BAB I
1 PENDAHULUAN
Air baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air
hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku. Kuantitas air bersih yang memadai
untuk kebutuhan pokok di suatu wilayah hendaknya dimanfaatkan secara maksimal, sehingga
dapat berfungsi optimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih di daerah
tersebut. Apabila tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan menimbulkan daerah yang rawan
air bersih dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Hal tersebut dapat diilustrasikan
sebagaimana yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Bali.
Provinsi Bali merupakan salah satu daerah tujuan pariwisata yang sedang berkembang pesat.
Untuk menunjang perkembangan yang sedang berlangsung, maka diperlukan dukungan
infrastruktur yang memadai. Salah satunya adalah dukungan di bidang infrastruktur sumber
daya air. Ketersediaan air sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, bahkan air dapat
menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan perekonomian suatu wilayah. Untuk
menjaga keberlanjutan ketersedian air di Provinsi Bali maka perlu dibangun tampungan-
tampungan air salah satunya adalah berupa embung. Berdasarkan hal tersebut maka
diperlukan studi untuk memaksimalkan potensi sumber daya air yang ada, sehingga embung-
embung yang dibangun menjadi tepat guna dan memberikan manfaat yang maksimal untuk
masyarakat guna memenuhi kebutuhan air baku masyarakat di Provinsi Bali.
Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen perencanaan teknis guna
mendukung ketersediaan air baku untuk memenuhi kebutuhan untuk irigasi, air bersih
penduduk, industri dan pariwisata.
Sasaran dari kegiatan SIDD Embung di Provinsi Bali adalah tersusunnya dokumen
perencanaan teknis, dokumen tender, dan dokumen K3 sebagai acuan dalam
pelaksanaan pembangunan embung.
Secara garis besar, lingkup dan tahapan kegiatan Pekerjaan SIDD Embung di Provinsi Bali ini
terdiri dari:
1. Mobilisasi personil, peralatan & bahan serta penyusunan rencana kerja.
2. Pengumpulan data sekunder dan peta.
3. Survey pengukuran topografi dan penggambaran peta.
4. Survey geologi dan geoteknik, berupa: pemetaan geologi permukaan, test pit 10 titik, uji
sondir 9 titik.
5. Uji laboratorium mekanika tanah.
6. Survey hidrometri dan kualitas air.
7. Survey dan analisis sosial ekonomi dan budaya.
8. Analisis hidrologi dan hidrolika.
9. Analisis stabilitas struktur.
10. Detail desain embung.
11. Penggambaran desain & pembuatan video animasi embung.
Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR No. 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan
Wilayah Sungai, informasi mengenai Wilayah Sungai Bali-Penida adalah sebagai berikut:
No. Kode WS : 03.01.A3
Wilayah Sungai : Bali-Penida
Jumlah DAS : 391 DAS
Sumber: https://petatematikindo.wordpress.com/2013/03/10/administrasi-provinsi-bali/
Gambar 1.1 Peta Administrasi Wilayah Provinsi Bali
Sumber: Permen PUPR No. 4/PRT/M/2015 tentang Kriteria & Penetapan Wilayah Sungai
Gambar 1.2 Peta Wilayah Sungai Bali-Penida
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang informasi kegiatan, antara lain: latar belakang, maksud dan tujuan
pekerjaan, sasaran pekerjaan, lingkup pekerjaan, lokasi pekerjaan secara umum, dan
sistematika laporan.
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................1
1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1