الر ْح َمن ه ْ ه
الر ِح ْي ِ
َّللا هِ ِبس ِم
ُ َ ُ ْ ََ ُ ََ َُ ه
هللا َو َب َركات ُه
ِ السالم عل ْيك ْم ورح َمة
َْ ُ ُ ُ ََ ُ ْ َ ْ ََ ُ ُ َ ْ ََ ُ ُ ْ َ ه ْ َ ْ َ ه
اهلل ِم ْن ش ُر ْو ِر أن ُف ِس َنا َو ِم ْن ِ ونعوذ ِب،َلِل نح َمده ونست ِع ْينه ونستغ ِف ُره ِ ِ ِإن الحمد
َ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ ََ َُ ُ َ َ ُ ه َ َ ِّ َ
ض ِل ْل فال َه ِاد َي ل ُه أش َه ُد أ ْن ال َم ْن َي ْه ِد ِه هللا فال م ِضل له ومن ي،ات أ ْع َم ِال َنا ِ س ِيئ
ُ َو َأ ْش َه ُد َأ هن ُم َح هم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُله،هللا َو ْح َد ُه َال َشرْي َك َل ُه
ُ إ َل َه إ هال.
ِ ِ ِ
َُ ُ َ ه َ ه ُ َ ِّ ُ ُ ْ َ َ َ ُ ْ ُ َ ٰ َ ْ ٰٰٓ َ ُّ َ ه
الص َي ُام ك َما ك ِت َب َعلى ال ِذ ْي َن ِم ْن ق ْب ِلك ْم ل َعلك ْم ِ يايها ال ِذين امنوا ك ِتب عليكم
َ َ َ
أ هما َب ْع ُد،ت هت ُق ْون
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan izin-Nya
lah sehingga kita diberikan beribu-ribu nikmat yang tidak terukur, berupa nikmat
iman, nikmat islam, nikmat sehat wal afiat, serta kesempatan sehingga kita bisa
berkumpul di tempat yang mubarokah ini.
Ramadhan datang untuk melatih diri kita menjadi manusia mulia yaitu
orang yang bertaqwa. Ramadhan datang untuk melatih menjadi manusia yang sabar
dalam menghadapi musibah, menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Juga jadi manusia yang bersyukur di tengah keterbatasan dan tantangan Covid-19
ini.
Marilah kita renungi sudah berapa banyak ramadhan yang kita lalui dan
berapa banyak ramadhan yang sudah kita lalaikan. Terlalu banyak kaum muslimin
yang menghabiskan ramadhan mereka dengan main-main, tidak memanfaatkan
ramadhan dengan sebaik mungkin, tidak memperbanyak amalan di bulan
ramadhan, dan bahkan masih melakukan maksiat di bulan ramadhan, naudzubillah
min dzalik.
Hal itu terjadi karena belum memahami dan merenungi baik-baik tentang
kebutuhan kita terhadap ramadhan, tentang keutamaan dan keistimewaannya bulan
ramadhan, salah satunya seperti pahala amal perbuatan yang dikerjakan selama
bulan ramadhan akan dilipatgandakan, contohnya menunaikan sholat sunnah, zakat
fitrah, memberi makan bagi orang yang berpuasa dan amal perbuatan lainnya yang
dikerjakan bisa bertambah pahala yang berlipatganda. Sehingga kita sangat
membutuhkan ramadhan, karena ramadhan puncak seorang muslim mengikuti
pelatihan, perbaikan, peningkatan skilnya dari sisi spiritual.
Allah SWT memastikan tujuan ramadhan adalah la’allakum tattaqun, agar
kita mencapai tingkat ketakwaan yaitu selalu setiap saat patuh melaksanakan
perintah Allah juga meninggalkan larangannya dan itu butuh pelatihan. Sehingga
Allah menyiapkan ramadhan sebagai sarana untuk itu.
Coba kita intropeksi diri, kenapa kita tidak seperti hamba-hamba Allah dari
para Salafus shalih dulu, setelah idul fitri, 6 bulan kedepan mereka terus saja berdoa
kepada Allah SWT dari Syawal, Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram, Shafar, Rabiul
awal, mereka sibuk berdoa kepada Allah agar amal-amal mereka selama ramadhan
diterima. Dan 6 bulan yang tersisa, mereka sibuk meminta kepada Allah SWT agar
disampaikan dengan ramadhan berikutnya. Jadi, selama setahun mereka sibuk
meminta, 6 bulannya agar amal-amal selama ramadhan diterima oleh Allah dan 6
bulan kedepannya mereka memohon agar disampaikan bertemu dengan ramadhan.
Bagaimana muncul perasaan tersebut, karena mereka mengetahui bobot dari
ramadhan itu sendiri.
Kita tidak pernah tau kapan ajal datang menjemput, lalu kenapa kita tidak
jadikan setiap ibadah yang akan dikerjakan sebagai ibadah terkahir agar kita bisa
memaksimalkan atau bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah termasuk
ibadah puasa pada bulan ramadhan.
Maka kalau ramadhan kita tidak baik, tidak menjadi orang yang lebih baik
dari sebelumnya, tidak lebih banyak dari sisi kuantitas dan kualitas ibadah dan juga
tidak meninggalkan atau tidak mengubah sifat-sifat dan karakter buruk kita serta
kemaksiatan kepada Allah. Karena puasa yang kualitasnya sekedar menahan lapar
dan haus, ia tidak bernilai apa-apa di sisi Allah SWT. Rasulullah shallahu ‘alaihi
wassalam bersabda:
“Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya
kecuali rasa lapar” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah).
Salah satu hikmah dari puasa ramadhan adalah dapat mengantarkan kita
menuju ketaqwaan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat
183:
َُ ُ َ ه َ ه ُ َ ِّ ُ ُ ْ َ َ َ ُ ْ ُ َ ٰ َ ْ ٰٰٓ َ ُّ َ ه
الص َي ُام ك َما ك ِت َب َعلى ال ِذ ْي َن ِم ْن ق ْب ِلك ْم ل َعلك ْم
ِ يايها ال ِذين امنوا ك ِتب عليكم
َت هت ُق ْو َن
Takwa pada hakikatnya adalah keyakinan yang mantap kepada Allah SWT,
rasa takut yang mendalam, dan perasaan muraqabah yang terus menerus. Orang
yang bertakwa menyadari dan meyakini bahwa dirinya senantiasa dilihat, didengar,
dan diketahui oleh Allah yang Maha melihat, Maha mendengar, dan Maha
mengetahui. Perasaan tersebut dapat membangkitkan kesadaran yang tinggi untuk
selalu melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Manusia yang bertakwa memiliki 3 hal yaitu iman, ilmu dan amal. Untuk
merealisasikan peningkatan ketakwaan diri kita di bulan ramadhan yang penuh
berkah ini, kita perlu melakukan langkah-langkah yang realistis, yang dari waktu
ke waktu semakin menampakkan indikasi peningkatan ketakwaan. Oleh karena itu
mari gunakan momentum ramadhan untuk meningkatkan kuantitas iman, ilmu dan
amali kita dengan 3B yaitu beribadah, belajar dan berbagi.
Mari tingkatkan kualitas ilmu kita dengan belajar ilmu agama. Setiap malam
ikut ceramah tarawih. Setiap subuh ikuti kultum ba’da subuh dan setiap menjelang
buka puasa ikuti kajian pengantar buka puasa di berbagai media. Cari kajian tentang
Islam di youtube dan media daring lainnya dari para ulama terpercaya. Baca artikel
dan buku-buku yang berkualitas.
Mari tingkatkan kualitas amal kita dengan banyak berbagi. Jika Allah
memberi kelebihan harta, maka infakkanlah kepada yang membutuhkan. Biasanya
di bulan ramadhan banyak tawaran sumbangan paket berbuka puasa,
berpartisipasilah.
Artinya : Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi shallahu ‘alaihi wassalam,
beliau bersabda “Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta serta bertindak
bodoh, maka bagi Allah tiada gunanya ia meninggalkan makan dan minum”. (HR.
Bukhari).
َ َ َ ْ ُ ُْ َ ْ ْ ْ َ َ ْ ُ َ َ ُ ُْ َ َ ََ َ ْ ْ َ ْ َ
ال أ ْس ِب ِغ ِ عن ل ِقي ِط ب ِن ص ِبرة قال قلت يارسول
هللا أخ ِبرِني ع ِن الوضو ِء ق
ً َ َ
َ َُْ ْ ه َ ْ ْ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ِّ َ َ َ ْ ُ ُ ْ
و ن
(ر اه.اإلس ِتنش ِاق ِإال أن تكو صا ِئما ِ الوضوء وخ ِلل بين األص ِاب ِع وب ِالغ ِفي
)الترمذي
Artinya : Diriwayatkan dari Laqith bin Saburah, ia berkata : Aku berkata, wahai
Rasulullah shallahu ‘alaihi wassalam terangkanlah kepadaku perihal wudhu.
Beliau bersabda: “Ratakanlah air wudhu dan selah-selahilah jari-jarimu serta
keras-keraskanlah menghirup air di hidung kecuali apabila kamu sedang
berpuasa”. (HR. Tirmidzi).
Artinya : Diriwayatkan dari Umar bin Khathab ra. bahwa ia berkata: Pada suatu
hari saya merasa ingin, lalu saya mencium istri saya padahal saya sedang berpuasa,
maka saya datang kepada Rasulullah shallahu ‘alaihi wassalam dan berkata : Saya
telah melakukan perkara besar. Saya mencium istri saya ketika saya sedang
berpuasa. Lalu Rasulullah shallahu ‘alaihi wassalam balik bertanya : Bagaimana
menurutmu jikalau kamu berkumur-kumur dengan air padahal ketika engkau
berpuasa? Maka saya menjawab: Hal itu tidak mengapa. Lalu Rasulullah shallahu
‘alaihi wassalam menimpali : Demikian juga ciuman. (HR. Abu Daud dan Ahmad).
Namun, ciuman yang dimaksudkan sini yaitu tidak disertai dengan hawa
nafsu.
Itulah hal-hal yang harus dihindari saat berpuasa. Sehingga dengan amalan-
amalan yang kita lakukkan di bulan ramadhan serta menghindari segala hal yang
membatalkan puasa bisa menjadikan kita orang yang bertaqwa, yang akan
dimuliakan di sisi Allah SWT. seperti dalam QS. Al-Hujurat ayat 13:
ُ َْ ه َ ْ ََ ُ ْ ْ َ ه
َّللا ات ٰقىك ْم
ِ ِان اكرمكم ِعند
“Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa
di antara kalian”.
Oleh karena itu, marilah kita di bulan ramadhan ini berusaha untuk
menggapai ketaqwaan kepada Allah, menjadikan ramadhan tahun ini lebih baik dari
tahun-tahun sebelumya. Semoga dengan beribadah, belajar dan berbagi maka iman,
ilmu dan amal kita semakin baik. Hati kita semakin tenang. Jiwa kita semakin
tentram dan hidup kita semakin bahagia. Itu balasan di dunia dan in syaa Allah di
akhirat Allah siapkan surga bagi mereka yang bertakwa.
ُ ََْ
ٰٓن ۚ َوٱلقل ِم َو َما َي ْسط ُرو َن
ِفَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَات
ُ َ ُ َ ْ ََ ْ ُ ََْ َُ ه
هللا َو َب َركات ُه
ِ السالم عليكم ورحم
ة