id
SKRIPSI
G0005170
FAKULTAS KEDOKTERAN
SURAKARTA
2009
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Tim Skripsi
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan judul : Perbadingan Dosis Efedrin 0,1 mg/KgBB dengan 0,2
mg/KgBB Untuk Mencegah Hipotensi Akibat Spinal Anestesi
Rizky Ratria Kusumawardhani, G0005170, Tahun 2009
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSRTAK
PERNYATAAN
Rizky Ratria
Kusumawardhani
NIM. G0005170
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
BAB I
PENDAHULUAN
1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah perbandingan efek efedrin dosis 0,1 mg/KgBB dan
0,2 mg/KgBB dalam mencegah hipotensi akibat spinal anestesi?
C. Tujuan Penelitian
Membandingkan efek efedrin 0,1 mg/KgBB dengan 0,2 mg/KgBB
dalam mencegah hipitensi akibat spinal anestesi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Penulis dapat mengetahui perbandingan efek efedrin dalam
mencegah hipotensi akibat spinal anestesi.
2. Manfaat Aplikatif
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digukan sebagai informasi
bagi petugas kesehatan, khususnya yang berkecimpung dalam bidang
anestesi, dalam menentukan dosis efedrin yang tepat untuk mengatasi
terjadinya insiden hipotensi pada spinal anestesi sehingga dapat
meningkatkan keamanan induksi anestesi.
3
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. BUPIVAKAIN
CH3
CH3
1.a. Farmakodinamik
1.b. Farmakokinetik
2. EFEDRIN
CH CH NH
OH CH3 CH3
2.a. Farmakodinamik
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2.b. Farmakokinetik
10
3. SPINAL ANESTESI
11
12
15
2. Kontraindikasi relatif
a. Hypovolemia
Hypovolemia dapat disebabkan oleh perdarahan dan dehidrasi
karena muntah, diare atau obstruksi usus (Casey, 2000).
b. Sebelumya ada penyakit neurologic
c. Infeksi perifer pada sisi yang dianestesi dengan teknik regional
d. Sakit punggung kronik
e. Pasien sedang menggunakan ASA (Acethyl Salicylic Acid), NSAIDS
(Non Steroidal Anti Inflamatory Drugs) dan dipiridamol.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. HIPOTENSI
B. Kerangka Pemikiran
PASIEN
SPINAL ANESTESI
(Bupivacain 0,5% hiperbarik)
EFEDRIN
18
C. Hipotesis
Pemberian efedrin 0,1 mg/KgBB bolus intravena memberikan hasil
yang tidak bermakna perbedaannya dengan pemberian efedrin 0,2
mg/KgBB bolus intravena dalam mencegah hipotensi akibat spinal
anestesi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Subyek Penelitian
a. Kriteria inklusi:
1. Pasien laki-laki dan perempuan yang menjalani operasi elektif
2. Usia 18-45 tahun
3. Status fisik ASA I-II
4. Operasi elektif (hernia, fracture criris, haemorrhiod dan hydocel)
yang dilakukan dengan spinal anestesi
5. SAB dilakukan setinggi dermatom T 8-10
6. Bersedia menjadi peserta penelitian dan menandatangani informed
consent
b. Kriteria eksklusi:
1. Pasien menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian
2. Pasien dengan kontraindikasi spinal anestesi
20
3. Pasien yang menderita panyakit jantung
4. Pasien dengan riwayat hipertensi atau hipotensi
5. Pasien hamil
6. Pasien memakai oabat anti hipertensi, anti aritmia dan stimulant
jantung
7. Kontraindikasi terhadap pemakain lidokain dan pemakain efedrin
c. Kriteria drop out:
1. Terjadi efek samping segera atau selama anestesi yang tidak dapat
diatasi atau perlu penanganan yang lebih intensif misalnya
disaritmia, cardiac arrest.
2. Blok subarakhnioid yang dilakukan gagal atau memerlukan obat
tambahan misalnya: sedasi.
3. Prosedur operasi berlangsung lebih dari 1 ½ jam. Atau pasien
kesakitan.
4. Teknik Sampling
21
Besar sampel:
2
(Zα+Zβ) x s
na = nb = 2
(Xa-Xb)
Diketahui:
α : 0,05 β : 0,20
Zα : 1,96 Zβ : 0,84
Sa : 20 Sb : 35
Xa-Xb : 30
2
(1,96 + 0,84)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
na = nb = x 1625 = 14,15556
30
22
b.Tidak terkendali
1). Emosi
2). Kecemasan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
7. Sumber Data
8. Instrumen Penelitian
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
Populasi
Sampel
25
Randomisasi
Analisa data
a. Pencatatan data pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang
telah ditetapkan.
26
e. Pemberian efedrin pada kelompok I dengan dosis 0,1 mg/KgBB dan
kelompok II dengan dosis 0,2 mg/KgBB.
f. Pengukuran tekanan darah setiap 2,5 menit
g. Analisa data.
11. Analisa Data
1. Pengumpulan data
2. Analisa data
Analisis data dilakukan dengan komputer menggunakan perangkat
lunak SPSS 15,0.
3. Perhitungan statistik
Untuk menguji kemaknaan perbedaan proporsi atau frekuensi
digunakan statistik chi_square tes. Untuk menguji kemaknaan perbedaan
antara 2 harga rata-rata suatu distribusi normal dengan t-test. T-test
dilakukan dengan taraf kepercayaan 95%, α = 0,05 dan P < 0,05.
27
thitung = x1-x2
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SD12-SD22
n-1
Ditentukan α = 0,05
H0 = Tidak ada perbedaan efek yang bermakna pada pemberian efedrin 0,1
mg/KgBB dan 0,2 mg/KgBB dalam mencegah hipotensi akibat spinal
anestesi.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Hasil Penelitian
Kelompok
No. Variabel t p
Efedrin 0,1 Efedrin 0,2
mg/KgBB mg/KgBB
1. Umur 38,53+6,55 34,13+9,74 1,37 0,19
2. BB 49,60+4,07 48,47+3,94 0,86 0,41
3. TB 162,73+5,48 161,07+5,93 1,02 0,32
4. Sistol awal 127,71+11,81 132,79+6,85 -1,93 0,08
5. Diastol awal 75,53+9,33 78,13+8,91 -1,09 0,30
6. MAP awal 89,73+11,55 93,40+10,47 -1,30 0,21
7. ASA I/II 1,87+0,35 1,73+0,46 0,81 0,43
Uji statistik menggunakan uji t
29
Dari data karakteristik umum subjek penelitian di atas yakni umur, berat
badan, tinggi badan, sistol awal, diastol awal, MAP awal dan status ASA ternyata
dari kedua kelompok perlakuan tersebut secara statistik tidak bermakna (p >
0,05). Keadaan ini menunjukkan data karakteristik kedua kelompok perlakuan
adalah homogen sehingga layak untuk dibandingkan. Analisis statistik yang
digunakan untuk karakteristik umum subjek penelitian di atas menggunakan uji t.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Variabel 1 Variabel 2
No. Menit ke- Efedrin 0,1 Efedrin 0,2 t P
mg/KgBB mg/KgBB
1. Menit ke-2 143,47+12,81 146,27+9,15 -0,79 0,441
2. Menit ke-4 139,67+13,05 144,80+11,42 -1,27 0,23
3. Menit ke-6 131,67+10,01 141,53+10,13 -3,87 0,002
4. Menit ke-8 128,67+11,34 138,07+9,33 -3,78 0,002
5. Menit ke-10 126,00+14,32 134,80+10,62 -2,68 0,018
6. Menit ke-12 122,20+11,98 132,53+12,73 -3,38 0,005
7. Menit ke-14 118,80+7,51 129,40+10,03 -4,18 0,001
8. Menit ke-16 112,80+9,37 123,90+10,83 -2,98 0,01
9. Menit ke-18 120,87+10,89 121,93+10,47 -0,32 0,75
10. Menit ke-20 118,93+7,51 119,47+10,98 -0,16 0,87
Uji statistik menggunakan uji t
30
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
T
E
K
A
N
A
N
D
A
R
A
H
Menit
31
Variabel 1 Variabel 2
No. Menit ke- Efedrin 0,1 Efedrin 0,2 t P
mg/KgBB mg/KgBB
1. Menit ke-2 83,73+8,67 89,27+7,19 -2,32 0,036
2. Menit ke-4 82,40+6,53 82,20+10,91 -1,86 0,085
3. Menit ke-6 79,87+6,37 86,67+9,14 -3,37 0,005
4. Menit ke-8 74,40+7,65 83,80+8,91 -3,41 0,004
5. Menit ke-10 75,60+10,54 81,20+10,02 -1,78 0,097
6. Menit ke-12 70,67+8,72 77,20+10,43 -2,30 0,04
7. Menit ke-14 68,13+9,30 74,00+11,67 -1,40 0,18
8. Menit ke-16 71,33+8,07 69,27+10,73 0,61 0,55
9. Menit ke-18 72,20+8,91 71,53+10,66 0,21 0,84
10. Menit ke-20 72,33+7,59 72,13+9,65 0,06 0,95
Uji statistik menggunakan uji t
T
E
K
A
N
A
N
D
A
R
A
H
Menit
32
Variabel 1 Variabel 2
No. Menit ke- Efedrin 0,1 Efedrin 0,2 t P
mg/KgBB mg/KgBB
1. Menit ke-2 100,20+10,14 103,80+7,25 -1,42 0,18
2. Menit ke-4 98,60+8,85 103,40+11,10 -1,35 0,20
3. Menit ke-6 95,73+7,95 100,00+9,01 -1,75 0,10
4. Menit ke-8 90,33+10,55 97,60+9,30 -2,72 0,02
5. Menit ke-10 90,47+10,87 96,00+8,76 -1,82 0,09
6. Menit ke-12 85,60+10,27 91,60+9,55 -2,59 0,21
7. Menit ke-14 82,60+8,55 89,27+11,07 -,192 0,08
8. Menit ke-16 83,07+7,00 84,47+10,24 -0,42 0,68
9. Menit ke-18 85,60+8,42 85,00+10,09 -0,90 0,85
10. Menit ke-20 85,27+8,01 87,80+11,33 -0,73 0,48
Uji statistik menggunakan uji t
33
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
M
A
P
Menit
Dari table 4. menunjukkan bahwa MAP pada menit ke-2, ke-4, ke-6, ke-
10, ke-12, ke-14, ke-16, ke-18 dan ke-20 tidak terdapat perbadaan yang bermakna.
Sedangkan MAP pada menit ke-8 terdapat perbedaan yang bermakna.
34
35
B. Analisis Data
H0: Tidak ada perbedaan perubahan tekanan darah yang bermakna antara
pemberian Efedrin 0,1 mg/KgBB dan Efedrin 0,2 mg/KgBB dalam mencegah
insiden hipotensi akibat spinal anestesi.
36
H1: Ada perbedaan perubahan tekanan darah yang bermakna antara pemberian
Efedrin 0,1 mg/KgBB dan Efedrin 0,2 mg/KgBB dalam mencegah insiden
hipotensi akibat spinal anestesi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
BAB V
PEMBAHASAN
karakteristik umum subjek penelitian pada kedua kelompok perlakuan (Tabel 1.)
dengan analisis statistic Paired-samples T Test dengan SPSS 16.00 for Windows
ternyata menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p > 0,05), dengan
demikian sampel yang diambil dalam penelitian ini homogen sehingga layak
untuk dibandingkan.
Pengamatan tekanan darah setelah injeksi obat anestesi dalam penelitian
ini dilakukan setiap 2 menit hingga menit ke-20. Menurut hasil penelitian yang
telah dilakukan, dapat dilihat bahwa perbedaan nilai rata-rata tekanan sistolik,
diastolik dan MAP masing-masing kelompok pasien yang diberi perlakuan
menggunakan Efedrin 0,1 mg/KgBB dan Efedrin 0,2 mg/KgBB tidak terlalu jauh
berbeda.
Dari hasil penelitian ini yang mengacu pada hasil perhitungan analisis
MAP (Tabel 4) dan selisih MAP (Tabel 5) menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang bermakna (p > 0,05) antara pemberian Efedrin 0,1 mg/kgBB
dengan Efedrin 0,2 mg/KgBB untuk mencegah hipotensi akibat spinal anestesi.
Beberapa penelitian sebelumnya mendapatkan hasil yang cukup bervariasi.
Share et al., (1996) membandingkan saline dengan Efedrin 10 mg dengan insiden
hipotensi berturut-turut 70%, 65%.
Marcel et al., (2000); Vercauteren et al., (2000) membandingkan saline
dengan Efedrin 5 mg dengan insiden hipotensi berturut-turut 58%, 25%. Kee et
al., (2000) membandingkan saline dengan Efedrin 10 mg, 20 mg, 30 mg dengan
insiden hipotensi berturut-turut 95%, 85%, 80%, 35%. Sedangkan Simon et al.,
(2001) membandingkan saline dengan Efedrin 10 mg, 15 mg, 20 mg dengan
insiden
38
hipotensi berturut-turut 85%, 63,8%, 36,1%, 27,7%.
Mekanisme terjadinya hipotensi setelah anestesi adalah karena vasodilatsi.
Hal ini menimbulkan timbunan darah di perifer dan mengurangi aliran balik vena
sehingga menyebabkan turunnya curah jantung (Boulton dan Blogg, 1994).
Penurunan tekanan darah berhubungan dengan penurunan curah jantung,
resistensi pembuluh sistemik, hambatan mekanisme baroreseptor, depresi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
Pada beberapa pasien yang menjadi subjek dalam penelitian ini ada yang
mendapat pemberian efedrin berulang karena dosis efedrin yang telah diberikan
sebelumnya tidak dapat mencegah terjadinya hipotensi pada pasien.
Ada dua mekanisme yang dapat menjelaskan mengapa efedrin tidak optimal
dalam meningkatkan SVR (Kee et al., 2000; Critchley et al., 1995):
40
1. Efedrin mempunyai efek vasokonstriksi arterial dan sistem vena serta
41
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah membandingkan pemberian Efedrin 0,1 mg/KgBB dengan
Efedrin 0,2 mg/KgBB secara intravena ternyata keduanya tidak
memberikan perbedaan yang bermakna dalam mencegah terjadinya
insiden hipotensi akibat spinal anestesi (p>0,05).
B. Saran
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson. R.S., Rushman B.G., Alfred Lee, J., 1988. Spinal Anelgesia:
Intradural: ektradural. In A synopsis of Anesthesia. P.G.,
Publishing Pte, Ltd. Singapore, pp:662-721
Brown D.L. 2000. Spinal, Epidural and Spinal Anestesi. In Miller, R.D.,
(ed):Anesthesia. Churchill Living Stone:42. pp:1491-1517
Burcle C.M., Sands R.P., Bacon D.R. 2002. Beyond block: The Hystory of
The Devolepment of Techniques in Regional Anesthesia. In Raj
P.P.,(ed):Text Book of Regional Anesthesia. Churchill Living
Stone:2. pp:22-32
43
Cheong Mi.A; Kim K.S; Choi W.J,; 2002. Ephedrin Reduces the Pain from
Propofol Injection in Anesthesia and analgesi, Vol 95. Pp1293-
1296.
Covino B.G., Lambert D.M. 1994. Hand book of Spinal Anesthesia and
Analgesia. W.B. Saunders Company. pp:71-106
Guyton A.C., Hall J.E. 1997. Fisiologi Kedoktern. Edisi 9. EGc. Jakarta.
pp:210-211;262-267
44
Morgan G.E Jr,; 2002. Clinical Anesthesiology, Apleton & Lange, Stanford,
USA.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
46
Kelompok
No. Variabel t p
Efedrin 0,1 Efedrin 0,2
mg/KgBB mg/KgBB
1. Umur 38,53+6,55 34,13+9,74 1,37 0,19
2. BB 49,60+4,07 48,47+3,94 0,86 0,41
3. TB 162,73+5,48 161,07+5,93 1,02 0,32
4. Sistol awal 127,71+11,81 132,79+6,85 -1,93 0,08
5. Diastol awal 75,53+9,33 78,13+8,91 -1,09 0,30
6. MAP awal 89,73+11,55 93,40+10,47 -1,30 0,21
7. ASA I/II 1,87+0,35 1,73+0,46 0,81 0,43
Uji statistik menggunakan uji t
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
FORMULIR PENELITIAN
Hari/Tanggal :
Nama :
Umur :
BB/TB/ASA :
Jenis Operasi :
TD Awal :
12
14
16
18
20
INFORMED CONSENT
Nama :
Umur :
Alamat :
PERSETUJUAN
Surakarta,