PROFESI KEPENDIDIKAN
OLEH
KELOMPOK 1
HENDRA SADODOLU(21100077)
PENDIDIKAN INFORMATIKA
Puji syukur senanti siasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karnia nya.sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah propesi Pendidikan.dengan judul
propesi guru sebagai jabatan fungsional.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak dengan tulus memberikan do’a,saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yg kami
miliki.oleh karna itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.akhirnya kami kami beharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
i
DARTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................................1
B. BATASAN MASALAH..........................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN .......................................................................................................2
B. JENIS-JENIS GURU.............................................................................................6
C. PERSYARATAN GURU.......................................................................................7
D. URAIAN TUGAS GURU.......................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agar tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan fungsional guru dilaksanakan sesuai
dengan aturan yang berlaku,maka mutlak dilakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan
kewajiban guru dalam melaksanakan pembelajaran/pembimbingan,dan atau tugas-tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah atau masyarakat.
B. BATASAN MASALAH
Adapun Batasan masalah yang akan dijelaskan dalam makalah ini yaitu pengertian jabatan
fungsional.jenis-jenis guru,dan uraian tugas guru.
C. TUJUAN PENULISAN
1
BAB II
2
Sebagai pegawai negeri, guru mempunyai golongan dan kepangkatan serta
jabatan yang telah diatur sedemikian rupa dalam rangka pembinaan mereka.
Adapun golongan/ruang, jenjang pangkat serta jenjang jabatan guru yaitu:
Dalam rangka kenaikan pangkat, para guru harus memiliki atau mampu
mengumpulkan angka kredit yang dibutuhkan untuk masing-masing jabatan. Jumlah
angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat/jabatan
sebagai berikut:
3
Adapun tugas pokok guru disesuaikan dengan keputusan MENPAN nomor
84/1993 tentang jabatan fungsional guru adalah:
4
3. Menganalisis hasil evaluasi belajar atau praktik atau pelaksanaan bimbingan
dan konseling
4. Menganalisis hasil evaluasi belajar atau praktik atau pelaksaan bimbingan dan
konseling
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan atau tindak
lanjut bimbingan dan konseling
6. Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya (khusus guru kelas)
7. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
8. Melaksanakan dengan bimbingan dalam membimbing guru dalam kegiatan
proses belajar mengajar atau praktik bimbingan atau praktik bimbingan dan
konseling
9. Melaksanakan bimbingan dalam kegiatan UNAS
5
14. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
B. JENIS GURU
a. Guru Kognitif
Guru kognitif hanya mengajar dengan mulutnya. Dia berbicara panjang lebar di
depan siswa dengan menggunakan alat tulis. Guru-guru ini biasanya sangat bangga
dengan murid-murid yang mendapat nilai tinggi. Guru ini juga bangga kepada
siswanya yang disiplin belajar, rambutnya dipotong rapi, bajunya dimasukkan ke
dalam celana atau rok, dan hafal semua yang dia ajarkan.
Bagi guru-guru kognitif, pusat pembelajaran ada di kepala manusia, yaitu brain
memory. Asumsinya, semakin banyak yang diketahui seseorang, semakin pintarlah
orang itu dan akan membuat seseorang memiliki masa depan yang lebih baik. Guru
kognitif adalah guru-guru yang sangat berdisiplin.
Mereka sangat memegang aturan, atau meminjam istilah para birokrat (PNS),
sangat patuh pada "tupoksi". Jika di silabus tertulis buku yang diajarkan adalah buku
"x" dan bab-bab yang diberikan adalah bab satu sampai dua belas, mereka akan
mengejarnya persis seperti itu sampai tuntas. Karena ujian masuk perguruan tinggi
adalah ujian rumus, guru-guru kognitif ini adalah kebanggaan bagi anak-anak yang
lolos masuk di kampus-kampus favorit. Mereka adalah kebanggaan bagi siswa-siswa
peserta UN.
b. Guru Kreatif
Guru kreatif seringkali kurang peduli dengan tupoksi dan silabus. Mereka
biasanya juga sangat toleran terhadap perbedaan dan cara berpakaian siswa. Tetapi,
mereka sebenarnya guru yang bisa mempersiapkan masa depan anak-anak didiknya.
Mereka bukan sibuk mengisi kepala anak-anaknya dengan rumus-rumus, melainkan
membongkar anak-anak didik itu dari segala belenggu yang mengikat mereka.
Belenggu-belenggu itu bisa jadi ditanam oleh para guru, orang tua, dan tradisi
seperti tampak jelas dalam membuat gambar (pemandangan, gunung dua buah,
matahari di antara keduanya, awan, sawah, dan seterusnya). Atau belenggu-belenggu
lain yang justru mengantarkan anak-anak pada perilaku-perilaku selfish, ego-centrism,
6
merasa paling benar, sulit bergaul, mudah panik, mudah tersinggung, kurang berbagi,
dan seterusnya.
Guru-guru ini mengajarkan life skills, bukan sekadar soft skills, apalagi hard skill.
Berbeda dengan guru kognitif yang tak punya waktu berbicara tentang kehidupan,
mereka justru bercerita tentang kehidupan (context) yang didiami anak didik. Mereka
aktif menggunakan segala macam alat peraga. Bagi mereka, memori tak hanya ada di
kepala, tapi juga ada di seluruh tubuh manusia.
7
Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui
pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
1. Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun
atau awal semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah/madrasah.
2. Melaksanakan Pembelajaran
8
f. Sebelum pelaksanaan kegiatan tatap muka, guru diharapkan melakukan
persiapan, antara lain pengecekan dan/atau penyiapan fisik kelas/ruangan,
bahan pelajaran, modul, media, dan perangkat administrasi.
9
Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga kategori
yaitu:
• Pramuka,
• Olahraga,
10
• Kesenian
• Kerohanian,
• Paskibra,
• Pecinta Alam,
• Jurnalistik,
• Fotografi,
Selanjutnya, sesuai dengan isi Pasal 52 ayat (1) huruf e, guru dapat
diberi tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok misalnya menjadi
pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru piket.
a. Profesi merupakan suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat
dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang
bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh misalnya
dari pendidikan kejuruan, belum cukup disebut profesi. Tapi perlu
penguasaan teori sistematis yang mendasari praktik pelaksanaan , dan
hubunngan antara teori dan penerapan dalam praktik. Profesi dapat
diartikan pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk
menghasilkan nafkah hidup yang mengandalkan suatu keahlian. Dimana
ada beberapa ciri profesi seprti (1) adanya sebuah asosiasi atau organisasi
11
keahlian, (2) terdapat pola pendidikan yang jelas, (3) adanya kode etik
profesi , (4) berorientasi pada jasa, (5) adanya tingkat kemandirian.
b. Profesional merupakan orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan
purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu
keahlian yang tinggi. Atau seseorang profesional adalah seseorang yang
hidup dengan mempratikkan suatu keahlian tertentu atau dengan trlibat
dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian , sementara orang
lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk bersenang-
senang, atau untuk mengisi waktu luang.
c. jabatan professional
Kecakapan dan keahlian bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin
yang terkondisi, tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan yang mantap
serta menuntut pendidikan juga. Jabatan yang terprogram secara relevan
serta berbobot, terselenggara secara efektif-efisien dan tolak ukur
evaluatifnya terstandar.
12
d. Profesionalisme
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus.
13
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Syahril & Asmidir Ilyas,dkk. 2009. Profesi Kependidikan. UPGRISBA Press: Padang
14