Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Basis Data

Disusun oleh:
Noven Wirlando Marbun (41121100014)
KELAS REGULER A
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2021
I. Essay
1. Apa pengertian Data Definition Language, Data Manipulation Language, dan Data Control
Language? Berikan contohnya.
a. DDL (Data Definition Language)

Data Definition Language (DDL) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk membangun
kerangka database. Atau juga merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan
atribut-atribut database, table, atribut kolom, batasan-batasan terhadap suatu atribut serta hubungan
antar table.
Contoh :
>create table mahasiswa (nim char(8) primary key,nama_mahasiswa varchar(20),nilai
integer(3),alamat varchar(25);
>alter table mahasiswa rename wisudawan;
>Alter table ‘mahasiswa’ drop ‘alamat’;

b. DML (Data Manipulation Language )


Data Manipulation Language (DML) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk memanipulasi
data dalam database yang telah terbuat.
Contoh :
>Insert into mahasiswa values (“08052926”, “Frenky”,”70”);
>Select nama_mahasiswa from mahasiswa where nilai = 70;
>mahasiswa set nim = ‘08052926’ = 08052927;
>delete form mahasiswa;

c. Data Control Language (DCL)


Data Control Language (DCL) merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk melakukan
pengontrolan data dan server databasenya.
Contoh :
> GRANT : Perintah ini digunakan untuk memberikan hak/ijin akses oleh administrator (pemilik
utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE),
mengambil (SELECT), menghapus (DELETE), mengubah (UPDATE), dan hak khusus berkenaan
dengan sistem databasenya.
> REVOKE : Perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRAND, yaitu untuk menghilangkan
atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator.
2. Sebutkan dan jelaskan Join Operator, dan berikan contohnya.
a. Inner Join
Merupakan tipe join yang paling banyak dipakai. Inner join mengembalikan baris-baris dari
dua tabel atau lebih yang memenuhi syarat. Contohnya :
SELECT columns
FROM TableA
INNER JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName;
b. Left Join
Merupakan operasi yang akan mengembalikan seluruh baris dari tabel disebelah kiri yang
dikenai kondisi ON dan hanya baris dari tabel disebelah kanan yang memenuhi kondisi join.
Contohnya :
SELECT columns
FROM TableA
LEFT OUTER JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName
c. Left Join without Intersection
Merupakan variasi dari left outer join. Pada join ini kita hanya akan mengambil data dari tabel
sebelah kiri yang dikenai kondisi ON yang juga memenuhi kondisi join tanpa data dari tabel
sebelah kanan yang memenuhi kondisi join. Contohnya :
SELECT columns
FROM TableA
LEFT OUTER JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName
WHERE B.columnName IS NULL
d. Right Join
Merupakan operasi yang akan mengembalikan semua baris dari tabel sebelah kanan yang
dikenai kondisi ON dengan data dari tabel sebelah kiri yang memenuhi kondisi join. Teknik
ini merupakan kebalikan dari left outer join. Contohnya :
SELECT columns
FROM TableA
RIGHT OUTER JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName
e. Right Join without Intersection
Merupakan variasi dari right outer join. Pada join ini kita hanya akan mengambil data dari
tabel sebelah kanan yang dikenai kondisi ON yang juga memenuhi kondisi join tanpa data dari
tabel sebelah kanan yang memenuhi kondisi join. Contohnya :
SELECT columns
FROM TableA
RIGHT OUTER JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName
WHERE A.columnName IS NULL
f. Full Join
Merupakan operasi yang akan mengembalikan seluruh baris dari kedua tabel yang
dikenai ON termasuk data-data yang bernilai NULL. Contohnya :
SELECT columns
FROM TableA
FULL JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName
g. Full Join without Intersection
Merupakan variasi lain dari full outer join yang akan mengembalikan seluruh data dari kedua
tabel yang dikenai ON tanpa data yang memiliki nilai NULL. Contohnya :
SELECT columns
FROM TableA
FULL JOIN TableB
ON A.columnName = B.columnName
WHERE A.columnName IS NULL
OR B.columnName IS NULL

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Stored Procedures dan Trigger, dan apa kegunaan dari
masing-masing tersebut? serta berikan contohnya.
a. Stored Procedure
Merupakan sebuah fungsi berisi kode SQL yang dapat digunakan kembali.
Dalam Stored Procedure juga dapat dimasukkan parameter sehingga fungsi dapat digunakan
lebih dinamis berdasarkan parameter tersebut
Fungsinya : jadi bila ingin memasukkan data mahasiswa ke table mahasiswa tidak perlu
membuat kode INSERT berkali-kali. Kita bisa gunakan Stored Procedure insertMahasiswa()
untuk menggantikan proses INSERT yang biasanya kita gunakan.
Jadi Stored Procedure sangat penting dan akan memudahkan dalam menggunakan kode yang
ingin dieksekusi secara berulang – ulang.

Contohnya :
DELIMITER $$
CREATE PROCEDURE nama_procedure()
BEGIN
END$$
Sedangkan untuk menjalankan Stored procedure adalah
CALL nama_procedure();
Fungsi dari stored
b. Trigger
Merupakan kumpulan script yang berhubungan dengan table, view ataupun skema yang
dijalankan secara otomatis ketika terdapat event yang dijalankan. Event tersebut meliputi
operasi yang biasa dilakukan dalam mengolah database.
Fungsinya membuat penulisan pemrograman yang sederhana dan dapat menjaga informasi
agar tetap konsisten dalam database.
Contohnya :
CREATE TRIGGER nama_trigger [BEFORE|AFTER] [INSERT/UPDATE/DELETE]
ON nama_table
FOR EACH ROW
BEGIN
// trigger body
END;
II. Case Study:

1. Pada case pertama terjadi error Field nip dan jenis kelamin terisi oleh 12360 dan W,
karena saat ingin melakukan insert objek yang dipilih hanyalah nip, dan sex/jenis
kelaminnya jadi yang terisi hanya itu saja.
2. Pada case kedua semua Field dapat terisi dengan benar sehingga dapat disimpulkan
bahwa operasi berhasil.

Anda mungkin juga menyukai