Anda di halaman 1dari 3

MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


REPUBLIK INDONESIA

Nomor : 5190/MPK.A/RHS/PR.07.05/2024 16 Februari 2024


Lampiran : Satu berkas
Hal : Indikator Kinerja Urusan Pendidikan di Provinsi dan Kabupaten/Kota

Yth.
1. Gubernur
2. Bupati/Walikota
seluruh Indonesia

Sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah, bahwa Kementerian/Lembaga sebagai Pemerintah Pusat berkewajiban melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah. Hal
yang termasuk dalam urusan pemerintahan adalah urusan pendidikan yang berkaitan dengan pelayanan
dasar. Berkenaan dengan hal tersebut, bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut.

1. Data tingkat nasional atas capaian dan target seluruh indikator kinerja urusan bidang pendidikan.
2. Data tingkat provinsi atas capaian dan rekomendasi target seluruh indikator kinerja urusan bidang
pendidikan, sesuai kewenangannya.
3. Data tingkat kabupaten/kota atas capaian dan rekomendasi target seluruh indikator kinerja urusan
bidang pendidikan, sesuai kewenangannya.
4. Pemetaan sub-kegiatan yang menjadi prioritas utama dalam pemenuhan indikator kinerja urusan
bidang pendidikan. Pemetaan mencakup:
a. sub-kegiatan beserta kode, nomenklatur, kinerja, indikator, satuan;
b. definisi operasional yang terdiri dari deskripsi, operasionalisasi, dan Norma, Standar,
Prosedur, dan Kriteria (NSPK); dan
c. indikator akar masalah yang berasal dari Rapor Pendidikan.
Lebih lanjut, dapat kami sampaikan bahwa Indikator Kinerja Urusan Bidang Pendidikan merujuk pada
indikator prioritas Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan. Indikator tersebut agar dapat
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan di daerah, dan digunakan dalam pembahasan Rapat
Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) Tahun 2024. Seluruh dokumen dapat
diunduh melalui tautan http://ringkas.kemdikbud.go.id/LampiranDataSPM2024. Pemerintah daerah juga
dapat mengakses seluruh dokumen tersebut dalam Aplikasi Rapor Pendidikan Daerah.

Selain hal tersebut, kami sampaikan juga beberapa hal yang perlu menjadi perhatian khusus untuk
diakomodir dalam perencanaan maupun penganggaran pemerintah daerah, yaitu sebagai berikut.

1. Pentingnya Pemerintah Daerah untuk melakukan perencanaan dan penganggaran


berdasarkan analisis identifikasi capaian indikator prioritas SPM bidang pendidikan yang perlu
ditingkatkan, analisis akar masalah atas capaian indikator SPM tersebut, serta melakukan
intervensi melalui pemanfaatan sub-kegiatan yang sesuai akar masalah dari masing-masing
Pemerintah Daerah sehingga indikator prioritas SPM bidang pendidikan dapat ditingkatkan sesuai
dengan target kinerja yang ditetapkan. Terkait hal ini, Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan data
dan pemetaan yang kami sajikan melalui lampiran surat ini maupun Rapor Pendidikan.
-2-
2. Pentingnya pendidikan Pancasila dalam peningkatan karakter peserta didik tertuang dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 57
Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada peraturan tersebut dimandatkan bahwa
nilai-nilai Pancasila menjadi landasan dalam penyelenggaraan pendidikan serta terintegrasi dalam
komponen penyelenggaraan pendidikan. Berdasarkan mandat tersebut, maka Pancasila menjadi
salah satu muatan wajib dalam kurikulum setiap jenjang pendidikan yang secara riil tertuang dalam
buku teks maupun nonteks. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari pemerintah daerah dalam
implementasi pendidikan Pancasila di satuan pendidikan dengan mendorong pemanfaatan buku-
buku teks dan non-teks muatan Pancasila yang telah tersedia secara digital di laman
https://buku.kemdikbud.go.id dan Platform Merdeka Mengajar.
3. Terkait dengan pendidikan karakter dalam peningkatan kualitas peserta didik,
Permendikbudristek 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan memberikan mandat agar satuan pendidikan, pemerintah daerah, dan
Kementerian melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan
sesuai dengan tata cara yang tertuang pada peraturan tersebut maupun peraturan teknis turunannya.
Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari pemerintah daerah dalam menerapkan pencegahan
dan penanganan kekerasan agar tercipta lingkungan belajar yang kondusif.
Kami berharap bahwa melalui surat beserta data dan pemetaan yang kami sajikan dalam lampiran surat
ini, dapat menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan dan penganggaran
yang lebih berkualitas dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan di seluruh Indonesia.

Demikian informasi kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami sampaikan terima
kasih.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,

Tembusan: Nadiem Anwar Makarim


1. Menteri Dalam Negeri
2. Menteri PPN/Kepala Bappenas
3. Sekretaris Jenderal, Kemendagri
4. Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Kemendagri
5. Dirjen Bina Keuangan Daerah, Kemendagri
6. Dirjen Bina Otonomi Daerah, Kemendagri
7. Sekretaris Jenderal, Kemendikbudristek
8. Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek
9. Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek
10. Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek
11. Kepala Badan Standar Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek
12. Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kemendikbudristek
13. Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, Kemendikbudristek
14. Kepala Pusat Penguatan Karakter, Kemendikbudristek
15. Kepala Pusat Perbukuan, Kemendikbudristek
16. Kepala Bappeda Provinsi di seluruh Indonesia
17. Kepala Bappeda Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
18. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi di seluruh Indonesia
19. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
20. Kepala Balai Besar/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan di seluruh Indonesia
-3-

Anda mungkin juga menyukai