Anda di halaman 1dari 8

JIM FKep Volume III No.

3 2018

FUNGSI PENGARAHAN KEPALA RUANG DENGAN PELAKSANAAN


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SALURAN KEMIH
AKIBAT KATETERISASI

DIRECTING FUNCTION OF HEAD NURSE WITH CATHETER ASSOCIATED


URINARY TRACT INFECTION PREVENTION AND CONTROL

𝐅𝐢𝐫𝐢𝐚 𝐍𝐮𝐫𝐥𝐢𝐧𝐝𝐚𝟏, 𝐍𝐨𝐫𝐚𝐥𝐢𝐲𝐚𝐭𝐮𝐧 𝐉𝐚𝐧𝐧𝐚𝐡𝟐


1
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Bagian Keilmuan Keperawatan Dasar dan Dasar Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh
e-mail: firianurlinda@gmail.com; nora@unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Infeksi saluran kemih akibat kateterisasi merupakan jenis Healthcare Associated Infections (HAIs) yang
paling umum terjadi di rumah sakit. Angka kejadian ISK diRSUDdr. Zainoel Abidin Banda Aceh mengalami
peningkatan. Fungsi pengarahan kepala ruang menjadi salah satu faktor keberhasilan upaya pencegahan dan
pengendalian ISK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi pengarahan kepala
ruang dengan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi saluran kemih akibat kateterisasi di Rumah
Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian kuantitatif inimenggunakan metode
correlation studydengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 296 perawat di
RSUDdr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling dengan responden 83 perawat. Hasil univariat menunjukkan fungsi pengarahan kepala ruang yang
dipersepsikan baik oleh perawat sebesar 88,0%, sedangkan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
infeksi saluran kemih akibat kateterisasiyang dipersepsikan terlaksana oleh perawat sebesar 92,8%. Hasil
bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara fungsi pengarahan kepala ruang dengan pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian ISKakibat kateterisasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh (p=1.000, α=0.05). Direkomendasikan kepada kepala ruang untuk mempertahankan fungsi
pengarahan yang dipersepsikan baik oleh perawat melalui pemberian motivasi, kolaborasi, dan melakukan
supervisi terkait pencegahan dan pengendalian ISK akibat kateterisasi.

Kata Kunci: fungsi pengarahan, kepala ruang, infeksi saluran kemih, kateterisasi

ABSTRACT
Catheter Associated Urinary Tract Infection (CAUTI) is the most common Healthcare Associated Infections
(HAIs) types in hospitals. The incidence of CAUTI in dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital of
Banda Aceh has increased. Head nurse directing function is one of the success of CAUTI prevention and
control. This study aimed to determine the relationship between directing function of head nurse with the
implementation of catheter associated urinary tract infection prevention and control in dr. Zainoel Abidin
Regional General Hospital of Banda Aceh. This correlation study method with cross sectional approach was
used. The population in this study was 296 nurses in dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital of Banda
Aceh. 83 nurses as participants were collected by using purposive sampling technique. The univariat analysis
showed that the directing function of head nurse which was perceived good by nurses was 88,0% and the
implementation of CAUTI prevention and control which was perceived was done by nurses was 92,8%. The
bivariat analysis showed that there was no relationship between directiong function of head nurse with the
implementation of CAUTI prevention and control in dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital of Banda
Aceh (p-value = 1.000, α = 0.05). It is recommended to head nurse to maintain the directing function which
was perceived good by nurses, like motivating, collaborating, dan supervising on CAUTI prevention and
control.

Keywords: directing function, head nurse, urinary tract infection, catheterization

176
JIM FKep Volume III No.3 2018

PENDAHULUAN diinginkan. Manajemen kepala ruang sangat


Pelayanan keperawatan menjadi bagian penting dalam meningkatkan program
terbesar dari pelayanan kesehatan dan pencegahan dan pengendalian infeksi.
berperan dalam peningkatan mutu suatu (Sellgren, Ekvall, & Tomson, 2006).
rumah sakit (Depkes RI, 2009). Upaya
pengendalian dan pengurangan risiko Pengarahan yang baik dari kepala ruang
Healthcare Associated Infections (HAIs) berdampak positif terhadap perilaku perawat
menjadi salah satu indikator mutu pelayanan dalam upaya pencegahan dan pengendalian
dan standar nasional akreditasi rumah sakit ISK di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan
(Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2017). penelitian yang dilakukan oleh Handiyani,
Healthcare Associated Infections (HAIs) Allenidekania, dan Eryando (2004) yang
telah menggantikan istilah infeksi menyatakan ada hubungan fungsi pengarahan
nosokomial, merupakan persoalan global kepala ruang terhadap keberhasilan
yang hingga kini masih menjadi tantangan di pengendalian infeksi nosokomial. Penerapan
semua instansi layanan kesehatan. HAIs fungsi pengarahan yang baik oleh kepala
berdampak terhadap peningkatan biaya ruang akan meningkatkan keberhasilan
perawatan, memperpanjang hari rawatan di terhadap pengendalian infeksi nosokomial
rumah sakit, masa penyembuhan yang lebih sebesar 21,411 kali.
lama, meningkatkan resistensi terhadap
mikroba hingga dapat menyebabkan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
kematian (World Health Organization, 2015). Abidin merupakan rumah sakit yang telah
terakreditasi paripurna. Saat ini, RSUDZA
Infeksi saluran kemih (ISK) yang disebabkan terus berupaya melakukan pencegahan dan
oleh kateterisasi merupakan tipe HAIs yang pengendalian HAIs termasuk ISK sebagai
paling umum terjadi di rumah sakit. Infeksi bagian dari standar nasional akreditasi rumah
saluran kemih yang terjadi karena sakit, namun kejadian ISK terus meningkat.
penggunaan kateter mencapai 70% - 80%. Berdasarkan data dari Komite PPIRS
Faktor risiko terjadinya ISK adalah durasi RSUDZA (2018) dinyatakan bahwa kejadian
penggunaan kateter yang lama, kurangnya ISK mengalami peningkatan dari tahun 2016
aseptik saat kateterisasi, berjenis kelamin - 2017, yaitu dari 1‰ menjadi 5,5‰.
wanita, dan usia lanjut. Hasil penelitian
Gould, Umscheid, Agarwal, Kuntz, dan Berdasarkan latar belakang diatas peneliti
Pegues (2017) menyatakan bahwa penerapan tertarik melakukan penelitian tentang
pengendalian infeksi yang baik diperkirakan “Hubungan fungsi pengarahan kepala ruang
dapat mencegah terjadinya ISK sekitar 17%- dengan pelaksanaan pencegahan dan
69%. Pengurangan risiko ISK dapat pengendalian infeksi saluran kemih akibat
dilakukan dengan penggunaan kateter secara kateterisasi di Rumah Sakit Umum Daerah
tepat, teknik yang tepat untuk pemasangan dr. Zainoel Abidin Banda Aceh”.
kateter, pemasangan kateter, teknik yang
tepat untuk perawatan kateter. METODE
Penelitian ini merupakan penelitiankuantitatif
Pengendalian HAIs, khususnya ISK tidak menggunakan metode correlation study
terlepas dari peran manajerial kepala ruang. dengan desain penelitian cross sectional yang
Salah satu fungsi manajemen kepala ruang dilaksanakan pada tanggal18-25 Mei 2018 di
adalah fungsi pengarahan. Kepala ruang Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
sebagai low manager mengarahkan dan Abidin Banda Aceh. Populasi pada penelitian
memberi dukungan kepada bawahannya ini adalah 296 perawat yang bekerja di ruang
sehingga dapat mencapai hasil yang rawat inap Raudhah 2, Raudhah 3, Raudhah

177
JIM FKep Volume III No.3 2018

4, Raudhah 5, Raudhah 6, Raudhah 7, Mina Tabel 1. Data Demografi Responden


1, Mina 2, Aqsha 2, Aqsha 3, Shafa, ICU 1,
ICU 2, dan ICCU Rumah Sakit Umum No Data f %
1 Usia
Daerah dr. Zainoel Abidin. Sampel penelitian
Dewasa Muda 15 18,1
berjumlah83 perawat dengan pengambilan Dewasa 68 81,9
sampel menggunakan metode purposive 2 Jenis Kelamin
sampling. Laki-laki 22 26,5
Perempuan 61 73,5
3 Tingkat Pendidikan
Pengumpulan data dilakukan menggunakan D3/D4 Keperawatan 58 69,9
kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh Ners 25 30,1
peneliti mengacu pada konsepfungsi S2 Keperawatan - -
4 Masa Kerja
pengarahan yang dikemukakan oleh ≤ 5 Tahun 41 49,4
Swansburg dan Swansburg (2002) serta 6-10 Tahun 21 25,3
> 10 Tahun 21 25,3
Marquis dan Huston (2015). Kuesioner
Total 83 100
pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
ISK mengacu berdasarkan konsep dari Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa
Gould, Umscheid, Agarwal, Kuntz, dan dari 83 perawat, usia dewasa mendominasi
Pegues (2017). Kuesioner terdiri dari tiga perawat yang berpartisipasi dalam penelitian
bagian, yaitu data demografi, pernyataan ini, yaitu sebanyak 68 orang (81,9%).
terkait fungsi pengarahan kepala ruang, dan Mayoritas jenis kelamin responden adalah
pernyataan terkait pelaksanaan pencegahan perawat perempuan sebanyak 61 orang
dan pengendalian ISK. Data diolah dengan (73,5%). Sebagian besar tingkat pendidikan
langkah-langkah editing, coding, perawat berada pada tingkat D3/D4
transferring, dan tabulating. Keperawatan sebanyak 58 orang (69,9%),
sementara responden didominasi oleh
Penelitian dilakukan setelah mendapatkan perawat dengan masa kerja ≤ 5 tahun
surat lulus uji etik dari Komite Etik Fakultas sebanyak 41 orang (49,4%).
Keperawatan Universitas Syiah Kuala yang
bertujuan untuk menjamin kerahasian
Tabel. 2 Fungsi Pengarahan Kepala Ruang
responden. Pada penelitian ini, peneliti
menerapkan beberapa etika, yaitu (Nursing Fungsi Pengarahan
No f %
and Midwifery Board of Ireland, 2005): Kepala Ruang
respect for person/autonomy, beneficience, 1 Kurang 10 12,0
confidentialitydan justice. 2 Baik 73 88,0
Total 83 100
Analisa data menggunakan analisa unvariat
dan bivariat. Analisa univariat bertujuan
untuk memberikan gambaran darisetiap Tabel 2 di atas didapatkan bahwa perawat
yang mempersepsikan fungsi pengarahan
variabel penelitian, sedangkan analisa
yang baik dari kepala ruang di Rumah Sakit
bivariatuntuk melihat hubungan antara
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
variabel (Notoatmodjo, 2010).
Aceh sebanyak 73 orang (88,0%).

HASIL
Berdasarkan hasil penelitan yang dilakukan
terhadap 83 perawat, didapatkan hail sebagai
berikut:

178
JIM FKep Volume III No.3 2018

Tabel. 3 Pelaksanaan Pencegahan dan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan
Pengendalian Infeksi Saluran Kemih yang signifikan antara fungsi pengarahan
kepala ruang dengan pencegahan dan
Pelaksanaan pengendalian infeksi saluran kemih akibat
No Pencegahan dan f %
kateterisasi di Rumah Sakit Umum Daerah
Pengendalian ISK
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
1 Terlaksana 6 7,2
2 Tidak Terlaksana 77 92,8
83 100
PEMBAHASAN
Total
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ho
diterima yang berarti tidak ada hubungan
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa perawat yang signifikan antara fungsi pengarahan
yang mempersepsikan pelaksanaan kepala ruang dengan pencegahan dan
pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pengendalian infeksi saluran kemih akibat
kemih akibat kateterisasi di Rumah Sakit kateterisasi di Rumah Sakit Umum Daerah
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Aceh berada pada kategori terlaksana
sebanyak 77 orang (92,8%) Hal ini sesuai dengan penelitian Rotti,
Sjattar, dan Budu (2014) tentang hubungan
Tabel. 3 Hubungan Fungsi Pengarahan fungsi manajemen kepala ruang dengan
Kepala Ruang dengan Pelaksanaan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi infeksi di ruang rawat inap Rumah Sakit
Saluran Kemih Umum Pusat Prof. R.D Kandou Manado.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
Pelaksanaan Pencegahan tidak ada hubungan yang bermakna antara
dan Pengendalian ISK
Fungsi fungsi pengarahan kepala ruang dengan
Tidak
Pengarahan Terlaksana pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
Terlaksana
n % n %
infeksi dengan nilai p-value sebesar 1.000.
Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi,
Kurang 0 0 10 100
Handiyani, dan Kuntarti (2016) yang
Baik 6 8,2 67 91,8
menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang
Total 6 7,2 77 92,8
bermakna antara fungsi pengarahan kepala
ruang dengan perilaku perawat dalam
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui
memutus rantai infeksi (p=0,794). Pendapat
bahwadari 10 perawat yang mempersepsikan
yang serupa juga dinyatakan dalam penelitian
fungsi pengarahan yang kurang dari kepala
Anwar, Rochadi, Daulay, dan Yuswardi
ruang, semua perawat (100%) menunjukkan
(2016) bahwa tidak ada hubungan yang
pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
bermakna antara fungsi pengarahan kepala
ISK berada pada kategori terlaksana.
ruang dengan penerapan patient safety
Sedangkan dari 73 perawat yang
culture dengan nilai p value sebesar 0,130.
mempersepsikan fungsi pengarahan yang
baik dari kepala ruang, terdapat 67 perawat
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil
(91,8%) yang menunjukkan pelaksanaan
penelitian yang dikemukakan oleh
pencegahan dan pengendalian ISK akibat
Handiyani, Allenidekania, dan Eryando
kateterisasi berada pada kategori terlaksana.
(2004) bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara fungsi pengarahan kepala
Hasil uji statistik Chi-square dengan tingkat
ruang dengan faktor keberhasilan
kepercayaan 95% didapatkan nilai p-value
pengendalian infeksi nosokomial. Kepala
1,000 (α=0.05), hal ini menunjukkan bahwa
ruang yang menjalankan fungsi pengarahan

179
JIM FKep Volume III No.3 2018

baik berpeluang meningkatkan kerberhasilan yang telah melakukan teknik perawatan urin
pengendalian infeksi nosokomial 21,411 kali yang sesuai.
dibandingkan yang menjalankan pengarahan
kurang baik. Perbedaan hasil penelitian yang Selanjutnya, Finkelman (2012) menyatakan
ditemukan disebabkan oleh perbedaan bahwa tindakan kolaborasi sangat penting
instrumen pernyataan yang diberikan kepada bagi keberhasilan perawatan dengan hasil
responden. yang maksimal. Sejalan dengan pendapat
Rahma dan Mas’ud (2016) yang menyatakan
Fungsi pengarahan bertujuan untuk bahwa team work berpengaruh positif dan
mengarahkan perawat pelaksana melakukan signifikan terhadap kinerja perawat (p-value
pekerjaannya sehingga dapat mencapai hasil = 0,002). Team work yang baik akan akan
yang diinginkan. Fungsi pengarahan kepala mewujudkan kinerja yang baik pula dari
ruang yang dipersepsikan baik oleh perawat perawat. Kerja sama dapat dibangun dengan
menunjukkan pelaksanaan pencegahan dan adanya interaksi yang baik dan terbuka dari
pengendalian ISK akibat kateterisasi berada kepala ruang dengan perawat serta antar
pada kategori terlaksana sebanyak 67 perawat sehingga akan meningkatkan
perawat (91,8%). Hal ini disebabkan oleh keberhasilan upaya pencegahan dan
beberapa komponen yaitu memberikan pengendalian ISK akibat kateterisasi.
motivasi, kolaborasi, melakukan supervisi,
dan manajemen konflik (Marquis dan Hal ini sesuai dengan temuan pada item
Huston, 2015; Swansburg dan Swansburg, kuesioner bahwa terdapat 68 perawat
2002). (81,9%) mengatakan kepala ruang selalu
membantu perawat apabila mengalami
Kualitas seseorang dalam bekerja kesulitan dalam pelaksanaan pencegahan dan
dipengaruhi oleh tingkat motivasi. Penelitian pengendalian ISK akibat kateterisasi.
Abdullah, Sidin, dan Pasinringi (2012) Sebanyak 40 responden (48,2%) menyatakan
mengatakan bahwa terdapat hubungan antara kepala ruang selalu membangun kerja sama
motivasi dengan kinerja perawat dalam tim antar perawat dalam upaya pencegahan
pencegahan infeksi nosokomial. Semakin dan pengendalian ISK akibat kateterisasi.
tinggi motivasi perawat, maka semakin baik Sejalan dengan penelitian Handiyani,
pula kinerjanya dalam pencegahan infeksi Allenidekania, dan Eryando (2004) bahwa
nosokomial. Marquis dan Huston (2015) peran interpersonal kepala ruang akan
menyatakan bahwa kepala ruang tidak dapat meningkatkan keberhasilan pelaksanaan
memberikan motivasi kepada stafnya secara kegiatan pengendalian infeksi nosokomial
langsung, melainkan dengan menciptakan sebesar 2,486 kali dibandingkan dengan
lingkungan yang memotivasi sehingga peran interpersonal yang kurang.
kinerja perawat menjadi lebih optimal.
Supervisi yang dilakukan oleh kepala ruang
Konsep ini sesuai dengan hasil temuan pada sangat berkontribusi terhadap upaya
penelitian didapatkan sebanyak 57 resonden pencegahan dan pengendalian ISK akibat
(68,7%) mengatakan bahwa kepala ruang kateterisasi. Hal ini disebabkan karena peran
selalu memberikan motivasi kepada perawat aktif dari kepala ruang untuk mengarahkan,
untuk melakukan tindakan sesuai dengan membimbing, dan mengevaluasi kinerja
standar prosedur operasional (SPO) perawat. Kelly dan Tazbir (2014)
pencegahan dan pengendalian ISK dan mengatakan bahwa supervisorakan
sebanyak 42 responden (50,6%) kepala ruang memperoleh umpan balik dari perawat dan
sering memberikan pujian kepada perawat pasien untuk memastikan kualitas pelayanan
keperawatan. Tidak hanya memberikan

180
JIM FKep Volume III No.3 2018

arahan dan melakukan evaluasi, kepala ruang ditentukan di Rumah Sakit. (Potter & Perry,
sebagai sebagai supervisor juga memberikan 2005). Rendahnya kompetensi perawat
solusi jika terdapat hambatan dalam upaya tentunya berdampak buruk terhadap
pencegahan dan pengendalian ISK akibat pencegahan dan pengendalian ISK.Pendapat
kateterisasi. Sejalan dengan pendapat yang sama disampaikan dalam penelitian
Sugiarto, Keliat, dan Hariyati (2012) bahwa Sabarulin, Darmawansyah, dan Abdullah
supervisor tidak hanya mengawasi kinerja (2013) yang menunjukkan bahwa adanya
perawat melainkan juga memberikan solusi pengaruh yang signifikan antara kemampuan
terhadap hal-hal yang belum terselesaikan. perawat dengan kinerja perawat (p-value =
Konsep ini sesuai dengan temuan pada hasil 0,032). Semakin rendah kemampuan perawat
penelitian ini, dimana 55 responden (66,3%) maka pencapaian dan kinerja kerja semakin
mengatakan bahwa kepala ruang selalu rendah pula.
membimbing perawat pelaksana terkait
teknik perawatan kateter urin, sebagian besar Hasil temuan dalam penelitian ini
responden (75,9%) menyatakan bahwa menunjukkan bahwa 72 responden (86,7%)
kepala ruang mengingatkan secara berkala mengatakan menggunakan kateter urin untuk
untuk mengganti kateter urin jika sudah enam mengelola inkontinensia pada pasien dan 22
hari pemasangan. Sebagian besar responden responden (33,7%) tidak memilih untuk
juga mengatakan bahwa kepala ruang selalu menggunakan kateter alternatif apabila sesuai
melakukan supervisi terkait penggunaan dengan pasien. 15 resoponden (18,1%)
kateter urin, teknik pemasangan, dan teknik mengatakan menggunakan ukuran kateter
perawatan kateter urin. urin yang tersedia meskipun tidak sesuai
dengan pasien. 18 responden (21,7%) tidak
Meskipun beberapa pendapat mengatakan mempertahankan sistem drainase tertutup. 71
bahwa fungsi pengarahan dari kepala ruang responden (85,5%) mengatakan selalu
adalah salah satu hal yang harus membersihkan area periuretra dengan
dipertimbangkan dalam pelaksanaan antiseptik ketika kateter urin masih terpasang
pencegahan dan pengendalian ISK, namun dan sebagian besar (60,2%) melakukan
terdapat beberapa faktor lain yang memiliki irigasi kandung kemih pada pasien yang
peranan yang sama, seperti faktor individu terpasang katater urin, dimana hal ini
perawat. Hal ini sejalan dengan penelitian seharusnya tidak boleh dilakukan. Sebanyak
Kerr dan Jamier (1978) bahwa keberhasilan 18 responden (21,7%) tidak menggunakan
suatu proses tidak serta merta dipengaruhi teknik aseptik pada saat pengambilan
oleh kepemimpinan, melainkan ada faktor spesimen urin.
leadership substitute, yaitu faktor
karakteristik pekerja, karakteristik pekerjaan, Selain itu, pengalaman dari perawat juga
dan karakteristik organisasi. berkontribusi terhadap pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian ISK. Hasil
Menurut Kerr dan Jamier (1978), temuan pada penelitian ini hampir sebagian
karakteristik pekerja terdiri dari pengetahuan, perawat (49,4%) merupakan perawat dengan
keterampilan, dan pengalaman. Perawat yang masa kerja ≤ 5 tahun. Lamanya waktu kerja
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan seseorang akan membentuk perilakunya
pengalaman mempengaruhi terlaksananya dalam bekerja. Individu yang telah
pencegahan dan pengendalian ISK. melampaui masa kerja yang cukup lama akan
Kompetensi perawat dalam melaksanakan mempunyai pengalaman yang lebih banyak
asuhan keperawatan dapat dilihat dari pula sehingga akan mempengaruhi perilaku
tindakan perawat dalam menerapkan standar yg ditampilkan (Swansburg dan Swansburg,
prosedur operasional (SPO) yang telah 2002).

181
JIM FKep Volume III No.3 2018

Faktor usia juga berkontribusi terhadap Gould, C.V., Umscheid, C.A., Agarwal,
pelaksanaan pencegahan dan pengendalian R.K., Kuntz, G., dan Pegues, D.A.
ISK. Hasil temuan pada penelitian ini usia (2017). Guideline for prevention of
catheter associated urinary tract
perawat didominasi oleh usia dewasa yaitu
infections 2009. Retrieved from
sebesar 81,9%. Usia ini merupakan usia https://cdc.gov/infectioncontrol/guidelin
produktif bagi seorang perawat dalam es/cauti.
menjalankan karirnya. Pendapat ini didukung
oleh penelitian Lammintakanen dan Kivinen Handiyani, H., Allenidekania, T., Eryando.
(2012) yang menyatakan bahwa perawat (2004). Hubungan peran dan fungsi
manajemen kepala ruangan dengan
yang berusia dewasa memiliki tingkat keberhasilan pelaksanaan program
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan pengendalian infeksi nosokomial.
secara individual yang lebih baik Jurnal Keperawatan Indonesia, 8(2),
dibandingkan dengan usia dewasa muda. 54-61.

KESIMPULAN Marquis, B. L., & Huston, C. J. (2015).


Leadership roles and management
Tidak ada hubungan antara fungsi functions in nursing : theory and
pengarahan kepala ruang dengan pelaksanaan application, 8th, ed. Philadelphia, PA:
pencegahan dan pengendalian infeksi saluran Wolters Kluwer Health.
kemih di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh. Disarankan Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi
penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka
kepada kepala ruang untuk mempertahankan
Cipta.
fungsi pengarahan yang sudah dipersepsikan
secara baik melalui pemberian motivasi, Nursing and Midwifery Board of Australia.
kolaborasi, dan melakukan supervisi. (2016). Supervision guideline for
internationally qualified nurses and
midwives. Retrieved March 27, 2018,
REFERENSI
from
Abdullah, K., Sidin, A.I., dan Pasinringi,
S,A. (2012). Hubungan pengetahuan, Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku
motivasi, dan supervisi dengan ajar fundamental keperawatan : konsep,
kinerja pencegahan infeksi proses, dan praktik (4th ed.). Jakarta:
nosokomial di rsud haji makassar. EGC.
Jurnal Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanuddin Makassar, Rahma, A., dan Mas’ud, F. (2016). Pengaruh
1-8 penerapan konsep team work dan
budaya organisasi terhadap kinerja
Anwar, Rochadi, K. R., Daulay, W., dan perawat (studi pada rumah sakit umum
Yuswardi. (2016). Hubungan fungsi daerah sunan kalijaga kabupaten
manajemen kepala ruang dengan demak). Diponegoro Journal of
penerapan patient safety culture di Management, 5(4), 1-11.
rumah sakit umum. Idea Nursing
Journal, VII(1), 26–34. Rotti, G., Sjattar, E., dan Budu. (2014).
Hubungan fungsi manajemen kepala
Dewi, F., Handiyani, H., & Kuntarti. (2016). ruangan dengan pelaksanaan
Memutus rantai infeksi melalui pencegahan dan pengendalian infeksi di
fungsi pengorganisasian. Jurnal ruang rawat inap rumah sakit umum
Keperawatan Indonesia, 19(2), 107– pusat prof r.d kandou manado. Jurnal
115. Sains & Teknologi, 4(56).

Friedman, M.M, Bowden, V.R, & Jones, Sellgren, S., Ekvall, G., & Tomson, G.
E.G. (2010). Buku Ajar Keperawatan (2006). Ladership styles in nursing
Keluarga: Riset, Teori dan Prakti management: preferred and perceived.
Edisi:5. Jakarta: EGC. Journal of Nursing Management, 14(5),

182
JIM FKep Volume III No.3 2018

348–355.

Sugiarto, A.S., Keliat, B.A., Hariyati, T.S.


(2012). Manajemen keperawatan.
Jakarta: EGC.

Swansburg, R. C., dan Swansburg, R. J.


(2002). Introduction to management
and leadership for nurse managers, 3th,
ed. London: Jones and Barlett
Publishers International.

WHO. (2015). Health care-associated


infections fact sheet. Retrieved
December 15, 2017 from
http://www.who.int/gpsc/country_work/
gpsc_ccisc_fact_sheet_en.pdf

183

Anda mungkin juga menyukai