Anda di halaman 1dari 208

2020

Petunjuk Teknis
Aplikasi SAKTI
Modul
ModulPersediaan
Persediaan
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... 1
Transaksi Masuk Saldo Awal ........................................................................................................................ 2
Transaksi Masuk Pembelian ......................................................................................................................... 4
Transaksi Transfer Masuk Manual ............................................................................................................... 7
Transaksi Masuk Hibah Masuk..................................................................................................................... 9
Transaksi Rampasan................................................................................................................................... 11
Transaksi Perolehan Lainnya...................................................................................................................... 13
Transaksi Reklasifikasi dari Aset tetap ....................................................................................................... 15
Transaksi Reklasifikasi Masuk .................................................................................................................... 17
Transaksi Internal Transfer Masuk Online ................................................................................................. 19
Transaksi Transfer Masuk (Non Aktif Pembantu) ...................................................................................... 23
Transaksi persediaan keluar – Pemakaian (Penjualan/penyerahan ke masyarakat) ................................ 27
Transaksi persediaan keluar – Transfer Keluar Manual ............................................................................. 30
Transaksi persediaan keluar – Hibah Keluar .............................................................................................. 33
Transaksi persediaan keluar – Penghapusan (keluar) Lainya .................................................................... 36
Transaksi persediaan keluar – Internal Transfer Keluar ............................................................................ 38
Transaksi persediaan keluar – Usang/Rusak.............................................................................................. 41
Transaksi persediaan keluar – Penghapusn Usang/Rusak ......................................................................... 43
Transaksi Reklasifikasi Keluar ke Aset tetap .............................................................................................. 53
Transaksi Reklasifikasi Keluar ke Aset tetap .............................................................................................. 55
Transaksi Transfer Keluar Online ............................................................................................................... 57
Transaksi Koreksi........................................................................................................................................ 60
Transaksi Batal Transfer Keluar Online ...................................................................................................... 72
Opname Fisik.............................................................................................................................................. 75
Tutup Periode Persediaan.......................................................................................................................... 83
Migrasi Persediaan..................................................................................................................................... 86

1
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Masuk Saldo Awal


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Masuk Saldo


Awal

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait Saldo Awal
5 Dokumen Input Berita Acara Pencatatan Saldo Awal
6 Output Transaksi Saldo Awal disini dipergunakan untuk memasukan
data yang secara dokumen merupakan data tahun sebelumnya
tetapi dimasukan tanggal pembukuan sesuai tahun anggaran
login. Yang dapat melakukan Transaksi Masuk Saldo Awal
adalah pengguna sebagai Operator UAKPB.

7 Validasi - Tanggal dokumen harus pada tahun


anggaran sebelumnya
- Periode persediaan harus belum di tutup
Saldo Awal
Transaksi Saldo Awal disini dipergunakan untuk memasukan data yang secara dokumen merupakan
data tahun sebelumnya tetapi dimasukan tanggal pembukuan sesuai tahun anggaran login. Yang
dapat melakukan Transaksi Masuk Saldo Awal adalah pengguna sebagai Operator UAKPB. Langkah
yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Masuk >> Saldo

Awal.

2
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Setelah itu akan muncul form pilihan perekaman seperti dibawah ini, klik tombol rekam untuk isikan
detil perekaman

Form detil perekaman akan tampil seperti gambar dibawah, silahkan isilan parameter perekaman dan
klik tombol tambah disebelah kanan untuk mengisikan detil barang persediaan yang akan direkam, jika
sudah silahkan klik simpan pada tombol dibawah dan perekaman transaksi sudah siap untuk disetujui
oleh Approvall.

3
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Masuk Pembelian

DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Masuk
Pembelian

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP, Bendahara dan Komitmen
4 Transaksi yang Tekait Perekaman Kuitansi, Perekaman BAST, Pendetilan Pembelian
Persediaan
5 Dokumen Input Kuitansi, BAST Kontraktual dan BAST non
Kontraktual
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Harus sudah ada transaksi pembelian


persediaan pada modul Bendahara dan
Komitmen
- Pada Kuitansi dan BAST harus dipilih kode
barang persediaan.
- Validasi urutan tanggal transaksi atas barang
yang sejenis (tidak bisa sisip tanggal
transaksi)
Pembelian
Sub menu transaksi Pembelian ini merupakan transaksi masuk Persediaan dari hasil pembelian baik
dari modul Komitmen maupun dari modul Bendahara. Yang dapat melakukan Transaksi Masuk
Pembelian adalah pengguna sebagai Operator UAKPB atau Operator UAPKPB.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Masuk >>
Pembelian.

4
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Setelah itu akan muncul form pilihan perekaman seperti dibawah ini, klik tombol rekam untuk isikan
detil perekaman

Maka akan diikuti pilihan dari dokumen sumber mana pembelian yang akan didetilkan, dalam hal ini
akan terdapat 3 (tiga) pilihan yaitu :

a. Komitmen

b. Non-Kontraktual

5
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Silahkan klik kode sub-sub kel yang sudah dipilih oleh operator bendahara dan atau operator komitmen
untuk kemudian didetilkan oleh operator persediaan dan bila sudah klik tombol simpan yang ada di
bawah kanan.

6
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Transfer Masuk Manual


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Transfer
Masuk Manual

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait Transfer Masuk Manual
5 Dokumen Input BAST Serah Terima Barang
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi atas barang sejenis

Transfer Masuk
Sub menu transaksi Transfer Masuk ini merupakan transaksi perolehan Persediaan dari hasil transfer
masuk dari UAKPB atau Satker lain. Yang dapat melakukan Transaksi Transfer Masuk adalah
pengguna sebagai Operator UAKPB. Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu
Persediaan >> Transaksi Masuk >> Transfer

Masuk.

7
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Setelah itu akan muncul form pilihan perekaman seperti dibawah ini, klik tombol rekam untuk isikan
detil perekaman

Form detil perekaman akan tampil seperti gambar dibawah, silahkan isilan parameter perekaman dan
klik tombol tambah disebelah kanan untuk mengisikan detil barang persediaan yang akan direkam, jika
sudah silahkan klik simpan pada tombol dibawah dan perekaman transaksi sudah siap untuk disetujui
oleh Approvall.

8
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Masuk Hibah Masuk

DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Masuk Hibah


Masuk

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP dan Komitmen
4 Transaksi yang Tekait Perekaman BAST hibah B/J/S modul Komitmen
5 Dokumen Input BAST hibah B/J/S modul Komitmen
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Harus sudah ada transaksi hiah persediaan


pada modul Komitmen
- Pada BAST B/J/S harus dipilih kode barang
persediaan.
- Validasi urutan tanggal transaksi atas barang
yang sejenis (tidak bisa sisip tanggal
transaksi)
Hibah Masuk
Sub menu transaksi Hibah Masuk ini merupakan transaksi perolehan Persediaan dari hasil
penerimaan hibah dari Organisasi lain di luar Pemerintahan. Yang dapat melakukan Transaksi Hibah
Masuk adalah pengguna sebagai Operator UAKPB. langkah yang dilakukan adalah dengan memilih
menu Persediaan >> Transaksi Masuk >> Hibah

Masuk.

9
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Setelah itu akan muncul form pilihan perekaman seperti dibawah ini, klik tombol rekam untuk isikan
detil perekaman

Maka akan diikuti pilihan dokumen BAST Hibah mana yang akan didetilkan Silahkan pilih dari dokumen
sumber mana yang akan didetilkan dan klik dokumen sumber yang dimaksud, kemudian akan muncul
form sebagai berikut :

Silahkan klik kode sub-sub kel yang sudah dipilih oleh operator bendahara dan atau operator komitmen
untuk kemudian didetilkan oleh operator persediaan dan bila sudah klik tombol simpan yang ada di
bawah kanan.

10
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Rampasan

DESKRIPSI SINGKAT
Transaksi Rampasan

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait Rampasan
5 Dokumen Input BAST Serah Terima Barang
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi atas barang sejenis

Rampasan
Sub menu transaksi Rampasan ini merupakan transaksi perolehan Persediaan dari hasil penerimaan
rampasan. Yang dapat melakukan Transaksi Rampasan adalah pengguna sebagai Operator UAKPB.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Masuk >>
Rampasan.

PEREKAM AN
PERSEDIAAN MASUK - RAMPASAN
11
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Setelah itu akan muncul form pilihan perekaman seperti dibawah ini, klik tombol rekam untuk isikan
detil perekaman

Form detil perekaman akan tampil seperti gambar dibawah, silahkan isilan parameter perekaman dan
klik tombol tambah disebelah kanan untuk mengisikan detil barang persediaan yang akan direkam, jika
sudah silahkan klik simpan pada tombol dibawah dan perekaman transaksi sudah siap untuk disetujui
oleh Approvall.

12
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Perolehan Lainnya


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Perolehan
Lainya

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait Perolehan Lainya
5 Dokumen Input BAST Rampasan
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi atas barang sejenis

Perolehan Lainnya
Sub menu Transaksi Perolehan Lainnya ini merupakan transaksi perolehan Persediaan dari hasil
penerimaan selain saldo awal, pembelian, transfer masuk, hibah masuk dan rampsan. Yang dapat
melakukan Transaksi Perolehan Lainnya adalah pengguna sebagai Operator UAKPB. Langkah yang
dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Masuk >> Perolehan

Lainnya.

13
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Setelah itu akan muncul form pilihan perekaman seperti dibawah ini, klik tombol rekam untuk isikan
detil perekaman

Form detil perekaman akan tampil seperti gambar dibawah, silahkan isilan parameter perekaman dan
klik tombol tambah disebelah kanan untuk mengisikan detil barang persediaan yang akan direkam, jika
sudah silahkan klik simpan pada tombol dibawah dan perekaman transaksi sudah siap untuk disetujui
oleh Approvall.

14 PEREKAMAN PERSEDIAAN MASUK –


REKLASIFIKASI DARI ASET TETAP
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Reklasifikasi dari Aset tetap


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Reklasifikasi
dari Aset tetap

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP dan Modul Aset tetap
4 Transaksi yang Tekait Reklasifikasi dari Aset ke Persediaan
5 Dokumen Input BAST Reklasifikasi
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi atas barang sejenis


- Harus sudah dilakukan approve transaksi di
modul aset tetap yaitu transaksi reklasifikasi
dari aset ke persediaan
- Harus dilakukan dalam jangka waktu 1
periode yang sama dnegan transaksi
reklasifikasi keluar di modul aset tetapnya
Reklasifikasi dari Aset
tetap
Sub menu Transaksi Reklasifikasi dari aset tetap ini adalah sub menu yang digunakan untuk
merubah klasifikasi barnag yang sebelumnya sudah terlanjur diklasifikasikan (didetilkan)
sebagai aset tetap menjadi klasifikasi barang persediaan. Menu ini harus digunakan secara
bermsamaan dengan menu reklasifikasi aset tetap ke persediaan dalam periode yang
sama.

15
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Silahkan pilih menu reklasifikasi masuk dari aset tetap seperti gambar dibawah ini :

Silahkan diikuti dengan memilih barang apa yang akan direklasifikasi ke persediaan dari modul aset
tetap.

Form detil perekaman akan tampil seperti gambar dibawah, silahkan isilan parameter perekaman
dan klik tombol tambah disebelah kanan untuk mengisikan detil barang persediaan yang akan
direkam, jika sudah silahkan klik simpan pada tombol dibawah dan perekaman transaksi sudah siap
untuk disetujui oleh Approvall.

16 PEREKAMAN PERSEDIAAN MASUK –


REKLASIFIKASI MASUK
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Reklasifikasi Masuk


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Reklasifikasi
Masuk

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait Reklasifikasi masuk sesama barang persediaan
5 Dokumen Input BAST Reklasifikasi
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi atas barang sejenis


- Harus sudah dilakukan approve transaksi di
transaksi reklasifikasi keluarnya
- Harus dilakukan dalam jangka waktu 1
periode yang sama dnegan transaksi
reklasifikasi keluar.
Reklasifikasi Masuk
Sub menu Transaksi Reklasifikasi dari aset tetap ini adalah sub menu yang digunakan untuk
merubah klasifikasi barnag yang sebelumnya sudah terlanjur diklasifikasikan (didetilkan)
sebagai barang persediaan tertentu diubah menjadi klasifikasi barang persediaan yang
lain. Menu ini harus digunakan secara bermsamaan dengan menu reklasifikasi keluarnya
ke persediaan dalam periode yang sama.

Silahkan pilih menu reklasifikasi masuk seperti gambar dibawah ini :

17
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Silahkan diikuti dengan memilih barang apa yang akan direklasifikasi ke persediaan dari modul aset
tetap.

Form detil perekaman akan tampil seperti gambar dibawah, silahkan isilan parameter perekaman
dan klik tombol tambah disebelah kanan untuk mengisikan detil barang persediaan yang akan
direkam, jika sudah silahkan klik simpan pada tombol dibawah dan perekaman transaksi sudah siap
untuk disetujui oleh Approvall.

18
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Internal Transfer Masuk Online


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Internal
Transfer Masuk Online

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait Internal Transfer Masuk Online (satker induk dan satker anak)
5 Dokumen Input BAST Serah Terima Barang
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi atas barang sejenis


- Transaksi Transfer Keluar dan Transfer
Masuk Online hanya dapat di lakukan
dalam satu periode tahun anggaran.
Artinya setiap transaksi Transfer Masuk
Online hanya dapat direkam pada satker
penerima maksimal pada tanggal 31
Desember pada tahun Transfer Keluar
Online dibukukan. Sangat dianjurkan
TKTM online dibukukan pada bulan
/periode yang sama untuk menghindari
adanya selisih TKTM.
- Apabila Transfer Masuk Online Belum
direkam di satker penerima dan telah
melewati periode bulan dokumen
Transfer Keluar Online dibukukan oleh
satker pengirim, maka akan muncul
peringatan yang bersifat informatif pada
saat tutup periode di satker pengirim
dan penerima, namun tutup buku masih
dapat dilakukan
1. Transfer Masuk Online
Transaksi transfer masuk digunakan untuk menginput transaksi persediaan masuk yang
berasal dari anak satker ke induk satker sesama pengguna aplikasi SAKTI. Dokumen
sumber yang dapat digunakan untuk merekam transaksi ini adalah Berita Acara Transfer.
Syarat bisa internal transfer masuk online harus sudah ada transaksi internal transfer keluar
online dari. Langkah-langkah perekaman transfer masuk online sebagai berikut :
a. Menu
Menu Transfer Masuk Online terdapat pada sub menuPersediaan >Transaksi Masuk>
Internal Transfer Masuk Online

19
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

b. Tampilan
Tampilan form transaksi Internal Transfer Masuk Online berbeda dengan tampilan menu
Transfer Masuk biasa. Yang membedakan dengan form yang lain adalah terdapat
jendela lookup pemilihan dokumen internal transfer keluar online yang sudah dibuat dan
disetujui oleh satker pengirim.

c. Proses
1. Pemilihan Dokumen Internal Transfer Keluar Online dan Suggest Referensi Kode
Barang
Proses perekaman transaksi Internal Transfer Masuk Online diawali dengan
melakukan pemilihan dokumen internal transfer keluar yang sudah di rekam dan
disetujui oleh satker pengirim.
Dikarenakan kode barang persediaan pada setiap satker bersifat unik, maka pada
bagian bawah jendela terdapat pilihan suggest/saran pencocokan menurut nama
barang atau kode barang.

Pilihan suggest menentukan pemasangan referensi kode barang dari satker


pengirim, dengan referensi kode barang di satker tujuan.

20
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

2. Perekaman transaksi
- Setelah dokumen dan suggest dipilih, akan muncul form pendetilan/perekaman
Internal Transfer Masuk Online.

- Apabila pencocokan referensi kode barang dianggap tidak sesuai, maka dapat
dilakukan ubah kode referensi barang persediaan yang cocok dengan menekan
tombol ubah.

- Barang persediaan yang tidak memiliki suggest tidak dapat dipilih untuk
disimpan.

- Setiap Barang Persediaan yang akan di Rekam di transfer Masuk Online harus
di pilih dengan mencentang kotak pilihan pada bagian paling kanan form.

21
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Apabila terdapat pada kolom pilihan tidak dicentang, maka barang persediaan
tidak akan tersimpan kedalam data barang persediaan satker penerima dan
dapat dilakukan pembatalan oleh satker pengirim.

- Apabila di satker tujuan tidak memiliki referensi barang yang sama dengan
referensi dari satker pengirim, maka dokumen dapat disimpan terlebih dahulu,
lalu kemudian merekam referensi kode barang yang sesuai pada menu
Persediaan > Referensi > Mengelola Barang Persediaan.

PEREKAMAN PERSEDIAAN –
22
INTERNAL TRANSFER MASUK NON
AKTIF PEMBANTU
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Transfer Masuk (Non Aktif


Pembantu)
DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Transfer
Masuk (Non Aktif
Pembantu)

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait Internal Transfer Masuk Non Aktif Pembantu
5 Dokumen Input BAST Serah Terima Barang
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi atas barang sejenis

Transfer Masuk Inaktif Pembantu


Transaksi transfer masuk digunakan untuk menginput transaksi persediaan masuk yang
berasal dari anak satker ke induk satker sesama pengguna aplikasi SAKTI dengan kondisi
adanya likuidasi di anak satker. Dokumen sumber yang dapat digunakan untuk merekam
transaksi ini adalah Berita Acara Transfer. Syarat bisa internal transfer masuk non aktif
pembantu harus sudah ada transaksi internal transfer keluar non aktif dari anak satker.
Langkah-langkah perekaman transfer masuk online sebagai berikut :
d. Menu
Menu Internal Transfer Masuk Non Aktif terdapat pada sub menuPersediaan
>Transaksi Masuk> Internal Transfer Masuk Non Aktif

23
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

e. Tampilan
Tampilan form transaksi Internal Transfer Masuk Non Aktif Pembantu berbeda dengan
tampilan menu Transfer Masuk biasa. Yang membedakan dengan form yang lain adalah
terdapat jendela lookup pemilihan dokumen internal transfer keluar online yang sudah
dibuat dan disetujui oleh satker pengirim.

f. Proses
3. Pemilihan Dokumen Internal Transfer Keluar pembantu non aktif dan Suggest
Referensi Kode Barang. Proses perekaman transaksi Internal Transfer Masuk non
aktif pembantu diawali dengan melakukan pemilihan dokumen internal transfer
keluar non aktif pembantu yang sudah di rekam dan disetujui oleh satker pengirim.
Dikarenakan kode barang persediaan pada setiap satker bersifat unik, maka pada
bagian bawah jendela terdapat pilihan suggest/saran pencocokan menurut nama
barang atau kode barang.

24
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Pilihan suggest menentukan pemasangan referensi kode barang dari satker


pengirim, dengan referensi kode barang di satker tujuan.

4. Perekaman transaksi
- Setelah dokumen dan suggest dipilih, akan muncul form pendetilan/perekaman
Internal Transfer Masuk non aktif pembantu.

- .
- Barang persediaan yang tidak memiliki suggest tidak dapat dipilih untuk
disimpan.

- Setiap Barang Persediaan yang akan di Rekam di transfer Masuk Online harus
di pilih dengan mencentang kotak pilihan pada bagian paling kanan form.

25
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Apabila terdapat pada kolom pilihan tidak dicentang, maka barang persediaan
tidak akan tersimpan kedalam data barang persediaan satker penerima dan
dapat dilakukan pembatalan oleh satker pengirim.

- Apabila di satker tujuan tidak memiliki referensi barang yang sama dengan
referensi dari satker pengirim, maka dokumen dapat disimpan terlebih dahulu,
lalu kemudian merekam referensi kode barang yang sesuai pada menu
Persediaan > Referensi > Mengelola Barang Persediaan.

26
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi persediaan keluar – Pemakaian


(Penjualan/penyerahan ke masyarakat)
DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi persediaan
keluar – Pemakaian
(Penjualanjual/penyerahan
ke masyarakat)

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait -
5 Dokumen Input Dokumen permintaan barang persediaan
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi dengan transaksi


pembelian barang sejenis
- Validasi HST

Transaksi persediaan keluar – Pemakaian (Penjualanjual/penyerahan ke masyarakat)

Transaksi Transaksi persediaan keluar – Pemakaian (Penjualanjual/penyerahan ke masyarakat)


merupakan transaksi pengeluaran persediaan karena pemakaian. Yang dapat melakukan Transaksi
Habis Pakai adalah pengguna sebagai Operator UAKPB atau Operator UAPKPB.

27
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Maka aka nada tampilan form seperti dibawah ini, kemudian lanjutkan mengklik tombol rekam di
kiri bawah

Setelah di klik tombol rekam dari form diatas, maka akan muncul form berikut yang mengharuskan
dilakukan pengisian parameter tanggal, kode barang persediaan, jumlah dan kolom keterangan

28
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Untuk perekaman tanggal buku harus sama dengan tanggal dokumen dari transaksi tersebut karena
metode pencatatan perpetual. Setelah selesai menginput isian kode barang, jumlah dan keterangan
bisa dilakukan klik simpan di tombol simpan yang berada di kanan bawah utnuk mengakhiri
perekaman satu dokumen ini. Maka data sudah siap dilakukan persetujuan oleh user approvall.

29
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi persediaan keluar – Transfer


Keluar Manual
DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi persediaan
keluar – Transfer Keluar
Manual

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait -
5 Dokumen Input BAST serah terima barang
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Validasi HST

Transaksi persediaan keluar – Transfer Keluar Manual

Transaksi Transaksi persediaan keluar – Sub menu transaksi Transfer Keluar ini merupakan
transaksi pengeluaran Persediaan yang dikirim ke UAKPB atau Satker lain. Yang dapat
melakukan Transaksi Transfer Keluar adalah pengguna sebagai Operator UAKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Keluar >>
Transfer
Keluar.

30
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Maka aka nada tampilan form seperti dibawah ini, kemudian lanjutkan mengklik tombol rekam di
kiri bawah

Setelah di klik tombol rekam dari form diatas, maka akan muncul form berikut yang mengharuskan
dilakukan pengisian parameter tanggal, kode barang persediaan, jumlah dan kolom keterangan

31
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Untuk perekaman tanggal buku harus sama dengan tanggal dokumen dari transaksi tersebut karena
metode pencatatan perpetual. Setelah selesai menginput isian kode barang, jumlah dan keterangan
bisa dilakukan klik simpan di tombol simpan yang berada di kanan bawah utnuk mengakhiri
perekaman satu dokumen ini. Maka data sudah siap dilakukan persetujuan oleh user approvall.

PEREKAMAN PERSEDIAAN KELUAR –


32 HIBAH KELUAR
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi persediaan keluar – Hibah Keluar


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi persediaan
keluar – HIbah Keluar

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait -
5 Dokumen Input BAST serah terima barang
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Validasi HST

Transaksi persediaan keluar – HIbah Keluar

Sub menu transaksi Hibah Keluar ini merupakan transaksi pengeluaran Persediaan sebagai hibah ke
Organisasi Tujuan di luar Pemerintahan. Yang dapat melakukan Transaksi Hibah Keluar adalah
pengguna sebagai Operator UAKPB atau Operator UAPKPB.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Keluar >> Hibah

Keluar.

33
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Maka aka nada tampilan form seperti dibawah ini, kemudian lanjutkan mengklik tombol rekam di
kiri bawah

Setelah di klik tombol rekam dari form diatas, maka akan muncul form berikut yang mengharuskan
dilakukan pengisian parameter tanggal, kode barang persediaan, jumlah dan kolom keterangan

34
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Untuk perekaman tanggal buku harus sama dengan tanggal dokumen dari transaksi tersebut karena
metode pencatatan perpetual. Setelah selesai menginput isian kode barang, jumlah dan keterangan
bisa dilakukan klik simpan di tombol simpan yang berada di kanan bawah utnuk mengakhiri
perekaman satu dokumen ini. Maka data sudah siap dilakukan persetujuan oleh user approvall.

PEREKAMAN PERSEDIAAN KELUAR –


35 PENGHAPUSAN (KELUAR) LAINYA
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi persediaan keluar – Penghapusan


(keluar) Lainya
DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi persediaan
keluar – Penghapusan
(keluar) Lainya

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait -
5 Dokumen Input BAST serah terima barang
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Validasi HST

Transaksi persediaan keluar – Penghapusan (keluar) Lainya

Sub menu transaksi Penghapusan (Keluar) Lainnya ini merupakan transaksi pengeluaran
Persediaan selain Habis Pakai, Transfer Keluar, dan Hibah Keluar. Yang dapat melakukan
Transaksi Keluar Lainnya adalah pengguna sebagai Operator UAKPB atau Operator UAPKPB.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Keluar >> Keluar

Lainnya.

36
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Maka aka nada tampilan form seperti dibawah ini, kemudian lanjutkan mengklik tombol rekam di
kiri bawah

Setelah di klik tombol rekam dari form diatas, maka akan muncul form berikut yang mengharuskan
dilakukan pengisian parameter tanggal, kode barang persediaan, jumlah dan kolom keterangan

Untuk perekaman tanggal buku harus sama dengan tanggal dokumen dari transaksi tersebut karena
metode pencatatan perpetual. Setelah selesai menginput isian kode barang, jumlah dan keterangan
bisa dilakukan klik simpan di tombol simpan yang berada di kanan bawah utnuk mengakhiri
perekaman satu dokumen ini. Maka data sudah siap dilakukan persetujuan oleh user approvall.

PEREKAMAN PERSEDIAAN KELUAR –


37 INTERNAL TRANSFER KELUAR
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi persediaan keluar – Internal


Transfer Keluar
DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi persediaan
keluar – Internal Transfer
Keluar

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait -
5 Dokumen Input BAST serah terima barang
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Validasi HST


- Hanya bisa dilakukan oleh satker induk ke
satker pembantu atau sebaliknya
Transaksi persediaan keluar – Internal Transfer Keluar

Sub menu transaksi internal transfer keluar ini merupakan transaksi pengeluaran Persediaan
selain Habis Pakai, Transfer Keluar, dan Hibah Keluar. Yang dapat melakukan Transaksi Keluar
Lainnya adalah pengguna sebagai Operator UAKPB atau Operator UAPKPB. Dan hanya bisa
dilakukan dari satker induk ke satker pembantu ataupun sebaliknya.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Keluar >>
Internal transfer keluar

38
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Maka aka nada tampilan form seperti dibawah ini, kemudian lanjutkan mengklik tombol rekam di
kiri bawah

Setelah di klik tombol rekam dari form diatas, maka akan muncul form berikut yang mengharuskan
dilakukan pengisian parameter tanggal, isian kode UAKPB/UAPKPB tujuan (pengisian kode
UAKPB/UAPKPB ini harus benar-benar diperhatikan bila terjadi kesalahan maka barang
persediaan yang ditransfer internal keluar tidak akan ada di kode UAKPB/UAPKPB tujuan, kode
barang persediaan, jumlah dan kolom keterangan

39
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Untuk perekaman tanggal buku harus sama dengan tanggal dokumen dari transaksi tersebut karena
metode pencatatan perpetual. Setelah selesai menginput isian kode barang, jumlah dan keterangan
bisa dilakukan klik simpan di tombol simpan yang berada di kanan bawah utnuk mengakhiri
perekaman satu dokumen ini. Maka data sudah siap dilakukan persetujuan oleh user approvall.

PEREKAMAN PERSEDIAAN KELUAR –


40 USANG/RUSAK
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi persediaan keluar – Usang/Rusak


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi persediaan
keluar – Usang/Rusak

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait -
5 Dokumen Input SK Penetapan barang using/Rusak
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi -

Transaksi persediaan keluar – Usang/Rusak

Persediaan yang telah using/Rusak adalah persediaan yang tidak dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
operasional bukan hanya karena usianya tapi juga karena sudah ketinggalan teknologi atau
ketidaksesuaian spesifikasi.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Keluar >>
Usang/Rusak

41
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Maka aka nada tampilan form seperti dibawah ini, kemudian lanjutkan mengklik tombol rekam di
kiri bawah

Setelah di klik tombol rekam dari form diatas, maka akan muncul form berikut yang mengharuskan
dilakukan pengisian parameter tanggal, kode barang persediaan, jumlah dan kolom keterangan

Untuk perekaman tanggal buku harus sama dengan tanggal dokumen dari transaksi tersebut karena
metode pencatatan perpetual. Setelah selesai menginput isian kode barang, jumlah dan keterangan
bisa dilakukan klik simpan di tombol simpan yang berada di kanan bawah utnuk mengakhiri
perekaman satu dokumen ini. Maka data sudah siap dilakukan persetujuan oleh user approvall.

PEREKAMAN PERSEDIAAN KELUAR –


42 PENGHAPUSAN USANG/RUSAK
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi persediaan keluar – Penghapusan


Usang/Rusak
DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi persediaan
keluar – Penghapusn
Usang/Rusak

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait -
5 Dokumen Input SK Penghapusan barang usang/Rusak
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi -

Transaksi persediaan keluar – Penghapusan Usang/Rusak

Penghapusan Barang Rusak/Usang digunakan untuk merekam penghapusan barang persediaan


yang rusak/usang dan barang-barang persediaan yang rusak/usang tersebut sudah pernah
dicatat melalui transaksi persediaan keluar rusak atau using.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Transaksi Keluar >>
Penghapusan Usang/Rusak

43
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Maka aka nada tampilan form seperti dibawah ini, kemudian lanjutkan mengklik tombol rekam di
kiri bawah

Dan akan muncul form seperti dibawah ini :

44
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Zona Header Form Detil:

1) No Dokumen

Diisi otomatis oleh sistem pada saat Transaksi selesai.

2) No Bukti

Diisi nomor bukti dokumen pendukung.

3) Tanggal Dokumen

Tanggal dari pada dokumen pendukung transaksi. Tanggal dokumen mesti jatuh pada
tahun anggaran login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan muncul
Kalendar, seperti berikut:

45
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

4) Tanggal Buku

Tanggal transaksi dibukukan. Tahun pada Tanggal Buku harus sama dengan Tahun
Anggaran Login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan muncul Kalendar,
seperti pada Tanggal Dokumen diatas.

2. Zona Barang:

1) Transaksi Persediaan

Radio Button untuk memilih Persediaan yang akan dihapuskan. Persediaan Usang atau

Rusak.

2) Kode Persediaan

Penjelasan Kolom Kode Persediaan bisa dilihat di subbab 5.1.3 Penjelasan Form Detil

Transaksi Masuk bagian Zona Barang > Kode Persediaan

Jika Kombinasi Kode Barang tersebut tidak tercatat sebagai barang yang usang atau
rusak, maka akan muncul pesan seperti berikut:

46
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Untuk mempermudah menampilkan barang yang Usang atau Rusak, maka dengan

menekan combo lookup: maka akan muncul lookup Barang Persediaan yang
tercatat Usang atau Rusak, sbb:

Untuk melakukan pencarian, masukan nilai yang akan dicari pada kolom nilai pencarian
seperti pada gambar lookup Barang Persediaan diatas. Pencarian bisa dilakukan
berdasarkan Nama Barang atau Kode Barang sesuai kategori yang dipilih.

47
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Tekan baris grid yang akan dipilih lalu tekan tombol .

3) Jumlah Barang

Diisi dengan jumlah barang yang dihapus. Diisi dengan angka. Enabled.

4) Saldo Usang/Rusak

Otomatis terisi dengan jumlah saldo barang yang tercatat usang atau rusak yang belum
dihapus. Disabled.

5) Harga Satuan

Otomatis terisi dengan harga satuan terakhir. Disabled.

48
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

6) Total Harga

Otomatis dihitung dan diisi oleh sistem. Disabled.

7) Terbilang

Otomatis diisi oleh sistem. Disabled.

8) Keterangan

Diisi dengan keterangan yang diperlukan.

3. Tombol-Tombol Form Detil:

1) Simpan

Untuk menyimpan data penghapusan barang yang telah diinputpan. Menekan tombol

<Simpan>, maka data yang telah dimasukan akan disimpan ke dalam database setelah
lolos validasi.

Jika Detil Barang belum diisi, maka akan muncul pesan sbb:

Jika Jumlah Barang belum diisi atau 0, maka akan muncul pesan sbb:

Jika Jumlah Barang melebih jumlah saldo barang, maka akan muncul pesan sbb:

49
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Jika tanggal buku lebih kecil dari tanggal dokumen, maka akan muncul pesan:

50
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Jika tanggal buku lebih kecil dari tanggal transaksi sebelumnya, maka akan muncul
pesan:

Jika tanggal buku jatuh pada Periode yang sudah tutup, maka muncul pesan seperti
berikut:

Jika transaksi sudah lengkap, maka akan muncul pesan konfirmasi sbb:

• Tekan <Cancel> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
tampilan tetap di Form Detil.
• Tekan <No> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
muncul konfirmasi keluar modul.

• Tekan <Yes> untuk melakukan penyimpanan data ke dalam basis data, maka
akan muncul pesan berhasil sbb:

51
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Kemudian muncul pesan konfirmasi keluar modul.

2) Batal

Untuk membatalkan penyimpanan data penghapusan barang.

3) Keluar

Akan muncul pesan konfirmasi keluar modul Transaksi sbb:

• Tekan <Ya> untuk keluar form Transaksi atau

• Tekan <Tidak> untuk membatalkan keluar dari form.

52
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Reklasifikasi Keluar ke Aset tetap


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Reklasifikasi
Keluar ke Aset tetap

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP dan Modul Aset tetap
4 Transaksi yang Tekait Reklasifikasi keluar ke Aset TEtap
5 Dokumen Input BAST Reklasifikasi
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi atas barang sejenis


- Harus sudah dilakukan approve transaksi di
modul aset tetap yaitu transaksi reklasifikasi
dari persediaan ke aset tetap
- Harus dilakukan dalam jangka waktu 1
periode yang sama dengan transaksi
reklasifikasi keluar di modul aset tetapnya
Reklasifikasi ke Aset
tetap
Sub menu Transaksi Reklasifikasi ke aset tetap ini adalah sub menu yang digun akan untuk
merubah klasifikasi barang yang sebelumnya sudah terlanjur diklasifikasikan (didetilkan)
sebagai persediaan menjadi klasifikasi barang aset tetap. Menu ini harus digunakan secara
bersamaan dengan menu reklasifikasi Aset Tetap ke persediaan dalam periode yang sama.

53
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Form detil perekaman akan tampil seperti gambar dibawah, silahkan isilan parameter perekaman
dan klik tombol tambah disebelah kanan untuk mengisikan detil barang persediaan yang akan
direkam, jika sudah silahkan klik simpan pada tombol dibawah dan perekaman transaksi sudah siap
untuk disetujui oleh Approvall.

54 PEREKAMAN PERSEDIAAN KELUAR –


REKLASIFIKASI KELUAR KE ASET
TETAP
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Reklasifikasi Keluar ke Aset tetap


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Reklasifikasi
Keluar ke Aset tetap

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP dan Modul Aset tetap
4 Transaksi yang Tekait Reklasifikasi keluar ke Aset TEtap
5 Dokumen Input BAST Reklasifikasi
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi atas barang sejenis


- Harus sudah dilakukan approve transaksi di
modul aset tetap yaitu transaksi reklasifikasi
dari persediaan ke aset tetap
- Harus dilakukan dalam jangka waktu 1
periode yang sama dengan transaksi
reklasifikasi keluar di modul aset tetapnya
Reklasifikasi ke Aset
tetap
Sub menu Transaksi Reklasifikasi ke aset tetap ini adalah sub menu yang digunakan untuk
merubah klasifikasi barang yang sebelumnya sudah terlanjur diklasifikasikan (didetilkan)
sebagai persediaan menjadi klasifikasi barang aset tetap. Menu ini harus digunakan secara
bersamaan dengan menu reklasifikasi Aset Tetap ke persediaan dalam periode yang sama.

55
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Form detil perekaman akan tampil seperti gambar dibawah, silahkan isilan parameter perekaman
dan klik tombol tambah disebelah kanan untuk mengisikan detil barang persediaan yang akan
direkam, jika sudah silahkan klik simpan pada tombol dibawah dan perekaman transaksi sudah siap
untuk disetujui oleh Approvall.

56
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Transfer Keluar Online


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Transfer
Keluar Online

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait Transfer Keluar Online (sesama satker pengguna SAKTI)
5 Dokumen Input BAST Serah Terima Barang
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi atas barang sejenis


- Transaksi Transfer Keluar dan Transfer
Masuk Online hanya dapat di lakukan
dalam satu periode tahun anggaran.
Artinya setiap transaksi Transfer Masuk
Online hanya dapat direkam pada satker
penerima maksimal pada tanggal 31
Desember pada tahun Transfer Keluar
Online dibukukan. Sangat dianjurkan
TKTM online dibukukan pada bulan
/periode yang sama untuk menghindari
adanya selisih TKTM.
- Apabila Transfer Masuk Online Belum
direkam di satker penerima dan telah
melewati periode bulan dokumen
Transfer Keluar Online dibukukan oleh
satker pengirim, maka akan muncul
peringatan yang bersifat informatif pada
saat tutup periode di satker pengirim
dan penerima, namun tutup buku masih
dapat dilakukan
Transfer Keluar Online
Transaksi transfer keluar digunakan untuk menginput transaksi persediaan keluar dari satu
satker ke satker lain sesama pengguna aplikasi SAKTI. Dokumen sumbar yang dapat
digunakan untuk merekam transaksi ini adalah Berita Acara Transfer. Langkah-langkah
perekamannya sebagai berikut :
g. Menu
Menu Transfer Keluar Online terdapat pada sub menuPersediaan >Transaksi Keluar >
Transfer Keluar Online

57
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

h. Tampilan
Tampilan form transaksi Transfer Keluar Online sama dengan tampilan menu Transfer
Keluar biasa. Yang membedakan dengan form yang lain adalah terdapat tombol
pemilihan kode satker tujuan transfer keluar

i. Proses

58
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Proses perekaman transaksi Transfer Keluar hanya bersifat R/U/H, dan tidak ada
hubungan dengan modul lain pada aplikasi SAKTI, sehingga proses perekaman kurang
lebih sama dengan menu transfer keluar manual.

59
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Koreksi

DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Koreksi

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait -
5 Dokumen Input Surat Dasar Koreksi / Memo Penyesuaian
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Validasi HST dan tanggal pembukuan

Koreksi
Koreksi persediaan digunakan untuk melakukan koreksi terhadap pencatatan barang persediaan,
baik jumlah maupun nilainya. Koreksi ini dilakukan tanpa melalui kegiatan opname fisik.

1 Koreksi Jumlah
Yang dapat melakukan Koreksi Jumlah adalah pengguna sebagai Operator UAKPB atau Operator
UAPKPB.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Koreksi >> Koreksi Jumlah.

60
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

tampilan Form Daftar Koreksi Jumlah adalah sbb :

Untuk Koreksi Jumlah ini dapat dilakukan proses Rekam, Ubah dan Hapus.
Untuk Ubah dan Hapus, harus diklik baris/row yang dipilih terlebih dahulu.

Penjelasan Form Detil Koreksi Jumlah


1. Zona Header Form Detil:

1) No Dokumen

Diisi otomatis oleh sistem pada saat Transaksi selesai.

2) No Bukti

Diisi nomor bukti dokumen pendukung.

61
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

3) Tanggal Dokumen

Tanggal dari pada dokumen pendukung transaksi. Tanggal dokumen mesti jatuh pada
tahun anggaran login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan muncul
Kalendar, seperti berikut:

4) Tanggal Buku

Tanggal transaksi dibukukan. Tahun pada Tanggal Buku harus sama dengan Tahun
Anggaran Login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan muncul Kalendar,
seperti pada Tanggal Dokumen diatas.

2. Zona Barang:

1) Transaksi Persediaan

Radio Button untuk memilih Transaksi Koreksi Masuk atau Keluar. Jika Transaksi
Persediaan dipilih Masuk maka transaksi akan menambah persediaan. Kolom Harga
Satuan akan hidup (enabled). Jika dipilih Keluar maka transaksi akan mengurangi
persediaan. Kolom Harga Satuan akan mati (disabled).

2) Kode Persediaan

Penjelasan Kolom Kode Persediaan bisa dilihat di subbab 5.1.3 Penjelasan Form Detil

Transaksi Masuk bagian Zona Barang > Kode Persediaan

3) Jumlah Barang

62
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Diisi dengan jumlah barang yang dikoreksi. Diisi dengan angka. Enabled.

4) Saldo Barang

Otomatis terisi dengan jumlah saldo barang yang tercatat disistem. Disabled.

5) Harga Satuan

Jika Transaksi Koreksi Jumlah Masuk, maka Harga Satuan harus diisi (enabled). Jika

Koreksi Jumlah Keluar, maka otomatis terisi dengan harga satuan terakhir (disabled).

6) Total Harga

Otomatis dihitung dan diisi oleh sistem. Disabled.

7) Terbilang

Otomatis diisi oleh sistem. Disabled.

8) Keterangan

Diisi dengan keterangan yang diperlukan.

3. Tombol-Tombol Form Detil:

1) Simpan

Untuk menyimpan data penghapusan barang yang telah diinputpan. Menekan tombol

<Simpan>, maka data yang telah dimasukan akan disimpan ke dalam database setelah
lolos validasi.

Jika Detil Barang belum diisi, maka akan muncul pesan sbb:

Jika Jumlah Barang belum diisi atau 0, maka akan muncul pesan sbb:

63
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Jika Jumlah Barang melebih jumlah saldo barang, maka akan muncul pesan sbb:

Jika tanggal buku lebih kecil dari tanggal dokumen, maka akan muncul pesan:

Jika tanggal buku lebih kecil dari tanggal transaksi sebelumnya, maka akan muncul
pesan:

Jika tanggal buku jatuh pada Periode yang sudah tutup, maka muncul pesan seperti
berikut:

Jika transaksi sudah lengkap, maka akan muncul pesan konfirmasi sbb:

64
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

• Tekan <Cancel> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
tampilan tetap di Form Detil.
• Tekan <No> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
muncul konfirmasi keluar modul.

• Tekan <Yes> untuk melakukan penyimpanan data ke dalam basis data, maka
akan muncul pesan berhasil sbb:

Kemudian muncul pesan konfirmasi keluar modul.

2) Batal

Untuk membatalkan penyimpanan data koreksi jumlah barang.

65
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

2 Koreksi Nilai
Yang dapat melakukan Koreksi Nilai adalah pengguna sebagai Operator UAKPB.
Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Koreksi >> Koreksi Nilai

Tampilan Form Daftar Koreksi Nilai adalah sbb :

Gambar 7.2.2 Form Daftar Transaksi Koreksi Nilai

Penjelasan Form Daftar Transaksi Koreksi Nilai


1. Zona Grid Form Daftar:

1) No Dokumen

No Dokumen transaksi. Di-generate oleh system pada saat Rekam. Disabled.

2) No Bukti

No Bukti Transaksi. Disabled.

3) Tgl Dokumen

Tanggal dari pada dokumen pendukung transaksi. Tanggal dokumen mesti sebelum
tahun anggaran login. Disabled.

4) Tgl Pembukuan

Tanggal transaksi dibukukan. Disabled.

66
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

5) Kode Barang

Kode barang yang dikoreksi. Disabled.

6) Nama Barang

Nama barang yang dikoreksi. Disabled.

7) Harga Satuan

Harga Satuan hasil koreksi. Disabled.

8) Status

Status dari pada transaksi, terdiri atas:

▪ Belum Disetujui

▪ Sudah Disetujui

▪ Perlu Persetujuan Ulang

2. Zona Pencarian:

Combo Lookup Pencarian

Lookup Pencarian, terdiri dari:

67
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Penjelasan Form Detil Koreksi Nilai

Untuk Transaksi Koreksi Nilai baru, tekan tombol pada Form Daftar maka akan
muncul form

1. Zona Header Form Detil:

1) No Dokumen

Diisi otomatis oleh sistem pada saat Transaksi selesai.

2) No Bukti

Diisi nomor bukti dokumen pendukung.

3) Tanggal Dokumen

Tanggal dari pada dokumen pendukung transaksi. Tanggal dokumen mesti jatuh pada
tahun anggaran login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan muncul
Kalendar, seperti berikut:

68
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

4) Tanggal Buku

Tanggal transaksi dibukukan. Tahun pada Tanggal Buku harus sama dengan Tahun
Anggaran Login. Untuk mengisi/edit tanggal, tekan: maka akan muncul Kalendar,
seperti pada Tanggal Dokumen diatas.

2. Zona Barang:

1) Kode Persediaan

Penjelasan Kolom Kode Persediaan bisa dilihat di subbab 5.1.3 Penjelasan Form Detil

Transaksi Masuk bagian Zona Barang > Kode Persediaan

2) Saldo Barang

Otomatis terisi dengan jumlah saldo barang yang tercatat disistem. Disabled.

3) Harga Satuan

Harga Satuan yang diinput sebagai Harga Satuan Baru hasil koreksi. Enabled.

4) Total Harga

Otomatis dihitung dan diisi oleh sistem. Disabled.

5) Terbilang

Otomatis diisi oleh sistem. Disabled.

6) Keterangan

Diisi dengan keterangan yang diperlukan.

69
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

3. Tombol-Tombol Form Detil:

1) Simpan

Untuk menyimpan data penghapusan barang yang telah diinputpan. Menekan tombol

<Simpan>, maka data yang telah dimasukan akan disimpan ke dalam database setelah
lolos validasi.

Jika Detil Barang belum diisi, maka akan muncul pesan sbb:

Jika Harga Satuan sama dengan Harga Satuan Barang yang disistem, maka akan muncul
pesan sbb:

Jika tanggal buku lebih kecil dari tanggal dokumen, maka akan muncul pesan:

Jika tanggal buku lebih kecil dari tanggal transaksi sebelumnya, maka akan muncul
pesan:

Jika tanggal buku jatuh pada Periode yang sudah tutup, maka muncul pesan seperti
berikut:

70
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Jika transaksi sudah lengkap, maka akan muncul pesan konfirmasi sbb:

• Tekan <Cancel> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
tampilan tetap di Form Detil.

• Tekan <No> untuk membatalkan penyimpanan data ke dalam basis data dan
muncul konfirmasi keluar modul.

• Tekan <Yes> untuk melakukan penyimpanan data ke dalam basis data, maka
akan muncul pesan berhasil sbb:

Kemudian muncul pesan konfirmasi keluar modul.

2) Batal

Untuk membatalkan penyimpanan data koreksi nilai barang.

71
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Transaksi Batal Transfer Keluar Online


DESKRIPSI SINGKAT

Transaksi Batal Transfer


Keluar Online

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait Batal Transfer Keluar Online (sesama satker pengguna SAKTI)
5 Dokumen Input BAST Serah Terima Barang
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Tanggal Urutan transaksi atas barang sejenis


- Transaksi Transfer Keluar dan Transfer
Masuk Online hanya dapat di lakukan
dalam satu periode tahun anggaran.
Artinya setiap transaksi Transfer Masuk
Online hanya dapat direkam pada satker
penerima maksimal pada tanggal 31
Desember pada tahun Transfer Keluar
Online dibukukan. Sangat dianjurkan
TKTM online dibukukan pada bulan
/periode yang sama untuk menghindari
adanya selisih TKTM.
- Apabila Transfer Masuk Online Belum
direkam di satker penerima dan telah
melewati periode bulan dokumen
Transfer Keluar Online dibukukan oleh
satker pengirim, maka akan muncul
peringatan yang bersifat informatif pada
saat tutup periode di satker pengirim
dan penerima, namun tutup buku masih
dapat dilakukan

Batal Transfer Keluar Online


Menu Batal Transfer Keluar Online dapat digunakan untuk membatalkan transaksi Transfer
Keluar Online yang telah disetujui oleh satker pengirim tetapi belum dilakukan transfer
masuk oleh satker penerima. Pembatalan transaksi Transfer Keluar Online dapat dilakukan
untuk kondisi seperti : adanya kesalahan pemilihan barang yang dikirim oleh satker
pengirim atau ketidak sesuaian antara fisik barang yang sampai di satker penerima dengan
Berita Acara Transfer. Pembatalan transfer keluar hanya dapat dilakukan oleh satker yang
telah melakukan Transfer Keluar Online. Langkah-langkah transaksi batal transfer online
sebagai berikut :

72
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

a. Menu
Menu Transfer Keluar Online terdapat pada sub menu Persediaan >Koreksi>Batal
Transfer Keluar Online.

b. Tampilan
Tampilan form transaksi BatalTransfer Keluar Online juga mengharuskan melakukan
pemilihan dokumen trasfer keluar online.

c. Proses
1. Pemilihan Dokumen Transfer Keluar Online yang akan dibatalkan
Proses perekaman Batal Transfer Keluar Online diawali dengan melakukan
pemilihan dokumen transfer keluar yang sudah di rekam dan disetujui oleh satker

73
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

pengirim namun tidak direkam sebagai transfer masuk oleh satker penerima.

2. Perekaman transaksi
- Setelah dokumen yang akan dibatalkan dipilih, akan muncul form Batal Transfer
Online.
- Dalam form detail dokumen akan tampil daftar barang-barang persediaan yang
akan di batalkan. Operator hanya perlu menentukan tanggal buku saat transaksi
pembatalan Transfer Keluar Online akan dibukukan.

- Klik tombol selesai untuk merekam koreksi transfer keluar online

74 PEREKAMAN PERSEDIAAN OPNAME


FISIK
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Opname Fisik
DESKRIPSI SINGKAT

Opname Fisik

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User OPR dan APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait -
5 Dokumen Input Berita Acara Hasil Opname FIsik
6 Output Semua Laporan pada modul Persediaan

7 Validasi - Validasi HST dan tanggal pembukuan

Opname Fisik
Setiap akhir periode perlu diadakan opname fisik persediaan untuk menentukan kuantitas dari setiap
jenis barang persediaan dan selanjutnya catatan persediaan disesuaikan berdasarkan hasil opname
fisik tersebut.

Berikut alur proses Opname Fisik:

1 Cetak Bahan Opname Fisik


Sebelum melakukan opname fisik, dapat dicetak bahan opname fisik yang berisi daftar barang sesuai
dengan pencatatan sistem.

Yang dapat melakukan Cetak Bahan Opname Fisik adalah pengguna sebagai Operator UAKPB atau

Operator UAPKPB.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Opname Fisik >> Cetak Bahan
Opname Fisik.

75
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Tampilan Form Daftar Cetak Bahan Opname adalah sbb :

Penjelasan Form Cetak Bahan Opname Fisik

1. Zona Grid Form Daftar:

1) Kode Barang Persediaan

Kodifikasi Barang Persediaan. Disabled.

76
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

2) Deskripsi

Nama Barang Persediaan. Disabled.

3) Satuan

Satuan Barang Persediaan. Disabled.

4) Saldo Barang

Jumlah Barang saat ini yang ada di system. Disabled.

2. Penjelasan Tombol-Tombol Form Daftar Cetak Bahan Opname Fisik

1) Combo Lookup Pencarian

Lookup Pencarian, terdiri dari:

Tuliskan nilai yang akan dicari sesuai criteria pencarian di atas.

Kemudian tekan tombol .


2) Cari

Untuk melakukan pencarian data dan akan ditampilkan di grid. Pencarian berdasarkan
combo lookup pencarian.

3) Cetak

Untuk mencetak Bahan Opname Fisik. Jika masih ada transaksi yang belum selesai atau
masih pending, maka akan muncul pesan sbb:

77
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Jika tidak ada transaksi yang pending, maka akan tayangan Bahan Opname Fisik seperti
berikut:

Bahan Opname Fisik ini siap dicetak.

4) Keluar

Untuk Keluar dari Form. Ada pesan konfirmasi:

• Tekan <Ya> untuk keluar form Cetak Bahan Opname Fisik atau

• Tekan <Tidak> untuk membatalkan keluar dari form.

78
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Rekam Hasil Opname Fisik


Setelah penghitungan barang secara fisik selesai dan dicatat di Bahan Opname Fisik, maka hasil
peghitungan tersebut di masukan ke aplikasi melalui menu Rekam Hasil Opname Fisik ini.

Yang dapat melakukan Rekam Hasil Opname Fisik adalah pengguna sebagai Operator UAKPB atau
Operator UAPKPB.

Catatan Penting: “Sebelum melakukan Rekam Hasil Opname Fisik, perlu diselesaikan semua transaksi
yang pending pada UPKPB tersebut”.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Opname Fisik >> Rekam Hasil

Opname Fisik.

79
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Tampilan Form Daftar Rekam Hasil Opname Fisik adalah sbb dan silahkan klik tombol rekam:

8.3 Persetujuan Opname Fisik


Submenu Persetujuan Hasil Opname Fisik dipergunakan untuk memberikan persetujuan terhadap
hasil opname fisik yang telah dientry kedalam sistem. Fungsi ini akan membuat transaksi baru bila
ada perbedaan antara hasil opname fisik dengan catatan sistem. Disamping itu fungsi ini akan
membuat jurnal sesuai dengan transaksinya, dan mengirimkan jurnal tersebut ke buku besar.

Yang dapat melakukan Persetujuan Hasil Opname Fisik adalah pengguna sebagai Approver UAKPB

atau Approver UAPKPB

Catatan Penting: “Sebelum melakukan Persetujuan Opname Fisik, perlu dilakukan Tutup Buku
periode sebelumnya pada UAPKPB tersebut”.

Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Opname Fisik >> Persetujuan

Hasil Opname Fisik.

80
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Tampilan Form Daftar Persetujuan Opname Fisik adalah sbb :

Penjelasan Tombol-Tombol Form Persetujuan Opname Fisik


1) Lihat

Untuk melihat detil transaksi yang sudah ada, akan muncul layar Detil Transaksi seperti
pada: Gambar 8.3.2 Tampilan Form Detil Persetujuan Opname Fisik. Disabled.

81
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Gambar 8.3.2 Tampilan Form Detil Persetujuan Opname Fisik

2) Setuju

Untuk melakukan persetujuan atau approval terhadap Opname Fisik yang sudah
direkam. Dengan melakukan persetujuan ini, maka saldo barang secara fisik akan sama
dengan saldo barang yang ada di sistem. Dan jika login sebagai Approver UAKPB, maka
akan ada jurnal Opname Fisik yang di kirim ke Modul GLP.

3) Keluar

Untuk keluar dari form persetujuan. Ada pesan konfirmasi:

• Tekan <Ya> untuk keluar form Detil Persetujuan Opname Fisik atau

• Tekan <Tidak> untuk membatalkan keluar dari form

82
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Tutup Periode Persediaan


DESKRIPSI SINGKAT

Tutup Periode Persediaan


Menu ini digunakan untuk melakukan penutupan periode persediaan pada modul
persediaan SAKTI

No. Uraian
1 Modul PER
2 Role User APR
3 Modul Lain yang Terkait GLP
4 Transaksi yang Tekait Tutup Periode
5 Dokumen Input -
6 Output Untuk menyusun saldo akhir (Periode Balance)
persediaan per periode. Informasi Periode Balance ini
digunakan pada saat pengiriman data persediaan ke Aset
Tetap dan untuk bahan rekonsiliasi dengan modul GLP
7 Validasi - Seluruh transaksi sudah selesai dilakukan
di disetujui oleh approvall

Tutup Periode Persediaan


Tutup Periode Persediaan merupakan salah satu proses yang penting di modul persediaan. Selain
untuk menjaga transaksi supaya tidak terjadi salah periode, juga untuk menyusun saldo akhir
(Periode Balance) persediaan per periode. Informasi Periode Balance ini digunakan pada saat
pengiriman data persediaan ke Aset Tetap dan untuk bahan rekonsiliasi dengan modul GLP. Yang
bisa melakukan Tutup Periode Persediaan adalah Approver UAKPB atau Approver UAPKPB.
Catatan Penting: “Sebelum melakukan persetujuan atau melakukan transaksi persediaan, perlu
dilakukan Tutup Buku periode sebelumnya”.

Tutup buku persediaan bisa dibuka dengan cara membuka tutup sementara modul GLP di
periode yang sama

Langkah yang dilakukan adalah dengan memilih menu Persediaan >> Tutup Buku >> Tutup Periode

Persediaan.

83
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Tampilan layar Tutup Periode Persediaan adalah sbb:

84
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Dan jika masih ada transaksi yang belum selesai, akan muncul pesan:

• Tekan <No> jika tidak ingin mencetak laporan transaksi yang pending.

• Tekan <Yes> untuk menampilkan laporan transaksi yang pending seperti berikut
ini:

4) Keluar

Untuk Keluar dari Form. Ada pesan konfirmasi:

• Tekan <Ya> untuk keluar form Tutup Periode Persediaan atau

• Tekan <Tidak> untuk membatalkan keluar dari form.

85
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

Migrasi Persediaan
DESKRIPSI SINGKAT

Proses Migrasi Persediaan

Menu ini digunakan untuk melakukan migrasi data dari aplikasi Persediaan eksisting ke
Modul Persediaan SAKTI

No. Uraian

1 Modul PER

2 Role User OPR, APR

3 Modul Lain yang Terkait ADM

4 Transaksi yang Tekait Tutup Periode

5 Dokumen Input ADK Migrasi Persediaan

6 Output Laporan Hasil Migrasi, detil log error migrasi

7 Validasi - Data ADK Migrasi adalah data audited tahun


anggaran sebelumnya
- Data ADK dibuat dengan aplikasi persediaan
eksisting

MIGRASI MODUL PERSEDIAAN APLIKASI SAKTI

Proses migrasi data persediaan bertujuan untuk mengambil data referensi dan saldo
transaksi Persediaan dari aplikasi Persediaan sampai dengan tanggal 31 Desember 201X untuk
dimasukkan sebagai saldo awal di modul Persediaan SAKTI untuk tahun anggaran 201Y. Proses
ini harus dilaksanakan bagi Satker yang sudah memiliki data transaksi pada aplikasi Persediaan
sebelumnya. Bagi Satker baru yang belum memiliki data transaksi persediaan tidak perlu
melakukan migrasi. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Penyiapan ADK Migrasi dari Aplikasi Persediaan


a. Masuk Aplikasi Persediaan sebagai level user operator.
b. Pastikan semua transaksi Saldo tahun lalu sudah terinput semua dalam aplikasi Persediaan
dan pastikan untuk data aplikasi Persediaan eksisting adalah data audited 201X sesuai
data pada di apliaksi e-rekon dan LK posisi per 31 Desember 201X yang digunakan untuk
menyusun laporan keuangan 201X.

86
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

c. Masuk Aplikasi Persediaan dengan setup tahun anggaran berjalan. Misal jika kita akan
melakukan Migrasi data tahun 201X maka login sistem menggunakan tahun 201Y.
d. Buat ADK Saldo Awal dari Aplikasi Persediaan dengan masuk menu :
Utility => Pengiriman ke SAKTI

e. Proses Pengiriman akan membentuk 2 buah ADK yang ada di folder kirim (C:\psedia10\kirim)
yakni :
1. ADK Referensi : MGR_PSD_REF_(Kode UAKPB)_(tanggal migrasi).csv
2. ADK Data Transaksi : MGR_PSD_DAT_(Kode UAKPB)_(tanggal migrasi).csv

2. Set Up Metode Pencatatan


a. Login ke Aplikasi SAKTI dengan role user operator persediaan pada Tahun Anggaran yang Lalu
(Tahun Anggaran 201X D).

87
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

b. Masuk pada menu Persediaan > Refrensi > Metode Pencatatan Persediaan

c. Klik Tombol Rekam di kiri bawah, lalu isikan metode pencatatanya “PERPETUAL” dan tahun
mulai berlaku “201X”

d. Klik Simpan, maka di layar akan tersimpan metode pencatatanya

88
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

e. Masuk sub menu berikutnya > Metode Penilaian Persediaan, lalu klik tombol rekam yang ada
pada kiri bawah.

89
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

f. Pada Kolom Sub-sub kelompok barang, isikan pada kolom pertama saja “01” (Barang Pakai
Habis), Metode Penilaian HST dan Tahun Mulai Berlaku 201X, lalu klik simpan.

g. Lanjutkan untuk sub kelompok kedua “Barang Tak habis Pakai”, isikan Metode Penilaian HST
dan Tahun Mulai Berlaku 201X, lalu klik simpan.

h. Lanjutkan untuk sub kelompok ketiga “Barang Bekas Pakai”, isikan Metode Penilaian HST dan
Tahun Mulai Berlaku 201X, lalu klik simpan.

90
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

3. Proses Migrasi pada SAKTI


a. Masuk Aplikasi SAKTI Modul Persediaan dengan Role Operator dengan login menggunakan
tahun 201X.
b. Terdapat dua ADK yang harus di unggah untuk melakukan migrasi, yakni migrasi referensi
dan migrasi data transaksi persediaan.
c. Setelah login, migrasi data Referensi dengan menu Persediaan => Migrasi Data => Terima
ADK Referensi Persediaan

d. Lakukan langkah-langkah proses unggah ADK Migrasi Referensi seperti yang tertera pada
gambar diatas.
e. Proses ini akan memasukkan data kode detil barang, deskripsi barang dan satuan barang
persediaan yang sebelumnya ini telah direkam di aplikasi Persediaan ke dalam Aplikasi
SAKTI.
f. Untuk migrasi data Transaksi masuk ke menu Persediaan => Migrasi Data => Migrasi Data

91
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

g. Lakukan langkah-langkah proses unggah ADK Migrasi Data Transaksi seperti yang tertera
pada gambar diatas.
h. Proses ini akan memasukkan data transaksi barang persediaan yang sebelumnya ini telah
direkam di aplikasi Persediaan eksisting ke dalam Aplikasi SAKTI sebagai saldo awal.
i. Apabila terdapat kesalahan dalam melakukan migrasi akan terlihat pada kolom status
batch pada bagian paling kanan form. Untuk melihat penyebab kesalahan yang timbul,
dapat dilakukan dengan melihat log hasil migrasi data dengan menekan tombol LOG pada
bagian bawah form seperti terlihat pada gambar berikut:

j. Setelah diketahui penyebab kegagalan migrasi, dan dilakukan perbaikan data transaksi
aplikasi Persediaan maka proses migrasi unggah ADK dapat diulangi kembali.

4. Analisa Hasil Proses Migrasi


a. Lakukan Review Hasil Migrasi

92
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

i. Untuk melakukan review hasil migrasi, harus dilakukan pencocokan data melalui hasil
cetakan laporan dari masing-masing aplikasi.
ii. Masuk aplikasi Persediaan dengan login 201X kemudian cetak Laporan Rincian
Persediaan melalui menu Laporan => Laporan Rincian Persediaan => Laporan Rincian
Persediaan UAKPB

iii. Jalankan modul Persediaan aplikasi SAKTI dengan login 201X sebagai operator
Persediaan dan cetak Laporan Hasil Migrasi melalui menu Persediaan => Migrasi Data
=> Migrasi Data

Lakukan pencocokan antara kedua laporan tersebut. Apabila data setiap barang sudah
sama antara kedua laporan, maka dapat dilanjutkan ke proses persetujuan hasil migrasi
di level pengguna APPROVER (APRLAP)

93
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

b. Dalam hal terdapat perbedaan antara Laporan Rincian Persediaan UAKPB dan Laporan
Hasil Migrasi, maka harus di analisa perbedaannya dan lakukan perbaikan kemudian
dilakukan upload ulang ADK Migrasi dengan ADK yang telah diperbaiki. Jika ada perbedaan
data laporan rincian persediaan dan Laporan hasil migrasi, segera hubungi Hai.djpbn.

c. Contoh troubleshooting kegagalan migrasi data persediaan :

• Dilakukan perbaikan ADK kiriman migrasi terkait barang persediaan yang sudah di
transaksikan usang / rusak di aplikasi persediaan eksisting. Dimana pada aplikasi
eksisting, barang yang sudah usang /rusak harga satuan terakhirnya mengikuti pada
saat barang persediaan tsb di transaksikan usang/rusak. Apabila ada pembelian
setelah barang persediaan tersebut di transaksikan usang/rusak di aplikasi
persediaan eksisting maka barang persediaan usang/rusak dengan harga satuan
terakhir. <Diperlukan Penjelasan/Perubahan di aplikasi>

• Apabila dari aplikasi Persediaan eksisting sudah terdapat barang persediaan dengan
uraian NULL, maka barang persediaan tersebut juga akan tertolak saat migrasi di
modul Persediaan SAKTI, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan
perbaikan data di aplikasi Persediaan eksisting.

5. Persetujuan dan Tutup Periode Hasil Migrasi

a. Persetujuan Hasil Migrasi


i. Setelah semua data diyakini sama dapat dilakukan persetujuan atas transaksi migrasi
saldo awal tersebut. Proses persetujuan ini hanya dapat dilakukan oleh pengguna
dengan level APPROVER. SIlahkan log in SAKTI di user approver dengan parameter
tahun 201X. Menu persetujuan transaksi terdapat di Persetujuan => Persetujuan
Transaksi

94
SAKTI
MODUL PERSEDIAAN

ii. Sebelum melakukan persetujuan, pengguna level approver dapat melihat transaksi yang
akan disetujui dengan menekan tombol LIHAT. Setelah diyakini data yang akan disetujui
telah benar, maka dapat dilakukan persetujuan dengan memilih data-data transaksi
yang akan disetujui kemudian dilakukan persetujuan dengan menekan tombol SETUJU.
Setelah transaksi disetujui maka data transaksi tersebut akan hilang dari form. Hal ini
menandakan bahwa tidak ada lagi transaksi yang harus disetujui oleh pengguna level
approver.

b. Tutup Periode
Apabila persetujuan telah dilakukan, maka dapat dilakukan proses tutup periode
persediaan Desember 201X untuk membawa data hasil migrasi tersebut untuk dijadikan
saldo awal Tahun Anggaran 201Y. SIlahkan log in di user approver dengan parameter tahun
201X. Menu Tutup Periode transaksi terdapat di menu Tutup Buku => Tutup Periode.

95
KEMENTERIAN KEUANGAN RI

DITJEN PERBENDAHARAAN
SAKTI
MODUL ASET TETAP

2020
Petunjuk Teknis
Aplikasi SAKTI
Modul Persediaan
Modul Aset Tetap

1
SAKTI
MODUL ASET TETAP

DAFTAR ISI

KONSEP PEREKAMAN TRANSAKSI MODUL ASET TETAP ....................................... 1


PETUNJUK TEKNIS TRANSAKSI BMN ........................................................................ 3
PEROLEHAN BMN ..................................................................................................... 3
Saldo Awal (Kode Transaksi 100) ............................................................................ 3
Pembelian (Kode Transaksi 101) ............................................................................. 4
Transfer Masuk Online (Kode Transaksi 102) ......................................................... 6
Transfer Masuk Manual (Kode Transaksi 102) ........................................................ 7
Hibah Masuk (Kode Transaksi 103) ......................................................................... 8
Rampasan (Kode Transaksi 104) .......................................................................... 10
Penyelesaian Pembangunan Langsung (Kode Transaksi 113) ............................. 11
Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP (Kode Transaksi 105) ........................ 13
Reklasifikasi Masuk (Kode Transaksi 107) ............................................................ 14
Perolehan Lainnya (Kode Transaksi 112) .............................................................. 15
Reklas Aset dari Persediaan (Kode Transaksi 115) .............................................. 16
PERUBAHAN BMN ................................................................................................... 18
Perubahan Kuantitas (Kode Transaksi 201) .......................................................... 18
Pengembangan Langsung (Kode Transaksi 202) .................................................. 19
Pengembangan dengan KDP (Kode Transaksi 208) ............................................. 21
Perubahan Kondisi (Kode Transaksi 203) ............................................................. 23
Koreksi Perubahan Nilai Bertambah (Kode Transaksi 204) ................................... 23
Koreksi Perubahan Nilai Berkurang (Kode Transaksi 264) .................................... 25
Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi (Kode Transaksi 206) ....... 26
Koreksi Manual (Kode Transaksi 209) .................................................................. 28
BMN HILANG ............................................................................................................ 29
Pencatatan Barang Hilang (Kode Transaksi 901) ................................................. 29
Pencatatan Pembatalan Barang Hilang (Kode Transaksi 902) ............................. 29
PENGHENTIAN PENGGUNAAN BMN ..................................................................... 30
Penghentian Penggunaan (Kode Transaksi 401) ................................................. 30
Penggunaan Kembali (Kode Transaksi 402) ........................................................ 31
USULAN PENGHAPUSAN BMN .............................................................................. 32
Pencatatan Barang yang Akan Dihapuskan (Usulan Penghapusan) (Kode
Transaksi 911) ....................................................................................................... 32

i
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Pencatatan Pembatalan Barang yang Akan Dihapuskan (Kode Transaksi 912) ... 33
PENGHAPUSAN BMN .............................................................................................. 34
Penghapusan BMN (Kode Transaksi 301)............................................................ 34
Transfer Keluar (Barang Aktif) (Kode Transaksi 302) ............................................ 34
Transfer Keluar (Henti Guna) (Kode Transaksi 302) ............................................. 35
Transfer Keluar (ATR) (Kode Transaksi 302) ........................................................ 36
Hibah Keluar (Kode Transaksi 303) ...................................................................... 37
Reklasifikasi Keluar (Kode Transaksi 304) ............................................................ 38
Reklasifikasi Keluar Persediaan (Kode Transaksi 315) ......................................... 39
Koreksi Pencatatan (Kode Transaksi 305)............................................................. 40
TRANSFER INTERNAL ............................................................................................ 41
Transfer Internal Keluar (Kode Transaksi 921) ...................................................... 41
Transfer Internal Masuk (Kode Transaksi 922) ...................................................... 42
PETUNJUK TEKNIS TRANSAKSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN (KDP) ...... 44
Saldo Awal KDP (Kode Transaksi 501) ................................................................. 44
Perolehan KDP (Kode Transaksi 502) ................................................................... 44
Transfer Masuk KDP (Kode Transaksi 506) .......................................................... 47
Hibah Masuk KDP (Kode Transaksi 508) .............................................................. 48
Pengembangan KDP (Kode Transaksi 503) ......................................................... 50
Koreksi Perubahan Nilai Bertambah KDP (Kode Transaksi 504) .......................... 52
Koreksi Perubahan Nilai Berkurang KDP (Kode Transaksi 504) ........................... 53
Transfer Keluar KDP (Kode Transaksi 507)........................................................... 54
Hibah Keluar KDP (Kode Transaksi 509)............................................................... 55
Penghapusan/Penghentian KDP (Kode Transaksi 505) ........................................ 56
Perolehan Lainnya KDP (Kode Transaksi 510) ..................................................... 57
Reklasifikasi KDP (Kode Transaksi 513) ............................................................... 57
PETUNJUK TEKNIS TRANSAKSI BMN BERSEJARAH.............................................. 59
BMN BERSEJARAH ................................................................................................. 59
Saldo Awal BMN Bersejarah (Kode Transaksi 601) .............................................. 59
Perolehan BMN Bersejarah (Kode Transaksi 602) ................................................ 60
Penghapusan BMN Bersejarah (Kode Transaksi 604) .......................................... 61
PETUNJUK TEKNIS TRANSAKSI BARANG PIHAK KETIGA ..................................... 63
Perolehan BMN Pihak Ketiga (Kode Transaksi 701) ............................................. 63
Penghapusan BMN Pihak Ketiga (Kode Transaksi 702)........................................ 64

ii
SAKTI
MODUL ASET TETAP

MENU PENCATATAN BMN ......................................................................................... 65


Pencatatan Kartu IdentitasBarang (KIB) ................................................................ 65
Pencatatan Daftar Barang Ruangan (DBR) ........................................................... 66
Pencatatan Daftar Barang Lainnya (DBL) ............................................................. 66
Perubahan DBL – DBR .......................................................................................... 67
MENU MONITORING STATUS TRANSAKSI, SUMMARY DAN TUTUP BUKU .......... 68
Monitoring Status Transaksi .................................................................................. 68
Summary ............................................................................................................... 69
Tutup Buku ............................................................................................................ 70

iii
SAKTI
MODUL ASET TETAP

KONSEP PEREKAMAN TRANSAKSI MODUL ASET TETAP

Untuk menjaga kebenaran dan keabsahan data, maka transaksi asset tetap direkam
dalam 3 (tiga) jenjang keamanan berupa status perekaman. Dengan demikian setiap
transaksi mempunyai status perekaman.
1. Status “Rekam”, yakni ketika transaksi untuk pertama kali direkam. Perekaman awal
ini dilakukan oleh operator. Pada status ini transaksi masih dapat diubah dan dihapus
oleh user operator.
2. Status “Validasi”, yakni setelah dilakukan pemeriksaan/validasi atas transaksi yang
berstatus Rekam. Pemeriksaan/validasi dilakukan oleh Validator. Pada status ini
transaksi tidak dapat diubah atau dihapus. Bila ternyata diperlukan perubahan, maka
transaksi ini harus dibatalkan validasinya sehingga statusnya kembali menjadi
“Rekam”.
3. Status “Setuju”, yakni setelah dilakukan persetujuan / approval atas transaksi yang
berstatus Validasi. Persetujuan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Barang (KPB). Pada
status ini transaksi tidak dapat diubah atau dihapus dan tidak dapat dilakukan batal
persetujuan oleh satker.
Transaksi yang masuk didalam laporan hanya transaksi dengan status “Setuju”.

Transaksi Modul Aset Tetap yang perlu di-triger dari Modul Komitmen sebagaimana
gambar di bawah ini:

1
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Transaksi yang dapat dilakukan secara mandiri tanpa perlu triger dari Modul Komitmen
sebagaimana gambar di bawah ini:

2
SAKTI
MODUL ASET TETAP

PETUNJUK TEKNIS TRANSAKSI BMN

PEROLEHAN BMN
Saldo Awal (Kode Transaksi 100)
Menu Saldo Awal (100) merupakan saldo BMN pada awal tahun anggaran berjalan atau
awal tahun mulai diimplementasikannnya SAKTI yang merupakan akumulasi dari seluruh
transaksi BMN tahun sebelumnya. Atau dapat digunakan untuk merekam data-data yang
diperoleh sebelum tahun anggaran berjalan, yang belum dibukukan.
Dokumen yang dipergunakan oleh Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)
pada proses pemasukan saldo awal dapat diperoleh dari Buku Barang, Hasil Opname
Fisik Barang atau Laporan Tahunan UAKPB.
Ilustrasi :
Berdasarkan temuan BPK atas audit Laporan Keuangan Tahun 2019, ditemukan aset
berupa peralatan mesin senilai Rp 100.000.000,- yang diperoleh tanggal 15 Desember
2019, tetapi belum direkam di Aplikasi SAKTI di tahun 2019.
Atas rekomendasi tersebut, operator Modul Aset Tetap menginput pada Modul Aset
Tetap dengan tanggal buku 2 Januari 2020 menggunakan menu Saldo Awal.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Saldo Awal
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Saldo Awal dan klik Rekam

2. Lalu isikan kolom-kolom sebagai berikut :


1) Pilih kode barang dan jumlah barang
2) Tanggal pembukuan diisi pada periode bulan yang masih buka

3
SAKTI
MODUL ASET TETAP

3) Tanggal perolehan diisi sesuai dengan tanggal dokumen sumber yaitu sebelum
tahun anggaran berjalan
Pembelian (Kode Transaksi 101)
Menu ini digunakan untuk menginput BMN yang diperoleh dengan pembelian dari dana
DIPA/APBN pada Tahun Anggaran Berjalan yang tanpa melalui proses Konstruksi dalam
Pengerjaan (KDP).
Dasar pencatatan pembelian adalah dari transaksi Modul Komitmen yang terdiri dari:
1. Pencatatan Berita Acara Serah Terima (BAST) baik kontraktual maupun non
kontraktual
2. Pencatatan BAST dari hibah barang
3. Pencatatan penerimaan barang KKP
4. Pencatatan penerimaan barang valas
5. Pencatatan penerimaan barang UP/TUP Tunai/Bank
6. Pencatatan penerimaan barang hibah
Ilustrasi :
1. Satker melakukan pembelian mobil dinas senilai Rp200 juta pada tanggal 17 Agustus
2020, menggunakan SPM LS Sekaligus. Maka, operator Modul Komitmen merekam
BAST dan pilih kode barang 3xxxxxxxxx (mini bus) dan operator Modul Aset Tetap
melakukan pendetailan melalui menu Pembelian
2. Satker melakukan pembelian Lap Top senilai Rp10 juta pada tanggal 17 Agustus
2020 menggunakan sumber dana UP. Maka, operator Modul Komitmen merekam
Pencatatan penerimaan barang UP/TUP Tunai/Bank dan memilih kode aset
3xxxxxxxxx (Lap Top), lalu operator Modul Aset Tetap melakukan pendetailan melalui
menu Pembelian
Penginputan pada saat BAST tanpa menunggu terbitnya dokumen
pembayaran/pengesahan (SPM/SP2D/SP3B-BLU/SP2B-BLU/SP3/SP2HL/SPHL, dll).
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Pembelian.
Langkah perekaman transaksi Pembelian adalah :
1. Pilih menu Pembelian, lalu klik Rekam

4
SAKTI
MODUL ASET TETAP

2. Setelah klik Rekam, akan muncul tampilan Daftar Komitmen sebagai berikut :

Lalu pilih jenis dokumen : Kontrak atau Non Kontrak/Penerimaan Barang, lalu pilih
dokumen BAST atau penerimaan barang yang ada didetailkan, lalu klik Catat
3. Setelah klik Catat, akan muncul tampilan Daftar Barang dalam Komitmen/Bendahara
sebagai berikut :

Lalu pilih BMN yang akan didetailkan dan klik Catat lagi
4. Setelah klik Catat, akan muncul tampilan sebagai berikut :

Lalu pilih tanggal pembukuan pada periode bulan yang masih buka dan isian yang lain
sesuai dokumen sumber dan klik Simpan.

5
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Transfer Masuk Online (Kode Transaksi 102)


Menu ini digunakan untuk merekam BMN dari hasil kiriman (transfer) satker lainnya
dalam lingkup Pemerintah Pusat yang satker pengirimnya sama-sama sudah
menggunakan aplikasi SAKTI.
Pencatatan transaksi ini dilakukan berdasarkan BAST satker pemberi dan satker
penerima BMN.
Ilustrasi :
Satker Kantor Pusat DJPb (pengguna SAKTI) mengirimkan Sepeda Motor sebanyak 1
unit senilai Rp7.000.000,- kepada KPPN Palu (pengguna SAKTI).
Maka, setelah satker Kantor Pusat DJPb merekam dan menyetujui transaksi Transfer
Keluar Online, lalu KPPN Palu merekam penerimaan kiriman Sepeda Motor tersebut
melalui menu Transfer Masuk Online.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Transfer Masuk Online
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Transfer Masuk Online, lalu klik Rekam

2. Setelah klik Rekam, akan muncul tampilan BMN yang dikirim ke satker kita sebagai
berikut:

6
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Lalu centang transaksi Transfer Keluar dari satker pengirim dan klik Transfer Masuk
dan klik Ya.
Transfer Masuk Manual (Kode Transaksi 102)
Menu ini digunakan untuk merekam data BMN dari hasil kiriman (transfer) satker lain
dalam lingkup Pemerintah Pusat yang satker pengirimnya belum menggunakan
aplikasi SAKTI.
Pencatatan transaksi ini dilakukan berdasarkan BAST satker pemberi dan satker
penerima BMN.
Ilustrasi :
Satker Kantor Pusat Setjen Kementerian Agama (belum pengguna SAKTI) mengirimkan
BMN kepada satker KPPN Palu (pengguna SAKTI) berupa panci sebanyak 1 unit dengan
data :
1) Tanggal awal pemakaian : 14 Juni 2017
2) Tanggal pembukuan dan tanggal perolehan : 10 Juni 2020
3) Nilai aset bruto : Rp50.000.000,-
4) Nilai total akumulasi penyusutan : Rp10.000.000,-
5) Nilai buku/neraca : Rp40.000.000,-
6) Sisa masa manfaat : 10 semester
Maka, satker Kantor Pusat Setjen Kementerian Agama merekam transaksi Transfer
Keluar, lalu KPPN Pekalongan merekam penerimaan kiriman Panci tersebut melalui
menu Transfer Masuk Manual.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Transfer Masuk Manual
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Transfer Masuk Manual, lalu klik Rekam

7
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perekaman transaksi ini adalah :


1) Tanggal Pembukuan diisi dengan tanggal dokumen sumber
2) Tanggal Awal Pemakaian diisi dengan tanggal awal pertama kali BMN diperoleh
yaitu bisa tanggal pembelian atau perolehan pertama kali oleh satker sebelum-
sebelumnya.
3) Tanggal Perolehan diisi dengan tanggal BAST.
4) Nilai Per Satuan diisi dengan nilai total aset bruto sampai dengan transaksi
Transfer Masuk.
5) Nilai Buku/Neraca diisi dengan nilai buku aset, yaitu nilai aset bruto dikurangi
dengan total akumulasi penyusutan sampai dengan transaksi Transfer Masuk.
6) Sisa Masa Manfaat diisi dengan masa manfaat dikurangi dengan umur aset
sampai dengan transaksi Transfer Masuk, dengan memperhitungkan adanya
tambah/kurang masa manfaat sampai dengan transaksi Transfer Masuk.
7) Rincian Lain Aset diisi sesuai dengan dokumen sumber pendukungnya

Hibah Masuk (Kode Transaksi 103)


Menu ini digunakan untuk mencatat perolehan aset yang bersumber dari hibah yaitu
diterima dari entitas di luar Pemerintah Pusat, misalnya dari Pemerintah Daerah,
perusahaan, perorangan, BUMN/D maupun dari swasta.
Perlu diperhatikan :
1. Hibah BMN yang dicatat pada Aplikasi SAKTI merupakan hibah BMN yang nantinya
akan ditindak lanjuti dengan proses register ke DJPPR dan pengesahan ke KPPN mitra
kerja.
2. Pencatatan aset tersebut sebagai BMN dilakukan berdasarkan BAST, tanpa
menunggu adanya register ke DJPPR dan pengesahan ke KPPN (MPHL-BJS)

8
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Ilustrasi :
Satker KPPN Pekalongan menerima hibah BMN dari Pemerintah Kota Pekalongan
berupa 10 unit Jeep senilai masing-masing Rp500.000.000,-
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Hibah Masuk
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Hibah Masuk, lalu klik Rekam

2. Setelah klik Rekam, akan muncul tampilan Daftar BAST Hibah, lalu pilih nomor
dokumen BAST Hibah, lalu klik Catat

3. Setelah klik Catat, muncul tampilan Daftar Barang dalam Hibah Masuk/Hibah, lalu
pilih kodefikasi BMN dan klik Catat

4. Setelah klik Catat, akan muncul tampilan berikut dan pilih tanggal pembukuan lalu
klik Simpan

9
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Rampasan (Kode Transaksi 104)


Menu ini digunakan untuk menginput transaksi perolehan BMN hasil rampasan
berdasarkan putusan pengadilan.
Dari aturan yang selama ini ada, hanya beberapa Kementerian dan Lembaga Negara
yang mempunyai wewenang untuk menginput perolehan barang rampasan.
Pada umumnya setelah ada putusan pengadilan yang menyatakan bahwa barang
rampasan/gratifikasi tersebut dirampas untuk negara, maka barang tersebut akan
dilelang dan hasil lelang tersebut disetor ke Kas Negara. Dengan demikian, aset tersebut
dimasukkan sebagai Persediaan (walaupun bentuk aset tersebut berupa aset tetap,
seperti misalnya tanah, bangunan, kendaraan, dll). Prosedur mengikuti PMK Nomor
03/PMK.06/2011 tentang Pengelolaan BMN yang berasal dari Barang Rampasan
Negara dan Barang Gratifikasi.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Rampasan
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
Pilih menu Rampasan, lalu klik Rekam, lalu pilih BMN dan NUP BMN, isikan jumlah item,
pilih tanggal pembukuan, tanggal awal pemakaian dan tanggal perolehan, isikan
kuantitas dan nilai total, lalu klik Simpan.

10
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Penyelesaian Pembangunan Langsung (Kode Transaksi 113)


Merupakan transaksi perolehan BMN dari pengadaan pembangunan
gedung/bangunan dan BMN lainnya dengan menggunakan metode pembayaran
sekaligus 100% (baik pembayaran Langsung (LS) maupun dari sumber dana
UP/GUP/TUP).
Pembangunan tersebut menggunakan pembayaran sekaligus (bukan
menggunakan pembayaran bertahap/termin) dalam satu dokumen pembayaran (misal
SP2D).
Dasar pencatatan untuk transaksi penyelesaian pembangunan langsung adalah dari
transaksi Modul Komitmen yang dapat terdiri dari:
1. Pencatatan Berita Acara Serah Terima (BAST) baik kontraktual maupun non
kontraktual
2. Pencatatan BAST dari hibah barang
3. Pencatatan penerimaan barang KKP
4. Pencatatan penerimaan barang valas
5. Pencatatan penerimaan barang UP/TUP Tunai/Bank
6. Pencatatan penerimaan barang hibah

Ilustrasi :
Satker KPPN Pekalongan membangun pos satpam 1 unit menggunakan metode
pembayaran sekaligus 100% secara LS Non Kontraktual senilai Rp30.000.000,-. Maka
operator Modul Komitmen merekam BAST Non Kontraktual dengan memilih BMN
Gedung Pos Jaga Permanen, lalu operator MAT melakukan pendetailan pada menu
Penyelesaian Pembangunan Langsung.

11
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Penyelesaian
Pembangunan Langsung.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Penyelesaian Pembangunan Langsung, lalu klik Rekam

2. Setelah klik Rekam, akan muncul tampilan Daftar Komitmen berikut :

Lalu pilih Jenis Dokumen : Kontrak atau Non Kontrak/Penerimaan Barang dan pilih
nomor dokumen, lalu klik Catat
3. Setelah klik Catat, akan muncul tampilan Daftar Barang Dalam Komitmen/Bendahara
sebagai berikut :

Lalu pilih BMN yang akan didetailkan dan klik Catat


4. Setelah klik catat akan muncul tampilan berikut, lalu isikan tanggal pembukuan dan
klik Simpan.

12
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP (Kode Transaksi 105)


Menu ini digunakan untuk merekam BMN baru yang diperoleh pada tahun anggaran
berjalan, yang berasal dari aset yang telah selesai proses pembangunan melalui
mekanisme KDP (telah selesai 100% pekerjaan fisiknya), dan dalam hal ini biasanya
pencairan dananya melalui beberapa termin pembayaran.
Untuk dapat menggunakan menu ini, terlebih dahulu harus ada saldo KDP yang sejenis,
baik itu berasal dari transaksi Saldo Awal KDP atau Perolehan KDP dan/atau
Pengembangan KDP atau Perolehan Lainnya KDP.
Pada menu ini, BMN yang tercatat sebagai aset KDP (misalnya : Gedung dan Bangunan
Dalam Pengerjaan) akan direklasifikasi menjadi Aset Tetap (misalnya : Bangunan
Gedung Kantor Permanen) baru, yaitu akan menambah NUP baru untuk BMN dimaksud.
Ilustrasi :
Satker KPPN Pekalongan membangun gedung kantor senilai Rp50.000.000,- dengan
sistem pembayaran bertahap/termin, dengan rincian sebagai berikut:
Pembayaran Tgl BAST Nilai BMN di BAST Transaksi di MAT
Ke-1 : Uang Muka 10-06-2020 10.000.000 Gedung Bangunan Perolehan KDP
Dalam Pengerjaan
Ke-2 : Termin I 20-06-2020 15.000.000 Gedung Bangunan Pengembangan
Dalam Pengerjaan KDP
Ke-3 : Termin II 22-06-2020 25.000.000 Gedung Bangunan Pengembangan
Dalam Pengerjaan KDP

Setelah pekerjaan pembangunan gedung kantor telah selesai 100% dan telah ditanda
tangani BAST gedung baru, maka gedung baru tersebut dicatat sebagai Penyelesaian
Pembangunan Dengan KDP.

13
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Penyelesaian
Pembangunan Dengan KDP.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP dan klik Rekam.

2. Lalu isikan data-data sebagai berikut :


1) Pilih BMN definitif yang telah selesai pembangunannya
2) Pilih tanggal pembukuan dan tanggal perolehan sesuai dengan dokumen sumber
3) Pilih asal KDP dan NUP KDP yang sudah selesai menjadi BMN definitif, lalu klik
Simpan

Reklasifikasi Masuk (Kode Transaksi 107)


Menu ini digunakan :
1. Untuk mencatat perubahan transaksi BMN atas jenis penggolongan dan kodefikasi
BMN yang sebelumnya telah dicatat dengan penggolongan dan kodefikasi BMN
yang lain (Kode Barang terdiri dari golongan, bidang, kelompok, sub kelompok dan
sub-sub kelompok);
2. Untuk mencatat perubahan transaksi BMN yang sebelumnya telah dicatat sebagai
aset intrakomtabel menjadi aset ekstrakomtabel atau sebaliknya.
Ilustrasi :
Operator Modul Aset Tetap (MAT) terlanjur melakukan kesalahan perekaman kodefikasi
BMN dan telah disetujui pendetailan BMN sebagai Sepeda Motor, padahal seharusnya
dipilih kodefikasi BMN sebagai Scooter.
Atas kesalahan di atas, operator MAT membuat transaksi reklasifikasi keluar atas BMN
Sepeda Motor. Setelah transaksi reklasifikasi keluar ini dilakukan persetujuan oleh
approver, maka perlu dilanjutkan dengan melakukan perekaman transaksi reklasifikasi
masuk dengan memilih jenis BMN yang seharusnya yaitu Scooter.

14
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Perlakuan transaksi pada Aplikasi SAKTI :


1. Menu RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Reklasifikasi Keluar :
untuk mengeluarkan BMN yang salah rekam tersebut
2. Menu RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Reklasifikasi Masuk : untuk
merekam nama dan kodefikasi BMN yang benar
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Reklasifikasi Masuk.
Untuk perhatian :
1. Sebelum melakukan perekaman reklasifikasi masuk BMN yang seharusnya, harus
dipastikan bahwa telah dilakukan persetujuan oleh approve untuk transaksi
reklasifikasi keluar BMN yang salah.
2. Dibuat dasar pencatatan berupa Surat Keterangan Perbaikan Pencatatan Laporan
Barang Milik Negara yang ditandatangani KPB.
3. Total nilai bruto aset yang direklasifikasi masuk dengan yang direklasifikasi keluar
harus sama.
4. Transaksi Reklasifikasi Keluar dengan Reklasifikasi Masuk harus dilaksanakan
dalam periode semester yang sama.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Reklasifikasi Masuk dan klik Rekam.

2. Selanjutnya pilih Kode barang Asal, Kode barang Tujuan dan tanggal pembukuan,
lalu klik Simpan

Perolehan Lainnya (Kode Transaksi 112)


Menu ini digunakan untuk merekam BMN yang diperoleh pada tahun anggaran berjalan,
yang berasal dari transaksi selain Pembelian, Transfer Masuk, Hibah (Masuk),

15
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Rampasan, Penyelesaian Pembangunan, Pembatalan Penghapusan, Reklasifikasi


Masuk, Pertukaran, dan Perolehan dari Reklasifikasi BPYBDS.
Contoh transaksi ini adalah bertambahnya tanaman langka yang dikembangbiakkan
sendiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Perolehan Lainnya
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Perolehan Lainnya, lalu klik Rekam.

2. Selanjutnya pilih kode barang, isikan jumlah item, tanggal pembukuan, tanggal awal
pemakaian dan nilai per satuan, lalu klik Simpan.

Reklas Aset dari Persediaan (Kode Transaksi 115)


Menu ini digunakan untuk mencatat BMN yang berasal dari perubahan penggolongan
atau kodefikasi BMN, yaitu sebelumnya telah dicatat sebagai barang persediaan (kode
1xxxxxxxxx), lalu diubah menjadi kodefikasi BMN (kode selain 1xxxxxxxxx).
Ilustrasi :
Operator Modul Persediaan terlanjur melakukan kesalahan perekaman jenis barang dan
telah disetujui sebagai perekaman Keset (kode 1010305004000001), padahal
seharusnya memilih kodefikasi BMN sebagai Keset Kaki (kode 3050206061).
Atas kesalahan di atas, operator Modul Persediaan membuat transaksi reklasifikasi ke
aset atas barang keset (kode 1010305004000001) . Setelah transaksi reklasifikasi ke
aset ini dilakukan persetujuan oleh approver, maka perlu dilanjutkan oleh operator MAT
dengan melakukan perekaman transaksi reklasifikasi aset dari persediaan dengan
memilih jenis BMN yang seharusnya yaitu Keset Kaki (kode 3050206061).
Perlakuan transaksi pada Aplikasi SAKTI :
1. Modul Persediaan >> Menu Transaksi Keluar >> Reklasifikasi ke Aset : untuk
mengeluarkan barang persediaan yang salah rekam tersebut

16
SAKTI
MODUL ASET TETAP

2. Modul MAT >> Menu RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Reklas Aset
dari Persediaan : untuk merekam nama dan kodefikasi BMN yang benar
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perolehan >> Reklas Aset dari
Persediaan
Untuk perhatian :
1. Sebelum melakukan perekaman reklasifikasi aset dari persediaan untuk mencatat
BMN yang seharusnya, harus dipastikan bahwa telah dilakukan persetujuan oleh
approve di Modul Persediaan untuk transaksi reklasifikasi ke aset.
2. Dibuat dasar pencatatan berupa Surat Keterangan Perbaikan Pencatatan Laporan
Barang Milik Negara yang ditandatangani KPB
3. Total nilai bruto aset yang direklasifikasi aset dari persediaan, harus sama dengan
nilai bruto yang direklasifikasi ke aset (Modul Persediaan)
4. Transaksi Reklas Aset dari Persediaan (MAT) dengan Reklasifikasi ke Aset
(Modul Persediaan) dilaksanakan dalam periode semester yang sama.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih Reklas dari Persediaan lalu klik Rekam, akan muncul daftar Reklas Masuk dari
Persediaan berikut dan centang salah satu kode barang persediaan yang akan
direklasifikasi menjadi BMN, lalu klik Lanjutkan

17
SAKTI
MODUL ASET TETAP

2. Setelah klik Lanjutkan, akan muncul tampilan berikut

3. Lalu isikan data-data sebagai berikut :


1) Pilih tanggal perolehan, tanggal pembukuan dan tanggal awal pemakaian sesuai
dengan dokumen sumber
2) Pilih kodefikasi BMN, jumlah NUP dan harga satuan BMN yang seharusnya, lalu
Klik Simpan Detail
3) Terakhir klik Simpan yg di bawah

PERUBAHAN BMN
Perubahan Kuantitas (Kode Transaksi 201)
Menu ini digunakan untuk koreksi atas kesalahan perekaman kuantitas BMN tertentu,
misalnya luas tanah, luas gedung dan bangunan, luas jalan, irigasi dan jembatan, dll
Menu ini bukan digunakan untuk koreksi jumlah NUP BMN, tetapi melakukan koreksi
kuantitas satuan BMN, misalnya luasnya, dll.
Ilustrasi :
Operator MAT pada Satker KPPN Pekalongan salah merekam luas tanah bangunan
kantor, semula dicatat luas tanah 3.500 M2, padahal seharusnya luas tanah adalah
4.000 M2. Maka perlu dilakukan koreksi pencatatan sebesar penambahannya yaitu 500
M2.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Perubahan Kuantitas

18
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


1. Pilih menu Perubahan Kuantitas lalu klik Rekam

2. Lalu isikan data-data sebagai berikut :


1) Pilih BMN dan NUP BMN yang dikoreksi kuantitasnya
2) Pilih tanggal pembukuan sesuai tanggal dokumen sumber
3) Pada Rincian Kapitalisasi, pilih salah satu pilihan yaitu Berkurang atau Bertambah
4) Isikan kolom Perubahan Kuantitas sebesar penambahan atau pengurangan
kuantitas (bukan sebesar kuantitas menjadinya)
5) Isikan nomor dokumen pendukung dan klik Simpan

Pengembangan Langsung (Kode Transaksi 202)


Menu ini digunakan untuk merekam pengembangan atas suatu BMN yang sudah dimiliki
(sudah tercatat) sampai dengan tahun anggaran berjalan.
Untuk dapat dicatat sebagai Pengembangan Langsung harus memenuhi syarat
yaitu :
1. Nilai pengembangan harus memenuhi syarat/ketentuan untuk dapat
dikapitalisasi.
2. Pembayaran menggunakan metode pembayaran sekaligus 100% langsung
selesai (bukan pembayaran bertahap/termin).
Dasar pencatatan untuk transaksi Pengembangan Langsung adalah dari transaksi
Modul Komitmen yang dapat terdiri dari:
1. Pencatatan Berita Acara Serah Terima (BAST) baik kontraktual maupun non
kontraktual
2. Pencatatan BAST dari hibah barang
3. Pencatatan penerimaan barang KKP
4. Pencatatan penerimaan barang valas

19
SAKTI
MODUL ASET TETAP

5. Pencatatan penerimaan barang UP/TUP Tunai/Bank


6. Pencatatan penerimaan barang hibah

Untuk perhatian :
1. Ketika merekam BAST atau penerimaan barang pada Modul Komitmen, harus
memilih BMN sesuai dengan BMN yang akan dikembangkan, misalnya apabila
hendak pengembangan Bangunan Gedung Kantor Permanen, maka BAST atau
Penerimaan Barang harus memilih BMN kode Bangunan Gedung Kantor Permanen
juga.
2. Untuk pengisian Ubah Masa Manfaat agar melakukan konsultasi dengan Direktorat
Jenderal Kekayaaan Negara (DJKN atau KPKNL terdekat), walaupun secara umum
transaksi pengembangan BMN tidak menambah masa manfaat
Ilustrasi :
Satker KPPN Pekalongan memiliki sebuah bangunan gedung kantor permanen yang
dibangun pada tahun 1982. Pada tahun 2020, gedung kantor tersebut direnovasi dan
diserahterimakan dengan BAST pada tanggal 20 Juni 2020 dengan menggunakan
metode pembayaran sekaligus 100% (tidak bertahap/termin) dengan nilai SPM/SP2D
Rp45.000.000,-.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Pengembangan
Langsung.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Pengembangan Langsung lalu klik Rekam

2. Setelah klik Rekam, maka akan muncul tampilan Daftar Komitmen berikut :

20
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Lalu pilih Jenis Dokumen : Kontrak atau Non Kontrak/Penerimaan Barang, lalu pilih
nomor dokumen dan klik Catat
3. Setelah klik Catat, maka akan muncul tampilan Daftar Komitmen berikut :

Lalu pilih kode BMN dan klik Catat


4. Setelah klik Catat, akan muncul tampilan sebagai berikut :

Lalu pilih BMN dan NUP BMN yang akan dikembangkan dan pilih tanggal pembukuan
sesuai dengan tanggal dokumen sumber dan klik Simpan

Pengembangan dengan KDP (Kode Transaksi 208)


Merupakan transaksi pengembangan atas BMN yang sudah dicatat sebelumnya (bukan
menjadi aset baru), yang berasal dari penyelesaian pekerjaan melalui tahapan
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP).

21
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Untuk dapat dicatat sebagai Pengembangan dengan KDP harus memenuhi syarat
yaitu:
1. Nilai total KDP yang akan dilakukan Pengembangan Dengan KDP harus
memenuhi syarat/ketentuan untuk dapat dikapitalisasi
2. Pembayaran menggunakan metode pembayaran bertahap/termin (bukan
pembayaran sekaligus 100%)

Ilustrasi :
Satker KPPN Pekalongan melakukan rehab gedung kantor NUP 2 senilai Rp50.000.000,-
dengan sistem pembayaran bertahap/termin, dengan rincian sebagai berikut:
Pembayaran Tgl BAST Nilai BMN di BAST Transaksi di MAT
Ke-1 : Uang Muka 10-06-2020 10.000.000 Gedung Bangunan Perolehan KDP
Dalam Pengerjaan
Ke-2 : Termin I 20-06-2020 15.000.000 Gedung Bangunan Pengembangan
Dalam Pengerjaan KDP
Ke-3 : Termin II 22-06-2020 25.000.000 Gedung Bangunan Pengembangan
Dalam Pengerjaan KDP

Setelah pekerjaan rehab gedung kantor telah selesai 100% dan telah ditanda tangani
BAST, maka penyelesaian pekerjaan rehab tersebut dicatat sebagai Pengembangan
Dengan KDP dengan memilih BMN yang dikembangkan yaitu gedung kantor NUP 2.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Pengembangan Dengan
KDP.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Pengembangan Dengan KDP lalu klik Rekam

2. Lalu isikan data-data sebagai berikut :


1) Pilih BMN dan NUP yang sudah ada yang akan dikembangkan

22
SAKTI
MODUL ASET TETAP

2) Pilih tanggal pembukuan sesuai dengan dokumen sumber


3) Pilih asal KDP dan NUP KDP yang menjadi dasar pengembangan nilai BMN
4) Untuk Ubah Masa Manfaat, umumnya pengembangan BMN tidak menambah
masa manfaat, sehingga dapat dipilih pilihan Tidak. Untuk lebih jelas apakah
menambah masa manfaat atau tidak, agar dilakukan konsultasi terlebih dahulu
dengan Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) atau KPKNL mitra kerja.

Perubahan Kondisi (Kode Transaksi 203 )


Menu ini digunakan untuk melakukan pencatatan perubahan kondisi BMN. Perubahan
kondisi BMN dilakukan agar terdapat kesesuaian antara pencatatan pada aplikasi SAKTI
dengan kondisi fisik BMN yang sebenarnya.
Kondisi BMN dibedakan menjadi 3 kriteria, yakni Baik (B), Rusak Ringan (RR), dan
Rusak Berat (RB).
Ilustrasi :
Berdasarkan sensus BMN, terdapat 5 buah AC Split NUP 1-5 yang sudah tidak dapat
digunakan lagi karena rusak berat, sehingga ditetapkan perubahan kondisi menjadi
Rusak Berat dengan dokumen sumber keterangan perubahan kondisi tanggal 10 Juni
2020.
Tidak ada jurnal yang terbentuk atas perubahan kondisi ini.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Perubahan Kondisi.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Perubahan Kondisi dan klik Rekam

2. Lalu pilih BMN yang akan diubah kondisinya dan pilih kondisi BMN seharusnya, isikan
tanggal pembukuan dan dasar perubahan kondisi, lalu klik Simpan.

Koreksi Perubahan Nilai Bertambah (Kode Transaksi 204)


Menu ini digunakan untuk mencatat koreksi berupa perubahan nilai suatu transaksi BMN
seharusnya menjadi lebih besar daripada nilai sebelumnya, yang disebabkan oleh
kesalahan dalam penginputan dan/atau penyesuaian.

23
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Ilustrasi:
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari tim pemeriksa internal, diketahui operator MAT
melakukan kesalahan perekaman nilai atas transaksi perekaman saldo awal BMN
Rumah Adat NUP 1, yaitu tertulis Rp70.000.000,-, padahal seharusnya Rp700.000.000,-
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Koreksi Perubahan Nilai
Bertambah

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


1. Pilih menu Koreksi Perubahan Nilai Berkurang, lalu klik Rekam.

2. Lalu pilih BMN yang akan dilakukan koreksi nilai bertambah dan pilih tanggal
pembukuan, lalu klik Pilih transaksi, maka akan muncul tampilan Form Cari Asset
Koreksi sebagai berikut :

3. Lalu pilih transaksi BMN yang akan dikoreksi, lalu klik Pilih.
4. Kolom Nilai Bertambah diisi dengan nilai penambahan BMN (bukan nilai BMN
seharusnya). Misalnya nilai BMN Rumah Adat semula direkam dengan nilai
Rp70.000.000,- padahal seharusnya Rp700.000.000,-, maka kolom Nilai
Bertambah diisi dengan nilai penambahannya yaitu sebesar Rp630.000.000,-.
5. Lalu isikan dokumen sumber pendukung dan klik Simpan.

24
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Koreksi Perubahan Nilai Berkurang (Kode Transaksi 264)


Menu ini digunakan untuk mencatat koreksi berupa perubahan nilai suatu transaksi BMN
seharusnya menjadi lebih kecil daripada nilai sebelumnya, yang disebabkan oleh
kesalahan dalam penginputan dan/atau penyesuaian.
Ilustrasi:
Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, diketahui bahwa harga pembelian suatu BMN
melebihi standar yang telah ditetapkan dan harus dilakukan setoran pengembalian
belanja modal ke kas negara. Maka nilai BMN yang dibeli juga harus dilakukan koreksi
nilai berkurang.
Misal : Satker KPPN telah melakukan pembelian Rumah Adat NUP 2 dengan harga
Rp70.000.000,-. Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, harga beli tersebut melebihi
standar dan harus dilakukan setoran pengembalian belanja modal ke kas negara
sebesar Rp20.000.000,-. Setelah dilakukan setoran pengembalian ke kas negara, maka
operator BMN harus melakukan koreksi nilai berkurang atas BMN RUmah Adat NUP 2
sebesar Rp20.000.000,-. Sehingga nilai BMN Rumah Adat NUP 2 menjadi
Rp50.000.000,-
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Koreksi Perubahan Nilai
Berkurang
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Koreksi Perubahan Nilai Berkurang, lalu klik Rekam.

2. Lalu pilih BMN yang akan dilakukan koreksi nilai berkurang dan pilih tanggal
pembukuan, lalu klik Pilih transaksi, maka akan muncul tampilan Form Cari Asset
Koreksi sebagai berikut :

25
SAKTI
MODUL ASET TETAP

3. Lalu pilih transaksi BMN yang akan dikoreksi, lalu klik Pilih.
4. Kolom Nilai Berkurang diisi dengan nilai sebesar pengurangan BMN (bukan
nilai BMN seharusnya). Misalnya nilai BMN Rumah Adat semula direkam
dengan nilai Rp70.000.000,- padahal seharusnya Rp50.000.000,-, maka kolom
Nilai Berkurang diisi dengan nilai pengurangannya yaitu sebesar
Rp20.000.000,-.
5. Lalu isikan dokumen sumber pendukung dan klik Simpan.

Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi (Kode Transaksi 206)


Menu ini digunakan untuk mencatat penambahan nilai BMN yang disewa/dipinjam oleh
pihak lain karena penyewa/peminjam BMN telah menyelesaikan pekerjaan renovasi atas
BMN yang disewa/dipinjam tersebut.
Ilustrasi:
Satker KPP Semarang menyewa gedung kantor milik satker GKN Semarang. Lalu, KPP
Semarang melakukan renovasi gedung kantor tersebut dan menghabiskan biaya
renovasi sebesar Rp250.000.000,- dan sudah dicatat sebagai Gedung dan Bangunan
dalam Renovasi NUP 1.
Setelah pekerjaan renovasi selesai, maka ATR berupa Gedung dan Bangunan dalam
Renovasi NUP 1 harus diserahkan dari KPP Semarang kepada GKN Semarang melalui
menu Transfer Keluar (ATR).
Nantinya, GKN Semarang akan menerima kiriman ATR tersebut, dan akan dicatat pada
menu Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi.
Perlakuan transaksi pada Aplikasi SAKTI :
1. Menu RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Transfer Keluar (ATR) :
untuk mengeluarkan ATR dari satker penyewa/peminjam dan diserahkan kepada
satker pemilik BMN
2. Menu RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Penerimaan Aset dari
Pengembangan Aset Renovasi : untuk merekam pengembangan BMN yang
disewa/dipinjam oleh satker lain.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Penerimaan Aset dari
Pengembangan Aset Renovasi
Langkah perekaman transaksi ini adalah :

26
SAKTI
MODUL ASET TETAP

1. Pilih menu Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi, lalu klik Rekam,
maka akan muncul tampilan berikut :

Pilihan jenis transaksi :


a. Penerimaan ATR Manual : apabila satker penyewa/peminjam BMN, yang
menyerahkan ATR, merupakan satker bukan pengguna Aplikasi SAKTI
b. Penerimaan Masuk ATR : apabila satker penyewa/peminjam BMN, yang
menyerahkan ATR, merupakan satker pengguna Aplikasi SAKTI
2. Setelah pilih jenis transaksi lalu klik OK, maka muncul tampilan berikut :

Untuk jenis transaksi Penerimaan Masuk ATR (satker penyewa/peminjam adalah


pengguna Aplikasi SAKTI), maka ketika pilih Rincian ATR akan muncul otomatis
seperti tampilan berikut :

27
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Koreksi Manual (Kode Transaksi 209)


Menu ini digunakan untuk melakukan koreksi nilai BMN meliputi : nilai aset, nilai buku dan
sisa masa manfaat.
Untuk diperhatikan :
1. Menu koreksi manual harus dilakukan dengan benar, penuh perhitungan, penuh
kehati-hatian dan prudent, karena akibat dari transaksi ini akan membentuk nilai baru
dengan penghitungan baru sesuai dengan nilai-nilai yang telah diisikan pada
transaksi, sehingga transaksi ini bersifat mengabaikan penghitungan pada history
transaksi sebelumnya.
2. Apabila belum terlalu yakin dan jelas mengenai penggunaan menu ini, disarankan
agar melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada unit pengelola BMN level lebih
tinggi, misal pengelola BMN level wilayah, eselon 1 atau level Kementerian
Negara/Lembaga (Biro Keuangan yang menangani BMN).
3. Sebelum melakukan transaksi koreksi manual ini, agar terlebih dahulu melakukan
konsultasi kepada HAI DJPb dengan menyampaikan penjelan yang terang dan
memadai.
Ilustrasi :
Berdasarkan temuan pemeriksa intern, operator KPPN Pekalongan perlu melakukan
koreksi total secara manual untuk nilai aset, nilai buku dan sisa masa manfaat karena
terdapat kesalahan nilai dan perhitungan sejak tahun-tahun sebelumnya.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Koreksi Manual
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Koreksi Manual, lalu klik Rekam

2. Lalu isikan data-data sebagai berikut :


1) Pilih BMN dan NUP BMN yang dikoreksi manual
2) Pilih tanggal pembukuan sesuai dengan dokumen sumber
3) Nilai Aset diisi dengan nilai aset bruto yang baru atau nilai menjadinya

28
SAKTI
MODUL ASET TETAP

4) Nilai Buku diisi dengan nilai buku yang baru atau nilai menjadinya. Nilai buku
merupakan nilai bruto dikurangi dengan nilai total akumulasi penyusutan
5) Sisa Manfaat diisi dengan sisa umur/masa manfaat

BMN HILANG
Pencatatan Barang Hilang (Kode Transaksi 901)
Menu ini digunakan untuk mencatat BMN yang hilang, baik karena pencurian,
perampokan, hilang karena bencana, dll
Atas hilangnya BMN tersebut dapat ditindak lanjuti dengan usulan penghapusan kepada
Pengelola Barang.

Ilustrasi :
KPPN Pekalongan mengalami kehilangan sepeda motor NUP 1 karena pencurian yang
dilakukan pada suatu malam hari. Atas kejadian tersebut, telah dilakukan pelaporan
kepada pihak kepolisian dan ditetapkan sebagai barang hilang.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> BMN Hilang >> Pencatatan Barang
Hilang.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Pencatatan Barang Hilang, lalu klik Rekam

2. Lalu pilih kodefikasi BMN dan NUP BMN yang ditetapkan telah hilang, pilih tanggal
pembukuan sesuai dengan dokumen sumber dan isikan nomor dokumen sumber,
lalu klik Simpan.

Pencatatan Pembatalan Barang Hilang (Kode Transaksi 902)


Menu ini digunakan untuk membatalkan pencatatan BMN hilang, yang sebelumnya telah
disetujui oleh approver.
Pembatalan pencatatan barang hilang dikarena BMN telah ditemukan kembali.
Ilustrasi :

29
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Setelah dilakukan usaha pencarian, ternyata Sepeda Motor yang telah hilang dapat
ditemukan kembali oleh pihak kepolisian dan diserahkan ke kantor.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> BMN Hilang >> Pencatatan Pembatalan
Barang Hilang.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Pencatatan Pembatalan Barang Hilang, lalu klik Rekam

2. Lalu pilih kodefikasi BMN dan NUP BMN yang telah ditemukan kembali, pilih tanggal
pembukuan sesuai dengan dokumen sumber dan isikan nomor dokumen sumber,
lalu klik Simpan.

PENGHENTIAN PENGGUNAAN BMN


Penghentian Penggunaan (Kode Transaksi 401)
Menu ini digunakan untuk mencatat transaksi penghentian BMN sebelum dilakukan
proses usul penghapusan BMN, karena BMN tersebut tidak dipergunakan lagi dalam
operasional normal satker yang bersangkutan.
BMN yang telah dihentikan dari penggunaan berubah (reklas) dari Aset Tetap menjadi
Aset Lainnya.
Pencatatan transaksi ini harus didasarkan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Satker memiliki keputusan pertimbangan yang rasional bahwa BMN tersebut tidak
lagi digunakan dalam kegiatan operasional. Contoh dari pertimbangan rasional:
kondisi/keadaan BMN yang rusak sehingga tidak dapat digunakan kembali melalui
proses reparasi/pemeliharaan atau biaya pemeliharaan sama dengan atau lebih
besar daripada membeli aset yang baru.
2. Telah terdapat dokumen sumber yang dibutuhkan yaitu surat keterangan
penghentian penggunaan.
Untuk Perhatian :
1. BMN yang telah dihentikan penggunaannya, akan ditindaklanjuti sesuai dengan
kondisi dari BMN yang bersangkutan.
2. Tidak selalu penghentian BMN dari penggunaannya identik dengan transaksi
lanjutan berupa penghapusan BMN, apabila kondisi masih bernilai ekonomis/baik

30
SAKTI
MODUL ASET TETAP

maka dapat dilanjutkan dengan hibah keluar atau pengalihan status penggunaan
BMN kepada Pengguna Barang lain maupun penggunaan kembali.
3. Transaksi ini khusus untuk aset yang sudah dihentikan penggunaannya secara
permanen dan tidak ada manfaat ekonomi pada masa yang akan datang. Sehingga
aset tetap tersebut harus dieliminasi dari neraca.
4. Apabila masih ada nilai bukunya, maka terus dilakukan penyusutan.
Ilustrasi:
A.C. Split NUP 1 milik KPPN Palu mengalami kerusakan yaitu terbakar komponen
utamanya karena hubungan pendek listrik kantor. Setelah dicatat perubahan kondisi
menjadi rusak berat, maka A.C. Split NUP 1 ditetapkan untuk dihentikan penggunaannya
dalam operasional sehari-hari perkantoran.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Penghentian Penggunaan >>
Penghentian Penggunaan.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Penghentian Penggunaan, lalu klik Rekam

2. Lalu pilih BMN yang akan dihentikan penggunaannya, pilih tanggal pembukuan
sesuai dengan dokumen sumber dan isikan nomor dokumen sumber, lalu klik
Simpan.

Penggunaan Kembali (Kode Transaksi 402)


Menu ini digunakan untuk mencatat BMN yang dipergunakan kembali setelah
sebelumnya dilakukan penghentian BMN dari penggunaan dikarenakan perubahan
kondisi. BMN tersebut dapat dipergunakan kembali setelah mendapat perbaikan, baik
dengan atau tanpa biaya tambahan.
Dampak dari transaksi ini adalah perlu adanya pencatatan atas aset tersebut dengan
mengembalikan (reklasifikasi) dari pos Aset Lainnya ke pos Aset Tetap sebelumnya
termasuk akumulasi penyusutannya.
Ilustrasi:

31
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Satker melakukan perbaikan atas sebuah A.C. Split NUP 1 yang berada dalam kondisi
rusak dan telah dihentikan dari penggunaan. AC Split tersebut dapat berfungsi kembali
dengan biaya perbaikan sebesar Rp1.000.000,- dengan SPM/SP2D.
Nama menu RUH >> Transaksi BMN >> Penghentian Penggunaan >>
Penggunaan Kembali

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


1. Pilih menu Penggunaan Kembali lalu klik Rekam

2. Lalu pilih BMN yang akan digunakan kembali dan pilih tanggal pembukuan sesuai
dengan dokumen sumber, lalu isikan dokumen sumber dan klik Simpan

USULAN PENGHAPUSAN BMN


Pencatatan Barang yang Akan Dihapuskan (Usulan Penghapusan) (Kode
Transaksi 911)
Menu ini digunakan untuk mencatat transaksi usulan penghapusan kepada pengguna
barang berdasarkan surat usulan penghapusan, baik berupa
pemindahtanganan/pemusnahan atas BMN.
Ilustrasi :
Satker KPPN Pekalongan mengusulkan penghapusan BMN atas AC Split NUP 1
kepada pengguna barang, karena BMN dimaksud telah rusak berat dan telah dilakukan
penghentian dari penggunaan.
Nama menu: RUH >> Transaksi BMN >> Usulan Penghapusan BMN >>
Pencatatan Barang Yang Akan Dihapuskan.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Pencatatan Barang yang Akan Dihapuskan lalu klik Rekam

32
SAKTI
MODUL ASET TETAP

2. Lalu pilih BMN yang akan diusulkan hapus, pilih tanggal buku, isikan dokumen
sumber usulan penghapusan dan klik Simpan
Catatan :
▪ Apabila dipilih status BMN Henti Guna, maka pada rincian aset hanya akan muncul
BMN yang telah disetujui transaksi penggentian penggunaan.
▪ Apabila dipilih status BMN Non Henti Guna, maka pada rincian aset akan muncul
semua kode BMN

Pencatatan Pembatalan Barang yang Akan Dihapuskan (Kode Transaksi 912)


Menu ini digunakan untuk mencatat transaksi pembatalan transaksi usulan penghapusan
kepada pengguna barang.
Ilustrasi :
Satker KPPN Pekalongan perlu melakukan pembatalan usulan penghapusan BMN AC
Split NUP 1, karena Pengguna Barang memberikan putusan bahwa usulan
penghapusan belum dapat dilaksanakan. Maka operator MAT perlu melakukan
pembatalan barang yang diusulkan penghapusan yang telah disetujui oleh approver
pada aplikasi SAKTI.
Nama menu: RUH >> Transaksi BMN >> Usulan Penghapusan BMN >>
Pencatatan Pembatalan Barang Yang Akan Dihapuskan.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Pencatatan Pembatalan Barang yang Akan Dihapuskan lalu klik Rekam

33
SAKTI
MODUL ASET TETAP

2. Lalu pilih BMN yang akan dibatalkan usulan penghapusan, pilih tanggal pembukuan
dan isikan dokumen sumber lalu klik Simpan.

PENGHAPUSAN BMN
Penghapusan BMN (Kode Transaksi 301)
Menu ini digunakan untuk merekam penghapusan BMN dari pembukuan berdasarkan
suatu surat keputusan penghapusan oleh instansi yang berwenang.
Secara umum, urutan transaksi penghapusan BMN pada Aplikasi SAKTI adalah :
1. Perubahan kondisi BMN menjadi status Rusak Berat (RB)
2. Penghentian dari penggunaan
3. Usulan penghapusan
4. Penghapusan
Untuk perhatian :
BMN yang dapat dilakukan penghapusan adalah BMN yang telah diusulkan
penghapusan dan telah disetujui oleh approver.
Ilustrasi :
Satker KPPN Pekalongan melakukan transaksi penghapusan atas BMN AC Split NUP
1 berdasarkan SK Penghapusan dari pihak berwenang. Setelah sebelumnya BMN
dimaksud telah disetujui transaksi usulan penghapusan.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Penghapusan.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Penghapusan lalu klik Rekam

2. Lalu pilih BMN yang akan dihapuskan, pilih tanggal pembukuan dan isikan dokumen
sumber penghapusan berupa SK Penghapusan dan klik Simpan

Transfer Keluar (Barang Aktif) (Kode Transaksi 302)


Menu ini digunakan untuk mencatat penyerahan Aset Tetap/Aset Tetap Lainnya yang
masih aktif kepada UAKPB lain dimana UAKPB tersebut masih dalam satu entitas

34
SAKTI
MODUL ASET TETAP

pelaporan akuntansi Pemerintah Pusat, baik UAKPB penerima BMN telah maupun
belum menggunakan Aplikasi SAKTI.
Bukti penyerahan berupa Berita Acara Serah Terima atau dokumen yang dapat
dipersamakan.
Satker Pemberi harus tetap membuat surat pengantar dan BAST atas Transfer Keluar,
yang salah satu kegunaannya adalah untuk mencocokkan antara data transfer BMN
pada Aplikasi SAKTI dengan fisik aset.
Ilustrasi :
Satker KPPN Pekalongan melakukan transfer keluar dengan menyerahkan AC Split NUP
6-7 kepada Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Transfer Keluar
(Barang Aktif)

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


1. Pilih menu Transfer Keluar (Barang Aktif) lalu klik Rekam

2. Lalu pilih BMN yang akan dilakukan transfer keluar, pilih tanggal pembukuan, isikan
dokumen sumber berupa BAST Transfer Keluar dan pilih kode satker
tujuan/penerima transfer, lalu klik Simpan

Transfer Keluar (Henti Guna) (Kode Transaksi 302)


Menu ini pada dasarnya sama dengan menu Transfer Keluar (Barang Aktif), hanya saja
menu ini digunakan untuk mencatat penyerahan Aset Tetap/Aset Tetap Lainnya yang
sudah dihentikan penggunaannya, kepada UAKPB lain dimana UAKPB tersebut masih
dalam satu entitas pelaporan akuntansi Pemerintah Pusat.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Transfer Keluar
(Henti Guna).
Tampilan menu Transfer Keluar (Henti Guna) adalah :

35
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Transfer Keluar (ATR) (Kode Transaksi 302)


Menu ini pada dasarnya sama dengan menu Transfer Keluar (Barang Aktif), hanya saja
menu ini digunakan untuk mencatat penyerahan Aset Tetap Renovasi (ATR) kepada
UAKPB lain dimana UAKPB tersebut masih dalam satu entitas pelaporan akuntansi
Pemerintah Pusat.
Aset Tetap Renovasi (ATR) merupakan renovasi atas BMN yang dilakukan oleh
penyewa/peminjam (bukan pemilik BMN) terhadap aset yang disewa/dipinjam. Pada
saat masa sewa BMN tersebut berakhir dan diserah terimakan, tambahan nilai tersebut
harus dicatat sebagai penambah nilai aset.
Jadi, ATR ini adalah satker melakukan renovasi atas BMN yang bukan miliknya (satker
pelaksana renovasi hanya sebagai penyewa/peminjam BMN yang direnovasi).
Ilustrasi :
Satker KPP Semarang menyewa gedung kantor milik satker GKN Semarang. Lalu, KPP
Semarang melakukan renovasi gedung kantor tersebut dan menghabiskan biaya
renovasi sebesar Rp250.000.000,- dan sudah dicatat sebagai Gedung dan Bangunan
dalam Renovasi NUP 1.
Setelah pekerjaan renovasi selesai, maka ATR berupa Gedung dan Bangunan dalam
Renovasi NUP 1 harus diserahkan dari KPP Semarang kepada GKN Semarang melalui
menu Transfer Keluar (ATR).
Nantinya, GKN Semarang akan menerima kiriman ATR tersebut, dan akan dicatat pada
menu Penerimaan Aset dari Pengembangan Aset Renovasi.
Perlakuan transaksi pada Aplikasi SAKTI :
1. Menu RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Transfer Keluar (ATR) :
untuk mengeluarkan ATR dari satker penyewa/peminjam dan diserahkan kepada
satker pemilik BMN
2. Menu RUH >> Transaksi BMN >> Perubahan >> Penerimaan Aset dari
Pengembangan Aset Renovasi : untuk merekam pengembangan BMN yang
disewa/dipinjam oleh satker lain.

36
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Transfer Keluar (ATR)

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


1. Pilih Transfer Keluar (ATR) lalu klik Rekam

2. Lalu isikan data-data sebagai berikut :


1) Pilih BMN ATR dan NUP ATR yang diserahkan kepada pemilik BMN
2) Pilih tanggal pembukuan sesuai dengan dokumen sumber
3) Isikan nomor dokumen
4) Pilih satker tujuan yaitu satker pemilik BMN yang direnovasi tersebut

Hibah Keluar (Kode Transaksi 303)


Menu ini digunakan untuk merekam transaksi penyerahan BMN kepada entitas di luar
lingkup Pemerintah Pusat pada tahun berjalan. Misalnya penyerahan BMN kepada
Pemerintah Daerah, perorangan, perusahaan, BUMN , dll.
Ilustrasi:
Satker KPPN Pekalongan menyerahkan Sepeda Motor NUP 2 kepada Pemerintah Kota
Pekalongan.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Hibah Keluar.

37
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


1. Pilih menu Hibah Keluar, lalu klik Rekam.

2. Lalu pilih kode BMN dan NUP yang dihibahkan, pilih tanggal pembukuan dan isikan
nomor dokumen dan klik Simpan

Reklasifikasi Keluar (Kode Transaksi 304)


Menu ini digunakan untuk merekam penghapusan BMN yang disebabkan oleh kesalahan
klasifikasi BMN pada perekaman sebelumnya.
Contoh penggunaan menu ini antara lain: kesalahan perekaman kodefikasi BMN yaitu
operator salah merekam BMN sebagai Sepeda Motor, padahal seharusnya direkam
sebagai Scooter. Atas kesalahan tersebut, maka dilakukan reklasifikasi keluar atas
Sepeda Motor, lalu dilanjutkan dengan transaksi reklasifikasi masuk atas Scooter.
Jadi, transaksi Reklasifikasi Keluar ini merupakan pasangan yang tidak terpisahkan
dengan transaksi Reklasifikasi Masuk.
Ilustrasi :
Operator Modul Aset Tetap (MAT) terlanjur melakukan kesalahan perekaman kodefikasi
BMN dan telah disetujui pendetailan BMN sebagai Sepeda Motor, padahal seharusnya
memilih kodefikasi BMN sebagai Scooter.
Atas kesalahan di atas, operator MAT membuat transaksi reklasifikasi keluar atas BMN
Sepeda Motor. Setelah transaksi reklasifikasi keluar ini dilakukan persetujuan oleh
approver, maka perlu dilanjutkan dengan melakukan perekaman transaksi reklasifikasi
masuk dengan memilih jenis BMN yang seharusnya yaitu Scooter.
Untuk perhatian :
1. Total nilai bruto aset yang direklasifikasi masuk dengan yang direklasifikasi keluar
harus sama

38
SAKTI
MODUL ASET TETAP

2. Transaksi Reklasifikasi Keluar dengan Reklasifikasi Masuk harus dilaksanakan


dalam periode semester yang sama.

Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Reklasifikasi Keluar
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
Pilih menu Reklasifikasi Keluar, lalu klik Rekam. Selanjutnya dipilih aset yang salah dan
akan dilakukan reklasifikasi keluar dan tanggal pembukuan, lalu klik Simpan.

Reklasifikasi Keluar Persediaan (Kode Transaksi 315)


Menu ini digunakan untuk merekam penghapusan BMN yang disebabkan oleh kesalahan
kodefikasi/klasifikasi BMN pada perekaman sebelumnya, yaitu salah catat sebagai BMN,
padahal seharusnya dicatat sebagai barang persediaan.
Contoh penggunaan menu ini antara lain : kesalahan perekaman kodefikasi BMN yaitu
operator salah merekam BMN (kode selain 1XXXXXXXXX), padahal seharusnya
direkam sebagai barang persediaan (kode 1XXXXXXXXX).
Ilustrasi :
Operator Modul Aset Tetap (MAT) terlanjur melakukan kesalahan perekaman kodefikasi
BMN dan telah disetujui pendetailan BMN sebagai Keset Kaki (kode 3050206061),
padahal seharusnya memilih kodefikasi barang persediaan Keset Dan Tempat Sampah
(kode 1010305004).
Atas kesalahan tersebut, maka dilakukan reklasifikasi keluar persediaan atas Keset Kaki
(kode 3050206061) (di MAT), lalu dilanjutkan dengan transaksi reklasifikasi dari aset
dengan memilih barang persediaan Keset Dan Tempat Sampah (kode 1010305004)
(Modul Persediaan).
Perlakuan transaksi pada Aplikasi SAKTI :
1. Modul MAT >> Menu RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >>
Penghapusan >> Reklasifikasi Keluar Persediaan : untuk mengeluarkan BMN
yang salah rekam

39
SAKTI
MODUL ASET TETAP

2. Modul Persediaan >> Menu RUH >> Transaksi Masuk >> Reklasifikasi dari Aset :
untuk merekam nama dan kodefikasi barang persediaan yang benar
Untuk perhatian :
1. Total nilai bruto aset yang direklasifikasi keluar persediaan harus sama dengan yang
direklasifikasi dari aset.
2. Transaksi Reklasifikasi Keluar Persediaan dengan Reklasifikasi dari Aset harus
dilaksanakan dalam periode semester yang sama.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Reklasifikasi Keluar
Persediaan
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
Pilih menu Reklasifikasi Keluar Persediaan, lalu klik Rekam. Selanjutnya dipilih aset yang
salah dan akan dilakukan reklasifikasi keluar ke persediaan dan pilih tanggal
pembukuan, isikan dokumen sumber, lalu klik Simpan.

Koreksi Pencatatan (Kode Transaksi 305)


Menu ini digunakan untuk merekam penghapusan BMN yang disebabkan oleh
kesalahan pencatatan kuantitas BMN pada perekaman sebelumnya.
Contoh: kesalahan perekaman jumlah BMN yang dibeli yang seharusnya hanya 3 unit
dicatat sebanyak 4 unit, sehingga NUP aset yang terakhir harus dilakukan koreksi
pencatatan.
Nilai Aset Tetap akan berkurang sebesar nilai buku aset bersangkutan.
Ilustrasi :
Operator MAT melakukan kesalahan perekaman yaitu seharusnya hanya 4 unit AC Split
NUP 30-33, tetapi dicatat AC Split sebanyak 5 unit NUP 30-34, sehingga AC Split NUP
34 harus dilakukan koreksi pencatatan. Hal ini karena secara substansi AC Split NUP 34
memang seharusnya dan sebenarnya tidak ada.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Penghapusan >> Koreksi Pencatatan

40
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


Pilih menu Koreksi Pencatatan, lalu klik Rekam. Selanjutnya dipilih aset yang salah dan
akan dilakukan koreksi pencatatan dan pilih tanggal pembukuan, isikan dokumen
sumber, lalu klik Simpan.

TRANSFER INTERNAL
Transfer Internal Keluar (Kode Transaksi 921)
Menu ini digunakan untuk merekam transaksi transfer keluar (penyerahan) BMN dari
satker induk (UAKPB) kepada satker anak (UAPKPB) atau sebaliknya, dari satker anak
(UAPKPB) kepada satker induk (UAKPB).
Transaksi ini tidak menghasilkan jurnal.
Ilustrasi :
Satker KPP Tanjungpinang (sebagai satker induk) menyerahkan BMN berupa Sepeda
Motor sebanyak 2 unit NUP 1-2 kepada satker KP2KP Ranai (anak satker).
Maka perlakuan transaksi pada Aplikasi SAKTI adalah :
1. Menu RUH >> Transaksi BMN >> Transfer Internal >> Transfer Internal Keluar
: untuk mengeluarkan BMN dari satker induk satker induk (UAKPB) kepada satker
anak (UAPKPB) atau sebaliknya
2. Menu RUH >> Transaksi BMN >> Transfer Internal >> Transfer Internal Masuk
: untuk merekam penerimaan BMN dari satker satker induk satker induk (UAKPB)
atau satker anak (UAPKPB).
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Transfer Internal >> Transfer Internal
Keluar

41
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


1. Pilih menu Transfer Internal Keluar, lalu klik Rekam.

2. Isikan data-data sebagai berikut :


1) Pilih Satker/Satker Pembantu Tujuan
2) Pilih kodefikasi BMN dan jumlah BMN serta NUP awal
3) Pilih tanggal pembukuan sesuai dengan dokumen sumber
4) Isikan nomor dokumen, lalu klik Simpan

Transfer Internal Masuk (Kode Transaksi 922)


Menu ini digunakan untuk merekam penerimaan BMN atas kiriman/transfer dari satker
induk (UAKPB) atau satker anak (UAPKPB), atau sebaliknya.
Jadi, satker induk (UAKPB) menerima transfer BMN dari satker satker anak (UAPKPB),
maka dicatat melalui menu Transfer Masuk Internal. Demikian juga apabila suatu satker
satker anak (UAPKPB) menerima kiriman BMN dari satker induk (UAKPB), juga dicatat
menggunakan menu Transfer Masuk Internal
Ilustrasi :
Satker anak KP2KP Ranai menerima kiriman BMN berupa Sepeda Motor sebanyak 2
unit dari KPP Tanjungpinang (sebagai satker induk).
Maka perlakuan transaksi pada Aplikasi SAKTI adalah :
1. Menu RUH >> Transaksi BMN >> Transfer Internal >> Transfer Internal Keluar
: untuk mengeluarkan BMN dari satker induk satker induk (UAKPB) kepada satker
anak (UAPKPB) atau sebaliknya
2. Menu RUH >> Transaksi BMN >> Transfer Internal >> Transfer Internal Masuk
: untuk merekam penerimaan BMN dari satker satker induk satker induk (UAKPB)
atau satker anak (UAPKPB).

42
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Nama menu : RUH >> Transaksi BMN >> Transfer Internal >> Transfer Internal
Masuk
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Transfer Internal Masuk, maka transaksi internal masuk sudah otomatis
terekam dan otomatis sudah muncul BMN yang telah diterima oleh satker induk atau
satker anak berkenaan.
Apabila data yang sudah otomatis terekam tersebut akan dilakukan ubah, maka pilih
BMN dimaksud, lalu klik Ubah.

2. Setelah klik Ubah, maka muncul tampilan berikut, lalu klik Simpan.

43
SAKTI
MODUL ASET TETAP

PETUNJUK TEKNIS TRANSAKSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN (KDP)

Saldo Awal KDP (Kode Transaksi 501)


Menu ini digunakan untuk mencatat KDP yang telah diperoleh pada tahun anggaran
sebelumnya dan baru dibukukan pada tahun anggaran berjalan.
KDP tidak disusutkan.
Ilustrasi:
Berdasarkan rekomendasi BPK, terdapat temuan bahwa ada KDP Gedung dan
Bangunan dalam Pengerjaan dari pembelian pada tahun anggaran 2019 yang belum
dicatat pada Aplikasi SAKTI. Berdasarkan temuan tersebut, operator MAT mencatatnya
sebagai saldo awal dan dibukukan pada tahun 2020.
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Saldo Awal
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Saldo Awal KDP, lalu klik Rekam.

2. Isian yang perlu dilakukan antara lain :


1) Pilih jenis KDP dan isikan jumlah KDP
2) Pilih tanggal perolehan KDP yaitu isikan menggunakan tahun anggaran sebelum-
sebelumnya
3) Pilih tanggal pembukuan yaitu diisikan pada tahun anggaran berjalan

Perolehan KDP (Kode Transaksi 502)


Menu ini digunakan untuk mencatat perolehan transaksi

44
SAKTI
MODUL ASET TETAP

1. KDP yang mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,
irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau
pembangunannya membutuhkan periode waktu tertentu dan belum selesai.
2. Perekaman SPM/SP2D pertama kali untuk pembayaran pertama dalam rangka
memperoleh aset tetap yang pembayarannya dilakukan per termin dan SPM/SP2D
tersebut di tahun anggaran berjalan.
Catatan Khusus
1. Perolehan KDP merupakan perolehan pertama atas KDP dari pembayaran
pertama kali yang biasanya terdiri atas uang muka pekerjaan kepada penyedia
barang / jasa; atau
2. Perolehan KDP merupakan pembayaran termin pertama atas pengadaan
barang/jasa per masing-masing jenis BMN ditambah PPN 10% tanpa uang muka
pekerjaan
3. Sedangkan pembayaran kedua, ketiga dan seterusnya dalam rangka perolehan BMN
yang sama, dicatat sebagai Pengembangan KDP
4. Pada saat perekaman BAST/penerimaan barang di Modul Komitmen, harus memilih
kode KDP sesuai dengan jenis BMN definitifnya (kode KDP 7XXXXXXXX) agar dapat
didetailkan pada menu Transaksi KDP.
Dasar pencatatan untuk transaksi Perolehan KDP adalah dari transaksi Modul
Komitmen yang dapat terdiri dari:
1. Pencatatan Berita Acara Serah Terima (BAST) baik kontraktual maupun non
kontraktual
2. Pencatatan BAST dari hibah barang
3. Pencatatan penerimaan barang KKP
4. Pencatatan penerimaan barang valas
5. Pencatatan penerimaan barang UP/TUP Tunai/Bank
6. Pencatatan penerimaan barang hibah
Ilustrasi :
Satker KPPN Pekalongan membangun gedung kantor senilai Rp50.000.000,- dengan
sistem pembayaran bertahap/termin, dengan rincian sebagai berikut:
Pembayaran Tgl BAST Nilai BMN di BAST Transaksi di MAT
Ke-1 : Uang Muka 10-06-2020 10.000.000 Gedung Bangunan Perolehan KDP
Dalam Pengerjaan
Ke-2 : Termin I 20-06-2020 15.000.000 Gedung Bangunan Pengembangan
Dalam Pengerjaan KDP
Ke-3 : Termin II 22-06-2020 25.000.000 Gedung Bangunan Pengembangan
Dalam Pengerjaan KDP

45
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Berdasarkan tabel di atas, maka yang dicatat sebagai Perolehan KDP adalah
pembayaran yang pertama kali dari beberapa tahap pembayaran/termin dalam rangka
perolehan atau pengembangan suatu BMN.
Sedangkan pembayaran kedua, ketiga, dan seterusnya, akan dicatat sebagai
Pengembangan KDP.
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Perolehan
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Perolehan KDP, lalu klik Rekam

2. Setelah klik Rekam, akan muncul tampilan Daftar Komitmen sebagai berikut:

Lalu pilih Jenis Dokumen : Kontrak atau Non Kontrak/Penerimaan Barang dan pilih
nomor dokumen, lalu klik Catat
3. Setelah klik Catat, muncul tampilan Daftar KDP dalam Komitmen berikut :

Lalu pilih kode KDP-nya dan klik Catat

46
SAKTI
MODUL ASET TETAP

4. Setelah klik Catat, akan muncul tampilan sebagai berikut :

Lalu isikan :
1) Tanggal pembukuan diisi sesuai dengan tanggal dokumen sumber
2) Persentase pekerjaan diisi sesuai presentase pekerjaan
3) Lokasi KDP diisi sesuai dengan lokasi pelaksanaan KDP, lalu klik Simpan.

Transfer Masuk KDP (Kode Transaksi 506)


Menu ini digunakan untuk merekam transaksi perolehan KDP yang bersumber dari
kiriman KDP dari satker lain yang sama-sama satker Pemerintah Pusat.
Transaksi ini hanya satu kali saja pencatatannya ketika menerima transfer masuk KDP,
selanjutnya akan dicatat pada menu pengembangan KDP sampai proses KDP selesai
(jika proses KDP tersebut akan dilanjutkan oleh unit penerima transfer KDP).
Ilustrasi:
Satker KPPN Pekalongan menerima KDP Jalan, Irigasi dan Jembatan Dalam
Pengerjaan dari Satker Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan. BAST dibuat
ketika KDP tersebut diterima oleh satker KPPN Pekalongan.
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Transfer Masuk KDP

47
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


1. Pilih menu Transfer Masuk KDP, lalu klik Rekam

2. Lalu isikan data sebagai berikut:


1) Pilih KDP dan NUP yang telah diterima
2) Pilih tanggal pembukuan sesuai dengan dokumen sumber
3) Isikan dokumen sumber
4) Pilih satker asal pemberi KDP, lalu klik Simpan

Hibah Masuk KDP (Kode Transaksi 508)


Menu ini digunakan untuk merekam transaksi penerimaan KDP dari entitas di luar lingkup
Pemerintah Pusat. Misalnya menerima KDP dari Pemerintah Daerah, perorangan,
perusahaan, BUMN , dll.
Perlu diperhatikan :
1. Transaksi hibah masuk KDP ini di-trigger dari Modul Komitmen yaitu menu
Pencatatan BAST Hibah Barang/Jasa/Surat Berharga. Jadi, sebelum merekam hibah
masuk KDP, harus direkam terlebih dahulu BAST Hibah Barang/Jasa/Surat Berharga
di Modul Komitmen.
2. Ketika merekam Pencatatan BAST Hibah Barang/Jasa/Surat Berharga pada Modul
Komitmen, harus dipilih barang dengan kodefikasi KDP (kode 7XXXXXXXX).
3. BAST Hibah direkam dengan menggunakan supplier tipe 8 (Hibah), jadi sebelum
merekam BAST Hibah Barang, maka perlu direkam terlebih dahulu supplier tipe 8
(hibah).
Ilustrasi:

48
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Satker KPPN Pekalongan menerima KDP Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan
dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan.
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Hibah Masuk KDP

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


1. Pilih menu Hibah Masuk KDP, lalu klik Rekam.

2. Setelah klik Rekam, akan muncul tampilan Daftar BAST Hibah, lalu pilih nomor
dokumen dan klik Catat

3. Setelah klik Catat, akan muncul tampilan Daftar Barang dalam Hibah Masuk/Hibah,
lalu pilih jenis KDP dan klik Catat

4. Setelah klik Catat, akan muncul tampilan berikut :

49
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Lalu isikan data-data sebagai berikut :


1) Pilih tanggal pembukuan sesuai dengan dokumen sumber
2) Isikan lokasi KDP, lalu klik Simpan
Pengembangan KDP (Kode Transaksi 503)
Menu ini digunakan untuk menginput penambahan nilai KDP setelah perolehan awal
sampai dengan penambahan KDP terakhir dan siap dioperasikan untuk menjadi aset
tetap yang definitif.
Ilustrasi :
Satker KPPN Pekalongan membangun gedung kantor senilai Rp50.000.000,- dengan
sistem pembayaran bertahap/termin, dengan rincian sebagai berikut:
Pembayaran Tgl BAST Nilai BMN di BAST Transaksi di MAT
Ke-1 : Uang Muka 10-06-2020 10.000.000 Gedung Bangunan Perolehan KDP
Dalam Pengerjaan
Ke-2 : Termin I 20-06-2020 15.000.000 Gedung Bangunan Pengembangan
Dalam Pengerjaan KDP
Ke-3 : Termin II 22-06-2020 25.000.000 Gedung Bangunan Pengembangan
Dalam Pengerjaan KDP

Berdasarkan tabel di atas, maka Pengembangan KDP adalah pencatatan penambahan


KDP berdasarkan pembayaran kedua, ketiga dan seterusnya sampai dengan
pembayaran terakhir, sampai BMN siap digunakan sebagai aset definitif. Karena
pembayaran yang pertama kali telah dicatat sebagai Perolehan KDP.
Untuk perhatian :
1. Transaksi Pengembangan KDP dapat dilakukan dalam kondisi :
1) Telah dilakukan persetujuan oleh Approver atas transaksi Perolehan KDP, atau
2) Masih ada saldo KDP
2. Sehingga urutan transaksi KDP adalah lakukan persetujuan transaksi Perolehan KDP,
baru kemudian dapat dilakukan transaksi Pengembangan KDP, karena ketika

50
SAKTI
MODUL ASET TETAP

perekaman Pengembangan KDP, akan merujuk kepada NUP KDP pada saat
Perolehan KDP transaksi sebelumnya.
3. Pencatatan KDP harus dilakukan secara urut berdasarkan tanggal dokumen pada
BAST/Penerimaan Barang.
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Pengembangan.
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Pengembangan KDP, lalu klik Rekam

2. Setelah klik Rekam, akan muncul tampilan Daftar Komitmen sebagai berikut:

Lalu pilih Jenis Dokumen : Kontrak atau Non Kontrak/Penerimaan Barang dan pilih
nomor dokumen, lalu klik Catat
3. Setelah klik Catat, muncul tampilan Daftar KDP dalam Komitmen berikut :

Lalu pilih kode KDP-nya dan klik Catat


4. Setelah klik Catat, akan muncul tampilan sebagai berikut :

51
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Lalu isikan :
1) Pilih NUP KDP yang akan dikembangkan, yang berasal dari transaksi Perolehan
KDP dari transaksi sebelumnya, atau saldo awal KDP
2) Tanggal pembukuan diisi sesuai dengan tanggal dokumen sumber
3) Persentase pekerjaan diisi sesuai presentase pekerjaan

Koreksi Perubahan Nilai Bertambah KDP (Kode Transaksi 504)


Menu ini digunakan untuk mencatat koreksi berupa perubahan nilai suatu transaksi KDP,
yaitu seharusnya menjadi lebih besar daripada nilai sebelumnya, yang disebabkan oleh
kesalahan dalam penginputan dan/atau penyesuaian.
Ilustrasi:
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari tim pemeriksa internal, diketahui operator MAT
melakukan kesalahan perekaman nilai atas transaksi perekaman saldo awal KDP
Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan NUP 18, yaitu tertulis Rp50.000.000,-,
padahal seharusnya Rp150.000.000,-
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Koreksi Perubahan Nilai Bertambah
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Koreksi Perubahan Nilai Bertambah KDP, lalu klik Rekam

52
SAKTI
MODUL ASET TETAP

2. Lalu isikan data sebagai berikut:


1) Pilih KDP dan NUP yang akan dilakukan koreksi nilai bertambah
2) Pilih tanggal pembukuan sesuai dengan dokumen sumber
3) Isikan Kolom Nilai Bertambah dengan nilai penambahan KDP (bukan nilai
KDP seharusnya). Misalnya nilai KDP Gedung Bangunan Dalam Pengerjaan
NUP 18 semula direkam dengan nilai Rp50.000.000,- padahal seharusnya
Rp150.000.000,-, maka kolom Nilai Bertambah diisi dengan nilai
penambahannya yaitu sebesar Rp100.000.000,-
4) Isikan dokumen sumber dan klik Simpan

Koreksi Perubahan Nilai Berkurang KDP (Kode Transaksi 504)


Menu ini digunakan untuk mencatat koreksi berupa perubahan nilai suatu transaksi KDP
seharusnya menjadi lebih kecil daripada nilai sebelumnya, yang disebabkan oleh
kesalahan dalam penginputan dan/atau penyesuaian.

Ilustrasi:
Berdasarkan hasil pemeriksaan dari tim pemeriksa eksternal, diketahui bahwa
pembayaran tahap pertama yang sudah dicatat sebagai Perolehan KDP melebihi standar
yang telah ditetapkan dan harus dilakukan setoran pengembalian belanja modal ke kas
negara. Maka nilai KDP yang sudah dibayar juga harus dilakukan koreksi nilai berkurang.
Misal : Satker KPPN Pekalongan telah melakukan pembayaran tahap pertama dan
dicatat sebagai Perolehan KDP Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan NUP 18
dengan harga Rp15.000.000,-. Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, terjadi kelebihan
pembayaran KDP dan harus dilakukan setoran pengembalian belanja modal ke kas
negara sebesar Rp3.000.000,-. Setelah dilakukan setoran pengembalian ke kas negara,
maka operator BMN harus melakukan koreksi nilai berkurang KDP atas sebesar
Rp3.000.000,-. Sehingga nilai KDP Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan NUP 18
menjadi Rp12.000.000,-
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Koreksi Perubahan Nilai Berkurang
53
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


1. Pilih menu Koreksi Perubahan Nilai Berkuran KDP, lalu klik Rekam

2. Lalu isikan data sebagai berikut:


1) Pilih KDP dan NUP yang akan dilakukan koreksi nilai bertambah
2) Pilih tanggal pembukuan sesuai dengan dokumen sumber
3) Isikan Nilai Berkurang dengan nilai pengurangan KDP (bukan nilai KDP
seharusnya). Misalnya nilai KDP Gedung Bangunan Dalam Pengerjaan NUP
18 semula direkam dengan nilai Rp15.000.000,- padahal seharusnya
Rp12.000.000,-, maka kolom Nilai Berkurang diisi dengan nilai
pengurangannya yaitu sebesar Rp3.000.000,-
4) Isikan dokumen sumber dan klik Simpan

Transfer Keluar KDP (Kode Transaksi 507)


Menu ini digunakan untuk menginput KDP yang diserahkan ke Satker lain atau
Kementerian Lain dalam lingkup Pemerintah Pusat. Transfer Keluar diinput ke dalam
Aplikasi SIMAK BMN apabila Berita Acara Serah Terima dari kedua belah pihak telah
ditandatangani.
Ilustrasi:
KPPN Pekalongan menyerahkan menyerahkan KDP Gedung dan Bangunan Dalam
Pengerjaan kepada Satker Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan sebesar
Rp25.000.000,-.
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Transfer Keluar KDP
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Transfer Keluar KDP, lalu klik Rekam

54
SAKTI
MODUL ASET TETAP

3. Lalu isikan data sebagai berikut:


1) Pilih KDP dan NUP yang akan dilakukan transfer keluar
2) Pilih tanggal pembukuan sesuai dengan dokumen sumber
3) Isikan dokumen sumber
4) Pilih satker tujuan penerima KDP, lalu klik Simpan

Hibah Keluar KDP (Kode Transaksi 509)


Menu ini digunakan untuk merekam transaksi penyerahan KDP kepada entitas di luar
lingkup Pemerintah Pusat pada tahun berjalan. Misalnya penyerahan KDP kepada
Pemerintah Daerah, perorangan, perusahaan, BUMN , dll.
Ilustrasi:
Satker KPPN Pekalongan menyerahkan KDP Jalan, Irigasi dan Jembatan Dalam
Pengerjaan kepada Pemerintah Kota Pekalongan.
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Hibah Keluar KDP

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


Pilih menu Hibah Keluar KDP, lalu klik Rekam. Selanjutnya pilih KDP dan NUP yang
akan dihibahkan, pilih tanggal pembukuan dan isikan nomor dokumen, lalu klik Simpan.

55
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Penghapusan/Penghentian KDP (Kode Transaksi 505)


Menu ini digunakan untuk mencatat penghapusan/penghentian pembangunan aset-aset
KDP yang sebelumnya telah dicatat dan disetujui.
Dokumen sumber yang digunakan adalah surat keputusan penghapusan/ penghentian
atas KDP.
Ilustrasi :
Kementerian Pemuda dan Olahraga memiliki aset KDP berupa Kompleks Olahraga yang
pekerjaannya telah berhenti selama beberapa tahun. KDP ini dapat diusulkan untuk
dihapuskan bilamana sesuai dengan berbagai aspek pertimbangan dari berbagai
kalangan dan ahli bahwa tidak layak untuk dilanjutkan proses pengerjaannya. Atas dasar
hal tersebut, maka dapat diterbitkan surat keputusan untuk menghentikan/
menghapuskan KDP oleh Pengelola Barang.
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Penghapusan/Penghentian
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
Pilih menu Penghapusan/Penghentian KDP, lalu klik Rekam. Selanjutnya pilih KDP yang
akan dihapus/dihentikan, pilih tanggal pembukuan dan isikan dokumen sumber, lalu klik
Simpan.

56
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Perolehan Lainnya KDP (Kode Transaksi 510)


Menu ini digunakan untuk merekam transaksi perolehan KDP pada tahun anggaran
berjalan, yang berasal selain dari transaksi Perolehan KDP, Transfer Masuk KDP dan
Hibah Masuk KDP
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Perolehan Lainnya KDP
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Perolehan Lainnya KDP, lalu klik Rekam.

2. Lalu pilih KDP dan jumlah KDP, pilih tanggal pembukuan, lokasi KDP dan nilai KDP,
lalu klik Simpan

Reklasifikasi KDP (Kode Transaksi 513)


Menu ini digunakan untuk mencatat perubahan atas kesalahan pemilihan kodefikasi KDP,
dari semula jenis KDP yang satu menjadi jenis KDP yang lain.
Perlu diperhatikan :
1. Reklasifikasi KDP ini dapat digunakan untuk :
a. Reklasifikasi dari 1 NUP KDP menjadi 1 NUP KDP jenis yang lain
b. Reklasifikasi dari 1 NUP KDP menjadi banyak NUP KDP jenis yang lain
c. Reklasifikasi dari banyak NUP KDP menjadi 1 NUP KDP jenis yang lain
d. Reklasifikasi dari banyak NUP KDP menjadi banyak NUP KDP jenis yang lain
2. Nilai total KDP yang direklasifikasi harus sama dengan nilai total KDP jenis yang baru
3. Nilai satuan KDP yang baru akan otomatis muncul dengan besaran dibagi rata
proporsional sesuai dengan jumlah NUP KDP yang baru.
4. Nilai satuan KDP yang baru harus tetap bulat (tidak boleh nilai satuan menjadi
desimal)
Ilustrasi :

57
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Operator MAT melakukan kesalahan perekaman jenis KDP yaitu semula direkam KDP
Gedung dan Bangunan dalam Pengerjaan sebanyak 1 NUP yaitu NUP 18, padahal
seharusnya KDP jenis Jalan, Irigasi dan Jembatan Dalam Pengerjaan sebanyak 4 NUP.
Nama menu : RUH >> Transaksi KDP >> Reklasifikasi KDP
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
1. Pilih menu Reklasifikasi KDP, lalu klik Rekam.

2. Lalu isikan data sebagai berikut:


1) Pilih KDP asal yang salah rekam dan akan diubah menjadi KDP jenis lain
2) Pilih jenis KDP seharusnya dan isikan jumlah KDP seharusnya
3) Isikan persentase pekerjaan
4) Isikan dokumen sumber reklasifikasi KDP, lalu klik Simpan

58
SAKTI
MODUL ASET TETAP

PETUNJUK TEKNIS TRANSAKSI BMN BERSEJARAH

BMN BERSEJARAH
Barang Bersejarah (heritage assets) dibukukan dan dilaporkan dalam kuantitasnya dan
tanpa nilai karena nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak mungkin
secara penuh dilambangkan dengan nilai keuangan berdasarkan harga pasar maupun
harga perolehannya.
Biaya untuk perolehan, konstruksi, peningkatan, rekonstruksi harus dibebankan sebagai
belanja tahun terjadinya pengeluaran tersebut, tidak dikapitalisasi menjadi nilai barang
atau penambah nilai barang. Biaya tersebut termasuk seluruh biaya yang berlangsung
untuk menjadikan aset bersejarah tersebut dalam kondisi dan lokasi yang ada pada
periode berjalan.
BMN yang memenuhi kriteria aset bersejarah (heritage assets) dibukukan dalam Buku
Barang Bersejarah. Barang Bersejarah tidak dicatat dalam Laporan Neraca namun
dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Perekaman Perolehan BMN Bersejarah tanpa memasukkan nilainya dan diminta untuk
mengisikan lokasi asetnya.
Tidak ada jurnal yang dibentuk saat persetujuan transaksi BMN Bersejarah.

Saldo Awal BMN Bersejarah (Kode Transaksi 601)


Menu saldo awal untuk Barang Bersejarah digunakan untuk mencatat Barang Bersejarah
yang telah memperoleh penetapan hukum sebagai barang bersejarah disebabkan
kepentingan pelestarian budaya, lingkungan atau bersejarah sebelum tahun berjalan
namun belum dilakukan pencatatan pada tahun tersebut sehingga baru dicatat pada
tahun berjalan.
Teknis perekaman Saldo Awal Aset Bersejarah, sama dengan perekaman saldo awal
pada aset BMN yang lainnya, yang berbeda adalah pada aset bersejarah tidak
memasukkan nilainya dan diminta untuk mengisikan lokasi asetnya.
Hasil perekaman tersebut juga tidak menghasilkan jurnal.
Ilustrasi :
Terdapat penemuan 1 unit Prasasti di area situs Candi Sewu, Jawa Tengah pada bulan
Juni 2017 (TAYL), dan terbit surat penetapannya sebagai Aset Bersejarah pada tanggal
10 Juni 2017 (TAYL). Aset tersebut dicatat oleh Satker Balai Pelestarian Cagar Budaya
Jawa Tengah pada tanggal 10 Juni 2020.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN Bersejarah >> Saldo Awal

59
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


Pilih menu Saldo Awal BMN Bersejarah, lalu klik Rekam, lalu pilih tanggal pembukuan
(TAB) dan tanggal perolehan (TAYL) serta lokasi fisik, lalu klik Simpan

Perolehan BMN Bersejarah (Kode Transaksi 602)


Menu perolehan BMN Bersejarah digunakan untuk mencatat Barang Bersejarah yang
telah memperoleh penetapan hukum sebagai barang bersejarah disebabkan
kepentingan pelestarian budaya, lingkungan atau bersejarah pada tahun berjalan.
Aset bersejarah harus disajikan dalam bentuk unit, misalnya jumlah unit koleksi yang
dimiliki atau jumlah unit monumen, dalam Catatan atas Laporan Keuangan dengan tanpa
nilai.
Biaya untuk perolehan, konstruksi, peningkatan, rekonstruksi harus dibebankan dalam
laporan operasional sebagai beban tahun terjadinya pengeluaran tersebut. Beban
tersebut termasuk seluruh beban yang berlangsung untuk menjadikan aset bersejarah
tersebut dalam kondisi dan lokasi yang ada pada periode berjalan.
Ilustrasi :
Terdapat penemuan 2 unit Arca Dwarapala di area situs Candi Penataran, Jawa Timur
pada bulan Juni 2020, dan terbit surat penetapannya sebagai Aset Bersejarah pada
tanggal 10 Juni 2020. Aset tersebut dicatat oleh Satker Balai Pelestarian Cagar Budaya
Mojokerto pada tanggal 20 Juni 2020.
Nama menu : RUH >> Transaksi BMN Bersejarah >> Perolehan

60
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


Pilih menu Perolehan BMN Bersejarah, lalu klik Rekam, lalu pilih tanggal pembukuan
(TAB) dan tanggal perolehan (TAB) serta lokasi fisik, lalu klik Simpan

Penghapusan BMN Bersejarah (Kode Transaksi 604)


Menu ini disediakan untuk menginput Barang Milik Negara Bersejarah yang berkurang
di tahun berjalan karena hancur tak berbentuk lagi atau hilang. Satker mencatat di menu
ini apabila izin penghapusan telah disetujui oleh Pengelola Barang (DJKN/KPKNL).
Ilustrasi :
Bagian Purbakala menginformasikan bahwa sebuah relief kuno di Museum Sejarah telah
hilang. Usaha pencarian telah dilakukan dan tetap dilakukan bekerjasama dengan
Interpol.
Pengajuan penghapusan dari catatan ke KPKNL telah disetujui.
Keterangan : transaksi di atas tidak membentuk jurnal
Pencatatan dan Pelaporan Barang Bersejarah dalam Laporan Keuangan hanya
dilaporakan jumlah unit tiap jenis barang bersejarah di dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan. Barang bersejarah tidak dinilai dengan uang (rupiah) sehingga tidak ada
jurnal yang terbentuk
setelah dicatat dalam SIMAK-BMN.Nama menu : RUH >> Transaksi BMN Bersejarah
>> Penghapusan

61
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Langkah perekaman transaksi ini adalah :


Pilih menu Penghapusan BMN Bersejarah, lalu klik Rekam, lalu pilih tanggal pembukuan
(TAB) dan tanggal perolehan (TAB) serta lokasi fisik, lalu klik Simpan

62
SAKTI
MODUL ASET TETAP

PETUNJUK TEKNIS TRANSAKSI BARANG PIHAK KETIGA

Perolehan BMN Pihak Ketiga (Kode Transaksi 701)


Menu ini digunakan untuk mencatat aset tetap/aset lainnya berupa Barang Pihak Ketiga
(bukan milik kantor sendiri) yang dititipkan kepada instansi atau barang pihak ketiga yang
digunakan sehari-hari.
Barang tersebut tidak muncul di Neraca hanya muncul di Daftar Barang Ruangan dan
Daftar Barang Pihak Ketiga.
Contoh: sebuah televisi milik pegawai yang dipakai di kantornya.
Perekaman pada menu Perolehan BMN Pihak Ketiga (701) tidak perlu memasukkan
nilainya.
Menu ini tidak mengasilkan jurnal saat persetujuan transaksi dan tidak muncul sebagai
penambah aset di Neraca, akan tetapi hanya muncul di Daftar Barang Pihak Ketiga.
Ilustrasi :
Salah seorang pegawai kantor menitipkan televisi miliknya sendiri sebanyak 5 unit di
kantor dan dapat digunakan sehari-hari.
Nama menu : RUH >> Transaksi Barang Pihak Ketiga >> Perolehan
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
Pilih menu Perolehan Barang Pihak Ketiga, lalu klik Rekam, lalu pilih BMN yang dititipkan
dan jumlah itemnya, pilih tanggal pembukuan dan tanggal perolehan lalu klik Simpan

63
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Penghapusan BMN Pihak Ketiga (Kode Transaksi 702)


Menu Penghapusan BMN Pihak Ketiga digunakan untuk menghapus barang pihak ketiga
dari Daftar Barang Pihak Ketiga dikarenakan barang tersebut tidak ada lagi, misalnya
karena dikembalikan ke pemiliknya, rusak berat atau hilang.
Ilustrasi :
Pegawai mengambil kembali 1 unit televisi yang dititipkan di kantor untuk dibawa pulang
dan digunakan di rumahnya sendiri.
Perekaman pada menu Penghapusan BMN Pihak Ketiga (702) tidak perlu memasukkan
nilainya.
Tidak ada jurnal yang dibentuk saat persetujuan transaksi ini.
Nama menu : RUH >> Transaksi Barang Pihak Ketiga >> Penghapusan
Langkah perekaman transaksi ini adalah :
Pilih menu Penghapusan Barang Pihak Ketiga, lalu klik Rekam, lalu pilih BMN pihak
ketiga yang dihapuskan dan isikan NUP-nya, lalu pilih tanggal pembukuan dan tanggal
perolehan lalu klik Simpan

64
SAKTI
MODUL ASET TETAP

MENU PENCATATAN BMN

Perlu diperhatikan dalam pencatatan BMN:


1. Transaksi pencatatan KIB/DBR/DBL hanya dapat dilakukan atas BMN yang
transaksinya sudah disetujui oleh approver. Jadi, BMN yang baru direkam dan belum
disetujui, maka belum dapat dicatat dalam KIB/DBR/DBL
2. Transaksi pencatatan KIB/DBR/DBL sendiri tidak memerlukan validasi dari Validator
maupun persetujuan dari Approver.

Pencatatan Kartu IdentitasBarang (KIB)


Kartu Identitas Barang (KIB) adalah kartu yang digunakan sebagai alat pengawasan dan
pengendalian BMN berupa tanah, bangunan gedung, dan alat angkutan, serta alat
persenjataan.
KIB ini untuk mencatat data BMN secara tersendiri atau kumpulan/kolektif dilengkapi
data asal, volume, kapasitas, merk, type, nilai/harga, dan data lain mengenai barang
tersebut yang diperlukan untuk inventarisasi maupun tujuan lain dan dipergunakan
selama barang itu belum dihapuskan.
Pencatatan KIB terdiri dari :
1. KIB Tanah
2. KIB Gedung dan Bangunan
3. KIB Bangunan Air
4. KIB Alat Angkutan
5. KIB Alat Besar
6. KIB Alat Senjata
Nama menu : Pencatatan >> KIB
Langkah perekaman Pencatatan KIB adalah :
1. Pilih menu Pencatatan, lalu pilih KIB sesuai jenis BMN, lalu klik Rekam
2. Lalu pilih kodefikasi BMN dan isikan NUP pada kolom No. KIB/Aset, lalu klik Validasi
3. Lalu lengkapi isian sesuai dengan dokumen sumber, lalu klik Simpan

65
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Pencatatan Daftar Barang Ruangan (DBR)


Daftar Barang Ruangan (DBR) adalah daftar yang digunakan sebagai alat pengawasan
dan pengendalian yang mencatat barang di dalam ruangan.
Ilustrasi :
Televisi NUP 2 milik pihak ketiga dicatat di dalam ruangan Dapur
Nama menu : Pencatatan >> Pencatatan DBR
Langkah perekaman Pencatatan DBR adalah :
1. Pilih menu Pencatatan, lalu pilih Pencatatan DBR, lalu klik Rekam
2. Pilih Kepemilikan : Milik satker sendiri atau milik Pihak Ketiga
3. Pilih kodefikasi BMN dan isikan NUP
4. Pilih Kode Ruangan, lalu klik Simpan

Pencatatan Daftar Barang Lainnya (DBL)


Daftar Barang Lainnya (DBL) adalah daftar untuk mencatat barang yang tidak dicatat
dalam Daftar Barang Ruangan (DBR) dan Kartu IdentitasBarang (KIB).
Ilustrasi :
Tiang Bendera NUP 2 yang berada di halaman kantor dicatat dalam DBL
Nama menu : Pencatatan >> Pencatatan DBL
Langkah perekaman Pencatatan DBL adalah :
1. Pilih menu Pencatatan, lalu pilih Pencatatan DBL, lalu klik Rekam
2. Pilih Kepemilikan : Milik satker sendiri atau milik Pihak Ketiga
3. Pilih kodefikasi BMN dan isikan NUP
4. Isikan Lokasi Fisik, lalu klik Simpan

66
SAKTI
MODUL ASET TETAP

Perubahan DBL – DBR


Menu ini digunakan untuk melakukan perubahan lokasi BMN, yaitu semua tercatat di
DBR dan akan diubah menjadi DL, atau sebaliknya
Ilustrasi :
Tiang Bendera NUP 2 yang sudah rusak dipindah lokasinya dari halaman kantor lalu
ditempatkan di gudang.
Nama menu : Pencatatan >> Perubahan DBL - DBR
Langkah perekaman Perubahan DBL – DBR adalah :
1. Pilih menu Pencatatan, lalu pilih Perubahan DBL -DBR, lalu klik Rekam
2. Pilih pilihan transaksi : Dari DBR ke DBL atau Dari DBL ke DBR
3. Pilih kodefikasi BMN dan isikan NUP
4. Pilih Kode Ruangan atau Lokasi Fisik yang dituju

67
SAKTI
MODUL ASET TETAP

MENU MONITORING STATUS TRANSAKSI, SUMMARY DAN TUTUP BUKU

Monitoring Status Transaksi


Menu ini digunakan untuk melihat dan melakukan pengawasan atas semua transaksi
yang telah dibuat, baik statusnya baru rekam, sudah validasi maupun sudah setuju.
Transaksi yang telah direkam dan belum dilakukan validasi (status rekam), maka masih
akan muncul pada masing-masing menu asalnya. Akan tetapi apabila transaksi tersebut
sudah dilakukan validasi atau persetujuan, maka transaksi tidak tampil lagi pada masing-
masing menu asalnya. Untuk melihat kembali transaksi yang sudah dibuat, maka dapat
menggunakan menu Monitoring Status Transaksi.
Nama menu : Monitoring >> Status Transaksi
Tampilan menu Monitoring Status Transaksi adalah :

Untuk dapat melakukan monitoring atau melihat kembali transaksi yang diinginkan maka:
1. Pilih salah satu status transaksi yang akan dicari, yaitu ada tiga pilihan status Rekam,
Validasi dan Setuju.
a. Status Rekam artinya transaksi itu sudah direkam dan disimpan, tapi belum
divalidasi oleh Validator.
b. Status Validasi artinya transaksi itu sudah divalidasi oleh Validator
c. Status Setuju artinya tranaksi itu sudah disetujui oleh Approver
2. Pilih jenis transaksi yang dicari, yaitu ada 2 pilihan :
a. Pilih Semua transaksi : untuk menampilkan semua transaksi
b. Pilih salah satu transaksi dengan klik titik 3 warna biru : maka yang tampil hanya
transaksi yang dipilih
3. Klik tombol Lihat, maka akan tampil transaksi sesuai dengan filter transaksi yang telah
dipilih

68
SAKTI
MODUL ASET TETAP

SUMMARY
Menu ini digunakan agar semua transaksi yang telah disetujui oleh Approver dapat
disajikan dalam laporan BMN menu Cetak >> Laporan.
Jadi, transaksi akan disajikan dalam laporan apabila telah dilakukan summary. Apabila
belum dilakukan summary, maka transaksi belum masuk ke laporan menu Cetak >>
Laporan.
Cetak laporan pada Modul Aset Tetap ada dua menu :
1. Cetak >> Buku/Daftar : Untuk dapat mencetak menu laporan ini tidak perlu dilakukan
summary terlebih dahulu
2. Cetak >> Laporan : Untuk dapat mencetak menu laporan ini perlu dilakukan summary
terlebih dahulu
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk transaksi summary antara lain :
1. Summary harus dilakukan agar transaksi yang sudah disetujui oleh Approver dapat
masuk ke laporan menu Cetak >> Laporan.
2. Summary harus dilakukan urut dari bulan paling kecil sampai dengan bulan pelaporan
berkenaan. Summary ulang diperlukan mulai dari bulan terjadinya transaksi sampai
dengan bulan pelaporan BMN berkenaan.
Misal : telah dilakukan summary dari Januari sampai dengan Juni 2020. Lalu ada
perekaman transaksi baru di bulan Maret 2020. Maka perlu dilakukan summary ulang
dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2020.
3. Ketika dilakukan tutup buku, maka otomatis akan terjadi summary secara otomatis
oleh sistem pada bulan yang sudah ditutup.
Nama menu : Summary >> Pembuatan Summary Database
Tampilan menu Summary adalah :

Pilih bulan yang akan di-summary, lalu klik Proses, lalu tunggu proses sampai dengan
muncul notifikasi proses summary berhasil

69
SAKTI
MODUL ASET TETAP

TUTUP BUKU
Menu ini digunakan untuk menutup buku Modul Aset Tetap sehingga tidak dapat lagi
dilakukan transaksi pada bulan yang telah ditutup, sekaligus membentuk jurnal
penyusutan reguler untuk tutup buku bulan Juni dan Desember.
Beberapa hal terkait tutup buku Modul Aset Tetap antara lain :
1. Tutup buku dapat dilakukan oleh user operator, validator maupun approver.
2. Tutup buku dapat dilakukan apabila semua transaksi pada bulan berkenaan telah
lengkap dan benar direkam sehingga tidak ada transaksi yang ketinggalan rekam.
3. Ketika dilakukan tutup buku, maka sistem otomatis melakukan proses summary bulan
berkenaan, sehingga periode bulan yang telah ditutup buku tidak perlu dilakukan
summary ulang
4. Ketika dilakukan tutup buku bulan Juni dan Desember, maka sistem akan otomatis
melakukan penghitungan penyusutan reguler dan pembentukan jurnal penyusutan
reguler.
5. Buka periode dapat dilakukan oleh user Modul GLP (untuk bulan selain Juni dan
Desember). Karena ketika user Modul GLP melakukan buka buku sementara, maka
modul lainnya, termasuk MAT, akan ikut terbuka.
Nama menu : Penutupan Periode >> Penutupan Periode Bulanan
Tampilan Tutup Buku adalah :

Setelah pilih menu Penutupan Periode Bulanan, maka pada tabel akan muncul bulan-
bulan yang sudah ditutup.
Pada kolom Periode akan muncul bulan yang masih buka dan siap dilakukan tutup buku
dengan melakukan klik tombol Tutup Periode

70
KEMENTERIAN KEUANGAN RI

DITJEN PERBENDAHARAAN
SAKTI
MODUL GLP

2020
Petunjuk Teknis
Aplikasi SAKTI
Modul
Modul Persediaan
GL & Pelaporan

1
SAKTI
MODUL GLP

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 2
Jurnal Manual............................................................................................................................................... 3
Validasi Jurnal ............................................................................................................................................ 10
Posting Jurnal ............................................................................................................................................. 12
Monitoring Jurnal....................................................................................................................................... 14
Jurnal Penyesuaian Khusus ........................................................................................................................ 17
Jurnal Balik ................................................................................................................................................. 20
Monitoring Tutup Transaksi ....................................................................................................................... 23
Tutup Buku ................................................................................................................................................. 25
Transaksi Resiprokal................................................................................................................................... 29
Laporan ...................................................................................................................................................... 34

2
SAKTI
MODUL GLP

Jurnal Manual

Deskripsi Singkat

JURNAL MANUAL

Jurnal Manual adalah fasilitas yang disediakan oleh modul GLP untuk mecatat jurnal
manual melalui modul GL yang tidak terkait dan tidak mengikuti aturan di peta jurnal,
dapat digunakan untuk membuat semua jurnal yang tidak terdapat pada menu Jurnal
Penyesuaian Khusus.

No. Uraian Penjelasan

1 Nama Menu GL dan Pelaporan >Proses>Jurnal Manual

2 Deskripsi Menu Jurnal Manual adalah fasilitas yang disediakan oleh modul
GLP untuk mecatat jurnal manual melalui modul GL yang
tidak terkait dan tidak mengikuti aturan di peta jurnal, dapat
digunakan untuk membuat semua jurnal yang tidak
terdapat pada menu Jurnal Penyesuaian Khusus.

3 Role User OPR GLP

4 Modul dan Transaksi Lain yang BEN; KOM; PEM; PER; MAT;
Terkait
5 Dokumen Sumber Memo Jurnal

6 Validasi Nilai jurnal harus seimbang Debet dan Kredit, periode


buku

7 Tata cara perekaman - pada menu GL dan Pelaporan >Proses>Jurnal Manual


- Pilih periode Jurnal Manual yang diinginkan
- Rekam jurnal manual

8 Kriteria yang wajib diperhatikan - Nilai Debet dan Kredit harus diperhatikan
9 Output - - Laporan Keuangan

Langkah-langkah membuat jurnal manual


1. Login menggunakan user operator GLP pada menu GL dan Pelaporan >Proses>Jurnal
Manual

3
SAKTI
MODUL GLP

2. Pilih periode Jurnal Manual yang diinginkan

3. Klik Rekam

4. Klik Tambah Akun

5. Pilih tanngal dokumen, tanggal transaksi, isi No. Dokumen, isi deskripsi, cari akun,posisi
akun Debet (default), isikan Nominal, dan simpan.

4
SAKTI
MODUL GLP

Simpan data akun pilih ya, simpan berhasil, disini kita sudah merekam jurnal 1 baris sisi
debet

Selanjutnya kita tambahkan sisi kredit, klik tambah akun

Sisi Data Dokumen (kiri atas) tidak perlu diubah, sisi Data Akun (kanan atas) ubah
akun,posisi akun kredit, nominal sama dengan sisi Debet, kemudian Simpan Akun

Setelah kita simpan akun debet dan kredit kita lakukan simpan (bawah), jika berhasil jurnal
akan masuk ke Buku Besar, lakukan Validasi dan Posting Jurnal agar masuk di Laporan.

5
SAKTI
MODUL GLP
Ilustrasi Jurnal Manual
Pada bulan Februari 2021, Satker A mengajukan SPM Koreksi yang mengubah akun
pengeluaran Belanja Barang Operasional Lainnya (521119) menjadi Belanja Barang
Operasional-Penanganan Pandemi COVID-19 (521131).
Aplikasi SAKTI akan otomatis membentuk jurnal sebagai berikut atas pengajuan SPM Koreksi
tersebut:
1. Jurnal Balik:

Saldo Buku
Transaksi Akun Uraian Normal Besar
Belanja barang yang masih harus
SPP 212112 dibayar Debet Akrual
Utang Yang Belum Diterima
218111 Tagihannya Kredit Akrual

SP2D 313111 Ditagihkan ke Entitas Lain Debet Akrual


Belanja barang yang masih harus
212112 dibayar Kredit Akrual
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain Debet Kas
Belanja Barang Operasional
521119 Lainnya Kredit Kas

2. Jurnal baru:

Saldo Buku
Transaksi Akun Uraian Normal Besar
Utang Yang Belum Diterima
SPP 218111 Tagihannya Debet Akrual
Belanja barang yang masih harus
212112 dibayar Kredit Akrual

Belanja barang yang masih harus


SP2D 212112 dibayar Debet Akrual
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain Kredit Akrual
521131 Belanja Barang Operasional - Debet Kas
Penanganan Pandemi Covid-19
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain Kredit Kas

Dari ilustrasi tersebut di atas, diketahui bahwa jurnal yang terbentuk pada saat pencatatan
BAST/SPBy tidak membalik secara otomatis pada saat koreksi SPM/SP2D, sehinga diperlukan
adanya jurnal antar beban secara manual melalui modul GLP untuk memperbaiki jurnal pada
BAST/SPBy agar pengakuan basis akrual beban sama dengan pengakuan belanja secara kas.

Adapun jurnal manual antar beban sesuai lanjutan ilustrasi sebelumnya adalah sebagai berikut:

Akun Uraian Saldo Normal Buku Besar


521131 Belanja Barang Operasional - Debet Akrual
Penanganan Pandemi Covid-19

6
SAKTI
MODUL GLP
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya Kredit Akrual

Terhadap koreksi SPM yang telah dilakukan oleh satker dapat dilakukan monitoring pada aplikasi
MonSAKTI >> GL Pelaporan >> Detail Koreksi SPM. Transaksi koreksi SPM/SP2D yang perlu
dilakukan jurnal antar beban secara manual adalah koreksi SPM yang dokumen sebelumnya
BAST atau SPBy (lihat kolom dokumen sebelumnya) dan uraian pada kolom karakter akun
adalah JASA. Contoh monitoring adalah sebagai berikut:

Berdasarkan monitoring di atas diketahui bahwa koreksi yang dilakukan atas SPM yang dokumen
sebelumnya SPBy dan Karakter Akunnya JASA, maka perlu dilakukan jurnal manual dengan
melihat kolom AKUN dan kolom PERUBAHAN. Apabila dalam kolom perubahan nilainya
POSITIF maka akun tersebut dilakukan jurnal pada sisi DEBIT, apabila nilainya NEGATIF maka
akun tersebut dilakukan jurnal pada sisi KREDIT.

Berdasarkan monitoring di atas, maka perlu dilakukan perekaman jurnal manual pada menu GL
dan Pelaporan >> Proses >> Jurnal Manual dengan rincian:

(D) 521211 7.200.000

(K) 521111 7.200.000

Cara Perekaman pada Aplikasi SAKTI

1. Login sebagai operator GLP lalu membuka menu GL dan Pelaporan >Proses>Jurnal
Manual

7
SAKTI
MODUL GLP
2. Pilih Periode, kemudian klik Rekam

3. Klik Tambah Akun, kemudian, isikan Data Dokumen penjurnalan, lalu Isikan Data Akun

4. Klik Lihat pada Kolom Data Akun untuk mencari akun

5. Isikan Data akun dengan akun 521211 pada sisi Debet dengan nominal Rp 7.200.000, lalu
klik Simpan Akun

6. Apabila sudah muncul pada tabel di bawah, klik Tambah Akun lagi

8
SAKTI
MODUL GLP
7. Isikan Akun 521111 pada sisi Kredit dengan nominal Rp 7.200.000, lalu klik Simpan Akun

8. Apabila sudah muncul kedua akun yang telah direkam pada tabel di bawah, silakan klik
Simpan

9. Jurnal Manual yang telah direkam selanjutnya dapat dilakukan Validasi dan Posting

9
SAKTI
MODUL GLP

Validasi Jurnal

Deskripsi Singkat

VALIDASI JURNAL

Pada SAKTI validasi jurnal dilakukan otomasi secara terjadwal, namun demikian jika
operator ingin mencetak laporan keuangan lebih cepat dapat dilakukan validasi jurnal
secara mandiri yang kemudian dilanjutkan dengan posting jurnal. Setelah pengguna
melakukan input data jurnal, pengguna dapat melakukan validasi data jurnal yang
telah masuk kedalam Buku Besar di Modul GLP, baik melalui data-data jurnal yang
berasal dari modul-modul lainnya maupun data jurnal yang diinput melalui modul
GLP.

No.
1 Modul GLP
Role User OPR
Modul Lain yang Terkait -
Transaksi yang Tekait

Dokumen Input
Output Laporan Keuangan
Validasi

Langkah-langkah melakukan validasi jurnal:


1. Login menggunakan user operator GLP pada menu GL dan Pelaporan >Proses>Validasi
Jurnal

2. Filter pencarian sesuai kebutuhan jurnal yang akan validasi

10
SAKTI
MODUL GLP

3. Validasi jurnal dapat dilakukan perhalaman atau semua halaman (idealnya semua
halaman), pilih semua (kanan atas) lalu pilih semua halaman (kanan bawah), Klik Proses
Validasi

4. Konfirmasi pilih Ya

5. Validasi berhasil Pilih OK, maka jurnal siap diposting

11
SAKTI
MODUL GLP

Posting Jurnal

Deskripsi Singkat

POSTING JURNAL

Posting jurnal dilakukan otomasi secara terjadwal, namun demikian jika operator ingin
mencetak laporan keuangan lebih cepat dapat dilakukan posting jurnal secara mandiri
yang didahului dengan validasi jurnal. Data jurnal yang telah diposting ke Neraca Saldo
(Trial Balance) & Neraca Percobaan tersebut akan menjadi data acuan dalam proses
pembuatan laporan.

No.
1 Modul GLP
Role User OPR
Modul Lain yang -
Terkait
Transaksi yang
Tekait

Dokumen Input
Output LO,LPE,NERACA,LRA
Validasi

Langkah-langkah melakukan validasi jurnal:


1. Login menggunakan user operator GLP pada menu GL dan Pelaporan >Proses>Posting
Jurnal

2. Pilih semua halaman


3. Pilih semua halaman
4. Klik Proses

12
SAKTI
MODUL GLP

13
SAKTI
MODUL GLP

Monitoring Jurnal

Deskripsi Singkat

MONITORING JURNAL

Semua transaksi data jurnal yang telah masuk ke modul GL dan Pelaporan dapat di
lihat melalui fitur ini, monitoring jurnal dapat juga berfungsi untuk melakukan
penelusuran data transaksi ke dokumen sumber dari semua modul dalam rangka
melakukan telaah Laporan Keuangan

No.
1 Modul GLP
Role User OPR
Modul Lain yang KOM;PER;MAT;BEN;PEM;
Terkait
Transaksi yang
Tekait

Dokumen Input
Output
Validasi

A. Langkah-langkah melakukan monitoring jurnal.


1. Login menggunakan user operator GLP pada menu GL dan Pelaporan >Proses>Monitoring
Jurnal

2. Muncul form seperti dibawah ini, pilih parameter untuk mempermudah pencariaan jurnal
transaksi.

14
SAKTI
MODUL GLP

B. Hal-hal yang dapat dilakukan dengan monitoring jurnal.


1. Melihat status validasi jurnal, apakah jurnal tersebut sudah dilakukan proses validasi
atau belum. Jika sudah divalidasi, kolom Divalidasi akan tercentang.

2. Melihat status posting, apakah jurnal tersebut sudah dilakukan proses posting atau
belum. Jika sudah diposting, kolom Posting akan tercentang.

3. Melihat detil-histori jurnal, detil jurnal terutama yang berasal dari submodul dapat telusuri
datanya. Klik baris jurnal kemudian klik detil, aplikasi akan membawa ke form sumber
data transaksi.

15
SAKTI
MODUL GLP

4. Menampilkan data jurnal permodul, per-kelompok jurnal hinga yang lebih detil.

5. Mencari data jurnal berdasarkan jenis dan nomor dokumen.

16
SAKTI
MODUL GLP

Jurnal Penyesuaian Khusus

Deskripsi Singkat

JURNAL PENYESUAIAN KHUSUS

Fitur ini digunakan untuk mempermudah pengguna dalam melakukan jurnal penyesuaian,
jurnal penyesuaian khusus akan memberikan pasangan jurnal secara otomatis sesuai
dengan referensi pasangan jurnal yang sudah dipastikan, jurnal yang terbentuk adalah
berbasis akrual.

No. Uraian Penjelasan

1 Nama Menu GL dan Pelaporan >Proses>Jurnal Penyesuaian Khusus

2 Deskripsi Menu Fitur ini digunakan untuk mempermudah pengguna


dalam melakukan jurnal penyesuaian, jurnal
penyesuaian khusus akan memberikan pasangan
jurnal secara otomatis sesuai dengan referensi
pasangan jurnal yang sudah dipastikan, jurnal yang
terbentuk adalah berbasis akrual..

3 Role User OPR GLP

4 Modul dan Transaksi Lain yang BEN; KOM; PEM; PER; MAT;
Terkait

5 Dokumen Sumber Memo Jurnal

6 Validasi AkunjJurnal telah disediakan pasangannya, Nilai jurnal


harus seimbang Debet dan Kredit, periode buku

7 Tata cara perekaman - pada menu GL dan Pelaporan >Proses>Jurnal


Manual
- Pilih periode Jurnal Manual yang diinginkan
- Rekam jurnal manual

8 Kriteria yang wajib diperhatikan - Nilai Debet dan Kredit harus diperhatikan

9 Output - - Laporan Keuangan

Langkah-langkah membuat jurnal penyesuaian khusus:


1. Login menggunakan user operator GLP pada menu GL dan Pelaporan >Proses>Jurnal
Penyesuaian Khusus

17
SAKTI
MODUL GLP

2. Muncul form seperti dibawah ini, pilih periode yang akan dijurnal, isi No. Dokumen kemudian
Rekam.

3. Isikan Data Dokumen dan Data Akun seperti dibawah ini secara berurutan nomor 1 s.d 5

4. Setelah itu jangan lupa simpan kanan bawah

18
SAKTI
MODUL GLP

5. Data jurnal berhasil masuk ke Buku Besar dengan status belum validasi dan posting (lihat
petunjuk validasi dan posting jurnal).

19
SAKTI
MODUL GLP

Jurnal Balik

Deskripsi Singkat

JURNAL BALIK

Jurnal Balik pada umumnya digunakan untuk membalik jurnal penyesuaian yang
dilakukan pada awal periode setelah penutupan buku besar serta membuat neraca
saldo setelah penutupan di periode sebelumnya dan dapat juga digunakan pada TAB
karena kesalahan membuat jurnal.

No.
1 Modul GLP
Role User OPR
Modul Lain yang
Terkait
Transaksi yang
Tekait

Dokumen Input
Output
Validasi

A. Langkah-langkah membuat jurnal balik awal tahun misal 2020:


1. Login TA 2019 menggunakan user operator GLP pada menu GL dan Pelaporan
>Proses>Jurnal Penyesuaian Khusus/Manual (dalam juknis ini dicontohkan membalik jurnal
penyesuaian khusus)

20
SAKTI
MODUL GLP

2. Pilih Jurnal yang telah dibuat di Desember 2019 pada menu Jurnal Manual atau
Penyesuaian Khusus yang akan dibalik diawal 2020, Maka tombol Jurnal Balik akan aktif
dan klik jurnal balik

3. Pilih Tanggal transaksi, isi No. Dokumen, Keterangan, kemudian proses

Proses berhasil klik Oke

4. Logout dan login TA 2020, status jurnal balik adalah belum validasi ,lakukan validasi dan
posting untuk kebutuhan cetak Laporan Keuangan.

21
SAKTI
MODUL GLP

22
SAKTI
MODUL GLP

Monitoring Tutup Transaksi

Deskripsi Singkat

MONITORING TUTUP TRANSAKSI

Menu ini digunakan untuk melakukan monitoring tutup periode masing-masing modul
untuk memastikan submodul telah tutup sebelum melakukan tutup periode GLP.

No.
1 Modul GLP
Role User OPR
Modul Lain yang
Terkait
Transaksi yang
Tekait

Dokumen Input
Output
Validasi

Langkah-langkah melakukan monitoring tutup transaksi:


1. Login menggunakan user operator GLP pada menu GL dan Pelaporan >Tutup
Buku>Monitoring Tutup Transaksi.

2. Muncul form seperti dibawah ini

23
SAKTI
MODUL GLP

1. Monitoring tutup transaksi perperiode


2. Menunjukkan periode yang diitutup
3. Menunjukkan Modul yang ditutup
4. Menunjukkan tanggal dilakukan tutup buku
5. Halaman terakhir menunjukkan monitoring tutup buku paling terakhir

24
SAKTI
MODUL GLP

Tutup Buku

Deskripsi Singkat

TUTUP BUKU

Menu ini digunakan untuk tutup buku atau buka buku modul GLP sementara atau
permanen.

No.
1 Modul GLP
Role User OPR
Modul Lain yang
Terkait
Transaksi yang
Tekait

Dokumen Input
Output
Validasi

A. Tutup Buku GLP Sementara.


Tutup Buku GLP Sementara digunakan untuk memindahkan saldo neraca periode
sebelumnya ke awal bulan dan untuk keperluan push data interkoneksi rekonsiliasi bulanan
SAKTI dengan e-Rekon. Selama status tutup periode sementara, operator GLP masih bisa
melakukan buka periode kembali jika diperlukan.
Syarat-syarat melukan tutup buku GLP Sementara:
1. Modul Persediaan dan Aset Tetap telah dilakukan tutup buku
2. Modul Piutang telah tutup periode khusus bulan Juni dan Desember
3. Jurnal transaksi telah diposting
Langkah-langkah melakukan tutup buku GLP Sementara:
3. Login menggunakan user operator GLP pada menu GL dan Pelaporan >Tutup Buku>Tutup
Buku.

25
SAKTI
MODUL GLP
4. Muncul form seperti dibawah ini:
Pilih periode yang akan ditutup (1), klik Tutup Sementara (2)

5. Pilih Ya , setelah berhasil tombol Tutup Sementara menjadi tidak aktif

Status Monitoring tutup transaksi

26
SAKTI
MODUL GLP
B. Buka Periode GLP
Buka periode GLP dapat dilakukan sepanjang statusnya adalah sementara, pembukaan
periode GLP mengakibatkan terbukanya semua modul yang periodenya dibuka kecuali
modul Aset periode Juni dan Desember.
Langkah melakukan buka periode GLP:
1. Pada menu Tutup Buku pilih periode yang akan dibuka (1), klik Buka Periode (2)

2. Pilih ya

3. Jika berhasil semua modul akan terbuka kecuali modul Aset Tetap bulan Juni dan
Desember. Tombol Tutup Sementara akan aktif kembali

4. Lakukan dengan cara yang sama untuk pembukaan periode buka dibulan lainnya
sesuai kebutuhan.

C. Tutup Permanen GLP

27
SAKTI
MODUL GLP
Menu ini digunakan untuk melakukan tutup periode GLP secara permanen dan tidak dapat
dibuka kembali, idealnya penutupan permanen dilakukan setelah penyusunan Laporan
Keuangan telah usai.
Langkah-langkah Tutup Permanen GLP:
1. Pilih periode GLP yang akan ditutup permanen
2. Klik Tutup Permanen

28
SAKTI
MODUL GLP

Transaksi Resiprokal

Deskripsi Singkat

TRANSAKSI RESIPROKAL

Menu Transaksi Resiprokal digunakan oleh satker BLU/Non BLU Pemberi Kerja ke
Satker BLU dan satker BLU Penerima Kerja yang menerima Pendapatan dari Satker
Lain.Transaksi Resiprokal BLU terdiri dari :
1. Transaksi Resiprokal Pendapatan digunakan oleh Satker BLU penerima kerja atas
belanja dari satker BLU/Non BLU.
2. Transaksi Resiprokal Belanja digunakan oleh Satker Non BLU/BLU pemberi kerja
Satker BLU (lain).

No.
1 Modul GLP
Role User OPR
Modul Lain yang
Terkait
Transaksi yang
Tekait

Dokumen Input SP2D,SP3B


Output Daftar Resiprokal Pendapatan dan Belanja
Validasi

A. Transaksi Resiprokal Pendapatan.


Langkah-langkah merekam Transaksi Resiprokal Pendapatan:
1. Login menggunakan user operator GLP (Khusus Satker BLU) pada menu GL dan Pelaporan
>Transaksi Resiprokal>Pendapatan.

2. Muncul form seperti dibawah ini klik rekam

29
SAKTI
MODUL GLP

3. Pilih SP3B (1), pilih tanggal transaksi (2), pilih Satker intraco (3), isi uraian (4), kemudian
Simpan (5).

Konfirmasi Pilih Ya.

Klik Oke.
Data akan ditampilkan di grid Cari Data Pendapatan BLU/SP3BLU

B. Transaksi Resiprokal Belanja.


Langkah-langkah merekam Transaksi Resiprokal Pendapatan:

30
SAKTI
MODUL GLP
1. Login menggunakan user operator GLP (Khusus Satker BLU) pada menu GL dan
Pelaporan >Transaksi Resiprokal>Pendapatan.

2. Muncul form seperti dibawah ini klik rekam

3. Pilih SP2D/SP3B(1), pilih tanggal transaksi (2), pilih Satker intraco (3), isi uraian (4),
kemudian Simpan (5).

31
SAKTI
MODUL GLP
Klik Oke.
Data akan ditampilkan di grid Cari Data Pendapatan BLU/SP3BLU

C. Cetak Daftar Resiprokal.


Langkah-langkah mencetak Daftar Transaksi Resiprokal Pendapatan:
1. Login menggunakan user operator GLP (Khusus Satker BLU) pada menu GL dan
Pelaporan >Transaksi Resiprokal>Cetak Daftar Resiprokal

2. Pilih tahun (1), Jenis pilih Pendapatan (2), kemudian cetak (3)

Langkah-langkah mencetak Daftar Transaksi Resiprokal Belanja:


1. Login menggunakan user operator GLP (Khusus Satker BLU) pada menu GL dan
Pelaporan >Transaksi Resiprokal>Cetak Daftar Resiprokal

32
SAKTI
MODUL GLP

2. Pilih tahun (1), Jenis pilih Pendapatan (2), kemudian cetak (3)

Langkah-langkah mencetak Daftar Transaksi Resiprokal Pendapatan dan Belanja proses


sama, pilihan jenis All

. GL dan PELAPORAN
LAPORAN

33
SAKTI
MODUL GLP

Laporan

Deskripsi Singkat

LAPORAN

Laporan di GL merupakan laporan keuangan berdasarkan periode buku tertentu,


Menu Laporan terdiri dari laporan tingkat satker, laporan tingkat wilayah, laporan
tingkat eselon1 dan laporan tingkat kementerian, tingkatan laporan tersebut
ditentukan pada saat setup user-login dan setup hak akses yang diberikan kepada
masing-masing user.

No.
1 Modul GLP
Role User OPR
Modul Lain yang
Terkait
Transaksi yang
Tekait

Dokumen Input
Output
Validasi

A. Transaksi Resiprokal Pendapatan.


Langkah-langkah merekam Transaksi Resiprokal Pendapatan:
1. Login menggunakan user operator GLP GL dan Pelaporan >Laporan.

2. Muncul tampilan jenis Laporan sesuai dengan tingkatannya

34
SAKTI
MODUL GLP

3. Cetak Laporan sesuai kebutuhan

35
KEMENTERIAN KEUANGAN RI

DITJEN PERBENDAHARAAN

Anda mungkin juga menyukai