Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MARSA SYAUQI PURNAMA

NIM : PO7220119 1610


KELAS : 3B KEPERAWATAN
MK : METODOLOGI PENELITIAN

RESUME
KONSEP DASAR KARYA TULIS ILMIAH

A. Definisi
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu
pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa
yang benar.
Syarat minimal dalam sebuah karya ilmiah:
- menggunakan bahasa tulis sebagai media.
- membahas konsep ilmu pengetahuan,
- disusun secara sistematis
- dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar.

B. Ciri-ciri Karya Ilmiah


1. Objektif, artinya memiliki objek dan memberikan penilaian secara
objektif terhadap objek tersebut.
2. Faktual, artinya dibuat berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, bermetode artinya disusun
berdasarkan metode ilmiah tertentu.
3. Cermat dan jujur artinya mengangkat hal yang sebenarnya.

C. Fungsi Karya Tulis Ilmiah

1. Fungsi pendidikan
2. Fungsi penelitian (sebagai sarana untuk menerapkan prosedur ilmiah
dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan)
3. Fungsi pengembangan (alat pengembangan ilmu, tambahan bahan
pustaka)
D. Jenis Karya Tulis Ilmiah

1. Makalah : merupakan karya ilmiah yang berisi ide berdasarkan pada studi
pustaka atau kajian lapangan, sebagai syarat penyelesaian tugas pada
salah satu mata kuliah. Karena itu, cukup dengan membaca beberapa
buku yang berkenaan dengan mata kuliah tersebut, kemudian menyusun
laporan tertulisnya.

2. Laporan Penelitian: merupakan karya ilmiah yang biasanya disusun dengan


tujuan untuk menyajikan/melaporkan kegiatan penelitian yang telah
dilaksanakan.

3. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah resmi yang membahas permasalahan


dalam bidang tertentu. (syarat S-1).

4. Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi berfokus pada pengujian teori yang
telah ada dalam satu disiplin ilmu tertentu. (syarat S-2).

5. Disertasi merupakan karya ilmiah yang memiliki karakteristik: (a) berfokus


pada penemuan sesuatu yang baru dalam disiplin ilmu tertentu, (b)
berfokus pada pengembangan prinsip-prinsip teori yang telah ada, dan (c)
berisi pengembangan model-model baru yang diuji di lapangan. (syarat S-
3).

6. Karya ilmiah populer biasanya ditulis dengan teknik penulisan yang


menarik agar mudah dimengerti.

7. Kertas kerja merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang disusun dengan
tujuan untuk melaporkan satu kegiatan tertentu yang telah dilaksanakan
oleh penulisnya (laporan kegiatan atau laporan kerja, misalnya KKN,
PKL, kerja laboratorium) Sistematika dan teknik penulis kertas kerja
biasanya akan sangat bergantung pada lembaga terkait.

E. Tahapan Penulisan

 Tahap persiapan:
- Pemilihan topik (dikuasai, baru, menarik, bermanfaat)
- Pembatasan topik
- Pengumpulan pustaka
- Penentuan tujuan dan maksud
- Penyusunan kerangka
 Tahap pengumpulan data
 Tahap analisis data
 Tahap penyusunan draf laporan
 Tahap perbaikan dan pengeditan
 Tahap Pelaporan

F. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah


- Komponen laporan ilmiah
- Judul
- Penulis
- Abstrak
- Kata kunci
- Latar belakang
- Isi (bahan dan cara kerja,hasil,pembahasan)
- Kesimpulan
- Daftar pustaka
RESUME
RISET KEPERAWATAN

A. Evidence-Based Practice (EBP)


Adalah integrasi hasil penelitian dengan pengalaman klinik dan nilai
pasien untuk menyediakan asuhan yang berkualitas dengan biaya yang
terjangkau. Penelitian qualitatif, quantitatif dan hasil penelitian berguna untuk
menghasilkan ilmu baru.

B. Hambatan dalam EBP


Terbagi 3 yaitu:
1. Hambatan dari perawat
* pengetahuan riset tidak adekuat.
* rendahnya perhatian terhadap riset.
* minat yang kurang terhadap riset.
* role model yang kurang.
* gagal dalam penggunaan riset pada peran klinikal dan manajerial.
* kurang penguatan dan percaya diri.

2. Hambatan dari riset


* kurang fokus pada masalah klinik.
* komunikasi temuan tidak adekuat.
* hasil riset tidak dipublikasi.
* desiminasi tidak aplikatif untuk klinik.

3. Hambatan dari organisasi atau institusi


* manajemen yang tidak ingin berubah.
* perawat tidak diijinkan untuk menggunakan hasil penelitian.
* beban kerja perawat yang terlalu banyak.
* tidak mempunyai wewenang untuk mengimplementasikan hasil riset.
* dukungan dan kerjasama yang kurang seperti perawat senior, dokter,
tenaga kesehatan lain.

C. Peran Perawat Pada Riset Keperawatan


 Diploma : Membantu identifikasi masalah, membantu pengumpulan
data, menggunakan hasil riset di lapangan dengan pengawasan.
 Sarjana : Mengkritisi penemuan riset, menggunakan hasil riset di
lapangan.
 Master : Berkolaborasi di proyek penelitian, menyediakan keahlian
klinik untuk research
 Doktor : Mengembangkan ilmu dan teori keperawatan melalui riset,
melakukan riset yang didanai secara mandiri.
 Postdoc : Mengembangkan dan mengkoordinir program riset yang
didanai.

D. Sejarah Riset Keperawatan


 Florence Nightingale (1859)
Fokus: lingkungan yang sehat seperti ventilasi, kebersihan, air bersih dan gizi
berperan penting terhadap peningkatan kesehatan fisik dan mental. Riset
untuk perubahan yang signifikan pada masyarakat seperti pengujian air,
peningkatan sanitasi, pencegahan kelaparan dan penurunan morbiditas dan
mortalitas.
 Riset keperawatan 1900s-1970s
1920s dan 1930s : studi kasus.
1950s : ANA mengembangkan fungsi, standar dan kualifikasi perawat
profesional.
1960s : riset diperkenalkan pada institusi keperawatan S1 dan S2, jumlah
penelitian klinik meningkat fokus pada peningkatan kualitas asuhan dan
pengembangan indikator outcome pasien.
1970s : pengembangan model, konsep dan teori untuk menuntun praktek
klinik.

E. Perolehan ilmu melalui Riset Keperawatan


 Penelitian quantitatif : proses yang sistematis, objektif dan formal dimana
data numerik digunakan untuk mendapatkan informasi. Jenisnya :
- penelitian deskriptif
- penelitian korelasi
- penelitian quasi-eksperimental
- penelitian eksperimental

 Penelitian qualitatif: pendekatan yang subjektif dan sistematis digunakan


untuk menggambarkan pengalaman hidup dan memberikan mereka arti.
Jenisnya:
- phenomenological research
- grounded theory research
- ethnographical research
- historical research
F. Ruang Lingkup Riset Keperawatan
- Promosi kesehatan.
- Keperawatan klinik.
- Kelompok risiko tinggi.
- Deskripsi keperawatan yang holistik.
- Kelompok khusus.
- Kepatuhan terhadap program pengobatan dan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai