Anda di halaman 1dari 3

Belajar Sablon Plastik Manual

Belajar Sablon plastik manual, itulah yang saya lakukan hari minggu 18 mei 2014 kemarin.
Seumur hidup baru kali ini saya megang peralatan sablon. Dulu, saya kira nyablon pekerjaan
orang-orang yang telaten, pinter grafis, eh ternyata semua terpatahkan dalam sehari. Ternyata
nyablon bisa dilakukan siapa saja, termasuk saya yang nggak menguasai masalah design
grafis.

Emangnya pingin usaha sablon ?. Sebenarnya bukan itu tujuan saya belajar sablon. Ini
dikarenakan berkaitan dengan kebutuhan kantong plastik untuk repacking aneka makanan
ringan. Awalnya sudah kepincut beli masin cetak sablon elektrik, harganya cukup mahal dan
nggak sebanding dengan kebutuhan saya, apalagi secara teknis cara nyablon sama sekali
belum saya pahami. Akhirnya, terpikir untuk belajar sablon, khususnya untuk plastik.

Awalnya bingung mau belajar kemana. Mau belajar ke tetangga yang punya usaha sablon,
nggak enak juga. Trus nyoba googling khursus sablon di wilayah Blitar, nggak ada, kalopun
ada, lokasinya di Surabaya. Daripada bingun nyari kursusan, mending nyerap ilmu dari dunia
maya dulu. Maka saya getol BW ke beberapa blog yang nulis cara sablon manual.
khususunya plastik. Termasuk mentelengin tutorial di  you tube. Karena njlimet dan butuh
ketelatenan, akhirnya saya menyimpulkan belajar sablon harus ke ahlinya dan dipraktekan
secara langsung.

nDilalah, pas silaturahim ke temannya teman (bahasa apa ini namnya hhh), saya
dipertemukan dengan ahli sablon yang sudah berkecimpung di dunia penyablonan sejak
tahun 1998. Dan beliau bersedia membagi ilmu. Dulu, pernah membuka kursus sablon, yang
ternyata harus ia akhiri karena nggak ada waktu lagi berbagi dengan penyelesaian order yang
semakin mengalir. Pun demikian, Beliau tetap menerima kursus sablon, namun orientasinya
sudah nggak uang lagi. Dia berbagi ilmu kemanfaatan untuk bekal amal. Keren kan ?

Maka jauh hari sebelum pelaksanaan kursus, saya diminta belanja kebutuhan sablon:

1. screen T180 20 x 30 cm Rp 24.000


2. cat PHD red 3 200 gr Rp 17.500
3. Photoxol 199 200 gr Rp 13.900
4. rakel, 17 cm plus kayunya Rp 3.200/cm Rp 54.000

Persiapan lainnya, membuat pola gambar yang akan dicetak di screen dan nantinya menjadi
gambar yang nempel di plastik. Dengan menggunakan corel draw, sayapun membuat pola
cetakan untuk di print di kertas karkir. Karena saya nggak punya printer laser, gambar tadi
saya bawa ke tukang setting sekaligus nyetak di kertas karkir. Dua gambar dalam satu kertas
karkir, ongkosnya Rp 11.000. Jadi, sampai disini jumlah pengeluaran sebagai persiapan
sebanyak Rp 120.400

Sesuai kesepakatan, hari minggu saya dan adik ipar berangkat menuju tempat sablon di
daerah perbatasan blitar dan kediri. Biar semangat, langkah awal yang dilakukan adalah
langsung praktek cara nyablon dari peralatan yang sudah di sediakan. Hanya membutuhkan
ketelatenan dan 'lemes'nya tangan dalam menggosok rakel ke bidang sablon. Gosokan
pertama, dengan keberhasilan 50 % karena sebagaian gambar yang tercetak masih belum
sempurna terbentuk. Dengan telaten, saya dibimbing hingga dalam gosokan kira-kira ke lima
belas, barulah tangan ini menemukan tekanan dan ritme yang pas, hingga dihasilkan cetakkan
yang sangat memuaskan.

Langkah selanjutnya diajari bagaimana membuat cetakan ato dalam bahasa sablon dinamanan
meng afdruk. Menurut saya, langkah ini sangat penting karena menentukan hasil ssablon
yang kita buat   

Secara ringkas, langkah membuat afdruk sablon manual :

1. Mencuci bersih screen yang masih baru, untuk menghilangkan lapisan lemak.
Awalnya, dituang cairan reducer M3, kemudian digosok pelan-pelan. Selanjutnya
menggunakan air sabun colek, sambil digosok sambil dialiri air. Jika sudah benar-
benar bersih, selanjutnya dikeringkan.
2. Langkah berikutnya melapisi screen yang sudah bersih dan kering dengan
menggunakan emulsi pembangkit. Cara membuat emulsi pembangkit dengan
mengambil sedikit larutan dari botol photoxol (coating) dituangkan pada gelas atau
bekal lem glukol juga bisa, selanjutnya ditetesi cairan sensitizer (dalam botol kecil
berwarna pink) satu paket dengan photoxol. Campuran diaduk sampai merata hingga
berwarna hijau kental.
3. Selanjutnya tuang emulsi berwarna hijau tadi ke atas screen, dan diratakan dengan
menggunakan penggaris, bisa juga coater. Pemolesan diratakan pada kedua sisi
sampai benar-benar rata. Dibolak-balik sambil di poles. Pemolesan ini nggak boleh di
bawah terik cahaya matahari.
4. Jika dipastikan sudah rata dan semua pori-pori screen tertutup, langkah selanjutnya
adalah meng afdruk. 
5. Afdruk yang kami lakukan nggak menggunakan lampu, tapi menggunakan cahaya
matahari secara langsung.
6. Mempersiapkan afdruk screen dengan meletakkan gambar karkir di atas screen.
Bagian bawah kotak screen diberikan lapisan busa, diatasnya screen, kemudian
gambar karkir, lapisan teratas adalah kaca. Silahkan lihat gambar di atas.
7. Jika sudah siap, bawa tumpukan tadi ke luar ruangan langsung terkena cahaya
matahari. Jika matahari sangat terik, hanya membutuhkan 18 kali hitungan atau
kurang lebih 17 detik. Sedangkan jika matahari terang dan panas, meng afdruk screen
nya, dengan 20 hitungan.
8. Lama penyinaran sangat penting, jika terlalu lama bisa menyebabkan pori-pori screen
buntu dan sulit ditembus cat, sedangkan jika terlalu singkat, lapisan crom kurang
matang. Efeknya larutan chrom bisa terlarut sewaktu pencucian.
9. Selesai penyinaran, screen dicuci dengan menggunakan air biasa. Pertama, siram
screen dengan menggunakan air dengan posisi screen miring. Selanjutnya, masukkan
air ke dalam cekungan screen dan biarkan menetes sampai habis.Terakhir, semprot air
dengan menggunakan sprayer dengan hembusan yang lembut.
10. Mengeringkan screen dengan menggunakan hair dryer, atau bisa juga menggunakan
kipas angin yang tentu saja lebih lama sekitar 30 menit.
11. Jika screen sudah benar-benar kering, maka kita siap nyablon.    

Itulah langkah-langkah belajar sablon plastik manual yang saya lakukan. Intinya, belajar
sablon plastik manual membutuhkan ketelatenan, dan kesabaran di setiap langkahnya.
Langkah-langkah belajar sablon palstik manual di atas berdasarkan apa yang saya pelajari
selama 'kursus' yang nggak sampai satu jam setengah. Seiring dengan perjalanan waktu
dalam mempraktekan secara langsung nantinya, bisa jadi akan saya temukan hal-hal baru
yang lebih baik. Insya Alloh akan saya share.

Akhirnya, sayapun pamit dengan mengantongi ilmu tentang sablon plastik manual. Sebagai
tanda terima kasih, sayapun memberikan amplop. Ini bukan suap menyuap seperti lazimnya
dalam setiap pemilihan dari tingkat desa sampai tingkat eksekutif tertinggi. Amplop ini
sebenarnya nggak sebanding dengan ilmu yang ditularkan. Sayapun mendo'akan semoga ilmu
sablon plastik yang saya pelajari menjadi ladang pahala yang memberikan kemanfaatan dunia
akhirat.

Anda mungkin juga menyukai