Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rahma Andini

NIM: 201910110311304
Kelas: Hukum Administrasi Negara Kelas A

BAB 27. Sistem Pangkat dan Jabatan ASN

A.sistem kepangkatan dan jabatan ASN


Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukkan tingkatan Jabatan berdasarkan tingkat
kesulitan, tanggung jawab, dampak, dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan
sebagai dasar penggajian.
 
Sedangkan jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan fungsi, tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang pegawai ASN dalam suatu satuan organisasi.
 
Jabatan PNS terdiri atas:]
-Jabatan Administrasi (“JA”);
Jabatan Administrasi adalah sekelompok Jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
 
- Jabatan Fungsional (“JF”); dan 
Jabatan Fungsional adalah sekelompok Jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan
pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.
 
-Jabatan Pimpinan Tinggi (“JPT”).
Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok Jabatan tinggi pada instansi pemerintah.

B.daftar urutan kepangkatan (DUK)


Jenis Pangkat Golongan Ruang

GOLONGAN IV (Pembina)

Pembina Utama IV e

Pembina UtamaMadya IV d

Pembina Utama Muda IV c

Pembina Tingkat I IV b

Pembina IV a

GOLONGAN III (Penata)

Penata Tingkat I III d

Penata III c

Penata Muda Tingkat I III b


Penata Muda III a

GOLONGAN II (Pengatur)

Pengatur Tingkat I II d

Pengatur II c

Pengatur Muda Tingkat I II b

Pengatur Muda II a

GOLONGAN I (Juru)

Juru Tingkat I I d

Juru I c

Juru Muda Tingkat I I b

Juru Muda I a

C. Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan ASN


Unsur-unsur yang dinilai dalam melaksanakan penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah :
1. kesetiaan;
2. prestasi kerja;
3. tanggungjawab;
4. ketaatan;
5. kejujuran;
6. kerjasama;
7. prakarsa; dan
8. kepemimpinan
 Kesetiaan, Yang dimaksud dengan kesetiaan, adalah kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian
kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah. Unsur kesetiaan
terdiri atas sub-sub unsur penilaian sebagai berikut:
1. Tidak pernah menyangsikan kebenaran Pancasila baik dalam ucapan, sikap, tingkah
laku, dan perbuatan;
2. Menjunjung tinggi kehormatan Negara dan atau Pemerintah, serta senantiasa
mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, atau
golongan;
3. Berusaha memperdalam pengetahuan tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, serta selalu berusaha mempelaiari haluan Negara, politik Pemerintah, dan
rencana-renca Pemerintah dengan tujuan untuk melaksanakan tugasnya secara
berdayaguna dan berhasilguna;
4. Tidak menjadi simpatisan/anggota perkumpulan atau tidak pernah terlibat dalam
gerakan yang bertujuan mengubah atau menentang Pancasila Undang-Undang Dasar
1945, bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, atau Pemerintah;
5. Tidak mengeluarkan ucapan, membuat tulisan, atau melakukan tindakan yang dapat
dinilai bertujuan mengubah atau menentang Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
Negara, dan Pemerintah.

D.Sistem Penggajian
RPP tentang Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas PNS merupakan aturan Pelaksana dari UU No 5
Tahun 2014 tentang ASN. Pada postingan sebelumnya tentang Cara Menghitung JKK dan
JKM PNS, telah saya sebutkan bahwa salah satu hak PNS adalah Gaji, Tunjangan, dan
Fasilitas.

Selanjutnya, di pasal 81 UU ASN disebutkan bahwa "Ketentuan lebih lanjut mengenai gaji,


tunjangan kinerja, tunjangan kemahalan, dan fasilitas diatur dengan PP".

Dengan demikian, sebenarnya sudah sangat jelas, bahwa di dalam RPP tentang Sistem
Penggajian yang Baru (RPP tentang Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas PNS), yang akan diterima
oleh PNS, sama dengan yang diatur dalam UU ASN, adalah:

1. Gaji

2. Tunjangan:
 Tunjangan Kinerja
 Tunjangan Kemahalan
3. Fasilitas

Jangan lupa juga, PNS juga berhak mendapatkan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan


Kematian, Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua yang diatur dengan PP tersendiri, di luar
PP tentang Sistem Penggajian yang baru. Apa itu Fasilitas Bagi PNS?
Fasilitas diberikan kepada PNS baik dalam bentuk barang dan/atau uang, untuk mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi PNS, dengan memperhatikan pangkat dari PNS yang
bersangkutan. Jenis dan besaran fasilitas ditetapkan dengan Perpres atas usul Menpan setelah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan.

E.Eselon

Eselon adalah tingkat jabatan struktural, eselon tertinggi sampai dengan eselon terendah dan
jenjang pangkat untuk setiap eselon sebagaimana tersebut dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2002 adalah sebagai berikut:
1.Eselon la Pembina Utama Madya IV/d Pembina Utama IV/e
2 Eselon lb Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama IV/e
3 Eselon II a Pembina Utama Muda IV/c Pembina Utama Madya IV/d
4 Eselon lIb Pembina Tingkat I IV/b Pembina Utama Muda IV/c &
5.Eselon IIIa Pembina IV/a Pembina Tingkat I IV/b
6 Eselon III b Penata Tingkat I Ill/d Pembina IV/a
7 Eselon IV a Penata III/c Penata Tingkat I Ill/d
8 Eselon IV b Penata Muda Tingkat I Ill/b Penata III/c
9 Eselon V Penata Muda Ill/a Penata Muda Tingkat I Ill/b
Sedangkan penerapannya, eselon-eselon tersebut dalam sebuah lembaga dengan lembaga
lainnya itu berbeda namanya walaupun sama tingkatannya. Contohnya :

Di tingkat pusat (Kementerian):


Eselon I terdiri dari Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal, Kepala Badan,
dan lain-lain
Eselon II terdiri dari Kepala Biro, Kepala Pusat, Sekretaris Direktorat Jenderal, Sekretaris
Badan, dan lain-lain
Eselon III terdiri dari Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan lain-lain
Eselon IV terdiri dari Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi.

Di tingkat daerah (Provinsi misalnya):


Eselon I yaitu Sekretaris Daerah
Eselon II yaitu Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Biro, Kepala Dinas, Kepala Badan, dan
lain-lain
Eselon III yaitu Sekretaris Badan, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Bagian, dan lain-
lain
Eselon IV terdiri dari Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi.

Yang perlu dipahami betul-betul, bahwa para Menteri, Kepolri, Panglima TNI, Jaksa Agung,
Ketua Mahkamah Agung, Ketua Mahkamah Konstitusi, KETUA KPK itu bukan jabatan
eselon. Jangan sampai pengertian anda menjadi bias. Begitu juga dengan jabatan sebagai
Gubernur atau Bupati/Walikota, itu bukan jabatan dalam Eselon, itu adalah jabatan politik.

Anda mungkin juga menyukai