Anda di halaman 1dari 5

BAB VII

Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai

Daftar Urut Kepangkatan merupakan salah satu bahan yang cukup objektif dalam melaksanakan
pembinaaan karier pegawai negri sipil.

A. Memahami Daftar Urut Kepangkatan ( DUK)


1. Pengertian pengadaan pegawai
Hal- hal mengenai DUK sebelumnya diatur dalam peraturan pemerintah nomor 9 tahun
1952 tentang daftar susunan pangkat dan kenaikan pangkat pegawai negri. Namun,
peraturan tersebut dipandang tidak sesuai, maka pemeritah menerbitkan peraturan yang
baru yaitu peraturan pemerintah No.15 tahun 1979 tentang daftar urut kepangkatan PNS
atau yang biasa disebut dengan DUK saja.
Dalam peraturan pemerintah yang dimaksud dengan DUK adalah satu daftar yang
memuat nama PNS dari suatu satuan organisasi negara yang disusun menurut tingkatan
kepangkatan.
2. Tujuan Pembuatan DUK
Dalam PP No.15 TAHUN 1979 secara garis besar penyusun DUK ini dapat digunakan
sebagai:
a. Salah satu bahan objektif dalam melaksanakan pembinaan karier untuk para pegawai
negri sipil
b. Salah satu cara untuk mengurangi praktik-pratik jual beli jabatan atau
penyalahgunaan wewenang
c. DUK berguna sebagai bahan pertimbangan dalam mengisi lowongan.
3. Jenjang Pangkat PNS
a. Jenjang pangkat PNS
NO Pangkat Golongan Ruang
1. Juru Muda I a
2. Juru Muda Tingkat I I b
3. Juru II c
4. Juru Tingkat I II d
5. Pengatur Muda II a
6. Pengatur Muda Tingkat I II b
7. Pengatur II c
8. Pengatur Tingkat I II d
9. Penata Muda III a
10. Penata Muda Tingkat I III b
11. Penata III c
12. Penata Tingkat I III d
13. Pembina IV a
14. Pembina Tingkat I IV b
15. Pembina Utama Muda IV c
16. Pembina Utama Madya IV d
17. Pembina Utama IV e

Dalam table diatas, nomor urut pertama merupakan jenjang pangkat yang paling
rendah dalam kepangkatan di pegawai’ sedangkan nomer urut terakhir adalah jenjang
yang paling tinggi dalam kepangkatan PNS.
b. Jenjang Pangkat Pejabat

Dalam table diatas menunjukan pangkat seseorang berdasarkan ijazah terakhirnya.


B. Pembuatan DUK
1. Pejabat Pembuat DUK
Seluruh PNS wajib memiliki DUK, kecuali CPNS. Hanya pejabat tertentu yang
ditentukan oleh presiden lah yang berwenang untuk membuat dan memilih DUK
dalam lingkungan masing-masing pihak-pihak yang berwenang antara lain sebagai
berikut.
a. Menteri
b. Jaksa Agung
c. Pimpinan kesekretariatan lembaga tertinggi / tinggi negara
d. Pimpinan lembaga pemerintah non departemen
e. Gubernur daerah tingkat I
f. Pejabat lain yang ditentukan oleh presiden

Pejabat-pejabat diatas dapat mendelegasikan sebagian wewenangnya, untuk


membuat dan memelihara daftar urut kepangkatan dalam lingkungan masing-
masing. Pejabat yang setingkat dengan pejabat yang memangku jabatan struktural
eselon V, antara lain sebagai berikut ;
a. Penilik sekolah dasar.
b. Penilik pendidikan agama.
c. Kepala sekolah dasar.
d. Pejabat lain yang setingkat dan dapat menggantikan.
2. Urutan DUK
Berikut ini merupakan unsur-unsur yang digunakan dalam pembuatan DUK yang
disusun secara berturut-turut sesuai peraturan pemerintah No. 15 Tahun 1979.
a. Pangkat
PNS yang berpangkat lebih tinggi dicantumkan dalam nomer urut yang lebih
tinggi dalam daftar urut kepangkatan.
b. Jabatan
Apabila ada dua orang atau lebih PNS yang berpangkat sama dan diaangkat dalam
pangkat itu dalam waktu yang sama pula maka diantara mereka yang memangku
jabatan yang lebih tinggi dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam
daftar urut kepangkatan.
c. Masa Kerja
Apabila ada dua orang atau lebih PNS yang berpangkat sama dan memangku
jabatan yang sama, maka diantara mereka yang memiliki masa kerja sebagai PNS
yang lebih lama dicantumkan dalam nomor urut yang lebih tinggi dalam DUK.
d. Latihan Jabatan
Jenis dan tingkat latihan ditentukan lebih lanjut oleh menteri yang bertanggung
jawab dalam bidang penertiban dan penyempurnaan aparatur negara.
e. Pendidikan
Maka diantara mereka yang lulus dari pendidikan yang lebih tinggi dicatumkan
dalam nomor urut yanfg lebih tinggi dalam daftar urut kepangkatan.
f. Usia
Apabila ada dua orang pegawai atau lebih PNS yang berpangkat sama, memangku
jabatan yang sama, memiliki masa kerja yang sama, lulusan dari latihan jabatan
yang sama, dan lulus dari pendidikan yang sama, maka diantara mereka yang
berusia lebih tua dicantumkan dalam nomot urut yang lebih tinggi dalam DUK.
3. Penghapus, penghapus sementara, dan pengganti DUK
Ada beberapa hal yang menjadikan DUK pegawai terhapus/ dihapuskan antara lain;
a. PNS yang diberhentikan sebagai PNS
b. PNS yang meninggal dunia
C. Menganalisis format penyusunan DUK
Berikut ini merupakan standar penyusunan DUK.
1. Penulisan nomot urut
2. Penulisan nama
3. Penulisan NIP
4. Penulisan golongan/ ruang pangkat
5. Penulisan terhitung mulai tanggal (TMT) kenaikan pangkat
6. Penulisan nama jabatan
7. Penulisan tahun masa kerja
8. Penulisan bulan masa kerja
9. Penulisan nama pendidikan dan latihan (diklat) jabatan
10. Penulisan tahun diklat
11. Penulisan jumlah jam diklat
12. Penulisan nama institusi pendidikan
13. Penulisan tahun lulusan
14. Penulisan tingkat ijazah
15. Penulisan tanggal lahir
16. Penulisan catatan mutase
17. Penulisan keterangan tambahan

D. Menelaah Keberatan Atas Nomor Urut Kepangkatan


Surat keberatan yang diajukan harus memuat alasan-alasan yang kuat. Pengajuan
keberatan harus dilakukan dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal pengumuman DUK
Setiap surat keberatan kembali harus sudah ditetapkan dan diberitahukan oleh atasan
pembuat DUK.Kepada pejabat pembuat DUK kepada PNS yang bersangkutan dalam
jangka waktu 14 hari sejak tanggal ia menerima keberatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai