Anda di halaman 1dari 8

PENGATURAN JADWAL

PERUBAHAN WAKTU DAN TEMPAT


PELAKSANAAN KEGIATAN PROGAM
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
No. Dokumen :AMP-UKM4-UMU-40
No. Revisi :00
SOP Tanggal Terbit : 06 Oktober 2016
Halaman :1/2
UPT dr. Andy Maulana
NIP.19820302 201001 1 013
PUSKESMAS
SUKOWONO
1. Pengertian Pengaturan Jadual Perubahan Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Progam Upaya Kesehatan Masyarakat adalah kegiatan
Pembuatan jadwal meliputi waktu, tempat, sasaran dan pelaksana
kegiatan apabila tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan jadual yang
sudah di tetapkan / di sepakati
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah pengaturan jadwal
perubahan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan progam Upaya
Kesehatan Masyarakat
3. Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Keputusan Kepala Upt Puskesmas Sukowono Nomor :
440 /UKM4-07/414.42/2016 Tentang Pemberlakuan Standart
Operasional Tentang Pengaturan Jadwal Perubahan Waktu Dan
Tempat Pelaksanaan Kegiatan Progam Upaya Kesehatan
Masyarakat
4. Referensi Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Dirjen Bina Kesehatan
Masyarakat Depkes RI 2006

5. Prosedur 1. Alat Tulis


2. Notulen
6. Langkah- 1. Penanggung jawab dan pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat
langkah menyepakati perubahan jadual, waktu dan tempat pelaksana
kegiatan
2. Ketua team pelaksana kegiatan progam Upaya Kesehatan
Masyarakat menunjuk anggota pelaksana kegiatan untuk
menginformasikan tentang perubahan jadual, waktu dan tempat
pelaksanaan kepada sasaran,
3. Pelaksanan kegiatan membuat surat pemberitahuan tentang
perubahan jadual, waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan progam
Ka TU menyerahkan surat pemberitahuan kepada pelaksana
kegiatan progam
4. Pelaksana kegiatan progam menyampaikan surat tentang
perubahan jadual, waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan progam
kepada sasaran.
5. Ketua team pelaksana progam mendokumentasikan tentang
PENGATURAN JADUAL PERUBAHAN WAKTU DAN
TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN PROGAM UPAYA
UPT KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS No. Dokumen : AMP-UKM4-UMU-40
SUKOWONO No. Revisi :00
SOP Tanggal Terbit : 06 Oktober 2016
Halaman :2/2
perubahan jadual, waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan progam
dalam buku kegiatan progam
7. Bagan Alir
Penanggung jawab menyepakati
perubahan jadwal

PJ UKM menginformasikan perubahan jadwal

Membuat surat pemberitahuan perubahan jadwal dan


diserahkan ke pelaksana program

Pelaksana program menyampaikan surat perubahan


jadwal kesasaran

Pendokumentasian perubahan jadwal


dibuku notulen kegiatan

8. Unit Terkait 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat


2. Lintas sektor
3. Lintas Program
9. Dokumen 1. Notulen
Terkait 2. Jadwal
3. Buku Harian

10. Rekaman Historis Perubahan

No. Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Posts Tagged ‘Pengertian Jadwal’
Definisi dari Jadwal

Definisi dari Jadwal – Definisi menurut kamus ekabahasa resmi Bahasa Indonesia definisi dari Jadwal
adalah sebagai berikut. Definisi Kata Jadwal jad.walNomina (kata benda) pembagian waktu
berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan
pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci: jadwal penataran itu sudah disetujui oleh pimpinan
Itulah definisi dari Jadwal, untuk […]

http://edefinisi.com/tag/pengertian-jadwal

perencanaan Program dan Penyusunan Usulan Kegiatan


1. Pendahuluan

Salah satu ciri manusia modern adalah keanggotaannya dalam berbagai organisasi, yang bertujuan untuk
mencapai tujuan pribadinya dalam rangka meningkatkan taraf hidup baik bersifat materil maupun spritual.
Alasan utama adalah karena semakin kompleksnya kebutuhan sehingga manusia tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya itu secara perorangan. Oleh karena itu dikatakan bahwa organisasi dicirikan oleh
perilakunya yang terarah pada tujuan.

Organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri kearah
perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiawanan serta integritas kepribadian. Adapun kegiatan yang
dilakukan berupa kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan kurikuler, antara lain meliputi perkuliahan,
praktikum, praktek kerja lapangan, dan lain-lain yang pada umumnya adalah wajib sifatnya. Sedangkan
kegiatan ekstra kurikuler, yaitu kegiatan kemahasiswaan seperti himpunan mahasiswa, badan eksekutif
mahasiswa, parlemen mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa (UKM) dan Sub.UKM. Merupakan hak mahasiswa
untuk mendapatkan perlakukan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang diikutinya yang
mendapatkan prioritas pembinaan, penyaluran dan pengembangan.

Pengembangan kemahasiswaan merupakan tanggung jawab atau tugas nasional yang penting, karena
mahasiswa sebagai sumber daya manusia merupakan potensi vital dan strategis. Pengembangan tersebut
dengan memperhatikan seluruh komponen, yaitu keadaan mahasiswa, tenaga pembimbing, materi, metode
pengembangan, dana dan fasilitas, sasaran program dan kelembagaan. Mahasiswa bukan lagi obyek
pembinaan tetapi merupakan subyek bagi pengembangan diri sendiri, yang berarti harus memikirkan berbagai
strategi, mulai dari perencanaan, proses pelaksanaan dan evaluasi, sehingga target pengembangan dirinya bisa
tercapai.

Perencanaan program dan penyusunan usulan kegiatan belum dapat kita lakukan sebelum adanya pembagian
program kerja, yaitu suatu tugas atau kewenangan yang diberikan kepada suatu unit kegiatan atau lembaga
untuk menyelenggarakan suatu bentuk kegiatan. Tujuan dari pada pembagian ini adalah untuk menghindari
terjadinya kegiatan yang sama baik waktu maupun bentuk kegiatan antar lembaga, dan tujuan lainnya adalah
agar dalam melaksanakan kegiatannya dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan mana kegiatan yang sifatnya
umum atau lebih terarah pada ciri khas fakultas atau jurusan.

2. Perencanaan Program
Dalam merencanakan suatu program, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

1. Proses pembuatan program


2. Identifikasi program
3. Langkah-langkah dalam penyusunan rencana program
4. Penjadwalan rencana program

2.1. Proses Pembuatan Program

Dalam proses pembuatan program dapat kita kemukakan sebagai berikut :

1. Berdasarkan atas fakta yang objektif, rasional dan pertimbangan-pertimbangan terhadap


perkembangan kegiatan.
2. Sasaran yang ingin dicapai harus jelas.
3. 5W + H : What (Apa), Why (Kenapa), Who (Siapa), Where (Dimana), When (Kapan) dan How
(Bagaimana).
4. Harus dipertimbangkan kebijaksanaan organisasi.
5. Antara satu kegiatan dengan kegiatan yang saling mengisi dan berkaitan.
6. Tidak kaku dalam batas-batas tertentu sesuai dengan perkembangan.
7. Mudah dipahami dan penafsiran harus sama oleh pelaksana kegiatan.

2.2. Identifikasi Program

Dari sekian banyak bidang atau seksi dalam perencanaan program harus diidentifikasi menurut:

1. Bidang kegiatan
2. Jenis kegiatan
3. Sub.jenis kegiatan
4. Bentuk kegiatan

Berdasarkan Misi Universitas akan diambil salah satu bagian yaitu kegiatan dalam bentuk pendidikan dan
penalaran.

Bidang kegiatan : Pendidikan dan Penalaran


Jenis kegiatan : - Pendidikan
Bentuk kegiatan : - Diklat, dll

Jenis kegiatan : - Penalaran


Bentuk kegiatan : - Seminar, Lokakarya, dll

2.3. Langkah-Langkah Dalam Penyusunan Rencana Program

Dalam merencanakan suatu rencana program beberapa langkah yang harus kita perhatikan, yaitu :

1. Sasaran yang ingin dicapai harus diketahui dan ditetapkan.


2. Kumpulkan data atau informasi yang diperlukan.
3. Analisa data dan informasi terhadap sasaran atau permasalahan yang terjadi.
4. Identifikasi faktor-faktor apa saja yang akan menjadi penghambat dan penunjang.
5. Buat alternatif rencana program, dari masing-masing alternatif tersebut tetapkan yang terbaik.
6. Rencana program harus terperinci, yaitu terdiri dari waktu, pendanaan, pelaksanaan dan lain-lain.
2.4. Penjadwalan Rencana Program

Penjadwalan program merupakan aspek penting dari suatu perencanaan program, karena dalam suatu
penjadwalan tersebut lebih memfokuskan kepada identifikasi terhadap sesuatu yang harus atau ingin
dilakukan, kapan untuk dimulai dan kapan harus selesai. Penjadwalan ini sangat membantu dalam hal
pelaksanaan, monitoring kegiatan, dan evaluasi suatu program.

Dalam penjadwalan suatu rencana program beberapa hal harus kita pedomani :

1. Identifikasi seluruh kegiatan yang direncanakan.


2. Prioritaskan program.
3. Tentukan kegiatan yang telah dirinci.
4. Tentukan lama waktu dan waktu pelaksanaan.
5. Jadwal kegiatan disesuaikan dengan tahun anggaran
6. Evaluasi jadwal yang telah disusun.

Dari keempat hal tersebut diatas, walaupun perencanaan program yang disusun terlihat baik dan rapi, dalam
pelaksanaannya belum tentu demikian. Seorang pemimpin atau ketua organisasi harus dapat memperkecil
kendala-kendala yang datang baik dari dalam maupun dari luar organisasi. Kendala yang datang dari dalam
organisasi adalah kuranganya pengertian dan pemahaman, kesadaran dan tanggung jawab, waktu dan
pendanaan, pola manajemen. Sedangkan yang datang dari luar organisasi seperti peraturan/ketentuan-
ketentuan (birokrasi) yang berlaku, faktor sosial, faktor politik dan faktor ekonomi.

Organisasi merupakan sistem yang kompleks dan multidimensi, dalam hal ini dituntut kemampuan pengelolaan
menghadapi dan mengatasi bermacam tantangan atau hambatan dan perubahan baik dari dalam maupun dari
luar. Semakin kritis dan dinamis kehidupan kampus, semakin cepat dan besar terjadinya perubahan, berarti
strategi-strategi yang tepat sangat diharapkan sekali.

Strategi merupakan suatu arah dan kebijaksanaan untuk pencapaian tujuan organisasi, yang melibatkan peran
dan tanggung jawab anggota. Dalam menetapkan strategi ini kurun waktu pelaksanaan kita tetapkan
berdasarkan program jangka panjang dan jangka pendek. Dalam perencanaan ini harus dapat dilaksanakan
serta di-implementasikan secara konsisten, dan hasil yang ingin dicapai benar-benar memenuhi sasaran yang
akhirnya akan dievaluasi keberhasilannya.

Setelah program direncanakan, apakah benar-benar telah evektif. Dalam menilai suatu perencanaan evektif
atau tidak dapat kita perhatikan yaitu : manfaat dari hasil yang dicapai terhadap yang kita harapkan apakah
sesuai dengan sasaran, dari manfaat yang kita harapkan bagaimana pemanfaatan dana, efisiensi, evektifitas
dan
pengelolaan. Untuk pencapaiannya dibutuhkan pengendalian atau monitoring dan pengawasan secara 3S
(sebelum, selama dan sesudah) kegiatan berlangsung.

Secara makro keberhasilan organisasi dalam melaksanakan program dapat dinilai dari:

1. Hasil yang dicapai.


2. Keterlibatan anggota (sumber daya anggota).
3. Manajemen atau sistem pengelolaan.
4. Lingkungan dimana kegiatan dilaksanakan.

[newpage]
3. Mekanisme Perencanaan Program
Mekanisme perencanaan program dimaksud adalah untuk mengetahui siapa perencana program, dan siapa
pelaksana perencana program.

Pada lembaga kemahasiswaan di Universitas Bung Hatta yang merencanakan program adalah Parlemen
Mahasiswa dalam bentuk Garis-Garis Besar Program Haluan Lembaga sedangkan pelaksana dari perencana
program kedalam bentuk program kerja tahunan adalah Badan Eksekutif Mahasiswa. Sedangkan pada tingkat
jurusan yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan merencanakan program kerjanya berdasarkan propesi dan
keahliannya berdasarkan ciri kejurusanan-nya.

Parleman Mahasiswa dalam merencanakan program kerja masih dalam gambaran umum, tidak dalam bentuk
kegiatan atau tersebut dalam jenis kegiatan. Parlemen Mahasiswa hanya memberikan target-target untuk
dilaksanakan oleh pelaksana program kerja untuk satu periode. Target-target tersebut diperoleh baik dari
mahasiswa dan pembina lembaga mahasiswa (sebut saja Pembantu Dekan bidang kemahasiswaan) yang lebih
mengarah pada VISI dan MISI. Seluruh garis-garis besar haluan lembaga yang akan dilaksanakan oleh Badan
Eksekutif Mahasiswa, merupakan tanggung jawab Parlemen Mahasiswa untuk memonitor, mengevaluasi dan
meminta pertanggung jawabannya.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) akan menjabarkan gambaran umum yang telah disusun oleh Parlemen
Mahasiswa, dalam bentuk kegiatan, jenis kegiatan dan lain-lain. BEM melakukan apa yang harus dikerjakan dan
sasarannya lebih ditujukan untuk kepentingan mahasiswa secara umum. Setiap kegiatan yang direncanakan
mendapat sumbangan pemikiran dari mahasiswa dan pelaksanaan rencana kerjanya menkoordinasikan dan
mengkonsultasikan dengan Parlemen Mahasiswa. Semua kegiatan akan dipertanggung jawabkan kepada
Parlemen Mahasiswa dan pembina lembaga mahasiswa.

Ditingkat jurusan, HMJ harus mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan kepada Ketua Jurusannya. Program
kerja yang direncanakan lebih diarahkan dan difokuskan pada profesi dan keahlian. Seluruh rencana program
dikonsultasikan kepada Parlemen Mahasiswa dan BEM. Dari konsultasi dan koordinasi tersebut akan dapat
terhindar dari terbenturnya kegiatan yang sama, dan manfaat lain adalah untuk tidak melaksanakan kegiatan
yang tidak sesuai dengan profesi dan keahlian.

Parlemen Mahasiswa harus benar-benar dapat merupakan perpanjangan tangan seluruh mahasiswa untuk
menyalurkan aspirasi dan keinginannya. Kemudian dari saran-saran yang diperoleh tertuang kedalam garis-
garis besar program haluan lembaga. Dan BEM dapat membaca apa yang menjadi keinginan mahasiswa
tersebut, dalam rangka pelasanaan penalaran, minat dan kegemaran dan kesejahteraan mahasiswanya (baca :
tugas pokok Parlemen Mahasiswa, BEM dan HMJ).

4. Penyusunan Usulan Kegiatan

Penyusunan usulan kegiatan lebih dikenal dengan nama Proposal, yang tujuannya adalah menerangkan dan
menjelaskan suatu kegiatan yang direncakan. Dalam penyusunan usulan kegiatan “ Proposal “
haruslah jelas, tepat dan benar. Tiga hal ini sering sekali menyebabkan proposal yang diusulkan tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan bahkan ada kemungkinan proposal tersebut tidak diterima atau ditolak. Hal ini
dapat saja terjadi, karena proposal yang diusulkan tidak ada kejelasannya, sasaranya atau terdapat manipulasi
angka-angka yang dibutuhkan.

Walaupun dalam pembuatan proposal ini tidak memerlukan pengetahuan khusus, tetapi kita harus mengetahui
tata cara ataupun aturan penulisannya. Berikut akan diperlihatkan contoh usulan kegiatan "Proposal" secara
umumnya :
a. Pendahuluan.
b. Dasar Pemikiran.
c. Tema Kegiatan.
d. Maksud dan Tujuan.
e. Penyelenggara.
f. Jenis Kegiatan.
g. Peserta.
h. Waktu Pelaksanaan.
i. Susunan Kepanitiaan.
j. Pembiayaan.
k. Penutup.

Yang sangat penting untuk menjadi perhatian dalam usulan kegiatan adalah pada bagian : Dasar Pemikiran dan
Anggaran Biaya. Karena pada bagian inilah yang selalu menjadi perhatian pemilik dana atau sponsor, setelah itu
baru diperhatikan bagian-bagian lain. Dengan demikian pada dasar pemikiran ini harus ditunjukkan kegiatan
yang diusulkan memang benar-benar penting dan harus dilakukan, sasaran dan manfaat yang ingin dicapai
menjadi penjelasan pada bagian ini. Struktur isi pada dasar pemikiran, pada umumnya terdiri dari :
pendahuluan dari kegiatan yang akan dilakukan, menerangkan pentingnya kegiatan yang akan diusulkan,
dikuatkan pada masalah-masalah yang terjadi saat ini dan menyelesaikan masalah pada masa yang akan datang
, sasaran dan manfaat yang diperoleh terhadap pemilik dana ataupun pelaksana secara umum dan secara
khusus, keterangan yang menguatkan bahwa kegiatan yang diusulkan tersebut dalam rangka memperingati
atau ada dasar lain yang dapat di tonjolkan sehingga usulan kegiatan ini beriring dengan maksud tersebut,
kemudian penutup dari dasar pemikiran.

Penutup

Setiap organisasi dibentuk dan dijalankan adalah untuk mencapai dan memuaskan berbagai tujuan, baik tujuan
anggota maupun tujuan organisasi itu sendiri. Karena organisasi merupakan suatu bagian dari sistem yang lebih
besar, maka tujuannya juga harus melihat masyarakat lingkungannya.

Kegagalan dalam merencanakan program kerja akan mengakibatkan gagalnya organisasi. Dalam merencanakan
program harus diikuti kemampuan yang dapat diimplementasikan kedalam program kegiatan. Kegagalan
perencanaan dapat dihindari dengan identifikasi masalah dan strategi yang tepat. Dalam perencanaan program
dibutuhkan unsur-unsur pendukung katagori program dan saling terintegrasi kedalam satu kesatuan sehingga
lebih sistematis. Selain dari pada itu kemampuan anggota memegang kunci keberhasilan setiap perencanaan
tersebut, anggota harus melakukan interaksi yang lebih dinamis dengan sesama anggota dan tidak bersifat
konservatif.

Diharapkan memiliki sikap loyalitas, dedikasi dan wawasan yang lebih luas kedepan dari semua unsur dan
tingkat organisasi untuk mencapai sasaran akhir pertumbuhan, kelangsungan hidup/aktivitas dan mamfaat
bersama.

Dalam penyusunan usulan kegiatan harus jelas, sehingga siapa saja yang membacanya akan mengerti maksud
dan tujuan dari pada kegiatan yang direncanakan pelaksanaannya. Disamping itu dalam penaksiran/taksasi
anggaran biaya tidak dimanipulasikan, dan harus sesuai dengan bentuk kegiatan.

http://www.bunghatta.ac.id/artikel-192-perencanaan-program-dan-penyusunan-usulan-kegiatan.html

Anda mungkin juga menyukai