Anda di halaman 1dari 17

1.

Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3


(Keselamatan dan Kesehatan Kerja);
2. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang
berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien;
3. Pelayanan dilaksanakan dalam 24 jam.

BAB II
PELAYANAN ANESTESI YANG SERAGAM MEMENUHI PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DAN STANDAR PROFESI

Pasal 2

1. Pelayanan anestesi dilakukan secara seragam dan terintegrasi di unit-unit pelayanan


(termasuk sedasi moderat dan dalam) untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan pelayanan
tersebut memenuhi peraturan perundang-undangan dan standar profesi;
2. Layanan anestesi yang adekuat, regular dan nyaman tersedia untuk memenuhi kebutuhan
pasien;
3. Pelayanan anestesi tersedia pada jam kerja dan untuk keadaan darurat diluar jam kerja.
4. Pasien kegawatdaruratan harus mendapat prioritas utama dari layanan anestesi serta
layanan-layanan lain yang berhubungan dengan tindakan anestesi tersebut dengan tujuan
untuk menyelamatkan nyawa pasien;
5. Pelayanan anestesi dilakukan oleh KSM Anestesiologi dan Terapi Intensif yang mencakup
pelayanan :
a. Kamar Operasi ( Anestesi umum, Layanan anestesi dan sedasi sedang dan dalam,
anestesi regional)
b. Di Luar Kamar Operasi
1) Sedasi Sedang dan Dalam (Radiologi (CT Scan), Kamar Bersalin
2) Intra Labour Analgesia (kamar bersalin)
c. Pelayanan Terapi Intensif
d. Pelayanan Resusitasi
e. Manajemen Nyeri (Akut dan Kronis)
6. Layanan anestesi kedaruratan di luar jam kerja dapat dilakukan di dalam dan luar kamar
bedah termasuk ruang resusitasi, ruang tindakan invasif, ruang radiologi, ICU, dan rawat
inap;
7. Setiap layanan anestesi dan sedasi dilakukan oleh DPJP Anestesi berdasarkan penjadwalan
yang sudah dibuat;
8. Kegiatan pembedahan khusus yang memerlukan tindakan anestesi khusus, dapat meminta
dokter spesialis anestesi yang ahli di bidang tersebut diluar RS berdasarkan rekomendasi
Ketua KSM Anestesi yang disetujui oleh Direktur.

BAB III
PENGORGANISASIAN

Pasal 3

1. Layanan anestesi dan sedasi yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan pasien sesuai
bentuk layanan anestesi yang dimiliki oleh bagian/ KSM Anestesiologi dan Terapi Intensif
RS Airan Raya;
2. Layanan anestesi dan sedasi dipimpim oleh seorang kepala Kelompok Staf Medis (KSM)
yang kompeten dan memiliki tanggung jawab meliputi :
3.
NOMOR : .........
TENTANG
PENGANGKATAN KETUA KELOMPOK STAF MEDIS ANESTESI DAN TERAPI
INTENSIF

Menimbang : 1. bahwa untuk menjaga kinerja Kelompok Staf Medis (KSM) Anestesi
dan Terapi Intensif yang baik maka perlu untuk mengangkat dan
menetapkan Ketua Kelompok Staf Medis Anestesi dan Terapi Intensif
di RS Airan Raya;
2. sehubungan dengan butir (1) diatas, maka perlu ditetapkan dengan
Surat Keputusan Direktur RS Airan Raya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Praktek Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011
tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. 519/MENKES/PER/III/2011
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan
Terapi Intensif di Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 779/Menkes/SK/VIII/2008
tentang Standar Pelayanan Anestesiologi dan Reanimasi di Rumah
Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU. MITRA MEDIKA TENTANG


PENGANGKATAN KETUA KELOMPOK STAF MEDIS (KSM)
ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF DENGAN KETENTUAN
SEBAGAI BERIKUT :

KESATU : Bahwa terhitung tanggal ........ nama tersebut dibawah ini diangkat sebagai
Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) Anestesi dan terapi Intensif

Nama : dr. Indra Faisal, Sp.An

Pendidikan : Dokter Spesialis Anestesi

KEDUA : Masa tugas Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) Anestesi dan Terapi Intensif
ini berlaku untuk masa tugas selama 2 (dua) tahun dan akan dilakukan
pengangkatan kembali;

KETIGA : Adapun uraian tugas, wewenang, tanggung jawab dan spesifikasi jabatan
terlampir dalam surat keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari surat keputusan ini;
KEEMPAT : Segala sesuatu yang belum diatur dalam surat keputusan ini, akan diatur
kemudian hari oleh Direktur;

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan maka akan diperbaiki sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di : Lampung Selatan


Pada Tanggal :
Direktur,

dr. Zuchrady, MM., PIA

Tembusan :
1. Arsip
Lampiran Keputusan Direktur RS Airan Raya
Nomor :
Tanggal :

URAIAN TUGAS, WEWENANG, TANGGUNG JAWAB DAN SPESIFIKAS JABATAN


KETUA KSM ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF

1. Uraian Tugas
a. Merencanakan, melaksanakan, memonitoring dan mengevaluasi program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien
b. Mengkoordinir anggota KSM Anestesi dan Terapi Intensif RS Airan Raya
c. Menyusun rencana kerja KSM Anestesi dan Terapi Intensif RS Airan Raya
d. Memimpin rapat KSM Anestesi dan Terapi Intensif RS Airan Raya
e. Mewakili KSM Anestesi dan Terapi Intensif RS dalam rapat ekstern.
f. Mengawasi dan membina KSM Anestesi dan Terapi Intensif RS Airan Raya

2. Wewenang
a. Melaksanakan pengawasan pelayanan dari aspek mutu.
b. Melaksanakan evaluasi mutu pelayanan.
c. Membuat rekomendasi upaya peningkatan mutu pelayanan RS.
d. Memantau dan evaluasi seluruh pelayanan Anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam)
e. Memberikan nasehat/ pertimbangan dalam pengambilan keputusan pada asuhan medis
pasien.
f. Pengembangan, implementasi dan memelihara/ menegakkan (maintaining) kebijakan dan
prosedur.
g. Memberikan rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat penugasan klinis.
h. Ketua merangkap anggota.

3. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap efektivitas kinerja pelayanan anestesiologi dan terapi intensif.
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program.
c. Bertanggung jawab terhadap mutu pelayanan rumah sakit.
d. Menjamin dapat terlaksananya pelayanan anestesiologi dan terapi intensif yang bermutu
dengan mengutamakan keselamatan pasien.
e. Bertanggung jawab dalam merekomendasikan sumber luar untuk pelayanan anestesi
(termasuk sedasi moderat dan dalam) yang ditetapkan dan dilaksanakan.
f. Bertanggung jawab untuk memantau dan menelaah seluruh pelayanan anestesi (termasuk
sedasi moderat dan dalam) yang ditetapkan dan dilaksanakan.
g. Bertanggung jawab kepada direktur.

4. Spesifikasi Jabatan
a. Dokter Spesialis Anestesi purna waktu atau paruh waktu yang diangkat oleh Direktur RS
Airan Raya
b. Dokter yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam bidang reanimasi,
resusitasi intensive care dan pengetahuan administrasi yang cukup, pengetahuan dan
keterampilan dasar yang meliputi basic life support, advance life support dan trauma life
support.
c. Memiliki komitmen tinggi terhadap mutu pelayanan rumah sakit.
d. Memiliki kredibilitas dan dapat dipercaya.
e. Mempunyai kreabilitas tinggi dalam profesinya.
f. Menguasai segi ilmu profesinya dalam jangkauan, ruang lingkup sasaran, dan dampak yang
luas.
g. Bersifat terbuka, bijaksana, dan jujur.
h. Mempunyai kepribadian yang dapat diterima dan disegani di lingkungan profesinya.
i. Mempunyai integritas keilmuan dan etika profesi yang tinggi.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Direktur,

dr. Zuchrady, MM., PIA


PROGRAM KERJA TAHUNAN
KELOMPOK STAF MEDIS (KSM) ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF
RS AIRAN RAYA
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996), pelayanan kesehatan yang
bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa layanan
yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai
dengan standart dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.

Terwujudnya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang optimal, tertib dan nyaman
dengan selalu memperhatikan mutu dan kinerja yang baik serta menjunjung tinggi nilai
sosial, profesi dan etik merupakan Tujuan Rumah Sakit Mitra Medika. Kelompok Staf Medis
(KSM) Anestesi dan Terapi Intensif Rumah Sakit Mitra Medika Medan merupakan salah
satu bagian dari sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Mitra Medika, sangat vital
dalam hal memberikan pelayanan kepada penderita yang memerlukan tindakan anestesi, baik
untuk kasus - kasus terencana (elektif) maupun untuk kasus – kasus darurat/ segera (cito).

Dalam rangka untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu di Kelompok Staf
Medis (KSM) Anestesi dan Terapi Intensif dan mencegah terjadinya kesalahpahaman di
antara petugas - petugas Kelompok Staf Medis (KSM) Anestesi dan Terapi Intensif yang
terkait di dalam menjalankan tugasnya, oleh sebab itu sangat diperlukan program kerja
tahunan untuk dapat mengatur setiap tugas dan tanggungjawab pihak yang terkait serta
menjadi pedoman bagi manajemen Rumah Sakit dan staff Kelompok Staf Medis (KSM)
Anestesi dan Terapi Intensif dalam melaksanakan seluruh kegiatan sehingga fungsi dan
tujuan Kelompok Staf Medis (KSM) Anestesi dan Terapi Intensif RS Airan Raya dapat
tercapai dengan baik.
B. LATAR BELAKANG

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi salah satu tujuan utama dari berbagai
tatanan pelayanan kesehatan saat ini. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan
kesehatan yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat sesuai standar yang ditetapkan.

Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu didukung oleh jumlah dan kualitas
sumber daya yang sesuai dengan pola ketenagaan dan diberikan pelatihan dan pengetahuan
secara berkesinambungan yang telah ditetapkan. Rumah sakit harus menjamin ketersediaan
dan berfungsi baik atau layak pakai peralatan medis. Rumah sakit harus menyediakan Sarana
dan prasarana yang aman, efektif dan efisien sehingga memberikan keselamatan dan
keamanan bagi pasien dan pengunjung maupun pegawai Rumah Sakit.

Pembuatan program kerja tiap tahun berguna untuk menentukan arah pengembangan
dan skala prioritas pekerjaan. Sebagai Instalasi yang memiliki banyak jenis pelayanan bedah
dan anestesi, untuk tahun ini pengembangan di arahkan ke peningkatan mutu pelayanan dan
jumlah pasien, untuk mengakomodasi banyaknya permintaan pelayanan bedah dan anestesi.

Mengingat program kerja instalasi harus menyesuaikan dengan Renstra, maka pada
tahun 2019 ini untuk program kerja Kelompok Staf Medis (KSM) Anestesi dan Terapi
Intensif adalah peningkatan mutu pelayanan dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas
dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana maupun peralatan medis yang aman, efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien dan anggaran yang telah ditetapkan.

Program kerja Kelompok Staf Medis (KSM) Anestesi dan Terapi Intensif bisa
dijalankan dengan baik oleh pimpinan instalasi atau unit kerja yang mampu mengidentifikasi,
mengkoordinasi, mengintegrasikan pelayanan di dalam atau diluar instalasi/ unit. Pemimpin
Instalasi/ unit harus mampu merekomendasi sumber daya manusia, sarana prasarana dan
peralatan yang dibutuhkan serta mengevaluasi kinerja unit/ instalasi dan stafnya.

Pembuatan program kerja tiap tahun berguna untuk menentukan arah pengembangan
dan skala prioritas pekerjaan. Mengingat program kerja Kelompok Staf Medis (KSM)
Anestesi dan Terapi Intensif harus disesuaikan dengan Renstra, maka pada tahun 2019 ini
program Kelompok Staf Anestesi dan Terapi Intensif berfokus meningkatkan mutu baik
pelayanan maupun sarana, prasarana, pengadaan peralatan dan ketenagaan yang dievaluasi
dan diperbarui secara teratur sesuai perkembangan ilmu.

Program kerja Kelompok Staf Anestesi dan Terapi Intensif merupakan salah satu
program kerja dalam rangka peningkatan mutu dan pelayanan RS. Program kerja Kelompok
Staf Anestesi dan Terapi Intensif mencakup berbagai unit kerja, sehingga perlu adanya
koordinasi dengan unit-unit terkait agar program kerja yang telah dibuat dapat dilaksanakan
dengan baik.

C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


1. Tujuan Umum

Tujuan Umum Program Kerja Kelompok Staf Anestesi dan Terapi Intensif RS Airan
Raya adalah Memberikan pelayanan anestesi yang berkualitas dan semua pelayanan tersebut
memenuhi standart di rumah sakit, standar nasional, undang-undang dan peraturan serta
standart professional.

2. Tujuan Khusus
a) Memberikan pelayanan anestesi dan terapi intensif yang prima dan sesuai standart
pelayanan anestesi.
b) Memberikan pelayanan yang berkualitas yang mengutamakan keselamatan pasien.
c) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan
pasien.
d) Meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan indikator mutu.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok Kelompok Staf Anestesi dan Terapi Intensif adalah merencanakan,
menyusun, mengusulkan, mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan pelayanan Anestesi
dan Sedasi.

Adapun rincian Kegiatan Pelayanan di Kelompok Staf Medis (KSM) Anestesi dan
Terapi Intensif :
1. Penetapan Indikator Mutu Pelayanan Anestesi dan Sedasi.
2. Pencapaian mutu standar pelayanan minimal (SPM).
3. Pencapaian Terhadap Indikator Mutu Kelompok Staf Medis (KSM) Anestesi
4. Rapat Evaluasi Pelayanan Anestesia.
5. Evaluasi Standar Prosedur Operasional Pelayanan Anestesiologi dan Terapi intensif.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiatan Cara Pelaksanaan
1 Penetapan Indikator Mutu Rapat Kelompok Staf Medis (KSM)
Kelompok Staf Medis (KSM) Anestesi dan Terapi Intensif untuk
Anestesi dan Terapi Intensif menetapkan indikator mutu dengan
criteria High Risk (HR), High Volume
(HV), High Control (HC) dan
pembuatan profil indikator mutu.

2 Pencapaian mutu Standard Menghimpun, mengolah dan


Pelayanan Minimal (SPM) menganalisis data terhadap standard
pelayanan minimal yang telah di
tetapkan setiap bulan.

3 Pencapaian Terhadap Menghimpun, mengolah dan


Indikator Mutu Kelompok Staf menganalisis data terhadap indikator
Medis (KSM) Anestesi dan mutu yang telah ditetapkan setiap
Terapi Intensif. bulan.

4 Rapat Evaluasi Pelayanan Rapat evaluasi pelayanan anesthesia


Anestesia berupa pertemuan tim anestesia yang
membahas permasalahan layanan
(termasuk informed consent, keluhan
pasien, komplikasi tindakan, efisiensi
dan efektifitas layanan).

5 Evaluasi Standar Prosedur Evaluasi dilakukan secara berkala


Operasional Pelayanan sesuai dengan kebutuhan.
Anestesiologi dan Terapi
intensif.

F. SASARAN
No Kegiatan Sasaran
1 Penetapan Indikator Mutu Adanya indikator mutu Kelompok Staf
Kelompok Staf Anestesi dan Medis (KSM) Anestesi dan Terapi
Terapi Intensif Intensif dengan dilengkapi profil
indikator mutu.

2 Pencapaian mutu Standard Tercapai Standard indikator mutu


Pelayanan Minimal (SPM) Kelompok Staf medis Anestesi pada
tahun 2019
3 Pencapaian Terhadap Indikator Tercapai standar operasional dan
Mutu Kelompok Staf Medis pengembangan pelayanan intensif.
(KSM) Anestesi dan Terapi
Intensif.

4 Rapat audit berupa pertemuan Tercapai pelayanan anesthesia


tim anestesia yang membahas peningkatan kualitas pelayanan yang
permasalahan layanan bertujuan untuk memperbaiki
(termasuk informed consent, pelayanan terhadap pasien dan
keluhan pasien, outcome melalui tinjauan secara
komplikasi tindakan, efisiensi sistematis terhadap pelayanan dengan
dan efektifitas layanan). membandingkannya terhadap kriteria
eksplisit dan kemudian menerapkan
perubahan tersebut.

5 Evaluasi Standar Prosedur Tercapai standar operasional dan


Operasional Pelayanan pengembangan pelayanan intensif.
Anestesiologi dan Terapi
intensif di Rumah Sakit
dilakukan secara berkala sesuai
kebutuhan.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Nama Kegiatan 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4
1 Penetapan Indikator
Mutu Kelompok Staf
Anestesi dan Terapi
Intensif.

2 Pencapaian mutu
Standard Pelayanan
Minimal (SPM).

3 Pencapaian Terhadap
Indikator Mutu
Kelompok Staf Medis
(KSM) Anestesi dan
Terapi Intensif.

4 Rapat audit berupa


pertemuan tim anestesia
yang membahas
permasalahan layanan
(termasuk informed
consent, keluhan pasien,
komplikasi tindakan,
efisiensi dan efektifitas
layanan).

5 Evaluasi Standar
Prosedur Operasional
Pelayanan Anestesiologi
dan Terapi intensif di
Rumah Sakit dilakukan
secara berkala sesuai
kebutuhan.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Waktu Yang
No Kegiatan Evaluasi Pelaporan Ket
Evaluasi Mengevaluasi
1 Penetapan Indikator Komite PMKP Direktur
Mutu Kelompok
Staf Anestesi dan
Terapi Intensif

2 Pencapaian mutu Triwulan Komite PMKP Direktur


Standard Pelayanan
Minimal (SPM)

3 Pencapaian Tiap Bulan Komite PMKP Ka.


Terhadap Indikator Bidang
Mutu Kelompok Pelayanan
Staf Medis (KSM)
Anestesi dan Terapi
Intensif.

4 Evaluasi Standar Tiap Bulan Ka. Bidang Ka.


Prosedur Pelayanan Bidang
Operasional Pelayanan
Pelayanan
Anestesiologi dan
Terapi intensif di
Rumah Sakit
dilakukan secara
berkala sesuai
kebutuhan.
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Progress dari program kerja Kelompok Staf Medis (KSM) Anestesi dan Terapi
Intensif dicatat setiap bulan, dari masing-masing kegiatan, mana yang dilaksanakan sesuai
kegiatan yang ada. Dari hasil pencatatan program kerja dilaporkan ke Direktur melalui Ka.
Bidang Pelayanan setiap semester setelah dilakukan evaluasi. Apabila dari kegiatan yang ada
tidak sesuai jadwal atau ada kendala akan dicari akar masalah dan solusinya.

Lampung Selatan,
Ketua KSM Anestesi dan Terapi Intensif Direktur RS Airan Raya

dr. Indra Faisal, Sp.An dr. Zuchrady, MM., PIA


BUKTI PJ PELAYANAN ANESTESI
MELAKSANAKAN PMKP
(LAPORAN ANESTESI)
`RSU MITRA MEDIKA
Jl. Sisimangaraja No.11 Medan- Kelurahan CEKLIST SUPERVISI
Harjosari I Kecamatan Medan Amplas PELAYANAN ANESTESI DAN SEDASI
Telp. 061 – 7879080 (Hunting)
Email : info@mitramedika-amplas.co.id (MODERAT DAN DALAM)
Website : www.mitra medika-amplas.co.id
Periode : Unit : Nama Dokter : dr. Indra Faisal, Sp.An
Uraian Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
No Program
  Ya Ya Ya Ya
Staf Anestesi bekerja 1. Kebenaran dan ketepatan asesmen pra
sesuai dengan SPO anestesi sesuai dengan prosedur      
2. Kebenaran dan ketepatan asesmen pra
sedasi sesuai dengan prosedur      
3. Kebenaran dan ketepatan asesmen pra
induksi sesuai dengan prosedur      
4. Meminta persetujuan keluarga pasien
dengan meminta agar keluarga membuat
surat persetujuan tindakan jika diperlukan
 1
tindakan medis kepada pasien.      
 
5. Memberikan edukasi kepada pasien
 
mengenai kondisi, diagnosa, rencana
 
tatalaksana pasien kepada pasien/keluarga
 
dan penjelasan analgesi pasca tindakan
 
anestesi dan sedasi.      
 
6. Kebenaran dan ketepatan monitoring status
 
fisiologis selama anestesi/ sedasi      
 
7. Kebenaran dan ketepatan dalam monitoring
proses pemulihan anestesi/ sedasi      
8. Kebenaran dan ketepatan dalam pemberian
tindakan anestesi/ sedasi (tidak terjadi
Konversi tindakan lokal/ regional ke
general)      
9. Kebenaran dan ketepatan dalam laporan
data medis pasien dalam pengisian rekam
medis.      
Staf anestesi terlibat 1. Mengikuti rapat audit internal
dalam program      
pengendalian mutu
2 pelayanan anestesi dan 2.
sedasi
3.
 
Analisa dan Tindak Lanjut :

Dilaporkan Oleh Diketahui Oleh Komite Medik Diketahui Oleh Direktur


Ka. KSM Anestesi

dr. Indra Faisal, Sp.An dr. Ridhuan Irawan, Sp.PD dr. Zuchrady, MM.,PIA

Anda mungkin juga menyukai