Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PENGISAPAN LENDIR (SUCTION)

1. Identitas Klien
Nama :-
Umur :-
Tanggal masuk :-
Tanggal pengkajian :-

2. Tindakan yang dilakukan


Pengisapan lendir (suction)

3. Prinsip-prinsip tindakan:
Prinsip dari tindakan suction adalah steril karena orofaring dan trakea dianggap
steril. Adapun mulut dianggap bersih, maka tindakan suction pada mulut dilakukan
setelah orofaring dan trakea dengan menggunakan kateter suction yang berbeda.
Keseluruhan prosedur dari memasukkan kateter suction sampai mengeluarkannnya
tidak boleh lebih dari lima belas detik karena oksigen tidak dapat mencapai paru-paru
selama pengisapan. Sebelum melakukan suction, kebutuhan oksigenasi klien
ditingkatkan menjadi 100% pada ventilator atau dinaikkan 3 tingkat lebih tinggi pada
penggunaan O2 nasal kanul/masker non breathing. Kecuali pada distres pernpasan,
klien harus dibiarkan istirahat di antara pemasukan kateter suction. Apabila klien
menggunakan kanul atau masker oksigen, maka harus dipasang kembali selama
istirahat.

4. Persiapan
Persiapan alat dan persiapan pasien
Persiapan alat
a. Suction pump dn dengan botol berisi cair desinfektan.
b. Kateter penghisap lender.
c. Sarung tangan steril.
d. Pinset steril.
e. Dua kom berisi larutan NaCl 0,9% dan larutan desinfektan.
f. Kasa steril.
g. Kertas tissue.
h. Stetoskop.

Persiapan pasien
- Tempatkan klien pada posisi terlentang dengan kepala miring ke arah perawat

5. Prosedur tindakan:
A. Tahap PraInteraksi
a. Lakukan verifikasi order yang ada untuk pemeriksaan.
b. Mencuci tangan.
c. Siapkan alat.
d. Memasang sampiran.
B. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam, panggil klien dengan nama panggilan yang
disenangi.
b. Memperkenalkan nama perawat.
c. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga.
d. Menjelaskan tentang kerahasiaan.
e. Mendekatkan alat dekat klien.
C. Tahap Kerja
a. Tempatkan klien pada posisi terlentang dengan kepala miring kearah perawat.
b. Gunakan sarung tangan.
c. Hubungkan kateter penghisap dengan selang alat penghisap.
d. Mesin penghisap dihidupkan.
e. Lakukan penghisapan lender dengan memasukan kateter penghisap ke dalam
kom berisi aquadest atau NaCl 0,9% untuk mempertahankan tingkat kesterilan
(asepsis).
f. Memasukan kateter penghisap dalam keadaan tidak menghisap.
g. Gunakan alat penghisap dengan tekanan 110-150mmHg untuk dewasa, 95-110
mmHg untuk anak-anak, dan 50-95 mmHg untuk bayi.
h. Tarik dengan memutar kateter penghisap tidak lebih dari 15 detik.
i. Bilas kateter dengan aquadest atau NaCl 0,9%.
j. Lakukan penghisapan antara penghisapan pertama dengan dalam dan batuk.
Apabila klien mengalami distress pernafasan, biarkan istirahat 20-30 detik
sebelum melakukan penghisapan berikutnya.
k. Setelah selesai, kaji jumlah, konsistensi, warna, bau secret, dan respon pasien
terhadap prosedur yang dilakukan.
l. Membereskan alat dan klien.
m. Mencuci tangan.
D. Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
b. Membereskan alat-alat
c. Berpamitan dengan klien
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan.

6. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya:
Bahaya yang mungkin terjadi:
a.Hipoksemia
Hipoksemia, oleh karna suction melalui artiticial air way dapat menghisap oksigen
yangdi alveoli dan menurunkan oksegen pada darah arteri dapat menimbulkan
tacicardiaritmia/PVC, bradikardi. Untuk mencegah hipoksemia ini:
1) Oksegenasi yang baik sebelum dan sesudah suction
2) Suction jangan melebihi 15 detik
3) Ukuran diameter suction yang benar 
b. Trauma jaringan
Suction dapat menyebabkan terauma jaringan, iritasi dan pendarahan, untuk
pencegahan:
1) Pakai karakter suction dengan jenis dan ukuran yang benar
2) Teknik suction yang benar dan baik

c. Atelektasis
Atelektasis dapat terjadi bila pemakaian kateter suction yang terlalu besar dan
vacumsuction yang terlalu kuat sehingga terjadi kolaps paru atau atelektasis dan bisa
terjadi persistent hipoksemia
 Untuk mencegah:
1) Pakai kateter suction dengan jenis dan ukuran yang benar
2) Teknik suction yang baik dan benar
3) Auskultasi pre dan post suction

d.Hipotensi
Hipotensi yang terjadi sewaktu suction biasanya karna: vegal stimulus, batuk
danhipoksemia, untuk mencegahnya:
1) Cek darah dan sesudah suction
2) Monitor vital sign.
 
e. Airways contrication
Airways contrication terjadi olah karena adanya rangsangan mekanik lagsung dari
suctionterhadap mukosa saluran nafas sehingga terjadi broncho contriction dengan
tanda adanyawheezing. Bila terjadi broncho contriction berikan broncho dilator, pada
naso trachelsuction dapat terjadi sampai laring.

7. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:


a. Membersihkan dan memelihara jalan nafas tetap bersih.
b. Untuk mengeluarkan sputum/secret pada pasien yang tidak mampu mengeluarkan
sendiri.
c. Diharapkan suplai oksigen terpenuhi dengan jalan nafas yang adekuat.

8. Hasil yang didapat dan maknanya


Evaluasi dari hasil yang diharapkan setelah melakukan tindakan penghisapan sekret
endotrakeal adalah (Setianto, 2007):
a. Meningkatnya suara napas
b. Menurunnya Peak Inspiratory Pressure yang ditandai menurunnya ketegangan
saluran pernapasan, meningkatnya dynamic compliance paru, dan meningkatnya tidal
volume.
c. Adanya peningkatan dari nilai arterial blood gas atau saturasi oksigen yang bisa
dipantau dengan pulse oxymeter.
d. Hilangnya sekresi pulmonal.

9. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa


keperawatan di atas (mandiri dan kolaboratif)
a. Mandiri
1) Memonitor vital sign dan kepatenan jalan napas klien
2) Mempertahankan posisi semifowler/fowler
b. Kolaborasi
Medis :
1) Memberikan O2 sesuai kebutuhan
2) Memberikan terapi untuk mengurangi atau mengencerkan sekret
3) Melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui timbulnya
komplikasi lain akibat suction

10. Evaluasi Diri


Tindakan ini sudah dilakukan sesuai prosedur. Penghisapan dilakukan kurang dari 15
detik.

Anda mungkin juga menyukai