&
ANAK DOMBA ALLAH
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 1
IMPRIMATUR 3
PEWAHYUAN 4
ALLAH BERBICARA KEPADA MUSA 8
RITUAL PASKAH DITETAPKAN 10
MANNA 14
JUBAH 17
PERJAMUAN PASKAH YAHUDI 18
MEMBERI MAKAN 5000 ORANG 23
MEMBERI MAKAN 4000 ORANG 27
ROTI KEHIDUPAN DIUNGKAPKAN 28
DATANGNYA WAKTU YESUS 36
PERJAMUAN MALAM ALLAH 38
TAMAN GETSEMANI 42
YESUS DITANGKAP 44
YESUS DIHUKUM MATI 46
YESUS MENOLAK ANGGUR 47
PENYALIBAN 47
YESUS MATI DI SALIB 52
YOHANES PEMBAPTIS MENGENALI YESUS 52
MAZMUR 22 53
KUBURAN-KUBURAN TERBUKA 56
JALAN KE EMAUS 57
GEREJA PERDANA 59
TRADISI KETETAPAN 61
PERJANJIAN LAMA DAN BARU 63
KESIMPULAN 65
TEL TELESTI 67
DAFTAR PUSTAKA (REFERENSI) 71
PENDAHULUAN
Saya ingin mulai dengan bertanya tentang dua hal kepada Anda.
Satu: Dapatkah Anda memberi definisi yang akurat dari frasa:
“Domba Allah”? Kita semua tahu bahwa frasa ini adalah salah
satu nama yang ditujukan untuk Yesus, selain Mesias, Sang Juru
Selamat, Anak Manusia atau Kristus. Tetapi tepatnya apa
pentingnya sebutan “Domba Allah” Dan mengapa sebutan itu
penting bagi saya sebagai umat Katolik? Pertanyaan kedua yang
hendak saya ajukan adalah: Mengapa Gereja Katolik mengadakan
Ekaristi Suci setiap hari pada setiap Misa di seluruh dunia dalam
lebih dari 3000 bahasa. Pengetahuan apa yang mereka miliki
yang membuat mereka merasa harus melakukan hal ini selama
beribu-ribu tahun? Dalam menjawab pertanyaan ini, kita akan
1
melihat mengapa Katekismus Gereja Katolik menyatakan bahwa
“Ekaristi adalah sumber dan puncak dari hidup Kristiani.” (CC
1324) Hari ini saya berharap dapat menjawab kedua pertanyaan
tersebut. Dan jika Anda belum melakukannya, silahkan cetak
lampiran yang berjudul “handout”. File tersebut dalam bentuk
PDF. Anda perlu handout tersebut sebagai referensi saat
presentasi ini berlangsung.
Sebelum kita mulai pada hari ini, saya ingin membahas tentang
handout tersebut dengan Anda. Tapi jangan Anda merasa
terintimidasi; kita akan membahasnya secara singkat. Kita akan
membahas semuanya di sini, tetapi secara cepat. Handout ini
disiapkan bagi Anda supaya Anda tidak perlu membolak-balik
Kitab Suci untuk mencari ayat-ayat saat saya berbicara dengan
Anda. Saya sebenarnya membuka internet dan copy-paste ayat-
ayat Kitab Suci yang relevan dari New American Bible. Ayat-ayat
tersebut diambil dari Kitab Suci yang sama yang dibaca oleh
Gereja Katolik setiap Misa Minggu. Saya mengatakan hal ini
karena penting bagi Anda untuk mengetahui sumber yang akan
kita kutip. Ada sebuah bagian kecil dalam handout tersebut yang
ditulis dalam Perjamuan Paskah Yahudi; saya tidak mengutipnya
dari Kitab Suci. Saya memberi catatan tersebut hasil dari
wawancara dengan seorang Yahudi, dari sumber-sumber di
internet, dan bahkan menghadiri perjamuan Paskah. Yang
lainnya dikutip persis dari Kitab Suci. Jadi jika ada orang yang
bertanya: Ini dari sumber yang mana; Anda dapat menjawab;
The New American Bible, Kitab Suci yang dibaca oleh Gereja
Katolik setiap hari Minggu di seluruh Amerika.
2
IMPRIMATUR
Nah, di luar sana Anda banyak sekali Kitab Suci, jadi hati-hatilah
akan apa yang Anda baca. Ada banyak versi atau terjemahan
Kitab Suci yang berbeda-beda. Mungkin Anda bertanya pada diri
Anda sendiri, “Versi atau terjemahan mana yang harus saya
gunakan?” Gereja Katolik telah cukup lama memastikan bahwa
Kitab Suci itu ditafsirkan dengan benar dari bahasa aslinya.
Sebelum Gereja menyetujui terjemahan bahasa Inggris, selama
bertahun-tahun, dan memang beratus-ratus tahun telah
mempelajari teks dan bahasa aslinya yang aslinya ditulis dalam
bahasa Ibrani, Yunani dan Aram. Mereka dengan seksama
meneliti keakuratannya dan memahami bahasa-bahasa tersebut
seperti pemahaman yang ada dalam Perjanjian Lama dan dalam
jaman Yesus di bumi ini. Setelah teks atau terjemahan tersebut
diteliti oleh banyak ahli dengan berbagai macam gelar, jika
diterima, akan diberi segel persetujuan oleh Gereja, yang disebut
“stempel imprimatur”. Stempel ini biasanya ada di awal halaman
buku atau Kitab Suci. Dan arti dari stempel ini adalah bahwa
Gereja telah menyetujui terjemahan tersebut. Jadi telitilah. Saya
membahasnya sebelum berbicara dengan Anda karena biasanya
seseorang menjumpai saya setelahnya dan berkata, “Saya pulang
ke rumah, dan saya mencarinya di Kitab Suci kami. Dan saya
baru tahu bahwa kami tidak punya Kitab Suci Katolik! Tetapi
seluruh keluarga saya adalah Katolik.” Dan mereka menjelaskan
bahwa beberapa tahun yang lalu ada seseorang yang memberi
mereka Kitab Suci yang bukan Katolik, dan mereka terus
membaca dari Kitab Suci tersebut tanpa mempertanyakannya.
Dan mereka tidak menyadari bahwa itu bukan Kitab Suci Katolik.
Jadi, jika Anda Katolik, Anda harus menggunakan Kitab Suci
Katolik dengan stempel imprimatur. Hal ini memastikan Anda
3
belajar dari Kitab Suci yang berisi kitab-kitab yang lengkap.
Kebanyakan Kitab Suci non Katolik tidak memiliki beberapa
kitab yang dikeluarkan dari Kitab Suci sekitar tahun 1500.
PEWAHYUAN
Saya akan mulai dengan memberi Anda sedikit latar belakang
dan menceritakan bagaimana hal ini dimulai dengan saya. Dua
tahun yang lalu, saya pergi menonton bioskop, “The Passion of
the Christ.” Sewaktu saya menonton film ini, sesuatu diwahyukan
pada saya. Saya menggunakan kata “diwahyukan”, karena saya
tidak tahu kata yang lebih baik. Tidak ada sesuatu yang pernah
diwahyukan pada saya sebelumnya. Tidak ada secercah cahaya.
Tidak ada bunyi lonceng. Tetapi dengan tiba-tiba saya
mempunyai pengetahuan yang tidak saya peroleh dari belajar
atau dari seseorang yang mengajari saya. Tetapi saya tahu bahwa
ada beberapa hubungan dari Perjanjian Lama yang terhubung
dengan apa yang saya ketahui dalam Perjanjian Baru. Saya
dibesarkan sebagai seorang Kristen Baptis, dan saya pindah ke
Gereja Katolik ketika saya berusia 21 tahun. Jadi saya punya latar
belakang yang cukup dekat dengan Kitab Suci. Saya sudah
membaca Kitab Suci dari awal hingga akhir beberapa kali, dan
setiap tahun selama masa Prapaskah, saya mencoba membaca
Injil. Tetapi ketika saya diberi petunjuk akan hubungan ini dalam
kitab-kitab di Perjanjian Lama dengan kitab-kitab di Perjanjian
Baru, hal ini mengejutkan saya. Hal ini tidak pernah saya dengar
dalam Misa ataupun dalam gereja Baptis. Saya belum pernah
mendengarnya dari seorang imam atau seorang pengkhotbah.
Jadi, saya mengeluarkan highlighter (stabilo) saya, pensil dan
pena, membuka Kitab Suci dan berkutat dengan kitab Keluaran
4
dan berbagai macam nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama. Saya
membuka-buka Perjanjian Baru dan menandainya, dan ketika
saya sudah cukup menghubungkannya dan saya merasa bahwa
saya tidak dapat lagi mencari lebih banyak lagi sendiri, saya
mulai bertanya-tanya. Hal ini memakan waktu sekitar satu tahun,
dan dari belajar selama berjam-jam saya mengerti bahwa
Ekaristi yang kita rayakan pada setiap Misa sebenarnya adalah
kepanjangan dari pemenuhan perayaan Perjamuan Paskah, dan
bahwa Yesus menggantikan domba kurban yang ada di
Perjanjian Lama. Saya mengira bahwa saya adalah orang
pertama yang membuat hubungan ini. Saya takut setengah mati.
Saya menemui seorang diakon di gereja kami karena hal ini
cukup mengganggu saya, dan saya berpikir, “Apa yang saya
temukan di sini?” Pastinya orang lain yang lebih pintar dari saya
telah mempelajari Kitab Suci dan membuat hubungan ini jauh
sebelum saya. Jadi saya menemui seorang diakon untuk bertanya
apakah saya perlu terus mempelajari apa yang telah saya
pelajari, karena masih ada hal-hal yang terus diwahyukan pada
saya dan terbuka pada saya sepanjang waktu. Saya duduk
bersamanya dan menghabiskan kurang lebih 30 menit berusaha
untuk menjelaskan hal ini padanya. Dia terhenyak dan matanya
membesar, kemudian dia berkata, “Aku tak percaya pada apa
yang kamu tunjukkan pada saya.” Dan saya bertanya, “Apa
pendapatmu tentang hal ini?” Dia berkata, “Aku tak tahu. Aku
belum pernah mendengar sebelumnya. Aku tak tahu apakah
kamu perlu terus mempelajarinya; aku tidak yakin kalau ini
Katolik!” Kemudian dia berkata, “Yah, ini pasti Katolik. Tapi aku
belum pernah mendengar yang seperti ini sebelumnya. Kamu
harus bertemu dengan romo.” Saya pikir, “Ya ampun! Apa yang
sudah aku pelajari? Apa yang aku pahami? Apa aku perlu
5
eksorsis atau apa?” Saya benar-benar gugup. Lalu saya langsung
membuat janji untuk bertemu dengan seorang imam dan
menceritakan informasi yang sama dengan yang sudah saya
ceritakan pada diakon. Dan sementara saya menceritakan berita
yang menggetarkan dunia ini, dia hanya memandangi saya dan
berkata “yeah…yeah…yeah…” Dia tidak bosan dengan cerita
saya, tetapi ketika saya bercerita, saya sadar bahwa informasi ini
bukan hal baru baginya. Akhirnya saya memandanginya dan
berkata, “Romo, Anda sudah tahu tentang hal ini kan?” Dia
berkata, “Benar, mereka mengajarkan hal ini di seminari ketika
kami menjadi imam.” Saya berkata, “Benarkah?” Dia berkata,
“Tapi kita tidak mengenalnya dengan cara yang seperti ini.
Bagaimana kamu mendapatkannya?” Dan saya berkata bahwa
hal ini diwahyukan kepada saya, dan saya sudah mempelajarinya
cukup lama. Saya hanya perlu tahu apakah saya harus terus
mempelajarinya atau tidak. Saya kuatir ini bukan Katolik.” Dia
berkata, “Oh tentu saja ini Katolik. Ini lahirnya Gereja Katolik!”
“Benarkah,” jawab saya. Saya sangat gembira mendengarnya.
Saya tidak memerlukan eksorsisme. Saya menuju ke arah yang
benar. Jadi ini adalah “Lahirnya Gereja,” dia bilang. Inilah
alasannya mengapa Gereja merayakan Ekaristi dengan begitu
hormat dan hati-hati selama lebih dari 2000 tahun. Katekismus
mengatakan bahwa “Ekaristi adalah ‘sumber dan puncak
kehidupan Kristiani.’” (KK 1324) Dan jika Anda
merenungkannya, Gereja Katolik merayakan Komuni Suci di
seluruh dunia, setiap hari dalam lebih dari 3000 bahasa. Jadi
Anda akan bertanya-tanya, “Informasi apa yang mereka miliki
sehingga mereka melakukan hal ini? Mengapa Gereja Katolik
tidak melakukan seperti yang dilakukan oleh denominasi-
denominasi lain dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk
6
homili atau kotbah dan mengurangi waktu Ekaristi?” Nah,
informasi ini akan membantu Anda memahami alasannya.
Setelah saya berbicara dengan pastor paroki saya, saya
memintanya untuk mengajarkan informasi ini karena saya kira
hal ini sangat luar biasa sehingga saya ingin setiap orang
mengetahuinya. Dia memandangi saya dan berkata, “Kamu
benar-benar punya pemahaman yang jernih mengenai hal ini,
lebih baik dari pemahaman saya. Ini teologi yang mendalam.
Kenapa bukan kamu saja yang mengajarkannya?” Saya berkata,
“Apa maksud Anda, ‘aku’ mengajarkannya, Romo? Andalah yang
berdiri di depan Gereja dengan jubah dan semua orang
mendengarkan Anda. Anda punya otoritas; Anda imam. Anda
yang mengajar.” “Tidak,” katanya, “Kau yang mengajar. Saya
mempelajarinya dari sekolah, tetapi ini diberikan kepadamu. Ini
tidak dikaruniakan kepadamu untuk keuntunganmu sendiri,
tetapi untuk kau bagikan kepada orang lain.” Lalu, selama
beberapa bulan kemudian saya diperkenalkan dengan
pengajaran-pengajaran dari dua orang teolog Katolik yang luar
biasa, Dr. Brant Pitre dan Dr. Scott Hahn. CD dan DVD dan buku-
buku mereka memberi saya banyak informasi untuk membantu
saya lebih memahami Kitab Suci. Selanjutnya, saya berbicara
dengan empat orang pastor yang berbeda karena saya ingin tahu
dengan pasti bahwa ketika saya berbicara mengenai hal ini, ini
benar-benar lahirnya Gereja. Ketika saya berbicara dengan
masing-masing pastor, saya mengulangi informasi ini kepada
mereka seperti yang saya ceritakan pada pastor paroki saya.
Masing-masing menanggapi dengan cara yang sama dan berkata
bahwa mereka ingin saya membagikan hal ini kepada orang lain.
Dan saya bertanya kepada mereka, “Dengan otoritas apa saya
mengajarkan hal ini? Anda tahu, Romo, saya cuma salesman
7
mobil, saya pengusaha. Saya hanya seorang awam di Gereja. Saya
seorang suami dan seorang ayah. Saya bukan diakon. Saya
bahkan tidak punya posisi apa-apa di Gereja. Saya bahkan tidak
pernah ikut kelas teologi! Dengan otoritas apa saya harus
menyampaikan pesan ini di Gereja Katolik?” jawab saya. “Saya
sudah sudah menjadi anggota di sini cukup lama dan saya tidak
pernah ingat kalau ada orang yang bisa berdiri di depan dan
mengajarkan segala macam hal.” Setiap pastor mengatakan pada
saya, “Dengan otoritas yang diberikan kepadamu dalam
Sakramen Baptis, kamu punya otoritas untuk melakukannya.”
Dan setiap kali saya berbicara pada seorang pastor, mereka
mengatakan hal yang sama. Jadi saya ingin memberitahu Anda,
dengan otoritas yang diberikan kepada saya melalui Sakramen
Baptis inilah saya maju menyampaikan pesan ini.
8
membunuh seorang laki-laki, dan dia melarikan diri dari Mesir
ke padang gurun. Sewaktu dia menyeberangi padang gurun, dia
membangun sebuah keluarga dan mulai menggembalakan
domba. Suatu hari, dia melihat api menyala di gunung. Lalu dia
mendaki gunung dan menjumpai sebuah semak yang terbakar
tetapi tidak dimakan api, dan berakhir dengan percakapan
dengan Allah, Yahwe. Allah memberitahu Musa bahwa Dialah
Allah nenek moyangnya, Allah Abraham, Allah Iskak, dan Allah
Yakub. Ketika dia berbicara kepada Allah, Tuhan berkata, Aku
sudah mendengar seruan budak-budak Israel di Mesir. Dan Allah
berkata bahwa Dia hendak mengutus Musa kembali ke Mesir
untuk membebaskan para budak. Lalu Musa mengatakan pada
Allah bahwa ada banyak dewa-dewa di Mesir. Dan memang ada -
-- ada dewa sungai Nil, ada dewa kesuburan, ada dewa cuaca,
dewa tanaman. Mereka punya banyak dewa palsu di Mesir. Jadi
Musa berkata, bagaimana tentang nama-Nya, Siapakah nama-
Mu? Mereka akan bertanya kepadaku siapakah nama-Mu ketika
aku kembali ke sana dan aku ingin tahu apa yang kukatakan
kepada mereka.
Dia juga memberi tahu Musa “Hari ini akan menjadi hari
peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari
raya bagi TUHAN turun temurun. Kamu harus
merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.”
Lingkari “ketetapan untuk selamanya.” “Kamu makanlah roti
tak beragi tujuh hari lamanya.” (Keluaran 12: 14-15) Roti tak
11
beragi tidak mengembang. Tidak ada ragi di dalamnya. Anda
harus punya waktu supaya roti itu mengembang, dan mereka
tidak punya waktu. Mereka akan meninggalkan Mesir dengan
bergegas. Tidak ada waktu untuk menunggu roti itu
mengembang jadi mereka makan roti tak beragi. Mereka masih
makan roti tak beragi sampai hari ini saat perayaan Paskah.
“Kamu makanlah roti tak beragi tujuh hari lamanya. Pada
hari pertamapun, buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab
setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari
pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan
dari antara Israel.” (Keluaran 12: 15) Jadi Dia akan
melenyapkan Anda dari Israel jika Anda tidak mengikuti
perintah mengenai roti tak beragi ini. Konsekuensi ini cukup
serius.
MANNA
Pada malam itu, Firaun berbicara pada Musa dan berkata untuk
membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Pergi sekarang juga.
Pergi dan beribadahlah kepada Tuhan seperti katamu itu. Pergi,
katanya. Maka mereka pergi. Kitab Suci mengatakan , “kira-kira
enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak
termasuk anak-anak” meninggalkan Mesir. (Keluaran 12: 37)
Ahli Kitab Suci memperkirakan ada kurang lebih satu juta orang
laki-laki, perempuan dan anak-anak yang keluar dari Mesir. Jika
dapat, coba bayangkan suatu kota sebesar Detroit atau San
Antonio. Bayangkan jika massa orang sebesar ini keluar menuju
interstate (jalan raya antar negara bagian) dan mulai berjalan
keluar dari kota. Sungguh sebuah pemandangan! Saya hanya
ingin menekankan kebesaran mujizat ini; satu juta orang begitu
saja keluar memasuki padang gurun.
14
Kita semua tahu kisah ini. Kita mengetahuinya ketika kita masih
anak-anak, tetapi sekarang saya ingin Anda menerima kisah ini
dengan mata yang baru. “Aku akan menurunkan dari langit hujan
roti bagimu.” Lingkari kalimat tersebut. Bangsa itu akan keluar
dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk
sehari. (Keluaran 16: 5) Lingkari, “yang perlu untuk sehari.”
“Berilah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya.”
Kedengarannya tidak asing kan? Seharusnya. Allah mengatakan,
“supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut
hukum-Ku atau tidak.” (Keluaran 16: 4) Mereka hanya akan
mengumpulkan yang perlu untuk sehari, artinya Anda tidak akan
mendapat yang perlu untuk dua hari. Maka roti itu rusak. Anda
keluar dan Anda tidak dapat mengumpulkan roti untuk dua atau
tiga hari. Jika Anda melakukannya, roti itu akan berulat dan
membusuk. Anda hanya mengumpulkan apa yang perlu untuk
hari itu. Orang-orang Israel bergantung pada Tuhan setiap hari
untuk memberi mereka makan. Dan perintah diberikan pada
mereka mengenai hari Sabat. Pada hari sebelum Sabat, Anda
dapat mengumpulkan manna dalam porsi ganda karena manna
tidak turun pada hari Sabat dan Anda perlu mengumpulkan porsi
ganda. Tetapi pada hari Sabat manna itu tidak berulat ataupun
membusuk. Dia memberikan perintah ini dan berkata jangan
biarkan seorangpun menyimpannya sampai besok pagi. Persis
seperti yang dikatakanNya tentang domba di Mesir, ketika
mereka selesai makan, mereka tidak membuangnya. Mereka
harus membakarnya atau memakannya. Tidak ada yang
terbuang. “Umat Israel menyebutkan namanya: manna;
warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa
kue madu.” (Keluaran 16: 31) Saya sedikit melakukan penelitian
dan mempelajari sedikit informasi dari Dr. Scott Hahn. Saya
15
meng-Googlenya. Dia adalah seorang profesor Teologi dan Kitab
Suci di Fransiscan University, dan dia adalah salah satu teolog
Katolik yang paling berpengetahuan tentang tema kita. Sebagai
seorang yang berpindah iman ke Katolik, dia mempunyai banyak
informasi yang saya gunakan dalam studi saya. Dia menjelaskan
bahwa dalam bahasa Ibrani, kata “manna” secara harafiah
berarti, “Apa ini?” Yah, mereka memang tidak tahu; roti itu jatuh
dari langit. Kadang membusuk dan kadang tidak membusuk
pada hari tertentu. Allah memberi mereka makan roti dari Surga
dan mereka memberinya nama “manna” – “Apa ini?” Dalam
bahasa Yunani, kata “manna” berarti “Tubuh Tuhan.”
Umat Israel memakan roti ini selama empat puluh tahun sampai
mereka tinggal di tanah Kanaan, yang telah dijanjikan oleh Allah
kepada mereka. Ini suatu mujizat besar. Allah memberi makan
satu juta orang dengan roti dari Surga selama empat puluh
tahun. Selama empat puluh tahun orang-orang ini makan roti
yang diberikan Allah. Saya bertanya-tanya, bagaimana jika kita
mengambil orang dan melihat seberapa lama mereka dapat
hidup dari roti. Jika kita mendudukkan mereka di suatu sudut
dan mulai memberi mereka makan roti dan mengikat mereka
sehingga tidak dapat pergi. Saya ingin tahu seberapa lama orang
itu dapat bertahan hidup hanya dengan roti saja. Jadi saya
melakukan apa yang dilakukan oleh murid yang baik, saya
mencarinya di internet. Percaya atau tidak, saya menemukan
website – saya harap mereka tidak pernah mengujinya pada
orang sungguhan – saya menemukan website yang mengatakan
bahwa seseorang hanya dapat hidup enam atau delapan bulan
jika dia hanya makan roti saja. Roti tidak mengandung vitamin
atau mineral atau asam amino atau protein yang kita perlukan
dalam diet kita untuk tetap hidup. Setelah enam atau delapan
16
bulan, organ-organ akan mati dan jika Anda tidak mati, Anda
akan mengharapkannya. Saya sudah membaca kitab Keluaran,
dan tidak ada satu ayat pun yang menyatakan bahwa umat Israel
menderita kekurangan gizi. Jadi tampaknya manna tersebut
dapat menopang kehidupan; sungguh suatu misteri. Mereka
banyak mengeluh mengenai manna dan banyaknya makan roti
ini sehingga Allah mengirimkan burung puyuh ke dalam kemah
mereka. Semacam hukuman. Bahkan bulu burung puyuh itu
dapat keluar dari hidung mereka. Burung itu terbang masuk ke
dalam kemah mereka ketika matahari hampir terbenam dan hal
ini dilakukan sebagai cara untuk memberi mereka makan daging.
Mereka memang makan burung puyuh, tetapi fokusnya pada
manna. Mereka hidup dari manna ini selama empat puluh tahun
dan satu juta orang memakannya saat roti itu turun dari Surga
setiap hari. Apakah menurut Anda Allah itu punya pilihan menu
yang buruk? Menurut Anda Dia mungkin benar-benar tidak tahu
tubuh kita? Menurut Anda Allah mungkin tidak cukup peduli
pada kita sehingga Dia hanya memberi makan satu juta orang
dengan roti saja? Atau apakah Anda mengira semua ini ada
tujuannya? Ya betul, ada tujuannya! Inilah penggambaran
Kristus! Inilah simbol dari Ekaristi yang kita terima.
JUBAH
Jadi sementara mereka di padang gurun makan manna, Allah
memberi mereka perintah tentang pembuatan jubah imam dan
“inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju
efod, gamis, tunik brokat, serban dan ikat pinggang.
Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi
Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya supaya ia
17
memegang jabatan imam bagi-Ku. Untuk itu haruslah
mereka mengambil emas, kain ungu tua dan kain ungu
muda, kain kirmizi dan lenan halus.” (Keluaran 28: 4-5)
“Haruslah engkau menenun tunik dengan ada brokatnya,
lenan halus. Harun dan anak-anaknya haruslah
memakainya, apabila mereka masuk ke dalam Kemah
Pertemuan atau apabila mereka datang ke mezbah untuk
menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus, supaya
mereka jangan membawa kesalahan kepada dirinya, lalu
mati. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya baginya
dan bagi keturunannya.” (Keluaran 28: 39, 43) Jika mereka
tidak mengikuti perintah mengenai jubah yang harus dipakai
ketika menguduskan, konsekuensinya adalah: “mereka
membawa kesalahan kepada dirinya dan mati.” Ini suatu
konsekuensi yang sangat serius. Bahkan sampai hari ini kita
melihat jubah tradisional yang dipakai oleh pastor-pastor
Katolik. Kita juga melihat jubah-jubah khusus yang digunakan
pada waktu-waktu tertentu dalam satu tahun. Imam-imam
menggunakan warna yang berbeda-beda tergantung dari
kalender liturgi dan juga memiliki pakaian khusus yang ada di
balik jubah tersebut. Banyak tradisi Katolik berasal dari jaman
Yahudi kuno.
Kita akan sedikit lebih cepat di bagian ini. Kita telah mengetahui
dari kitab Keluaran dan jika Anda mengikuti dalam Kitab Suci
Anda, kita akan berada di Perjanjian Lama. Sekarang kita akan
melompatinya sampai ke Perjanjian Baru. Saya melewati
beratus-ratus nubuat mengenai Mesias dan lebih banyak lagi
informasi, tetapi demi waktu kita akan melewatinya dan
langsung menuju Perjanjian Baru. Ada satu nubuatan Perjanjian
Lama yang ingin saya kutip. Yaitu Yeremia 31: 31-33, dan
berbunyi sebagai berikut, “Sesungguhnya, akan datang
21
waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan
mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum
Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan
dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang
tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah
Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun
Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah
firman TUHAN. Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan
dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman
TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka
dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan
menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.”
(Yeremia 31: 31-33) Ini adalah suatu prediksi, suatu nubuatan
dari perjanjian baru yang dibuat oleh Allah.
Ketika kita masuk Perjanjian Baru, Yesus lahir. Dan Dia lahir di
sebuah kota yang bernama Betlehem. Kita semua tahu akan hal
ini. Tetapi apakah Anda tahu bahwa dalam bahasa Ibrani, kata
“Betlehem” berarti “Rumah Roti”? Anda mungkin ingin
menuliskannya: “Rumah Roti.” Saya punya seorang teman yang
baru saja mengunjungi kota Betlehem, di daerah Yerusalem. Dia
memberi informasi yang ingin saya masukkan. Pengurbanan
binatang untuk Paskah dan perayaan-perayaan lain pada waktu
itu bertempat di Bait Suci. Ada banyak pengurbanan binatang
yang terjadi. Anda harus sadar ada satu juta orang yang berjalan
keluar Mesir dan mereka membawa semua domba-domba
mereka. Dan mereka harus memiliki domba jantan tak bercela
untuk Paskah dan juga sepasukan penggembala untuk menjaga
domba-domba tersebut. Dan Anda harus benar-benar secara
harafiah memiliki beribu-ribu domba jantan tak bercela sehingga
Anda memiliki segerombolan besar domba untuk diawasi. Dan
22
pengurbanan itu bertempat di Yerusalem di Bait Allah. Jadi ada
sebuah kota didirikan di luar Yerusalem dan di kota itulah
keluarga penggembala dan penggembala itu tinggal ketika
mereka tidak keluar untuk menggembalakan domba. Para
penggembala itu mendirikan suatu kota yang bernama Betlehem.
Dan para penggembala yang diberi penampakan oleh malaikat
Gabriel pada waktu Yesus lahir, bukanlah sembarang
penggembala domba, mereka adalah penggembala yang menjaga
domba-domba kurban Perjanjian Lama. Dan penggembala inilah
yang diberi undangan pribadi untuk datang menyaksikan Domba
Allah yang baru, kurban Perjanjian Baru. Mereka bukan
sembarang penggembala; mereka adalah penggembala yang
bertanggung jawab untuk menjaga kurban perjanjian lama.
St. Yohanes hidup jauh lebih lama dari pada rasul-rasul yang lain.
Dialah rasul yang termuda dan dia hidup sangat lama di penjara.
Dia menyaksikan Kekristenan dibukakan dan melihat banyak
murid yang mati martir. Dia mungkin sebenarnya membaca Injil-
injil sinoptik dan melihat bahwa mereka tidak mencantumkan
tahun terjadinya mujizat ini. Jadi dia sebenarnya memasukkan
tahun dalam Injilnya. Lihat Yohanes dalam handout Anda. “Dan
Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.” (Yohanes 6: 4)
Yohanes mengira bahwa penting bagi kita untuk menyadari
bahwa memberi makan 5000 orang ini terjadi mendekati waktu
Paskah, dan sangat penting bahwa hal ini terjadi saat itu.
Mungkin sekitar satu tahun sebelum Yesus meninggal, Yohanes
menulis, “Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur
dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di
situ, demikian juga di buat-Nya dengan ikan-ikan itu,
sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka
26
kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya:
“Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak
ada yang terbuang.” (Yohanes 6: 11-12) Sekali lagi, dia melihat
bahwa tidak ada yang terbuang. Inilah mujizat memberi makan
5000 orang.
27
Mari kita lihat bagaimana Markus menuliskannya. “Lalu Ia
menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia
mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-
mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-
Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya
kepada orang banyak. Mereka juga mempunyai beberapa
ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh
supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan
sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan
potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.”
(Markus 8: 6-8)
29
benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang
turun dari sorga.” Sekarang garis bawahi, “yang turun dari
sorga” atau lingkarilah. “Karena roti yang dari Allah ialah roti
yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada
dunia.” Maka kata mereka kepada-Nya: “Tuhan, berikanlah
kami roti itu senantiasa.” Kata Yesus kepada mereka:
“Akulah roti hidup; barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak
akan lapar lagi, dan barang siapa percaya kepada-Ku, ia
tidak akan haus lagi.” (Yohanes 6: 32-35) Jadi Yesus
memberitahukan kepada mereka, “Karena roti yang dari Allah
ialah roti yang turun dari sorga.” Anda mendengar hal ini
mengacu pada ‘manna’? Dia mengatakan manna turun dari
sorga; Akulah roti sejati yang turun dari sorga dan memberi
hidup pada dunia, seperti manna.
32
“Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-
Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada
mereka: “Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?
Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia
naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang
memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh
dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya.”
Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan
siapa yang akan menyerahkan Dia.” (Yohanes 6: 61-64)
34
tetapi dia tetap tinggal karena iman. Dan dia berkata, “Engkau
memiliki perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan
tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”
37
“Seorang laki-laki yang membawa kendi berisi air.” Apa yang
menarik untuk dicatat adalah bahwa membawa kendi adalah
pekerjaan wanita. Pada saat itu, para wanita umumnya mencari
air, tetapi para murid akan pergi ke Yerusalem dan bertemu
dengan seorang laki-laki yang membawa air. Mereka melihat
orang itu, dan mengikutinya, dan mereka menemukan segala
sesuatu yang telah dikatakan oleh Yesus. Di sanalah mereka
mempersiapkan perjamuan Paskah. Artinya, mereka
mempersiapkan domba Paskah, sayuran pahit, sayuran hijau,
matzah, haroseth dan juga empat cawan anggur.
38
pada bagian pertama perjamuan ini. Mereka sudah membacakan
kisah narasi dan menyanyikan Little Hallel, karena itulah bagian
kedua dari perjamuan Paskah. Mereka belum meminum dari
cawan anggur yang ketiga, karena hal itu tidak terjadi sampai
setelah perjamuan bagian ketiga. Jadi kita tahu berdasarkan
struktur Paskah yang ada dalam handout kita, bahwa kita berada
di antara cawan kedua dan ketiga dari perjamuan Paskah Yahudi.
Semua orang Yahudi mengetahui hal ini. Kita tidak tahu karena
kita adalah orang Kafir dan kita hidup 2000 tahun kemudian. Hal
ini tidak kita sadari sampai kita mempelajarinya.
TAMAN GETSEMANI
Matius menulis, “Maka sampailah Yesus bersama-sama
murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama
Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya:
“Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk
berdoa.” Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus
beserta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu
kata-Nya kepada mereka: “Hatiku sangat sedih, seperti mau
mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan
Aku.” Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya:
“Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini
lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku-
42
kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
(Matius 26: 36-39)
43
Markus dan Lukas menulis peristiwa yang sangat mirip. Kembali
lagi Dia mengucapkan doa yang sama. Dan kemudian di Lukas
ditulis: “Ia sangat ketakukan dan makin bersungguh-
sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah
yang bertetesan ke tanah.” (Lukas 22: 44) “Ambillah cawan
ini dari pada-Ku…” (Markus 14: 36) Yesus tahu bahwa inilah
kehendak Bapa-Nya.
YESUS DITANGKAP
Cawan itu tidak akan berlalu. Jadi Dia membiarkan dirinya untuk
ditangkap. Lihat pada handout Anda, “Yesus ditangkap.” Saya
kira seharusnya tertulis “Yesus Membiarkan Dirinya Ditangkap.”
Ada beberapa tulisan dalam Injil Matius, Markus dan Lukas
tentang penangkapan Yesus, tetapi saya menemukan bahwa
tulisan Yohanes tentang penangkapan ini sangat menarik.
Berulang-ulang sebelumnya ketika Yesus sedang berkotbah dan
mengajar, mereka mengikuti Yesus dan berusaha untuk
menangkap-Nya, dan Dia hanya berjalan begitu saja melalui
kerumunan itu, langsung dari tengah-tengah kerumunan mereka.
Mereka tidak dapat menangkap-Nya. Dia dapat lolos kapanpun
Dia mau; Dia Allah.
44
penjahat yang sedang mengendarai mobil. Mereka berkejaran
melintasi kota itu dan akhirnya mobil rusak, dan penjahat itu
keluar dan lari. Mereka mengejarnya, dan akhirnya mereka
berhasil menangkapnya dan memborgolnya. Ada banyak
teriakan dan omelan-omelan. Penangkapan ini adalah suatu
adegan yang buruk. Dan saya melihat penangkapan Yesus ini
benar-benar berbeda.
PENYALIBAN
Dari sini, saya akan lebih banyak mengutip dari Injil Yohanes.
Alasan saya mengikuti Injil ini lebih dekat adalah karena para
ahli Kitab Suci akan memberi tahu Anda bahwa Yohanes berada
47
di kaki salib. Dia menulis sebagai saksi, bahwa hanya Maria, ibu
Yesus, Yohanes, murid yang dikasihi Yesus, Maria dari Kleofas
dan Maria Magdalena, yang berada di kaki salib. Murid-murid
yang lain berserakan; mereka ketakutan. Mereka mungkin
menyaksikan dari jauh. Kita semua tahu apa yang dilakukan
Petrus sekitar waktu itu. Dia sangat sedih. Dia baru saja
menyangkal Yesus. Murid-murid yang lain tidak berada di kaki
salib, tetapi Yohanes berada di kaki salib. Jadi Yohanes
menuliskan kata-kata yang diucapkan Yesus dengan lebih detil.
Matius, Markus dan Lukas juga menulisnya, tetapi mungkin
pengarangnya tidak hadir bersama Yesus di salib. Mereka
mungkin mendapat informasi dari kesaksian orang lain. Saya
tidak mengatakan bahwa apa yang mereka tulis itu salah, tetapi
apa yang diucapkan Yesus di salib lebih detil ditemukan dalam
Injil Yohanes, yang lain tidak begitu detil.
49
imam Katolik menutup Misa setelah Dia memberkati Altar St.
Yusuf. Yesus meminum cawan anggur yang ke empat dan
menutup perjamuan Paskah. Perjamuan itu sudah lengkap. Tidak
hanya dilengkapi saat itu saja; digenapi. Perjamuan itu digenapi.
Sudah selesai, dan sekarang kita mulai “perjanjian baru,” (1
Korintus 11: 25) dengan Domba Allah sebagai kurban yang
sempurna.
51
YESUS MATI DI SALIB
Yesus mati di salib. Ingatlah bahwa Dia mati di salib saat semua
bangsa Yahudi merayakan Paskah. Beberapa Injil menunjukkan
pada kita bahwa Yesus mati pada jam 03:00 sore hari. Senja.
Lihat dalam Lukas, “Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua
belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai
jam tiga.” (Lukas 23: 44) Dalam Markus dikatakan: “Dan pada
jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi, Eloi,
lama sabakhtani?”, yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa
Engkau meninggalkan (forsaken) Aku?” (Markus 15: 34) Lihat
waktu hari itu. Pukul 03:00. Waktu yang sama saat domba
disembelih saat persembahan kurban Paskah. Hal ini sangat
penting.
MAZMUR 22
Pada pukul 03:00 Yesus berseru dengan suara nyaring, “Eloi,
Eloi, lama sabakhtani?” yang artinya, “Allahku, Allahku, mengapa
Engkau meninggalkan aku?” kata-kata itu, karena ketidak tahuan
saya, sepanjang hidup saya, saya tidak mengerti artinya.
Seseorang pernah memberi tahu saya bahwa sisi manusiawi
Yesus sedang berteriak, dan mereka tidak benar-benar memiliki
penjelasan yang baik mengenai hal ini. Saya sangat bingung. Saya
ingin membaginya dengan Anda karena hal ini membantu untuk
53
menjelaskan beberapa hal bagi saya. Saya juga menemukan kata
ini diacu dalam catatan kaki Kitab Suci saya. Kata ini mengacu ke
belakang ke Mazmur 22. Hal ini menjelaskan mengapa Yesus
berseru, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?”
Kita perlu memahami bahwa Yesus sedang menunjuk pada
bagian Mazmur. Kita menyebutnya Mazmur 22. Mereka dulu
belum memberi nomor, tetapi orang Yahudi tahu banyak bagian
Mazmur. Mereka diajari Mazmur. Mereka tahu Mazmur unik ini
bersama-sama dengan Mazmur-mazmur yang lainnya. Anda
hafal suatu Mazmur di luar ingatan? Ketika saya masih kecil saya
diajari, “Allah adalah gembalaku, aku tak akan berkekurangan.”
Ya saya ingat yang satu ini, tetapi ada banyak Mazmur yang
dipelajari orang. Waktu itu mereka tidak punya kertas dan pensil
sehingga mereka dapat menuliskannya dan menghafalnya.
Mereka diajari secara lisan. Mazmur-mazmur ini ditulis beratus-
ratus tahun sebelum Kristus. Satu Mazmur, Mazmur 22, ditulis
oleh Daud. Dan judul dari Mazmur ini adalah, “Doa untuk Orang
yang Tak Bersalah.” Mazmur ini bermula dengan, “Allahku,
Allahku, mengapa Kautinggalkan (abandon) aku?” (Mazmur
22) Kata abandon dan forsaken berasal dari kata yang sama dan
diterjemahkan dari sumber asli yang sama. “Allahku, Allahku,
mengapa Kautinggalkan aku?” Inilah permulaan Mazmur 22.
Saya tidak akan membaca seluruh Mazmur itu; saya ingin Anda
melakukannya sendiri. Buatlah catatan khusus di sini supaya
kita ingat saat kembali, buka-buka Kitab Suci Anda, temukan
Mazmur 22, dan bacalah, karena Yesus menunjuk pada Mazmur
ini. Mazmur diawali dengan seruan desolasi (kesedihan), dan
ketika Anda membacanya, Anda akan mengerti bahwa Mazmur
ini memberi gambaran yang akurat mengenai penyaliban. Di situ
tertulis hal-hal seperti, “Segala tulangku dapat kuhitung.”
54
(Mazmur 21: 17-18) “Mereka membagi-bagi pakaianku di
antara mereka; dan mereka membuang undi atas jubahku.”
(Mazmur 22: 19) “Segerombolan penjahat mengepung aku.”
(Mazmur 22:17) Terus masuk ke penjelasan mengenai
penyaliban, dan berakhir dengan kata-kata pembebasan
mengenai Mesias dibawa ke akhir dunia, kepada orang-orang
yang belum dilahirkan dan kepada keturunan yang akan lahir
nanti. Apa yang Yesus katakan? Dia mengatakan bahwa Mazmur
ini, nubuatan ini, telah digenapi. Yesus tidak perlu
menyelesaikan seluruh Mazmur. Orang-orang Yahudi yang
mendengarnya telah diajarkan banyak Mazmur, dan yang satu ini
mereka pasti cukup mengenalnya. Jadi ketika Yesus mulai
mengucapkan kalimat-kalimat Mazmur ini, mereka langsung
tahu apa yang Dia maksudkan. Saya ingin meminjam sebuah
contoh yang digunakan oleh Dr.Scott Hahn untuk lebih
memperdalam point ini. Saya tidak dapat membayangkan
menjelaskan hal ini dengan cara yang lebih gamblang.
Bagaimana jika saat ini sekelompok teroris Anti-Amerika
memasuki ruangan ini, dan mereka mendudukkan saya di sudut,
dan mereka menginginkan saya untuk mengkhianati patriotisme
Amerika saya? Dan saya tidak mau mengkhianati patriotisme ini
sehingga mereka memukul dan menyiksa saya. Mereka
menegakkan duduk saya dan mereka berkata ok, kita akan
membuat siaran langsung televisi. Kami akan memberimu
sebuah mikrophone. Kami akan memintamu untuk mengatakan
pesan-pesan terakhirmu. Jika engkau tidak mengatakan apa yang
kami ingin kau katakan, engkau akan mati. Saya menegakkan
kepala memegang mikrophone, dan kamera menyala dan teroris
ini bertanya apakah ada pesan terakhir? Saya menjawab, “Aku
bersumpah setia pada benderaku.” Apakah aku perlu
55
menyelesaikan Sumpahku? Tidak. Setiap orang Amerika yang
menyaksikan sudah tahu Sumpah itu, dan mereka tahu kata demi
kata dari Sumpah itu. Saya tidak perlu menyelesaikannya. Nah
orang-orang Yahudi yang berdiri di sekeliling salib – mereka
tahu Mazmur ini. Ketika Yesus berkata, “Allahku, Allahku,
mengapa Engkau meninggalkan aku?” Mereka berkata, (dengan
terkesima) nubuat itu sudah digenapi. Mereka telah
menunggunya. Mereka sudah tahu. Mereka menunggunya, dan
mengenalinya.
KUBURAN-KUBURAN TERBUKA
Ketika Yesus mati, kuburan-kuburan terbuka. Dalam Matius
tertulis, “Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas
sampai ke bawah.” (Matius 27: 51) Jika kita mau menyobek
tabir sepanjang 30 kaki menjadi dua, kita memerlukan dua orang
untuk memeganginya dan menyobeknya dari bawah ke atas.
Tabir ini memisahkan yang kudus dari yang paling kudus di
antara yang kudus di mana tersimpan Tabut Perjanjian.
“Terjadilah gempa bumi,” pada saat kematian-Nya, dan “bukit-
bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka, dan
banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan
sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur,
lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada
banyak orang.” Orang-orang tidak menyadarinya, tetapi ketika
Yesus mati, hal-hal yang luar biasa terjadi. Kemudian mereka
menurunkan-Nya dari salib dan menguburkan-Nya. Saat Yesus
mati, kita juga tahu telah terjadi gerhana dari jam 12:00 sampai
jam 03:00. Kita membacanya dari Injil yang lain. Yesus mati di
salib, mereka menurunkan-Nya, dan mereka menguburkan-Nya.
56
Tiga hari kemudian Dia bangkit. Dia mengalahkan kematian, dan
mereka tidak tahu di mana Dia berada. Mereka bingung.
JALAN KE EMAUS
Dia menampakkan diri kepada Maria Magdalena dan yang
lainnya, tetapi ada satu penampakan yang sangat istimewa yaitu
yang terjadi pada pagi hari Minggu Paskah pertama. Pada pagi
yang sama saat mereka tidak menemukan-Nya, Dia
menampakkan diri kepada dua orang murid yang sedang
berjalan di jalan ke Emaus. Emaus adalah sebuah kota sekitar
tujuh mil dari Yerusalem. Kedua murid itu sedang berjalan ke
Emaus, dan mereka sedang berbicara, tentu saja, tentang semua
yang telah terjadi pada Yesus, karena kejadian itu adalah berita
dunia. Lalu ada seorang asing yang berjalan menyusul mereka,
dan mereka tidak mengenali siapa diri-Nya. Dia benar-benar
Yesus, tetapi mata mereka terhalang sesuatu sehingga mereka
tidak dapat mengenal Dia. Mereka bercakap-cakap dengan-Nya,
dan Yesus bertanya kepada mereka apa yang terjadi? Mereka
menjawab apakah engkau satu-satunya orang yang tidak tahu
apa yang telah terjadi? Mereka menjelaskan kepada-Nya bahwa
seorang nabi yang bernama Yesus – mereka kira Dia adalah
seorang nabi – nabi yang bernama Yesus ini datang ke
Yerusalem, dan Dia melakukan banyak mujizat, dan mereka
membunuh-Nya. Setelah tiga hari tubuh-Nya diambil, dan
mereka telah berharap bahwa Dialah orang yang akan
membebaskan Israel. Mereka meneruskan perjalanan mereka
dan Yesus menjelaskan kepada mereka mengenai Perjanjian
Lama. Injil Lukas mengatakan, “Mulai dari kitab-kitab Musa
dan segala kitab nabi-nabi, Ia menjelaskan kepada mereka
57
apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci.”
(Lukas 24: 27) Dia menjelaskan kepada mereka nubuat-nubuat
mengenai Dirinya mulai dari Musa. Dia membuka Kitab Suci
untuk mereka, dan mereka mendengarkan-Nya sepanjang
perjalanan ke Emaus. Mereka berjalan sepanjang tujuh mil.
Mereka tidak tahu siapa Dia karena mata mereka terhalang.
Akhirnya murid-murid itu sampai ke tujuan mereka. Yesus
berkata bahwa Dia akan meneruskan perjalanannya. Dan mereka
berkata kepada-Nya, jangan, tinggallah bersama kami malam ini.
Maka Dia tinggal. “Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia
mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-
mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.” Wow,
lihat! Dia mengambil. Dia memberkati. Dia memecah-mecah. Dia
memberikan. Dan dengan proses roti yang istimewa itu,
“terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia,
tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka
seorang kepada yang lain: “Bukankah (di dalam) hati kita
berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah
jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”
(Lukas 24: 30-31) Mereka mengenali-Nya ketika Dia memecah
roti. Kemudian Yesus lenyap. Apakah menurut Anda Dia sedang
memainkan tipuan? Tidak. Dia melakukannya dengan sengaja.
Tiga hari sebelumnya Dia baru saja memecah roti; mereka
melihat-Nya memecah roti dengan cara yang sama. Dia
mengambil. Dia memberkati. Dia memecah-mecah. Dia
memberikan. Kemudian Yesus mengijinkan mereka untuk
mengenali-Nya, dan Dia lenyap dari pandangan mereka. Apa
yang Dia tinggalkan untuk mereka? Dia meninggalkan mereka
dengan Ekaristi. Dia memberitahu mereka bahwa Aku akan
bersamamu sampai akhir zaman. Dan Dia memang bersama kita.
58
Mereka kembali ke Yerusalem dan mereka menceritakan kepada
murid-murid yang lain “apa yang terjadi di tengah jalan dan
bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-
mecah roti.” (Lukas 24: 35) Artinya Yesus menyatakan diri-Nya,
di pagi hari Paskah kepada para murid, dengan memecah-mecah
roti dalam Ekaristi.
GEREJA PERDANA
Dalam Kisah Para Rasul kita menemukan cuplikan-cuplikan dari
Gereja perdana menyatu. Saya kira penting untuk memasukkan
apa yang dilakukan oleh para rasul setelah Yesus pergi ke
Betania dan Dia terangkat kembali ke sorga. Dikatakan dalam
Kisah Para Rasul, “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-
rasul.” (Kisah Para Rasul 2: 42) Ini semua adalah pengajaran
lisan karena semua belum ditulis sampai 20, 30, atau 40 tahun
kemudian. Injil Yohanes tidak ditulis sampai mungkin 50 tahun
kemudian. Pengajaran ini adalah pengajaran lisan. Dan Kitab Suci
belum dikumpulkan sampai sekitar 382 M. “Mereka bertekun
dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan
mereka selalu berkumpul untuk memecah-mecah roti dan
berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-
rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua
orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala
kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu
59
ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu
membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan
keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan
sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.
Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing.” (Kisah
Para Rasul 2: 42-46) Berapa sering mereka memecah roti ini?
Setiap hari! Dikatakan mereka memecah roti setiap hari! Berilah
kami makanan kami hari ini. Seberapa sering kita menerima
Komuni? Tersedia di Gereja Katolik setiap hari. Setiap Gereja
Katolik di dunia mengkonsekrasikan Komuni Suci setiap hari.
“Mereka makan bersama-sama dengan gembira dan dengan
tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua
orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka
dengan orang yang diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 2: 46-47)
Banyak orang Yahudi pada waktu itu yang tidak menerima Yesus
sebagai Mesias dan Putra Allah, oleh karena itu, mereka masih
merayakan Paskah Yahudi. Mereka masih dalam Paskah Yahudi.
Sampai sekarang banyak di antara mereka yang masih dalam
Paskah Yahudi – masih merayakan Paskah Yahudi. Semua orang
yang menjadi Kristen dan menerima Yesus sebagai Mesias dan
Penyelamat melepaskan Paskah lama dan merayakan Perjamuan
Ekaristi yang baru. Dan kita bisa melihatnya di sini.
TRADISI KETETAPAN
Paulus juga mengatakan, “Bukankan cawan pengucapan
syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, “Cawan
Pengucapan Syukur “ adalah persekutuan dengan darah
Kristus?” Cawan pengucapan syukur adalah cawan ketiga dalam
Paskah Yahudi. Dia juga menulis dalam surat berikutnya, “Sebab
apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari
Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia
diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap
syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata:
“Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini
menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil
cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah
perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku.” (1
Korintus 11: 23-25) Kita punya perjanjian lama yang sudah
digenapi dalam Paskah Yahudi. Sekarang perjanjian baru
dimulai. Apa yang dikatakan dalam perjanjian baru?
“Perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi
peringatan akan Aku!” Sebab setiap kali kamu makan roti
ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian
Tuhan sampai Ia datang.” (1 Korintus 11: 25-26) Ini satu
langkah lebih dalam daripada hanya sekedar berkata, “Aku
61
percaya.” Ya, aku percaya pada Yesus, tetapi aku menerima
Komuni sementara aku menunggu Kristus kembali. Karena
dikatakan, “setiap kali kamu makan roti ini dan minum
cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia
datang. Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak
makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap
tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap
orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia
makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa
makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia
mendatangkan hukuman atas dirinya.” (1 Korintus 11: 26-29)
Kita harus mempersiapkan diri kita. Dikatakan, engkau
menerima tubuh dan darah Yesus yang sebenarnya. Apakah
Anda siap? Sudahkah Anda berpuasa tidak makan satu jam
sebelumnya? Sudahkan Anda mengakukan dosa-dosa Anda?
Anda punya dosa berat dalam jiwa Anda? Anda siap? Anda sudah
berdoa? Bagaimana cara Anda menerimanya? Apa yang
istimewa? Imamat memberitahu kita bahwa hidup itu ada dalam
darah. Inilah tubuh dan darah Yesus. Ambillah dan terimalah
hidup-Nya. Tetapi orang tidak boleh sembarangan
mengambilnya. St. Paulus berkata jika engkau tidak hati-hati,
engkau makan dan minum penghakimanmu sendiri.
63
Saya ingin Anda juga membaca Ibrani 8 dan Ibrani 9. Karena
keterbatasan waktu, saya tidak bisa membahasnya. Saya ingin
Anda membacanya nanti. Ibrani 8 berkata sekiranya “perjanjian
yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi
tempat untuk yang kedua.” (Ibrani 8: 7) Jadi kita hidup dalam
perjanjian yang kedua.
64
meneruskannya pada kita. Dan kita perlu mempelajarinya,
memahaminya dan menerima dan mempraktekkannya.
KESIMPULAN
Sekarang saya bertanya pada Anda: Dapatkah penebusan umat
manusia diperoleh dengan ambil bagian dalam perjamuan suci?
Jika Anda merenungkannya, Adam dan Hawa makan makanan,
makanan yang salah, dan jatuh di hadapan Allah. Jaminan
keselamatan hidup anak sulung di Mesir adalah dengan
mengumpulkan seluruh keluarga bersama dan makan makanan
istimewa. Seperti halnya dosa memasuki kehidupan umat
manusia karena dosa satu orang manusia, Adam, penebusan
untuk umat manusia dipersembahkan melalui satu kurban yang
sempurna, Yesus.
Setiap kali saya ikut Misa, saya lebih disadarkan lagi tentang
ajaran Gereja. Ketika saya menerima Komuni suci, saya mencoba
untuk fokus pada kenyataan bahwa saya hidup dalam perjanjian
66
baru ini. Saya ingin melakukan bagian saya dalam perjanjian
baru ini, tetapi apa bagian saya? Anak Domba Allah telah
dikurbankan dan Gereja telah memberi kuasa kepada imam-
imamnya melalui kata-kata konsekrasi dan kehadiran Roh Kudus
untuk mengubah roti dan anggur biasa menjadi tubuh dan darah
Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi apa bagian saya sebagai seorang
Katolik awam? Bukan untuk memakan Anak Domba dan
meminum darah-Nya. Seperti halnya dalam perjamuan Paskah
Yahudi yang pertama, untuk selamat dari Malaikat Maut adalah
dengan mengumpulkan keluarga Anda dan merayakan
perjamuan, dan menandai jalan masuk rumah Anda dengan
darah anak domba. Ketetapan turun temurun ini terus berlanjut
dalam Gereja Katolik hari ini saat kita mengumpulkan keluarga
Gereja dan merayakan perjamuan Ekaristi. Setiap kali, ketika
imam mengangkat Ekaristi, dan berkata, “Inilah Anak Domba
Allah yang menghapus dosa dunia, berbahagialah kita yang
diundang ke perjamuanNya,” saya akan menjawab, “Tuhan, aku
tidak layak Tuhan datang pada saya, tetapi bersabdalah saja
maka saya akan sembuh.”
TEL TELESTI
Saya ingin memasukkan beberapa point penting untuk
membandingkan perjanjian lama dengan perjanjian baru. Dalam
perjanjian lama, manna seperti hujan turun dari sorga. Dalam
perjanjian baru, Yesus, Roti Kehidupan, turun dari sorga. Dalam
perjanjian lama, manna lama adalah misteri dan memberi makan
dan menghidupi umat Allah terpilih sampai mereka memasuki
tanah terjanji. Dalam perjanjian baru, manna baru, roti
kehidupan, adalah misteri dan secara rohani memberi makan
67
dan menghidupi jiwa kita sampai kita memasuki tanah terjanji,
sorga. Manna turun setiap hari, seperti dalam “Beri kami hari ini
makanan kami secukupnya.” Manna adalah perwujudan Ekaristi
dalam perjanjian lama. Dalam perjanjian baru, Yesus adalah roti
kehidupan yang diberikan setiap hari dalam Ekaristi. Dalam
perjanjian lama, domba paskah dikurbankan saat Paskah. Dalam
perjanjian baru, Yesus mempersembahkan diri-Nya sendiri, Anak
Domba Allah, saat Paskah. Dalam perjanjian lama, domba Paskah
haruslah jantan, tak bercela, dan tidak ada tulang yang patah.
Dalam perjanjian baru, Yesus mati, adalah Anak Domba Allah,
jantan, tak bercela dan tulangnya tak ada yang patah. Dalam
perjanjian lama, anak domba Paskah disembelih saat senja yang
adalah jam 03:00 siang. Dalam perjanjian baru, Yesus, Anak
Domba Allah, mati pada pukul 03:00 siang. Dalam perjanjian
lama, darah anak domba dipakai di ambang atas dan kedua tiang
pintu dengan menggunakan sebatang hisop. Dalam perjanjian
baru, Yesus menerima cawan ke empat di atas salib dengan
sebatang hisop. Dalam perjanjian lama, jubah imam harus
dikenakan ketika imam itu mengurbankan binatang selama
perjamuan Paskah. Dalam perjanjian baru, Yesus adalah imam
agung dan Anak Domba kurban Allah di Kalvari. Dia mengenakan
jubah imam dan mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai
kurban yang sempurna bagi perjanjian ini. Dalam imamat kita
mengetahui bahwa hidup itu ada dalam darah dan Allah
meminta darah diletakkan di atas altar sebagai penebus dosa.
Dalam perjanjian baru, Yesus berkata, jika engkau tidak makan
daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, engkau tidak
mempunyai hidup di dalam dirimu. Yesus juga berkata di Ruang
Atas, cawan ini adalah perjanjian baru dalam darah-Ku yang
akan ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini sebagai peringatan
68
akan Aku. Orang Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Mesias.
Mereka terus melanjutkan perjamuan Paskah perjanjian lama
sampai hari ini, juga disebut Hari Raya Roti tak Beragi. Mereka
tahu bahwa perayaan ini harus berlanjut. Kristen perdana
mengikuti Yesus dan ambil bagian dalam perjanjian baru
Ekaristi. Mereka memisahkan diri dari perjamuan Paskah lama,
dan merayakan perayaan Ekaristi.
Saya ingin menutup dengan doa. Dalam nama Bapa, Putra dan
Roh Kudus. Bapa kami, yang ada di sorga, Dimuliakanlah
namaMu. Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu, di atas
bumi seperti di dalam sorga, berilah kami pada hari ini makanan
kami secukupnya, dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan
janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin. Dalam nama Bapa, dan
Putra dan Roh Kudus. Amin.
69
terpenting yang Anda sharingkan dengan seseorang yang Anda
kasihi.
70
DAFTAR PUSTAKA (REFERENSI)
Bible, New American (www.nccbuscc.org/nab/bible/)
Hahn, Scott, PhD. (www.scotthahn.com)
71