Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
Jl .Kandea No. 5 Makassar 90156
Telp. 0411- 3616336, Fax : 0411- 3635302, CareLine : 0811-4429191
Laman : http://rsgm.unhas.ac.id/, E-Mail : care@rsgm.unhas.ac.id,
KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Nomor 749/UN4.27/KP.25-PAB.A.1/2017

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI, SEDASI MODERAT DAN DALAM

DIREKTUR RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


UNIVERSITAS HASANUDDIN

Menimbang : a. bahwa upaya meningkatkan mutu pelayanan RSGM


Unhas, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
Anestesi yang bermutu.
b. Bahwa agar pelayanan anestesi dan Bedah Mulut yang
bermutu di RSGM Unhas dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya Kebijakan Pelayanan Anestesi di
RSGM Unhas sebagai landasan bagi seluruh
penyelenggaraan pelayanan di RSGM Unhas yang
ditetapkan dalam keputusan Direktur RSGM Unhas.
c. sehubungan dengan huruf a dan b, perlu ditetapkan
Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI:


a. Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
b. Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Kedokteran;
c. Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
d. Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
e.
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015 tentang
Rumah Sakit Pendidikan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI:
a. Nomor 12 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit
Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
b. Standar Pelayanan Rumah Sakit;
c. Nomor 519/MENKES/per/III/2011 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit
d. Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
e. Nomor 1173 Tahun 2004 tentang Rumah Sakit
Gigi dan Mulut;

MEMUTUSAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSGM UNHAS TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI, SEDASI MODERAT
DAN DALAM
KESATU Kebijakan Pelayanan Anestesi di RSGM Unhas ini
merupakan acuan bagi seluruh petugas dalam
menyelenggarakan pelayanan di lingkungan RSGM Unhas
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Makassar
Pada tanggal : 20 November
2017

DIREKTUR,

MUHAMMAD RUSLIN
NIP. 19730702 2001121 001

SALINAN Keputusan Direktur ini disampaikan kepada:


1. Wakil Direktur Pelayanan Medis, Keperawatan, dan Penunjang
2. Wakil Direktur Akademik;
3. Wakil Direktur Umum dan Keuangan;
4. Ketua Komite Medik;
5. Ketua Komite Keperawatan;
6. Ketua Komite Penjamin Mutu;
7. Ketua Komite Farmasi dan Terapi;
8. Ketua Komite Etik dan Hukum;
9. Ketua Satuan Pemeriksaan Internal.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
Jl .Kandea No. 5 Makassar 90156
Telp. 0411- 3616336, Fax : 0411- 3635302, CareLine : 0811-4429191
Laman : http://rsgm.unhas.ac.id/, E-Mail : care@rsgm.unhas.ac.id,

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA


NOMOR 749/UN4.27/KP.25-PAB.A.1/2017
TANGGAL 20 NOVEMBER 2017
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESI

PELAYANAN ANESTESI SEDASI MODERAT DAN DALAM

1. RSGM Unhas Makassar menyediakan kebijakan untuk mengatur


tentang pelayanan anestesi sebagai bagian dari tindakan diagnostik
dan terapeutik. Kebijakan pelayanan anestesi ini mengatur pelayan
anestesi yang dilakukan oleh dokter spesialis anestesi.
2. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menetapkan kebutuhan dan
standar minimal pada pelayanan anestesi yang dilakukan di RSGM
Unhas.
3. Pelayanan anestesi di RSGM Unhas diperlakukan seragam di semua
unit dimana anestesi dilakukan, memadai, teratur dan disesuaikan
dengan kebutuhan pasien. Pelayanan sedasi yang seragam meliputi :
a. Kualifikasi staf Anestesi
b. Peralatan Medis yang digunakan
c. Bahan yang dipakai
d. Cara pemonitoran di RSGM
4. Tanggung Jawab Pelayanan anestesi sedasi moderat dan dalam
meliputi:
a. Mengembangkan, menerapkan, dan menjaga regulasi
b. Melakukan pengawasan administrative
c. Menjalankan program pengendalian mutu yang dibutuhkan
d. Memonitor dan evaluasi pelayanan anestesi sedasi moderat dan
dalam.
5. Penilaian pre-anestesi, tindakan anestesi yaitu sedasi (ringan,sedang
dan dalam), anestesi umum dan anestesi regional (blok saraf perifer),
pemantauan selama anestesi, pelayanan pasca anestesi, tata laksana
nyeri, manajemen HCU, Resusitasi Jantung Paru , anastesi lokal.
6. Dokter spesialis anestesi melakukan tindakan anestesi yang meliputi:
sedasi sedang dan dalam, anestesi umum dan anestesi regional (blok
saraf perifer) dengan perawat anestesi bertugas sebagai asisten saat
dokter spesialis anestesi melakukan tindakan anestesi
7. Perawat anestesi adalah perawat yang telah terlatih dan bekerja di
kamar operasi di bidang anestesi selama paling tidak1 tahun, dengan
atau tanpa memiliki sertifikasi BTCLS (Basic trauma cardiac life
support) dan ACLS (Advance Cardiac Life Support)
8. Emergency, ruang rawat inap ataupun kamar operasi dilakukan
pemeriksaan pre-anestesi

9. Di kamar operasi di lakukan tindakan anestesi umum dan anestesi


regional
10. Tindakan sedasi sedang dan dalam dilakukan di kamar operasi,
ruang perawatan intensif, unit radiologi. Pada kondisi emergensi
tindakan sedasi dapat dilakukan ditempat dimana sedasi
dibutuhkan.
11. Penjelasan dan informed consent diberikan kepada pasien, keluarga
atau penanggung jawab pasien atas risiko, manfaat dan alternative
dari tindakan anestesi yang akan dilakukan Dokter spesialis anestesi
12. Pelayanan anestesi disediakan secara teratur dan rutin yaitu : Dua
puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu, termasuk hari libur.
Jika DPJP dokter anestesi berhalangan hadir (sakit atau ada
keperluan yang mendesak) dapat diwakilkan oleh dokter anestesi
yang berkompeten dan sederajat juga memiliki SIP di Makassar, atas
rekomendasi dokter anestesi yang bertugas di RSGM Unhas.
13. Penilaian pre-anestesi dilakukan sebelum tindakan anestesi,
dilakukan oleh dokter spesialis anestesi berguna untuk menilai
kondisi fisiologis pasien sebelum dilakukan tindakan anestesi
14. Berdasarkan penilaian pre-anestesi maka dilakukan perencanaan
anestesi, diantaranya teknik dan obat-obat anestesi yang akan
digunakan, persiapan yang dibutuhkan sebelum tindakan anestesi,
serta perawatan pasien pasca operasi.
15. Pemeriksaan pre-induksi dilakukan sebelum induksi anestesi,
bertujuan untuk menilai kondisi fisiologis pasien sesaat sebelum
induksi anestesi dilakukan, didokumentasikan dalam rekam medis
16. Pemantauan dan evaluasi kondisi fisiologis pasien dilakukan
sebelum, selama dan sesudah anestesi berguna untuk.
a. Menjaga kondisi hemodinamik pasien berada dalam kondisi yang
optimal
b. Melakukan deteksi dini terhadap perubahan hemodinamik guna
mencegah morbiditas dan mortalitas pasien selama anestesi dan
operasi
c. Pemantauan minimal yang dilakukan adalah sama disemua unit
dimana anestesi dilakukan, yaitu pemantauan :
1) Tekanan darah
2) Rekam jantung
3) Laju nadi
4) Pernafasan
5) Saturasi oksigen perifer
6) Suhu tubuh
17. Pasien, keluarga atau penanggung jawab pasien memberikan
persetujuan atas tindakan anestesi dan alternatifnya yang akan
dilakukan.
18. Dokumentasi rekam medis antara lain adalah
a. Pemeriksaan pre-anestesi
b. Dokumen persetujuan tindakan anestesi
c. Lembar catatan anestesi, yaitu: catatan selama pasien dalam
anestesi, berisikan antara lain:
1) Penilaian pre-induksi
2) Teknik anestesi yang digunakan
3) Obat-obat anestesi yang diberikan

19. Monitor terhadap kebijakan ini dilakukan melalui tinjauan rekam


medis
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
Jl .Kandea No. 5 Makassar 90156
Telp. 0411- 3616336, Fax : 0411- 3635302, CareLine : 0811-4429191
Laman : http://rsgm.unhas.ac.id/, E-Mail : care@rsgm.unhas.ac.id,
20. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi
ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
21. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan
menghormati hak pasien

22. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 7x24 jam


23. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan
24. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan
rapat rutin bulanan minimal satu bulan sekali
25. Setiap bulan wajib membuat laporan.

Ditetapkan di : Makassar
Pada tanggal : 20 November
2017

DIREKTUR,

MUHAMMAD RUSLIN
NIP. 19730702 2001121 001

Anda mungkin juga menyukai