Anda di halaman 1dari 5

TINGKAT KEMAMPUAN KESEIMBANGAN ATLET

DI KONI KABUPATEN GUNUNG KIDUL


Oleh:
Abdul Alim, Wisnu Nugroho
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
abdulalimuny@gmail.com, wisnu.nugrogo@uny.ac.id

Abstrak

Raihan prestasi optimal merupakan akumulasi dari berbagai faktor penunjang prestasi
pada atlet. Untuk mencapai prestasi optimal banyak hal yang menjadi faktor, salah
satunya faktor penunjangnya adalah keseimbangan. Pada penelitian ini peneliti lebih
menekankan terhadap keseimbangan atlet porda gunung kidul 2021. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui Tingkat keseimbangan atlet porda gunung kidul 2021.
Desain penelitian ini termasuk jenis penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik atlet kabupaten gunung kidul
yang berjumlah 202 atlet terbagi menjadi kategori “sangat baik” sebesar 12% (23 atlet), kategori
“baik” sebesar 31% (63 atlet), kategori “cukup” sebesar 12% (23 atlet), “kurang” sebesar 1% (2
atlet), “sangat kurang” sebesar 1% (2atlet).

“sangat baik” sebesar 20% (23 atlet), kategori “baik” sebesar 56% (63 atlet), kategori “cukup”
sebesar 20% (23 atlet), “kurang” sebesar 2% (2 atlet), “sangat kurang” sebesar 2% (2 atlet).
Pendahuluan merupakan suatu hal yang sangat penting
dan mendasar, karena untuk mendapatkan
Prestasi yang tinggi ditentukan prestasi yang baik maka atlet harus
oleh banyak faktor, diantaranya kualitas memiliki kondisi fisik yang prima. Kondisi
pelatih, program latihan yang berkualitas, fisik merupakan fondasi mendasar yang
sarana dan fasilitas yang menunjang, harus terpenuhi terlebih dahulu dari sekian
dukungan dari pemerintah, sponsor dan tahapan seorang atlet untuk mencapai
orang tua, serta kemampuan atlet. Prestasi kualitas latihan yang sempurna dalam
yang tinggi merupakan hasil dari mencapai performa maksimal pada saat
rangkaian proses latihan yang dilakukan bertanding. Kondisi fisik sendiri terdiri
secara sistematis dan metodis. Program dari komponen-komponen dasar biomotor
latihan yang sistematis dan metodis salah satunya keseimbangan.
apabila tidak ditunjang oleh atlet yang Lacy & Williams, (2018)
berbakat dalam cabang olahraga tertentu berpendapat bahwa keseimbangan
maka prestasi yang akan dicapai oleh atlet (balance) adalah keahlian seseorang dalam
tidak akan maksimal. mengontrol organ syaraf otot yang ada di
Peningkatan prestasi dalam bidang dalam tubuhnya. Keseimbangan juga dapat
olahraga selain membutuhkan sarana dan diartikan sebagai keterampilan yang bisa
prasarana yang memadai juga diperlukan digunakan untuk mengontrol pusat massa
pembinaan prestasi terutama sejak usia tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi
dini. Meningkatnya perhatian para (center of gravity) terhadap bidang tumpu
pembina olahraga, kalangan pers dan (base of support). Keseimbangan juga
mereka yang berkecimpung dalam dunia menggunakan berbagai gerakan disetiap
akademik terhadap masalah pembinaan segmen tubuh dengan didukung oleh
olahraga. muskuloskeletal dan bidang tumpu.
Muhammad Afif (2017: 292) Keseimbangan merupakan
mengatakan bahwa prestasi puncak dalam kemampuan mempertahankan keadaan
suatu cabang olahraga hanya akan bisa seimbang (tubuh) baik dalam keadaan
dicapai oleh mereka yang berbakat dan diam maupun bergerak. Keseimbangan
yang sejak usia muda telah mampu merupakan kemampuan yang penting
memenuhi persyaratan yang dituntut oleh karena digunakan dalam aktivitas sehari-
suatu cabang olahraga, serta mampu hari, misalnya berjalan, berlari, sebagian
mengikuti latihan dengan sistematis dalam terbesar olahraga dan permainan.
jangka panjang. Keseimbangan statis adalah kemampuan
Berdasarkan pada kenyataan yang mempertahankan keadaan seimbang tubuh
ada, biomotor yang baik sangat dibutuhkan dalam keadaan diam (Ismaryati, 2006).
bagi seorang atlet untuk mencapai prestasi Sedangkan menurut Knudson (2007),
tertinggi. keseimbangan dinamis adalah
Pengetahuan tentang bagaimana keseimbangan dalam kondisi bergerak atau
kondisi fisik atlet menjadi salah satu faktor bergerak dengan kecepatan konstan.
utama yang harus dipertimbangkan dalam Tingkat keseimbangan yang baik pada
proses latihan guna mencapai prestasi yang seseorang dapat menghasilkan gerak yang
tinggi. Tujuan utamanya adalah untuk efektif dan efisien, serta sebaliknya,
meningkatkan potensi fungsional atlet dan apabila tingkat keseimbangan buruk maka
mengembangkan kemampuan biomotor ke akan menimbulkan resiko jatuh yang lebih
derajat yang paling tinggi (Bompa & Haff, besar.
2009). Keseimbangan juga bisa diartikan
Menurut Mansur, dkk (2020: 2) sebagai kemampuan relatif untuk
mengatakan bahwa kondisi fisik seorang mengontrol pusat massa tubuh (Center Of
atlet dalam dunia olahraga prestasi Mass) atau pusat gravitasi (Center Of
Gravity) terhadap bidang tumpu (base of medali pada Pekan Olahraga Daerah
support). Keseimbangan melibatkan (Porda) DIY 2019, dimana kontingen
berbagai gerakan di setiap segmen tubuh Gunungkidul belum bisa mengganggu
dengan di dukung oleh sistem dominasi tiga kontingen yang dikuasai
muskuloskleletal dan bidang tumpu. oleh Sleman, Kota Yogya, dan Bantul.
Kemampuan untuk menyeimbangkan Dari 455 medali emas yang diperebutkan,
massa tubuh dengan bidang tumpu akan Sleman unggul dengan raihan 140 medali
membuat manusia mampu untuk emas, 122 perak, dan 157 perunggu. Di
beraktivitas secara efektif dan efisien. posisi kedua kontingen Kota Yogya
Keseimbangan statik dan dinamik mengoleksi 134 medali emas, 131 perak,
sangat diperlukan dalam setiap cabang 133 perunggu. Kontingen Bantul berada di
olahraga. Keseimbangan merupakan posisi ketiga dengan raihan 123 medali
interaksi yang kompleks dari emas, 132 perak, dan 161 perunggu.
integrasi/interaksi sistem sensorik Kontingen Kulon Progo di posisi keempat
(vestibular, visual, dan somatosensorik meraih 40 medali emas, 28 perak, dan 65
termasuk proprioceptor) dan perunggu. Sedangkan Gunungkidul berada
muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak di podidi juru kunci dengan 18 medali
lain) yang dimodifikasi/diatur dalam otak emas, 40 perak, dan 59 perunggu.
(kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, Upaya yang dapat dilakukan untuk
cerebellum, area asosiasi) sebagai respon meningkatkan prestasi kontingen
terhadap perubahan kondisi internal dan Gunungkidul adalah dengan mengetahui
eksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor kondisi fisik agar dapat meningkatkan
lain seperti, usia, motivasi, kognisi, potensi fungsional dan mengembangkan
lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan kemampuan biomotor ke derajat paling
pengalaman terdahulu. tinggi, salah satunya tingkat keseimbangan
Kemampuan untuk yang dimiliki atlet.
mempertahankan keseimbangan Keseimbangan merupakan salah
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara satu faktor yang sangat menentukan dan
lain: visual, vestibular. Oleh sebab itu sangat penting bagi seorang atlet, baik
seseorang pada saat akan melakukan gerak dalam keadaan diam atau bergerak.
keseimbangan secara tidak langsung Keseimbangan tidak hanya diperlukan
berhubungan langsung dengan anggota untuk menyempurnakan teknik dan taktik
badan yang lainnya. saja, tetapi keseimbangan juga merupakan
Frank dan Deutsch dalam winarno salah satu unsur kondisi fisik yang
(2007:249) mendefiniskan keseimbangan diperlukan dalam usaha mendukung
sebagai tingkat kemampuan yang dimiliki peningkatan prestasi karena dalam
seseorang untuk menjaga system jaringan penerapannya dipengaruhi oleh situasi dan
urat sarafnya dalam keadaan statis, kondisi lingkungan sekitarnya.
sehingga merespon dan mengontrol Keseimbangan adalah kemampuan
tubuhnya dalam melakukan gerakan mempertahankan sikap dan posisi tubuh
tertentu. secara cepat pada saat berdiri atau pada
Keseimbangan merupakan salah saat melakukan gerakan. (Widiastuti,
satu kondisi fisik yang tidak bisa 2015:17). Dengan memiliki keseimbangan
dilepaskan dalam olahraga apapun. yang bagus maka atlet akan mampu
Keseimbangan merupakan keterampilan melakukan gereakan dengan maksimal dan
untuk mensejajarkan masa tubuh dengan tepat sasaran. Mengingat begitu
bidang tumpu akan membuat manusia pentingnya faktor keseimbangan bagi atlet,
mampu untuk melakukan berbagai aktifitas maka hendaknya perlu ditingkatkan lagi
secara efektif dan efisien. agar penampilan saat bertanding mendapat
Ditinjau dari hasil perolehan hasil yang maksimal.
Pelatih harus lebih memperhatikan
Metode Penelitian komponen fisik keseimbangan, dimana
komponen fisik ini juga merupakan factor
Desain dalam penelitian ini adalah yang sangat berpengaruh dalam proses
deskriptif kuantitatif yang menggambarkan pencapaian prestasi. Atlet harus terus
atau mendeskripsikan persentase tingkat berlatih untuk meningkatkan kemampuan
keseimbangan atlet Porda Gunungkidul keseimbangannya agar dapat
tahun 2021. Teknik pengumpulan data menyempurnakan komponen fisik yang
pada penelitian ini menggunakan tes dimiliki sehingga dapat memcapai prestasi
kemampuan fisik biomotor keseimbangan yang maksimal
yang diikuti 111 atlet dari berbagai cabang
olahraga yang diperlombakan dalam ajang Daftar Pustaka
Porda.
Hasil Penelitian Bompa, T. O., & Buzzichelli, C.
(2018). Periodization-: theory
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi and methodology of training.
fisik atlet kabupaten gunung kidul yang Human Kinetics
berjumlah 202 atlet terbagi menjadi kategori Hamlets, T. (2007). Sports Search Health
“sangat baik” sebesar 12% (23 atlet), and Physical Activity Report. The
kategori “baik” sebesar 31% (63 atlet), London Borough of Tower
kategori “cukup” sebesar 12% (23 atlet), Hamlets.
“kurang” sebesar 1% (2 atlet), “sangat Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik.
kurang” sebesar 1% (2atlet). Bandung, November 2011.
Jamalong,A. (2014). Peningkatan Prestasi
Pembahasan Olahraga Nasional Secara Dini
Penelitian ini dilakukan untuk Melalui Pusat Pembinaan dan
mengetauhi tingkat keseimbangan seluruh Latihan Pelajar (PPLP) dan Pusat
atlet Porda Gunungkidul tahun 2021, hal Pembinaan dan Latihan
ini dapat menjadi acuan bagi pelatih untuk Mahasiswa (PPLM), IKIP PGRI
merancang program latihan yang Pontianak. Jurnal Pendidikan
tujuannya untuk meningkatkan potensi Olahraga 3(2):156-168.
fungsional dan mengembangkan Retrieved from
kemampuan biomotor keseimbangan http://journal.ikippgriptk.ac.id/ind
menuju derajat yang paling tinggi. ex.php/olahraga/article/
Maksum, Ali. (2007). Tes dan Pengukuran
Kesimpulan dalam Olahraga. Departemen
Pendidikan Nasional Universitas
Berdasarkan hasil penelitian Negeri Surabaya: Fakultas Ilmu
ditemukan bahwa hanya 12% dari total Keolahragaan.
keseluruhan atet yang mempunyai tingkat Mansur. (2011). Pemanduan bakat
keseimbangan dengan kategori sangat olahraga. Jurusan Kepelatihan
baik, dapat disimpulkan bahwa banyak Olahraga FIK UNY.
dari atlet porda Gunungkidul belum Sukadiyanto. (2005). Pengantar Teori dan
mencapai taraf tertinngi tingkat Metodelogi Melatih Fisik.
keseimbangannya dimana hal tersebut Yogyakarta : Pendidikan
dapat berpengaruh terhadap pencapaian kepelatihan olahraga, fakultas
prestasi. ilmu keolahragaan, universitas
negeri Yogyakarta.
Saran Widiastuti. 2015. Tes dan Pengukuran
Olahraga. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai