Anda di halaman 1dari 10

XI OTK.

KEPEGAWAIAN

Daftar Urut
Kepangkatan
3.7. Menganalisis Pangkat dan Jabatan Pegawai
4.7. Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai

Asri Rachmayani, S.Pd.


KOMPETENSI AWAL
Untuk mempelajari materi dalam modul ini, peserta didik sudah memahami tentang
sumpah/ janji pegawai.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Melalui kegiatan menggali informasi, tanya jawab dan diskusi di dalam mempelajari
modul ini, peserta didik akan mengembangkan karakter mandiri, bergotong royong,
kreatif dan bernalar kritis.
SARANA DAN PRASARANA
Smartphone
Jaringan internet
Infocus

TARGET PESERTA DIDIK


1. Peserta didik reguler/ tipikal
2. Peserta didik dengan kesulitan belajar
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi
MODEL PEMBELAJARAN
Luring
Daring

TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menyusun Daftar Urut Kepangkatan Pegawai.
PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah sumpah pegawai, tahapan berikutnya adalah penempatan posisi pegawai
berdasarkan kompetensi yang dimilikinya. Pada tahapan ini, seorang pegawai
melaksanakan semua tugas pokok dan fungsinya yang menjadi tanggung jawabnya. DUK
dibuat sebagai salah satu upaya untuk menjamin objektivitas dalam pembinaan para PNS
berdasarkan sisteem karier dan sistem prestasi kerja.
PERTANYAAN PEMANTIK
a. Apa yang kamu ketahui tentang pangkat dan jabatan?
b. Menurut pendapatmu, mengapa perlu dibuatkan DUK?
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
1. Peserta didik dan Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
3. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apa yang kamu ketahui tentang pangkat dan jabatan?
b. Menurut pendapatmu, mengapa perlu dibuatkan DUK?
Kegiatan Inti
1. Guru memberikan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik
mengenai pangkat, jabatan dan golongan.
2. Peserta didik membagi diri menjadi kelompok yang terdiri dari 8-10 orang.
3. Peserta didik berkolaborasi untuk menggali informasi tentang jabatan
administrasi, jabatan fungsional, dam jabatan pimpinan tinggi.
4. Peserta didik secara berkelompok mengeksplorasi dan melakukan studi pustaka
melalui berbagai sumber baik buku, modul dan internet.
5. Peserta didik berdiskusi tentang prosedur kenaikan pangkat dan jabatan, serta
membuat Daftar Urutan Kepangkatan.
6. Peserta didik bersama-sama dengan dibimbing oleh guru mempraktikan dan
membahas hasil temuannya.
7. Peserta didik melakukan posttest.
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru.
2. Peserta didik mengkomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan.
3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
4. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
ASESMEN
1. Observasi
2. Presentasi
3. Tes tertulis
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai hasil 80%.
Sedangkan peserta didik yang belum mencapai hasil tersebut diberikan kegiatan
remedial.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
A. PILIHAN GANDA
1. Berikut contoh jabatan yang termasuk kelompok PNS daerah adalah...
a. Sekretaris Jenderal
b. Direktur Jenderal
c. Menteri
d. Camat
e. Kepala Biro
2. Jabatan negeri yang tidak boleh diduduki oleh oegawai yang berasal dari partai
politik adalah kelompok...
a. Jabatan Fungsional Mahir
b. Jabatan Pimpinan Pratama
c. Jabtaan Pimpinan Tinggi Utama
d. Jabatan Fungsional
e. Jabatan Administrasi
3. Salah satu alasan diberikannya kenaikan pangkat kepada pegawai adalah...
a. Agar pegawai dapat lebih termotivasi bekerja
b. Agar pegawai tercukupi kebutuhan hidupnya
c. Agar pimpinan dapat memberikan kenaikan pangkat kepada pegawai lain
d. Agar pegawai lain dapat memberikan contoh
e. Agar pimpinan terlihat baik karena memberikan penghargaan
4. Penghargaan yang diberikan kepada PNS yang telah memenuhi syarat yang
ditentukan tanpa terikat pada jabatan merupakan pengertian dari kenaikan
pangkat...
a. Anumerta
b. Reguler
c. Pilihan
d. Pengabdian
e. Fungsional
5. Golongan IV/a adalah termasuk pangkat...
a. Pengatur Tk. I
b. Penata Muda
c. Pembina Utama Muda
d. Penata Muda Tk. I
e. Pembina
6. Guru, dosen, apoteker, dan arsiparis merupakan contoh dari kelompok jabatan...
a. Struktural
b. Pimpinan tinggi
c. Fungsional
d. Administrasi
e. Profesi
7. Pangkat tertinggi untuk PNS adalah...
a. Juru Muda
b. Pengatur Muda
c. Pembina
d. Pembina Utama
e. Penata
8. Jabatan yang bertugas memimpin dan memotivasi setiap pegawai ASN melalui
kepeloporan, pengembangan kerja sama, dan keteladanan adalah jabatan...
a. Fungsional Keahlian
b. Pimpinan Tinggi
c. Pimpinan Madya
d. Administrasi
e. Teknis
9. Jika ada dua pegawai, dengan pangkat, jabatan, dan waktu pengangkatan yang
sama, pegawai yang DUK lebih tinggi dilihat dari...
a. Diklat
b. Pendidikan
c. Jenis Kelamin
d. Masa Kerja
e. Usia
10. Berikut contoh jabatan yang tidak dapat diisi oleh non PNS adalah...
a. Menteri
b. Direktur Jenderal
c. Bupati
d. Walikota
e. Gubernur

B. AKTIVITAS MANDIRI
Perhatikan tabel berikut ini, dan buatlah DUK yang tepat sesuai kriteria!
Masa
No Tempat,
Nama Pangkat TMT Jabatan TMT Kerja
. Tanggal Lahir
Th Bl
1 Rozi, S.Sos., M.M. Pembina IV/a Kabag Perencanaan dan 24 01 Ngawi,
01/04/2016 Kepegawaian 19/03/1963
31/12/2015
2 Noti, S.T., M.M. Pembina IV/a Kepala Bagian Umum 28 07 Muko muko,
01/04/2016 31/12/2015 27/04/1963
3 Lina, S.Hum., M.M. Pembina IV/a Kabag Keuangan 29 10 Kapuas,
01/04/2012 06/02/2015 04/09/1963
4 Galih, S.E., M.M. Pembina Sekretaris 25 10 Gunung
Utama Madya 28/08/2013 Kuripan,
IV/d 26/05/1960
01/10/2016
5 Sifa, S.Hum., M.H. Penata Kepala Sub Bagian 10 01 Pangkal pinang,
Tingkat I III/d Perencanaan Program 25/04/1967
01/04/2016 dan Anggaran
31/12/2015
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
A. PENGERTIAN PANGKAT, JABATAN DAN GOLONGAN
1. Pangkat
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan jabatan
berdasarkan kesulitan, tanggung jawab, dampak dan persyaratan kualifikasi
yang digunakan sebagai dasar penggajian.
2. Jabatan
Menurut PP Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
jabatan adalah kedudukan yang menunjukan fungsi, tugas, tanggung jawab,
wewenanng dan hak seorang pegawai ASN dalam satu satuan organisasi.
3. Golongan
Dalam bidang kepegawaian, grade/ golongan adalah tingkatan/ level jabatan
yang disusun didasarkan pada berat ringannya tugas dan tanggung jawab
jabatan di dalam suatu organisasi/ perusahaan.
Tabel 7.1 Contoh Jabatan, Pangkat dan Golongan Perusahaan
No. Jabatan Pangkat Golongan
Non-Staff 1
1 Non-Staff
Senior Non-Staff 2
Staff 3
2 Staff
Senior Staff 4
Junior Supervisor 5
3 Supervisor
Senior Supervisor 6
Junior Manager 7
4 Manager Senior Manager 8
General Manager 9
5 Direktur Direktur Utama (CEO) 10

Tabel 7.2 Pangkat dan Golongan PNS (PP No. 12 Tahun 2002)
No. Pangkat Golongan/Ruang
1 Juru Muda I/a
2 Juru Muda Tingkat I I/b
3 Juru I/c
4 Juru Tingkat I I/d
5 Pengatur Muda II/a
6 Pengatur Muda Tingkat I II/b
7 Pengatur II/c
8 Pengatur Tingkat I II/d
9 Penata Muda III/a
10 Penata Muda Tingkat I III/b
11 Penata III/c
12 Penata Tingkat I III/d
13 Pembina IV/a
14 Pembina Tingkat I IV/b
15 Pembina Utama Muda IV/c
16 Pembina Utama Madya IV/d
17 Pembina Utama IV/e

B. JABATAN ADMINISTRASI, JABATAN FUNGSIONAL DAN JABATAN PIMPINAN


TINGGI
1. Jabatan Administrasi
Jabatan administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
yang berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan.
a. Jabatan Administrator
Jabatan administrator adalah jabatan yang tugasnya memimpin kegiatan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
Contoh: Kepala Bagian; Kepala Sub Direktorat
b. Jabatan Pengawas
Jabatan pengawas adalah jabatan yang tugasnya mengendalikan
pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh pejabat pelaksana.
Contoh: Kepala Sub Bagian; Kepala Seksi
c. Jabtan Pelaksana
Jabatan pelaksana adalah jabatan yang tugasnya melaksanakan kegiatan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.
Contoh: Penganalisis; Pengadministrasi
2. Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu. Contohnya, guru, dokter, peneliti, penerjemah,
arsiparis, apoteker, dsb.
a. Jabatan Fungsional Keahlian
1) Ahli Utama
Melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasii
profesional tingkat tertinggi.
2) Ahli Madya
Melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat tinggi.
3) Ahli Muda
Melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat lanjutan.
4) Ahli Pertama
Melaksanakan tugas dan fungsi utama yang mensyaratkan kualifikasi
profesional tingkat dasar.
b. Jabatan Fungsional Keterampilan
1) Penyelia
Melakasanakan tugas dan fungsi koordinasi dalam jabatan fungsional
keterampilan
2) Mahir
Melaksanakan tugas dan fungsi utama dalam jabatan fungsional
keterampilan
3) Terampil
Melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat lanjutan dalam JF
keterampilan.
4) Pemula
Melaksanakan tugas dan fungsi yang bersifat dasar dalam jabatan
fungsional keterampilan.
3. Jabatan Pimpinan Tinggi
Jabatan pimpinan tinggi bertugas memimpin dan memotivasi setiap pegawai
ASN melalui kepeloporan, pengembangan kerja sama, dan keteladanan.
a. Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
Berasal dari PNS ataupun Non PNS karena Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
merupakan jabatan politis dan diatur dengan Peraturan Presiden. Contoh
jabatan pimpinan tinggi utama yaitu, Menteri, Gubernur, Bupati/ Walikota.
b. Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
Jabatan pimpinan tinggi madya juga dapat diisi dari PNS maupun Non PNS.
Contoh Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Staf Ahli, Kepala Biro dan
Sekretaris Daerah Provinsi.
c. Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
Jabatan pimpinan tinggi pratama dapat diisi dari PNS. Contoh: Direktur,
Kepala Perpustakaan, Kepala Balai, Kepala Dinas, Staf Ahli Gubernur,
Sekretaris Daerah Kabupaten.

C. MEMBUAT DOKUMEN DAFTAR URUT KEPANGKATAN


DUK adalah suatu daftar yang memuat nama PNS yang disusun menurut tingkat
kepangkata. Apabila ada formasi untuk suatu jabatan, DUK dapat dijadikan
pertimbangan. Akan tetapi, jika karena suatu hal, seperti tidak memenuhi syarat
kecakapan, kepemimpinan dan pengalaman, pegawai harus diberi tahu agar dapat
memperbaiki diri.
1. Kriteria Penetapan Nomor DUK
a. Pangkat
b. Jabatan
c. Masa Kerja
d. Diklat
e. Pendidikan
f. Usia
2. Mutasi DUK
a. DUK dihapus apabila ada PNS yang diberhentikan
b. PNS yang mutasi ke instansi lain, DUK hanya dihapus dari instansi asalnya.
c. PNS yang diperbantukan pada daerah otonom dan namanya sudah
dicantumkan di instansi daerah tersebut, jika dipandang perlu, tetap
dicantumkan di instansi induk.
d. PNS yang menjadi pejabat negara, cuti, diberhentikan sementara, dinas
belajar, namanya tetap dicantumkan pada DUK instansi induk.
3. Pelaksanaan Pembuatan DUK
a. Apabila dalam tahun yang berjalan ada mutasi pegawai, ada perubahan
data, misalnya kenaikan pangkat, perubahannya dicatat dalam DUK.
b. DUK yang telah ditetapkan diumumkan kepada pegawai dan mulai berlaku
sejak tanggal ditetapkan.
4. Keberatan terhadap nomor DUK
a. PNS yang merasa nomor urutnya tidak tepat dapat mengajukan keberatan
secara tertulis dengan menyebutkan alasannya kepada pejabat pembuat
DUK
b. Pengajuan keberatan dapat diajukan dalam jangka waktu 30 hari sejak
DUK diumumkan, melebihi 30 hari keberatan tidak dipertimbangkan.
c. Pejabat pembuat DUK wajib mempertimbangkan keberatan pegawai.
d. Jika ia pegawai tetap merasa keberatan atas penolakan, dapat mengajukan
keberatan secara tertulis kepada atasan pejabat pembuat DUK dalam
jangka waktu 14 hari sejak menerima penolakan keberatan.
e. Pejabat pembuat DUK wajib mempelajari keberatan tersebut dan
membuat tanggapan secara tertulis yang disampaikan kepada atasan
bersamaan dengan surat keberatan pegawai tersebut 3 hari sejak
menerima surat keberatan.
f. Pejabat pembuat DUK menyampaikan keputusan apakah menerima atau
menolak keberatan pegawai dalam jangka waktu 14 hari dan ini
merupakann keputusan final.
g. DUK yang ditandatangani pejabat pusat, seperti menteri, jaksa, dll tidak
dapat diajukan keberatan.
D. FORMAT DAN CARA PENGISIAN DUK
Masa Kerja
Pangkat Jabatan Latihan Jabatan Pendidikan Catatan
Keseluruhan
No. Nama NIP TTL Mutasi Ket.
Gol. Bulan, Jml. Tahun Tk.
TMT Nama TMT Tahun Bulan Nama Nama Kepegawaian
Ruang Tahun Jam Lulus Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

***Cara Pengisian
1. Nomor Urut; diisi angka, dimulai angka 1 sampai jumlah PNS yang ada di instansi.
2. Nama; diisi dengan nama lengkap beserta nama gelar. Contoh: Ir. Ahmad Dean Abyyu, M.Si.
3. NIP; diisi dengan angka NIP sejumlah 18 digit.Contoh: 197106291999032002
4. Gol. / Ruang; diisi dengan gol/ruang pangkat yang terakhir. Contoh: III/a
5. TMT; diisi dengan terhitung mulai tanggal kenaikan pangkat terakhir. Contoh: 22/02/2002
6. Nama Jabatan; Diisi dengan nama jabatan seuai dengan penamaan, dapat disingkat dengan bentuk singkatan yang baku.
Contoh: Kabag Kepegawaian untuk Kepala Bagian.
7. TMT; diisi dengan terhitung mulai tanggal pengangkatan apda jabatan tersebut. Contoh: 21/06/2018
8. TH (Masa Kerja); diisi dengan masa kerja golongan dalam satuan tahun.
9. Bln (Masa Kerja); diisi dengan masa kerja golongan dalam satuan bulan
10. Nama Diklat Jabatan; diisi dengan nama diklat yang diikuti (dapat dilihat pada sertifikat diklat). Contoh: Diklat Prajab Gol. III
11. Tahun Diklat; diisi dengan tahun saat diklat dilaksanakan.
12. Jumlah Jam; diisi dengan jumlah jam yang diikuti saat mengikuti diklat.
13. Nama (Pendidikan); diisi dengannama institusipendidikan terakhir tempat pegawai sekolah. Contoh: Universitas Indonesia.
14. Tahun Lulus; diisi dengan tahun kelulusan di institusi pendidikan yang terakhir.
15. Tingkat Ijazah; diisi dengan tingkatan ijazah. Contoh: S1 (untuk tingkat sarjana)
16. Tanggal Lahir; diisi dengan tanggal lahir yang bersangkutan dengan format dd/mm/yy. Contoh: (26 Juli 1975)
17. Catatan Mutasi; diisi dengan mutasi terakhir dari atau ke instansi lain.
18. Keterangan; diisi dengan keterangan lain jika diperlukan. Contoh: CTN (Cuti diluar Tanggungan Negara)

Anda mungkin juga menyukai