Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

KOORDINASI DAN ADVOKASI PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN

Hotel Royal
Royal Jelita Banjarmasin, 3 s.d. 5 April 2018

 A. Dasar Hukum

1. Unda
Undang
ng-U
-Und
ndan
ang
g Nom
Nomor or 36 tahu
tahun n 200
2009 9 ten
tentatang
ng Kese
Keseha hata
tan
n
2. Und
Undang-U
ng-Und
ndaang No
Nomo morr 6 Tah
Tahun
un 2014
014 ten
tentatang
ng Des
Desa
3. Unda
Undang
ng-U
-Und
ndan
ang
g Nom
Nomor or 23 Tahun
ahun 2014
2014 tent
tentan
ang g Pem
Pemer erin
inta
tah
h Dae
Daera
rah
h
4. Unda
Undang
ng-U
-Und
ndan
ang
g No
Nomomorr 32 Tah
Tahun
un 200
20099 tent
tentananggP Per
erli
lind
ndun
unga
gann dan
dan Pen
Penge
gelo
lola
laan
an
Lingkungan Hidup
5. Pera
eratur
turan Peme
emerint
rintah
ah Republ
publik
ik Ind
Indone
onesiasia No
Nomomorr 22 Tahunahun 2015 015 tenta
entang ng
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
6. Pera
eratur
turan Peme
emerint
rintah
ah Republ
publik
ik Ind
Indone
onesiasia No
Nomomorr 47 Tahunahun 2015 015 tenta
entang ng
Perub
Pe rubaha
ahan
n atas
atas Pe
Pera
ratur
turan
an PePemer
merint
intah
ah Nomor
Nomor 43 tahun tahun 20142014 tenta
tentang
ng PePera
ratur
turan
an
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
7. Perat
eratur
uran
an Peme
Pemerirint
ntah
ah Nomo
Nomorr 47 TahTahunun 2012
2012 tent
tentanangg Tangg
anggun ung
g Jaw
Jawab Sosi
Sosialal
dan Lingkungan Perseroan Terbatas
8. Perat
eratur
uran
an Pre
Presi
side
den n Rep
Repububli
lik
k Indo
Indone
nesia
sia Nom
Nomor or 72
72 Tah
Tahunun 201
2012 2 tent
tentan
ang
g Sist
Sistem
em
Kesehatan Nasional
9. Peratura
uran Menteri Kesehatan Nom omoor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
10.
10. Perat
eratur
uran
an Mente
Menteriri Dalam
Dalam Neger
Negerii NoNomo
morr 113
113 tahun
tahun 2014
2014 tenta
tentangng Peng
Pengel
elol
olaa
aann
Keuangan Desa
11.
11. Perat
eratur
uran
an Mente
Menteriri Dalam
Dalam Neger
Negerii Repub
Republi lik
k Indon
Indones esia
ia Nomor
Nomor 114114 Tah
Tahun
un 2014
2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa
12.
12. Perat
eratur
uran
an Ment
Mentererii Desa
Desa,, Pemba
embangngununan
an Daer
Daerahah Terti
erting
ngga
gal,
l, dan
dan Transm
ansmigigra
rasi
si
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan
Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
13.
13. Perat
eratur
uran
an Ment
Mentererii Desa
Desa,, Pemba
embangngununan
an Daer
Daerahah Terti
erting
ngga
gal,
l, dan
dan Transm
ansmigigra
rasi
si
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa
14.
14. Perat
eratur
uran
an Ment
Mentererii Desa
Desa,, Pemba
embang ngun
unan
an Daer
Daerahah Terti
erting
ngga
gall dan
dan Transm
ansmigigra
rasi
si
Nomor 3 tahun 2015 tentang Pendampingan
Pendampingan Desa
15. Peratura
uran Menteri Keuangan Nomor 49 tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya
Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit 
17. Keput
Keputusa
usann Ment
Menteri
eri Kese
Kesehat
hatan
an Repu
Republi
blik
k Indon
Indonesiesiaa Nomor
Nomor HK.0HK.02.0
2.02/M
2/MENK
ENKES/ES/
B. Latar Belakang

Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan merupakan bagian dari potensi dan


permasalahan pembangunan kesehatan yang menjadi input dalam menentukan arah
kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan. Untuk memaksimalkan potensi dan
memecahkan permasalahan dalam pelaksanakan pembangunan kesehatan nasional
melalui pemberdayaan masyarakat, maka perlu dipahami lingkungan strategis nasional
seperti pemberlakuan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Desa akan
mendapatkan kucuran dana bersumber APBN rata-rata Rp 1 Miliar per desa setiap
tahunnya. Kucuran dana sebesar ini akan sangat besar artinya bagi pemberdayaan
masyarakat desa. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pengembangan Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) akan lebih mungkin diupayakan di tingkat 
rumah tangga di desa.

Peningkatan status kesehatan masyarakat merupakan tujuan indikator Kementerian


Kesehatan bersifat dampak yang akan dicapai dengan meningkatnya upaya peningkatan
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif 
dan preventif. Sasaran kegiatannya yaitu meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan
promosi kesehatan kepada masyarakat dan indikator pencapaian sasaran tersebut 
diantaranya adalah Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM
sebesar 50%.

Peningkatan status kesehatan masyarakat merupakan tujuan indikator Kementerian


Kesehatan bersifat dampak yang akan dicapai dengan meningkatnya upaya peningkatan
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif 
dan preventif. Sasaran kegiatannya yaitu meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan
promosi kesehatan kepada masyarakat dan indikator pencapaian sasaran tersebut 
diantaranya adalah Persentase Desa yang memanfaatkan Dana Desa 10% untuk UKBM
sebesar 50%. Hal lain yang berupa lingkungan strategis nasional seperti yang tertera
dalam Rencana Strategis (Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019) adalah
menguatnya peran Provinsi yaitu dengan diberlakukannya UU Nomor 23 tahun 2014
sebagai pengganti UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Provinsi
selain berstatus sebagai daerah juga merupakan wilayah administratif yang menjadi
wilayah kerja bagi Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat. Pemerintahan Daerah
Provinsi diberikan peran yang cukup kuat untuk mengendalikan daerahdaerah kabupaten
dan kota di wilayahnya termasuk pengawasan dan kewenangan untuk memberikan sanksi
bagi Kabupaten/Kota.

Prinsip Penggunaan Dana Desa sesuai Peraturan Menteri Desa dan PDT Nomor 5 Tahun
2015 menjelaskan bahwa :
1. Dana desa yang bersumber dari APBN digunakan untuk mendanai pelaksanaan
kew berdasarkan hak asal usul dan kew lokal berskala desa
2. Dana Desa diprioritaskan untuk mebiayai belanja pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa
3. Penggunaan Dana Desa tertuang dalam prioritas belanja desa yang disepakati
dalam Musyawarah Desa Prioritas Penggunaan Dana desa untuk Pembangunan Desa
yang diantaranya melalui pemenuhan kebutuhan dasar meliputi:
a. Pembangunan Pos Kesehatan Desa dan Polindes
b. Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu
c. Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini

Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat yang diantaranya


mencakup: 1)Pembentukan dan Peningkatan kapasitas Kader Pemberdayaan Masyarakat 
desa, 2) Penyelenggaraan Promosi kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih dan Sehat.

Ada beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan yang dapat 
dilakukan untuk pengembangan UKBM di desa dengan memanfaatkan dana desa 10%
dari dana desa. Kegiatan ini telah disesuaikan dengan prinsip pemberdayaan masyarakat 
desa sesuai yang tertera dalam PP Nomor 43 Tahun 2014 dan dijabarkan melalui kegiatan
sebagai berikut :
1. Fasilitasi Layanan Promosi Kesehatan oleh Kader Pemberdayaan Masyarakat
a. Refreshing Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk UKBM Refreshing kader
pemberdayaan masyarakat merupakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan kader dalam pengembangan UKBM. Refreshing dilakukan oleh
petugas Puskesmas. Kegiatan ini dilakukan minimal 1 kali dalam setahun selama 2
hari.
b. Kunjungan Rumah untuk Pemberdayaan Keluarga Kegiatan kunjungan rumah untuk 
Pemberdayaan Keluarga dilakukan oleh kader. Kegiatan ini minimal dilakukan 6 kali
per tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan/bimbingan kepada
keluarga agar dapat mengenali dan mencegah terhadap penyakit serta
meningkatkan dan mempertahan kesehatan keluarga.
2. Koordinasi dalam rangka Penggalangan Komitmen Pembangunan Desa yang
terintegrasi atara kesehatan dengan sektor lain
Pertemuan koordinasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang
permasalahan yang ada, mendayagunakan potensi sumber daya yang dimiliki dalam
rangka pembangunan desa. Pertemuan ini dilakukan minimal 2 kali per tahun. Peserta
pertemuan ini adalah Kepala Desa/Lurah, Sekretaris Desa/Kelurahan, Perangkat 
Pemerintahahn Desa/Kelurahan, Unsur Lembaga Kemasyarakatan seperta BPD, Ting
Penggerak PKK, Kader Pemberdayaan Masyarakat di Desa, tokoh agama, tokoh
masyarakat dan pihak lainnya.
1. Pembinaan oleh Perangkat Desa ke kelompok UKBM
Kegiatan ini berupa pertemuan, dimana perangkat desa melakukan pembinaan kepada
kelompok UKBM di desa untuk meningkatkan kualitas pengelolaan UKBM (Poskesdes,
Polindes, Posyandu, dll) yaitu merencanakan kegiatan (identiikasi kebutuhan,
ananlisis dan pembahasan bersama), dan melaksanakan kegiatan. Kegiatan ini
dilakukan minimal 1 kali per tahun.
 Dinas PMD Prov. Kalsel = 2
orang
 TP PKK Prov. Kalsel = 2 orang
 Dinas Ketahanan Pangan Prov. Kalsel = 1
orang
 Dinas Pendidikan Prov. Kalsel = 1
orang
 Dinas P3A Prov. Kalsel = 1
orang
 Dinas Sosial Prov. Kalsel = 1
orang
 Kanwil Kemenag Prov. Kalsel = 1
orang
 Disnakertrans Prov. Kalsel = 1 orang
 Dinas Pertanian Prov. Kalsel = 1 orang
 FKM Uniska Banjarmasin = 1
orang
Jumlah = 15 orang

G. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Koordinasi dan Advokasi Pemanfaatan Dana Desa untuk Kesehatan ini dilaksanakan
selama 3 (tiga) hari, tanggal 3 s.d. 5 April 2018 bertempat di Hotel Royal Jelita
Banjarmasin.

H. Pembiayaan
Koordinasi dan Advokasi Pemanfaatan Dana Desa untuk Kesehatan ini bersumber dari
DPA SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran
2018.

Banjarmasin, 19 Maret 2018


Kepala Seksi Promosi dan PM
Dinas Kesehatan Prov. Kalsel,

ttd

 Abdul Basit, S.Gz, MPH


, NIP. 19751007 200012 1 001

Anda mungkin juga menyukai