Anda di halaman 1dari 3

MENTERI AGAMA

REPUBLIK INDONESIA

Yth. 1. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama


2. lnspektur Jenderal Kementerian Agama
3. Direktur Jenderal Pendidikan lslam
4. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen
5. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik
6. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
7. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha
ditempat

SURAT EDARAN
NOMOR SE.O1 TAHUN 2022
TENTANG
OPTIMALISASI PELAKSANAAN
PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN BAGI PENDIDIK, TENAGA
KEPENDIDIKAN, DAN TENAGA PENDUKUNG LAINNYA
NON-APARATUR SIPIL NEGARA PADA KEMENTERIAN AGAMA

A. Umum
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentangSistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang Nomor 24Tahun
2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, serta lnstruksi Presiden
Republik lndonesia Nomor 2 Tahun 2021 tanggal 25 Maret 2021 tentang
Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan,
Kementerian Agama perlu melakukan langkah-langkah yang diperlukan sesuai
tugas, fungsi, dan kewenangannya dalam rangka menjamin perlindungan
kepada pegawai Non-Aparatur Sipil Negara melalui Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan.
Selanjutnya, menindaklanjuti Nota Kesepahaman antara Kementerian Agama
Republik lndonesai dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan Nomor: 8 Tahun 2021 dan Nomor: MOU/9/082021tanggal 15
Agustus 2021, maka perlu mendorong unit Eselon 1 Kementerian Agama yang
memiliki Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Tenaga Pendukung
Lainnya pada Lembaga Pendidikan yang berstatus Non-Aparatur Sipil Negara
serta bekerja/dipekerjakan/ditugaskan/penugasan pada Kementerian Agama,
untuk aktif dalam Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. Maksud dan Tujuan
Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai panduan bagi para pemimpin unit eselon
I dalam melakukan pendataan dan pendaftaran seluruh Tenaga Pendidik,
Tenaga Kependidikan, dan Tenaga Pendukung Lainnya yang berstatus Non-
Aparatur Sipil Negara di lembaga pendidikan pada Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan.

c, Ruang Lingkup
Surat Edaran ini mengatur pelaksanaan pemenuhan jaminan sosial
ketenagakerjaan bagi Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Tenaga
Pendukung Lainnya yang bestatus Non-Aparatur Sipil Negara pada satuan
pendidikan/satuan kerja yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama dan
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran
Negara Nomor a279);
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4456);
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5256);
4. lnstruksi Presiden Republik lndonesia Nomor 2 Tahun 2021 tentang
Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
5. Keputusan MenteriAgama Nomor 109 Tahun 2021tentang Pelaksanaan
Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Bagi Pendidik, Tenaga
Kependidikan, Dan Tenaga Pendukung Lainnya Non-Aparatur Sipil Negara

E. Ketentuan
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama mengoordinasikan pendataan,
pendaftaran, dan pembayaran seluruh tenaga Pendidik, Tenaga
Kependidikan, dan Tenaga Pendukung Lainnya yang berstatus Non-
Aparatur Sipil Negara pada satuan pendidikan negeri/ satuan kerja yang
diselenggarakan oleh Kementerian Agama dalam Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan, berupa Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian.
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama mengoordinasikan pendataan
seluruh tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Tenaga Pendukung
Lainnya yang berstatus Non-Aparatur Sipil Negara pada satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan, berupa Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian.
3. Pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi Tenaga Pendidik, Tenaga
Kependidikan, dan Tenaga Pendukung Lainnya yang berstatus Non-
Aparatur Sipil Negara pada satuan pendidikan negeri/ satuan kerja yang
diselenggarakan oteh Kementerian Agama dibebankan pada Daftar lsian
Pelaksanaan Anggaran masing-masing unit eselon I dan sumber lain yang
sah dan tidak mengikat.
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama dan para pemimpin unit eselon I
yang memiliki Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Tenaga
Pendukung Lainnya pada lembaga pendidikan yang berstatus Non-Aparatur
Sipil Negara serta bekerja/dipekerjakan/ditugaskan/penugasan pada
Kementerian Agama mematuhi seluruh ketentuan peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan BPJS Ketenagakerjaan dengan tetap
memperhatikan kemampuan dan ketersediaan anggaran masing masing.
5. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama mengoordinasikan penyusunan
dan penyampaian rencana aksi tindak lanjut Surat Edaran ini dari seluruh
unit eselon I yang memiliki Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan
Tenaga Pendukung Lainnya pada lembaga pendidikan yang berstatus Non-
Aparatur Sipil Negara kepada Menteri Agama dalam jangka waktu paling
lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak Surat Edaran ini dikeluarkan.
6. lnspektur Jenderal Kementerian Agama melakukan pengawasan kepada
unit eselon I dan lembaga terkait terhadap pelaksanaan Surat Edaran ini.

F. Penutup
Demikian Surat Edaran inidikeluarkan untuk menjadiperhatian dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.

n di Jakarta
3 Januaxi 2022
AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

cHoLtL oouMAS ,t

Anda mungkin juga menyukai