uhu ila> masakinihi alaz|i> kharaja minhu na>ilan ma> na>la min ajri au gani>mati./
‚Allah akan memberikan jaminan kepada orang yang pergi berjihad di jalan-Nya
dengan janji-Nya, karena orang itu tidak akan pergi kecuali karena panggilan
jihad di jalan-Ku, karena dorongan iman, dan karena memebenarkan ajaran para
rasul-Ku. Mak orang itu kujamin akan kumasukkan ke dalam surga ; atau dia akan
kembali (setelah mendapatkan kemenangan) kerumahnya lagi dengan membawa
pahala dan harta rampasan perang.”
Dalam khutbah tersebut, terdapat tindak tutur ilokusi komisif, yaitu janji yang
disampaikan oleh rasulullah kepada umatnya berupa jaminan pahala serta
rampasan perang. Tindak tutur ikokusi ini berfungsi kolabotatif (kerja sama)
pernyataan Rasulullah kepada umatnya tentang jaminan Allah untuk para
mujahid. Dalam hal ini yang menjadi penutur adalah Nabi Muhammad, tuturan
berbentuk teks pidato dalam khutbah berupa hadits Nabi.
13. Khutbah Rasulullah Saw. perang dan kehormatan bagi istri-istri para
mujahid
ِٓ فؤِب،ْاٚ غضٚ ( اٌغض:عٍُ لبيٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝ فٝ هللا ػٕٗ أْ إٌجٝشح سم٠ ٘شٟػٓ أث
ٗٙٔجٚ ِٗٛٔ ْاعزٕت اٌفغبد فبٚ ه٠بعش اٌؾش٠ٚ ّخ٠أٔفك اٌىشٚ ،َأهبع اإلِبٚ عٗ هللاٚ ٝاثزغ
41
)ثبٌىفبف
ٍٝٓ ػ٠ (ؽشِخ ٔغبء اٌّغب٘ذ:عٍُ لبيٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝ فٝ هللا ػٕٗ ػٓ إٌجٝذح سم٠ػٓ ثشٚ
ٍٗ٘ أٝٓ ف٠خٍف سعال ِٓ اٌّغب٘ذ٠ ٓ٠ِب ِٓ سعً ِٓ اٌمبػذٚ ُٙبرِٙٓ وؾشِخ أ٠اٌمبػذ
)ؤخز ِٓ ػٍّٗ ِب ؽبء فّب ظٕىُ؟١بَ ف١َ اٌمٛ٠ ٌٗ لفٚ ُ االٙ١ٔٗ فٛخ١ف
ٕٝ ثٌٝعٍُ ثؼش سعال اٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝ فٝ أْ إٌج:ٕٗ هللا ػٝ سمٜذ اٌخذس١ عؼٝػٓ أثٚ
ٌِٗبٚ ٍٗ٘ أٝىُ خٍف اٌخبسط ف٠ (أ:ٓ سعً صُ لبي ٌٍمبػذ١ٍخشط ِٓ وً سع١ٌ ْب١ٌؾ
/’an abi> hurairata rad}iya alla>hu ‘anhu anna al-nabiyya s}alla alla>hu ‘alaihi wa
sallama qa>la: (al-gazwu gazwa>ni, fa amma> man ibtaga> wajhu alla>hi wa at}a>’u al-
ima>mi, wa anfaqu al-kari>mati wa ya>siru al-syari>ki wajtanibu al-fasa>di fa inna
naumihi wanabhihi ajra kullihi. Wa amma> man gazzan fakhran wariya>an
wasum’atan wa’as}a> al-ima>mi wa afsada fi> al-ard}i fa innahu lam yarji’ bi al-
kafa>fi).
Wa ‘an buraidah rad}iya alla>hu ‘anhu ‘an al-nabiyyi s}alla< alla>hu ‘alaihi wa
sallama qa>la: h}aramatun nisa>i al-muja>hidi>na ‘ala> al-qa>’idi>na kah}aramatin
ummaha>tihim wa ma> min rajulin min al-qa>’idi>na yakhlifu rajulan min al-
muja>hidi>na fi> ahlihi fayakhwanuhu fi>him illa> waqafa lahu yaumu al-qiya>mi
faya`khuz\u min ‘amalihi ma> sya>a fama> z}annakum?)
Wa ‘an abi> sa’id al-khudri rad}iya alla>hu ‘anhu: anna al-nabiyya s}alla> alla>hu
‘alaihi wa sallama ba’s|a rajulan ila> bani> lih}yan liyakhruju min kulli rijlaini rajulin
s|umma qa>la liqa>’idi: (ayyukum khalafa al-khar>ij fi> ahlihi wama>lihi bikhairin;
ka>na lahu mis|lu nis}fu ajra al-kha>riji)/ “ dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi s.a.w.
bersabda: peperangan itu ada dua macam, 1) ada orang yang berniat mencari ridha
Allah dan taat kepada iman, bersedai menginfakkan hartanya yang terbaik,
memberikan kemudahan kepada temannya, dan menghindari perbuatan yang
merusak. Maka orang semacam ini tidur dan jaganya dinilai berpahala semua. 2)
adapun orang yang berperang karena menuruti kesombongan, riya, sum‟ah,
menentang penguasa, dan berbuat kerusakan dimuka bumi maka dai tidak akan
pulang dengan membawa keuntungan (tetapi justru akan pulang dengan
membawa dosa). Dari Buraidah r.a, dari Nabi s.a.w. beliau bersabda: kehormatan
istri-istri para mujahid dibanding dengan kehormatan orang-orang yang tidak ikut
42
ه٠بعش اٌؾش٠ٚ ّخ٠أٔفك اٌىشٚ ،َأهبع اإلِبٚ عٗ هللاٚ ٝ فؤِب ِٓ اثزغ،ْاٚ غضٚ اٌغض.١
َ اإلِبٝػقٚ عّؼخٚ بء٠سٚ أِب ِٓ غضا فخشاٚ .ٍٗٗ أعش وٙٔجٚ ِٗٛٔ ْاعزٕت اٌفغبد فبٚ
شعغ ثبٌىفبف٠ ٌُ ٗٔ األسك فبٝأفغذ فٚ
/al-gazwu gazwa>ni, fa amma> man ibtaga> wajhu alla>hi wa at}a>’u al-ima>mi, wa
anfaqu al-kari>mati wa ya>siru al-syari>ki wajtanibu al-fasa>di fa inna naumihi
wanabhihi ajra kullihi. Wa amma> man gazzan fakhran wariya>an wasum’atan
wa’as}a> al-ima>mi wa afsada fi> al-ard}i fa innahu lam yarji’ bi al-kafa>fi/
‚peperangan itu ada dua macam, 1) ada orang yang berniat mencari ridha Allah
dan taat kepada iman, bersedai menginfakkan hartanya yang terbaik, memberikan
kemudahan kepada temannya, dan menghindari perbuatan yang merusak. Maka
orang semacam ini tidur dan jaganya dinilai berpahala semua. 2) adapun orang
yang berperang karena menuruti kesombongan, riya, sum‟ah, menentang
penguasa, dan berbuat kerusakan dimuka bumi maka dai tidak akan pulang
dengan membawa keuntungan (tetapi justru akan pulang dengan membawa dosa)”
ٓ٠ِب ِٓ سعً ِٓ اٌمبػذٚ ُٙبرِٙٓ وؾشِخ أ٠ اٌمبػذٍٝٓ ػ٠ ؽشِخ ٔغبء اٌّغب٘ذ.٢
ؤخز ِٓ ػٍّٗ ِب ؽبء١بَ ف١َ اٌمٛ٠ ٌٗ لفٚ ُ االٙ١ٔٗ فٛخ١ أٍ٘ٗ فٝٓ ف٠خٍف سعال ِٓ اٌّغب٘ذ٠
فّب ظٕىُ؟
43
ش وبْ ٌٗ ِضً ٔقف أعش اٌخبسط١ِبٌٗ ثخٚ ٍٗ٘ أٝىُ خٍف اٌخبسط ف٠ أ.٣
/ayyukum khalafa al-khar>ij fi> ahlihi wama>lihi bikhairin; ka>na lahu mis|lu
nis}fu ajra al-kha>riji/ ‚siapapun dari kalian yang menggantikan orang yang
berangkat perang (berada di rumahnya untuk) melindungi keluarganya dan
hartanya dengan sebaik-baiknya, maka dia akan mendapatkan separuh dari pahala
orang yang berangkat perang.” Dalam hal ini yang menjadi penutur adalah nabi
Muhammad, tuturan berbentuk teks pidato dalam khutbah berupa hadits Nabi.
44
14. Khutbah Rasulullah Saw. tidak ada pahala bagi mujahid yang meminta
bayaran
،ىُ األِقبس١ٍ (عزفزؼ ػ:عٍُ لبيٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝ فٝ هللا ػٕٗ ػٓ إٌجٝة سمٛ٠ أٝػٓ أث
ِٓ زخٍـ١ ف،بٙ١ىشٖ اٌشعً ِٕىُ اٌجؼش ف١ ف،سٛب ثؼٙ١ىُ ف١ٍمطغ ػ٠ د ِغٕذحْٕٛ عٛعزىٚ
ِٓ أوفٗ ثؼش وزا؟ ِٓ أوفٗ ثؼش وزا؟: يٛم٠ ُٙ١ٍؼشك ٔفغٗ ػ٠ ًزقفؼ اٌمجبئ٠ ُ ص،ِٗٛل
ٍزّظ٠ ذ سعال غضا٠ي هللا أسأٛب سع٠ :ًلبي سعٚ )ِٗ آ خش لطشح ِٓ دٌٝش ا١رٌه األعٚ
،ًمج٠ اْ هللا ال.ٌٗ (ال ؽئ:ال ؽئ ٌٗ) فؤػبد٘ب صالس ِشاد فمبيٚ( :اٌزوش ِبٌٗ؟ فمبيٚ األعش
/’an abi> ayyu>bu rad}iya alla<hu ‘anhu ‘an al-nabiyyi> s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama
qala: (satftah} ‘alaikum al-ams}a>ri, wa sataku>nu junu>dun mijnadatun yaqt}a’u
‘alaikum fi>ha> bu’u>s|un, fayakrahu al-rijalu minkum al-ba’s|a fi>ha>, fayatakhallas}
min qaumihi, s|umma yatas}affahu al-qaba>ilu yu’rad}u nafsahu ‘alaihim yaqu>lu:
man akfahu ba’s|a kaz|a>? Man akfahu ba’s|a kaz|a? Wa z|a>lika al-aji>ru ila> a>khiri
qit}ratun min damihi) waqa>la rajulun: ya> rasu>lu alla>hi ara`aita rajulan gazzan
yaltamisu al-ajru waliz|ikri ma>luhu? Faqa>la: ( wala> syai`in lahu) fa a’a>daha> s|ala>s|a
marra>tin faqa>la: (la> syai`in lahu> inna alla>ha la> yaqbal, min al-‘amali illa> ma> ka>na
lahu kha>lis}an wabtagi> bihi wajhahu)>/ “dari abu ayyub r.a., dari nabi s.a.w., beliau
bersabda,”kan banyak kota –kota yang takluk di bawah kalian. Akan ada pasukan-
pasukan tempur yang lengkap dengan persenjataannya yang di hadang oleh
pasukan bayaran, lalu muncullah seseorang dari kalian yang tidak suka dengan
pasukan bayaran itu, lalu keluar dari barisan, kemudin mengawasi,‟siapakah yang
membiayai pasukan bayaran ini? Siapakah yang membiayai pasukan ini?‟ itulah
(mental) pasukan yang dibeli hingga titik darah penghabisannya.” Ada seseorang
yang bertanya, “wahai rasulullah, bagaimana menurut engkau (kalau) ada
sesorang berjihad untuk mendapatkan upah dan popularitas, apa yang ia dapat?”
Rasulullah s.a.w. menjawab,”dia tidak mendapat apa-apa,” dan kata-kata ini
beliau ulangi hingga tiga kali, dan kemudian rasulullah s.a.w. bersabda, “(orang
itu) tidak mendapatkan apa-apa. Sesungguhnya Allah itu tidak akan menerima
45
ٖفبٚخ أ٠ عشٚؼ أ١ عٍٝشا ػ١ِعٍُ ارا أِش أٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛ وبْ سع:ذح لبي٠ػٓ ثش
،ً هللا١ عجٝا ثغُ هللا فٚ (اغض:شا صُ لبي١ٓ خ١ٍِّٓ ِؼٗ ِٓ اٌّغٚ هللاٜٛ خبفزٗ ثزمٝف
نٚذ ػذ١ارا ٌمٚ ذا١ٌٚ اٍٛال رمزٚ اٍٛال رّضٚ اٚال رغذسٚ اٍٛال رغٚ اٚ اغض،ا ِٓ وفش ثبهللاٍٛلبر
،ُِٕٙ ًب فبلجٙ١ٌن اٛٓ ِبأعبثٙز٠ خالي فؤٚ صالس خقبي أٜ اؽذٌُٝ اٙٓ فبدػ١ِٓ اٌّؾشو
ٌُٙ ْا أٍٛأخجشُ٘ اْ ُ٘ فؼٚ ،ٓ٠بعشٌّٙ داس اٌٝي ِٓ داسُ٘ اٛ اٌزؾٌُٝ اٙ ادػ،ُٕٙوف ػٚ
ُٙٔ فؤخجشُ٘ أ،بِٕٙ اٌٛٛزؾ٠ ْ أٛاْ ُ٘ أثٚ ،ٓ٠بعشٌّٙ اٍُٝ ِب ػٙ١ٍػٚ ،ٓ٠بعشٌٍّٙ ِب
ٌُٙ ْٛى٠ الٚ ،ٓ١ٍّ اٌّغٍٝ ػٜغش٠ ُٜ ؽىُ هللا اٌزٙ١ٍ ػٜغش٠ ٓ١ٍّْ وؤػشا ة اٌّغٛٔٛى٠
نٛخ فبْ ُ٘ أعبث٠ُ اٌغضٍٙا فغٛ فبْ ُ٘ أث،ٓ١ٍّا ِغ اٌّغٚغب٘ذ٠ ْاٌفئ ؽئ اال أٚ ّخ١ٕ اٌغٝف
ٓارا ؽبفشد أً٘ ؽقٚ ،ٍُٙلبرٚ ا فبعزؼٓ ثبهللاٛاْ ُ٘ أثٚ ،ُٕٙوف ػٚ ُِٕٙ ًفبلج
ٌُٙ ًٌىٓ اعؼٚ ،ٗ١ال رِخ ٔجٚ ُ رِخ هللاٌٙ ًه فال رغؼ١رِخ ٔجٚ ُ رِخ هللاٌٙ ًن أْ رغؼٚفؤساد
46
ٍُٝ غٌٙن أْ رٕضٚاْ ؽبفشد أً٘ عقٓ فؤسادٚ ،ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا ػٌٍٝٗ فٛرِخ سعٚ هللا
ُٙ١ت ؽىُ هللا ف١ أرقٜ ؽىّه فبٔه ال رذسٍُٝ ػٌٌٙىٓ أضٚ ؽىُ هللاٍُٝ غٌٙؽىُ هللا فال رٕض
/’an buraidati qa>la: ka>na rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wasallama iz|a> amara
min al-muslimi>na khairan s|umma qa>la: (agazzu> bismi alla>hi fi>sabi>li alla>hi,qatalu>
min kufri billa>hi, agazzu> wa la> taglu> wa la> tagdaru> wa la> tams|ilu> wa la> taqtulu>
wali>dan waiz|a> laqi>ta ‘aduwwika min al-musyriki>na fa>da’ahum ila> ih}da> s|ala>s|a
khis}a>lin au khila>lin fa aitahunna ma>aja>bu>ka ilaiha> fa aqbala minhum, wakafa
‘anhum, ad’uhum ila> al-tah}awwuli min da>rihim ila> da>ri al-muha>jiri>na, wa
akhbarahum in hum fa’alu> anna lahum ma> lil muha>jiri>na, wa’alaihim ma> ‘ala> al-
muha>jiri>na, wa in hum abu> an yatah}awwilu> minha>, fa akhbarahum annahum
yaku>nu>na ka’a’ra>bin al-muslimi>na yajri> ‘alaihim hukmu alla>hi al-laz|i> yajri> ‘ala> al-
muslimi>na, wa la> yaku>nu lahum fi> al-gani>mati wa la-fa`i syai`in ayyuja>hidu> ma’a
al-muslimi>na, fain hum abu> fasalahumu al-jiziyyatu fa in hum aja>bu>ka fa aqbala
minhum wakafa ‘anhum, wa in hum abu> fasta’in billa>hi waqa>talahum, waiz}a>
h}as> }irat ahlu h}is}anin fa ara>du>ka an taj’ala lahum z|immatu alla>hi wa z|immatu
nabiyyika fala> taj’al lahum z|immatu alla>hi wa la> z|immatu nabiyyihi, wa lakinna
aj’ala lahum z|immatuka wa z|immatu abi>ka waz|immamu as}h}ab> ika fa innakum in
takhfiru> z|immamikum wa z|immamu a>ba>ikum ahwanun min an takhfiru> z|immatu
alla>hi wa z|imamatu rasu>lihi s}alla> alla>hi ‘alaihi wa sallama, wa in h}as> }irat ahlu
h}is}anin fa ara>du>ka an tanazzalhum ‘ala> h}ukmi alla>hi fala> tanazzaluhum ‘ala>
h}ukmi alla>hi wa lakinna anzalahum ‘ala> h}ukmika fa innaka la> tadri> atas}i>ba h}ukmi
alla>hi fi>him am la>) qa>la ‘abdu al-rah}mani-ah}mad rawa>tu al-h}adi>s|i-ha>z|a> au
nah}wuhu/ “Dari buraidah,ia berkata, Dahulu , apabila rasulullah s.a.w. telah
menunjuk seorang panglima untuk memimpin sebuah pasukan besar atau sebuah
pasukan kecil maka beliau pasti selalu memberikan pesan baik. Biasanya adalaha
berupa pesan takwa, yang beliau sampaikan kepada panglima yang beliau tunjuk
dan juga kepada pasukan muslimin yang dipimpin oleh panglima itu. Diantara
pesan rasulullah s.a.w. tersebut adalah sabda beliau,”berperanglah di jalan allah
dengan membaca basmalah, perangilah orang-orang yang berbuat kekufuran
terhadap Allah. Berperanglah kalian jangan sekali-kali berkhianat, jangan
melanggar janji kalian, dan janganlah alian menyiksa(musuh) dengan cara yang
tidak manusiawi (seperti memotong hidung, dan sebagainy). Janganlah kalian
membunuh anak-anak. Apabila kalian bertemu usuh dari golongan musyrikin
maka ,ajaklah mereka untuk memilih saklah satu dari tiga pilihan, dan kepada
pilihan mana saja yang mereka pilih di antara tiga itu maka terimalah, dan
kemudian lindungilah mereka. Serulah mereka pindah dari negara mereka ke
negeara muhajirin, katakanlah kepada mereka bahwa apabila mereka sudah
melakukan (hal itu) maka mereka akan mendapatkan sesuatu (hak dan kewajiban)
47
ُٙ٠شُ٘ ثزساس١غٚ ْغطفبٚ ْاصٛ٘ ٓ ألجٍذ١َٕ ؽٛ٠ ْ ٌّب وب: هللا ػٕٗ لبيٝػٓ أٔظ سم
ٝا ػٕٗ ؽزِٚؼٗ اٌطٍمبء فؤدثشٚ عٍُ ػؾشح آالفٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فِٛغ سعٚ ،ُّٙٔؼٚ
ب ِؼؾش٠( :ٕٗ فمبي١ّ٠ ٓ فبٌزفذ ػ: لبي.ئب١ّب ؽٕٙ١خٍو ث٠ ٌُ ٓ٠ِئز ٔذاءٛ٠ ٜؽذٖ فٕبدٚ ٝثم
48
األٔقبس) فمبٌٛاٌ :ج١ه ٠ب سعٛي هللا أثؾشٔ ،ؾٓ ِؼه ٛ٘ٚػٍ ٝثغٍخ ث١نبء فٕضي ٚلبي( :أٔب
ػجذ هللا ٚسع )ٌٗٛفؤٔٙضَ اٌّؾشوٚ ،ْٛأفبة غٕبئُ وض١شح فمغّٙب ث ٓ١اٌّٙبعشٚ ٓ٠اٌطٍمبء
٠ ٌُٚؼو األٔقبس ِٕٙب ؽ١ئب ،فمبٌٛا :ارا وبٔذ اٌؾذح فٕؾٓ ٔذػ٠ٚ ٝؼط ٝاٌغٕبئُ غ١شٔب .فجٍغٗ
رٌه فغّؼٚ ُٙلبي٠( :ب ِؼؾش األٔقبس ِب ِمبٌخ ثٍغزٕ ٝػٕىُٚ ،عذح ٚعذرّ٘ٛب ف ٝأٔفغىُ أٌُ
آرىُ مالال فٙذاوُ هللا ٚػبٌخ فؤغٕبوُ هللاٚ ،أػذاء فؤٌف هللا ث ٓ١لٍٛثىُ؟ لبٌٛا :ثٍ ٝهللا ٚسعٌٗٛ
أِٓ ٚأفنً .لبي( :أال رغ١جٝٔٛ؟ لبٌٛاِٚ :برا ٔغ١ه ٠ب سعٛي هللا ؟ لبي( :أِب ٚهللا ٌٛؽئزُ لٍزُ
فقذلزُ .أر١زٕب ِىزثب فقذلٕبنِٚ ،خزٚال فٕقشٔبنٚ ،هش٠ذا فؤٕ٠ٚبن ٚػبئال فآعٕ١بن ٚخبئفب
فؤِٕبنٚٚ ،وٍزىُ اٌ ٝاعالِىُ .أفال رشم٠ ْٛب ِؼؾش األٔقبس أْ رز٘ت إٌبط اٌ ٝسؽبٌُٙ
ثبٌؾبح ٚاٌجؼ١شٚ ،رشعؼ ْٛثشعٛي هللا اٌ ٝسؽبٌىُ؟ ٚاٌزٔ ٜفغ ٝث١ذٖ ٌٛال اٌٙغشح ٌىٕذ اِشءا
ِٓ األٔقبس ٌٛٚعٍه إٌبط ؽؼجب ٚعٍىذ األٔقبس ؽؼجب ٌغٍىذ ؽؼت األٔقبس .أوزت ٌىُ
ثبٌجؾش ٓ٠وزبثب ِٓ ثؼذ ٜرىٌ ْٛىُ خبفخ د ْٚإٌبط؟) لبٌٛاِٚ :ب ؽبعزٕب ثؼذن ٠ب سعٛي
هللا؟ لبي( :أِب ال فغزش ْٚثؼذ ٜأصشح فبفجشٚا ؽز ٝرٍمٛا هللا ٚسع ،ٌٗٛفبْ ِٛػذوُ اٌؾٛك
ٛ٘ٚوّب ث ٓ١فٕؼبء ٚػّبْٚ ،آٔ١زٗ أوضش ِٓ ػذد إٌغ .َٛاٌٍ ُٙاسؽُ األٔقبس ٚأثٕبء
األٔقبس ٚأثٕبء أثٕبء األٔقبس) فجىٛا ؽز ٝأخنٍٛا ٌؾبُ٘ٚ ،لبٌٛا :سمٕ١ب ثشعٛي هللا ؽظب
ٚلغّبٚ ،أقشفٛا.
/’an anasin rad}iya alla>hu ‘anhu qa>la: lamma> ka>na yaumun h}unainin aqbalat
hawa>zinun wa gat}afa>nun wagairuhum biz}ira>rihim wani’amihim, wa ma’a rasu>lu
alla>hi s}alla> alla<hu ‘alaihi wa sallama ‘asyratun a>laf>in wa ma’ahu al-t}alaqa>i fa
}adbaru> ‘anhu h}atta> baqa> wah}dahu fana>da> yaumaiz|in nida>i>na lam yakhlat
bainahuma> syaian. Qa>la: faltafat ‘an yami>nihi faqa>la: (ya> ma’syara al-ans}a>ru),
faqa>lu>: labbaika ya> rasu>lu alla>hi nah}nu ma’aka absyiru. S|umma altafat ‘an
yasa>rahu faqa>la: ( ya> ma’syara al-ans}a>ru) faqa>lu>: labbaika ya rasu>lu alla>hi
absyiru, nah}nu ma’aka wahuwa ‘ala> bagilatin baid}ai> n fanazala waqa>la: (ana> ‘abdu
49
50
وّبٛ٘ٚ كٛػذوُ اٌؾِٛ ْ فب،ٌٗٛسعٚ ا هللاٛ رٍمٝا ؽزٚ أصشح فبفجشْٜ ثؼذٚ أِب ال فغزش.١
أثٕبءٚ أثٕبء األٔقبسٚ ُ اسؽُ األٔقبسٌٍٙ ا.َٛزٗ أوضش ِٓ ػذد إٌغ١ٔآٚ ،ْػّبٚ ٓ فٕؼبء١ث
أثٕبء األٔقبس
/amma> la> fastaru>na ba’da> as|aratin fas|biru> h}atta> talaqu alla>hi wa rasu>lihi, fainna
mau’idukum al-h}u>du} wahuwa kama> baina s}ana’ai wa’amma>ni, wa a>naituhu
aks|aru min ‘adadi al-nuju>mi. Alla>humma arh}amu al-ans}a>ri wa abna`u al-ans}a>ri
wa abna`u wa abna`u al-ans}a>ri/ ‚ketahuilah, sepeninggalku nanti kalian akan
melihat orang-orang selain kalian mendapatkan ghanimah yang lebih banyak.
Maka (ketika itu) hendaklah kalian bersabar sampai kalian berjumpa dengan Allah
dan rasul-Nya. Karena yang telah dijanjikan untuk kalian adalah sebuah telaga
51
ٝفزؾّب لبي ألث١ٌ ِىخٌٝٓ عبس ا١عٍُ ؽٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛشح أْ سع٠ ٘شٝػٓ أث
ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛا سعٛج١ب ِؼؾش األٔقبس أع٠ : (ا٘زف ثبألٔقبس) فمبي:شح٠٘ش
)ّٖٛؾش فّٓ ٌىُ أؽذ أّٔز٠ ك فال٠ا ٘زا اٌطشٛ (اعٍى: صُ لبي.ؼبد١ِ ٍٝا ػٛٔا وؤّٔب وبٚفغبء
هللاٍٝي هللا فُٛ فطبف سعٙ١ٍعٍُ ففزؼ هللا ػٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛ فغبس سع،ّٖٛ فزٍزٜأ
اٌقفب فقؼذ اٌقفب فخطتٍٝ ثٜٓ صُ خشط ِٓ اٌجبة اٌز١ سوؼزٍٝفٚ ،ذ١عٍُ ثبٌجٚ ٗ١ٍػ
،ِٗٛ أِب اٌشعً فؤخزرٗ اٌشأفخ ثم:ُ ٌجؼلٙ فمبٌذ األٔقبس ثؼن،ِٕٗ ًاألٔقبس أعفٚ إٌبط
ب ِؼؾش األٔقبس ال٠( : ثّب لبٌذ األٔقبس فمبيٝؽٌٛ اٌٝأٔضي هللا رؼبٚ ،ٗز٠ لشٝاٌشغجخ فٚ
ػجذ هللاٝٔهللا اٚ (فّٓ أٔب ارا؟ وال:زٗ) لبي٠ لشٝسغجخ فٚ ،ِٗٛ فمذ أدسوزٗ سأفخ ثم:ٌْٛٛرم
ي هللا ِب لٍٕب رٌه اال ِخبفخٛب سع٠ هللاٚ :اٌٛاٌّّبد ِّبرىُ) لبٚ ،ُبو١ب ِؾ١ٌٗ ؽمب فبٌّؾٛسعٚ
52
.عِٛثبٌذ
/’an abi> hurairata anna rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama h}i>na sa>ra ila>
al-ans}a>ru aji>bu> rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama fa ja>u> kaannama> ka>nu>
‘ala> mi>’a>din. S|umma qa>la: (asalaku> ha>z|a> al-t}ari>qi fala> yasyaru faman lakum wa
sallama fafath}ulla>hi ‘alaihim fat}a>fa rasu>lu alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama bi
al-baiti, wa s}alla> rak’ataini s|umma kharaja min al-ba>bi al-laz|i> bala> al-s}afa>
fas}a’ada al-s}a>fa fakhat}aba al-na>su wa al-ans}a>ru asfala minhu, faqa>lat al-ans}a>ra
ba’d}ahum liba’d}in: amma> al-rajulu fa akhaz|athu al-ra`afatu biqaumihi, wa al-
ragabatu fi> qaryatihi, wa anzala alla>hu ta’ala> al-wah}yu bima> qa>lat al-ans}a>ra
faqa>la: (ya> ma’syara al-ans}a>ru la> taqu>lu>na: faqad adraktuhu ra`afatun biqaumihi,
waragabatun fi> qaryatihi) qa>la: faman ana> iz|an? Kalla> wa alla>hi inni> ‘abdu alla>hi
wa rasu>lihi h}aqqan fa al-mah}ya> mah}ya>kum, wa al-mama>tu mama>tikum) qa>lu>:
(wa alla>hi ya> rasu>li alla>hi ma> qulna> z|a>lika illa> makha>fati an tafa>raquna>, qa>la:
(antum s}a>diqu>na ‘inda alla>hi, wa ‘inda rasu>lihi) qa>la: fawalla>hi ma> minhum illa>
man qad bal nah}ruhu bi al-damu>’i/ ‚dari abu hurairah, bahwa pada saat rasulullah
s.a.w. berangkat ke mekkah untuk menaklukkan kota itu, beliau bersabda kepada
abu hurairah, ‚panggillah orang-orang anshar!‛. Kemudian abu hurairah pun
berseru,‛wahai orang-orang anshar! Datanglah kalian menghadap rasulullah
s.a.w.!‛. maka, orang-orang anshar pun berdatangan seolah-olah mereka
menyambut panggilan di hari pembalasan. Kemudian rasulullah s.a.w. bersabda,
‚lewatilah jalan ini! Dan jika seseorang (musuh) muncul di hadapan kalian,
segeralah kalian bunuh ia!‛. Rasulullah s.a.w. pun berangkat, kemudian Allah
memberikan kemenangan kepada beliau atas orang-orang kafir. Maka
berthawaflah rasulullah s.a.w. dengan mengelilingi baitullah (ka’bah), lalu beliau
shalat dua rakaat, dan kemudian keluar pintu yang dekat bukit shafa dan terus
naik ke bukit shafa untuk menyampaikan khutbah di hadapan kaum muslimin.
Sementara (pada saat itu) orang-orang anshar telah berada di bawah bukit shafa.
Maka berkatalah sebagian orang-orang anshar kepada sebagian lain, ‚ternyata
laki-laki ini (rasulullah s.a.w.) hatinya telah dikuasai oleh perasaan sayang
kepada keluarganya, dan perasaan cinta kepada kampung halamanya,‛. Maka
Allah pun menurunkan wahyu berkaitan dengan pernyataan orang-orang anshar
tersebut. Dan kemudian rasulullah s.a.w. bersabda, ‚ wahai orang-orang anshar,
kalian tidak boleh mengatakan behwa lelaki ini (aku) hatinya telah dikuasai pleh
perasaan sayang kepada keluarganya, dan perasaan cinta kepada kampung
halamannya.‛. Lalu rasulullah s.a.w. melanjutkan sabdanya,kalau begitu,
siapakah aku ini ? janganlah begitu ! demi Allah, sesungguhnya aku ini adalah
benar-benar seorang hamba Allah dan rasul-nya. Kehidupan ini adalah kehidupan
kalian, dan kematian adalah juga kematian kalian.‛orang-orang anshar lalu
berkata, ‚demi Allah, wahai rasulullah ,kami mengatakan yang sedemikian itu
sebenarnya hanya karena kami merasa takut engkau berpisah dengan kami.‛ Lalu
rasulullah s.a.w. bersabda, ‚kalian semua adalah orang-orang yang benar menurut
53
ّٖٛ فزٍزٜٖ أّٛؾش فّٓ ٌىُ أؽذ أّٔز٠ ك فال٠ا ٘زا اٌطشٛ اعٍى.
/asalaku> ha>z|a> al-t}ari>qi fala> yasyaru faman lakum wa sallama fafath}ulla>hi
‘alaihim/ ‚lewatilah jalan ini! Dan jika seseorang (musuh) muncul di hadapan
kalian, segeralah kalian bunuh ia!‛.
Dalam potongan khutbah tersebut, terdapat tindak tutur ilokusi direktif,
yaitu perintah yang disampaikan oleh rasulullah kepada kaum anshar untuk
membunuh musuh yang melewati jalan yang diperintahkan Rasulullah Saw.
Tindak tutur ilokusi ini berfungsi kolaboratif (kerja sama) yaitu tuturannya
ditijukan untuk menginformasikan kepada orang-orang Anshar pada saat
penaklukan Mekkah. Dalam hal ini yang menjadi penutur adalah Nabi
Muhammad, tuturan berbentuk teks pidato dalam khutbah berupa hadits Nabi.
18. Riwayat lain tentang orang-orang anshar pada saat penaklukan mekah
َقٕغ اٌطؼب٠ فىبْ اٌشعً ِٕب،شح٠ ٘شِٛؼٕب أثٚ خ٠ٚ ِؼبٌٝفذٔب اٚ :ػٓ ػجذ هللا ثٓ سثبػ لبي
ٝشح ؽذصٕب ػٓ إٌج٠ب أثب ٘ش٠ : لٍذِٝٛ٠ ْ فٍّب وب: لبي،ِبٛ٠ ٘زاٚ ،ِبٛ٠ ٘زا.ٗ أفؾبثٛذػ٠
َ اٌفزؼٛ٠ ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝ فٝ وٕذ ِغ إٌج: فمبي.ذسن هؼبِٕب٠ ٝعٍُ ؽزٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝف
ٍٝذح ػ١عؼً أثب ػجٚ ،ٜ األخشٍٝش ػ١عؼً اٌضثٚ ٓ١ اٌّغٕجزٜ اؽذٍٝذ ػ١ٌٌٛفغؼً خبٌذ ثٓ ا
ٌْٛٚشٙ٠ اٚ فغبء،ُٙرٛ األٔقبس) فذػٌٝ شح ادع٠ب أثب ٘ش٠( : صُ لبي. ٜادٌٛ ثطٓ اٝاٌغبلخ ف
ُػذوِٛ ُ ص.ُ٘ ؽقذاُٚ٘ غذا فبؽقذّٛز١ؼ فبرا ٌم٠ ثبػ لشٚب ِؼؾش األٔقبس ٘زا أ٠( :فمبي
ٌٗٛ سعٍٝفزؼ هللا ػٚ : لبي.ُِٖٛ أؽذ اال أٔبٌٙ ؾشف٠ ٌُ فٍّب وبْ ِٓ اٌغذ،ٖذ١أؽبس ثٚ )اٌقفب
ؾش١ي هللا أثٛب سع٠ :بْ فمبي١ عفٛٗ فغبءٖ أث١ٍ اٌقفب فمبَ ػٝعٍُ فؤرٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝف
ٝ (ِٓ دخً داس أث:ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا ػٍٝي هللا فٛ فمبي سع،َٛ١ٌؼ ثؼذ ا٠ؼ فال لش١٠خنشاء لش
أِب اٌشعً فمذ أخزرٗ سأفخ: فمبٌذ األٔقبس.ِٓ آٛٙ عالؽٗ فِٝٓ أٌمٚ ) ِٓ آٛٙبْ ف١عف
54
وال أٔب ػجذ هللا.ٗز٠ لشٝسغجخ فٚ ،ٗشر١ أِب اٌشعً فمذ اخزرٗ سأفخ ثؼؾ:ُِؼؾش األٔقبس لٍز
ي هللا ِب لٍٕبٛب سع٠ :اٌٛاٌّّبد ِّبرىُ) فمبٚ ُبو١ب ِؾ١اٌّؾٚ ،ُى١ٌاٚ هللاٌٌٝٗ ٘بعشد اٛسعٚ
ٍُعٚ ٗ١ٍ هللا ػٌٍٝٗ فٛسعٚ (اْ هللا:عٍُ فمبيٚ ٗ١ٍ هللا ػٌٍٝٗ فٛسعٚ اال مٕب ثبهللا
)ُؼزسأى٠ٚ ُقذلبٔى٠
/’an ‘abdi alla>hi bin rabbah} qa>la: wafdana> ila> mu’a>wiyati wa ma’nan abu> wa ha>z|a>
yauman, qa>la: falamma> ka>na yaumi> qultu: ya> aba> hurairatin h}adis|na> ‘ani al-
nabiyyi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama h}atta> yudrika t}a’a>mana>. Faqa>la: kuntu
ma’a al-nabiyyi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama yaumu al-fath}i faja’ala kha>lid bin
al-wali>di ‘ala> ih}da> al-mujnibataini wa ja’ala zubair ‘ala> al-ukhra>, wa ja’ala aba>
‘ubaidah ‘ala> al-sa>qati fi> bat}ni al-wa>di. S|umma qa>la: (ya> aba> hurairatin ad’u li> al-
ans}a>ri) fada’autuhum, faja>u> yahru>lu>na faqa>la: (ya> ma’syara al-ans}a>ri ha>z|ihi au
ba>syin quraisyin faiz|a> laqi>tumu>hum gadan fah}s}udu>hum h}as}dan. S|umma
mau’idukum al-s}afa>) wa asya>ru biyadihi, falamma> ka>na min al-gadi lam yasyrif
lahum ah}ada illa> ana>mu>hu. Qa>la: waftah}u alla>hu ‘ala> rasu>lihi s}alla> alla>hu ‘alaihi
wa sallama fa ata> al-s}afa> faqa>ma ‘alaihi faja>uhu abu> sufya>ni faqa>la: ya> rasu>lu
alla>hi abaih}as|u khud}ra`u quraisyin fala> quraisyin ba’da al-yaumi, faqa>la rasulu>
alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama: (man dakhala da>run abi> sufya>ni fahuwa man
alqa> sala>h}ahu fahuwa a>mana. Faqa>lati al-ans}a>ri: amma> al-rajulu faqad akhaz\athu
ri`afatan bu’syi>ratihi, warugbatun fi> qaryatihi, wa nazala al-wah}yu ‘ala> nabiyyi
alla>hi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama fi> z|a>lika faqa>la: (ya> ma’syara al-ans}a>ri
qultum: amma> al-rajulu faqad akhaz|athu ri`afatan bu’syi>ratihi, warugbatun fi>
qaryatihi. Kalla> ana> ‘abdu alla>hi wa rasu>lihi ha>jarat ila> alla>hi wa ilaikum, wa al-
mah}ya> mah}ya>kum wa al-mama>tu mamatukum ) faqa>lu>: ya> rasu>lu alla>hi ma> qulna>
illa> d}anan billa>hi warasu>lihi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama faqa>la: (inna alla>ha wa
rasu>lihi s}alla> alla>hu ‘alaihi wa sallama yas}diqa>nikum wa ya’z|ira>nikum)/ ‚ dari
abdullah ibn rabah, ia berkata, kami di utus untuk menghadap mu’awiyah dan di
antara kami turut pula abu hurairah r.a. lalu ada salah seorang dari kami yang
membuat makanan dan berkata kepada shabat-sahabatnya (kami), ‚orang ini
(mendapat giliran membuat makanan) hari ini, dan orang ini pada hari itu.‛ Dan
ketika tiba giliranku, aku berkata, ‚wahai abu hurairah, sampaikan kepada kami
satu dua hadis tentang nabi s.a.w. sambil menunggu masakan ini matang.‛ Maka
abu hurairah r.a. lalu berkata, ‚ketika aku bersama nabi s.a.w. pada saat peristiwa
penaklukkan mekkah, dan pada saat itu khalid ibn walid memimpin pasukan yang
berada di sebela kanan, zubair memimpin pasukan yang berada di sebelah kiri,
dan abu ubaidah memipin pasukan yang berada di bagian tengah lembah. Kala
itu, rasulullah s.a.w. bersabda berkata, ‚wahai abu hurairah, panggillah orang-
orang anshar untuk menghadap padaku!‛ aku pun segera memanggil mereka, dan
55
ُػذوِٛ ُ ص.ُ٘ ؽقذاُٚ٘ غذا فبؽقذّٛز١ؼ فبرا ٌم٠ ثبػ لشٚب ِؼؾش األٔقبس ٘زا أ٠.١
اٌقفب
/ya> ma’syara al-ans}a>ri ha>z|ihi au ba>syin quraisyin faiz|a> laqi>tumu>hum gadan
fah}s}udu>hum h}as}dan. S|umma mau’idukum al-s}afa>/ ‚wahai segenap kaum anshar!
Inilah (tempat tinggal) kelompok kabilah quraisy. Jika besok kalian bertemu
dengan mereka maka seranglah mereka. Dan di bukit shafa-lah tempat perjanjian
kalian.‛
56
ُٙٔٛىزث١ُ فٙٔٛؾذص٠ ٓ١به١ُ ٌؾضة اٌؾٙٔ ثبٌؾك إٝ ثؼضٜاٌزٚ( :ٗ صُ لبي١ٍ ػٕٝأصٚ ؽّذ هللا
الٚ ،ُزىُ فغشسرى١ِٕ الٚ ،ُهللا ِب ؽذصزىُ فىزثزىٚ ،ُٙٔٛخٍف١ُ فٙٔٚؼذ٠ٚ ،ُٙٔٚغش١ُ فّٕٙٔٛ٠ٚ
ٌٍُٙ ا،ُِٙ ِمبُٝ فٌٙ ال رجبسنٚ ،ُٙاوً عالؽٚ ،ُٙ٘ٛعٚ ُ امشةٌٍٙ ا،ُػذرىُ فؤخٍفزى
ْاٚ ،ْال ٌزىضش١ٍزُ ل١ ٌئٓ أِغ، ثبٌؾكٕٝ ثؼضٜاٌزٚ .بػ اٌغشاد٠ك اٌش٠ األسك رّضُٝ فِٙضل
لبي:مبي٠ ،ُاؽذوٛ ثٜمزذ٠ ِبٛا ٔغٛٔٛ رىٝ ؽز،ٓمؼبء ٌزؾشفٚ ٌُئٓ وٕزٚ ،ْوٕزُ أرٌخ ٌزؼض
/h}amida alla>hu wa as|na> ‘alaihi s|umma qa>la: (wa al-laz|i> ba’as|na> bi al-h}aqqi
innahum lih}izbin al-syaya>t}i>ni yah}dis|u>nahum fayakz|ibu>nahum wayamannu>nahum
fayakharru>nahum, wa ya’du>nahum fayakhlifu>nahum, wa alla>hi ma> h}adis|tukum
fakaz|abtukum, wa la> mannaitukum fakharrartukum, wa la> ‘adatukum fa
akhlafatukum, alla>humma id}ribu wuju>hahum, wa akalla sala>h}ihim, wa la> taba>raka
lahum fi> maqa>mihim, alla>humma mazzaqahum fi> al-ard}i tamzi>qu al-riya>h}i al-
jara>di. Wa al-laz|i> ba’sana> bi al-h}aqqi, lain amsaitum qali>lan litaks|iranna, wa in
kuntum az|illatun lita’zan, wa la in kuntum wad}a’a>i litasyrafanna, h}atta> taku>nu>
naju>man yaqtadi> biwa<h}idikum, yuqa>lu: qa>la fula>nun, waqa>la fula>nun)/ ‚ setelah
mengucpakan hamdalah dan memuji Allah, rasulullah s.a.w. lalu bersabda, ‚ demi
zat yang mengutus diriku dengan sebenar-benarnya! Sesungguhnya mereka itu
adalah kelompok pembela setan, karena mereka selalu berbicara lalu berdusta,
mereka selalu memberi harapan lalu menipu, dan mereka selalu berjanji lalu
mengingkari. Demi Allah, aku tidak akan berbicara dengan kalian lalu aku
berbohong, aku tidak akan bebicara dengan kalian lalu aku berbohong, aku tidak
akan memberikan harapan kepada kalian lalu aku menipu, dan aku tidak aan
memberikan harapan kepada kalian lalu aku menipu, dan aku tidak akan berjanji
dengan kalian lalu aku mengingkari kalian. Ya Allah, pukullah wajah-wajah
mereka, tumpulkan pedang mereka, dan janganlah engkau berkahi temat merka!
Ya Allah, cerai-beraikanlah mereka di muka bumi seperti angin
memporakporandakan kawanan belalang! Demi zat yang mengutuskku dengan
sebenar-benarnya, meskipun pada mulanya jumlah kalian hanyalah sedikit
niscaya kelak kalian akan jadi banyak, meskipun pada mulanya kalian lemah,
niscaya kelak kalian akan perkasa, meskipun pada mulanya kalian hina niscay
kalian akan mulia, sehingga setiap kalian akan menjadi bintang-bintang yang
dapat diikuti untuk dijadikan panutan (bagi orang lain). Lalu disebut, ‘sebagai
buah bibir dan bahan pembicaraan yang baik bagi banyak orang.‛
57
20. Khutbah Rasulullah Saw. pada saat penaklukan mekah yang memuat
beberapa keterangan tentang hukum.
.ٖٔقش ػجذٚ ،ٖػذٚ فذق.ٌٗ ه٠ؽذٖ ال ؽشٚ (الاٌٗ اال هللا: ثبة اٌىؼجخ صُ لبيٍٝلف ػٚ
،ذ١ اال عذأخ اٌج،ٓ١ لذَ ٘برٝ رؾزٛٙ فٝذػ٠ ِبيٚ دَ أٚؽذٖ اال وً ِؤصشح أٚ ٘ضَ األؽضاةٚ
ْٛب اسثؼِٕٙ ،خ ِغٍظخ٠ّب اٌذٙ١ ف،اٌؼقبٚ هٛلزً اٌخطؤ ِضً اٌؼّذ ثبٌغٚ أال.خ اٌؾبط٠عمبٚ
،ثبء٢ب ثبّٙرؼظٚ ،خ١ٍ٘ح اٌغبٛ اْ هللا لذ أر٘ت ٔخ،ؼ٠ب ِؼؾش لش٠ .الد٘بٚب أٙٔٛ ثطٝخٍفخ ف
عؼٍٕبٚ ٝأٔضٚ ب إٌبط أب خٍمٕب وُ ِٓ روشٙ٠ب ا٠ ( : صُ رال.آدَ خٍك ِٓ رشاةٚ ،َإٌبط ِٓ آد
-ب أً٘ ِىخ٠ ٚأ-ؼ٠ب ِؼؾش لش٠( .خ٠٢ا اْ أوشِىُ ػٕذ هللا أرمبوُ) اٛلجبئً ٌزؼبسفٚ ثبٛوُ صؼ
)ا فؤٔزُ اٌطٍمبءٛ (ار٘ج:ُ) لبي٠اثٓ أؿ وشٚ ،ُ٠ أؿ وش،شا١ خ:اٌٛ فبػً ثىُ؟) لبْٝٔ أِٚب رش..
/waqafa ‘ala> ba>bi al-ka’bati s|umma qa>la: (la>ila>ha illa> alla>hu wah}dahu la> syari>ka
lahu. S}adaqa wa’dahu, wa nas}ara ‘abdahu. Wa hazzamu al-ah}za>bi wah}dahu. Alla>
58
ؽذٖ اال وً ِؤصشحٚ ٘ضَ األؽضاةٚ .ٖٔقش ػجذٚ ،ٖػذٚ فذق.ٌٗ ه٠ؽذٖ ال ؽشٚ الاٌٗ اال هللا
ٓ١ لذَ ٘برٝ رؾزٛٙ فٝذػ٠ ِبيٚ دَ أٚأ
/la>ila>ha illa> alla>hu wah}dahu la> syari>ka lahu. S}adaqa wa’dahu, wa nas}ara ‘abdahu.
Wa hazzamu al-ah}za>bi wah}dahu. Alla> kulli ma`s|iratin au damin au ma>lin yad’a>
fahuwa tah}ta qadami> ha>ti>na,/ ‚tiada tuhan selain Allah yang maha esa yang tiada
sekutu bagi-nya, dia selalu menepati janji-nya, dia selalu menolong hamba-nya,
dan dia akan menghancurkan semua kelompok musuh tanpa bantuan siapa pun.
Ketahuilah, seluruh kemuliaan yang turun-menurun, darah, atau harta kekayaan
59
60
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dalam buku خطب الرسول
اهلل صلى اهلل عليه و سلم/khuṭabu al-rasūlu allāhi ṣalla allāhi wa sallama/karya
Muhammad Khalīl Al-Khatīb pada bab jihad yang terdiri dari 20 judul
peperangan ditemukan 4 bentuk tindak tutur ilokusi, yaitu: asertif sebanyak 15,
komisif 4, direktif 13, dan deklaratif 1. Sementara tindak tutur ilokusi ekspresif
tidak ditemukan. Fungsi tindak tutur yang di temukan antara lain berfungsi
konvivial sebanyak 5, dan kolaboratif sebanyak 28. Sementara fungsi kompetitif
dan konfliktif tidak ditemukan.
4.2 Saran
Penelitian mengenai tindak tutur ilokusi ini masih sedikit diteliti
khususnya di jurusan sastra arab fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara, oleh sebab itu penelitian lanjutan dalam bidang pragmatik masih banyak
yang bisa dilakukan terutama yang berkaitan dengan tindak tutur. Penelitian lain
dalam buku خطب الرسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم /khuṭabu al-rasūlu allāhi ṣalla
61
62
63
1. خطت فٍ ٝهللا Asertif konvivial فبٔ ٝاؽضىُ ػٍٝ
ػٍٚ ٗ١عٍُ َٛ٠ثذس, ِبؽضىُ هللا ػٍٗ١
فؾّذ هللا ٚأصٕ ٝػٍٗ١ ٚأٔٙب وُ ػّب ٔٙبوُ
صُ لبي :أِب ثؼذ فبٔٝ ػٕٗ ,فبْ هللا ػظُ١
اؽضىُ ػٍِ ٝبؽضىُ ؽؤٔٗ
هللا ػٍٚ ٗ١أٔٙب وُ
ػّب ٔٙبوُ ػٕٗ ,فبْ Direktif kolaboratif
هللا ػظ ُ١ؽؤٔٗ٠ ,ؤِش
ثبٌؾك٠ٚ ,ؾت
اٌقذلخ٠ٚ ,ؼطٝ اْ اٌقجش
ػٍ ٝاٌخ١ش أٍ٘ٗ ػٍٝ فِٛ ٝاهٓ اٌجؤط
ِٕبصٌ ُٙػٕذٖ ,ثٗ ِّب ٠فشط ثٗ اٌ,ُٙ
٠زوشٚ ,ْٚثٗ
ٕ٠ٚغ ٝثٗ ِٓ اٌغُ,
٠زفبمٍٚ ,ْٛأىُ لذ
افجؾزُ ثّٕضي اٌؾك ٚرذسوٌٕ ْٛغبح فٝ
ال ٠مجً هللا فِٓ ٗ١ االخشح
أؽذ اال ِب اثزغ ٝثٗ
ٚعٗ ٚ ,اْ اٌقجش
فِٛ ٝاهٓ اٌجؤط
ِّب ٠فشط ثٗ اٌ,ُٙ
ٕ٠ٚغ ٝثٗ ِٓ اٌغُ,
ٚرذسو ْٛإٌغبح فٝ
االخشح ,ف١ىُ ٔج ٝهللا أثٍٛا سثىُ
٠ؾزسوُ ٠ٚؤِشوُ, ف٘ ٟزٖ اٌّٛاهٓ
فبعزؾٛ١ا اٌ َٛ١أْ
أِشأ رغزٛعجٛا
٠طٍغ هللا ػض ٚعً
ػٍ ٝؽئ ِٓ أِشوُ اٌزٚ ٜػذوُ ثٗ ِٓ
Direktif kolaboratif
ّ٠مزىُ ػٍ ,ٗ١فبْ هللا سؽّزٗ ِٚغفشرٗ
٠مٛيٌّ( :مذ هللا
أوجش ِٓ ِمزىُ
أٔفغىُ) أظشٚا
اٌز ٜأِشوُ ثٗ ِٓ
64
2. ػٓ اث ٝلزبدح Deklaratif Kolaboratif ثؼش سعٛي هللا
األٔقبس ٜفبسط فٍ ٝهللا ػٍٗ١
سعٛي هللا فٍ ٝهللا ٚعٍُ ع١ؼ األِشأ،
ػٍٚ ٗ١عٍُ لبي :ثؼش فمبي( :ػٍ١ىُ ص٠ذ
سعٛي هللا فٍ ٝهللا ثٓ ؽبسصخ فبْ
ػٍٚ ٗ١عٍُ ع١ؼ أف١ت ص٠ذ فغؼفش
األِشأ ،فمبي( :ػٍ١ىُ ثٓ أث ٝهبٌت ،فؤْ
ص٠ذ ثٓ ؽبسصخ فبْ أف١ت فؼجذ هللا ثٓ
أف١ت ص٠ذ فغؼفش سٚاؽخ األٔقبس)ٜ
ثٓ أث ٝهبٌت ،فؤْ فٛصت عؼفش
أف١ت فؼجذ هللا ثٓ
65
66
3. ػٓ ػجذ هللا ثٓ Asertif kolaboratif ٠ب أٙ٠ب إٌبط أٗ ِب
ػّش ٚلبيٌّ :ب دخً وبْ ِٓ ؽٍف فٝ
سعٛي هللا فٍ ٝهللا اٌغبٍ٘١خ فبْ
ػٍٚ ٗ١عٍُ ِىخ ػبَ اإلعالَ ٌُ ٠ضدٖ اال
اٌفزؼ لبَ ف ٝإٌبط ؽذ
خط١جب فمبي٠( :ب أٙ٠ب
إٌبط أٗ ِب وبْ ِٓ
ؽٍف ف ٝاٌغبٍ٘١خ
فبْ اإلعالَ ٌُ ٠ضدٖ
ٚال ؽغبس فٝ
اال ؽذٚ ،ال ؽٍف فٝ
اإلعالَ ٚال ٘غشح
اإلعالَٚ ،اٌّغٍّْٛ Asertif kolaboratif
ثؼذ اٌفزؼ
٠ذ ػٍ ِٓ ٝعٛاُ٘،
رزىبفؤ دِبإُ٘٠ ،غ١ش
ػٍ ُٙ١أدٔبُ٘٠ٚ ،شد
ػٍ ُٙ١ألقبُ٘ ،رشد
عشا٠بُ٘ ػٍٝ
67
68
69
70
6. ػٓ ػشٚح ثٓ اٌضث١ش Komisif Konvivial ِؼ ِٓ ٝرش،ْٚ
أْ ِشٚاْ ٚاٌّغٛس ٚأؽت اٌؾذ٠ش اٌٝ
ثٓ ِخشِخ أخجشاٖ أفذلٗ ،فبخزبسٚا
أْ سعٛي هللا فٍٝ اؽذ ٜاٌطبئفز ٓ١اِب
هللا ػٍٚ ٗ١عٍُ لبَ اٌغجٚ ٝاِب اٌّبي،
ؽ ٓ١عبءٖ ٚفذ ٚلذ وٕذ اعزؤٔ١ذ
٘ٛاصْ ِغٍّ،ٓ١ ثىُ
فغؤٌٛا أْ ٠شد اٌُٙ١
أِٛاٌٚ ُٙعج،ُٙ١
فمبي ٌ ُٙسعٛي هللا فبسعؼٛا ؽز٠ ٝشفغ
فٍ ٝهللا ػٍٚ ٗ١عٍُ: إٌ١ب ػشفبإوُ
71
72
73
74
75
76
12. ػٓ أث٘ ٝش٠شح ػٓ Komisif Kolaboratif رنّٓ هللا ٌّٓ
إٌج ٝفٍ ٝهللا ػٍٗ١ خشط ف ٝعج ،ٍٗ١ال
ٚعٍُ لبي( :رنّٓ ٠خشعٗ اال عٙبدا
هللا ٌّٓ خشط فٝ ف ٝعجٚ ،ٍٝ١اّ٠بٔب
عج ،ٍٗ١ال ٠خشعٗ اال ٚرقذ٠مب ثشعٍٝ
عٙبدا ف ٝعج،ٍٝ١ ف ٛٙػٍ ٝمبِٓ أْ
ٚاّ٠بٔب ٚرقذ٠مب أدخٍٗ اٌغٕخ أٚ
ثشعٍ ٝف ٛٙػٍٝ أسعؼٗ اٌِ ٝغىٕٗ
مبِٓ أْ أدخٍٗ اٌز ٜخشط ِٕٗ
اٌغٕخ أ ٚأسعؼٗ اٌٝ ٔبئال ِب ٔبي ِٓ
ِغىٕٗ اٌز ٜخشط أعش أ ٚغّٕ١خ
ِٕٗ ٔبئال ِب ٔبي ِٓ
أعش أ ٚغّٕ١خ.
ٚاٌزٔ ٜفظ ِؾّذ
ث١ذٖ ِب ِٓ وٍُ ٠ىٍُ
ف ٝعج ً١هللا اال عبء
َٛ٠اٌم١بِخ و١ٙئزٗ
ؽ ٓ١وٍُ ٌ ٌْٛ ٗٔٛدَ
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90